Disclaimer ; Mereka semua milik tuhan dan keluarga masing masing hyunie cuman minjem nama doang kok.
Sumarry ; Berasal dari keluarga yang tidak harmonis membuat Kyuhyun tumbuh menjadi anak pembangkang. Sampai suatu hari perkelahian yang di timbulkannya membuat sang Appa murka dan memindahkannya ke Saphire Blue. Dan membuatnya harus bertemu Kim Kibum dengan latar belakang misterius yang membuat kehidupannya jungkir balik.
Warning ; DON'T LIKE DON'T READ, KIHYUN YAOI. Ini adalah ff pertama yang aku bikin. Tapi aku anehnya aku tidak terlalu mengerti jalan ceritanya hingga membautku tidak kunjung melanjutkan ff yang satu ini. Maka dari itu aku melakukan perombakan besar besaran agar ff ini masih bisaku hyunie lanjutkan.
.
.
.
.
.
.
.
Kediaman cho malam hari ruang tamu
'' Kyuhyun aku dengar dari orang suruhan ku. Bahwa tadi di sekolah kau membuwat masalah dengan seorang guru.'' ucap Hankyung datar.
''Dia duluan yang mulai Appa.'' bantah Kyuhyun.
'' Jaga cara bicaramu Cho.'' Ucap Hankyung datar yang sukses membungkam Kyuhyun.
''Heechul kenapa kau biarkan Kyuhyun pergi dari sekolahnya. Apa kau sudah tidak bisa menjaganya lagi? '' tanya Hankyung. Kali ini sasarannya adalah Heechul.
''Lalu kau mau aku bagaimana tuan Cho? Menghalanginya? Jika bisa sudah sejak dulu ku lakukan .'' ucap Heechul sinis.
''Bukankah kau Ummanya tentu kau bisa menghandle Kyuhyun. ''ucap Hankyung dengan nada menyalahkan.
'' Aku memang Ummanya tuan Cho tapi aku tidak bisa menyuruhnya seperti aku menyuruh bawahan ku.''ucap Heechul dingin.
''Tentu kau bisa nyonya Cho bukankah kau seorang Umma?''ucap Hankyung datar.
''Pertanyaan yang sama ku ajukan padamu tuan Cho '' ucap Heechul dengan nada yang sama.
''Kalian berdua hentikan. Bisa tidak sehari saja kalian tidak bertengkar? Kalian berdua sama-sama egois. Pernahkah kalian berpikir aku seperti ini karna siapa? Karna kalian. Kalian selalu saja bertengkar. Bahkan aku sudah tidak ingat kapan kalian pernah memeluk ku lagi.''teriak Kyuhyun marah yang sukses membuwat ke dua orang tunya diam membisu.
Kembali Kyuhyun melanjutkan ucapannya.
''Kalian ingat waktu aku meraih piala 4 tahun lalu.''tanya Kyuhyun.
Flashback
''Dan juara pertama adalah Cho Kyuhyun dari Smp Devolusion. ''
Plok plok plok ( anggep suara tepuk tangan yh )
Begitu selesai Kyuhyun berpidato di depan dan mengambil piala olimpiade matematikanya ia melihat pemandangan yang membuwat langkahnya seketika terhenti.
''Jino-ah kau sudah berusaha keras jangan sedih karna menjadi juara ke dua. Appa dan Umma tetap bangga padamu.'' ucap laki-laki paruh baya pada putranya Jino yang masih bersedih karna mendapat piala ke dua.
''Arasso Appa aku tidak akan bersedih lagi he ..he ..he..'' ucap Jino yang perlahan mulai tersenyum.
''Mari kita rayakan kemenanganmu di rumah. Umma sudah memasak banyak makanan untuk mu.'' ucap Umma Jino sambil menggandeng Jino. Dan berlalu dari tempat olimpiade diselenggarakan.
''Tuan muda Cho maaf saya terlambat. '' ucap supir pribadi Kyuhyun.
''Sudahlah mari kita pulang.'' ucap Kyuhyun tenang. Namun jika lebih di perhatikan lagi di balik sinar matanya tersimpan kekecewaan yang besar. Karena ia tau ia tidak akan pernah mendapat keluarga harmonis seperti Jino.
Jangan terlalu berharap hal mustahil Cho-pikir Kyuhyun
.
.
.
.
.
Saat sudah sampai di rumahnya langsung saja Kyuhyun beerlari membawa pialanya ke dalam rumah dengan expresi senang dan berharap setidaknya orang tuanya akan mengucapkan selamat padanya.
Ruang Kerja Hankyung.
''Appaa.. ak-.'' dengan langkah riang Kyuhyun memasuki ruang kerja Appanya. Saat ia akan berbicara Hankyung sudah memotong ucapannya terlebih dahulu.
''Jangan menggangu Appa Kyu. ''ucapnya dingin. Tanpa melirik Kyuhyun yang kini diam mematung di depannya.
Meski sedikit kecewa dengan respon Appanya Kyuhyun tetap melanjutkan omongannya.
''Appa Kyu hanya mau memberitau. Bahwa Kyu jadi juara pertama lagi Appa.'' ujarnya riang.
''Jangan kekenakkanakan Kyu kau sudah cukup dewasa bukan? Lagipula apa hanya itu berita yang ingin kau sampaikan. Hingga mengganggu Appa. Keluarlah masih banyak hal yang lebih penting dari kau yang juara pertama olimpiade lagi '' ujar Hankyung datar.
