Maaf, sebelumnya buat yang ga suka sama ff saya ini lebih baik ga usah dibaca:). terimakasih.

Chapter 7

Jongin berdiri tegak di dekat jendela apartemennya. Ia memandang ke luar jendela dengan kedua tangan dimasukkan ke saku celana. Ia menghela napas panjang saat membaca sebuah artikel tentang dirinya dan Kyungsoo. Bukan hanya di media sosial saja tapi sebuah tabloid juga memuat berita tentang dirinya.

Jongin melempar tabloid yang sedang digenggamnya dengan keras ke arah sofa. Dia mendesah pelan, apa Kyungsoo sudah tau tentang artikel itu? Apa dirinya akan marah? Jongin mengacak rambutnya dengan kasar. Hal yang Jongin cemaskan bukan tentang artikel murahan tersebut, tetapi dia mencemaskan Kyungsoo, dia takut jika gadis itu akan marah kepadanya. Kenangan buruk masa lalu pun muncul lagi.

"Jongin, kau sudah membaca artikel itu?" Jongin begitu sibuk dengan pikirannya sendiri ia tidak menyadari Junmyeon sudah masuk ke apartemenya. Junmyeon memang mengetahui password apartemen Jongin sehingga lelaki itu bisa masuk kapan saja jika Jongin tidak juga membukakan pintu saat dirinya menekan bel seperi saat ini.

Junmyeon berjalan ke arah sofa matanya melihat sebuah tabloid yang tergeletak disana, lalu mengambilnya.

"Sudah baca rupanya,"

"Apa yang harus aku lakukan, Hyung?"

"Kenapa terjadi lagi?" tanya Junmyeon. Jongin menjelaskan kejadian kemarin siang saat dirinya mengantarkan gadis itu pulang. Junmyeon hanya menghela nafas saat Jongin selesai menceritakan kejadiannya.

"Aku tidak tahu kenapa saat itu aku tiba-tiba memeluknya,"

"Aku sudah menduga, Kim Jongin. Kau masih mencintainya," kata Junmyeon. Jongin hanya diam, ingin sekali mengatakan dengan jujur namun entah kenapa lidahnya tiba-tiba kelu. Junmyeon mendengus dan kembali membaca artikel tersebut.

"Bagaimana jika semua penggemarmu tahu? Aku tidak yakin Kyungsoo akan aman," ucap Junmyeon, matanya masih menatap foto-foto yang ada di artikel tersebut, "Bukan hanya Kyungsoo, kau juga," lanjutnya. Jongin tampak berpikir, tidak... dirinya tidak akan membiarkan gadis itu terluka.

(...)

"Coba jelaskan kenapa kau bisa bersamanya," Kris memegang ponselnya dengan erat dan menatap Kyungsoo. "Bukannya kau bilang kau sedang demam saat itu?"

Kyungsoo mendesah pelan saat Kris menatapnya dengan serius, Kyungsoo menunduk dalam, masih diam tidak berkata apa-apa.

"Kyungsoo! Kau tahu? Kim Jongin itu artis terkenal dan jika semua penggemarnya tahu bahwa gadis yang ada dalam artikel itu kau, kau akan di caci maki oleh penggemarnya," Kris menghembuskan nafas keras, lalu berdecak. Bukannya dirinya tidak menyetujui hubungan mereka jika memang mereka benar-benar kencan, tapi tidak bisakah gadis itu menyembunyikan hubungannya dan tidak terang-terangan seperti ini? Kris tidak ingin hal itu terjadi lagi.

"Oppa, aku bisa jelaskan," gadis itu berkata pelan, mendongkak dan menatap Kris.

Kris menghembuskan nafas, "Kau tahu Kyungsoo? Jangan membawa masalah pribadi kedalam dunia karirmu," Kyungsoo kembali menunduk, "Aku tahu kau masih mencintainya," lanjutnya.

"Aku tidak melarangmu berhubungan dengannya lagi atau siapapun, tapi tolong Kyungsoo aku tidak ingin ini terjadi lagi." Kris berkata lembut, ada nada kekhawatiran disana. Kris sudah menganggap Kyungsoo sebagai adiknya sendiri, dia sangat menyayangi Kyungsoo dan tidak ingin membuatnya kembali terluka seperti saat itu.

Kyungsoo menatap Kris, Kyungsoo bisa melihat raut wajah kekhawatiran lelaki itu saat mengatakan jika dirinya tidak ingin membuatnya terluka. Kyungsoo tersenyum kearah lelaki itu.

