It's Over

.

.

.

Cast :

Lee Sungmin

Cho Kyuhyun

Other..

.

.

.

Rate M

.

.

.

Gendre :

Romance, drama

.

.

.

Warning :

GS, Typo (s), OC

.

.

.

Summary:

Semuanya sudah berakhir. Percayalah.

.

.

.

Kyumin is real

.

.

.

Enjoy

.

.

.

Chapter 11

Kyuhyun terduduk lemas di kursi tunggu. Sungmin sudah sejak 20 menit yang lalu telah di tangani oleh Dokter. Pria berkulit pucat itu berusaha mengenyahkan pikiran buruk yang menguasai kepalanya.

Kyuhyun membuka matanya ketika telinganya mendengar sayup-sayup suara Ibunya dari kejauhan. Melirik kesamping dan benar saja, Ibu dan Ayahnya datang bersama Kibum, Ryeowook dan Eunhyuk.

Heechul langsung memeluk putra tunggalnya. Berusaha memberi kata-kata penenang. Eunhyuk pun langsung berlari mendekap Donghae.

"Bagaimana?" tanya Kibum pada Suaminya yang tampak tenang dari luar walau dalam hati ia khawatir. Siwon menggeleng. "Dokter masih memeriksanya" katanya.

Kyuhyun berdiri ketika Dokter yang menangani Sungmin keluar. "Bagaimana dengan istri saya? bayi saya?"

"Syukurlah. Bayi yang di kandungan Sungmin-ssi tidak apa-apa. Untungnya itu bukan pendarahan yang hebat hingga mengakibatkan keguguran" semua orang yang mendengarkan perjelasan Dokter tersebut tampak menarik nafas lega.

"Shok yang membuat Sungmin-ssi pendarahan. Saya anjurkan untuk tidak membuatnya stress berlebih. Jika terjadi kembali pendarahan saya tidak bisa menjamin keselamatan bayi Sungmin-ssi"

.

.

.

Kyuhyun seperti tak bosan melihat wajah pria tua di depannya. Sejak 15 menit yang lalu, Kyuhyun belum membuka suaranya membuat orang tua di hadapannya jengah karena tingkah autisnya.

"Kau jauh-jauh menemuiku hanya untuk terus memandangku seperti itu?" ucap pria tua yang duduk di hadapan Kyuhyun.

"Kau menyedihkan. Kim Young Min"

Kim Young Min membulatkan matanya ketika mendengar ucapan tajam yang keluar dari mulut Kyuhyun.

"Kau-"

Brug

Ucapan Kim Young Min terputus ketika Kyuhyun melemparkan sebuah tas sedang di atas meja. "Bukalah" ucap Kyuhyun memerintah.

Dengan ragu tanpa melepaskan pandangannya pada Kyuhyun, Kim Young Min membuka tas tersebut, matanya kembali membelak kaget. Isi dalam tas itu adalah uang yang sangat banyak. Kim Young Min menatap Kyuhyun tidak mengerti.

"Aku berterima kasih padamu karena telah membeli istriku dari tempat 'itu' hingga Sungmin bisa bebas. Aku tidak mau berhutang budi padamu, karena itu aku menggantinya 3x lipat" Kim Young Min berdecih mendengar penuturan Kyuhyun. "Aku sarankan kau gunakan uang ini dengan bijak. Karena perbuatan yang telah kau lakukan pada istriku, jangan harap kau bisa bebas dari tempat ini dengan mudah"

Kyuhyun menyunggingkan smirk agungnya. "Baiklah. Sampai jumpa di pengadilan" Kyuhyun bangun, beranjak pergi namun baru beberapa langkah, Kim Young Min menyerukan sesuatu.

"Oh ya. Cho Kyuhyun, bagaimana keadaan istrimu?" Kim Young Min memincingkan matanya ketika melihat Kyuhyun tetep berdiri membelakanginya. Merasa Kyuhyun masih sudi mendengarkan ia pun kembali berucap.

"Well, aku berharap dia baik-baik saja. Aku iri padamu, karena kau bisa dengan bebas menjamah tubuh Sungmin. Geez. Aku masih mengingat suara merintih istrimu ketika aku menelusuri leher putihnya, turun ke bahu dan coba kau tebak? Dada istrimu benar-benar kenyal sayang aku belum sempat menikma-"

Brugh

Brugh

Brugh

"BRENGSEK KAU KIM YOUNG MIN"

Dua polisi penjaga langsung berusaha memisahkan Kyuhyun dari Kim Young Min yang kini sudah tersungkur di lantai. Kyuhyun tidak menyerah ketika kedua tangannya di cekal oleh polisi, kedua kakinya masih aktif menendang perut Kim Young Min membuat pria tua itu terbatuk.

"HAHAHAHAH..." Kim Young Min tertawa tanpa beban. Kyuhyun mengira jika pria tua itu benar-benar gila. "Ckckck! Dari reaksimu, aku bisa menyimpulkan jika SungminMu tidak dalam keadaan baik-baik saja benar?" lanjutnya.

Kyuhyun menatap Kim Young Min dengan tatapan dinginnya. Sedingin ucapan yang ia lontarkan pada pria yang kini menjadi penghuni penjara. "Aku pastikan kau akan mendekap di tempat ini dengan jangka waktu yang sangat lama" setelah itu Kyuhyun melenggang pergi.

.

.

.

Siwon menatap prihatin pada sepupunya itu. Keadaan Sungmin belum membaik setelah 2 minggu yang lalu wanita muda itu di perbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.

"Wajahmu pucat. Kau sebaiknya pulang saja. Biar pekerjaanmu aku handle" usul Siwon.

Kyuhyun tersenyum tipis. "Gwenchana Hyung" Kyuhyun menutup map yang sudah selesai ia periksa. Kyuhyun bersandar ke kursi. Memejamkan matanya, tubuhnya dan pikirannya benar-benar lelah.

