I'm Sorry Daddy

Warning: PWP, YAOI, incest, OOC, bondage, BDSM, orgasm denial, typos, EYD berantakan.

Rated: M++

Pair: SUKRIS

Type: ONESHOT

Disclaimer: Idea and story ARE MINE, no plagiarism is allowed.

XxXxXxXxXxXx

#KRISHO: RATED M yang lain: "SWEET SINS AT WORK" & "SUBMIT TO ME, SLAVE" – RATED K Chibi: "HOW TO BE MATURE" – RATED T crossdress: "SHE IS A BOY" & Sequelnya " WHATT? SHE IS A BOY"

#HUNKAI: RATED K Chibi " JONGINNIE FORGOT MY BIRTHDAY" & Sequelnya " JONGINNIE GOT PREGNANT"

.

~^^Happy Reading^^~

#DON'T BE SILENT PLEASE#

A/N : Disarakan membaca ini sambil ngemil eskrim supaya dingin :p

" Daddy~"

Pemuda berusia 14 tahun yang bernama Kim Yi Fan atau kerap dipanggil Kris ini terus curi-curi memandang ke sebelah, menatap wajah ayahnya yang sedang mengemudi, dapat pria manis berusia 33 tahun, Kim Joonmyeon masih menahan emosi atas kelakuan anaknya.

" daddy.. Kris minta maaf dad.. Kris tidak bermaksud membuat daddy kecewa" Kris mengoyangkan sebelah lengan ayahnya dengan muka tertekuk ketakutan, daritadi ayahnya sama sekali tidak bersuara di sebelahnya menunjukkan betapa murkanya ayah yang sangat disayanginya tersebut.

" Kris.. bukankah sudah daddy katakan berulang kali jangan membuat masalah di sekolah! Lantas mengapa kau mengulanginya? apa kau tidak kasihan pada daddy yang setiap bulan terus dipanggil ke ruang kantor kepala sekolah karena kau sering membuat masalah eoh?" sebuah gebrakan keras pada setir mobil mengkagetkan Kris, pemuda tampan itu dapat melihat ayahnya mengacak rambut keperakannya frustasi dengan sebelah tangannya sambil mendengus kesal. Tidak masalah kantor ataupun masalah anaknya benar-benar membuatnya stress.

Wajah angelic itu tetap memandang serius ke jalanan menghiraukan anaknya yang mulai menahan tangis. Sebelumnya ayahnya tidak pernah semarah ini sebelumnya, bisa ini pertama kalinya Kris melihat Joonmyeon marah. Bila bulan lalu Kris menemukan ayahnya akan membelai rambutnya sayang dan memintanya untuk mengulangi perbuatannya sambil tersenyum, hari ini Kris dapat merasakan nasibnya tidak akan sebaik sebulan yang lalu.

" maafkan aku dad.. me.. mereka yang memulai duluan, hiks.. mereka menjelek-jelekan.. dad..daddy dan mengatakan Kris anak piatu" dengan suara serak Kris menjawab pertanyaan penuh kemarahan dari ayahnya, ia mengusap kedua mata elangnya yang memerah dan berkaca-kaca, tertutupi oleh cairan bening yang asin. Kris berusaha mengedip-ngedipkan kedua matanya untuk menahan tangisnya, ia tidak mau terlihat lemah dan menangis di depan ayah tersayangnya, namun buliran itu tetap saja berlomba-lomba untuk tumpah membasahi kedua pipinya dan lengan bajunya.

Pemuda tampan itu tetap menangis sepanjang perjalanan pulang ke rumah tanpa ada kalimat menenangkan dari ayahnya, Kris merasa menyesal membuat ayahnya begitu membencinya, ia melirik ke arah ayahnya yang mulai mematikan mesin mobilnya masih dengan wajah letihnya.

