The White Qwaser's

Disclaimer: Naruto [Masashi Kishimoto] & Highschool DsD [Ichie Ishibumi]

Pairing: Naruto x Harem

WARNING: Lemon / Naru!Harem / Bahasa non-baku / kesalahan penulisan / dan sejenisnya.

Note author: sebelumnya saya minta maaf sudah membuat cerita baru padahal cerita lain belum selesai, namun sangat disayangkan jika ide yang sudah terlintas dengan 3200 word sebagai awal disia-siakan begitu saja. Selanjutnya selamat membaca.

Qwaser adalah para makhluk merupakan salah satu eksistensi makhluk hidup jenis anthropoid yang memiliki suatu kemampuan diluar akal sehat manusia pada umumnya. Kemampuan dari para Qwaser terletak terhadap suatu kekuatan manipulasi element atau unsur kimia tunggal dan memiliki level tertentu, dimana level 10 adalah level tertinggi bagi Qwaser untuk memanipulasi unsur kimia yang dikuasainya dari kehampaan. Namun sejak zaman dahulu beredar suatu kisah tentang sosok Qwaser yang dapat mengendalikan beberapa unsur kimia paling berbahaya, selain itu setiap Qwaser juga memiliki pasangan bahkan beberapa pasangan yang akan menjadi sumber energi dari kekuatan yang mereka miliki.

Disebuah gedung pabrik tua terjadi pertempuran antara sekelompok iblis muda melawan beberapa stray devil [sebutan untuk iblis yang menghianati majikan mereka]. Terlihat sosok gadis bersurai merah yang dikenal sebagai Rias Gremory yang juga merupakan heiress Gremory bersama para bidaknya tengah kewalahan digempur para stray devil yang mereka hadapi.

Bruaakk Bruakk

"Kiba Koneko apa kalian baik-baik saja" teriak Rias melihat bidak ksatria serta bidak bentengnya dihantam dengan kapak besar oleh sosok iblis berwujud seperti Minotaur. "Kami tak apa-apa buchou sebaiknya fokus saja dengan lawanmu buchou" balas Kiba sambil berusaha bangkit lagi dari tumpukan bangunan yang menindihnya. Mungkin jika mereka hanya manusia biasa pasti sudah remuk tertimpa beberapa beton yang bisa dibilang cukup berat, Koneko gadis bersurai perak sudah berdiri lebih dulu dari Kiba dan langsung saja menatap datar iblis Minotaur didepannya. Sementara itu disisi lain terlihat seorang pemuda bersurai coklat sedang melompat menghindari serangan salah satu iblis Minotaur lainnya, pemuda bersurai coklat itu yang dikenal sebagai siswa paling mesum dan merupakan bidak baru milik Rias Gremory masih saja terus berlari menghindari setiap serangan dari Minotaur yang menjadi lawannya.

"Huwaahh Rias-senpai, Akeno-senpai tolong" teriak pemuda bersurai coklat yang dikenal bernama Hyoudo Issei yang masih terus berlarian menghindari serangan Minotaur. "Akeno bantu Issei sementara waktu" perintah Rias pada sosok gadis yang mengenakan pakaian gadis kuil dan sedang melayang diudara "ha'I buchou" balas Akeno dan langsung mengarahkan sebuah petir besar ke arah Minotaur yang menyerang Issei.

Dhuuaaarrrrrr

Sebuah ledakan besar terjadi saat petir yang diciptakan Akeno menghantam tubuh sosok Minotaur yang menyerang Issei dan langsung saja mengubah Minotaur itu menjadi sapi panggang yang siap dihidangkan. Issei yang melihat sosok Minotaur yang mengejarnya sudah tumbang mulai sedikit bernafas lega namun sedikit bergidik ngeri melihat serangan yang dilakukan Akeno 'aku harus berhati-hati pada Akeno-senpai sebelum memegang oppainya' batin Issei. Disisi lain terlihat Rias sudah cukup kewalahan dan dikepung oleh beberapa iblis yang cukup besar dan siap membunuhnya. "Haha hari ini kita akan makan daging yang cukup lezat" tawa salah satu iblis wanita berwujud seperti laba-laba tanpa mengenakan pakaian atas.