Tidak memperdulikan bahwa Kyuhyun hanya anak berusia 14 tahun yang menginginkan nada bangga seorang Appa keluar dari bibirnya. Setelah kembali memperoleh juara pertama. Satu kata ucapan selamat pun tidak apa.
''A-arasso Appa ma-maaf Kyu meng-menggangu '' ucap Kyuhyun terbata bata menahan isak tangis. Setelah itu ia membungkuk sebentar dan langsung keluar.
Appa tidak bisakah kau kembali seperti sosok appa yang ku kenal? Bahkan meski Cuma berpura-pura bangga pada ku pun tidak apa apa- pikir Kyuhyun dengan air mata yang perlahan mengalir membasahi pipinya.
Teringat bahwa ia belum tau respon dari Ummanya. Dengan langkah yang di buwat riang. Ia menuju ruang kerja Ummanya yang sedikit berjauhan dengan ruang kerja Appanya. Setelah memastikan bahwa tidak tersisah jejak air mata di wajahnya ia memasuki ruang kerja Ummanya dengan pelan.
''Umma.''panggil Kyuhyun riang.
'' Jangan ganggu Umma Kyu umma sedang sibuk. Jika kau kemari ingin memberi tau bahwa kau juara pertama lagi Umma sudah tau dari ajhussi Kang (Supir pribadi Kyuhyun)'' kata Umma Kyuhyun tenang ia bahkan tidak melirik Kyuhyun sedikit pun. Persis dengan apa yang di lakukan Hankyung tadi. Yang beda hanya nada yang di gunakan mereka.
''Umma apa-'' kautidak mau memberiku ucapan selamat? Lanjut Kyuhyundalam hati begitu umma memotong ucapannya lagi.
''Apa lagi Kyu. Cepat katakan kemauanmu?''tanya Heechul tanpa mengalihkan pandangannya dari berkas sekolah.
''Tidak ada Umma maaf jika aku mengganggumu permisi.''ucap Kyuhyun dengan senyum yang terlihat di paksakan. Setelah keluar dari ruang kerja Ummanya dengan tergesa-gesa ia langsung berlari menuju kamarnya di lantai dua.
.
.
.
.
.
Kamar Kyuhyun.
Setelah menutup dan mengunci pintu kamarnya ia langsung jatuh merosot.
''A-appa Um-umma. Aku hanya menginginkan ucapan selamat dari kalian. Apa seluruh ber-berkas itu lebih penting dariku? Aku putra kalian tak bisakah kalian kembali memperhatikanku seperti dulu? Meski aku tau kalian pura-pura harmonis di depanku tapi aku ingin merasakan kebahagian semu itu lagi''tangis Kyuhyun pecah ketika mengingat kedua orang tuanya.
Buk buk buk
Saking sesaknya perasaannya ia bahkan memukul dadanya.
''Ap-appo Umma Appa ini sakit sekali. Tuhan aku iri pada orang lain yang mempunyai keluarga harmonis. Aku menginginkan Appa dan Umma ku seperti mereka. Salahkah aku terlalu berharap tuhannn''lirih Kyuhyun dengan air mata yang terus mengalir mabasahi pipinya. Karena terlalu lelah menangis ia pun jatuh tertidur di depan pintu kamarnya.
Pada malam itu juga Cho Kyuhyun berubah jadi anak pemberontak dan nakal sekedar menginginkan perhatian ke dua orang tuanya.
And flashback
''Kemana kalian saat aku membutuhkannya? Bahkan sekedar ucapan selamat dari kalian ketika aku juara pertama olimpiade pun terlalu mahal untuk kalian.''teriak Kyuhyun dengan mata berkaca kaca.
''Kyu maafkan Umma waktu itu-''sesal Heechul akan tetapi ucapannya segera di potong Kyuhyun.
''Sudahlah Umma. Aku mengerti tidak perlu kau jelaskan. Aku hanya minta satu hal dari kalian. Jangan perdulikan aku seperti yang biasa kalian lakukan. Jika pada akhirnya kalin tidak lagi perduli. '' ucap Kyuhyun yang melenggang pergi menuju kamarnya.
.
.
.
.
Keesokan harinya
Untuk menghindari Appa dan Ummanya ia bangun pagi-pagi. Lalu langsung berangkat ke sekolahnya dengan naik bus.
Saat berjalan menuju halte terdekat dari rumahnya sambil memainkan psp kesangannya. Karena saking fokusnya pada psp. Ia bahkan sampai tidak memperhatikan jalan dan menabrak seseorang yang ada di depannya hingga terjatuh. Karna malas minta maaf ia langsung pergi meninggalkan orang yang di tabraknya tanpa perduli orang itu meringis kesakitan.
''Aduh! Yha berhenti kau.'' teriak orang yang tadi di tabraknya.
Dengan malas Kyuhyun mempause gamenya dan membalikkan tubuhnya pada orang yang tadi berteriak.
''KAU .. , ah ah .. Hyung meski kau tampan bukan berarti kau boleh pergi setelah menabrak Minie tampa minta maaf ya ..'' ucap bocah manis itu pada kyuhyun dengan expresi polos
Ada apa dengan bocah ini? Bukannya tadi dia mau marah-marah kenapa jadi sok imut di depan ku begini? pikir Kyuhyun bingung.
''Hyung kenapa diam saja ayo minta maaf '' ucap bocah tadi lagi.
Dengan seenaknya ia melenggang pergi memperdulikan bocah yang kekeuh ingin dia minta maaf .
''Ish Hyung tampan tunggu Minie'' ujar bocah itu sambil berlari mengejar Kyuhyun.