" dad.. daddy hiks.. jangan mem..membenci Kris.. Kris sa.. sayang daddy… daddy jangan.. diam sajaa.. hiks.. hiks"

Anak bersurai blonde itu menangis kesegukkan sambil memeluk tubuh ayahnya yang masih tidak bergeming, Kris tidak merasakan adanya pelukan balasan ataupun elusan pada kepalanya. Perlahan Kris yang sedaritadi membenamkan wajahnya yang berlinang air mata pada dada ayahnya pun menengadah, kedua mata elang yang basah itu bertemu dengan tatapan dingin ayahnya.

" kalau kau berpikir menangis akan membuat daddy memaafkanmu, kau salah besar Kim Yi Fan, segera mandi dan masuk ke kamarmu.. daddy akan menghukummu"

GLEK! Kris meneguk ludahnya kasar ketika mendengar kata "menghukum", ia pernah dihukum ayahnya ketika ia masih sangat muda dan itu sangat tidak menyenangkan. Pukulan Rotan yang dilibas ke kulitnya tentu akan sangat menyakitkan.

####SUKRIS NC#####

" on hands and knees son"

" dad.. daddy… kenapa Kris diikat?" tanya Kris ketakutan.

Pemuda tampan itu sekarang sedang menungging dengan kedua tangan dan lututnya menyangga berat tubuhnya di atas tempat tidur tanpa berbusana. Kedua pergelangan tangannya diikat pada bedpost bagian atas di kiri dan kanannya dengan tali merah yang tebal, sedangkan kedua pergelangan kakinya juga bernasib sama, diikat pada bed post bagian bawah. Perlahan Kris merasa lelah dan sekujur lengannya mulai terasa kebas, terlebih tubuhnya yang cukup atletis itu juga menggigil kedinginan karena naked di bawah AC.

" jangan banyak bergerak Kris, kalau tidak daddy akan menghukummu lebih dari ini" Kris yang sedari tadi sedikit meronta itu lantas terdiam ketika ayahnya menutup matanya dengan kain hitam, ia tidak mengerti mengapa ayahnya menyuruhnya melepaskan pakaiannya dan bergaya all fours.

" d.. dad" bisik Kris ketika ia merasakan tangan lentik nan lembut daddynya itu mengelus kemaluannya yang masih lembek, bergelantung indah di antara kedua pahanya.

" ingat! Jangan mengulangi kesalahanmu Kris, kalau tidak daddy akan menghukummu lagi, tidak enak bukan diikat seperti ini hum?" Joonmyeon tersenyum sangat tipis ketika melihat kedua paha anaknya sedikit bergetar saat ia tangannya mengelus dan meremas scrotum mungilnya lalu beralih memijit seluruh batang kejantanan anaknya.

" daddy.. ahhh.. daddyyy! it feels good shhh…" Kris semakin menungging dan melebarkan kedua pahanya, membuka akses selebar-lebarnya pada daddynya yang terus memainkan penisnya dari belakang, tangan lentik itu dengan cukup kuat melingkar pada batang kemaluannya yang mulai membesar dan mengeras, menaik turunkan dengan berirama pada ereksi anak semata wayangnya yang berukuran 12 cm itu.

" penismu lumayan juga Kris untuk ukuran anak SMP.. jujurlah dengan daddy, apakah kau sudah mengalami mimpi basah sebelumnya?" tanya Joonmyeon yang mulai berjongkok diantara selangkangan anaknya tanpa menghentikan aksinya memanjakan penis anaknya dengan tangan kanannya sedangkan keempat jari tangan kirinya menggelitik testis anaknya yang mulai memberat dan menggembung.

" y.. yes d.. daddy.. unnnhh~ setengah.. tahun yang la – AHHHH!" Kris dapat merasakan seluruh batang kejantannya ditarik ke belakang dan diselimuti oleh sesuatu yang hangat dan basah, sedangkan ujung penisnya yang berbentuk jamur itu dililit dan digelitiki oleh sesuatu yang lembut dan panjang juga basah.

" ohhhh! D.. dadd apakah inih.. mulut daddy… shhh.." kedua pahanya lebih bergetar dari sebelumnya karena Kris belum pernah merasakan kenikmatan diblowjob sebelumnya, apalagi yang memblowjobnya untuk pertama kali adalah ayahnya sendiri yang sangat dikasihi dan dicintainya.