"Terimakasih Oppa", Kris tersenyum kearah Kyungsoo dan mengacak pelan rambut gadis itu.

"Aku hanya ingin menyampaikan itu saja. Karena memang kebetulan hari ini kau tidak ada jadwal, jaga dirimu," Kyungsoo tersenyum manis kearah Kris dan mengangguk. Kris menatap jam yang melingkar ditangannya, telunjuknya mengetuk-getuk jam itu seperti sedang berpikir.

"Hmmm.. sepertinya kekasihku sudah menunggu lama, aku tidak ingin dia mengomel. Aku harus pergi,"katanya membuat Kyungsoo terkekeh pelan.

"Cepatlah temui dia, aku tidak ingin melihatmu merengek padaku jika dirinya marah," ujar Kyungsoo, Kris mendengus dan berjalan kedepan pintu sebelum membukanya lelaki itu kembali berbalik menatap gadis itu.

"Kyungsoo, ingat jaga dirimu," lagi-lagi Kyungsoo tersenyum dan mengangguk.

"Iya Oppa, kau tidak usah khawatir." Kris mengangguk dan berlalu meninggalkan Kyungsoo saat lelaki itu sudah berpamitan pada Kyungsoo.

Kyungsoo menghempaskan tubuhnya dikasur. Dia kembali membaca artikel tersebut. Kyungsoo menahan nafas saat kembali membaca judul dalam artikel tersebut yang ditulis dengan huruf besar, "KIM JONGIN BERKENCAN!"

Kyungsoo melihat beberapa foto dirinya yang sedang berbicara berhadapan dengan Jongin, di foto tersebut posisi mereka terlihat sangat dekat dan Jongin terlihat seperti akan mencium Kyungsoo karena lelaki itu menunduk sambil menatapnya, foto selanjutnya terlihat Jongin sedang berjalan dibelakangnya dan yang terakhir yang membuat Kyungsoo terkejut adalah foto dimana Jongin sedang memeluknya.

Kyungsoo menghela napas, dirinya tidak berpikir jika kejadian kemarin akan muncul dimana-mana.

(..)

Saat itu Kyungsoo bosan dan dirinya membuka situs social, seperti twitter, instagram dan artikel-artikel. Hal yang pertama dirinya lakukan yaitu membuka akun twitternya, dirinya membuka notifikasi disana terlihat beberapa mention masuk, Kyungsoo tak berniat membalasnya dirinya hanya membaca.

Kyungsoo menekan kolom search dan mengetik "Kim Jongin", gadis itu tersenyum saat melihat beberapa picture lelaki itu. Inilah yang biasa Kyungsoo lalukan jika dirinya membuka akun twitternya, dan ketika gadis itu meng-scroll timeline senyumnya yang tadi mengembang kini pudar seketika. Kyungsoo menutup mulutnya saat dirinya membuka link sebuah artikel dimana disana terlihat foto Jongin dan Kyungsoo yakini bahwa disana juga ada foto dirinya.

Kyungsoo membaca setiap komentar pada artikel tersebut, dan itu membuat dirinya tertohok, kata-kata kasar, cacian, dan hinaan yang menyebutkan dirinya terkejut, walaupun itu disebutkan secara tidak langsung. Tapi disisi lain dirinya merasa lega karena tidak ada yang mengetahui bahwa wanita difoto tersebut itu Kyungsoo, diartikel tersebut hanya menyebutkan bahwa "Jongin mengencani seorang gadis".

Seminggu setelah Kyungsoo membaca artikel itu dirinya mulai menghindari Jongin dan itu membuat Jongin heran dengan sikap gadisnya. Jongin memang sudah mengetahui tentang artikel yang menyebutkan bahwa dirinya berkencan. Tapi Kyungsoo tidak memberitahu Jongin –tentang dirinya yang diteror- karena Kyungsoo tidak ingin membuat lelaki itu mencemaskannya.

Saat itu Jongin ingin mengajak Kyungsoo ke Han Gang tentu saja saat malam hari, namun Kyungsoo menolaknya dengan alasan dirinya sedang mengerjakan tugas yang menumpuk dan gadis itu mengatakan lain kali saja jika dirinya sedang tidak sibuk. Tapi saat Jongin mengajaknya kembali meminta gadis itu mengantarnya membelikan hadiah untuk pengemar Jongin, lagi lagi Kyungsoo menolaknya kini dengan alasan dirinya sudah ada janji bersama Baekhyun.

