I Love You, Baka!

Disc & Warning: Lihat chapter 1.

Disc tambahan: Hyaku Shiki bukan punya saya. Meski, saya ada gunplanya di rumah.

Chapter 4: Pengakuan di bulan!

Fang terdiam, Boboiboy terdiam, Syahrini terdiam*Kok ni anak ada disini?*#Plakk. "B-Boboiboy.." Fang kehabisan kata-kata. "Maaf Fang! Aku tidak sengaja! Sungguh!" Seru Boboiboy. Baru saja Fang ingin membuka mulutnya, Boboiboy sudah langsung berseru, "Lupakan saja yang tadi!" Dan langsung berlari pulang. Tanpa mengetahui dirinya telah membuat seseorang patah hati.

"Miku-Neechan! Aku pulang dulu!" Pamit Rin. "Eh?! Cepat sekali, kau ingin pulang Rin!" Kata Luka. "Temanku pasti sudah menunggu dirumah. Aku tidak mau meninggalkannya sendirian lama-lama." Ujar Rin. "Tidak ajak Len?" Tanya Gakupo. "Kau ini! Si Lenkan sedang ehm, sibuk dengan Oliver." Jawab Kaito sambil makan es krim. "Nah, tu tahu. Aku pulang dulu!" Seru Rin yang mulai membuka portal. "Sebentaaarrr!" Seru Gumi

"Apa lagi?" Tanya Rin yang agak kesal karena dari tadi di tahan terus. "Nih. Kasih ke temanmu yang pake Lolita ungu tadi. Tolong tanyakan kepadanya, ia ingin jadi Vocaloid juga, atau tidak." Pesan Gumi sambil menyerahkan sebuah kalung, dengan sebuah liontin berbentuk sayap malaikat yang terbuat dari kaca.

"Dah! Sana pulang! Hus!" Usir Gumi dengan sapu. Rin segera melompat ke portal, dan dalam hitungan detik, ia sudah berada di kamarnya. "Haah, akhirnya kembali ke kamarku yang tenang, dengan suara tangisan samar seperti di film hor—Eh?! Tangisan?!" Seru Rin sambil keluar kamar, dan mencari sumber suara.

Akhirnya, ia menemukan sumber suara. Kamar Fang. Jangan-jangan, di kamar Fang ada dedemit lagi, masih mending kalau pocong, bisa di selengkat. Kalau tuyul? Pikir Rin Absurd. Dengan gerakan Slow Motion, Rin perlahan membuka pintu tersebut. Dan, sebuah sosok mulai terlihat. Sosok Fang yang tengah menangis.

"Fang? Kok nangis?" Tanya Rin dengan wajah khawatir. "Hiks, Rin, Boboiboy.." Isak Fang. "Kenapa si Boboiboy? Dia yang bikin kamu nangis?! Awas saja, dia! Ku hajar dia nanti!" Seru Rin berapi-api. "Bukan begitu Rin! Sebenarnya," Fang mulai menceritakan semuanya pada Rin. Meski, Rin butuh waktu untuk memprosesnya. "Mungkin, dia pikir kau straight kali Fang." Ujar Rin. "Atau mungkin, dia melakukannya secara reflek." Ujar Len sambil memasuki kamar. "Eh, Len. Kapan kau pulang?" Tanya Fang. "Udah cukup lama. Aku keramas dulu tadi." Jawab Len.

"Dasar." Gerutu Rin. "Oke, lanjut. Kayaknya, kau harus memberitahunya soal perasaanmu." Kata Len. "Besok di sekolah." Kata Rin sambil mengelus kepala Fang dengan penuh kasih sayang. Entah sejak kapan, rasanya Rin ingin sekali Fang menjadi seorang Vocaloid. Dia sudah menganggap bocah mungil di depannya ini sebagai adik. " Sebaiknya kita tidur. Malam sudah sangat larut." Kata Fang. Kedua Vocaloid mengangguk, dan keluar dari kamar Fang.

