The Man He Loves

.

Kyuhyun and Sungmin fanfcition.

.

Warning : Boys Love and TYPO (S)

.

.

.

Ada seorang pria yang pernah ku kenal..

.

.

Hari ini adalah hari pertama Kyuhyun menjadi murid baru di Sekolah menengah pertama KyungSu, dan hari ini juga merupakan hari ketiga Kyuhyun tinggal di Seoul. Ya, dia pindah dari Mokpo, kota kelahirannya itu karna mengikuti sang paman dan sang bibi. Sementara kedua keluarganya tetap di Mokpo, ibunya bekerja seadanya di sana, sementara sang ayah sibuk ke luar kota untuk bekerja.

Awalnya Kyuhyun sangat menolak kepindahannya yang terlalu mendadak, namun sang ayah tetap memaksa Kyuhyun harus pindah dan meraih masa depan yang indah di Seoul, sehingga saat ia kembali ke Mokpo, Kyuhyun sudah menjadi salah satu orang sukses di Seoul dan memiliki masa depan yang indah tentunya.

Kyuhyun sudah sampai di kelas barunya. Ia melihat semua orang yang ada di kelas barunya yang kelak akan menjadi teman sekelasnya sedikit gugup. Tatapan mereka mengandung banyak arti. Dan itu membuat Kyuhyun sedikit khawatir.

"Aku Kyuhyun, aku pindahan dari Mokpo. Senang mengenal kalian, mohon bantuannya." Ucap Kyuhyun memperkenalkan diri dengan sopan lalu membungkukkan tubuhnya.

Sebagian dari mereka ada yang tertawa dan juga ada yang terlihat antusias. Kyuhyun tidak peduli, prinsip yang ia pegang adalah, ia tidak ingin berteman dengan siapapun. Namun walau begitu, Kyuhyun tidak ingin harga dirinya diinjak begitu saja.

Guru wanita yang ada di sebelahnya menyuruhnya duduk ketika ia selesai memperkenalkan dirinya. Kyuhyun pun menurut dan berjalan menuju bangku kosong yang berada di pojok kelas.

"Aku Cho Kyuhyun, mohon bantuannya." Ucap Kyuhyun pada seseorang yang duduk di bangku kosong yang akan menjadi bangku miliknya.

Seorang pria dengan tatapan datar namun juga tidak bersahabat. Kulitnya putih bersih, dan rambutnya sedikit panjang. Kyuhyun yakin teman sebangkunya ini sudah lama tidak memotong rambutnya.

"Aku Lee Sungmin." Jawab pemuda itu seadanya.

.

.

.

Kyuhyun membuka pintu perpustakaan dan menyapa sang penjaga perpustakaan dengan ramah. Hari ini sudah seminggu sejak ia pindah ke sekolah barunya. Dan yang ia lakukan selama seminggu ini hanya berkenalan dengan teman sekelasnya dan melihat-lihat lingkungan sekolah. Kyuhyun tahu banyak yang ingin berteman dengannya, namun Kyuhyun memilih sekedar, karna ia berpegang teguh pada prinsipnya.

Jadi, untuk mengusir rasa bosannya, Kyuhyun memilih perpustakaan. Dan selalu memilih bangku di pojok ruangan, karna di sana sangat sunyi, tenang, dan tak terlihat oleh siapapun.

Namun saat Kyuhyun ingin duduk di bangku pilihannya, seseorang sudah duduk di sana dengan posisi memunggunginya. Dan pada akhirnya Kyuhyun memilih duduk di sebelah seseorang itu, dan reflek seseorang yang memunggungi Kyuhyun itu menoleh, begitu juga dengan Kyuhyun.

"Oh, kau.."

Rupanya Lee Sungmin, teman sebangkunya.

"Memangnya kau pikir siapa lagi?"

Kyuhyun sedikit mengeryit. Nada bicara pemuda di sebelahnya ini terdengar sedikit ketus. Kyuhyun tidak mengerti, pemuda di sebelahnya ini terlihat penyendiri, angkuh, dingin, dan tak bersahabat. Padahal, ia memiliki wajah yang bagus.

"Tidak.." jawab Kyuhyun.

"Kau sedang apa di sini?" tanya Sungmin setelah beberapa menit mereka berdua terdiam.

"Tentu saja membaca." Jawab Kyuhyun sambil membuka halaman pertama pada bukunya, dan mulai membaca kata-kata dalam bukunya.

"Oh, jadi kau kutu buku juga, ya." Komentar Sungmin.

"Lalu kau? Si penyendiri juga?" Walau Kyuhyun sedang membaca, ia sadar dengan apa yang ia ucapkan. Dan ia tidak mempedulikan ekspresi Sungmin selanjutnya, matanya tetap fokus membaca.

"Apa kau bilang? Lalu bagaimana dengan kau? Si kutu buku yang penyendiri?" jawab Sungmin tak mau kalah.

Kyuhyun melirik sedikit pada Sungmin yang menampilkan ekspresi garangnya. Lalu kembali fokus menatap bacaannya. "Walau penyendiri, aku tahu caranya bergaul dan mendapatkan teman."

"Lalu kenapa kau tidak berteman dengan mereka?"

"Malas."

"Bilang saja tidak ada yang mau berteman dengan mu."

