Summary :

Jika hidup adalah pilihan, bukankah kita harus memilih yang terbaik? Dan lagi, setiap orang memiliki jalan hidup masing-masing. Ada Kyungsoo yang selalu datar. Baekhyun yang terkenal. Jongin yang dingin. Chanyeol yang perhatian. Seperti apa jalan hidup mereka?

.

.

.

Life Story

By

Han

Do Kyungsoo, Kim Jongin, Park Chanyeol, Byun Baekhyun, and other..

Friendship, Romance, Hurt/Comfort, Family.

Genderswitch/GS!

.

.

Prolog : First meet

.

.

Akhir-akhir ini, setiap sore pasti hujan selalu turun. Kyungsoo masih berkutat di mejanya, beserta pensil yang senantiasa menari di atas kertas putih. Kyungsoo masih tinggal didalam kelas, begitupun dengan murid-murid yang lain. Ia tengah mencoret-coret kertas putih tak bersalah itu. Kyungsoo jenuh, ia harus segera sampai ke rumah. Tiba-tiba seorang gadis dengan rambut yang dikuncir dua datang, poni depan tampak membuatnya semakin cantik dan imut. Kyungsoo bahkan mengakui kalau dirinya kalah cantik di bandingkan gadis ini.

Tatapan Kyungsoo yang tadinya mengarah pada gadis itu, kini kembali turun ke coretan yang ia buat. Dengan gerakan perlahan ia mengambil sebuah buku untuk menutupi gambar coretan yang ia buat—hanya tumpukan lingkaran yang saling tumpang-tindih tak beraturan, menggambarkan suasana hatinya saat ini.

Kyungsoo memalingkan wajahnya ke jendela yang di aliri air hujan.

"Hujannya deras, ya.." kata gadis itu ikut melihat arah pandangan Kyungsoo. Kyungsoo menghela nafas.

"Kenapa kau masih disini, Byun Baekhyun?" tanya Kyungsoo, Baekhyun—gadis cantik yang terbilang imut itu memajukan bibirnya tanda kesal dengan pertanyaan Kyungsoo. Kyungsoo memang seorang gadis, tapi ia tidak bisa bersikap manis atau imut didepan oranglain. Dia terlalu dingin pada semua orang yang disekitarnya.

"Kau sendiri kenapa masih disini?"

"Aku bertanya padamu,"

Baekhyun mendengus, "Aku tidak bawa payung, aku sedang menunggu seseorang. Lalu, aku bosan dan aku melihatmu duduk disini sendirian. Akhirnya aku memilih untuk menemanimu," katanya dengan nada agak kesal.

Tangan Kyungsoo bergerak menumpuk buku, lalu memasukkannya ke dalam tas. Setelah dirasa semuanya masuk dan tidak ada yang tertinggal. Kyungsoo kemudian berdiri, membuat Baekhyun spontan berdiri.

"Kau mau kemana?"

"Aku mau pulang,"

"Kau bawa payung?"

Kyungsoo terdiam sebentar, "Hnn," gumamnya sebagai tanda jawaban. Ia langsung saja berjalan meninggalkan Baekhyun. Ia tidak begitu suka melakukan kontak dengan orang lain.

Baekhyun juga langsung memakai tasnya dan berjalan disamping Kyungsoo. Gadis yang ternyata tubuhnya agak pendek darinya itu tampak sangat dingin. Baekhyun sadar itu, maka dari itu ia selalu berusaha membuat Kyungsoo tidak terlihat terlalu dingin. Namun sayangnya, sifat cuek dan dinginnya Kyungsoo sepertinya sudah mendarah-daging. Baekhyun tahu Kyungsoo tidak suka berhubungan dengan oranglain, maka dari itu Kyungsoo selalu sendirian. Tapi, Baekhyun tidak suka melihat orang lain sendirian. Ia selalu ingin menemani orang itu, meskipun sebenarnya hal itu memiliki resiko yang besar.

Ya, semenjak Baekhyun berusaha berteman dengan Kyungsoo. Teman-teman Baekhyun akhirnya memilih untuk emnajuhi gadis itu. Namun, itu semua tidak menyurutkan semangat Baekhyun menjalin pertemanan dengan Kyungsoo. Justru hal itu semakin memperkuat semuanya.

"Kyungsoo.."

Baekhyun kembali memanyunkan bibirnya saat panggilannya tidak dijawab oleh Kyungsoo. Gadis berkuncir kuda itu masih fokus dengan jalanan yang ada didepannya. Baekhyun memperhatikan Kyungsoo dari atas sampai bawah.

Kalau boleh Baekhyun jujur, sesungguhnya Kyungsoo adalah gadis yang sangat menganggumkan. Tubuhnya yang mungil—sama seperti Baekhyun, matanya yang bulat seperti burung hantu, hidungnya yang mancung, kulitnya putih bersih tanpa cacat, bibirnya yang bahkan berbentuk hati. Ada sesuatu yang mengganjal dihati Baekhyun saat melihat bibir Kyungsoo. Ya, itu!