Bagaimana tidak lelah.

Hanya satu penyebab, yaitu istrinya. Sungmin.

Masih ingat dengan jelas. Ketika Sungmin sadar, wanita itu menjerit histeris ketika ia mencoba untuk mendekap tubuh ringkihnya. Alih-alih menenangkan, Sungmin malah menangis tersedu yang membuat Sungmin lemas hingga kembali tak sadarkan diri.

Ketika membuka mata kembali, Sungmin hanya mencari Donghae. Istrinya itu tidak bisa lepas dari Donghae, jika pun bisa di bujuk Sungmin akan langsung lari kepelukan Heechul. Tapi ketika dirinya berusaha mendekat, Sungmin kembali terisak dan menjerit tidak jelas.

Kenapa?

Kenapa hanya dirinya yang tidak bisa menjangkau Sungmin. Kyuhyun iri. Donghae, Heechul, Hangeng, Siwon, Kibum, Ryeowook dan Eunhyuk bisa berdekatan dengan Sungmin walau istrinya itu lebih pendiam 2 kali lipat dari sebelumnya. Tapi setidaknya Sungmin tidak menjerit dan histeris ketika mereka berada di dekat wanita muda yang sangat Kyuhyun cintai itu.

Meminta bantuan Donghae dan Heechul. Menanyakan kenapa Sungmin selalu menjerit dan menangis jika didekati olehnya, yang di dapat hanya isakan Sungmin sembari bergumam 'aku menjijikan' terus seperti itu.

Menjijikan?

Sungguh, Kyuhyun tidak berpikir seperti itu. Kyuhyun hanya bisa merengkuh Sungmin ketika istrinya itu sudah terlelap. Hanya itu, dia rela jam tidurnya berkurang hanya untuk mendekap dan membelai pipi Sungmin yang kini menirus.

Entah apa yang Heechul katakan pada Sungmin. Wanita muda cantik itu tidak lagi berteriak dan menangis jika Kyuhyun berada di sekitarnya. Namun, Sungmin hanya menunduk dan tidak menyahut sama sekali ketika ia mengajak bicara.

Dua minggu yang lalu ketika Sungmin di perbolehkan pulang, Kyuhyun memutuskan untuk mereka tinggal di kediaman Cho. Kyuhyun harus rela pisah ranjang karena Sungmin menolak untuk tidur bersamanya.

Kyuhyun benar-benar memulainya dari nol untuk kembali membuat Sungmin bisa menerimanya. Dan usahanya, sia-sia. Tidak ada hal yang berarti yang Sungmin tunjukan padanya. Hingga hal itu membuatnya melupakan jam makan, lebih menikmati melamun dan kurang tidur karena ingin merasakan berada di dekat istrinya.

Apalagi yang harus ia lakukan?

"Hyung"

Siwon mendongak menatap Kyuhyun. "Mati kan AC-nya. Dingin sekali disini" Kyuhyun merapatkan jasnya.

Siwon mengernyit, ia melihat pada remote AC, hay! Bagaimana dimatikan jika dinyalakan saja tidak. Siwon melangkah mendekat pada Kyuhyun . menempelkan tangannya pada dahi sepupunya itu yang mendapat hempasan dari Kyuhyun.

"Kau demam" ujar Siwon.

#

Sungmin mendongak ketika pundak nya di sentuh oleh seseorang. Sungmin tersenyum tipis ketika melihat siapa orang yang sudah menyentuhnya itu.

"Umma~" gumam Sungmin pelan.

"Sedang apa?" Heechul mendudukan dirinya disamping menantu kecilnya. Sungmin melihat pada dua kelinci yang tengah berlarian di kandang.

"Chocho, sen" ucap Sungmin pelan.

Heechul menatap miris pada menantunya itu. Keadaan Sungmin sungguh membuat Kyuhyun putranya ikut merasakan akibatnya. Heechul kerap kali melihat Kyuhyun yang masih membuka mata padahal jam sudah menunjukan pukul 3 pagi.

Heechul mengusap lembut rambut panjang Sungmin. Wanita muda itu menikmati sentuhan mertuanya tanpa melepas pandangan dari dua kelinci di kandang sana.

"Minnie-yah" Heechul membawa tubuh Sungmin, hingga kini ia dan Sungmin saling berhadapan.

Sungmin melihat raut khawatir penuh cemas dari wajah cantik mertuanya. "Minnie-yah, Umma mohon, jangan seperti ini ne" suara Heechul tampak sedikit bergetar. "Kasian baby, kasian Kyuhyun juga. Dia sedih melihat Minnie yang terus terdiam" air mata itu lolos dan membasahi pipi Heechul. "Minnie tidak kasihan melihat Kyuhyun?" ulangnya. Sungmn terduduk. Entah mengapa matanya kini terasa memanas.

Kyuhyun...

Kyunie-nya..

Sungmin tahu ia telah membuat semua orang khawatir. Kakaknya, Eunhyuk, Heechul, Hangeng, Ryeowook pun selalu berusaha untuk membuat nya ceria kembali.

Tapi kembali seperti itu sulit untuk saat ini. Bukannya Sungmin tidak mau berusaha tapi bayangan tentang Kim Young Min yang menjamah tubuhnya membuatnya merasa jijik pada dirinya sendiri.

Kyuhyun...

Setiap kali melihat wajah tampan suaminya maka perasaan menjijikan dan tak pantas selalu bergelayut erat di kepalanya. Ia kotor. Tubuhnya pernah di jamah oleh orang lain. Dan Sungmin merasa ia sangatlah tidak pantas untuk tetap bersama Kyuhyun.

Pernah terpikir untuk melayangkan surat cerai yang langsung di tolak mentah-mentah oleh Donghae. Untuk pertama kalinya, Donghae kakaknya mengatai dirinya bodoh.

