Title : Precious Love

Cast : Yesung, Kyuhyun, Heechul, Hanggeng, Kangin and Other.

Warning : BxB, Yaoi, Typo (s) And Other

Chapter Two

It's Just Fanfiction


Enjoy ^^

Sreeeekkkkkk

Yesung terlonjak ketika ada yang tiba-tiba mengangsurkan sebucket mawar tepat di ujung hidungnya. Ia mundurkan wajah beberapa senti dari bucket bunga mawar itu dengan dahi berkerut karena si pemberi bunga tak terlihat wajahnya " Huh?"

" Anyeong, Yesung-sshi"

Yesung memiringkan kepala bersamaan dengan namja yang memberinya bunga. Namja tampan dengan kaca mata berbingkai indah diwajah tampannya. Membuat mata Yesung membulat dan seketika itu juga wajahnya merona " A-anyeong, Kyuhyun-sshi" Sahutnya salah tingkah.

Namja tampan si pemberi bunga tersenyum " Bagaimana keadaanmu? Kepalamu masih sakit?" Ia sentuh perban dikepala Yesung setelah meletakkan bucket bunga pemberiannya dipangkuan Yesung.

Yesung menggelengkan kepala seraya menggembungkan pipinya yang sudah memang bulat.

" Heum~~Jeongmall Mianhamnida, aku benar-benar tidak sengaja menabrakmu waktu itu" Sesal Kyuhyun.

Yesung mengibaskan kedua tangannya menyangkal rasa sesal Kyuhyun " Aniya~~ Aku yang salah, Kyuhyun-sshi. Aku tidak melihat jalan saat mengejar pencuri itu"

" Tetap saja aku yang bersalah, karena aku yang menyetir"

" Aish! Jangan seperti itu. Mungkin kalau bukan kau, orang lain juga pasti akan menabrakku karena tidak berhati-hati. Sudah, tidak usah difikirkan arrachi" Yakin Yesung.

Kyuhyun mengangguk faham lalu tersenyum manis " Euhm~~ Kau baik sekali" Ucapnya lembut " Oh iya! Kemarin aku dengan kau menyebut-nyebut Abeoji. Apa kau sedang mencari Abeojimu?"

" Ne, Abeojiku ada di kota ini. Tapi~~" Yesung merunduk ketika rasa sedih mulai menghinggai relung hatinya " Semuanya sudah diambil pencuri, petunjuk keberadaan Abeoji semuanya ada disana"

Kyuhyun mendesah pelan " Kalau begitu pasti akan sangat sulit mencarinya"

Yesung mengangguk tanpa mengangkat wajahnya.

" Tapi kau tenang saja, kami pasti akan membantumu" Kyuhyun membingkai wajah Yesung, memaksa agar Yesung mengangkat wajahnya " Jangan bersedih lagi"

"Gamsahamnida ne" Yesung tersenyum yang malah membuat matanya tenggelam membentuk Eyesmile yang terlihat menggemaskan ' Tapi aku tidak Yakin tanpa cincin milik abeoji itu. Omma~~ bantu aku' Bathin Yesung tanpa merubah senyum manisnya pada Kyuhyun.

.

.

.

Bagaimana caranya agar ia bisa bertemu Abeoji. Sementara semua yang ia butuhkan, segala petunjuk tentang abeojinya berada di tas itu. Bahkan foto Abeojinya pun ia tidak punya, apa harapannya harus ia pupus kan begitu saja?

Yesung mendongak, menatap langit malam untuk meringankan beban dihatinya. Malam ini begitu indah namun tak bisa membuat suasana hatinya menjadi lebih baik dari keindahan langit itu. Matanya memanas tapi dia berusaha untuk tak membuat air matanya keluar. Jangan! Jangan menangis Yesung, bathinnya keras kepala.

Tapi dia gagal, air matanya mengalir sendiri.

Kenapa cobaan untuk bertemu abeojinya harus seberat ini? Dia tergugu bahkan hampir tersedak dan untungnya tempat ini cukup sepi untuk dijadikan tempat menangis " Omma~~" Ia menenggelamkan wajah diantara kedua tangan mungilnya, Bahunya naik turun karena terisak " Maafkan aku, hiks hiks hiks"

" Menangislah jika itu bisa membuatmu tenang" Ucap seseorang seraya memaksa agar kepala Yesung terebah didada kekar dan bidangnya.