"Lalu bagaimana dengan kau? Apa yang kau lakukan di sini? Tidak punya teman dan tidak tahu cara bergaul, huh?" Kyuhyun meletakkan bukunya dan menoleh pada Sungmin. Nampaknya mereka akan berdebat.

"Aku memang tidak punya teman."

"Kalau begitu bertemanlah dengan ku." Jawab Kyuhyun cepat. Karna memang itulah yang mereka lakukan daritadi, saling menjawab dengan cepat.

"Bagaimana kalau aku tidak mau?" tantang Sungmin.

"Kalau begitu kau harus mau." Jawab Kyuhyun sambil sedikit menyeringai.

Sungmin berdecih pelan, lalu setelah itu ia ikut menyeringai. "Baiklah kalau kau mau jadi teman ku... tapi aku memiliki 2 syarat."

Kyuhyun menaikkan kedua alisnya, nampak tertarik dengan syarat yang ingin Sungmin berikan. "Aku baru tahu berteman memiliki syarat. Baiklah, katakan."

"Pertama... kau harus memanggil ku hyung, karna aku pasti lebih tua dari mu."

Kyuhyun tertawa sinis. "Kau? Lebih tua dari ku? Memangnya umur mu berapa?"

"14 tahun."

"Oh, aku baru 13 tahun ini. Baiklah, hyung. Katakan syarat yang kedua."

"Yang kedua..." Sungmin sengaja menggantungkan kalimatnya, agar membuat Kyuhyun penasaran.

"Apa?" tanya Kyuhyun sedikit jengah.

"Kau yakin bisa memenuhi syarat kedua?" tanya Sungmin dengan wajah menantang.

"Tentu aku bisa, aku seorang Cho Kyuhyun," jawab Kyuhyun dengan bangganya.

"Jangan pernah tinggalkan aku, itu syarat yang kedua."

.

.

.

3 Februari, ulang tahun Cho Kyuhyun yang ke 14 tahun.

Kyuhyun menepati 2 syarat yang Sungmin berikan padanya. Ini sudah hampir setahun sejak mereka memutuskan untuk berteman. Dan selama hampir satu tahun, Kyuhyun selalu memanggil Sungmin dengan sebutan 'hyung' dan tak pernah meninggalkan pemuda itu. Ia selalu bersama Sungmin dan melakukan semua kegiatan sekolah hanya dengan Sungmin. Pernah beberapa kali Kyuhyun tak memanggil Sungmin dengan embel-embel 'hyung' dan yang terjadi adalah, Sungmin memelototinya dengan tajam. Dan bukannya takut, justru Kyuhyun merasa Sungmin begitu lucu dan menggemaskan saat melotot.

Ya.. menggemaskan.

"Kyuhyun-ah, selamat ulang tahun."

Kyuhyun menoleh, lalu tersenyum tipis melihat Sungmin yang kini sudah duduk di bangku yang berada di sebelahnya.

"Terimakasih, hyung." Jawab Kyuhyun lalu kembali fokus pada buku pelajarannya. Sekarang jam istirahat namun Kyuhyun justru mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru sebelumnya.

"Kau ini rajin sekali, sih. Tidak heran kau mendapat ranking pertama untuk semester kemarin. Aku yakin tahun depan kau juga akan mendpat ranking pertama untuk ujian masuk SMA."

Kyuhyun terkekeh medengar ucapan Sungmin. "Kau berlebihan, hyung. Tapi aku tetap akan meng-aminkan itu semua."

Sungmin memutar kedua bola matanya malas lalu berdecak. "Hei Kyuhyun, tidak bisakah kau membantu ku untuk matematika? Kau pintar matematika kan? Otak ku benar-benar sangat lambat untuk matematika, Kyuhyun-ah."

Kyuhyun lagi-lagi terkekeh, ia menutup bukunya dan duduk menyamping sehingga kini ia duduk berhadapan dengan Sungmin.

"Aku mau membantu mu, hyung. Tapi ada syaratnya," ucap Kyuhyun sambil tersenyum penuh arti.

"Apa?"

Selama beberapa saat Kyuhyun hanya tersenyum penuh arti dan terus melihat wajah penuh tanya Sungmin yang menurutnya menggemaskan. Entahlah, Kyuhyun benar-benar ingin mencubit pipi chubby Sungmin yang selalu membuat Kyuhyun ingin mencubitnya.

Dan pada akhirnya pertahanan Kyuhyun runtuh, ia mencubit pipi chubby itu dengan kedua tangannya dengan lumayan kencang. Setelah itu, Kyuhyun bangkit dari kursinya dan langsung berlari. Meninggalkan Sungmin dengan wajah marahnya.

"Kau harus mentraktir ku hari ini!"

Teriak Kyuhyun sedikit kencang saat ia sudah berada di depan pintu kelas.

.

.

.

Bagi ku.. tidak ada yang lain selain dirinya.

.

.

3 Februari, ulang tahun Cho Kyuhyun yang ke 16 tahun.

Kyuhyun dan Sungmin sudah menjadi murid SMA di tingkat pertama, dan mereka berhasil melalui ujian dan masuk ke SMA yang sama pula. Meskipun kelas mereka berbeda, Kyuhyun yang tentunya berada di kelas unggulan, sementara Sungmin hanya di kelas reguler. Tapi walau pun kelas mereka berbeda, mereka tetap bersama-sama, selalu ke kantin bersama, ke perpustakaan bersama, bahkan pulang bersama.