'Jangan menjadi bodoh Minnie-yah. Mengajukan cerai? Yang benar saja'

Lalu ia harus apa?

Ia sungguh merasa jijik pada dirinya sendiri. Ia pun tidak berani mengatakan apa yang telah di lakukan pria tua jahat itu pada dirinya. Sungmin pun tersiksa.

"Mianhae Umma~" lirih Sungmin.

"Kenapa minta maaf eum?" Heechul membawa Sungmin pada dekapannya. Mengusap punggung Sungmin berusaha menenangkan.

"Hiks.. 'dia'.. 'dia' mencium bibir Minnie Umma~ 'dia' juga mencium leher dan bahu Minnie hiks hiks. 'dia' menggigit dan meremas dada Minnie. Minnie jijik.. Minnie jijik pada tubuh Minnie sendiri. Minnie harus bilang apa pada Kyunie.. hiks.."

Untuk pertama kalinya Sungmin bercerita perlakukan apa yang di berikan Young Min padanya. Sungmin menangis, Heechul menangis, dan orang yang bersembunyi di balik dinding itu pun ikut menangis.

Kyuhyun orang itu, ia menuruti saran Siwon untuk pulang dan beristirahat. Ketika masuk rumah, ia melihat ibunya menuju teras belakang dan Kyuhyun merasa ia harus mengikuti ibunya itu. Dan akhirnya disini ia berada. Di balik dinding, tubuhnya merosot begitu mendengar cerita Sungmin sembari air mata yang terus berjatuhan dari kelopak matanya.

.

.

.

Seohyun menatap selembar kertas yang ia dapatkan hari ini dari pihak sekolah mengenai kelanjutan pendidikannya. Sebuah surat yang mengatakan jika dia adalah salah satu dari sekian murid berprestasi yang mendapat beasiswa masuk unversitas di China. Ya, untuk masalah otak, Seohyun tidak diragukan.

Waktu mengikuti seleksi, dirinya tidak serius. Ia hanya berniat untuk mengetahui kepandaian otaknya saja tanpa berniat menerima beasiswa itu jika mana dia berhasil lolos. Tapi untuk saat ini ia harus memikirkan ulang tentang itu.

Suara ketuk pintu membuat Seohyun menoleh. Disana Eunhyuk tersenyum memberitahunya untuk makan malam. Seohyun pun mengikuti calon kakak iparnya itu.

Di ruang makan Donghae sudah menunggu. Rumah ini tambah sepi semenjak Kyuhyun dan Sungmin tidak tinggal disini sampai waktu yang tidak di tentukan. Sebelum ada Sungmin, rumah ini memang lumayan ceria. Mungkin karena permasalah Seohyun dan Donghae membuat rumah ini terasa seperti kuburan. Hanya suara Eunhyuk yang mendominan untuk memecah suasana namun itu tampaknya gagal.

"Oppa~" panggil Seohyun.

Hatinya menjerit ketika Donghae tidah menyahut atau sekedar menoleh menatapnya. Sebegitu bencinya Donghae padanya?

Merasa percuma. Seohyun meminum air minum, lalu langsung menuju kamarnya. Eunhyuk mendesah berat melihat hubungan Donghae dan Seohyun yang semakin memburuk.

Di kamar, Seohyun duduk di meja belajarnya. Menatap lama lembar surat beasiswa. Selang beberapa menit, ia mengambil pena dan menandatangi penerimaan beasiswa itu.

Donghae-kakaknya sudah tak menganggapnya. Jadi untuk apa dia harus tinggal disini tanpa orang yang mengharapkan kehadirannya.

#

Heechul tampak gusar. Berulang kali wanita cantik itu menatap pintu. Siang tadi setelah berbicara dengan Sungmin, di sofa ruang tengah terdapat tas kerja Kyuhyun namun sang empu tas tak ada dirumah. Dan ketika Siwon pulang, pria tinggi itu mengatakan jika Kyuhyun sudah pulang dari siang karena demam.

Dan sampai pukul 11 malam ini Kyuhyun belum pulang juga. Bagaimanapun, sedewasa apapun seorang ibu akan selalu mencemaskan anaknya. Begitupun Heechul apalagi dengan fakta Kyuhyun tengah sakit. Dan parahnya tak ada Hangeng yang menengkanya karena suaminya itu sedang dalam perjalanan bisnis keluar negeri.

Tak beda jauh dari keadaan Heechul, Sungmin yang berada di kamarnya tampak cemas. Ia mendengar perkataan Siwon tadi. Hatinya pun tak tenang. Takut terjadi sesuatu pada suaminya.

Derap langkah yang tak beraturan membuat Sungmin beranjak dari kasur nyamanya. Perlahan ia membuka pintu. Dan ia bisa melihat Heechul dan Siwon yang tengah kesusahan membawa tubuh Kyuhyun yang terlihat mabuk.

Heechul dan Siwon melempar senyum dan berkata 'gwenchana, tak usah khawatir', Sungmin masih terdiam ketika melihat Siwon membuka kamar Kyuhyun dan membawa tubuh Suaminya untuk berbaring.

Siwon langsung melesat menuju dapur membuat segelas susu untuk menetralisir alkohol di tubuh sepupunya. Heechul tampak bergulat melepas sepatu dan baju yang putranya pakai untuk menggantinya dengan piyama. Sedangkan Sungmin diam mematung di ambang pintu sembari melihat wajah Kyuhyun yang tampak pucat.

Ingin mendekat dan ia pun ingin menggantikan piyama untuk suaminya itu. Namun lagi-lagi pikirannya melarang.

'Menjijikan'

'Kau tak pantas berdekatan dengan suamimu'

Begitulah bisikan pikirannya. Heechul yang melihat Sungmin mengusap matanya karena tengah membersihkan air mata, wanita paruh baya itu menggengam tangan Sungmin dan membawanya mendekat.