Kris pasti akan selalu mengingat bagaimana lembap penisnya di dalam mulut hangat ayahnya, bagaimana cara ayahnya dengan ahli merangsang tiap titik sensitive organnya dan bentuk dari bibir tipis ayahnya yang terus menekan-nekan seraya menyedot hingga ke pangkal kejantannya.

" don't lick.. my tip dad… ahhh.. its so weirddd.. hahh.. hahh.. Annhhh" Joonmyeon tidak memperdulikan permintaan anaknya, ia malah sengaja mengosokkan permukaan lidahnya membelit kepala jamur tersebut, menjilati garis di bagian bawah yang menghubungkan kepala penis dan batang penis anaknya, beralih menghisap lembut kepala kemaluannya lalu membuat gerakan memutar sesuai jarum jam pada sekeliling lubang urin berulang kali dengan pelan, barulah Joonmyeon dengan ujung lidahnya menyodok dan mengelitik ujung kepala penis yang berwarna merah muda tersebut, begitu menggoda karena warnanya masih sangat indah dan sangat sensitive dengan bulir-bulir precum yang menitik-nitik pada seprei navy blue di bawahnya, menandakan begitu jarangnya anaknya memberi kenikmatan pada penisnya sendiri.

" p..please dad… not that place…. Shhh.. se..sesuatu akan keluar dad.. please.. Ahhhh~ Dadddd! Please stop! Uwahhh! Its coming dad… I can't stop it!" ujar Kris panic, ia merasakan sesuatu akan meledak di dalam dirinya dan scrotumnya mengerat untuk mendesakkan sesuatu keluar dari uretranya itu.

" jangan keluarkan dulu anakku, daddy is punishing you, not rewarding you" Joonmyeon menarik batang penis anaknya lebih ke belakang dan meremas pangkal kejantanannya, cukup untuk membuat jutaan sperma yang hendak meledak itu mengumpul kembali pada bola kembarnya.

" d.. dadd.. uhhh.. m..my balls hurts.." Joonmyeon kembali memainkan bola kembar tersebut, terasa jauh lebih berat dan besar dari sebelumnya. Pria manis itu dapat mengetahui betapa tersiksanya Kris ketika orgasmenya dibatalkan, organ panas yang menggelantung itu dengan kaku bergerak dan meloncat namun tidak ada yang keluar selain pre cum lengket yang mengalir membasahi seluruh batang penisnya.

" daddy akan mengizinkanmu cum kalau kau sudah benar-benar menyesali perbuatanmu Kris" Joonmyeon memberi beberapa kocokan ringan pada batang basah anaknya kemudian menjauh untuk mengambil tali baru di laci sebelahnya, lalu kembali pada tubuh telanjang yang masih setia menungging itu.

" Owhhh! W.. what's that daddy.. jangan ikat penisku dad.." Kris dapat merasakan pangkal kejantannya dililit oleh sesuatu yang kasar, ia dapat menduga ayahnya membelitkan tali pada kemaluannya.

" daddyyy.. please.. my balls really hurts.. rasanya seperti akan meledak.. daddd~" mohon Kris sambil membenamkan wajahnya pada sebuah bantal, bagaimana mungkin ayahnya tega mengikat dengan cukup keras pangkal kejantannya, kedua bola kembarnya hingga dua testis itu terpisah jauh dan memerah sempurna, scrotumnya terasa sangat ketat dan perih-panas demi untuk menghalangi Kris untuk datang.

" it hurts? Jinjja?" tanya Joonmyeon usil lalu menarik tali yang terhubung pada ujung kemaluan Kris dengan agak keras, rupanya ayahnya juga mengikat tali pada kepala penis berbentuk jamur itu dan menariknya hingga membuat seluruh kejantanan kaku itu tertarik ke belakang dan menghubungkannya pada sebuah kursi yang lumayan berat.