''Apa yang kau mau bocah?'' tanya Kyuhyun sinis.
'' Hyung tampan ayo minta maaf'' ujar Minie polos nan imut dengan mata berbinar-binar.
Tak
''A-aduh Hyung tampan kenapa memukul Minie'' ucap Sungmin yang kesal tiba-tiba kepalanya di pukul Kyuhyun tanpa sebab.
''Expresimu menjijikan bocah.'' ucap Kyuhyun judes banget.
''Ish! Expresi Minie itu manis Hyung tampan. Masa di bilang menjijikan.'' ucap Minie sambil mempoutkan bibirnya.
''Terserah kaulah bocah.'' ujar Kyuhyun sambil memutar matanya.
''Hyung. ''
'' Hm?""
''Hyung tampan- ''
Bruk jduagh
''-Upsss padahal Minie mau bilang ada kulit pisang di depan Hyung tampan loh.'' ucap sungmin sok polos padahal dalam hati
He ..he.. rasakan Hyung tampan nyuekin Minie yang imut sih dari tadi , emang enak – Pikir Sungmin.
''Kenapa kau tidak bilang bocah.'' ucap Kyuhyun yang jatuh tersungkur dengan tidak elitnya. Bahkan kepalanya menghantam jalan aspal dengan cukup keras membuwat dahinya membiru.
''Bukannya Minie gak mau bilang Hyung tampan. Tapi hyung tampan dari tadi nyuekin Minie.'' ucap Sungmin.
''Sudahlah bocah aku malas meladenimu bisa-bisa aku terlambat ke sekolah. '' ucap Kyuhyun sambil berlari menuju bus yang berhenti di depan halte.
''Umh! Sampai bertemu lagi Hyung tampan '' ujar Minie yang tiba-tiba aja bisa menyeringai
.
.
.
.
Saphire blue
Saat ini kelas Kyuhyun sedang mengadakan olahraga basket.
''Yesung oppa berusaha lah.''.
''Lee Donghee kau tampan sekali."
''Hangeng Hangeng Hangeng'' sorak semanagat para gadi pada pemuda cina tersebut.
''Choi Siwon fighting.''
''Kyuhyun sarangheyo'' teriak para gadis histeris.
Ayolah meski Kyuhyun murid baru di Saphire Blue. Ia sudah sangat populer mengingat wajahnnya yang di atas rata-rata juga putra dari pemilik sekolah. Bahkan dengan kening yang sedikit memar tak mampu mengurangi kadar tampan seorang Cho Kyuhyun.
Kalian pasti bertanya-tanya dimana sih manusia ice itu a.k.a Kim Kibum. Ia sedang duduk dengan santainya di pinggir lapangan tanpa keringat setetespun. Bahkan guru olah raga pun tak mau menegurnya untuk sekedar ikut bermain basket.
''Yha .. Kim Kibum kenapa kau tidak ikut olahraga?'' tegur Kyuhyun yang kesal pada Kibum yang duduk santai di pinggir lapangan.
''Malas.'' ujar Kibum santai.
''Mwo? Yha santai sekali kau jangan banyak alasan bilang saja kau tidak bisa bermain basket brengsek.'' ujar Kyuhyun sewot setengah mati. Sambil melemparkan bolah basket yang sejak tadi di pegangnya ke arah Kibum.
Srattt (bola di lempar)
Hap srettt duk ...duk... duk
Dengan satu tangan Kibum berhasil menangkap bola basket itu. Dan dengan santainya melempar basket ke ring yang jarak nya sangat jauh darinya. Dan yang membuwat semua orang cengo bola basket itu langsung masuk ke ring.
''Hn.'' ucap Kibum datar tapi meremehkan pada Kyuhyun yang masih cengo dengan mulut sedikit terbuka.
''Cih sombong sekali kau Kim Kibum.''ujar Kyuhyun makin kesal saja.
''Aku memang sombong'' tanggap Kibum santai dan melenggang pergi dari lapangan basket.
.
.
.
Pulang sekolah
Ada hal yang sedikit aneh di depan gerbang Blue Saphire saat jam pulang. Di sana banyak sekali kerumunan gadis yang berteriak-teriak tidak jelas.
''Kyaaaaaa imutnya.''
''Boleh cubittt enggak.''
''Mau jadi nae Dongsaeng tidak. ''
Teriak para gadis histeris.
Hoh ...ternyata Minie dengan tampang kusut bin sebel setengah mati. Berdiri di tengah-tengah kerumunan gadis yang ada di depan gerbang Saphire Blue niat mau ketemu Hyung tampan eh malah ketemu banyak nenek sihir.
''Hish bisa diam tidak ,kalian berisik ajhumma'' teriak Minie kesal tapi menusuk sukses membuwat kerumunan itu menjadi hening. Dengan langkah di hentak-hentakkan dan aura hitam di sekelilingnya Minie nama bocah itu pergi dari kerumunan.
''Di mana sih Hyung tampan.'' ujar sungmin sambil celingak- celinguk
''Sedang apa kau di sini bocah." ujar suara di belakang Minie.
''Ah Hyung tampan akhirnya ketemu juga. Minie kangen Hyung tampan makanya Minie ke sini.'' ucap Sungmin polos sambil berjalan ke arah Kyuhyun yang memasang wajah galak.
''Kau itu selalu memanggil ku Hyung tampan. Meski aku memang tampan tapi namaku Cho Kyuhyun tau.'' ucap Kyuhyun dengan sinis dan sedikit narsis.