"Kau ingin merawat Kyuhyun?" tanya Heechul. Sungmin tak menjawab, hanya suara isakan yang keluar.

Heechul mengusap rambut Sungmin lalu menciumnya. "Cha" Heechul mengulurkan sebuah handuk basah untuk mengelap tubuh bagian atas Kyuhyun pada Sungmin. Sembari menangis, dengan tangan bergetar Sungmin mulai membasuk tubuh Kyuhyun.

Masih pantas kah ia?

Beberapa menit kemudian, Kyuhyun sudah rapih dengan piyama tidurnya. Siwon sudah membawa segelas air susu untuk Kyuhyun.

"Mingie~" gumam Kyuhyun. Ia membuka mata karena Heechul menepuk pelan pipinya untuk bangun. Ibunya pun membantunya untuk meminum susu. Sedangkan Sungmin tetap diam.

"Kalian perlu bicara" Heechul mengecup kening Kyuhyun dan Sungmin bergantian lalu melangkah keluar.

Kamar itu tampak sepi. Kyuhyun yang terus menatap istrinya dan Sungmin yang menundukkan kepala. Kyuhyun mengulurkan tangannya untuk memegang tangan Sungmin namun wanita itu langsung mengelak.

"Lihat aku" kata Kyuhyun.

"..."

"Cho Sungmin" panggil Kyuhyun karena Sungmin tidak meresponnya. Dengan kepala yang pening, Kyuhyun memeluk Sungmin tanpa aba-aba.

Sungmin membulatkan matanya tidak menyangka dengan tindakan Kyuhyun. Tubuhnya langsung bergetar. Pelukan itu adalah pelukan yang Sungmin inginkan namun lagi-lagi pikirannya berkuasa hingga ia berusaha menggeliatkan tubuhnya agar terlepas dari dekapan hangat Kyuhyun.

"Ku mohon, jangan seperti ini" kata Kyuhyun dengan suara lelahnya. "Kembalilah menjadi Cho Sungmin istriku. Jangan seperti ini" lirihnya.

Sungmin terisak hebat. Kyuhyun sempat tidak tega namun jika terus mengalah, kapan Sungmin akan bisa menerimanya kembali? Ini harus segera terselesaikan. Berjauhan dengan Sungmin membuatnya seakan susah bernafas.

"Aku menjijikan" ucap Sungmin dengan nada bergetar.

Kyuhyun menggeleng. "Kau tidak menjijikan"

"Aku menjijikan" kata Sungmin lagi dan terus berkata seperti itu.

"Kau kenapa? Berhenti berpikir jika kau ini menjijikan" Kyuhyun berteriak sembari memperat pelukannya. "Kau tidak menjijikan sayang~" lanjutnya.

"Aku tidak pantas untuk Kyunie~ hiks.. aku menjijikan"

"Harus berapa kali aku bilang? Kau tidak menjijikan" Kyuhyun melepas pelukannya dan langsung meraup bibir shap M Sungmin yang sudah lama ia rindukan. Sungmin memberontak dan air matanya semakin deras. Kyuhyun tidak memberi kesempatan Sungmin terlepas dari ciumannya.

"AAAA~" Sungmin menjerit ketika ia berhasil terlepas dari Kyuhyun dan langsung berlari menuju kamarnya.

Sedangkan Kyuhyun ia mendesah dan merutuk dirinya. Setetes air bening keluar dari sudut matanya. Melihat punggung istrinya yang menjauh.

.

.

.

Sungmin menyandarkan kepalanya di bahu Heechul. Wanita paruh baya itu tersenyum tipis melihat sifat manja menantunya. Pandangan dua wanita beda usia itu tertuju pada sosok pria yang tengah terbaring di ranjang rumah sakit.

Pagi tadi, Heechul menemukan Kyuhyun sudah tak sadarkan diri di kamar mandi. Dengan panik ia berteriak hingga Sungmin, Siwon dan Kibum menghampirinya dan seketika itu ketiga orang tersebut terkejut.

Dan disinilah akhirnya. Ruangan rumah sakit. Dokter bilang, Kyuhyun mengalami asam lambung, sebenarnya tidak sampai di rawat jika saja Kyuhyun tidak mengkonsumsi alkohol dengan berlebihan hingga membuat pria itu tidak sadarkan diri dan berakhir di sini.

"Sudah baikan?" tanya Heechul. Sungmin menggeleng.

"Wae?"

"..." Sungmin tidak menjawab.

"Tadi malam Umma mendengar Minnie menjerit. Wae?"

Sungmin menatap Heechul sebentar menimang apakah ia harus menceritakan apa yang terjadi tadi malam. "Itu.. Kyunie mencium bibir Minnie Umma"

Heechul terkekeh. "Karena itu Minnie menjerit?"

Sebenarnya Sungmin menjerit karena bayangan Kim Young Min terlihat kembali ketika pria tua itu mencium bibirnya ganas. Heechul menghela nafas ketika lagi dan lagi ia melihat Sungmin menangis.

Ia mengusap air mata itu lalu membawa Sungmin kedekapannya. "Umma yakin, Kyunie Umma tidak mungkin menganggap Minnie menjijikan. Dan memang Minnie tidak menjijikan" Heechul mengusap punggung Sungmin.

"Kenangan buruk dan menyakitkan pantasnya di lupakan dan digantikan dengan kenangan indah" Sungmin mengerutkan dahinya tidak mengerti dengan kata-kata mertuanya itu.

"Maksudnya?"

Heechul berpekik dalam hati ketika melihat mata Sungmin yang membulat menandakan jika menantunya memang masih polos dan tak tahu apa-apa.

"Tanyakan saja pada Kyunie. Dia pasti tahu apa yang harus di lakukannya"

#

Sungmin meremas jemarinya yang saling bertaut ketika Kyuhyun terus melihatnya dari tadi. Heechul tidak ada karena tengah membeli makan siang.