" ke..kepala penisku se..seperti mau putus.. dad.. it hurts.. hiks.. so badly..pleasee dad.. I'm begging you" isak Kris tidak tahan, ia membasahi bantal yang ditidurinya itu dengan air mata, ia tak tahu ayahnya benar-benar sangat murka padanya hingga menyiksa kejantannya seperti ini.

" kalau daddy tidak seperti ini, kau tidak akan belajar atas kesalahanmu son.. don't cry and act like a man" Pria manis itu mencium kepala anaknya dengan lembut, ia dapat mendengar isakan anaknya sedikit mereda ketika ia membelai dengan sayang surai blonde anak satu-satunya.

" A.. Angghhhh! Don't stroke it.. Anhhh~" Kris mulai menggeliat kembali ketika ayahnya menggunakan ketiga jari kanannya memberikan friksi nikmat pada kejantanan keras anaknya yang masih tersiksa oleh tali itu, ia menaik turunkan dengan irama cepat, kemudian lambat, tiba-tiba kembali cepat, lalu beralih sangat lambat. Kejantanannya terasa sangat nikmat dengan ujungnya yang sangat sakit karena tertarik-tarik akibat tubuhnya yang tidak bisa diam, akibatnya cairan bening itu tanpa henti terus membasahi tali merah yang terikat pada kepala penisnya yang berwarna merah pekat.

" fuuu—no daddy! Dadd ahhh" tangan kiri Joonmyeon menampar-nampar kedua bongkahan yang terekspos jelas di hadapannya itu hingga membuatnya menjadi berwarna merah muda, ia menarik kedua pantat sintal itu dengan jari telunjuk dan tengahnya hingga pria manis itu dapat melihat anus sempit bewarna kemerahan di sekelilingnya yang belum pernah terjamah itu. Manhole itu terus berkedut-kedut ketika Joonmyeon menghembuskan nafas pada sekeliling cincin sempit yang wangi sabun tersebut, menunggu dengan tidak sabar untuk dimasuki.

Tidak lama kemudian, Kris mendengar suara tutup botol dan sesuatu yang panjang dan basah memasuki liang duburnya, reflek Kris mengetatkan seluruh otot rectumnya karena merasa geli sekaligus gatal akan benda asing yang tiba-tiba mengelitik dalamannya.

" da.. daddy.. rasanya.. sangat anehh.. b..but it feels.. nghh.. quite good" Joonmyeon yang berada di atas anaknya itu tersenyum lalu mencium kembali puncak kepala anaknya dengan penuh kasih, membaui shampoo menthol yang dipakainya sebelum mengigit dan menjilati cuping telinga kanan anaknya tanpa melepaskan penetrasi jari tengah kanannya pada liang manhole anaknya, mengaruk-garuk dubur ketat tersebut sesekali menusuk dalam berusaha mencari sweetspot Kris.

" d.. dad… AHHhhh… r..rub it moreee" dengan hati-hati Joonmyeon memasukkan jari keduanya lalu membantu jari tengahnya membuat gerakan menggunting sekaligus menusuk-nusuk brutal benda kecil yang menjadi ekstasi Kris, tiap tusukan tersebut penis Kris terus berkedut-kedut dan membesar dalam ikatannya dan urat-urat penisnya semakin menyembul pada batang keras tersebut. Kemaluan Kris mulai terasa sangat sakit ketika ayahnya memasukkan vibrator pada anusnya dan menyetelnya dengan getaran maksimum, membuat seluruh tubuh Kris ikut bergetar dan menggelinjang tidak karuan karena kenikmatan tidak berujung yang pertama kali didapatinya.

" daddy akan meninggalkanmu sebentar.. selama daddy di kantor Kris jangan nakal ne?" Joonmyeon menampar kedua bongkahan kenyal anaknya, membuat vibrator itu semakin terbenam dan menghantam telak prostate Kris terus menerus.

" MNGHH! NOOO.. STOP ITT.. ANNNHHHH! DADDYYYY… AHHHHHH~"

######SUKRIS#######

" how is it my son?"