Saat itu Jongin menghubungi Baekhyun dan menanyakan apakah benar dirinya akan bertemu dengan Kyungsoo atau tidak tapi Baekhyun mengatakan dirinya sedang berada di rumah bibinya tentu saja saat itu Jongin penasaran kenapa gadis itu selalu menghindarinya, apa Kyungsoo marah karena Jongin tidak pernah menemuinya karena terlalu sibuk atau... apa gadis itu sudah bosan dengannya? Tiba-tiba pertanyaan itu muncul dibenak Jongin.

Jongin menekan bel beberapa kali tapi gadis itu masih belum membukakan pintu, entah sudah berapa lama lelaki itu menunggunya didepan pintu akhirnya Jongin menekan password apartemen Kyungsoo karena gadis itu pernah memberitahunya.

"Kyungsoo?" mata Jongin melihat keseluruh ruangan tapi gadis itu tidak ada dan itu membuat Jongin khawatir takut terjadi apa-apa kepada gadisnya. Jongin melangkah kearah kamar, kamarnya sedikit terbuka Jongin melihat dicelah pintu dan seketika matanya membelalak dengan cepat Jongin membukakan pintu dan melihat Kyungsoo yang duduk dengan lutut yang ditekuk dan membenamkan wajahnya disana.

"Astaga! Kyungsoo, apa yang terjadi?" Jongin melangkah mendekat kearah Kyungsoo dan berada dihadapan gadis itu, Kyungsoo mendongkak dan memeluk Jongin, Kyungsoo menangis dan itu membuat Jongin semakin khawatir.

"Apa yang terjadi Kyungsoo?" Kyungsoo melepaskan pelukannya dan menatap Jongin dengan sayu.

"Jongin," bibir Kyungsoo bergetar, matanya yang kini bengkak karena terus menangis. Jongin menangkupkan tangannya di pipi Kyungsoo dan menghapus air mata gadis itu dengan ibu jari.

"Bicaralah," katanya lembut.

"Aku takut," katanya masih bergetar. Jongin memeluk Kyungsoo, membiarkan gadis itu menangis agar membuatnya merasa tenang. Tangannya mengelus surai panjang milik gadisnya, matanya menyipit saat melihat kotak berwarna pink dengan pita diatasnya yang berukuran sedang tergeletak di belakang punggung Kyungsoo. Perlahan Jongin melepaskan pelukannya dan kembali menatap Kyungsoo meminta penjelasan kotak apa itu, apa dari secret admirer Kyungsoo atau... Kyungsoo memiliki lelaki simpanan? Pikiran Jongin mulai kacau.

"Kotak apa itu?" Jongin masih bertanya dengan lembut dan seketika air mata Kyungsoo kembali mengalir, Jongin menghela napas dan mengambil kotak tersebut, betapa terkejutnya saat Jongin membuka kotak itu dan melihat isinya. Boneka kecil yang berlumuran darah yang Jongin yakini itu bukan darah sungguhan.

"Astaga! Siapa yang melakukannya?" Kyungsoo menggeleng dirinya tidak tahu siapa yang tega melakukan itu, ini sudah terjadi selama satu minggu lebih. Kyungsoo terus saja diteror entah oleh siapa, pertama dirinya menerima surat dan isi surat itu mengatakan bahwa Kyungsoo akan mengalami hal-hal yang buruk, yang kedua dirinya menerima sebuah surat lagi kali ini menempel dipintu apartemennya, isi surat itu Dirinya akan segera berakhir dan Kyungsoo hampir menerimanya setiap hari dan kali ini dirinya menerima lagi.

"Sejak kapan?" Jongin nematap Kyungsoo yang menunduk, lalu menghela napas panjang, "Kenapa kau tidak mengatakannya padaku Kyung?"

Jongin menyeryit ketika menemukan secarik kertas kecil yang tertempel di kotak tersebut, lelaki itu mengambil kertas itu,

"Jika kau masih terus bersama dengan Jongin aku akan melakukan sesuatu yang lebih dari ini dan kau bisa saja seperti boneka itu, tergeletak tak bernyawa dengan darah diseluruh tubuhmu,"

Jongin menyobek kertas itu dan melempar kotak itu, rahangnya mengeras, tangannya mengepal napasnya terengah, sungguh Jongin marah pada orang yang melakukan teror kepada gadisnya.

"Jadi, kau menghindariku karena ini?" Jongin kembali mengatur napas mencoba berbicara tenang.