Aroma tubuhnya sangat Khas dan membuat Hati siapapun menjadi nyaman, Yesung sampai terlarut hingga membiarkan dirinya menangis didada orang itu.

Tapi~~ Lama kelamaan dan semakin lama Otak Yesung sedikit berfungsi dengan baik. Siapa? Siapa yang memeluknya di tempat sepi seperti ini, tidak mungkin Heechul karena Aroma tubuh dan bidang dadanya benar-benar berbeda. Yesung menelan ludah bahkan takut mengangkat wajahnya. Jangan-jangan bukan manusia, bathinnya frustasi.

Tubuhnya mulai gemetar, salah sendiri kenapa pergi ke tempat asing sendirian malam-malam seperti ini. Bodoh.

" Kenapa kau gemetar? Kau fikir aku hantu?" Seseorang itu merengkuh bahu Yesung untuk sedikit menjauhkan tubuh Yesung dari dirinya " Aku manusia~~"

Yesung mengerjabkan mata ketika sosok itu menatap kedalam matanya, siapa orang ini? Yesung sama sekali tidak mengenalnya, dan~~ kenapa orang ini dengan seenak hati memeluknya seperti tadi " Nu-nuguya?" Tanya nya gugup. Bisa saja kan orang ini orang Jahat yang berniat cabul atau semacam nya (?)

" Aku?" Namja itu balik bertanya

" Te-tentu saja kau! Memangnya ada orang lain disini" Jawab Yesung mulai kesal. Yesung sedikit mendorong dada namja itu dan mundur beberapa langkah dari posisi duduknya " Eh? Jangan-jangan kau"

" Kau pasti berfikiran kalau aku hendak berbuat cabulkan? Dasar bodoh" Potong namja itu sedikit bergeser agar kembali dekat dengan Yesung " Aku bukan orang jahat" Senyumnya " Naenun Kim Kibum Imnida~~ Aku tadi melihatmu menangis sendiri disini makanya aku hampiri saja" Sambungnya santai " Aku dengar disini banyak hantunya " Kibum berbisik yang reflek membuat Yesung terlonjak dan langsung beringsut semakin merapatkan tubuhnya dengan Kibum.

" Jangan menakut-nakuti" Sungutnya seraya memperhatikan sekitaran tempat ini.

" Haahhahahahaah!" Kibum tertawa keras melihat wajah ketakutan Yesung, tangannya terulur untuk mencubit gemas ujung hidung namja manis itu.

Yesung mengerang kecil berusaha melepaskan cubitan Kibum dan mengusapnya setelah terlepas " Sakit~~" Dengusnya seraya mengerucutkan bibir " Kalau hidungku sampai putus bagaimana?"

Kibum menatap Yesung lama, seperti ada sesuatu yang hendak ia sampai kan melalui tatapan itu. Setelahnya ia mendesah pelan dan memperbaiki posisi duduknya, mendongak memandangi langit malam yang begitu kelam " Tingkah mu sama sekali tidak sesuai dengan usiamu, Hyung"

" Apa maksudmu?" Yesung memiringkan kepalanya menatap Kibum.

" A-ah! Aniya, aku hanya asal bicara saja! " Kibum menjadi salah tingkah ketika Yesung melontarkan pertanyaan yang membuatnya merasa tersudut " Kau belum memberi tahuku siapa namamu?" Kibum berusaha mengalihkan perhatian Yesung.

" Oh! Kim Yesung Imnida. Kenapa aku merasa kita pernah bertemu ya, tapi dimana?"

Kibum mengernyitkan dahi " Kapan? Ini pertama kali kita bertemu " sanggah nya cepat.

" Tapi aku merasakan sesuatu yang aneh! Seperti~~ pernah bertemu atau seperti kau dan aku memiliki hubungan yang, aku juga tidak tau kenapa perasaan ini tiba-tiba saja ada" Jelas Yesung.