Begitu sampai di luar, Len langsung menatap kakak perempuannya, dan berkata. "Kak, keputusan ia ingin menjadi Vocaloid atau tidak ada di tangannya. Kau tidak bisa memaksakan hal itu." Rin hanya menunduk. "Aku tahu. Hanya saja, aku ingin membuat dia merasa aman. Seperti seorang kakak melindungi adiknya. Kau tahu kalau produser tidak bisa membuatkan adik untuk kita. Sekalinya Oliver, dia malah jadi pacarmu." Jelas Rin. Len hanya tersenyum sedih. Rin adalah tipe orang yang ingin melindungi orang yang berharga untuknya. Dan ingin menarik orang yang ia sayangi kebawah perlindungannya. Yah, meski Rin sangat menyeramkan kalau marah.

"Ya sudah. Sana tidur! Kalau kau telat bangun, ku smack down kau nanti!" Seru Rin sambil berjalan kekamarnya. Esok harinya, si kembar menceritakan semuanya pada Gopal, Yaya, dan Ying. "Kayak sinetron aja." Kata Gopal. "Kasihan Fang." Ujar Ying sambil menghapus airmata imajiner dengan sapu tangan.

"Hiks, Uke yang malang." Kata Yaya sambil melirik Fang. Sejak mereka menginjakkan kaki di sekolah pagi ini, Fang, dan Boboiboy sudah perang dingin. Lirik-lirikkan masih ada, tapi palingan 2 detik kemudian langsung memalingkan wajah masing-masing. Bahkan hal itu berlanjut, sampai saat mereka mengatasi para perampok bank. "Hei, mau sampai kapan kalian berdua seperti ini?" Tanya Adu du yang menyadari keganjilan dari Boboiboy, dan Fang. "Err, kami hanya ada sedikit masalah." Jawab Fang. "Ngomong-ngomong, kenapa kau kesini, Adu du?" Tanya Boboiboy yang berusaha mengalihkan topik.

"Aku hanya ingin memberitahu bahwa kapal angkasaku kembali." Jawab Adu du dengan bangga. "Benar? Wah! Nanti ajak kita-kita jalan-jalan ya?" Tanya Boboiboy. "Tentu saja!" Jawab Adu du. "Tapi, gimana caramu untuk mendapatkan kapalmu kembali?" Tanya Rin. "Kami tipu si Pa Go Go." Jawab Probe dengan entengnya. "Hei, kita tidak boleh menipu. Bukannya kalian sudah menjadi baik?" Tanya Yaya. "Betul tuh. Kalau kau menipu, siap-siap terkena serangan negi Miku-neechan!" Kata Len membenarkan.

"Hehehe, kami baik, tapi nakal sedikit." Kata Probe ngeles. Tiba-tiba, datang kapal luar angkasa milik Adu du, dan disusul oleh 5 kapal angkasa lain. "Bang! Lari bang!" Seru Pa Go Go. "Hei, kenapa?" Tanya Ying. "Abang-abang saya ngamuk karena ada orang yang berhasil menipu balik kami, bang!" Jawab Pa Go Go. "lah, kau sendiri nggak marah?" Tanya Gopal.

"Saya juga marahlah Bang! Lihat wajah marah saya ni!" Seru Pa Go Go. "Cih. Masih lebih seram Meiko-neechan sewaktu birnya ilang." Komentar Len. "Lalu kenapa kau menyuruh kami lari?" Tanya Fang. "Ha, Inilah, sewaktu di kelas tidak belajar matematik!" Jawab Pa Go Go. "Hm, memang dia selalu main-main." Celetuk Gopal. "Hei! Kau sendiri tak pernah mendapat nilai Matematik sebagus Fang!" Tegur Rin.

"Nah, biar saya jelaskan! Kalian semua ini, adalah potensi pelanggan saya, dan membuat saya untung. Jika kalian di tembak mati oleh abang-abang saya, habislah saluran pendapatan saya!" Jelas Pa Go Go. "Kenapa kau suruh dia lari?!" Tegur Tom. "Mana ada! Saya bilangnya kari!" Kata Pa Go Go. "Sudahlah! Adek-adekku, kenalkan diri kalian masing-masing!" Perintah Tom.

"Aku, Pa Go Go, penjual senjata illegal! Kalian sudah mengenalkankukan?" Tanya Pa Go Go. "Kenal, kenal." Jawab Probe. "Aku Pa Ga Ga! Dukun penipu terhebat!" Kata Pa Ga Ga. "Wah, kau sepertinya kurang sehat! Kau sudah terkena guna-guna dari orang terdekatmu!" Kata Pa Ga Ga.