Baekhyun belum pernah melihat Kyungsoo tersenyum. Bentuk bibirnya selalu lurus—datar.

"Kyung, kau tidak sedang sakit gigi, 'kan?"

Tiba-tiba Kyungsoo berhenti, ia menatap Baekhyun dengan tatapan bingungnya. Satu alisnya terangkat, jujur, Baekhyun ingin tertawa saat ini. Namun Baekhyun menahan tawanya, takut-takut kalau tawanya meledak nanti Kyungsoo justru marah padanya.

Baekhyun melihat Kyungsoo memutar bola matanya malas, ia kembali menghadap ke depan. Mengambil langkah meninggalkan Baekhyun. Lagi-lagi Baekhyun mengikuti Kyungsoo dibelakang.

Sesampainya mereka di teras gedung, Kyungsoo menghentikan langkahnya. Ia menoleh ke arah Baekhyun.

"Kapan orang yang kau tunggu datang?" tanyanya datar. Baekhyun menaikkan sudut bibirnya. Kemudian ia mengecek ponsel dan tepat saat itu ponselnya berdering, Baekhyun langsung menjawab panggilan tersebut yang ternyata dari orang yang ia tunggu.

"Ya? Ah baiklah," Baekhyun memutuskan sambungan teleponnya. Ia menatap Kyungsoo. "Kau mau pulang bersamaku? Sepertinya dia sudah sampai," sambungnya sambil menunjuk mobil yang datang.

Kyungsoo melihat kaca mobil itu terbuka, menampilkan sosok pria dengan sorot mata yang tajam.

Kyungsoo menggeleng, "Aku pulang sendiri," katanya.

"Baiklah. Aku pulang duluan, kau hati-hati dijalan ya. Ya! Kim Jongin! Kemari!" teriak Baekhyun, sosok itu pun keluar dengan payung hitam. Sosok yang Kyungsoo ketahui bernama Kim Jongin. Sekilas, Kyungsoo menatap mata itu, begitupun dengan Jongin.

Baekhyun melambaikan tangannya, sedangkan Kyungsoo hanya menatap kepergian Baekhyun dan pria itu dengan tatapan sayu. Ia kemudian menggelengkan kepalanya.

Sepenggal memori yang harusnya hanya menjadi kenangan, berkelebat di benaknya.

.

.

Kyungsoo baru saja mengambil ancang-ancang untuk berlari menerjang derasnya hujan, tapi tiba-tiba berhenti saat pergelangan tangannya di tahan oleh seseorang. Kyungsoo menoleh. Ia melihat pria dengan tubuh tinggi mencekal tangannya.

"Kau akan sakit," katanya perlahan. Kyungsoo terdiam. Ini pertama kalinya ada seorang pria yang sebaya dengannya melakukan kontak fisik. "Ayo kita berbagi payung,"

Tanpa persetujuan dari Kyungsoo, pria itu langsung mendekap Kyungsoo dan berjalan. Payung putih itu sudah terbuka, akhirnya menaungi mereka dari derasnya hujan. Kyungsoo tidak tahu apa yang dia rasakan, namun yang pasti ia merasa sangat terlindungi dan lagi, bagian tubuhnya yang tersimpan paling dalam tiba-tiba menghangat.

Hangat—ya, hangat!

Ini pertama kalinya, Kyungsoo bertemu dengan pria itu. Pria yang membuat hatinya menghangat.

Bahkan Kyungsoo tidak sadar kalau sekarang mereka sudah ada di halte bis. Kyungsoo memalingkan wajahnya, kemudian ia merasakan punggungnya terselimuti. Ia melihat sebuah jaket menutupi punggungnya. Dan juga, digenggamnya sudah ada payung yang tadi mereka pakai.

"Pakailah, besok bisa kau kembalikan. Namaku Park Chanyeol, kelas 1-A."

Dalam sepersekian detik, mereka bertatapan. Kyungsoo melihat iris mata hitam yang begitu lembut menyapu pandangannya. Kyungsoo mengerjapkan matanya saat pria bernama Chanyeol itu sudah meninggalkannya naik ke dalam bis.

Pertemuan pertama, dan Kyungsoo merasa pernah melihat dia—Park Chanyeol.

.

.

.

2014-09-25

Hai, aku datang dengan FF baru. Ditengah kesibukan kuliah dan tugas yang numpuk. Aku tiba-tiba dapet ide ini -_- mana School-Life pula :3

Ada Kyungsoo, Chanyeol, Baekhyun dan juga.. Jongin. Mereka orang-orang yang aku sayangi di Fanfiction ini. Jadi, bisa dibilang mereka adalah Main Cast, meskipun pada penerapannya, Kyungsoo-lah yang paling menonjol, haha.

Ada yang berminat untuk baca kisah mereka disini?

Silahkan berikan pendapat di kolom komentar ya ^^

Terimakasih,

Han..