It's secret

Summary: Minseok memang sudah besar. Ia sudah duduk di kelas 12. Tapi, bukan bararti ia sudah melakukan semua yang kebanyakan dilakukan anak remaja. Berawal dari Minseok yang tak sengaja mendownload video porno. Dan parahnya ia kepergok oleh Luhan yang tak segan mengumumkannya ke satu sekolah. Bagaimana cara Minseok menyumpal mulut Luhan?

Xiuhan/ Lumin

Chapter 1

-TSCBBST-

Minseok, namja imut berpipi bulat bertubuh montok itu berjalan diiringi gerutuan tak sehat dimulutnya. Ia sibuk menggerutu karna tadi nyaris di serempet mobil saat tengah menyebrang jalan menuju ke sekolah. Minseok memang tidak apa-apa, tapi ia butuh waktu lebih lama untuk tiba di sekolah karna sepeda yang ia gunakan sedikit rusak sehingga harus dibawa kebengkel dulu. Dengan terpaksa ia harus melanjutkan perjalanan kesekolahnya dengan berjalan kaki. Dan ini hasilnya, dia tiba disekolah 5 menit setelah bel berbunyi. Ditambah nasehat singkat padat dan tak berujung/? Guru piket tadi. Jika di total Minseok jadi terlambat 18 menit. Uh, jika sudah begini Minseok hanya bisa berharap sang guru biologi killer tiba-tiba mendapat mimpi dihampiri kakek tua dan berhati shizuka barang sehari saja. Dan minseok tau bahwa itu MUSTAHIL.

Ah, pikiran Minseok kacau. Ia sudah berada didepan pintu kelas yang tertutup. Pikiran minseok tambah kacau. Dengan tangan gemetar dan sedikit slow motion, ia meraih kenop pintu dan membukanya.

Kriet..

Secara spontan dan serempak semua anak dan seorang guru yang ada dikelas menatap ke arahnya. Minseok meringis pelan. Lalu membungkuk kearah guru tersebut.

"Mian saya terlambat sonsaem. Tadi ada sedikit masalah dija-"

"Duduk saja" Minseok mengerjab takut, lalu segera berjalan rusuh ke mejanya saat mendengar kalimat datar keluar dari mulut sonsaemnya.

"Jadi Kim Minseok-ssi. Tanyakan tugas apa yang harus kau kerjakan pada temanmu nanti" ucap sonsaem . "sekarang kerjakan tugas halaman 112, kumpulkan sebelum istirahat. Sonsaem ada urusan." Lanjut wanita 30-an itu lalu berlalu dari kelas. Minseok kembali mengerjab,beberapa detik kemudian ia memutar kepalanya kekiri. Menatap temannya yang duduk sekitar dua bangku disamping kirinya. Sang teman yang tak peka itu sama sekali tak menoleh. Secara tak langsung menguji kesabaran Minseok.

"Ya! Do Kyungsoo!" teriaknya ribut. Biar saja. Lagipula sonsaem tak ada dikelas. Namja bermata bulat itu menoleh pelan dengan wajah 'wae?' yang terkesan polos. Minseok lalu bangkit dari kursinya dan menghampiri meja Kyungsoo.

"Kyung, tugas apa yang diberikan sonsaem tadi?" Tanya Minseok setelah tiba didepan Kyungsoo. Kyungsoo diam dan mengerjab. "tadi ada pembagian kelompok untuk materi organ reproduksi. Kita harus mencari bahan-bahan presentasi untuk pengambilan nilai tugas." Jawab Kyungsoo kalem. "lalu hyung sekelompok dengan siapa?" Tanya Minseok lalu duduk disebelah Kyungsoo yang sedang kosong.

"Tentu saja denganku. Memang dengan siapa lagi?"

"Denganmu? Hanya berdua?"

"Tidak sih, dengan Baekhyun hyung juga."

"Lalu kapan kita mulai?" Kyungsoo tiba-tiba tersenyum lebar.

"Segera!"