"Semuanya habisi iblis muda ini" teriak iblis wanita laba-laba itu memerintahkan tiga iblis Minotaur didekatnya yang mengepung Rias. Dalam gerak lambat seperti efek slowmotion Rias hanya bisa memejamkan mata saat tiga iblis Minotau menyerangnya. Sementara para bidak miliknya hanya bisa berteriak histeris karena tak memiliki waktu yang cukup untuk menolong King mereka yang dalam kondisi tidak terdesak.

Trankk Trankk Trankk

Terdengar bunyi seperti besi yang bertabrakan, sekilas memperlihatkan sesosok pemuda bersurai perak yang mengenakan pakaian berjubah hitam dengan sebuah hody menutup kepalanya dan sedang memegang sabit besar dalam posisi berdiri didepan Rias dan menahan serangan kapak dari tiga iblis Minotaur didepannya. Semua yang melihat kedatangan pemuda itu sedikit kaget dan langsung memasang posisi siaga.

"Siapa kau manusia laknat? Berani sekali datang menganggu pertarungan kami" teriak iblis wanita laba-laba itu dengan nada sinis "Kau akan mati manusia sialan! Semuanya bunuh manusia itu" lanjut iblis wanita laba-laba itu memerintahkan para iblis Minotaur untuk menyerang pemuda bersurai perak yang baru saja muncul. "Hn iblis bodoh kurasa kalian akan mati malam ini" balas pemuda bersurai perak itu kemudian memutar cepat sabit yang dimilikinya lalu menghantamkan ke salah satu Minotaur yang berada paling dekat dengannya 'Trankk kraak krakk' Minotaur yang menjadi sasaran pemuda bersurai perak itu dengan refleks berusaha menahan laju sabit milik pemuda bersurai perak itu namun tekanan dari hantaman sabit pemuda itu begitu keras dan langsung saja menghancurkan kapak yang digunakan iblis Minotaur itu 'crasshh splasshh' iblis Minotaur yang tanpa pertahanan itu pun langsung mati seketika saat sabit milik pemuda bersurai perak itu berhasil memisahkan tubuh bagian atas pinggangnya dan bagian bawahnya.

Selesai menebas salah satu iblis Minotaur itu, pemuda bersurai perak itu langsung mengincar iblis Minotaur lainnya dengan kecepatan yang membuat para iblis muda yang melihatnya tercengang kaget, bagaimana bisa sedetik yang lalu pemuda bersurai perak itu dapat berpindah posisi dengan jarak sekita 20 meter dari tempat awalnya. Kembali sabit hitam milik pemuda bersurai perak itu memisahkan kepala salah satu iblis Minotaur itu dari tubuhnya.

'Brukkhh'

Pemuda bersurai perak itu tiba-tiba terjatuh dan langsung bertumpu pada sabit hitam miliknya, terlihat pemuda bersurai perak itu seperti cukup kelelahan. "Heh ternyata hanya seperti itu saja kemampuanmu manusia sialan" komentar sinis iblis wanita laba-laba yang berada sekitar 100 meter didepan sosok pemuda bersurai perak itu "Sekarang sudah waktunya kau mati, semuanya cepat bunuh dia" perintah iblis wanita laba-laba itu kepada dua iblis Minotaur yang tersisa, namun belum mencapai jarak sepuluh meter dari tempat pemuda bersurai perak itu kelelahan, para iblis Minotaur itu sudah dihentikan dengan dua buah cakram berwarna biru yang meledak membuat dua iblis Minotaur itu terpental sejauh lima meter.

"Naruto-kun kau tidak apa-apa?" Tanya sosok gadis bersurai indigo tiba-tiba sudah muncul disamping pemuda bersurai perak dan memakai jaket bernuansa lavender serta hotpants hitam, dikedua pahanya terdapat sepasang pisau yang dililitkan dengan perban. "Hu'um" balas pemuda bersurai perak yang dikenal sebagai Naruto dan masih dalam posisi berlutut dan bertumpuh pada sabit hitam miliknya.