Kyuhyun tersenyum kecil ketika mendapati Sungmin selalu mencuri pandangan padanya dan pasti dengan ekpresi yang takut-takut. "Kemari" ucap Kyuhyun.

Sungmin menatap Kyuhyun sebentar lalu kembali menunduk. "Kemari~" rengek Kyuhyun. "Kalau tidak aku akan minum banyak alkohol hingga aku kembali tidak sadarkan diri. Ah benar! Itu lebih baik dari pada harus terus di jauhi oleh istri sendiri" celetuknya dan berhasil membuat Sungmin menatapnya dengan mata membulat.

Dengan perlahan, Sungmin berdiri dari sofa dan berjalan mendekat pada Kyuhyun. "Duduk disini"

Kyuhyun berusaha mati-matian untuk tidak berpekik gemas melihat Sungmin yang terlihat kaget ketika wanita itu akan mendudukan dirinya di kursi samping ranjang namun Kyuhyun menyentaknya lembut dan menyuruh untuk duduk di ranjang.

Sungmin mengepalkan tangannya kuat-kuat ketika Kyuhyun memegang tangannya. "Lihat aku. Jebal" lirih Kyuhyun.

Memberanikan diri Sungmin mendongak menatap Kyuhyun lurus kedalam iris kelam pria itu. "Jangan menjauhiku" katanya.

Sungmin kembali merasakan panas menjalari kedua matanya. "Aku-"

Sebelum Sungmin sempat menyelesaikan ucapannya. Kyuhyun sudah terlebih dahulu memeluk tubuh yang kini tampak kurus. "Aku mencintaimu" ujar Kyuhyun dan seketika itu tangis Sungmin pecah.

Ya, Sungmin pun mencintai Kyuhyun.

"Tapi aku-"

"Jangan dipikirkan lagi. Aku tidak mau mendengar kau mengatakan jika kau menjijikan atau aku benar-benar kan minum banyak alkohol hingga aku mati"

"Andwae" tangkas Sungmin.

Kyuhyun tersenyum tanpa Sungmin sadari. Ia melepas pelukannya dan kembali memasang wajah sendu. "Jangan menjauhiku lagi ya" ucapnya.

"Tapi aku-"

"Tidak ada tapi-tapi" sahut Kyuhyun cepat. Dan dengan cepat juga, Kyuhyun menyatukan bibirnya. Dan ia merasa dejavu ketika Sungmin berusaha terlepas dari tautannya namun, Kyuhyun memegang tengkuk istrinya untuk memperdalam ciuman mereka.

Karena kebutuhan udara, dengan tak rela Kyuhyun melepas ciumannya dan tersenyum senang ketika melihat wajah Sungmin yang bak kepiting rebus. "Jangan pikirkan lagi. Buang jauh-jauh kenangan buruk 'itu' hm?" ucapnya.

Sungmin menganguk patuh, mengundang Kyuhyun untuk mengecup bibir Sungmin, hanya sebentar kemudian di lepaskan. "Kita sudah baikan" katanya sembari tersenyum membuat Sungmin ikut tersenyum juga walau masih ada air mata yang mengalir ketika wanita itu mengerjapkan matanya.

Kyuhyun menghapus air mata itu lalu membawa Sungmin kedalam pelukannya. "Kyunie~"

Lagi dan lagi Kyuhyun tersenyum. Sungmin sudah kembali. Sungmin istrinya sudah kembali.

"Hm?"

Sungmin melepas pelukan Kyuhyun dan menatap parah suaminya. "Mingie tidak mengerti dengan kata-kata Umma"

"Kata-kata apa?" tanya Kyuhyun.

"Kata Umma, 'Kenangan buruk dan menyakitkan pantasnya di lupakan dan digantikan dengan kenangan indah' lalu Umma juga bilang, tanyakan saja pada Kyunie. Kyunie pasti tahu apa yang harus dilakukan" Sungmin mengerjap. "Maksudnya apa?" tanyanya lagi.

Kyuhyun tersenyum lebar selebar yang ia bisa untuk tersenyum. "Nanti Kyunie tunjukan setelah keluar dari rumah sakit"

"Oh. Ya sudah" Sungmin menganguk dan itu membuat Kyuhyun memegang kedua sisi wajah Sungmin lalu kembali meraup bibir shap M itu.

.

.

.

Setelah 3 hari dirawat dirumah sakit, Kyuhyun sudah di perbolehkan pulang. Dan sebelum itu Kyuhyun mengajak Sungmin untuk cek up kandungan. Dokter mengatakan jika janin yang Sungmin kandung baik-baik saja dan kini sudah memasuki bulan kedua.

Kyuhyun bersyukur, kini Sungmin sudah seperti sedia kala. Tinggal satu hal yang Kyuhyun lakukan pada Sungmin yang membuat pria itu menyeringai membuat wajahnya beribu kali lipat dari pada ketika dia tersenyum, eh? xD

Sesampainya dirumah, Kyuhyun langsung menggiring Sungmin masuk kamarnya.

"Eh? Kenapa pintunya di kunci?"

Kyuhyun tersenyum. Ia menggengam tangan Sungmin dan membimbing istri polosnya untuk berbaring di ranjang. "Kenapa Mingie yang tidur, harusnya Kyunie dong. Kyunie kan harus istrirahat" ucap Sungmin.

Sungmin membulatkan matanya ketika tahu-tahu Kyuhyun sudah mengkungkung tubuhnya. "Kyunie~"

"Mingie ingat kan dengan kata-kata Umma. Dan suami tampanmu ini sudah berjanji untuk menunjukannya. Masih ingat kan?"

Sungmin melirik kesana-kemari. Bukannya lupa, hanya saja posisi Kyuhyun saat ini membuat jantungnya berdegup kencang. Kalo mau menunjukan sih boleh-boleh saja tapi tidak usah sampai mengkungkung tubuhnya seperti ini kan?