''Eumh Kyunie Hyung memang tampan. Tapi jangan panggil Minie bocah terus Hyung Minie kan punya nama nama minie Kim Sungmin.'' ujar Sungmin antusias.
''Terserah kau bocah. Untuk apa kau kesini? .''
''Ish .. Minie kan sudah bilang bahwa Minie.''
''-Merindukan Hyung tampan. Aku sudah hafal ucapan mu bocah jawab dengan serius ada perlu apa kau menemuiku.''
''He ..he..he.. ketauan ya Hyung tampan. Temanui Minie makan es krim yah plise.'' mohon Sungmin dengan aegyo seratus persen.
Kali ini akan aku keluarkan seluruh kemampuan aegyo alami ku. - Pikir Sungmin.
''Baiklah tapi setelah ini kau tidak boleh mengganggu ku lagi'' ujar Kyuhyun.
''Yey Hyung tampan baik deh ayo kita pergi'' ujar Sungmin riang. Sambil menyeret Kyuhyun yang pasrah di belakangnya. Tapi saat akan berbelok di ujung koridor ada kaki yang terjulur menyebapkan Kyuhyun yang sejak tadi berjalan ogah-ogahan tersungkur.
Aduh brengsek kenapa aku selalu sial sih hari ini - pikir Kyuhyun kesal.
Saat Kyuhyun mendongak ka atas untuk mengetahui siapa yang menjulurkan kakinya yang membuwat ia jatuh tersungkur.
''Kim Kibum apa maumu brengsek.'' teriak Kyuhyun yang semakin kesal saja begitu tau yang membuwat ia jatuh tersungkur adalah Kim Kibum.
''Hn.''uca Kibum dengan melirik tajam Sungmin.
Sungmin yang dilirik tajam pun pura-pura tidak tau.
''Ish .. kenapa hari ini aku bertemu 2 orang menyebalkan sih. '' ujar Kyuhyun yang sudah bangun dari lantai.
''Sudalah Hyung jangan perdulikan orang itu ayo pergi.'' kata Sungmin yang mulai menarik Kyuhyun kembali.
Srett
''Mau kemana?'' ujar Kibum datar sambil memegang tangan Kyuhyun.
''Makan ice cream. Kalau kau mau silahkan ikut saja. Lepaskan tangan ku.'' ucap Kyuhyun yang malas meladeni Kibum.
Membuwat Sungmin menekuk wajahnya tampa protes takut kena marah Kyuhyun yang mukanya udah asem banget.
.
.
.
.
()()()()()Kihyunaiesme()()()()()
Cafe ice cream
''Kalian pesan saja duluan aku mau ke toilet sebentar.'' ujar Kyuhyun pelan.
''Tapi Hyung mau pesan ice cream apa?'' tanya Sungmin.
''Vanilla dan Coklat saja.'' ucap Kyuhyun lagi.
Setelah Kyuhyun benar-benar menghilang dari pandangan mereka tiba-tiba atmosfiere di sekeliling Kibum dan Sungmin menjadi berat.
''Apa maksud semua ini Kim Sungmin?'' Tanya Kibum datar tapi penuh intimidasi.
''Seharusnya aku yang bertanya padamu Hyung. Bagaimana kau bisa mengenal Kyuhyun Hyung.'' ujar Sungmin dengan expresi datar dan serius menghilangkan kesan anak manis dan ramah tadi.
''Ku peringatkan kau untuk menjauhinya Kim Sungmin ia milik ku.''
''Maaf Hyung kali ini aku tidak akan menyerah. Meski aku harus melawan mu Kibum Hyung.'' ujar Sungmin serius.
''kKau berani membantah perintah Hyung kandung mu Kim Sungmin ?'' ucap Kibum dengan sedikit penekanan namanya.
''Maaf Hyung kali ini aku benar-benar menyukainya.'' ucap Sungmin dengan nada datar.
''Apa yang kalian bicarakan kenapa serius sekali.'' tanya Kyuhyun tiba-tiba yang sudah kembali dari toilet.
''Tidak ada kok Hyung oh ya cepat makan ice creamnya sebelum mencair.'' ucap Sungmin dengan nada riang dan wajah polos berbeda dengan tadi saat berbicara dengan Kibum.
''cih munafik.'' batin Kibum sambil melirik sinis Sungmin.
Seolah tau arti lirikan Kibum Sungmin membalasnya tak kalah sinis.
''Diam kau manusia ice.''.
'' Kalu aku tidak mau diam kau mau apa Kim Sungmin.''.
'' Jangan meremehkan ku Kim Kibum atau kau akan menyesal.''.
''Buktikan Kim Sungmin''.
''Lihat ini Hyung''
''Hyung tampan '' panggil Sungmin.
''Wae-'' ucapan Kyuhyun langsung terpotong begitu menoleh ke arah Sungmin.
Cup
Mata Kibum langsung membulat selama sepersekian detik sebelum tenang kembali.
''Kenapa kau mencium pipi ku bocah.'' tanya Kyuhyun yang bingung menerima ciuman tiba-tiba.
''He ..he .. he .. tidak ada Hyung.'' ucap Sungmin sok polos padahal ia sudah memberi lirikan yang kira-kira seperti ini pada Kibum.
''Aku bisa melakukan itu kau bisa apa Hyung?''
Drttt ...
Hp Sungmin tiba-tiba bergetar.
From ; Appa
Pulanglah Kim Sungmin apa kau lupa kau sekarang ada misi.
Dengan expresi kusut setengah mati Sungmin membalas.