"Ternyata, kau menjahatiku Boboiboy! Kukira kau temanku!" Seru Gopal. "Hei, kau sedang di tipu." Kata Yaya. "Aku, Pa Gi Gi! Penipu di situs internet!" Kata Pa Gi Gi. "Waah, Kau dapat motor sport angkasa nih bang! Saya pun tak percaya!" Seru Pa Gi Gi pada Gopal. "Wuaahh! Motor seperti apa?!" Tanya Gopal. "Motor keren ini! Warnanya merah! Tapi, ada beberapa persyaratan yang harus kau penuhi!" Kata Pa Gi Gi. "Apa persyaratannya?" Tanya Gopal. "Hanya menulis nomor rekening kau di kolom ini, dan langsung tanda tangan!" Jawab Pa Gi Gi. Baru saja Gopal mau menuliskan nomor rekeningnya, Pulpen yang hendak ia pakai sudah di rebut oleh Ying.

"Kau ini sedang di tipu!" Seru Ying saat Gopal memohon untuk mendapatkan pulpen tersebut kembali. "Izin mengemudi saja kau tidak punya." Komentar Fang. "Nah, Pa Gu Gu, Giliran kau!" Seru Pa Gi Gi. "Aku adalah Pa Gu Gu, seorang penipu cinta." Ujar Pa Gu Gu sambil menghirup mawar. Serempak semua laki-laki langsung muntah, sementara para gadis langsung menatap jijik Pa Gu Gu. "Wah, baru sekarang ada gadis yang muntah melihatku." Kata Pa Gu Gu saat melihat Fang. "Hoi! Aku ini laki-laki!" Seru Fang.

"Sudahlah, dan aku adalah Tom! Penipu nama." Kata Tom. Setelah itu, mereka mulai bernegosiasi untuk mencegah kelima penipu bersaudara itu yang berniat menghancurkan bumi. Sayangnya, negosiasi gagal hanya karena Adu du menolak minta maaf. Jadilah, sekarang 5 panglima Scammer itu mulai menghancurkan kota. "Rin Rin special combo!" Seru Rin sambil menyerang salah satu kapal angkasa dengan Handclaw.

"Boboiboy kuasa tiga!" Seru Boboiboy. Taufan, Halilintar, dan Gempa segera berpencar untuk mengevakuasi penduduk kota. "Len Len Shield!" Seru Len sambil melindungi sekelompok remaja dengan kekuatannya. "Serangan Bayang!" Seru Fang. Sayangnya, semua serangan berhasil di hindari.

"Kita harus mengalihkan pehatian mereka!" Seru Boboiboy. "Bagaimana caranya?" Tanya Gopal. "Tuh." Tunjuk Adu du kapal angkasanya. Mereka semua langsung lari menuju kapal tersebut, dan menaikinya. "Siapa yang bisa menyetir?" Tanya Len. "Kau saja, Adu du." Usul Boboiboy. "Tanganku kan tak bisa dipakai." Kata Adu du. "Tenang, biar aku saja yang menyetir." Kata Gopal dengan PD tingkat dewa. Baru saja ia mendorong suatu Tuas, kapal angkasa yang mereka tumpangi sudah berputar-putar tak terkendali.

"HUAAAAAA!" Jerit mereka sambil terlempar kesana kemari. Salah sendiri sih, kenapa nggak pake sabuk pengaman. "Alamak. Mereka sudah menaiki kapal itu, bang." Kata Pa Ga Ga. "Kejar mereka!" Seru Tom. "Haduuh, mereka semakin mendekat!" Kata Boboiboy. "Gimana—Eh?!" Kapal angkasa mereka tiba-tiba meluncur pergi. Dan yang menyetir? Ying, dan Yaya dengan Adu du sebagai pemandu.

"Kita harus bawa mereka kemana?" Tanya Yaya. "Ke Hutan!" Usul Fang. "Jangan, ada binatang." Tolak Yaya. "Ke tanah lapang?" Usul Gopal. "Ada belalang." Tolak Yaya. "Ke Laut?" "Ada ikan!" "Ke langit?" "Ada burung."