"Jongin, maafkan ak-," Jongin menempelkan telunjuknya dibibir Kyungsoo.

"Maafkan aku, aku terlalu sibuk sampai aku tidak tahu tentang hal ini, maafkan aku Kyungsoo," Jongin kembali merengkuh Kyungsoo, dirinya merasa bersalah pada gadisnya, Jongin merasa gagal karena tidak bisa menjaganya dan membiarkan gadis itu terpuruk tidak seperti Kyungsoo yang selalu tertawa lepas, tersenyum dan banyak bicara.

"Aku akan menjagamu Kyungsoo, aku berjanji," ujarnya, Kyungsoo mengangguk dalam dekapan Jongin air matanya terus saja mengalir karena dirinya baru pertama kali diteror dan itu membuat stressor nya meningkat. Tapi saat Jongin mengatakan bahwa dirinya akan menjaga Kyungsoo, hatinya mulai tenang, Kyungsoo percaya pada Jongin.

(...)

Kyungsoo menyeka air matanya saat ponselnya berbunyi, tepat sekali Baekhyun menghubunginya.

"Kyungsoo!" Orang disebrang sana berteriak memanggilnya.

"Hallo," jawab Kyungsoo dengan suara parau. Orang disebrang sana mendesah panjang.

"Apa kau sudah tahu berita tentang kencannya Jongin?" Kyungsoo diam.

"Aku sudah tau," Kyungsoo berkata lirih.

"Apa orang itu adalah... kau?" Kyungsoo menghembuskan nafas dengan keras, lalu memejamkan matanya sejenak.

"Kenapa kau berpikir seperti itu?"

"Tunggu! Saat aku perhatikan fotonya aku melihat jelas gedung apartemenmu Kyungsoo! Ah walaupun wajahmu dalam foto itu sedikit buram tapi aku tahu Kyungsoo itu kau!"

"Apa yang harus ku lakukan Baek?" Kyungsoo kembali membuka matanya.

"Kau tenang saja, orang-orang tidak tahu bahwa itu adalah kau. Sebaiknya kau harus berhati-hati selama beberapa hari kedepan," ucapnya. "Aku besok kembali ke Korea, tunggu aku Kyungsoo. Sampai jumpa besok, aku tahu kau sangat merindukanku. Bye..." Kyungsoo tersenyum saat Baekhyun mengatakan dengan percaya diri bahwa dia merindukannya. Kyungsoo mendesah pelan, dia sangat beruntung memiliki teman seperti Baekhyun, walaupun sangat menyebalkan tapi dirinya sangat menyayangi gadis itu.

(...)

Hari ini Kyungsoo berencana untuk membeli makanan dan perlengkapan bulanannya, gadis itu akan memasak. Kyungsoo memilih berbagai macam sayuran dan bahan-bahan lainnya, gadis itu tidak suka makanan instan karena itu tidak baik untuk kesehatan jika terlalu sering.

Kyungsoo tidak sengaja mendengar percakapan dua orang wanita yang sedang memilih sayuran yang sama dengannya.

"Aku penasaran dengan wanina yang ada di foto itu, wajah Jongin sangat jelas tapi wanita itu sedikit buram," kata gadis yang sedang memilih brokoli,

"Aku juga, kau tahu? Jika aku tahu siapa wanita itu, aku tidak akan segan-segan untuk membunuhnya," timpal gadis yang satunya lagi, gadis yang sedang memilih brokoli itu menyahut,

"Astaga! Kejam sekali," kemudian mereka tertawa pelan, lalu berlalu.

Kyungsoo bergedik saat mendengar percakapam kedua wanita itu, lalu menghembuskan nafas panjang. Dia takut hal itu terjadi lagi, apalagi saat ini dirinya sudah menjadi seorang public figure dan pasti semua orang yang ada di Seoul mengenalnya. Setelah merasa cukup dengan bahan-bahan yang sudah dipilihnya, Kyungsoo segera melangkah ke kasir untuk membayarnya.

Kyungsoo sudah kembali setelah setengah jam dalam perjalanan menuju apartemennya. Kyungsoo melangkah keluar dari lift, dia merongoh tasnya untuk mengambil ponsel miliknya, saat Kyungsoo mendongkak dirinya terkejut melihat seseorang yang menunggunya didepan apartemen.

(...)

"Hyung, aku pinjam mobilmu," Junmyeon mengangkat sebelah alisnya, "Aku akan menemuinya," lanjut Jongin yang melihat kebingungan sang manajer.

