AN UNEXPECTED ACCIDENT

Do Kyungsoo – Kim Jongin

matureschool lifegender switchswitch role/?/

boy: Kyungsoo | girl: jongin


Jongin berangkat ke sekolahnya dengan perasaan gelisah. Tubuh bagian selatannya terasa geli, seperti ada tangan-tangan gaib yang menggelitikinya. Dia berusaha merapatkan kakinya saat berjalan, berusaha menghentikan tangan-tangan yang menggelitik bagian selatan tubuhnya. But instead of stopping their work, those hands become more aggressive to tickle her southern body. Jongin semakin resah. Bisa dirasakan underwearnya kini telah lembab. Ingatkan Jongin untuk memasang pembalut sebelum kelasnya dimulai jika tangan-tangan gaib itu belum berhenti menggelitikinya. Karena Jongin yakin, underwearnya akan semakin lembab atau bahkan basah jika tangan-tangan itu masih aktif bekerja di vaginanya, dan Jongin tidak mau cairannya menembus hingga nampak di rok seragamnya. Oh Tuhan, tolong hentikan tangan-tangan gaib yang menggelitik vaginaku. Jangan biarkan aku bermain solo saat lunch break nanti. Ku mohon Tuhan, adalah doa Jongin kepada sang Tuhan pagi ini.

Jongin harus lebih sering berdoa kepada Tuhan karena Tuhan telah mengabulkan doanya pagi ini. Jongin doesn't feel her vagina being tickled anymore. Cairannya juga hanya membuat underwearnya lembab, tidak sampai basah. Oh God, thanks. Jongin menjadi lebih lega saat berjalan memasuki pintu gerbang sekolahnya. Tapi kelegaan Jongin tidak bertahan lama setelah ia memasuki kelasnya. Tangan-tangan gaib kembali menggelitik vaginanya. Penyebabnya adalah seorang pemuda yang duduk di pojok kelasnya. Seorang pemuda dengan rambut yang tampak halus berwarna hitam, berbibir sexy dengan bentuk hati saat tersenyum, dan mata bulat yang sangat sexy. Kyungsoo, pemuda yang muncul di mimpinya dan membuatnya mendesah.

Otaknya memutar ulang mimpi erotis yang ia alami semalam. Mimpi dimana ia bersenggama dengan Kyungsoo, pemuda yang sudah ditaksirnya sejak lama. Bayangan-bayangan saat Kyungsoo dan dirinya sedang bermain dengan begitu hebatnya di atas ranjang kembali membuat tangan-tangan gaib di vaginanya bergerak aktif. Semakin merangsang vagina Jongin untuk mengeluarkan cairannya. Oh shit! I guess I must playing solo in the lunch break, batin Jongin saat mendudukkan dirinya di bangku ketiga dari barisan depan kelasnya.

.

.

.

.

.

"Jongin, ingin pergi ke kantin bersama?" tanya Sehun, teman sebangku Jongin yang sangat sexy dan memiliki payudara yang besar. Sehun adalah pacar Luhan, sahabat Kyungsoo. Sehun dan Luhan sangat maniak dengan sex. Mereka akan melakukannya kapan saja dan di mana saja.

"Maafkan aku Sehun. Aku tidak bisa. Aku masih ada urusan." Jongin menjawab pertanyaan Sehun dngan sangat terburu. Karena hell, Jongin ingin segera mengusir tangan-tangan gaib yang mempermainkan vaginanya. Jongin sudah tidak bisa menahan tangannya sendiri untuk segera mengaduk-aduk vaginanya dan mengusir tangan-tangan gaib itu.

"Oh baiklah. Aku akan pergi bersama Luhan. Sampai ketemu nanti." Dan setelah Sehun pergi menginggalkan kelas, Jongin segera berlari menuju rooftop untuk membebaskan dirinya dari serangan tangan-tangan gaib di vaginanya.

.

.

.

.

.

Setibanya di rooftop, Jongin segera melangkahkan kakinya menuju pojok rooftop. Di bagian pojok sana ada sebuah ruangan kecil kosong yang terbuat dari tripleks, yang dulunya dijadikan sebagai tempat beristirahat saat makan siang oleh satpam yang menjaga sekolah Jongin. Tapi entah mengapa, satu tahun belakangan ini, ruangan itu tidak digunakan lagi oleh satpam sekolah. Jadi, sebagai gantinya, Jongin lah yang menggunakan ruangan itu untuk tempat beristirahatnya. Tak hanya untuk beristirahat, ruangan itu juga sering Jongin jadikan sebagai tempat untuk bermasturbasi.