Kibum tersenyum lalu tangannya mengacak gemas rambut Yesung ' Darah memang lebih kental dari pada Air' Bathinnya " Mungkin hanya perasaanmu saja"

" Heum~~ mungkin" Yesung menganggukkan kepala tanda Ia mengerti " Eh, aku harus kembali. Heechul Hyung pasti mencariku"

" Ne, baik-baiklah! Kita pasti akan bertemu lagi setelah ini" Kibum tersenyum lagi, senyum yang terlihat menyimpan sesuatu yang tak bisa Yesung tangkap, tapi dia berusaha untuk tak terlalu memikirkan hal itu.

Yesung mengedikkan bahu dan berlalu begitu saja, membiarkan Kibum sendirian.

Dan yang mampu Kibum lakukan hanya menatap nanar punggung Yesung yang semakin menjauh dari pandangannya. Dia menghela nafasdengan menyidekapkan kedua tangannya didada "Maafkan aku, tapi waktunya belum tepat. Tapi aku berjanji untuk kebahagiaanmu, Hyung"

.

.

.

Kyuhyun membawa Yesung dan Heechul kerumahnya, sebuah Bangunan megah layaknya istana. Keindahannya pun tak bisa diukur jika kau berada disana.

Yesung dan Heechul terkesima dengan Keindahan bangunan megah ini. Bukankah itu berarti Kyuhyun itu, sangat Kaya. Membayangkan kekayaan Keluarga Kyuhyun membuat perut Heechul mual. Selama ini mereka hanya tinggal di sebuah Kota Kecil yang jika ditelusuri takkan ada bangunan semegah ini di Kotanya.

" Kalian boleh tinggal disini sampai kapanpun kalian ingin tinggal disini" Kyuhyun berbalik dan tersenyum pada Yesung, hanya Yesung " Tak perlu sungkan karena aku hanya tinggal bersama beberapa Maid"

" Orang tuamu?" Potong Heechul cepat.

" Orang tuaku tinggal di Kanada" Sahut Kyuhyun

Heechul dan Yesung menganggukkan kepala bersama-sama.

" Ada beberapa kamar Kosong yang bisa kalian tempati, nanti Bibi Jung Akan membawa Kalian kekamar kalian masing-masing"

" Eoh! Kyuhyun-sshi" Yesung meraih pergelangan tangan Kyuhyun ketika namja tampan itu hendak berlalu

" Ne?"

" Eumh~~ Kami sekamar saja" Ucap Yesung sedikit ragu " Lagi pula aku kurang suka sendiri di ruangan tertentu"

" Oh, baiklah tidak masalah" Senyum Kyuhyun " Atau kalau kau mau kau bisa tidur sekamar denganku"

Yesung melotot dan bersemu karena meskipun ucapan itu terdengar biasa namun serasa aneh ditelinganya karena Kyuhyun itu (?) Asing " A-ani, aku sekamar dengan Heechul Hyung saja"

Kyuhyun tertawa kecil melihat yesung yang begitu salah tingkah, karena niat awalnya memang hanya hendak menggoda Yesung " Kau takut aku berbuat yang tidak-tidak padamu huh" Ucapnya seraya mengerling membuat Yesung menjadi semakin salah tingkah.

Heechul menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah dua namja yang beberapa tahun lebih muda darinya itu " Kyuhyun-sshi, kau sudah membuat Yesungku malu! Jika kau menyukainya katakan saja" Celetuknya asal.

Yang membuat wajah kedua namja itu memerah bersamaan.

Yesung menyikut pelan perut Heechul " Kau bicara apa si hyung" Sungutnya berbisik di telinga Heechul " Mianhamnida Kyuhyun-sshi. Heechul Hyung hanya asal bicara" Yesung membungkuk beberapa kali " Mianhamnida"

" Gwenchana, " Ringis Kyuhyun yang juga salah tingkah.

.

.

.

Jemarinya bermain, mengetuk-ngetuk meja karena memikirkan sesuatu. Yah, mungkin beban fikiran itu takkan berkurang sampai ia menemukan anak Yang dikabarkan telah berada di kota yang sama dengannya saat ini.

Penasaran bagaimana rupa anaknya itu, mirip dirinya kah? Atau mirip istrinya?

Dia berjanji untuk membahagiakan anaknya itu jika mereka bertemu nanti, menebus dosa pada istri yang dulu ia telantarkan begitu saja. Jika diingat masa itu rasanya benar-benar menyakitkan.