Di SMA, Sungmin sudah mulai mau berbaur dan bergaul dengan teman-teman barunya karna ia harus beradaptasi, dan di kelas, Sungmin paling dekat dengan Eunhyuk. Sementara Kyuhyun, ia tetap pada prinsipnya, hanya berteman sekedar dengan teman-teman barunya. Satu-satunya orang yang paling dekat dengan Kyuhyun hanyalah Sungmin, dan Kyuhyun sendiri tidak tahu kenapa 3 tahun yang lalu ia mau bahkan menawarkan diri untuk berteman dengan Sungmin.

Kyuhyun tersenyum tipis ketika mengingat bagaimana ia dan Sungmin memutuskan untuk berteman. Sementara matanya tak lepas dari Sungmin yang kini sedang bermain bola bersama teman-temannya di lapangan. Sosok itu terlihat sangat senang dan antusias, dan tanpa sadar Kyuhyun ikut tersenyum melihatnya.

Setelah pertandingan bola itu selesai dan dimenangkan oleh kelas Sungmin, Kyuhyun segera menghampiri pemuda Sungmin.

"Hyung." Sapa Kyuhyun sambil tersenyum melihat Sungmin yang berkeringat penuh.

Sungmin tidak menjawab, pemuda itu terlihat lelah dengan napas terengah-engahnya, ia menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari botol minumannya. Sementara itu Kyuhyun yang peka, segera memberikan minuman yang ia beli ke kantin tadi pada Sungmin.

"Ini, tadi aku belikan untuk mu."

Sungmin tidak menjawab dan mengabaikan Kyuhyun, pemuda itu justru malah merebut minuman yang sedang diminum oleh Eunhyuk dan meminumnya sampai habis.

"Yah, Sungmin-ah! Itu kan minuman ku!" protes Eunhyuk kesal.

"Berisik sekali. Ini gantinya," jawab Sungmin tak peduli lalu mengambil botol minuman yang ada di tangan Kyuhyun lalu memberikannya pada Eunhyuk.

"Sudah ya, aku ke atas duluan, Eunhyuk-ah." Setelah itu Sungmin segera berjalan meninggalkan Kyuhyun dan Eunhyuk yang nampak kebingungan dengan sikap Sungmin.

Eunhyuk bingung karna sikap Sungmin yang tidak biasanya pada Kyuhyun. Sementara Kyuhyun bingung karna seharian ini Sungmin bersikap seperti itu padanya, mengabaikannya, mendiamkannya, bahkan tatapan pemuda itu padanya terlihat dingin.

"Kalian bertengkar?" tanya Eunhyuk.

"Tidak tahu.." jawab Kyuhyun yang masih sibuk berpikir apakah ia memiliki kesalahan pada Sungmin sehingga sahabatnya itu bersikap dingin padanya.

.

.

.

Seharian ini Sungmin benar-benar bersikap dingin dan mengabaikannya, bahkan Sungmin juga seperti menghindar darinya. Saat Kyuhyun mencari pemuda itu ke kelasnya, Sungmin tidak ada, saat Kyuhyun mencari Sungmin ke kantin, pemuda itu juga tidak ada, saat Kyuhyun mencari Sungmin ke perpustakaan, Sungmin juga tidak ada di sana.

Jadi, sekarang Kyuhyun harus pulang sendirian sambil terus berpikir keras kenapa Sungmin mendiamkannya seharian ini. Kyuhyun adalah tipe yang tidak bisa berpikir positif dalam keadaan seperti ini, pikirannya dipenuhi oleh pikiran negatif. Ia terus mengingat-ingat semua kelakuannya akhir-akhir ini pada Sungmin.

Jalanan di sekitar sekolahnya sudah sepi karna ini sudah 1 jam semenjak jam pelajaran berakhir, dan selama satu jam itu ia terus mencari Sungmin.

"Sebenarnya Sungmin kenapa? Aneh sekali." gumam Kyuhyun.

"Panggil aku hyung, bodoh!"

"Hah?"

Kyuhyun langsung menoleh begitu mendengar suara yang ia cari-cari selama seharian ini, dan begitu ia menoleh, ia langsung tersentak dan tertegun.

Sungmin berada tepat di belakangnya sambil memegang cake dengan 16 lilin yang menghiasi cake itu, dan Sungmin tersenyum lebar pada Kyuhyun hingga membuat pria kelahiran 3 februari itu tertegun.

"Selamat ulang tahun ke-16! Cho Kyuhyun!" teriak Sungmin.

Setelah berteriak, pemuda kelahiran 1 januari itu langsung berjalan dengan hati-hati ke arah Kyuhyun karna di tangannya sekarang ada sebuah cake yang ukurannya berat dan besar.

"H-Hyung?" tanya Kyuhyun sedikit bingung karna perilaku Sungmin. Bukankah seharian ini Sungmin menghindari dan bahkan mengabaikannya? Kenapa tiba-tiba Sungmin seperti ini?

"Aish. Sudah cepat buat harapan dan tiup lilin-lilin ini."

Kyuhyun menurut dengan perintah Sungmin, ia menutup matanya sekitar 20 detik lalu ketika ia membuka matanya, Kyuhyun meniup keenam belas lilin yang berada dia atas cake itu.