To ; Appa
Kenapa harus aku Appa? Kenapa bukan Kibum Hyung saja ? Jangan menggangguku. Aku sedang kencan saat ini Appa.
From ; appa
Yha anak durhaka. Kau lebih memilih kencan dan melalaikan misi yang Appa berikan sedangkan teman-teman mu yang lain sedang berjuang melawan maut kau malah asik kencan tidak jelas.
To ; Appa
Aku saat ini juga sedang berjuang Appa. Memperjuangkan cintaku untuk seseorang. Appa seperti tidak pernah muda saja.
From ; Appa
Berhenti memperjuangkan cintamu dulu misi ini sangat penting. lagi pula jika appa menyuruh Hyung mu yang ada dia malah menghabisi semua musuh kita. Padahal Appa membutuhkan tangan kanan musuh kita hidup-hidup.
To ;appa
Arrasso arrasso aku akan pulang Appa.
'' Hyung tampan aku masih ada urusan yang tidak bisa di tinggalkan. Sampai jumpa lagi okey by .'' ucap Sungmin yang langsung ngeloyor pergi.
'' Aku antar kau pulang. '' ujar Kibum yng langsung menyeret Kyuhyun keluar cafe setelah meninggalkan beberapa lembar uang di meja.
.
.
.
.
()()()()Kihyunaiesme()()()()
''Kibum lepaskan brengsek kau fikir tidak sakit apa di seret-seret dari tadi.'' ujar Kyuhyun.
''Hn.''.
''Cih sudah pergi sana aku sudah sampai rumah.'' ucap Kyuhyun dengan nada betek.
''Handphone mu mana'' tanya Kibum.
'' Ini! Memang kau mau apa?'' ucap Kyuhyun dengan bingung menyerahkan hpnya pada Kibum.
Drtttt
''Mmh aku sudah menyimpan nomor ku di situ. Jika aku telfon kau harus mengangkatnya.'' ujar Kibum datar dan pergi meninggalkan Kyuhyun setelah mengembalikan hpnya.
''Hish bagaimana bisa orang minta nomer dengan expresi datar begitu gak romantis. Eh gak romantis kenapa juga aku ingin Kibum meminta nomer dengan romantis ish Cho pabbo kenapa ber fikir yang tidak-tidak. Sepertinya aku terlalu lelah.'' ujar Kyuhyun tidak jelas bagaimana tidak tadi mem poutkan bibir lalu mencak-mencak tidak jelas terakhir memukul-mukul kepalanya.
Sepertinya kau mulai bingung dengan perasaan mu Cho selamat ngegalau okey (batin author nista).
.
.
.
.
()()()()Kihyunaiesme()()()()
Keesokan harinya.
Saphire blue high school , gudang sekolah
'' Yah ... Kim Kibum sudah ku bilang untuk menunggu di luar kenapa kau masuk bodoh '' ujar Kyuhyun marah.
''Itu karna kau berteriak Cho.'' ucap Kibum datar.
''Lalu sekarang bagaimana? Pintu itu hanya bisa di buka dari luar.''ujar Kyuhyun frustasi.
Kenapa Kyuhyun tampak frutasi dan marah-marah tidak jelas pada Kibum? itu semua karna kejadian beberapa menit lalu .
Flash back
Ketika Kyuhyun dan Kibum sudah membereskan buku-buku mereka untuk pulang terdengar suara memanggil mereka dari arah belakang.
''Kyuhyun-shi Kibum-shi tunggu sebentar.''.
Begitu mereka menoleh ternyata Yoochun songsaenim yang memanggil mereka.
''Wae songsaenim?'' tanya Kyuhyun sedang Kibum hanya terdiam di sampingnya dengan expresi datar seperti biasa.
''Bisakah kalian bantu Songsaeng untuk menaruh barang-barang ini di gudang.'' ucap Yoochun yang memegang tumpukan kertas.
''Emh tentu Songsaeng.'' ucap Kyuhyun yang tumben-tumbenan mau di suruh guru.
''Ah ... tapi kalian harus ingat jika gudang itu Cuma bisa di buka dari luar dan pintunya pun terbuwat dari platina asli yang bisa tertutup otomatis. Sehingga salah satu dari kalian harus berjaga di luar jika pintu itu tiba-tiba tertutup.'' ujar Yoochun memperingatkan.
Saat tiba di depan gudang Kyuhyun menyuruh Kibum menunggu di luar sedangkan dia yang menaruh barang-barang itu kedalam.
Aahhhhhhhhhhhh
Mendengar Kyuhyun berteriak tanpa pikir panjang Kibum langsung berlari kedalam saking khawatirnya ia bahkan lupa jika pintu gudang itu tertutup otomatis.
''Ada apa.'' ujar Kibum dengan suara dan expresi datar padahal khawatir setengah mati pada Kyuhyun.
''Tidak ada aku hanya kaget dengan tikus yang jatuh tiba-tiba di depan ku.'' ujar kKyuhyun polos masih belum sadar jika Kibum yang tadi ia suruh menunggu di luar masuk ke dalam.
Loading 55
Loading 88
Loading 100
''Yha.. Kim Kibum sudah ku bilang untuk menunggu di luar kenapa kau masuk bodoh.'' teriak Kyuhyun.
And flash back
'' Telphone saja seseorang.'' ujar Kibum santai.
''Ah kau benar juga kenapa aku bisa lupa.'' sebelum sempat menelphone seseorang hanphonenya sudah bergetar terlebih dahulu.
''Yoboseyo nugu?''
