Akashi versus Nigou

Disclaimer: Tadatoshi Fujimaki mungkin? *Kyou dipentung* Lagu yang ada juga bukan punya Kyou ya.

Pairing(s): AkaKuro yang pasti, sama nyerempet AoKise, MidoTaka, MuraMuro, de el el.

Genre: Niatnya sih humor, tau dah nyambung ke humor apa kagak~ *Kyou ditendang* sama romanceeeuuu~ gitu de~ /plak

Summary: Akashi nggak suka—pake banget—anjing. Doi sebel banget—amatsangatmelebihialamsemestarayayangdikuasainya—sama anjing. Benci gitu? Meibi yes meibi no. Alasannya adalah karena anjing sering membawa kesialan padanya. Dari mulai dipipisin, die'ein, digigitin, dijilatin, diciumin (?), sampe diserudukin! Yang paling membuatnya bete adalah ketika Sang Anjing mengganggu waktunya dengan kekasihnya tersayang. Siapakah Sang Anjing yang sudah jelas identitasnya dari petunjuk kekasih di atas serta huruf kapital yang mendandani alfabet S dan A? Yang pasti bukan Seijuuro Akashi karena itu adalah namanya. Sang Anjing tak lain tak bukan maka benar adalah Nigou, harta karun Kuroko Tetsuya.

Warnings: Ini one-shot dan drabbles nyambung. Tipo-tipo banyak. Bahasa gak karuan n lebay. EYD rada dibuang jauh-jauh. Yaoi n Shounen-Ai. Plot Bunny parah! Humor gagal maning gagal maning piye toh ndo! Yang pasti OOC! OOC! OOC! Tolong yang ndak suka monggo minggat. Kalo masih mampir juga, Kyou ndak nanggung akibatnya ya~

A/N: Gomen untuk penpik yang lain yang belon kelar. Sabar yak!

=3==3==3==3==3==3==3==3==3==3==3==3==3==3==3==3==3==3==3==3==3==3==3=

Puppy one: Akashi dan CP3 (Cinta Pada Pandangan Pertama)

Akashi adalah anak bangsawan yang mempunyai reputasi tinggi di dunia darah biru. Diusia yang masih sangat muda, dirinya sudah digandrungi banyak hal seperti tagihan listrik dan telepon rumah dan kantor ayah-bunda yang begitu datang selalu dikuburnya di taman belakang sekolah; dan surat denda pajak rumah, pajak kantor ayah-bunda, pajak mobil, pajak kuburan si kucing boleh nemu di jalan terus langsung ketabrak kereta tewas dan dikubur di taman makam pahlawan khusus binatang, yang keseluruhan kertas pajaknya dibakar dan sisanya dikubur di tempat yang sama dengan tagihan pertama. Belum lagi tugas dari sekolah yang menumpuk bagai sampah karena terbagi atas tugas individu dan kelompok. Yang individu sih sudah kelar begitu keluar. Nah, yang kelompok? Mending ngerjain sendiri deh daripada harus nunggu anggota kelompok yang notabene cuma numpang nama karena sama sekali nggak bisa membuahkan hasil yang memuaskan untuknya.

Banyak hal, 'kan? Masih belum.

Akashi juga digandrungi cewek-cewek cakep nan bohay naujubille yang sering memamerkan dada mereka ke mana-mana sehingga membuatnya berpikir apakah wajah gantengnya disamakan dengan tampang mesum AHO—Ao—MINE Daiki yang tiap hari jelalatan ngeliatin mereka? Plis, Akashi mending ketabrak truk terus berubah wajah jadi boneka henohenomoheji yang biasa digantungin di atas jendela berbarengan dengan teruterubozu si penangkal hujan. Dari sana timbul pertanyaan: kenapa Akashi nggak suka digandrungi cewek-cewek cakep nan bohay naujubille? Simpel, Bro. Akashi nggak suka dengan orang lain selain dirinya sendiri. Akashi memuja dirinya sendiri bagai seorang Hamba Sahaya Setia Selamanya Tak Terbantahkan Oleh Apapun Yang Menerjang yang mengelu-elukan Sang Maharaja Yang Mulia Kakanda Gusti Dewa Alam Semesta Nan Perkasa Tiada Tanding Tiada Banding Penguasa Se—maaf, nama terpaksa dipotong karena sudah melebihi batas khayal sang pencipta.

Narsis? Masih belum seberapa. Kalau cuma digandrungi tagihan, pajak, dan cewek-cewek cakep nan bohay naujubille, Akashi melampaui semua itu dengan dikerubungi cowok-cowok bervariasi dari mulai ganteng sampai jelek-bikin-muntah yang rela bersujud di bawah telapak kakinya demi melayani dirinya bagai budak-yang-disakiti-seperti-apapun-nggak-masalah. Semua demi rahasia mereka yang entah bagaimana pasti—diulangi, PASTI—diketahui Akashi. Blackmail, salah satu keahlian Akashi yang sudah mendarah daging di usianya yang masih terbilang sangat muda. Jadi, tiada seorang atau suatu pun yang bisa mengalahkannya.

Kecuali satu.

Anjing.