"Selamat ulang tahun!" ucap Sungmin lagi sambil tersenyum senang setelah melihat Kyuhyun meniup keenam belas lilin tersebut.

"Nah sekarang, pegang kue ini dulu. Aku mau mengambil sesuatu."

Kyuhyun dengan cepat menerima cake yang diberikan Sungmin padanya sambil terus menatap Sungmin yang sedang mengacak-acak tasnya dan mengambil sebuah benda. Namun setelah itu Sungmin berjalan kearah batu-batu yang cukup besar yang berada di dekat tembok area sekolah dan duduk di batu-batu.

"Kemarilah!"

Kyuhyun berjalan dengan hati-hati menuju batu-batu itu dan duduk di sana, lalu meletakkan kue yang sedari tadi ia pegang di antara dirinya dan Sungmin.

"Ini untuk mu," ucap Sungmin sambil memberikan gelang berwarna biru pada Kyuhyun.

"Apa ini?"

"Tentu saja gelang, bodoh."

"Iya aku tahu. Tapi ini gelang apa?"

"Itu gelang sebagai kado dari ku, gelang persahabatan. Lihat, aku juga punya, namun warnanya saja yang berbeda. Aku warna pink dan kau warna biru."

Kyuhyun terkekeh dan terus mengamati gelang pemberian Sungmin, lalu memakai gelang itu di pergelangan tangan kanannya. Ia menoleh pada Sungmin dan memperhatikan pergelangan tangan Sungmin, ada sebuah gelang berwarna pink yang modelnya sama persis dengan gelang yang sekarang Kyuhyun pakai.

"Pink? Ahahahaha!"

"Apa masalah mu jika aku pakai gelang warna pink?" tanya Sungmin sambil melotot.

"Pink itu warna wanita hyung, hahahaha!" jawab Kyuhyun dengan tawa kencangnya, tak mempedulikan tatapan tajam Sungmin yang semakin terlihat menyeramkan.

"Yasudah, kembalikan gelang ku! Ini bukan gelang persahabatan!" Sungmin menarik pergelangan tangan Kyuhyun dan berusaha menarik kembali gelang pemberiannya pada Kyuhyun, namun Kyuhyun cepat-cepat menarik tangannya.

"Baiklah, baiklah. Maafkan aku hyung, lagipula.. ini gelang persahabatan? Kau menganggap ku sahabat mu?"

"Memangnya kau tidak mau menjadi sahabat ku, hah? Kita sudah berteman selama 3 tahun lebih." Jawab Sungmin sedikit sinis.

Pertanyaan Sungmin membuat Kyuhyun terdiam dan berpikir. Padahal pertanyaan itu sangat mudah dijawab, namun Kyuhyun tidak bisa menjawabnya. Otak, hati, dan mulutnya menolak mengatakan 'Ya' karna yang ia inginkan adalah...

"Hm, mungkin saja." Jawab Kyuhyun pada akhirnya.

"Cih." Sungmin berdecih kesal. Pemuda itu menunduk untuk mengambil sebuah batu kecil lalu berjalan menuju sebuah pohon besar yang berada di dekat batu-batu itu. Sungmin membungkukkan badannya untuk membuat sebuah ukiran di batang pohon itu dengan batu yang ia ambil tadi.

"Kau membuat apa, hyung?" tanya Kyuhyun ketika menghampiri Sungmin.

"Apa itu? LSM?"

"Iya, inisial nama ku."

Setelah melihat Sungmin selesai mengukir inisial namanya, Kyuhyun langsung merebut batu yang ada di tangan Sungmin lalu mengukir inisial namanya sendiri di bawah ukiran Sungmin. Sementara itu Sungmin bersikap tidak peduli dan kembali duduk di batu yang tadi ia duduki.

"Nah, ini lebih baik." Komentar Kyuhyun dengan puas melihat hasil ukirannya. Lalu ia membuang batu kecil itu asal dan kembali duduk di batu yang ia tempati tadi.

"Hyung, cake ini mau kita apakan? Mau dimakan?" tanya Kyuhyun sambil memperhatikan cake yang berada di antara dirinya dan Sungmin.

Sungmin melirik sebentar kearah cake yang ia berikan untuk Kyuhyun, lalu tanpa sadar mengerucutkan bibirnya. "Tidak tahu."

Kyuhyun menggeleng-gelengkan kepalanya melihat sikap Sungmin. Kyuhyun tahu kalau hyungnya itu masih marah karna hinaannya tadi.

Bingung harus melakukan apa untuk mencairkan suasana diantara mereka, Kyuhyun memilih mencolek krim yang berada di cake itu dengan jari telunjuknya dan mencolek pipi Sungmin dengan jari telunjuknya, sehingga otomatis krim dari cake itu menempel pada pipi Sungmin.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Sungmin kesal sambil mengusap pipinya.

Kyuhyun tersenyum sangat manis, padahal di mata Sungmin itu sangat jelek. "Hehehe, tidak melakukan apa-apa hyung."

"Kau menyebalkan!"

Sungmin mengambil cake yang berada di antara dirinya dan Kyuhyun lalu mendorongnya ke arah wajah Kyuhyun dengan kesal sehingga sekarang wajah Kyuhyun sudah ternodai oleh cake yang menempel di wajahnya.

"Pfttt... hahahaha!"