-TSCBBST-

Minseok duduk disalah satu bilik warnet dengan perasaan dongkol luar biasa. Khh, jika boleh dan memungkinkan, Minseok ingin melempar Baekhyun dan Kyungsoo ke sungai Han sesegera mungkin! Hell yeah. Berkat mereka berdua ia terjebak disini. Mereka berdua dengan teganya membuat Minseok pergi kewarnet seorang diri. Kyungsoo bilang ia harus membantu ummanya menjaga kedai keluarganya. Dan Baekhyun, bocah itu menghilang saat bel pulang berbunyi tadi.

Kenapa tak cari dilaptop saja? Nah, Minseok mengucapkan beribu terima kasih pada sepupunya, Changmin. Berkat anak itu yang selalu bermain game online dilaptopnya, sekarang monitornya berwarna senada dengan casing laptopnya. Putih bersih tanpa gambar apapun dan selalu mengeluarkan suara 'tek tek tek'. Miris sekali. Mana tugas ini dikumpul minggu depan lagi. Ia bahkan sudah rela terdampar diwarnet ini. Tak ada masalah memang dengan warnet ini, yang tidak Minseok suka adalah adanya kumpulan anak remaja –ada beberapa yang masih bocah dan beberapa yang sudah kumisan- dipojok ruangan. Tempat khusus bermain game online.

Tak terdengar memang suara computer yang berisik karna game yang mereka mainkan karna mereka menggunakan headset. Tapi ada hal lain yang mengganggu. Teriakan mereka. Minseok heran, apa mereka benar namja dengan teriakan "kyaa! Kau kalah! Kau kalah!" atau "omo omo daebak daebak muach/?" nya itu?

Tapi dengan badan kurus, punggung lebar, dan tinggi yang melebihi Minseok itu semua membuat Minseok merinding. Dan juga beberapa dari mereka menggunakan seragam sekolah yang sama dengan milik Minseok –Minseok langsung melarikan diri kewarnet sepulang sekolah tanpa berganti baju dulu. Agar tugasnya cepat selesai katanya-.

Minseok memutar bola matanya bosan. Ia meraih headset di samping monitor dan mendengarkan lagu dari youtube. Lalu segera mencari bahan presentasi sebanyak- banyaknya. Setelah semua bahan presentasi sudah didapatkan dan di copy, minseok segera menyambungkan flashdisknya dan menyimpan data ke flashdisknya. Setelah selesai, Minseok dengan iseng kembali ke internet.

"Organ reproduksi manusia" kurang lebih itu yang diketiknya di kolom search. Saat loading selesai, minseok memutar scroll mouse ke bawah, mencari sesuatu yang menarik.

"video organ reproduksi pria dan wanita metitik titik titik" gumam Minseok membaca salah satu judul artikel. "Me- apa?" tanyanya bingung. Minseok berpikir jika mungkin video itu adalah video penjelasan organ reproduksi pria dan wanita, sehingga dengan rasa penasaran tinggi ia membuka artikel tersebut.

"Yah! Kenapa harus di download dulu agar bisa menonton videonya?" gumamnya malas. "Ah, sudahlah. Toh, tentang pelajaran juga" mengendikkan bahunya acuh. Lalu dengan segala kepolosan yang masih tersisa diotaknya mengklik tulisan "download video" dan dengan sabar menunggu. Setelah download selesai, Minseok segera mencari video tersebut di flashdisknya. Saat telah menemukannya dengan tegesa-gesa ia menonton video tersebut. Hal pertama yang muncul adalah, pria dan wanita yang sedang mengobrol bersama. Minseok mengernyit, 'aneh' batinnya.

Apa hubungannya organ reproduksi dengan pria dan wanita yang mengobrol? Lalu semakin lama pria itu semakin mendekat ke si wanita. Dengan gerakan yang seduktif seperti itu Minseok mulai curiga, tapi memilih berfikir positif. Tapi kok, mata Minseok melotot saat sang pria meraup bibir sang wanita. Semakin lama ciuman mereka semakin panas. Sang pria bahkan dengan ganas mencium sang wanita sambil mulai menyentuh dan meremas payudara sang wanita. Ditambah suara aneh yang Minseok dengar dari headset yang masih melekat ditelinganya..

"Ngghh.. emmhh" Minseok semakin melotot saat sang pria menggigit dan menghisap payudara itu dari luar baju sang wanita,. Lalu, lalu, lalu,. Mendadak Minseok tak mendengar suara aneh sang wanita tadi. Tapi matanya tetap vokus ke layar computer. Saat sang pria kembali melumat bibir sang wanita, Minseok merasa ada yang berbisik padanya.