Ia sandarkan punggungnya di badan Kursi, memejamkan mata untuk meringankan rasa sakit yang hadir ketika ia mengingat dosanya dulu. Apa anaknya itu akan memaafkannya, atau dia akan dibenci? Entahlah, dia tak berani membayangkan itu. Pasti rasanya akan lebih sakit dari ini,

.

.

.

Lagi-lagi Yesung memilih untuk berjalan-jalan sendirian dengan bekal uang seadanya, dia tak membawa Heechul karena namja itu sedang asik dengan kenalan barunya, biarkan sahabatnya itu bersenang-senang sejenak. Bukankah selama ini Yesung banyak merepotkan dirinya, jadi ya sudahlah. Sesekali mencoba untuk mandiri sepertinya tidak masalah.

Kota ini, dia masih baru disini makanya tak berani terlalu jauh untuk melangkah kalau ia tak mau sampai tersesat.

Menatap satu persatu gedung pencakar Langit yang entah siapa pemiliknya, yang jelas mereka pasti sangat kaya, fikir Yesung menertawakan dirinya sendiri, ck bodoh.

Mungkin Abeoji bekerja disalah satu gedung itu, sebagai petugas keamanan barang kali. Atau Supir pemilik gedung itu, bisa saja kan? Senyum nya terkembang memikirkan itu, tapi sesaat kemudian rautnya berubah sendu. Dia sama sekali tidak tau wajah abeojinya seperti apa? Lalu bagaimana bisa dia bertemu abeojinya? Petunjuk keberadaannya pun sama sekali tidak ada, ckckck.

Byurrrrrrrrr

" Astaga!" Pekik Yesung ketika ada yang tak sengaja membuat bajunya basah, jika dicium ini seperti bau susu Strawberri, ish siapa sih yang kurang kerjaan seperti ini. Ia menghela nafas mencoba bersabar " Kenapa kau menyiramku?" Tanya nya pada namja yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan aneh dan karena ditangannya ada kotak susu strawberry sudah pasti dia lah pelaku utama yang sudah membuat baju Yesung basah.

Setelah menatap Yesung cukup lama, namja tadi mengedikkan bahu lalu melenggang begitu saja. Seolah tak memiliki salah sambil menyesap susu strawberry yang masih tersisa di kotaknya.

Yesung terperangah karena tak diindahkan, hei dia bukan hantu yang tak terlihat. Bukannya meminta maaf malah pergi begitu saja, tidak sopan.

" Ya!" Teriak Yesung " Setelah membuat bajuku basah lalu pergi begitu saja, hei" Yesung berlari mengejar namja tadi, meraih pergelangan tangan namja itu " Kau harus bertanggung jawab " Ucapnya kesal.

Namja tadi memandangi tangan mungil Yesung yang tengah menggenggam pergelangan tangannya, memiringkan kepala seolah-olah aneh melihat tangan yesung yang menurutnya memiliki ukuran yang rrrrrr sedikit lebih berbeda mungkin. Sesaat kemudian dia tertawa " Tanganmu kecil sekali, hahaha"

" Eh?" Yesung melotot. Namja ini malah mengjhina tanganya, benar-benar tidak bisa dimaafkan.

"Hahahahaha Hmmmmmpphhhh"

Geram, Yesung merebut kotak susu strawberry yang namja tadi pegang lalu menyumpalkan kotak itu untuk menghentikan tawa menyebalkan namja tadi " Kurang ajar, kau harus bertanggung jawab karena sudah membuat bajuku basah"

Sontak namja tadi langsung mengeluarkan Kotak susu dari mulutnya lalu membuangnya asal " Aku kan tidak sengaja, salah sendiri kenapa kau melamun disini dan asal kau tau anak kecil dilarang berkeliaran di tempat sendiri"

Yesung mengerucutkan bibir karena kesal, tadi tangannya yang dibilang kecil sekarang dia dibilang anak kecil. Namja ini benar-benar menguji kesabaran Yesung sepertinya " Aku bukan anak kecil" Omelnya " Usiaku sudah 25 tahun asal kau tau"

Mata namja tadi membulat seolah tak percaya dengan Yang Yesung katakan " Benarkah? Tapi tak terlihat seperti itu, kau pasti berbohong" Namja tadi menoyor-noyor kening Yesung sesuka hatinya " Masih kecil sudah pintar berbohong, sudah besar kau mau jadi apa?"