Joonmyeon yang sudah menyelesaikan tugas kantornya kembali masuk ke dalam kamar anaknya, mendapati pemuda tampan itu masih terus mendesah dengan isakan halus yang mengiringinya. Pria manis itu mengusap lembut rambut anaknya yang sudah sangat berantakan dan lengket oleh keringat itu dan menengadahkan wajahnya, ia perlahan membuka kain hitam basah yang membelit kedua mata Kris, mata sayu dengan air mata yang memenuhi permukaannya itu berjumpa dengan tatapan angelic Joonmyeon yang tidak terlihat dingin lagi.

" p..pleaseee nhhhh.. l..let me cumm.. ahh.. dad… hiks.. my pee pee go..gonna burst" mohon Kris dengan suara yang cukup lemah seraya menahan desahan, selama dua jam itu kris sudah menghabiskan hampir seluruh tenaganya karena memusatkannya pada kejantanannya yang teraniaya. Penisnya terlihat lebih membesar dan membengkak berwarna merah pekat dan merata pada seluruh batangnya, kepala penis merah darahnya terlihat mengkilat hingga tampak sangat menggoda, kedua testisnya yang terikat itu juga menjadi sangat membulat dan bengkak, warnanya jauh lebih merah daripada penis yang menggelantung di bawahnya.

" do you learn your lesson son?" Joonmyeon berjalan mendekati tubuh bagian selatan anaknya dan mengelus memutar kedua testis memar yang siap meledak itu.

" s..shhhh.. y..yess.. daddy.. kris salah.. shhh.. kris minta maaf dad..ohh.. kris tidak akan mengulanginya lagi… j..just untie mee…uunnhh.. d..daddyy" Joonmyeon tersenyum senang, ia membuka lacinya dan mengeluarkan riding crop. Kris yang sudah dapat melihat itu menatap horror ayahnya yang kembali berjalan di depan pantat sintalnya yang masih berisikan vibrator aktif itu.

" N..no please.. just don't…" Kris sudah siap-siap menangis lagi ketika Joonmyeon mendekatkan riding crop tersebut pada pantatnya yang masih sedikit memar.

SLAPPP

" NOOO! ANNNHHHHHH!" reflek Kris mencondongkan tubuhnya ke depan menjauh dari riding crop yang menampar kedua pantatnya yang mengerakkan posisi vibrator yang masih menyala dalam anusnya, namun kepala penisnya yang sudah hypersensitive itu malah tertarik ke belakang dengan keras, menambah penyiksaan Kris hingga membuat lubang penisnya semakin bocor membasahi seprei dan tali yang mengikatnya.

SLAP

SLAP

SLAPP

SLAPPPP

" kau sudah sangat basah Kris, apa kau menyukainya ketika daddy memukul pantatmu seperti ini? Atau ini—"

SLAPPP

" AHHHH! FU- DADDDYY" tubuh Kris membusur ketika riding crop itu dengan sukses menampar kedua testisnya yang merupakan anggota tubuhnya yang paling lemah, terlihat sangat memerah seperti tomat dan sangat penuh.

SLAPP

SLAPPPP

" hikssss.. ANHHHH! NO.. NGAAHHH… AHHHH.. DADDDD!"

Perut bagian bawah Kris yang sedari tadi mengencang itu semakin tegang, otot-ototnya terasa sangat sakit ketika ia merasakan bola kembarnya semakin memproduksi sperma, terasa sangat penuh dan sudah mencapai kapasitasnya. Namun Joonmyeon masih terus menerus memukuli scrotum memarnya yang terasa sangat sakit itu, namun anehnya ia merasakan kenikmatan yang seharusnya tidak dirasakannya hingga membuatnya terbang jauh lebih dekat dengan orgasmenya. Ia yakin beberapa pukulan lagi ia akan sanggup mencapai puncaknya bila tidak pangkal penisnya tidak diikat erat seperti ini.