Kemunculan sosok gadis bersurai indigo itu pun membuat para iblis disitu sekali lagi kaget. "Siapa kau hah mau berani-beraninya mengangguku" teriak iblis wanita laba-laba itu geram karena sekali lagi muncul sosok yang diidentifikasinya sebagai manusia kembali menganggu waktunya untuk membunuh pemuda bersurai perak yang hampir saja akan dikalahkannya. Tanpa peduli dengan pertanyaan si iblis wanita laba-laba itu, gadis bersurai indigo itu langsung membuka jaket dan menurunkan branya mengeluarkan payudara sebelah kirinya dan menarik kepala pemuda bersurai perak itu mendekat ke payudaranya. Pemuda bersurai perak itu langsung saja mengemut payudara sebelah kiri dari gadis bersurai indigo itu 'ullrmmp uulllrpp' terdengar seperti seorang bayi sedang menyedot susu dari payudara ibunya. "Aahh aahh Na-Naruto-kun pe-pelan pelan ahh nngghh" desah gadis bersurai indigo itu saat merasakan payudaranya diemut dan disedot oleh pemuda bersurai perak.

Disisi lain terlihat wajah para iblis muda yang menyaksikan adegan menyusui itu langsung merah padam, tidak lupa sosok pemuda yang dikenal bernama Issei kini sedang mimisan dan tumbang dengan sangat elite, lain pula dengan sosok pemuda cassanova yang sedang berusaha menahan mimisannya dengan tissue yang entah didapat darimana. "Sialan kalian berani-beraninya melakukan adegan tidak senonoh didepanku" teriak iblis wanita laba-laba geram melihat adegan menyusui didepannya.

"Naruto the Martyr, Narukami Nilvatein dengan ini gereja mengizinkanmu menghapus semua kesalahanmu dan orang berdosa" ucap sosok gadis bersurai indigo itu dan langsung saja pemuda bersurai perak yang dikenal bernama Naruto berhenti melakukan aktifitasnya itu. "Baiklah" jawab Naruto dan perlahan tiga pasang kumis dipipinya mulai menyala keemasan dengan pupil mata sebelah kirinya langsung berubah membentuk pola bintang dengan warna putih keemasan dikelilingi enam tanda koma [tomoe].

Naruto langsung berbalik menghadap sosok iblis wanita laba-laba beserta dua sosok iblis Minotaur yang kini sudah kembali berdiri dan siap untuk menyerangnya. "Bangsat kalian manusia sialan kan kubunuh kalian" geram iblis wanita laba-laba itu sangat marah dan langsung saja menembakan semacam cairan asam dari kedua payudaranya namun dengan mudah dihindari oleh Naruto. "Sudah waktunya kalian lenyap dari muka bumi" ucap Naruto sambil menatap tajam iblis-iblis yang berada didepannya.

"CRESCENT MOON"

Sebuah tebasan berbentuk horizontal dilepaskan Naruto langsung ke arah beberapa iblis yang berada didepannya.

"Siinnnggg classhhh classhhh"

Terdengar sebuah dengungan saat tebasan dari sabit yang dilepaskan Naruto memisahkan tubuh para iblis didepannya menjadi dua bagian dan langsung terbakar dengan kobaran api biru yang cukup besar menghanguskan sampai lenyap para iblis yang menjadi lawannya tanpa sisa.

Selesai menghabisi para iblis itu Naruto segera menguraikan sabit miliknya menjadi debu hitam dan hilang ditiup angin kemudian berjalan kearah gadis bersurai indigo. "Kau tepat waktu Hinata" ucap Naruto datar menatap gadis bersurai indigo didepannya kemudian mengalihkan pandangan ke arah sekelompok iblis muda yang masih dalam kondisi shock melihat pertempuran yang sudah dilakukan oleh pemuda perak bersurai perak di hadapan mereka.