"Kau tahu tempat tinggalnya?" tanya Junmyeon sambil merongoh kunci mobilnya lalu menyerahkan pada Jongin. Jongin mengambil kunci mobil tersebut.

"Dia masih tinggal di apartemennya yang dulu," Junmyeon mengangguk, "Hati-hati, jangan sampai para wartawan tahu kau menemuinya, atau dia akan habis di caci oleh penggemarmu," katanya tegas, Jongin mengangguk dan menyambar jaketnya.

"Aku pergi,"

Setelah beberapa menit Jongin sampai di apartemen Kyungsoo. Entah sudah berapa kali dirinya menekan bel tapi gadis itu tidak juga membukanya. Jongin takut hal itu terjadi lagi. Apa Kyungsoo baik-baik saja? Apa Kyungsoo marah? Jongin kembali menekan belnya, namun nihil gadis itu tidak membukannya. Lelaki itu melirik jam yang melingkar ditangannya dan berniat untuk menunggunya.

Sudah hampir dua jam Jongin berdiri didepan apartemen Kyungsoo, lelaki itu akhirnya berbalik untuk segera kembali menuju apartemennya. Saat Jongin akan melangakah matanya menyipit melihat gadis berambut panjang melangkah kearahnya, gadis itu tidak melihat kedepan tetapi fokus dengan tasnya dan tangan kirinya memegang beberapa kantung belanjaan. Langkah Jongin terhenti saat mata mereka bertemu, Jongin bisa melihat bahwa gadis itu terkejut, lalu Jongin tersenyum kearahnya.

Gadis itu tersenyum kaku dan melangkah cepat.

"Hai," sapa Jongin.

"Oh.. Jongin," sahut Kyungsoo kikuk. Dirinya benar-benar terkejut melihat Jongin.

"Ah, apa kau terkejut?"

"Em... sedikit," desah Kyungsoo. Senyum Jongin tidak terlepas.

"Ada yang ingin aku bicarakan," kata Jongin akhirnya. Kyungsoo membulatkan matanya dengan lucu, menatap Jongin dengan pandangan bertanya. Kemudia dia mengerjap. Sebelum akhirnya gadis itu mempersilahkan Jongin masuk.

"Ah.. baiklah," Kyungsoo tersenyum singkat lalu menekan beberapa digit password apartemennya. Gadis itu melangkah menuju dapur dan meletakan belanjaannya disana. Sebenarnya Kyungsoo ingin menghindari Jongin untuk beberapa hari kedepan, jujur saja dirinya sangat terkejut saat melihat Jongin -dengan berani- menemuinya diapartemen tanpa memberitahunya.

Kyungsoo ingin sekali mengatakan bahwa sebaiknya lelaki itu pulang saja, tapi ia merasa tidak enak.

"Mau minum apa Jongin?" tanya Kyungsoo saat dirinya sudah kembali ke ruang tamu membuat Jongin yang sedang menatap sekeliling apartemennya menoleh, lalu menyunggingkan senyum seperti biasa, "Terserah.." katanya,

"Tunggu sebentar," Kyungsoo kembali kedapur untuk membuatkan lelaki itu Coklat panas, setelah beberapa saat Kyungsoo kembali keruang tamu dengan dua cangkir Coklat panas di tangganya lalu meletakan satu cangkir dihadapan Jongin.

"Terima kasih," ucap Jongin, Kyungsoo mengangguk dan menyesap Coklat panas miliknya setelah meniupnya.

"Apa kau sudah tahu tentang artikel itu?" tanya Jongin tiba-tiba, Kyungsoo menatap Jongin yang duduk tak jauh darinya lalu mengangguk.

"Aku datang kemari untuk meminta maaf," Kyungsoo mengangkat sebelah alis, "Soal artikel itu, apa kau marah padaku?" Lanjutnya. Kyungsoo kembali meletakan cangkirnya.

"Kenapa kau meminta maaf? Itu bukan salahmu,"

"Aku takut terjadi sesuatu padamu seperti du-," ucapan Jongin terhenti saat Kyungsoo menyela.

"Tidak, aku baik-baik saja," Jongin menatap Kyungsoo, senyum manis terukir dibibir gadis itu.

"Jika terjadi sesuatu padamu, kau harus mengatakan padaku, oke?" Kyungsoo kembali mengangkat alis,

"Kau ingat sekarang kita berteman?" dengan cepat Jongin menjelaskan, ya mungkin dengan begini dirinya bisa kembali seperti dulu, dengan perlahan mendekatinya mungkin dirinya bisa kembali membawa gadisnya. Oh tunggu... kenapa dirinya berpikir seperti itu..