SLAPP

" DAD! Pleaseee! I'm so nearrr.. Anhhh~ let me cummm!" seluruh tubuh kris bergetar ketika Joonmyeon terus menampar scrotumnya, sudah sangat dekat dan ia merasa satu pukulan lagi mampu membuat seluruh penglihatannya memutih, kedua bola matanya mulai berputar ke atas dan salivanya mengucur deras dari sebelah ujung bibir tebanya yang terbuka lebar.

Joonmyeon yang melihat keadaan anaknya yang terbuai oleh ekstasi itu segera menganti alatnya dengan alat panjang yang menyengat.

BLITZZZZZZ

" ANNNGGGGHHHHH!"

listrik yang mengalir pada seluruh kejantanan itu langsung mengetarkan kedua bola kembar itu hingga Kris mencapai orgasme pertamanya, namun karena pangkal penisnya masih terikat, ujung penisnya yang masih ditarik itu hanya mampu mengeluarkan cairan sperma yang sangat cair dan bening, seperti air namun menyembur kemana-mana dengan jumlah yang sangat banyak. Kris bahkan tidak tahu apa ia sedang mengeluarkan urine atau sperma, namun orgasme yang didapatnya jelas mampu membuatnya meringankan kesakitan yang mengumpul pada organ sensitifnya itu.

SPLURTTT

SPLURTTTT

SPLURTTTTT

" I bet it feels very good, isn't it son?" Kris mengangguk pelan, kepalanya ia kembali benamkan pada bantalnya. Ketika ia merasakan Joonmyeon sudah menutup dan mencabut vibrator nista tersebut dari manholenya, terlebih membuka seluruh ikatan yang mengait penisnya itu. Kris langsung tumbang, membiarkan penisnya yang bergaris-garis kemerahan itu terperangkap di antara tubuhnya dan springbed basah yang ditidurinya.

" jangan tidur dulu Kris, daddy belum keluar" Kris kembali membuka kedua mata sayunya dan terlentang menghadap ayahnya yang sudah berada di atasnya, memerangkap tubuh anaknya dengan kedua tangannya.

" t..thanks daddy… for letting me cum.. I love you dad" ujar Kris malu-malu sambil membuka kancing kemeja kuning Joonmyeon yang sedikit kusut, ia melepaskan pakaian tersebut dan melemparkannya di lantai, mengekspos bagian atas Joonmyeon yang cukup atletis dengan sedikit otot pada kedua lengannya dan sixpack yang tidak terlalu menonjol pada perut putihnya.

Dengan lemah lembut Kris menaikkan kepalanya demi mempertemukan bibir tebalnya pada putting kanan Joonmyeon. Ia menutup kedua matanya dan menjilat diselingi dengan menghisap pelan nipple Joonmyeon layaknya seorang bayi, menikmati organ kenyal dan lembek itu membelai permukaan lidahnya.

" ohh.. Kris.. hisap lebih kuat" Kris menurutinya, ia memeluk dada putih di hadapannya itu dan menelusuri benda kecil bewarna kecoklatan itu dengan lebih kasar, ia mengunakan ujung lidahnya menghujam titik mungil di tengahnya kemudian menyedot kuat putting yang mengereksi tersebut. Ibu jari kirinya juga memegang kendali dalam mengelus memutar nipple kiri Joonmyeon sesekali menariknya lembut, mengesek-gesekkan ibu jari dan telunjuknya berulang kali pada putting yang ikut mengeras tersebut. Permainan Kris membuat seluruh hasrat tertembak pada selangkangan Joonmyeon yang sedaritadi sudah ereksi sempurna itu.

" daddy?" Joonmyeon mendorong pemuda bingung itu kemudian membuka tali pinggangnya dan pengait celana panjangnya, membuang celana panjang beserta dalamannya di atas lantai. Kris merona malu melihat penis putih daddy yang pertama kali dilihatnya itu mencuat tegak dengan setitik precum bersinar di atasnya.

" daddy.. Kris boleh emut?" tanya Kris ragu-ragu, ia sungguh sangat penasaran dengan rasa cairan bening ayahnya, yang berpusat pada ujung kejantanan Joonmyeon dengan indah dan sangat menarik perhatian.