Rias yang tersadar lebih dulu dari para bidaknya perlahan berjalan menuju dua sosok yang tidak dikenalinya itu. "Si-Siapa kalian?" Tanya Rias gugup dengan wajah yang masih sedikit merah karena membayangkan adegan menyusui yang dilihatnya tadi. Sementara itu semua bidak Rias yang sudah sadar dari kondisi pingsan dan shock mendekat dan berdiri dibelakang Rias. "Kami bukanlah siapa-siapa, kami hanya manusia biasa" Balas Naruto dingin kemudian memegang tangan sosok gadis bersurai indigo yang dikenal dengan nama Hinata lalu berbalik dan berjalan santai menjauh dari kelompok Rias. "Hei kau pirang berani-beraninya kau bertingkah seperti itu didepan buchou pengu-" "Tidak ada yang dapat mengclaim area ini sebagai wilayah kekuasaan kalau melawan lima stray devil saja sampai segitu kewalahan" komentar Naruto memotong apa yang akan dikatakan pemuda bersurai coklat yang dikenal bernama Issei. "K-Kau pirang" geram Issei tak terima dengan perkataan Naruto "Hei Issei aku juga pirang bodoh" celetuk Kiba yang merasa tidak senang dengan perkataan Issei tentang 'pirang' disisi lain Naruto hanya menatap bosan ke arah Issei "Hn pantaskah seorang mesum sepertimu berkata seperti itu, bahkan untuk meremas payudara wanita kau tidak pernah jadi sebaiknya kau diam saja karena aku bisa membunuhmu dalam hitungan satu detik" ucap Naruto sambil menyeringgai dan dapat didengar oleh semua yang berada disana tidak lupa dengan tekanan aura membunuh yang dilepaskan Naruto langsung saja membuat Issei bungkam dengan keringat dingin mengucur didahinya.

Setelah mengatakan hal itu langsung saja Naruto bersama Hinata berjalan menuju sebuah mobil Mazda RX8 berwarna hitam dengan lambang kepala rubah dikaca belakangnya. Para iblis muda yang berada disana hanya diam melihat mobil yang mereka perkirakan milik pemuda bersurai perak itu melaju menjauh dari area itu. Para iblis muda itu sudah cukup kewalahan melawan para iblis tadi dan mereka sudah takkan mampu jika harus melawan dua sosok misterius yang mengalahkan iblis yang membuat mereka kewalahan.

"Sebaiknya kita segera pulang sekarang" perintah Rias kemudian bersama dengan para bidaknya menghilang dalam sebuah lingkaran sihir.

Disebuah mansion bergaya jepang tradisional terlihat sebuah mobil Mazda RX-8 berwarna hitam memasuki sebuah garasi. Beberapa menit kemudian keluar sepasang manusia berbeda gender dan langsung masuk kedalam mansion.

"Naru-kun mau makan apa?" Tanya Hinata sambil sedikit menunduk, "Seperti biasa sajalah" jawab Naruto santai kemudian duduk santai di sebuah sofa dan menyalakan TV berukuran 42inc didepannya. Selang beberapa menit kemudian terdengar suara panggilan dari arah ruang makan "Naru-kun ramennya sudah siap ayo makan" panggil Hinata dari arah dapur "bawa saja kemari aku ingin makan sambil menonton TV" balas Naruto yang masih duduk menonton beberapa berita.

Beberapa menit kemudian, Hinata datang dengan mengenakan celemek bernuansa lavender sambil membawa dua mangkuk ramen dan menaruhnya dimeja kecil yang berada didepan Naruto. "Naru-kun ayo makan, kau takkan memintaku menyuapimu kan" ucap Hinata sambil tersenyum lembut pada sosok pemuda bersurai perak dihadapannya. "Kalau aku mau kamu menyuapiku bagaimana Hina-chan?" balas Naruto dengan senyuman menggoda. Yah kalau dilihat Naruto dan Hinata memang seperti sepasang kekasih dan memanglah mereka adalah sepasang kekasih yang cukup aneh karena entah mengapa hubungan mereka terkesan seperti kakak beradik. Hinata merupakan salah seorang suster dari gereja timur berumur 20 tahun sedang Naruto diperkirakan satu-satunya Qwaser yang masih hidup dan berumur 17 tahun, lebih muda tiga tahun dari Hinata.

"Humm apa kau sudah mengurus semunya Hina-chan?" Tanya Naruto sambil memakan ramen miliknya, "Sudah, tenang saja besok kau sudah memulai sekolah di Kuoh Gakuen dan aku akan menjadi guru disana" balas Hinata santai sambil menikmati ramen miliknya dan langsung terjadi semburan kuah ramen dari mulut Naruto "APPAA KAU AKAN MENJADI GURUKU?!" Teriak Naruto sedikit shock mungkin dengan apa yang dikatakan Hinata, sementara Hinata hanya terkikik geli melihat reaksi Naruto dan langsung mengambil selembar tissue membersihkan sisa ramen dipipi dan bibir Naruto. "Mou, kau hanya bercandakan Hina-chan?" Tanya Naruto lagi memastikan apa yang didengarnya tadi tidak benar namun sayang semua yang didengar oleh telinganya adalah suatu kebenaran, 'Sepertinya akan ada banyak hal merepotkan lagi' batin Naruto.