"Ya," Jongin tersenyum lalu menghela napas, "Ngomong-ngomong... sudah lama aku tidak kemari, apartemenmu selalu rapi dan bersih dibanding apartemenku," lanjutnya, membuat Kyungsoo nyaris tersedak, beruntung karena Kyungsoo sudah menelan coklat tersebut. Jantungnya berdebar, astaga! Kenapa lelaki ini malah membahas...

"Ah iya, kau membawa belanjaan banyak sekali. Apa akan ada tamu?" Kyungsoo bangun dari lamunanya, dia menepuk dahinya. Rencananya dia akan memasak untuk makan malam bersama Baekhyun tapi karna lelaki ini datang kemari dirinya hampir melupakannya.

"Astaga! aku hampir saja lupa, Baekhyun akan datang," erangnya lalu beranjak dari sofa dan berlari kecil menuju dapur. Jongin mengerutkan dahi, "Baekhyun?" gumam Jongin dan Kyungsoo dapat mendengarnya.

"Kau masih ingat?" ujar Kyungsoo sedikit berteriak sambil mengikat rambutnya dengan asal lalu mencuci sayuran yang tadi dia beli. Jongin menengok kearah dapur melihat gadis itu yang berdiri memunggunginya.

"Tentu! Dia gadis cerewet itu?" tanya Jongin membuat Kyungsoo terkekeh pelan.

"Dia tidak cerewet, hanya banyak bicara saja," sahutnya yang sekarang sedang memotong wortel.

"Sama saja, sama sepertimu banyak bicara" Jongin beranjak dan menghampiri Kyungsoo. Lelaki itu tersenyum saat melihat Kyungsoo yang sedang memotong sesuatu dan kadang berjinjat untuk mengambil bahan-bahan diatas rak membuat rambut yang diikat dengan asal itu bergoyang mengikuti gerak-gerik sang empunya. Itu membuat Jongin tak bisa menahan untuk melangkah lebih dekat melihat gadis itu.

"Hei, aku tidak banyak bicara," Kyungsoo berdecak, bibirnya sedikit mengerucut saat dirinya berbalik akan mengambil nampan hidungnya nyaris menabrak dada Jongin yang sudah berada dibelakangnya. Dan seketika itu juga dadanya kembali berdebar.

Senyum diwajah Jongin semakin lebar ketika Kyungsoo terkejut saat membalikan badannya dengan mata yang membulat seperti biasa.

"Oh astaga... apa yang kau lakukan?" pekik gadis itu, Jongin tertawa dan itu terdengar nyaring di telinga Kyungsoo, sudah berapa lama dirinya tak mendengar suara tawa itu.

Jongin menghentikan tawanya dan mundur beberapa langkah hingga jarak mereka agak berjauhan lalu melirik jam yang melingkar ditangannya, Jongin kembali menatap Kyungsoo "Hm.. aku hampir tiga jam berada disini, Joomyeon Hyung sudah menungguku dan dia akan marah jika aku terlambat mengembalikan mobilnya," katanya. "Maaf sudah menganggumu," lanjutnya, Kyungsoo tersenyum.

"Tidak apa-apa, Jongin. Apa kau mau ikut makan bersama?" tawarnya, Jongin menggeleng.

"Tidak, aku tidak mau menganggu acara kalian," sahutnya sambil berjalan menuju pintu, Kyungsoo mengikutinya dibelakang tapi Jongin membiarkan Kyungsoo berjalan didepannya untuk membukakan pintu. Saat Kyungsoo akan membuka pintu, Baekhyun sudah berdiri didepan apartemennya, membuat Kyungsoo terkejut.

"Astaga! Byun Baekhyun!," Orang yang berada didepan Kyungsoo hanya tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"I miss you, honey." Katanya, Kyungsoo mendelik.

"Apa kau tidak merindukanku? Ah kau sudah memasak? Aku lapar sekali," katanya dengan nada menyedihkan yang dibuat-buat.

Jongin menoleh dibalik bahu Kyungsoo melihat orang yang sedang berbicara dengan gadis itu hingga dia melupakan seseorang yang kini berada dibelakangnya. Jongin berdehem, membuat kedua gadis itu menoleh dan Baekhyun sangat terkejut saat melihat seseorang yang berada dibelakang Kyungsoo.

"Jongin?"

(...)