''Hyung tampan ini Minie.'' ujar suara itu riang.
''Dari mana kau tau nomer ku bocah?"
''Apa sih yang tidak ku ketahui di dunia ini Hyung tampan.''.
''Sudahlah aku malas meladenimu bocah. Bisakah kau membantuku sekarang.''.
'' Bantu apa Hyung tampan? ''
''Bukakan pintu gudang sekolah ku. Aku saat ini sedang terkurung bersama manusia ice''
'' Arrasso hyung aku akan segera pergi ke sekolah mu. Satu hal lagi jangan dekat-dekat "
''Hallo bocah ? holly shit aku lupa mencarge hp ku'' umpat Kyuhyun begitu ia melihat sambungan telphone yang telah berakhir bersamaan hpnya yang mati total.
''Kenapa kau harus menghubungi bocah itu Cho?'' dengan nada yang tambah datar juga aura hitam yang keluar dari tubuhnya.
''Kau tidak lihat jika bocah itu yang menghubungi ku duluan.'' ujar Kyuhyun sinis.
''Hn.'' gumam Kibum dengan dingin.
''Cih .. kenapa aku tidak terkurung bersama bocah itu saja sih dari pada manusia ice ini'' ucap Kyuhyun pelan yang masih bisa di dengar telinga terlatih Kibum.
Dengan tangan terkepal dan cemburu berlebihan Kibum mendorong keras tubuh Kyuhyun ke tembok dengan seperempat tenaganya.
Bhukk ..
Beberapa detik sebelum kepala Kyuhyun menghantam tembok Kibum menjadikan telapak tangannya sebagai penahan benturan keras terjadi hingga tetesan darah mengalir dari sela-sela jarinya.
''Aw... Kim Kibum apa yang kau lakukan brengsek.''ujar Kyuhyun marah sambil memukul wajah Kibum.
Bhukk ..
Bagaimana tidak marah jika tiba-tiba ia di pukul tanpa merasa berbuwat kesalahan pada Kibum , ck ..ck .. rupanya ia masih tidak sadar apa yang mebuwat Kibum marah.
Saking kuatnya pukulan Kyuhyun wajahnya sampai menoleh ke samping. Kibum hanya terdiam tidak membalas pukulan Kyuhyun. Lalu ia mulai melangkahkan kakinya menuju pintu gudang yang terkunci.
Brakh ... tang . ..
Dalam hitungan detik pintu gudang yang terbuwat dari alumunium murni itu tudah terlepas dari engselnya oleh satu tendangan dari Kibum. Dengan expresi datar tanpa emosi sedikitpun Kibum keluar dari gudang yang langsung berpapasan dengan Sungmin di depan pintu gudang.
Buk ..
Dengan sengaja Kibum menabrakkan bahunya pada Sungmin yang tidak mengerti mengapa hyungnya terlihat begitu dingin dengan pandangan mata yang hanya bisa di ketahui orang-orang dunia hitam sebagai kemarahan besar.
'' Kim Sungmin permainan yang sebenarnya baru di mulai '' batin Kibum dengan seringai sempurna di bibirnya saat ia telah melewati Sungmin.
Setelah Kibum menghilang dari pandangannya Sungmin segera masuk ke dalam gudang. Ia melihat Kyuhyun sibuk mengelus punggungnya.
''Hyung tampan sebenarnya apa yang terjadi kenapa Hyung datar itu meninggalkanmu sendirian.'' ucap Sungmin dengan nada ingin tau dan sok polos.
''Ish ... jangan bahas dia lagi bocah. Jika mengingatnya aku semakin kesal saja.'' ujar Kyuhyun sambil marah-marah.
''Arrasso Hyung. Mari ku antar pulang.'' ujar Sungmin tanpa banyak bertanyanya lagi.
''Tidak usah aku bisa pulang sendiri bocah.'' ujar Kyuhyun dan mulai berjalan keluar.
Tapi ada suatu hal yang membuwat mata Sungmin sukses terbelalak lebar begitu melihat bercak darah di kerah belakang jas putih yang di kenakan.
''Hyung tunggu! Kau terluka.'' ucap Sungmin khawatir.
''Sebenarnya apa yang telah terjadi di antara kalian? '' batin Sungmin takut jika Kibum kehilangan kontrol dan melukai Kyuhyun. Mengingat Hyungnya yang satu itu bahkan tanpa segan berani membanting Appa atau dirinya jika emosi berlebihan.
''Apa yang kau katakan bocah aku tidak terluka sedikit pun. Hanya punggungku yang mungkin sedikit memar.'' ujar Kyuhyun bingung.
''Tapi kerah jas mu ada bercak darah hyung siapa tau kepalamu terluka.'' ujar Sungmin lagi.
Kyuhyun meraba belakang kepalanya memang sedikit basah dan lengket begitu ia melihat telapak tangannya ada darah yang menempel sedikit. Jika memang kepalanya terluka akibat benturan tadi kenapa ia tidak merasakan sakit?
''Tapi aku tidak merasa sakit bocah.'' ujar Kyuhyun tambah bingung.
''Coba sini aku lihat Hyung.'' ujar Sungmin membuwat Kyuhyun menunduk kan sedikit tubuhnya mengingat Sungmin terbilang lumayan pendek untuk anak 14 tahun yang sudah kelas 3 Smp.
''Kau memang tidak terluka Hyung berarti ini darah siapa?'' tanya Sungmin yang lebih di tunjukkan untuk dirinya sendiri.