Setelah selesai makan dan mencuci peralatan makan yang digunakan, Naruto dan Hinata langsung menuju kamar. Naruto langsung saja menjatuhkan diri diranjang dan memeluk bantal sementara Hinata membuka semua pakaian yang dikenakannya kemudian naik ke atas ranjang dan tidur disamping Naruto. "Naru-kun tak mau susu malam heh, susu malam kudengar sangat bagus untuk pertumbuhan" goda Hinata sambil mencolek pipi Naruto, sementara Naruto hanya masih tetap saja dengan posisi tidurnya telungkup memeluk bantal rubah orange kesayangannya.

"Mou, Naru-chan sayang ayo dong" goda Hinata terus yang nampaknya terlihat sedang dalam kondisi horny, ingin dijamah oleh cowok yang berada disampingnya sekaligus merupakan cowok yang sangat dicintainya. "Humm lagi-lagi udah tengah malam Hina-chan" respon Naruto membalikan badannya ke arah Hinata dengan cahaya mata yang bisa diperkirakan setara dengan lampu dua watt jika ada. "Ayolah Naru aku ingin main" Hinata terus merengek kepada Naruto sambil mengoyang-goyangkan badan Naruto.

"Uhmm baiklah untuk kekasihku sekaligus calon guruku tercinta ini akan kulakukan" ucap Naruto kemudian mulai bangun dan melepaskan semua pakaian yang dikenakannya satu persatu. Secara perlahan Naruto mulai menindih Hinata dalam kondisi 'bugil' diatas ranjang mereka "Hn ayo kita mulai sayang" bisik pelan Naruto ditelinga Hinata dan langsung membuat wajah Hinata merona.

Naruto mulai mencium Hinata dengan lembut dan perlahan mulai terbawa dengan nafsu. Bukan nafsu birahi yang dimilikinya melainkan, nafsu birahi untuk membuat gadis bersurai indigo yang sedang ditindihnya terangsang dan menjadi hilang kendali.

"Mmh.." Suara sepasang lidah saling beradu dan bibir saling hisap memancing rangsangan satu sama lain. Membuat kamar Naruto menjadi panas dan semakin panas oleh nafsu kedua insan yang sedang dimabuk cinta.

Naruto membuka mulutnya membiarkan lidah milik gadis bersurai indigo itu masuk dengan bebas menelusuri bagian dalam mulutnya. Naruto yang menyambut sebagai tuan rumah pun tidak tinggal diam, perlahan mulai melilit lidah Hinata dengan lidahnya. Kedua insan itu bercumbu dibalik deretan gigi putih Naruto yang bersih, bibir masih saling beradu dan menyatu dengan hisapan-hisapan mesra satu sama lain.

"Ahh.. Hahh.. Hahh" tentu saja setiap makhluk hidup itu wajib bernafas bukan, dengan deru nafas yang terengah-engah seperti orang yang baru selesai berlari maraton, mereka melepaskan french kiss mereka yang cukup lama. Kedua mata mereka saling bertatapan satu sama lain melihat wajah pasangan mereka. Dengan perlahan, Naruto kembali mencium Hinata namun mencium bagian leher Hinata, sementara itu kedua tangan Naruto mulai menjamah bagian dada Hinata dan perlahan meremas-remas lembut kedua buah dada Hinata yang cukup besar. Perlahan-lahan, Naruto mulai menciumi bagian leher Hinata dengan meninggalkan kissmark disetiap ciumannya dari bagian leher hingga kembali ke bibir sexy Hinata. Tangannya pun terus bebas memainkan dada Hinata, meremas-remas dengan pelan, memutar-mutar, dan memilin-milin puting Hinata yang nampak terlihat sudah keras pertanda bahwa sang gadis bersurai indigo itu sudah cukup terangsang dengan permainan tangan yang diberi oleh pemuda bersurai perak itu.

"Ssshhhh engghhh Naru-" desah Hinata menahan kenikmatan atas perlakuan yang diberikan sang kekasih.