Jongin segera melepaskan underwearnya begitu ia memasuki ruangan kecil itu. Underwearnya sudah basah. Cairannya banyak yang keluar selama pelajaran tadi. Untunglah Jongin membawa underwear lain sebagai cadangan jika hal seperti ini terjadi. Kemeja yang melekat ditubuhnya juga ia lepaskan, menyisakan bra yang membungkus payudara besar dan kenyal miliknya. Lalu Jongin mendudukkan dirinya di atas kursi kayu yang ada di sana. Kakinya ia angkat lebar-lebar di atas meja yang ada di depannya. Dan Jongin siap bermasturbasi dengan membayangkan mimpinya semalam.

Tangan Jongin perlahan turun menuju vaginanya, menggesekkan jari-jarinya pelan dan lembut di atas klitorisnya. Perlahan jari-jarinya semakin meningkatkan kecepatannya dalam menggesek klitorisnya, membuat Jongin mendongakkan kepalanya dengan mata terpejam erat. Aktivitas jari-jari Jongin di vaginanya kini adalah menggesek-mencubit-memelintir-dan kembali menggesek klitorisnya. Nafas Jongin semakin berat karena merasakan kenikmatan yang di berikan oleh jari-jarinya sendiri. Tangan Jongin yang lain ia biarkan meremas payudaranya dan memelintir putingnya bergantian. Terkadang tangan Jongin mencubit gemas putingnya hingga membuatnya memekik.

Karena sudah begitu terangsang dengan permainan tangan-tangannya sendiri, Jongin membuka lubang vaginanya yang sudah berkedut-kedut ganas, bernafsu untuk menyedot apa saja yang akan memasukinya. Jongin menyiapkan dua jarinya di depan lubang vaginanya. Menghirup nafas yang dalam sebelum memasukkan kedua jarinya secara langsung ke dalam lubangnya.

Jongin memekik sesaat setelah jari-jarinya memasuki lubangnya. Tak ingin menunggu lebih lama, Jongin segera menggerakkan kedua jarinya keluar masuk lubangnya. Jari-jarinya ia gerakkan dengan cukup cepat, membuat Jongin lagi-lagi mendesah karena ulah jarinya. Tidak puas hanya dengan dua jari yang bekerja di lubangnya, Jongin menambahkan satu lagi jarinya untuk ikut mengaduk-aduk vaginanya. Jongin mendesah karena merasa vaginanya sangat penuh. Jongin kembali menggerakkan jari-jarinya, mencari titik paling dalam kewanitaannya.

Setelah beberapa saat, akhirnya Jongin memekik dengan keras karena ketiga jarinya telah menumbuk titik paling dalam kewanitaannya. Ketiga jarinya ia gerakkan semakin cepat, menumbuk titiknya habis-habisan. Desahannya terdengar semakin keras. Dan Jongin tidak peduli jika ada orang yang mendengarnya.

Lima menit berlalu, Jongin bisa merasakan perutnya melilit, siap menyemburkan cairannya. Jongin semakin mempercepat gerakan jarinya di dalam vaginanya. Tangannya yang lain juga sibuk meremas payudaranya dengan kuat. Jongin juga memejamkan matanya, berkonsentrasi untuk mempercepat datangnya klimaks yang dinanti-nantikan. Karena begitu seriusnya Jongin dalam berkonsentrasi, Jongin tidak sadar jika ada seorang siswa yang membuka pintu ruangan kecilnya.

Siswa itu terkejut melihat Jongin bermasturbasi dengan begitu hotnya, dan memberanikan dirinya untuk masuk setelah mendengar desahan yang sangat provocative dari Jongin. Jongin masih tidak sadar jika ada seorang siswa yang kini melihatnya sedang bermasturbasi, mendesah hebat dan meneriakkan nama Kyungsoo. Kegiatan dan desahan Jongin berhenti saat mendengar sebuah suara menginterupsinya.

"Hai.. ehmm bisakah aku membantumu?"

.

.

.

.

.

.

to be continued


am I disappointed you? hehehe

kepotong ya adegannya Jongin? maafkan dakuuu ~

tapi emang aku buat gitu sih, biar kalian penasaran hehehe

emang siapa yang penasaran? kayaknya gag ada juga-

ada yang tau cowok yang mau bantuin Jongin itu siapa? Yuuk main tebak-tebak an :D

tulis jawabannya di kolom review yaa ~ -moduuus, bilang aja pengen di review-

comments and reviews allowed looh :D

silahkan yang mau komen. mau komen apa aja silahkan. tapi yang baik dan sopan ya :)

p.s.

nulis switched role gini susah -_-