Tawa Sungmin meledak melihat hasil kerjanya pada wajah Kyuhyun. Wajah yang dielu-elukan para wanita di sekolah itu sudah penuh oleh krim yang berasal dari cake.

"Ja-Jangan tertawa hyung!" sungut Kyuhyun kesal lalu menarik cake yang masih berada di wajahnya dan meletakkannya di batu yang berada di antara dirinya dan Sungmin.

"Ah andai saja masih ada matahari, maka wajah jelek mu itu akan semakin terlihat! Hahahahaha!"

Sungmin tak bisa menahan tawanya, ia terus tertawa sambil terus menunjuk wajah Kyuhyun yang sudah penuh oleh krim.

"Seharian ini mengabaikan ku, dan sekarang kau menodai wajah ku, hyung! Rasakan ini!"

Kyuhyun mengambil sisa krim yang ada di cake itu dengan telapak tangannya, lalu menempelkan telapak tangannya pada pipi bulat Sungmin. Setelah itu, ia langsung bangkit berdiri dan berlari.

"Ka-Kau?!"

Sungmin melotot dan mengambil sisa krim di cake itu dengan tangannya, buru-buru ia bangkit berdiri untuk mengejar Kyuhyun.

"Rasakan ini, Kyuhyun-ah!" akhirnya setelah dapat menarik kerah seragam Kyuhyun, Sungmin segera menemepelkan telapak tangannya pada rambut Kyuhyun, hingga rambut itu juga ikut ternodai oleh krim cake.

Tidak ada yang mau mengalah, tidak ada yang mau berhenti. Keduanya terus berperang krim cake seperti itu sampai malam hari. Mereka baru mau berhenti ketika Kyuhyun pada akhirnya memutuskan menyerah dan meminta maaf pada Sungmin. Dan setelah Kyuhyun meminta maaf, Sungmin juga meminta maaf karna mengabaikan Kyuhyun seharian ini.

Ah, bukankah persahabatan mereka begitu indah?

.

.

.

"Kyuhyun-ah."

"Hm.."

"Apa kau tidak ingin punya pacar?"

Pertanyaan Sungmin barusan membuat Kyuhyun yang sedang asik membaca bukunya seketika berhenti dan langsung menoleh pada Sungmin yang sedang berdiri di dekat jendela kelasnya.

"Tidak tahu." Jawab Kyuhyun datar lalu berusaha fokus kembali pada bukunya. Untung saja sekarang Sungmin sedang dalam posisi memunggunginya, jadi pemuda itu tak dapat melihat ekspresi kaget pada wajah Kyuhyun.

"Kenapa begitu? Yah, selama 3 tahun kita bersahabat, kau tidak pernah menceritakan tentang gadis yang kau sukai."

Sekarang Sungmin tak lagi melihat jendela, ia kini sudah duduk di sebelah Kyuhyun. "Yah, jawab aku. Ckck." Sungmin menarik buku yang sedang Kyuhyun baca sehingga otomatis Kyuhyun menoleh padanya.

"Aku tidak tahu, hyung. Aku tidak pernah menyukai gadis mana pun selama ini."

Kyuhyun menjawab dengan nada sedikit kesal, lalu kembali menarik bukunya yang berada di tangan Sungmin.

"Kalau kau, hyung?" tanya Kyuhyun memecahkan keheningan diantara mereka selama beberapa menit.

"Aku kenapa?"

"Apa... kau tidak ingin punya pacar?" tanya Kyuhyun dengan nada hati-hati.

"Aku senang kau bertanya!"

Sungmin segera menarik tangan Kyuhyun dan mengajak pria itu ke arah jendela.

"Itu.." gumam Sungmin sambil tersenyum.

Kyuhyun mengeryit melihat Sungmin tersenyum aneh dan bergumam seperti itu. Dari jendela kelasnya, Kyuhyun dapat melihat ke arah lapangan yang kini sedang digunakan para remaja putri untuk bermain basket.

"Kau lihat gadis yang satu-satunya berambut pendek itu tidak?" tanya Sungmin sambil menunjuk seorang gadis berambut pendek lewat jendela yang selalu menjadi objeknya untuk melihat gadis itu.

"Iya. Siapa dia, hyung?" tanya Kyuhyun tanpa melepaskan matanya dari gadis berambut pendek itu.

"Namanya Lee Sun Kyu, kebanyakan orang memanggilnya Sunny, tapi aku lebih suka memanggilnya Sun Kyu. Kelasnya berada tepat di sebelah kelas mu, dia pintar, baik, dan juga sangat manis. Kyuhyun-ah.. entah kenapa saat aku melihatnya aku selalu merasa senang. Apa karna dia begitu manis ya? Padahal rambutnya pendek, sementara aku kan suka gadis berambut panjang."

Kyuhyun hanya diam dan tak menanggapi celotehan Sungmin tentang gadis bernama Sun Kyu itu. Pantas saja Sungmin akhir-akhir ini sering sekali berdiri di depan jendela kelasnya, ternyata niatnya adalah untuk melihat gadis bernama Sun Kyu itu.

Dan pada akhirnya Kyuhyun memilih kembali ke kursinya, menopang wajahnya dengan tangannya sendiri, lalu kembali melanjutkan kegiatan membaca bukunya yang terputus karna Sungmin menariknya tadi.