"Kamu Rempong (?) banget sih Yaya!" Komentar Len. "Hei, cepat! Kita mau bawa mereka kemana?" Tanya Ying. "Aku tahu!" Seru Yaya. Dan, dalam jangka waktu yang nggak terlalu lama, tapi ternyata agak lama (?)*maul u apa sih?*#Plakk. "Kita dimana?" Tanya Rin. "Kita di bulan!" Jawab Yaya. "APPA?! Di BULAN?!" Jerit Boboiboy dkk (kecuali Yaya)

"Ha, akan kami habisi kalian! Adek-adekku! Bergabung menjadi Megabot Scambot!" Perintah Tom yang langsung di turuti oleh adek-adeknya. "Haduh, gimana nih? Mereka sudah berubah menjadi robot besar!" Seru Gopal. "Sebenarnya, kapal ini juga bisa berubah menjadi robot!" Kata Adu du.

"Tapi, model kapalmu ini kuno, Adu du. Pasti membutuhkan jangka waktu yang lama untuk berubah." Kata Rin. "Tenang saja!" Seru sang Author yang tiba-tiba muncul. "Dih, ngapain Author kesini?" Tanya Len. "Karena kasihan, kuberi kalian sebuah alat untuk berubah menjadi robot tempur!" Jawab Author sambil menunjukkan sebuah helm.

Krikk…krikk..krikk

"Itu, helm." Kata Yaya. "Memang. Tapi, ini bukan helm biasa! Ini membuat seseorang menyatu dengan sebuah robot tempur. Dengan begitu, robot tersebut akan lebih lincah. Nah, Fang, pakai ini!" Jelas Author. "Kenapa aku?" Tanya Fang. "Karena robot yang akan di pakai membutuhkan tenaga sebesar kuasa yang kau kerahkan untuk membentuk naga bayang." Jelas Author.

Fang hanya menghela nafas, dan memakai helm jadi-jadian yang di berikan oleh Author. Lalu, Author mengambil sesuatu dari sakunya, dan meletakkannya di tempat penganalisa. "Wah! Gunpla!" Seru Rin, dan Len bersamaan. "Iya. Ini namanya MSN-00100 'Hyaku Shiki'. Awas kalau sampai rusak. Mahal nih!" Kata Author yang langsung berbalik ke arah Fang. "Nah, Fang akan pingsan selama pertarungan berlangsung. Kalau kalian terkena serangan, maka Fang juga ikut terluka. Jadi, hati-hati!" Kata Author sebelum akhirnya menghilang.

"Kayak jelangkung aja. Datang tak diundang, pergi tak berkutang." Kata Boboiboy. "Lho? Itu semboyannya jelangkung? Aku kira semboyannya B*** Ng*p**." Ujar Rin. "Sudahlah. Tuh, si Fang udah pingsan. "Kata Boboiboy yang duduk di cockpit utama, bersama Adu du. "Oke, Yaya, kau bagian kekuatan fisiknya. Ying, kau bagian kelincahannya, Gopal, kau perhatikan kerusakan-kerusakan, Rin, kau amunisi. Len, kau pertahanan." Kata Boboiboy.

Karena Author malas ngetik#digebuk. Jadi, kita singkatin aja ya, pertarungannya. Megabot meninju Hyaku Shiki. Dan, dengan segera di balas dengan tinju yang sangat kuat, berkat Yaya menggunakan kuasanya. Pertarungan sementara ini di pimpin oleh Hyaku Shiki. Tapi, Megabot mengeluarkan tongkat ajaibnya, dan menyerang Hyaku Shiki. Sayangnya, Mereka tak sempat mengelak, Membuat Hyaku Shiki terkena tusukan di daerah lengan atas.