Ciuman kembali dimulai, salah satu tangan Naruto kini pindah menuju ke arah kemaluan Hinata, dengan menyentuh perlahan bagian perut, bermain-main disekitar pusar, Naruto semakin memperdalam ciumannya dengan Hinata. Hinata hanya bisa mendesah pelan saat Naruto melayani permintaannya, dirinya kini mendapatkan rasa nikmat yang jarang diberikan Naruto padanya selama ini. Tangan terampil Naruto membawanya ke dunia baru, dunia yang hanya ditempati oleh mereka berdua, lidah dan hisapan yang diberikan Naruto semakin membuat Hinata tak berdaya dan tak terkendali dikuasai nafsunya.

"Aahh" Hinata mendesah pelan saat jari-jari Naruto menyentuh bibir vaginanya. Jari Naruto perlahan mulai bermain-main didaerah yang dapat membuat setiap wanita seakan melayang menuju surga ke-tujuh, dengan perlahan Naruto mulai memilin bagian sensitif Hinata yang seperti kacang tanah atau lebih dikenal dengan bahasa ilmiah sebagai 'klitoris' dan langsung membuat Hinata merasakan suatu sensasi seperti disetrum, jari tengah Naruto perlahan mulai mengelus belahan vagina Hinata dan masuk pelan ke dalam area kewanitaan Hinata. Dengan perlahan jari tengah Naruto menyentuh dan menekan-nekan dinding vagina Hinata seakan-akan memijat bagian dalam vagina Hinata yang langsung saja membuat Hinata mendesah dengan penuh nikmat.

"Mwaahh auwwh Na-Naru-"

Jari-jari Naruto masih terus memanjakan bagian sensitif Hinata dengan lembut, namun memiliki tempo gerakan yang semakin cepat, perlahan jari tengah Naruto kini mulai dimaju-mundurkan dalam liang vagina Hinata.

"Nar... Naru" Hinata sudah sangat kewalahan disaat Naruto melayaninya lebih dari yang dia kira karena awalnya sang kekasih sedang capek, namun kini semua berbanding terbalik dari perkiraan awalnya. Naruto sudah melepaskan ciuman mereka dan mengulum puting sebelah kanan Hinata yan tadinya sudah mengeras dan menonjol mencari perhatian. 'ullmmpp ullmp' Naruto mengulum dan mengigit pelan puting tersebut lalu kembali menghisapnya seperti anak bayi yang sedang menyusui. Sementara itu jemari tangan kirinya terus keluar masuk dengan cepat mengobok-obok vagina Hinata sedangkan tangan kanannya yang awalnya berada didada Hinata sudah berpindah dipantat Hinata dan mulai meremas pantat Hinata.

"Ahh~ Ahh~ Ahh~ Naruto-kun~". Hinata mendesah kencang saat mencapai orgasme pertamanya yang membawanya seakan terbang ke langit ke-tujuh menikmati sensasi yang tidak bisa diekspresikan dengan kata-kata.

"Apa kau suka Tsuma?" bisik mesra Naruto sambil meniup pelan kuping Hinata yang langsung membuat dirinya turun dari orgasmenya dan sedikit merinding penuh nikmat.

"Sekali lagi Naruto-kun, aku mau lagi". Hinata seakan-akan merasakan suatu kecanduan dengan apa yang diperlakukan Naruto membuatnya tak mampu berkata apa-apa lagi selain meminta rasa nikmat yang diberikan Naruto tadi, namun hanya dibalas gelengan oleh Naruto.

"Apakah kau haus Tsuma?" tanya Naruto sambil menyeringgai

"Sedikit" balas Hinata. Naruto pun duduk disamping Hinata kemudian menunjuk organ tubuhnya yang mengidentifikasikannya sebagai seorang LELAKI, penis Naruto kini sudah berdiri dengan tegak menarik perhatian dari sang kekasih.

"Minumlah dari sini, Tsuma. Aku akan memberikan minuman terbaik untuk kekasihku tercinta ini" Naruto kini menyeringgai begitu pula dengan Hinata yang juga ikut menyeringgai mengetahui maksud Naruto.

"Hihi minum terbaik yah? Aku selalu haus dengan minuman terbaik buatanmu" Hinata mulai menyentuh penis Naruto yang sudah tegak dan terasa hangat karena aliran darah yang mengalir diorgan kebanggaan Naruto serta setiap pria di muka bumi. Dengan perlahan Hinata mulai mengocok penis Naruto, dan mulai bereksperimen dengan bagian kepala penis Naruto tersebut. Naruto yang tadi membuat Hinata mendesah kini balik mendesah keras karena perlakuan dari sang kekasihnya tersebut.