"Hei Kyuhyun-ah, menurut mu dia bagaimana?" tanya Sungmin yang senantiasa masih berdiri di depan jendela.

Kyuhyun melirik Sungmin sekilas lalu kembali membaca bukunya. "Biasa saja."

"Bagaimana menurut mu kalau aku menjadikannya sebagai kekasih?"

DEG.

Kyuhyun meremas ujung bukunya. Bahkan rasanya saat ini juga ia ingin merobek bukunya, membuangnya ke lantai, lalu menginjak-injak bukunya sampai hancur lebur. Namun Kyuhyun menahan diri untuk tidak melakukannya.

"Terserah kau saja."

"Ah! Baiklah aku akan menjadikan dia sebagai kekasih ku! Kau tahu, Kyuhyun? Bahkan aku sudah 3 kali berbicara dengannya!" ucap Sungmin begitu girang, lalu kembali menatap Sun Kyu yang masih bermain basket dari jendela kelas Kyuhyun.

Kyuhyun menatap punggung Sungmin dari kursinya. Sungmin terlihat sangat senang dan girang, sangat berbeda dengan Sungmin yang pertama kali ia kenal dulu, begitu dingin dan tak berekspresi.

Perasaan itu perlahan-lahan melingkupi hati Kyuhyun.. kesal, takut, dan juga khawatir. Ketiga perasaan itu bercampur menjadi satu dan parahnya, Kyuhyun hanya dapat melampiaskan ketiga perasaan itu dengan helaan napas yang sangat berat.

.

.

.

"Kyuhyun-ah!"

Kyuhyun langsung menoleh ketika Sungmin memanggilnya dengan kencang. Pemuda itu sedang berlari ke arahnya. Wajah Sungmin terlihat sangat berseri-seri, dan itu membuat Kyuhyun sedikit mengeryitkan dahinya.

"Ada apa, hyung?"

"Tebaklah! Hari ini aku benar-benar senang!" jawab Sungmin sambil tersenyum lebar. Terlihat sangat senang dan berseri-seri.

Kyuhyun nampak berpikir sebentar, lalu menjawab. "Hm.. ujian matematika mu dapat nilai delapan?"

Sungmin mendengus kesal dengan jawaban Kyuhyun yang seakan menghinanya. "Bukan!" wajah senang dan girang itu hilang dan berganti dengan wajah kesal. "Ah sudahlah, aku yakin kau juga tidak akan tertarik."

"Memangnya ada apa?"

"Sudahlah. Kau menghancurkan mood ku untuk bercerita."

"Baiklah, ada apa hyung?" tanya Kyuhyun sambil berpura-pura memasang wajah antusiasnya.

"Begini... hari ini aku menyatakan perasaan ku pada Sun Kyu!" bisik Sungmin pada Kyuhyun.

Tubuh Kyuhyun menegang ketika mendengar bisikan Sungmin.

"Dan setelah aku menyatakan perasaan ku padanya... dia memeluk ku! Dan dia juga mengakui perasaannya pada ku, Kyuhyun-ah! Dan sekarang aku dan dia sudah berpacaran!"

Sungmin mengatakannya sambil berseru senang. Sementara Kyuhyun hanya diam dengan tubuhnya yang terasa kaku. Lidahnya terasa kelu, ia tidak tahu harus berkata apa.

"Kyuhyun-ah, kau kenapa?" tanya Sungmin bingung karna Kyuhyun hanya diam saja.

"Hm? Aku tidak apa-apa hyung."

"Benarkah? Kau terlihat tidak baik.."

Ya benar, Kyuhyun memang tidak terlihat baik sekarang. Rahangnya yang mengeras dan juga kedua tangannya yang mengepal kuat menjadi bukti bahwa Kyuhyun sedang terlihat tidak baik sekarang.

Namun sayangnya, Sungmin sama sekali tidak menyadari itu semua...

.

.

.

Hari ini tepat sebulan semenjak Sungmin menjalin hubungan dengan Sunny.

"Hyung."

"Hm?"

Kyuhyun dan Sungmin kini sedang berada di perpustakaan. Walau sudah berpacaran dengan Sunny, Sungmin tak pernah melupakan Kyuhyun, mereka tetap selalu bersama-sama. Walau, pernah suatu kali saat mereka berdua sedang makan di kantin, tiba-tiba Sunny datang ke meja mereka dan ikut bergabung, hingga Sungmin yang tadinya asik mengobrol dengan Kyuhyun, langsung teralih ketika Sunny berada di sebelahnya dan mengajaknya bicara.

"Aku ingin minta saran."

Sungmin yang sedang membaca buku langsung menoleh karna mendengar ucapan Kyuhyun barusan. "Saran apa?"

Kyuhyun melipat kedua tangannya di depan dada. Matanya memandang lurus ke depan. "Aku merasa aku sudah sangat merepotkan paman dan bibi ku dengan tinggal di rumah mereka selama 3 tahun ini, hyung.."

"Ya.. lalu?"

"Aku ingin pindah dari rumah mereka ke sebuah apartement kecil yang disewakan, lagipula umur ku sudah mau 17 tahun, hyung.. bagaimana menurut mu?"

Sungmin terlihat berpikir sebentar. "Kadang aku juga merasa merepotkan paman dan bibi ku. Kau tahu kan eomma dan appa ku tinggal di Ilsan? Sebenarnya aku sudah punya rencana, Kyuhyun-ah.."