" Ya! Aku tidak berbohong dasar bodoh"

Dugh

" Arrrrrrrrrrgggggghhhhhhhh" Namja tadi memekik saat Yesung menginjak kakinya sekuat tenaga.

" Rasakan kau" Desis Yesung tajam lalu melenggang begitu saja, yah dendam nya telah terbalas sedikit seitidaknya " Dasar bodoh" Umpatnya kesal.

Namja tadi hanya memandang nanar punggung Yesung yang semakin menjauh seraya mengusap kecil kakinya yang tadi Yesung injak. Tak lama senyum manis tersemat di wajah tampannya " Menarik sekali" Gumamnya pelan.

.

.

.

" Brengsek, gara-gara namja gila itu aku tidak bisa kemana-mana lagi. Bajuku jadi lengket dan bau. Iuh, menjijikkan" Sepanjang jalan Yesung terus saja mengumpat sambil sesekali mencium bajunya yang terkena tumpahan susu strawberry tadi. Bahkan dia sama sekali tak memperhatikan jalannya, hingga

Brughhh

Yesung tersungkur dengan pantatnya yang lebih dulu menyentuh tanah, sepertinya dia benar-benar sial hari ini, Astaga~~

Dia mendongak dan ketika matanya menangkap seseorang seketika itu juga membuat matanya membola karena sepertinya dia menabrak seseorang yang salah. Namja yang terlihat tampan di usia yang sepertinya tak lagi muda. Sebagian rambutnya sudah memutih, tubuhnya atletis dan jika ditelisik namja itu memiliki raut wajah yang cukup dingin.

Yesung menelan saliva ketika matanya bertabrakan dengan namja itu, matilah dia kali ini.

Namja paruh baya itu mengulurkan tangannya " Heum?" Gumamnya sarat akan perintah agar Yesung meraih tangannya.

Yesung mengerjabkan mata tanpa niat membalas uluran namja paruh baya itu.

Membuat sang namja paruh baya mengernyit bingung, apa yang salah dengan dirinya. Apa dia terlihat menyeramkan hingga Yesung tak mau membalas uluran tangannya " Apa kau masih ingin duduk disitu " Namja itu pun akhirnya buka suara.

" E-eh. Mianhamnida" Yesung pun akhirnya menyahuti uluran tangan namja paruh baya tadi dengan ragu.

Degh~~

Ketika tangan kedua nya saling bertautan seperti ada sesuatu yang terjadi dengan perasaan mereka, perasaan aneh membuat darah mereka berdesir hebat. Apa yang terjadi?

Seakan ia tak ingin melepaskan tautan tangan ini, ia ingin lebih lama seperti ini, bahkan rasanya ia ingin memeluk namja ini. Apa ini yang disebut dengan Kontak bathin? Atau karena dia yang terlalu ingin bertemu abeojinya hingga membuatnya gila dan menganggap orang yang baru ia temui adalah Abeoji yang ia cari?

" Abeoji" Gumamnya pelan

Membuat namja paruh baya tadi membulatkan mata karena terkejut.

Bodoh! Yesung langsung melepaskan tautan tangannya dengan namja paruh baya itu. Mana mungkin orang itu abeojinya. Dia namja yang sangat kaya, bodoh bodoh bodoh. Yesung kembali mengutuk orang yang kemarin mencuri tasnya, jika saja tas itu tidak hilang dia pasti sudah bisa menebak bagaimana cirri-ciri abeojinya sesuai dengan petunjuk yang omma nya berikan waktu itu.

" Maafkan saya tuan" Yesung membungkuk Hormat setelah berdiri tegak, lalu ia pun berbalik dan berlari meninggalkan namja tadi.

Sedang namja tadi masih terpaku di tempatnya berdiri seraya memegang dadanya " Siapa namja itu? Apa dia anakku?"

~TBC~

Huwa~~~ Maap yak belom bisa balas review...

Mind to Review Again XD