''Mana aku tau. Sudahlah aku mau pulang saja.'' ujar Kyuhyun tampa ambil repot dengan bercak darah di kerah jas dan kepalanya lalu pergi begitu saja meninggalkan Sungmin yang memikirkan sesuatu di belakangnya.
.
.
.
.
.
.
Mansion Kim
Dengan expresi super dingin Kibum memasuki rumahnya setelah menghancurkan pintu depan karna maid tidak kunjung membuka pintu.
''Kau kenapa bumie? '' tanya Kim Jaejoong Umma Kibum.
''Suruh putra bungsumu menjauhi apa yang menjadi milikku Umma. Karena aku tidak akan segan menghancurkan siapapun yang berani menghalangi jalanku bahkan jika itu Adik kandungku sendiri .''ujar Kibum dengan expresi datar dan mulai melangkah menuju kamarnya di lantai atas.
Begitu Kibum mulai menghilang dari pandangan Jaejoong yang masih terpaku di tempat sebuah suara terdengar dari belakang tubuhnya.
''Umma appa aku pulang. ''.
Dengar langkah terburu-buru nyaris berlari Jaejoong menghampiri Sungmin.
Plakk
''U-umma kenapa menampar ku. '' ucap Sungmin dengan expresi kaget.
''Kim Sungmin Jangan pernah dekati orang yang telah di klaim Hyung mu.'' desis Jaejoong.
Expresi kaget Sungmin berubah menjadi marah begitu mengetahui alasan Jaejoo
ng menamparnya
''Shirro umma. Aku benar-benar menyukai nya.'' bantah Sungmin dengan nada tinggi.
Plakk
'' Kau berani membantah Umma Kim Sungmin. Jauhi dia.'' teriak Jaejoong setelah menampar Sungmin untuk yang kedua kalinya.
''Huh! .. Kau tidak pernah adil padaku Umma. Tidak bukan hanya kau tapi Appa pun sama. Kalian tidak pernah adil padaku. Kibum Kibum dan selalu Kibum yang kalian utamakan. Aku juga putra kandung kalian wae? Wae Umma. Jika aku dan Kibum hyung sama-sama menyukai suatu hal kalian selalu menyuruhku mengalah kenapa bukan Hyung yang mengalah untukku kenapa harus aku WAE? ..WAE? '' teriak Sungmin dengan air mata yang mulai mengalir.
''Kau sudah tau Kim Sungmin hyung mu tidak pernah menginginkan seorang adik. '' ujar jaejoong dengan expresi terluka.
Flash back
Waktu Kibum berumur 3 tahun. Jaejoong di beritakan hamil lagi tentu rasa gembira dan puji syukur pada tuhan yang memberikan mereka seorang anak lagi tapi ketika mereka memberitahukan kabar bahagia pada Kibum kecil.
''Bumie kau akan segera mendapat seorang adik baru.''ujar Jaejoong perlahan pada Kibum yang duduk di depannya dengan expresi yang memang datar bahkan sejak ia baru lahir pun tidak menangis.
''Aku tidak mau.'' ujarnya datar dengan mata yang memandang tajam Jaejoong.
''Ke-kenapa Bumie tidak mau punya adik? Adik bayi itu sangat lucu loh Bumie '' ujar Jaejoong dengan nada membujuk meski expresinya sudah memucat.
''Aku tidak mau perhatian kalian terbagi dua. Aku hanya ingin kalian menomor satukan diriku. '' ujar Kibum dengan ke egoisan yang melebihi orang dewasa meski baru berumur 3 tahun ia memang memiliki jalan pikiran setara anak 9 tahun.
''Bumie jangan berkata seperti itu. Adik bayi nanti akan sedih. '' ujar Yunho dengan nada membujuk yang sama seperti Jaejoong.
Prank
Kurang beberapa senti dari wajahnya sebuah vas bunga melayang , jika ia tidak memiliki refleks yang bagus kepalanya bisa terluka terkena hantaman vas bunga.
Dengan expresi super horor Jaejoong dan Yunho menoleh pada sang pelempar vas bunga.
''Silahkan saja jika kalian menginginkan bayi itu lahir. Tapi ingat jika ia menggangguku aku tidak segan menghabisinya.'' ujar Kibuum datar dan dingin meninggalkan kedua orang tuanya yang masi shok akan perkataannya.
Beberapa bulan kemudian bahkan setelah adiknya lahir kibum tetap tidak menyukainya , dengan waktu yang terus berjalan. Kibum memang tidak menampakkan tingkah yang berbahaya pada Sungmin sehingga mereka melepas perhatian pada Kibum dan mengira perkataan Kibum hanya sebatas candan anak kecil.
Tapi perkiraan mereka tentang ucapan Kibum yang hanya candaan anak kecil langsung menghilang begitu melihat Sungmin kecil yang baru berusia 2 tahun bersimbah darah dengan pecahan vas bunga yang berserakan di sampingnya dan Kibum yang hanya menatap datar pemandangan di sampingnya.
''Ya tuhan Sungmin kau kenapa nak .'' ujar Jaejoong langsung berlari ke arah Sungmin sambil mendekap Sungmin kecil panik bahkan air mata tidak berhenti mengalir dari matanya.
''Jae apa yang ter- astaga SUNGMIN'' ujar Yunho yang baru muncul.
''Aku sudah memperingat kan kalian untuk tak membiarkannya menggangguku'' ujar Kibum datar dan pergi dari ruang bermain menuju kamarnya.