"Rencana? Rencana apa?"

"Berhubung kau juga merasakan apa yang ku rasakan.. bagaimana jika kita membeli satu apartement yang disewakan? Lalu kita bekerja paruh waktu untuk membayar uang sewaan apartement itu." Ucap Sungmin menjelaskan rencananya yang sudah ia rencanakan sejak lama itu.

"Satu apartement? Tunggu, maksud mu kita akan tinggal bersama, begitu?" tanya Kyuhyun sedikit kaget.

Sungmin mengangguk. "Tentu saja. Kau tidak keberatan kan? Lagipula kita sudah lama bersahabat."

Baru saja Kyuhyun ingin menunjukkan ekspresi senangnya.. namun ketika ia mendengar kata terakhir dalam kalimat Sungmin, Kyuhyun kembali memasang wajah datar dan seriusnya.

"Tidak.. tapi untuk bekerja paruh waktu? Hyung, apa kau lupa kalau kita masih di bawah umur? Kau baru tahun ini berumur 17 tahun, sementara aku masih 16 tahun.."

"Ck. Tentu saja kita harus berusaha mencari pekerjaan yang menerima kita. Biasanya cafe-cafe atau restorant menerima pekerja yang berusia 17 tahun ke atas."

"Maksud mu kita akan mencari pekerjaan di cafe atau restorant?" tanya Kyuhyun memastikan.

"Tentu saja. Karna bekerja di cafe dan restorant itu mudah."

.

.

.

Semakin aku dekat dengannya, semakin aku merasa aku menyukainya..

.

.

Mereka berdua sudah menemukan cafe yang mau menerima mereka untuk bekerja. Namanya WiKi cafe, di sana, Kyuhyun dan Sungmin bekerja pada pukul 6 – 10 malam. Mereka berdua sama-sama mendapat pekerjaan menjadi pelayan, dan mereka juga menjadi penghibur di cafe itu, kadang Kyuhyun suka bernyanyi di sana dengan Sungmin yang bermain gitar.

Dan mereka juga sudah mendapat satu apartement yang mereka sewa. Apartement kecil yang hanya memiliki satu kamar dan satu tempat tidur. Mereka berdua sepakat untuk berbagi ranjang. Mereka juga sepakat, gaji mereka selama bekerja di cafe setengahnya akan digunakan untuk membayar sewa apartement.

Setelah mereka pulang bekerja, mereka langsung tidur, karna esoknya pada pukul 3 pagi, mereka akan bangun untuk belajar bersama. Karna bagaimana pun, mereka masih pelajar, bukan?

.

.

.

"Sungmin oppa..."

"Hm?" jawab Sungmin dengan nada lenmbut.

Sekarang ini Sungmin dan Sunny sedang berada di kantin untuk makan siang. Mereka duduk berhadapan dan saling melempar senyum.

Sunny menggigit bibirnya pelan. Sedikit ragu untuk menananyakan Kyuhyun pada Sungmin. "Teman mu si Kyuhyun itu ke mana? Tumben sekali dia tidak bersama mu.."

"Oh, Kyuhyun. Dia sedang mengerjakan tugasnya di kelas. Ada apa? Tumben sekali kau bertanya tentang dia, Sun Kyu-ah."

"Tidak.. hanya saja.."

"Hanya saja apa, hm?" tanya Sungmin sambil menopang wajahnya dengan tangannya. Memperhatikan Sunny dengan tatapan sayangnya.

"Tidak jadi, oppa. Hehe."

Sungmin merasa ada sesuatu yang ingin dikatakan Sunny padanya, namun ia tahu gadis itu terlalu takut untuk mengatakannya. "Ada apa, Sun Kyu? Katakanlah.."

"Hanya saja.. aku merasa kau dan Kyuhyun sangat dekat."

Sungmin tertawa mendengar ucapan Sunny. "Hanya itu saja? Memang aku dan Kyuhyun sangat dekat, Sun Kyu-ah.. dia dan aku sudah bersahabat sejak kami SMP." Jawab Sungmin sambil tersenyum hangat, dan mau tidak mau itu membuat Sunny ikut tersenyum.

"Benar hanya bersahabat? Tidak lebih?" tanya Sunny dengan nada menggoda.

"Hm.. sebenarnya lebih dari sahabat."

Sunny sedikit melebarkan matanya mendengar perkataan Sungmin.

"Aku bahkan menganggapnya seperti adik ku sendiri..."

Kemudian, Sunny menghela napas lega mendengar perkataan Sungmin selanjutnya. "Ah, ternyata begitu..." ujar Sunny sambil tersenyum lega.

"Memang ada apa? Kenapa tiba-tiba kau bertanya seperti ini, Sun Kyu?"

Sunny tertawa kecil. "Sebenarnya, teman-teman ku sering sekali mengejek ku, oppa. Mereka mengatakan bahwa kekasih mu yang sesungguhnya adalah Kyuhyun.. karna setiap hari kau selalu bersamanya. Tapi sekarang aku paham mengapa kalian selalu bersama.." ucap Sunny dengan jujur lalu masih tersenyum dengan lega.

"Begitukah? Ahahaha, teman-teman mu itu ada-ada saja, Sun Kyu.."

.

.

.

Semakin aku dekat dengannya, semakin perasaan itu tumbuh...