Mulut Baekhyun sedikit terbuka saat melihat orang yang ada dibalik punggung Kyungsoo, harus Baekhyun akui bahwa lelaki itu kini banyak berubah.

Baekhyun menatap Kyungsoo dan Jongin bergantian seperti tatapan bertanya, setelah gadis itu membaca sebuah artikel di sosial media tentang Kyungsoo dan Jongin yang membuatnya penasaran, dan sekarang mereka sedang bersama diapartemen Kyungsoo. Itu membuatnya semakin curiga. Baekhyun harus bertanya pada Kyungsoo setelah lelaki itu pulang.

"Baekhyun?" Baekhyun tersadar dari lamunan tentang pertanyaan-pertanyaan yang mulai menumpuk saat Jongin memanggilnya, gadis itu tersenyum.

"Ah. Apa yang sedang kalian lakukan?" tanya Baekhyun penuh selidik.

"Apa maksudmu?" Kyungsoo bertanya pada Baekhyun, inilah yang Kyungsoo tidak suka dari gadis ini, dia selalu menanamkan rasa curiga pada orang-orang.

Baekhyun menghela napas panjang matanya kini menatap Jongin yang sedang mengaruk telinganya.

"Jongin, apa kau dan Kyung-" lagi-lagi Kyungsoo menyela,

"Bukankah Junmyeon Oppa sudah menunggu?"

"Ah iya, aku harus segera pulang. Sampai jumpa," Jongin segera melangkah keluar apartemen Kyungsoo sesudah dirinya pamit pada mereka berdua. Baekhyun melipat tangannya didada dan menatap punggung lelaki itu hingga memasuki lift, kemudian dia menatap Kyungsoo meminta penjelasan membuat Kyungsoo berdecak dan langsung menuju dapur.

"Hei, Kyungsoo!" Baekhyun berteriak memanggil Kyungsoo lalu memdesis pelan ketika gadis itu tak menyahutnya lalu akhirnya menyusul gadis itu.

(...)

Hari ini Jongin akan menghadiri jumpa pers seperti yang dikatakan Junmyeon bulan lalu. Jongin bersyukur karena artikel yang mengatakan bahwa dirinya berkencan sudah tidak dibahas lagi dan selama satu bulan ini Jongin belum bertemu dengan Kyungsoo.

Jongin sudah sampai dilokasi dan Jongin melihat para penggemarnya yang datang dan itu sangat banyak, Jongin menunggu Junmyeon di belakang. Jongin tidak mengira bahwa acara kali ini lebih Wow, ya walaupun acara sebelumnya juga sama tapi entah kenapa ini terasa berbeda.

"Jongin, sudah siap?" Jongin menoleh saat Junmyeon sudah disampingnya dengan kertas ditangannya. Lelaki itu mengangguk.

"Bagus, cepatlah," instruksinya.

Semua yang hadir berteriak histeris saat Jongin muncul di panggung dan menyapa mereka semua. Sungguh Jongin benar-benar terharu.

Pertama Jongin mulai menyanyi, lalu menari dan itu membuat semua penggemarnya berteriak lebih keras. Selanjutnya adalah acara fans sign, semua penggemar antre. Jongin selalu menampilkan senyum manisnya pada saat memberi tandatangan pada penggemar, menyapanya dan kadang berbicara pendek.

Setelah acara fans sign selesai, selanjutnya sesi tanya jawab.

"Type ideal wanita mu seperti apa, Jongin-ssi?" sang MC mulai membacakan pertanyaan pertama yang membuat para pengemar Jongin berteriak histeris menunggu jawaban lelaki itu.

"Wanita yang baik, ramah, lucu, cantik, manis dan selalu membuat hatiku berdebar jika aku berada didekatnya, dan... memiliki mata yang indah" para penggemar Jongin berteriak ketika lelaki itu menyebutkan type idealnya.

"Apa kau sedang dekat dengan seseorang saat ini?" Jongin tampak berpikir, lalu mengangguk membuat para penggemarnya terkejut bahkan ada yang hampir menangis. Sang MC pun tak kalah terkejut namun antusias untuk mendengar jawaban dari Jongin.

"Apa boleh tahu siapa orang itu?"

"Jika aku mengatakan dengan jujur aku takut mereka kecewa tapi hei, aku sangat menyanyangi kalian semua," katanya. "Dia hanya teman lama yang baru kutemui sekarang," lanjutnya.