"Masih ingatkan?"

"..."

"Mingie chagi~"

"N-ne. Mingie i-ing-at. Tapi tidak usah menindih seper-Kyunie" Sungmin memejamkan matanya ketika Kyuhyun mengecup lehernya. Ingatannya kembali kemasa dimana pria tua itu mengecup lehernya.

"Sssttt..." Kyuhyun mengecup kilat bibir Sungmin. "Aku akan menghapus jejak pria tua itu. Dan tugas Mingie, melupakannya dan menggantikannya sosok brengsek itu dengan diriku" Kyuhyun mengusap pipi Sungmin membuat wanita itu menatapnya. "Ini aku, Cho Kyuhyun, suami Mingie"

Kyuhyun meraup bibir Sungmin, mengulum bibir bawah dan atas Sungmin bergantian. Ciumannya turun ke leher mengecup, menjilat dan menggigit pelan membuat Sungmin mengerang.

"Kyu~" lenguhnya.

"Hm. Aku" Kyuhyun kembali mengecup leher Sungmin dan menghisap leher putih itu membuat Sungmin memejamkan matanya erat.

"Kyu~" Sungmin tersentak ketika Kyuhyun memijat dadanya pelan dan Sungmin tidak tahu sejak kapan semua kancing kemejanya sudah terbuka menampilkan dadanya yang tertutup bra.

"Eunghh~" Sungmin menjambak pelan rambut Kyuhyun ketika suaminya itu meninggalkan jejaknya di dadanya pula.

Tok tok tok tok

"Minnie~~~~"

Sungmin dan Kyuhyun tahu siapa berteriak itu, dan siapa lagi jika bukan Cho Heechul. "Kyunie~~" ujar Sungmin.

"Biarkan saja" Kyuhyun kembali mengecup leher istrinya.

Tok tok tok tok

"Minnie~~~" Heechul kembali berteriak. Ia menekuk wajahnya ketika baru menyadari sesuatu. Menantunya itu di dalam kamar tidak sendirian, ada Kyuhyun putranya juga. Dan lagi, kenapa pintunya di kunci?

"CHO KYUHYUN. BUKA PINTUNYA" teriak Heechul

"Kyu~"

"Aish" Kyuhyun bangun dan duduk dengan wajah tertekuknya. "Kenapa tidak buka pintu?" tanya Sungmin sembari membenarkan kancing kemejanya. "Tidak mau" jawab Kyuhyun ketus.

Sungmin menggeleng perlahan lalu beranjak menuju pintu merasa jika pakaiannya sudah rapih.

"Ada apa Umma?" tanya Sungmin.

Heechul memincing melihat punggung putranya yang tengah duduk membelakangi. "Apa yang kalian lakukan? Pakai mengunci pintu segala"

"Privasi" seru Kyuhyun. Pria itu berbalik dan mendeathglare ibunya.

"Kenapa kau melihat Umma seperti itu? Berani?" tantang Heechul, Kyuhyun memalingkan wajahnya membuat Heechul mencebikkan bibirnya sebal. Ia beralih pada Sungmin.

"Ada yang ingin bertemu"

"Siapa?" tanya Sungmin.

"Seohyun"

#

Sungmin dan Seohyun saling melirik satu sama lain lalu kedua perempuan itu melihat pada Kyuhyun yang tengah memandang mereka seperti seorang pengawal Sungmin yang berjaga andai kata Sungmin tiba-tiba di serang oleh mahluk bernama Seohyun.

"Kyunie"

"Hm?" Kyuhyun yang sedari tadi menatap Seohyun penuh waspada beralih melihat pada Sungmin dengan senyum tipisnya.

"Aku ingin ice cream"

"Ada di dapur. Sebentar" sebelum Kyuhyun menuju dapur, Sungmin mencekal tangan suaminya.

"Ice cream rasa stawberry"

"Arraseo"

Sungmin kembali mencekal Kyuhyun. "Aku ingin ice cream yang baru, tidak mau yang ada di kulkas"

"Arraseo, aku akan menyuruh Go Ahjumma untuk membelinya" kata Kyuhyun mencoba sabar.

Sungmin menggeleng. "Kyunie yang harus membelinya" final Sungmin.

Dan dengan sangat tidak rela Kyuhyun meninggalkan Sungmin dan Seohyun untuk membeli ice cream. Poor Kyu.

"Mianhae"

Sungmin menatap Seohyun. Belum berniat membuka suara. "Waktu itu, aku malah membiarkan mereka membawamu"

Seohyun menundukan kepalanya. "Maaf"

"Tidak apa-apa" ucapan Sungmin langsung membuat Seohyun mendoangak. "Aku sudah lupa" ujar Sungmin sembari tersenyum lebar. Seohyun balas tersenyum padanya.

"Selain untuk minta maaf, aku kemari juga ingin berpamitan"

"Eh? Memangnya eonni mau kemana?"

"Aku mendapat beasiswa dari Universitas di China. Dan hari ini aku akan berangkat kesana"

"Jinja? Wah selamat kalau begitu. Eh? Donghae Oppa mengantar juga kan?"

Seohyun terdiam, ia melemparkan senyum tipis pada Sungmin. "Hn" hanya itu yang keluar dari mulut Seohyun. Ambigu.

"Aku ingin ikut mengantar juga" gumam Sungmin.

"Ah, tidak usah"

Sungmin menggeleng, sejak kehamilannya. Wanita muda itu pun berubah menjadi orang yang tak mau di bantah apa maunya. "Chakaman"

Sungmin meronggoh ponselnya dan menghubungi Kyuhyun. "Kyunie dimana?"

"Ini sebentar lagi sampai di mini market. Mau ada yang di beli lagi?"

"Kyunie pulang sekarang"

"Eh?"