.

.

Mereka berdua sudah berada di ranjang untuk melepas lelah sehabis bekerja. Sungmin sedang adalam posisi terlentang dengan terus menatap layar ponselnya, sementara Kyuhyun sedang duduk di sandaran ranjang sambil membaca bukunya, karna besok dia ada ujian.

Kyuhyun menoleh pada Sungmin, sedari tadi pemuda itu terus memainkan ponselnya, karna Kyuhyun berkali-kali mendengar bunyi keypad yang ditekan dari ponsel Sungmin. "Kau sedang apa hyung? Tidak tidur?"

"Eoh?" jawab Sungmin tanpa menolehkan kepalanya pada Kyuhyun. "Aku belum ngantuk, aku masih ingin berduaan dengan Sun Kyu. Kau tidur duluan saja."

Kyuhyun kembali menolehkan kepalanya pada bukunya. Ternyata dari tadi Sungmin sedang ber-sms ria dengan kekasihnya itu. Pantas saja. "Ini sudah mau tengah malam, hyung. Besok kau harus bangun pagi untuk belajar." Ucap Kyuhyun mengingatkan.

Namun Sungmin tidak menjawab ucapan Kyuhyun, dan itu membuat Kyuhyun menghela napas berat dan memutuskan untuk kembali fokus membaca bukunya.

Setelah 30 menit kemudian, ketika Kyuhyun merasa sudah cukup membaca bukunya, pemuda itu menutup bukunya dan meletakkannya pada meja di dekat ranjang. Ia bersiap untuk tidur karna sekarang sudah tepat tengah malam.

Namun ketika Kyuhyun ingin menarik selimutnya, ia menoleh ke arah Sungmin yang ternyata sudah memejamkan matanya dengan ponselnya yang ia peluk di dada.

Kyuhyun berdecak pelan. Lalu menarik selimut untuk menyelimuti dirinya dan Sungmin.

Setelah menyelimuti Sungmin, Kyuhyun tak lekas tidur, ia masih memandangi wajah damai Sungmin yang sedang tertidur. Dan dengan berani, Kyuhyun menyentuh pipi bulat Sungmin dengan tangannya.

"Bagaimana mungkin laki-laki punya wajah semulus ini..." komentar Kyuhyun sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Tatapan Kyuhyun pun beralih pada bibir shape m milik Sungmin. Dengan pelan, tangan Kyuhyun berpindah pada bibir Sungmin. Jari-jarinya mengelus bibir Sungmin dengan sangat pelan, takut jika Sungmin terbangun.

"Tadi siang aku melihat gadis itu nyaris mencium mu, Sungmin..." ucap Kyuhyun lirih sambil terus mengelus bibir Sungmin dengan jari-jarinya.

Kyuhyun perlahan mendekati wajah Sungmin, ketika jarak mereka sudah sangat dekat, Kyuhyun berbisik di depan bibir Sungmin.

"Jangan berikan bibir ini pada orang lain, aku mohon.. Sungmin."

Dan selanjutnya, Kyuhyun benar-benar menghapus jarak diantara mereka dengan menempelkan bibirnya pada bibir Sungmin. Kyuhyun hanya menempelkan bibirnya selama 5 detik, setelah itu ia menjauhkan wajahnya.

"Selamat malam, hyung.."

Setelah itu Kyuhyun tersenyum tipis dan langsung membalikkan tubuhnya untuk tidur. Selama ini memang Kyuhyun selalu memunggungi Sungmin saat tidur, karna ia takut jika ia melakukan hal di luar batas pada Sungmin jika mereka tidur berhadapan.

.

.

.

15 menit kemudian, mata foxy yang terpejam itu terbuka kembali. Hal yang pertama kali ia lihat adalah Kyuhyun yang sudah tidur dalam posisi memunggunginya.

Sungmin, ia meraba bibirnya sendiri. 15 menit yang lalu, Kyuhyun menciumnya, dan itu adalah ciuman pertamanya.

Sebenarnya Sungmin tidak tidur, ia hanya memejamkan matanya untuk menunggu balasan sms dari Sunny. Dan sebenarnya saat Kyuhyun menyelimutinya, Sungmin sengaja terus memejamkan matanya. Tapi, ia benar-benar shock saat Kyuhyun menciumnya.

Apalagi kata-kata yang Kyuhyun ucapkan tadi...

Seketika Sungmin langsung teringat perkataan Sunny tadi siang.

"Sebenarnya, teman-teman ku sering sekali mengejek ku, oppa. Mereka mengatakan bahwa kekasih mu yang sesungguhnya adalah Kyuhyun.. karna setiap hari kau selalu bersamanya. Tapi sekarang aku paham mengapa kalian selalu bersama.."

TBC.

.

.

.

Saya datang membawa sebuah twoshoot, ya ff ini hanya twoshoot dan saya berjanji akan melanjutkannya. Dan untuk semua ff saya, saya akan discontinue. Mulai sekarang jika saya punya mood untuk mengetik, saya hanya akan membuat oneshoot dan twoshoot saja. Alasan saya melakukan itu semua... pasti kalian semua bisa menebaknya.

Maaf ya kalau banyak typo apalagi bahasa yang kurang nyambung. Saya ga berharap review, ada yang masih baca saja saya sudah sangat senang :)

Baiklah, sampai bertemu di chapter depan~