"Hihi sudah besar dan tegang rupanya" Hinata mulai menjilati penis Naruto dengan pelan. Perasaan haus akan minuman terbaik dari sang kekasih kini sudah tak terbendung lagi. Dengan perlahan Hinata mulai mengulum penis Naruto yang berdiameter 8cm itu dengan panjang sekitar 18cm itu kedalam mulutnya. Perlahan inchi demi inchi Hinata memasukan penis Naruto tersebut dimulutnya, Hinata tidak hanya diam, dengan sangat terampil lidahnya mulai menjilati setiap bagian penis Naruto yang dapat dijangkaunya, sembari menghisap dan terus menelan cairan yang perlahan keluar sedikit demi sedikit dari penis Naruto, tangan Hinata mulai meremas pelan buah zakar Naruto memberikan rangsangan pada kekasihnya terus menerus. Tangan Hinata yang mulai mengocok batang penis Naruto yang berada diluar mulutnya membuat sang empunya penis mendesah makin tak karuan.

"Arrgghh... Hina-chan..." deru nafas Naruto semakin memburu dengan perlakuan Hinata yang semakin menjadi-jadi. Dengan skill yang sudah sangat berpengalaman melayani kekasihnya itu, Hinata terus mengulum penis Naruto sambil mengocok-ngocok batang penis Naruto sedangkan tangan satunya terus meremas-remas pelan buah zakar Naruto dengan lembut.

"Hina-chan ini dia minumannya!" Seru Naruto sementara Hinata semakin cepat mengocok dan mengulum penis Naruto dimulutnya menantikan minuman terbaik yang akan diberikan kekasihnya itu. Dengan sedikit ide jahil Hinata menutup lubang penis Naruto dengan lidahnya membuat sperma yang seharusnya dikeluarkan Naruto dengan semburan yang cepat tertahan dan keluar sedikit demi sedikit, membuat Naruto merasakan sedikit nyeri dipenisnya akibat perlakuan Hinata.

"Hi-Hina-chan, ap-apa yang kau lakukan?" tanya Naruto sedikit meringis menahan rasa nyeri pada penisnya, namun hanya dibalas dengan senyum jahil oleh Hinata karena mulutnya masih dipenuhi dengan penis Naruto.

TBC

Hehe adegan hotnya sampai sini dulu yah nanti kuteruskan dichapter selanjutnya fufufu...

Profile Naruto

FullName: Narukami Nilvatein

Nickname: Naruto the Martyr [Naruto]

Age: 17

Gender: Male

Race: Anthropoid - Humanoid

Power: Alchemy Manipulation - Iron [former]

Weapon: Alchemy Weapon [Membentuk senjata apa saja dengan beragam jenis unsur kimia yang berada disekitarnya namun pada umumnya lebih sering berwujud scythe ataupun katana]

List Maria [Mitra Tempur] Naruto:

FullName: Hyuuga Hinata

Nick: Hinata

Age: 20

Professional Skill: Ninja

Appearance: see Hinata RTN

FullName:

Nick:

Age:

Professional Skill:

Appearance:

FullName:

Nick:

Age:

Professional Skill:

Appearance:

FullName:

Nick:

Age:

Professional Skill:

Appearance:

FullName:

Nick:

Age:

Professional Skill:

Appearance:

FullName:

Nick:

Age:

Professional Skill:

Appearance:

Glossarium:

Qwaser: Makhluk antrohopoid sejenis humanoid memiliki kekuatan tempur mengendalikan ragam jenis unsur kimia yang berbeda-beda dengan sumber kekuatan didasari pada Soma.

Maria: Merupakan mitra tempur bagi para Qwaser sekaligus sumber penghasil Soma sebagai sumber kekuatan setiap Qwaser.

Soma: Substansi suci sekaligus bahan bakar bagi kekuatan unsur kimia setiap Qwaser, atau lebih sering dikenal dengan nama ASI [if u knowlah] yang memicu kekuatan untuk para Qwaser.

Apakah harus dilanjutkan atau tidak?

Morpheus-31

-Happy Sunday Guys-