"Ssttt,. Hey" ia masih belum terlalu 'konek', jadi ia tetap menuruti matanya yang tak mau lepas dari layar computer.

"Hey," suara itu kembali lagi. Apa itu suara malaikat putih penuh kasih sayang murah hati dan rajin menabung/? Yang ingin menyuruh Minseok berhenti menonton? Berarti nanti ada iblis merahnya juga?

"Hey kau" itu iblis merahnya, batin Minseok lagi.

"Kim Minseok!" Minseok sedikit mengernyit. 'Malaikat tau namaku?' tapi matanya tetap dilayar. Masih berpegang teguh bahwa ini suara malaikat dan iblis.

"Ck dasar" lalu semua gelap untuk Minseok.

.

.

.

.

Tunggu, apa mati lampu?.. Minseok meraba matanya, ia merasa ada sebuah tangan tengah menutup matanya. Tangan itu lalu menjauhi matanya, Minseok mengerjab lalu menoleh kesamping. Yang ia dapati adalah wajah meremehkan seseorang dengan headset yang Minseok pakai tadi bertengger dilehernya. Entah kenapa wajah Minseok memerah.

"Lu-luhan?" senyum remeh diwajah Luhan semakin lebar. "A-apa ini?" Tanya Minseok sambil menunjuk layar computer dengan tangan bergetar.

"aku tak menyangka kau hobby menonton video porno" ucap Luhan masih dengan senyum remeh. Mata Minseok semakin melebar. "Bahkan kau mendownload videonya ck ck ck" Luhan menggeleng dengan tampang sok prihatin.

"A-aniyo! Aku tidak seperti itu!" elak Minseok sambil menutup matanya dengan kedua tangannya dan bergumam 'Aku polos. Aku polos. Aku polos' Luhan berdecih.

"Ck bodoh. Aku tak menyangka siswa alim sepertimu ternyata yadong" Minseok melotot lagi kearah Luhan. "Aniyo! Aku tidak seperti itu. Ini semua adalah ketidak sengajaan mutlak!" hampir semua penghuni warnet menatap kearah Luhan dan Minseok saat Minseok berteriak layaknya yeoja yang akan dihamili. Tapi nampaknya Luhan maupun Minseok tak peduli. Luhan menyeringai.

"Seharusnya kau lihat bagaimana wajahmu saat menonton video itu. Ck, kau bahkan tak mau menoleh saat kupanggil tadi." Wajah Minseok memerah karna malu.

"A-aku tidak.. Huaa,,. Luhan! Kumohon jangan memberitahukan hal ini pada siapapun jebal~~" ucap Minseok sambil memeluk lengan Luhan yang berdiri di sampingnya, lalu mendongak menatap Luhan sambil memasang puppy eyes-nya. Luhan kembali menyeringai. Ia memasang tampang berpikir.

"Eumm,. Bagaimana ya?" gumamnya sambil mengetukkan jari telunjuknya ke dagu. "Luhan kumohon" pinta Minseok memelas masih memeluk lengan Luhan dan puppy eyesnya.

"Arraseo!" Minseok baru akan melompat senang tapi Luhan lebih dulu memotong.

"Tapi kau bebas bersyarat." Ekspresi bahagia di wajah Minseok luntur seketika. Heol, pasti Luhan akan mengerjai Minseok habis-habisan. Kau takan lolos Minseok-ssi.

"Syaratnya adalah…" Minseok menatap lekat-lekat bibir Luhan yang bergerak slow motion.

"Ka-u ha-rus men-ja-di …"

TBC

Gimana? Bagus atau jelek? Lanjut atau stop?

Hoho, aku newbie maaf kalo ada typo. Ff fluff ini anggap aja ucapan 'salam kenal' buat semua yg baca ff ini.

Dan yah, review sangat dibutuhkan.

Ps: ada saran syarat apa yang bakal luhan kasih ke minseok? Kalo ada silahkan coret-coret di review ^^

Pss: ff ini bakal panjang dan sepertinya gada adegan ranjang. Tapi kalo nyerempet dikit gak masalah lah. Dan untuk chapter dua akan ada sedikit penjelasan siapa minseok dan luhan.