"Baiklah, mungkin jawabannya sudah cukup, pertanyaan selanjutnya. Apa artikel bulan lalu itu, tentang dirimu berkencan itu benar atau hanya rumor saja?" inilah pertanyaan yang ditunggu-tunggu oleh penggemar Jongin, mereka membutuhkan konfirmasi, tentu saja.

Jongin menghela napas pelan lalu tersenyum dan berujar lirih "Tentu saja... tidak benar,"

(...)

Jongin memijat keningnya yang terasa pening saat dirinya sudah kembali keapartemen. Acara sudah selesai selama empat jam yang lalu, sedari tadi ponselnya berdering beberapa kali dan sekarang kembali berdering Jongin segera mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menghubunginya.

"Jongin, bisa kita bertemu?"

"Ya," sahut Jongin pelan, dirinya benar-benar lelah hari ini.

"Oke, kita bertemu di Café waktu itu saat bersama Kyungsoo," Jongin mengerutkan kening dan melihat nama pemanggilnya, lelaki itu menghela napas ternyata Sehun.

"Baiklah,"

Kalau saja yang menyuruhnya bertemu untuk hari ini bukan Sehun, Jongin tidak akan repot-repot menemuinya dengan keadaan seperti ini, dirinya memaksakan pergi menemui Sehun. Jongin menunggu Sehun di Café waktu itu saat mereka bertemu dengan Kyungsoo entah kenapa tidak seperti biasanya Sehun mengajaknya bertemu di Café, biasanya lelaki itu akan menemuinya langsung di apartemen.

"Maaf menunggu lama," Jongin mendongkak ketika Sehun sudah duduk didepannya. Jongin mendesah lalu tersenyum.

"Tidak, tumben sekali kau mengajakku bertemu disini," kata Jongin. Sehun menyondorkan ponselnya kepada Jongin, Jongin mengerutkan kening dan melihat sebuah foto yang membuat matanya terbelalak dan kembali menatap Sehun mencoba seperti biasa.

"Kenapa?"

"Apa itu kau bersama Kyungsoo?" entah kenapa lidahnya kelu. Jongin masih diam dan Sehun menunggu. Sehun menyandarkan punggungnya dikursi lalu menghembuskan napas menunggu Jongin berbicara karena sejujurnya Sehun penasaran siapa orang yang ada difoto tersebut bersama Jongin.

"Bukan," Sehun menghela napas lega.

"Aku sempat kaget dengan berita itu, Jongin," katanya. Matanya menatap Jongin dengan lekat.

"Kau tahu? Ini pertama kalinya aku melihat sebuah scandal dan membuatku sangat terkejut," lanjutnya. Mata Jongin menyipit, tidak mengerti arah pembicaraan lelaki itu.

"Selama satu bulan ini aku selalu bertemu dengannya, berbicara banyak. Entah kenapa aku semakin tertarik padanya. Dia berbeda," Sehun diam lalu melanjutkan, "Tapi akhir-akhir ini dia seperti menghindariku. Apa kau dekat dengannya?" Jongin menggeleng.

"Mungkin ini hanya perasaanku saja, tapi... saat kau bertemu dengannya disini aku merasa ada sesuatu diantara kalian," Sehun tertawa. "Aku merasa jika kau memang sudah lama mengenal gadis itu,"

Jongin menelan ludahnya yang kini terasa pahit. Jongin terkejut mengetahui jika selama satu bulan ini lelaki itu sering bertemu dengannya sedangkan dirinya sendiri sibuk dengan pekerjaannya. Ada perasaan menyesal saat Jongin tidak meminta nomber ponsel gadis itu.

"Aku menyukainya, Jongin. Dan aku ingin...," Sehun menghela napas dirinya diam sejenak sedangkan Jongin, dia hanya bisa menahan napas saat Sehun mengatakan hal yang tidak ingin Jongin dengar selama ini.

"Aku ingin... kau membantuku agar aku bisa lebih dekat dengannya," lanjutnya. Dan kali ini Jongin menengang dirinya benar-benar lupa cara bernapas.

(...)

hahaha. chapter ini ga jelas banget, iya emang TT. maaf kalo alurnya kecepetan, masa lalu Kyungsoo sama Jongin udah mulai diceritain dikit-dikit ya hehehe.

Oiya Yang dicetak miring itu flashback^^. Disini ceritanya Kris emang udah kenal lama sama Kyungsoo. Terimakasih buat yang udah review di chap sebelumnya, saya baca semua kok;;).

Yang mau ngasih kritik sama saran silahkan, saya terima.