" Go ahead son" tidak memakan waktu lagi Kris pun segera menyentuh penis ayahnya yang tidak terlalu besar namun cukup panjang itu dan melingkarkan tangan kanannya pada kemaluan tersebut. Kris pertama kali dengan ragu mengocok pelan batang panas tersebut seraya menjilati sebulir pre cum milik Joonmyeon. Namun karena rasanya sangat unik, Kris pun ketagihan dan langsung menghisap seluruh batang Joonmyeon hingga menusuk pada pangkal kerongkongannya.

" ohh .. Kris.. your mouth feels warm.. m..more.. ahh.. suck it more" Joonmyeon yang sedari tadi belum keluar itu pun mulai menggerakan pinggulnya frustasi, ia sedikit menarik surai kepirangan anaknya yang berada pada selangkangannya itu menuntunnya bergerak maju mundur membelai kejantanannya dengan irama yang cepat.

Ia tak menyangka Kris bahkan tidak tersendak sekalipun ketika Joonmyeon mengacaukan isi mulutnya dengan brutal, pemuda tampan itu layaknya mengerti kegusaran ayahnya pun semakin membenamkan seluruh organ vital yang semakin berkedut itu di dalam gua hangatnya, menghisapnya kuat hingga pipinya mencekung ke dalam seolah memancing lebih banyak cairan precum untuk keluar. Kecut namun Kris addicted dengan rasanya, rasa ayah yang disayanginya.

" K..Krisssshhhh!" desahan panjang yang memanggil nama anaknya itu pun terlontar dari mulut Joonmyeon, ia mengerang tanpa melepaskan jambakkannya dari rambut anaknya ketika Kris masih mengulum maju mundur berirama, menghisap seluruh hasrat Joonmyeon yang keluar untuk pertama kalinya di dalam mulutnya, permukaan bibir tebal itu masih naik turun memanjakan kulit penis beserta urat-urat Joonmyeon hingga Kris merasakan penis itu tidak lagi mengeluarkan spermanya.

" d..dad.. eumhhhh" Kris membulatkan kedua matanya saat Joonmyeon menarik tubuhnya untuk mendekat dan mencumbu bibir tebalnya. Pria manis itu menyedot bibir atas dan bawah anaknya lalu memasukkan lidahnya menelusuri tekstur kasar lidah Kris, membelitnya dan menyedot seluruh benda tak bertulang itu seraya menyicipi rasa spermanya sendiri di dalam gua hangat Kris.

" I love you too my only son" Joonmyeon menyudahi acara ciumannya dan melepaskan tautan bibir tipisnya dengan bibir Kris ketika ia merasakan anaknya terengah kekurangan oksigen, benang saliva tipis terlihat jelas ketika Joonmyeon menarik menjauh wajahnya dari Kris. Pria itu mengelap bibir bagian bawah Kris yang basah dan agak bengkak itu sambil tersenyum, ia memang tidak bisa berlama-lama untuk membenci anak semata wayangnya ini. Sedangkan yang ditatap membalas menatap kedua iris hazel itu sebentar, kemudia menurunkan wajah tampannya menahan semburat yang tiba-tiba membuat hati dan wajahnya menghangat.

" dad… tidak mau ..ummm..lanjut?" tanya Kris malu-malu, ia yakin ayahnya tidak akan puas hanya dengan blowjob.

" tidak dulu sayang.. daddy akan menunggumu sampai tamat sekolah dulu baru saat itulah daddy akan mengambil your virginity… ingat jangan memberikannya kepada orang lain ne? atau daddy akan marah dan menghukummu lagi" jawab Joonmyeon usil sambil mencubit sayang pipi anaknya.

" n..ne.. I will wait daddy.. I'm yours forever" jawab Kris pasti lalu memeluk tubuh pria di hadapannya seraya membenamkan wajahnya pada bahu hangat ayahnya.

END ^^ please REVIEW

NISTAA XD keknya ngga cukup hot yah karena ngga ada bagian intinya :P bagaimana menurut kalian?