"Pulang"

"Iya nanti pulang setelah membeli ice cream kan?"

"Ani, ani. Pulang sekarang. Mingie tunggu. Palli" Sungmin memutus panggilan. Dan jauh di sana, Kyuhyun menghembuskan nafasnya. Sabar. Poor Kyu again.

#

"Kenapa melihatku seperti itu?"

Donghae menghentikan acara makan siangnya, beralih menatap Eunhyuk. "Wae?" desak Donghae.

Eunhyuk tampak menghirup udara dalam-dalam. "Kau masih kesal pada Seohyun?"

"..." Donghae tidak menjawab dan lebih memilih melanjutkan makan siangnya.

"Kau tidak kasihan melihat Seohyun yang selalu sedik ketika kau tak menghiraukannya?" Donghae masih tidak mau menjawab. Ia sangat malas apapun yang berkaitan dengan Seohyun.

"Apa kau masih kesal karena kelakuannya yang-"

"Karena itu, sudah jangan bahas lagi" tangkas Donghae cepat sebelum Eunhyuk menyelesaikan ucapannya.

"Tidak bisakan kau memaafkannya? Aku tidak tahu sejak kapan Donghaeku menjadi seorang pendendam"

"Aku bukan seperti itu-"

"Lantas kenapa kau seperti enggan berdekatan dengannya?"

"Eunhyuk-ah"

"Jawab aku"

Donghae melihat kekecewaan di ke dua manik hitam kekasihnya. Apa ia sudah melakukan salah hingga Eunhyuk menatapnya seperti itu. "Aku kesal, selama ini dia membohongiku"

"Apa kau tahu apa alasannya Seohyun melakukan itu?" Donghae mendengar suara Eunhyuk yang tampak bergetar. "Aku tahu, kau kecewa, kau kesal, marah. Tapi kau juga harus melihat dari sisi Seohyun. Aku juga tidak membenarkan perbuatannya" Eunhyuk mengusap air matanya.

"Dia sudah tidak punya siapa-siapa. Seohyun tidak seberuntung Sungmin. Seohyun hanya bergantung padamu hiks.. kau tidak bisa melihat jika Seohyun sangat sedih ketika tak di hiraukan olehmu?" tangis Eunhyuk pecah.

Donghae memeluk Eunhyuk. "Maaf" lirihnya. Donghae pun merasakan kesedihan Seohyun namun egonya masih belum bisa memaafkan Seohyun. Apa iya dia sudah keterlaluan? Jika di tanya apakah ia menyayangi Seohyun. Jawabannya adalah iya.

"Kau tidak punya salah padamu hiks"

Donghae melepas pelukannya. Ia mengusap air mata yang membasahi pipi Eunhyuk lalu mengecup kening kekasihnya itu. "Sepulang kerja. Aku akan berbaikan dengan Seohyun" janji Donghae.

Ya mungkin dirinya sudah benar-benar keterlaluan sampai Eunhyuk pun menangis di buatnya.

"Pergilah kebandara. Ada waktu 1 jam lagi sebelum pesawat Seohyun lepas landas"

"Bandara? Kenapa Seohyun di bandara? Memangnya dia mau kemana?"

"Adikmu satu itu lolos seleksi dan mendapatkan beasiswa masuk universitas di China dan hari ini, Seohyun berangkat"

"Apa?" Donghae tak sadar berteriak. "Kenapa dia tidak memberitahuku?" lanjutnya.

"Dia pikir kau sudah benar-benar tidak peduli padanya. Dari pada tetap tinggal di rumah tapi kau tidak mengharapkannya lebih baik dia pergi" jawab Eunhyuk enteng.

"Aku harus kebandara sekarang" ujar Donghae.

"Kau memang harus"

#

"Gomawo Kyuhyun oppa" ucap Seohyun ketika Kyuhyun menyodorkan segelas softdrink padanya.

"Hm" berdehem singkat. Kyuhyun duduk di samping Sungmin dan memberikan segelas susu hangat pada istrinya itu.

"Nanti di china sana, Eonni tinggal dimana?" tanya Sungmin antusias.

"Disana di sediakan asrama untuk mahasiswa. Tiap bulan pun di beri uang saku, hidup terjamin" jelas Seohyun sembari tersenyum.

"Donghae?" gumam Kyuhyun membuat Sungmin dan Seohyun menengok dan benar saja, Donghae sudah berdiri di samping Kyuhyun sembari terengah-engah karena berlari. Ia takut jika Seohyun telah lepas landas tanpa ia bisa bertemu terlebih dahulu.

"Oppa" panggil Sungmin.

Donghae tersenyum. Ia berjalan menuju Sungmin lalu mencium kepala adiknya itu membuat Kyuhyun memalingkan wajahnya, sebal.

"Oppa ingin berbicara berdua dengan Seohyun. Bolehkan?" Sungmin mengerti, wanita yang tengah hamil muda itu menyeret suaminya untuk menjauh, sebenarnya tidak, karena Sungmin malah membawa Kyuhyun untuk bersembunyi di balik pilar, mengintip.

"Kenapa kita harus mengintip?" protes Kyuhyun.

"ssssttttt" Sungmin menaruh telunjuknya di bibir menyuruh Kyuhyun untuk diam.

Seohyun menunduk, segan sekali jika harus membuka suara walau dia ingin. Ia takut kembali di acuhkan oleh Donghae.

Melihat tak ada niatan dari gadis disebelahnya. Donghae merangkulkan lengannya di bahu Seohyun dan membuat gadis itu berada di dekapannya. "Maafkan Oppa" lirih Donghae.

Sedetik kemudian, tangis Seohyun pecah. Gadis itu menangis hebat di pelukan Donghae. Kehangatan itu yang sudah lama Seohyun rindukan. "Maafkan aku Oppa" cicit Seohyun di tengah isakannya.