Hyaku Shiki tidak menyerah. Ia memakai Pedang laser Halilintar, dan senapan pengubah molekul. Dengan kedua senjata ini, dan kecepatan yang sangat tinggi—berkat kuasa Ying—Hyaku Shiki kembali memimpin pertarungan. Dan tanpa di duga, Megabot mengeluarkan sebuah meriam laser besar, dan menembakkan laser kearah Hyaku Shiki. Saking kuatnya laser tersebut, pertahanan Len patah, dan menyebabkan Hyaku Shiki hancur, dan hanya tangan kanannya yang berfungsi. "Haduuh, bagaimana ini, Boboiboy?! Kita akan terkubur hidup-hidup di bulan! Bagaimana orang tuaku mengunjungi makamku?" Tanya Gopal. "Boboiboy! Tubuh Fang juga sudah terluka parah!" Seru Rin. Boboiboy tampak berpikir keras, sampai akhirnya, sebuah lampu 5 watt muncul diatas kepalanya. "Aku tahu! Gopal, ubah batu-batu bulan itu menjadi emas berlian!" Seru Boboiboy. Perlahan, tangan kanan Hyaku Shiki, yang menggenggam senapannya terangkat, dan tampaknya sedang membidik sesuatu.

"A-apa yang mereka lakukan?!" Pekik Pa Ga Ga. Meski, ketakutan mereka tak terbukti, karena tampaknya Gopal salah bidik. "Haduuh, ternyata salah bidik." Kata Tom lega. "Salah bidik? Lihat tuh!" Seru Boboiboy. Begitu Megabot menoleh, mata mereka segera di sambut oleh timbunan emas berlian yang sangat banyak.

Sudah dapat dipastikan, kelima alien itu segera menghampiri emas, dan berlian tersebut. "Kita kaya!" Seru mereka. "Kaya, kata kau?" Tanya Adu du yang sudah berada di dalam Megabot. "Haduuh, bang! Kita bicara dulu baik-baik!" Kata Pa Go Go. "Ha! Injak dulu, baru bicara baik-baik!" Kata Adu du sambil menggerakkan Megabot untuk menginjak 5 panglima Scammer itu.

"Yee! Kita menang!" Sorak Yaya. "Eh, tidak juga." Kata Rin sambil melihat sosok Fang yang tergeletak tak berdaya. "Fang…" Gumam Boboiboy sambil memeluk tubuh pemuda bersurai gelap yang sedang tak sadarkan diri.

Mereka semua dilanda keheningan. Rin, Yaya, dan Yin menangis, Gopal hanya menundukkan kepalanya. "Err, Rin, bukannya Fang memakai kalung yang diberikan oleh Gumi ya?" Tanya Len. "Iya. Memangnya kenapa?" Rin balik bertanya. "Bukannya, kalung tersebut untuk seorang Vocaloid, dan Vocaloid takkan mati semudah manusia, kecuali di Uninstall?" Tanya Len. "Benar juga! Pintar kau, Len!" Jawab Rin. "Berarti masih ada harapan?" Tanya Ying. "Masihlah." Jawab Gopal.

Tiba-tiba, sebuah suara kecil terdengar. "Kau memelukku terlalu kencang…" Mata Boboiboy terbuka, dan menatap wajah Fang yang tersenyum kecil. "Fang!" Seru Ying, Yaya, dan Gopal. "Nah, baru kita menang!" Kata Len.

"E-eits! Tunggu dulu!" Seru Author. "Ck. Apa lagi sih, thor?" Tanya Rin. "Siapa yang mau tanggung jawab tentang ini?" Tanya Author sambil memperlihatkan Gunpla Hyaku Shikinya hancur. "Nanti, kami ganti. Tenang ya, thor." Kata Gopal. "Hehehe, Terbaik!" Kata Boboiboy sambil ngacungin satu jempol.

"Tapi, sepertinya ada yang kurang." Kata Adu du lewat intercom. Semua mata menatap Boboiboy, dan Fang. "Baiklah, baiklah. Fang, maukah kau menjadi cintaku yang pertama, dan terakhir?" Tanya Boboiboy (sok) romantis.

Tapi bukan jawaban yang datang. Namun sebuah ciuman manis sebagai Jawaban dari Fang. "Ya sudah. Kalian bulan madu di luar angkasa sana. Aku mau buat fic lain. Daah!" Kata Author sebagai penutup dari fic ini.

End

Akhirnya fic ini selesai. Dan, saya ucapkan terima kasih, kepada para reviewer, dan juga maaf, kalau fic ini sangatlah abal, dan banyak kekurangannya. Sampai jumpa di fic lain!