''Hiks .. ajhussi sebenarnnya apa yang te-terjadi.'' tanya Jaejoong yang berada di dekapan Yunho pada kepala pelayan yang berada di tempat kejadian , setelah sebelumnya mereka melarikan Sungmin ke rumah sakit.
''Sebenarnya tuan muda Kibum yang melempar vas bunga ke kepala tuan muda Sungmin begitu secara tidak sengaja tuan muda Sungmin menginjak psp tuan muda Kibum sampai rusak nyonya.'' ujar kepala pelayan sambil membungkukkan badannya.
Dan mulai saat itu juga Jaejoong dan Yunho selalu mendahulukan keinginan Kibum dari pada Sungmin agar Kibum tidak kembali melukai Sungmin dan membuwat mereka terkesan menganak duakan Sungmin.
And flash back
''Aku tau umma tapi maaf untuk yang satu ini aku tidak akan pernah mengalah lagi , sejak aku tau Kibum hyung menyukainya aku sudah memutuskan menanggung segala resiko '' ujar Sungmin sambil tersenyum lemah pada Jaejoong lalu pergi menuju kamarnya yang ada di lantai dua sama seperti Kibum tapi dengan arah yang berbeda jika kamar Kibum ke kanan maka kamar Sungmin ke kiri.
''hiks ..hiks .. '' tangis Jaejoong , ketika tubuhnya mulai tak sanggup berdiri sebuah tangan telah melingkar sempurna di pinggangnya mencega dia jatuh.
''Semua akan baik-baik saja percayalah'' ujar Yunho dengan nada cemas yang tak bisa di hilangkan dari nada suaranya.
.
.
.
..
.
()()()()Khyunaiesme()()()()
Ke esokan harinya Saphire blue high school
Sejak tadi Kyuhyun tidak henti-hentinya mengumpat dalam hati.
'' Brengsek kau Kim Kibum. Kau yang salah bukannya minta maaf malah sok tak kenal padaku dasar idiot , muka tembok ,menyebalkannn''batinnya
Bagaimana tidak kesal jika dari tadi Kibum bersikap seolah-olah tidak mengenalnya , kenapa ia kesal? Sepertinya Cho kita yang satu ini sudah mulai jujur pada perasaannya sendiri.
Sambil menatap tajam Kibum yang berada di sampingnya. Jika tatapan bisa membunuh kau sudah mati sejak lama Kim.
''Kyuhyun-shi apa seorang Kim Kibum jauh lebih menarik dari pelajaran ku?'' ujar Jung songsaeng.
Dengan gelagapan Kyuhyun menjawab.
'Ti-tidak songsaeng.''
''Kali ini kau ku maafkan Kyuhyun-shi tapi tidak lain kali '' ujar Jung songsaenim sambil menerangkan pelajaran lagi.
SKIP TIME
Begitu bel pulang sekolah seluruh teman-teman sekelasnya sudah membereskan peralatan tulis dan pergi untuk pulang Cho Kyuhyun dan Kim Kibum masih duduk di bangkunya.
Kyuhyun yang tidak tahan di cuekin Kibum meski hanya sebentar memutuskan bertanya apa yang membuwatnya seperti ini.
''Kim Kibum meski aku membencimu yang selalau menggangguku. Tapi aku jauh lebih membenci dirimu yang mengabaikanku.'' ucap Kyuhyun dengan nada angkuh yang biasa dia katakan meski wajahnya sudah seperti kepiting rebus.
''Aku tidak mengabaikan mu Cho.'' ujar kibum datar.
''Cih Kim Kibum jika kau terus mengabaikan ku dan menganggap solah-olah aku tidak ada lebih baik aku pergi saja.'' ujar Kyuhyun sinis dan bangkit dari duduknya dengan membawa tas.
Grepp
Dengan gerakan cepat Kibum menarik tangan Kyuhyun yang langsung jatuh ke pangkuan Kibum.
''Y-yah Kim Kibum apa yang kau lakukan.'' ujar Kyuhyun panik dan memberontak begitu tangan Kibum melingkari pinggangnya erat.
''Kau tau Cho? Aku tidak masalah jika kau dekat dengan namja atau yeoja asal jangan Kim Sungmin.'' lirih Kibum tepat di samping telinga Kyuhyun sambil menaruh dagunya pada perpotongan leher Kyuhyun.
''A-apa yang kau katakan Kiim te-terserah aku mau dekat dengan siapapun.'' ujar Kyuhyun gugup.
''Hah .. kau lamban sekali dalam urusan seperti ini Cho. Dengar baik-baik karna aku tidak akn mengulanginya , Cho Kyuhyun nomu nomu nomu sarangheyo'' ujar Kibum yang sukses membuwat jantung Kyuhyun berdebar.
Duagh ...
Tapi ini bukan seperti di cerita-cerita lain yang membuwat Kyuhyun menerima Kibum semudah itu bukan?
''Kau fikir aku perempuan heh Kim Kibum , dasar homo menjijikkan.'' ujar Kyuhyun meremehkan.
.
.
.
.
TBC
Annyonghaseyo hyunie balik lagi maaf jika tidak sesuai harapan. Hyunie udah mengedit ch ini kok tpi maaf jika masioh ada typo's yh. Ah untuk ff Blue sky sumpah ide Kihyunnya gak mengalir. Jadi kayaknya untuk segera updet masih lama deh maaf yah. Tapi hyunie bakal mengerjakan ff yang lain juga kok.
\ dan maaf jika tidak bisa membalas komentar satu persatu hyunie udah ngantuk banget nie pengen tidur besok sekolah ini aja udah jam 1.54 pagi buta.
04-12-13