Donghae mengecup pucuk kepala Seohyun dan mengelus rambut panjang gadis itu sayang. "Disana, kau jangan lupa makan. Jangan tidur terlalu malam, belajar yang rajin, jangan jadi anak yang nakal. Kalo ada apa-apa langsung hubungi Oppa arraseo?"

Seohyun menganguk kuat. "Ne" ucapnya parau.

Donghae melepas pelukannya. Seohyun bisa melihat pancaran sayang dari kedua mata Donghae. Ia pun tersenyum manis pada kakaknya itu.

"Harus selalu hati-hati. Oppa menyayangimu" dan tangisan Seohyun pun berlanjut. "Aku juga menyayangi Oppa"

Tak jauh dari sana, Sungmin sudah memeluk Kyuhyun. Wanita cantik nan manis itu sudah sesegukan. "Jangan cengeng" Kyuhyun mengusap lembut surai hitam istrinya.

"Bawel" celetuk Sungmin.

.

.

.

5 bulan kemudian

Eunhyuk berjalan perlahan menuju altar. Gadis itu terlihat sangat cantik dengan gaun pengantin putih yang menjuntai.

Sungmin sudah melting sedari tadi melihat wajah Donghae yang tampak gugup. Hah! akhirnya, sebentar lagi Eunhyuk sudah resmi menjadi istri kakaknya.

Pengucapan ikrar pun berjalan lancar. Sungmin sudah membuka matanya lebar-lebar menanti detik-detik Donghae mencium bibir Eunhyuk. "Mulutnya tutup. Tuh ilernya keluar" Sungmin langsung menutup mulutnya ketika mendengar celetukan suaminya. Ia melirik Kyuhyun sebal lalu kembali melihat Donghae dan Eunhyuk yang kini sudah berciuman mesra. Kyaaa~

Acara di lanjutkan dengan foto bersama. KyuMin, HaeHyuk, SiBum, HanCul, YeWook, Kim Ahjusshi dan Ahjumma, Junsu dan juga Seohyun sudah bersiap di tempat masing-masing.

Jepret

Jepret

Moment pun telah di abadikan.

Kyuhyun menuntun Sungmin yang sudah hamil tua untuk kembali duduk di kursi namun tiba-tiba Sungmin mencengkram tangannya erat.

"Akh, sakit Mingie"

"Kyunie~" Sungmin menatap Kyuhyun dengan raut kesakitan. Nah loh, harus nya Kyuhyun kan yang merasa sakit karena tangannya di cengkram kuat oleh Sungmin.

"Wae?"

Sungmin merasakan sesuatu keluar cairan keluar dari kewanitaanya. Dia sudah di beri tahu oleh Heechul sebelumnya. Dan Sungmin yakin itu adalah air keteban yang sudah pecah.

"Mingie?" tanya Kyuhyun.

"Babynya mau keluar" pekik Sungmin membuat seluruh orang diruang itu menoleh dan detik berikutnya berubah ribut.

"MWO?"

.

.

.

Epilog

La la la la la la

Sungmin dan Kyuhyun tersenyum mendengar Minhyun, putri kecil mereka yang baru menginjak usia 1 setengah tahun.

Jika bertanya dimana keluarga kecil itu?

Jawabannya adalah Mokpo.

Masih ingatkan ketika Kyuhyun dan Sungmin menunda honeymoon mereka, dan Kyuhyun pun berniat untuk mengajak anaknya kelak untuk berbulan madu juga.

Dan sekarang inilah.

Sungmin memilih kampung halamannya, karena ia belum puas tinggal di tempat kelahirannya ini ketika dulu memenui Kim Ahjusshi dan Ahjumma.

Lumayan lah 2 minggu, Sungmin bisa puas menghabiskan waktunya bersama suami dan putri kecilnya disini.

Hah! Sungmin bersyukur, hidupnya kini sangat bahagia. Pikirannya melayang dimulai ketika dirinya baru menginjakan kakiknya di Seoul untuk mencari Donghae, terlunta, tinggal dengan Yeongja Halmoni, di bawa dan tinggal di tempat prostitusi, bertemu dengan Kyuhyun.

Tinggal di kediaman Cho, bertemu kembali dengan Donghae sampai menikah dengan Kyuhyun dan kini dirinya sudah memiliki seorang putri.

Sungguh itu bukan suatu perjalanan yang singkat namun sangat panjang. Dan Akhirnya semua berakhir bahagia.

Sungmin mendongak melihat Kyuhyun yang tengah berceloteh dengan Minhyun yang berada di pangkuan suaminya itu. Sungmin tersenyum lebar lalu merangkul lengan Kyuhyun dan menyandarkan kepalanya disana.

Ah! Betapa ia sangat bersyukur dengan kehidupannya sekarang.

"Kyunie~"

"Hm?"

"Saranghae"

Kyuhyun tersenyum. "Nado saranghae"

"Hyunnie" Minhyun menunjuk dirinya sendiri lalu tersenyum lebar. "Calange Ap-pa, Um-ma heheheh" dan Minhyun pun mendapatakan ciuman cinta dari Kyuhyun dan Sungmin.

.

.

.

END

KYYAAA akhirnya FF It's Over tamat juga. Maaf endingnya jika kurang greget heheh.

Gimana-gimana masih ada yang galau?

Udah ya jangan pada galau tentang Kyumin. Joyer harus tahan banting ne ne.

Aku mau ngucapin terima kasih banyak buat Chingudeul yang setia ngikutin It's Over sampe selesai. Yang udah Fav, Follow dan ngasih reviewnya. Yang udah kasih kritik dan saran makasih banget lah buat semuanya.

Oh ya, aku publish juga FF baru ONESHOOT judulnya KYUMIN IS REAL, kalian bisa liat di acc ku. Silahkan mampir kkkk~~

So CHINGUDEUL ANNYEONGGG #lambaiTangan #Bow