Akashi nggak suka—pake banget—anjing. Doi sebel banget—amatsangatmelebihialamsemestarayayangdikuasainya—sama anjing. Benci gitu? Meibi yes meibi no. Alasannya adalah karena anjing sering membawa kesialan padanya. Dari mulai dipipisin, die'ein, digigitin, dijilatin, diciumin, sampe diserudukin! Waktu umurnya setahun, Akashi yang sudah bisa jalan karena dirinya adalah Sang Maharaja Yang Mulia Kakanda Gusti Dewa Alam Semesta Nan Perkasa Tiada Tanding Tiada Banding Penguasa Se—maaf, nama terpaksa dipotong karena sudah melebihi batas khayal sang pencipta—sedang bermain di taman Kristal pribadi miliknya. Tempo itu, salah satu budak—yang tidak sudi disebutnya sebagai penjaga—membawa seekor anjing kecil imut nan lucu dan menggemaskan ke dalam rumah sebagai hadiah ulang tahunnya. Akashi pun mendatangi budaknya dan bermaksud menjadikan anjing itu sebagai budaknya yang lain ketika binatang lucu itu mengeluarkan air mancur dari bawah kakinya yang terangkat satu lalu tanpa sengaja membasahi wajah ganteng nan rupawan miliknya. Dan Akashi terdiam. Budaknya terdiam. Si calon budak yang langsung dicoret dari daftar budak masih asyik mengeluarkan air mancurnya. Akashi masih terdiam. Budaknya mulai merasa seram. Si calon-budak-tidak-jadi masih tenggelam dalam nikmatnya pengeluaran setelah pemasukan yang memuaskan—mohon jangan membayangkan yang 'iya-iya', Para Pembaca Sekalian. Yang dimaksudkan di sini adalah makanan anjing, nggak kurang nggak lebih. Akashi benar-benar masih terdiam. Budaknya sudah gemetar dalam ketakutan yang sudah bisa dipastikan lebih memilih mengubur dirinya hidup-hidup ketimbang harus berdiam di samping sang majikan. Suasana makin mencekam. Si calon-budak-tidak-jadi masih—oh, sudahlah! Kapan selesainya ini? Yang jelas, Sang Maharaja Yang Mulia Kakanda Gusti Dewa Alam Semesta Nan Perkasa Tiada Tanding Tiada Banding Penguasa Se—maaf, nama terpaksa dipotong karena sudah melebihi batas khayal sang pencipta—bernama Akashi Seijuuro merasa terhina untuk yang pertama kalinya dan memutuskan untuk menjadikan makhluk itu sebagai musuh besarnya.

Akashi pasti sudah memukul makhluk tak tahu diri itu dengan Kristal yang berada dalam genggamannya jika saja kedua bola rubinya tidak menangkap sesosok yang membuat jantungnya bermusik ria bagai disko di taman lawang. Di sana, berada dalam dekapan budaknya yang lain, seorang bayi yang sebaya dengannya tengah menatapnya lurus dengan matanya yang secerah langit biru… membuat Akashi terpana dan terpesona sehingga membuat budak yang tadinya ketakutan terperangah mendapati wajah neraka sang majikan berubah menjadi inosen tingkat tinggi yang membuatnya ingin mati saat itu juga. Tak peduli dengan kondisi sakaratul maut si budak, Akashi memerintahkan—dengan tatapan mautnya—budak yang sedang mendekap bayi itu untuk segera ke tempatnya. Sontak si budak langsung mematuhi perintahnya dan bergegas. Akashi lalu dihadapkan langsung oleh sang pemilik mata indah yang telah memerangkap hatinya dengan sempurna.

Sayang, sentimennya tidak berbalas.

Bayi itu sama sekali tidak memperhatikannya dan malah langsung menyodorkan tangannya ke makhluk di sebelahnya. Kali ini, gantian Akashi yang terperangah karena baru pertama kalinya doi dicuekin abis! Saking syoknya, Akashi bagai mematung di tempat dan batinnya mulai mengumandangkan lagu 'sakitnya tuh di sini di dalam hatiku~' dengan elit seorang bayi berumur setahun. Doi nggak terima! Nggak sudi! Emang apa bagusnya makhluk jelek yang berani ngepipisin mukanyaaaaa?! Bau sih iya tapi 'kan doi teteup ganteng! Terus, apa masalahnyaaaaa?!

Akashi berani suer kalau makhluk nggak tahu adat itu mencibir ke arahnya.

Okeh, ini berarti perang!

Akashi, anak kecil penyandang julukan Sang Maharaja Yang Mulia Kakanda Gusti Dewa Alam Semesta Nan Perkasa Tiada Tanding Tiada Banding Penguasa Se—maaf, nama terpaksa dipotong karena sudah melebihi batas khayal sang pencipta—berusia 5 tahun, baru selesai mengumbar salah satu faktor kebenciannya pada anjing. Ia berdiri di samping taman sekolah sembari memerhatikan seorang bocah sebaya yang sedang bermain dengan makhluk itu.

Kuroko Tetsuya tampak begitu bahagia bermain dengan makhluk yang akhirnya menjadi budak malaikatnya. Wajah putih yang biasa datar tanpa ekspresi kini terlihat bersemu merah setelah dijilati oleh makhluk yang dinamai Nigou itu. Dan Akashi berani sumpah kalau makhluk itu sengaja melakukannya untuk menantangnya.

Separuh rubi mulai berkilat emas. Seringai mulai bermain di bibir.

Kuterima tantanganmu, Nigou!

-.-.-TBC-.-.-

Okeh… mahapkan humor gaje garink nan lebay sealam semesta dari Kyou! Kyou bikin penpik ini buat senenk-senenk aja sekaligus menghibur diri dari ending terakhir suatu anime yang sukses bikin Kyou keselek biji durian. Kyou masih belajar bikin humor dari Chee-Sensei karena dalem otak Kyou ini masih penuh dengan angst dan tragedi dan horror dan sebangsanya. *sujud-sujud ke Sensei* Yang jelas, ini projek Kionkitchee, bukan hanya Kyou aja. Jadi, nantikan puppy dari Chee-Sensei juga~

Uhm, ripiu? To-tolong jangan pake flem ya?

_KIONKITCHEE_