Untittle


Author : Lullaby Dik

Main Cast : Kibum, Kyuhyun, Yoona, Kris, Seunghyun, Siwon.

Pair : KiHyun [Kibum X Kyuhyun]

Length : Chapter

Disclaimer : Ide dan cerita murni punya Dik, selain para tokoh tentu saja.

Warning : Boys Love or YAOI


[CHAP 1]


ENJOY STORY!

[Don't Like? Want To Bash Me? HUSH!]

LullabyDik

Presents

.

.

Pernikahan adalah upacara sakral dimana kedua insan dipersatukan. Berjanji saling setia sampai akhir hayat. Lantas, apakah itu selalu didasari oleh cinta? Cinta. Emosi dan perasaan yang selalu diagung-agungkan setiap individu. Memiliki makna yang tidak terbatas.

Tidak selalu.

Percayalah. Pernikahan tidak hanya digunakan sebagai akhir dari kepastian cinta. Pernikahan juga digunakan sebagai simbol bertemunya dua keluarga didepan publik tanpa ada kata cinta disana.

[~[~KiHyun~]~]

"Gagal lagi?" namja berambut kelam selaras dengan bola matanya, tersenyum tipis melihat hidangan pembuka dipagi hari yang pasti-selalu sama. Menu yang berbeda, kesamaannya adalah satu, mengalami kegagalan- tidak patut dimakan.

"Resepnya pasti salah lagi. Kau tahu, terkadang aku ingin sekali protes kepada pihak penerbitnya. Bagaimana mungkin mereka mempublish resep yang tidak akurat seperti itu. Menyebalkan!" dengus namja berambut ikal berkulit seputih bayi- melepas apron baby blue yang ternoda disana sini ke lantai sembarangan.

"Ya. Aku akan menunggu saat-saat kau protes." Tawa geli tidak bisa dihentikan namja berambut hitam itu, ini bukanlah pertama kali namja berambut ikal itu mengumpat dan sebagainya. Hanya saja, ekspresi lucu yang namja ikal itu keluarkan tidak pernah membosankan untuk ditertawakan.

"Berhenti tertawa Kibum-ssi. Sepertinya untuk hari ini kau makan dikantor saja. Aku juga akan pergi pagi ini." Tawa Kibum terhenti tetapi tidak untuk senyum dibibirnya. "Setiap pagi aku juga makan dikantor. Ah, kau ingin kemana Kyu?"

"Wookie hyung mengadakan makan gratis direstorannya. Aku disuruh membantu." Kyu atau Kyuhyun sudah memegang kenop pintu kamarnya sebelum perkataan menyebalkan Kibum membuat dia harus mengumpat lagi pagi ini. "Jangan lupa minta ajari memasak yang benar, Kyu."

[~[~KiHyun~]~]

Berkas-berkas yang harus ditanda tangani dan periksa hari ini tidak terlalu banyak, Kibum- sebagai presdir selalu mengerjakan pekerjaannya lebih awal. Rasa lapar mulai terasa. Kibum melirik jam digital yang tersedia dimeja kerja nya. Pukul 11.00 siang.

Dia memijat pelipis. Sejujurnya dia tidak pernah sarapan pagi lagi sejak pernikahannya dengan Kyuhyun 3 bulan lalu. Sesampainya dikantor, Kibum akan melupakan segala persoalan tubuhnya.

"Sajangnim, nyonya Kim datang." Suara dari interkom menyadarkan Kibum. Jari panjangnya menekan tombol merah untuk menjawab, "Ya."

Tidak lama pintu ruangan Kibum terbuka. Diambang pintu, namja berstatus istri dari Kibum masuk dengan membawa kotak makanan. "Wookie hyung menyuruhku untuk memberinya padamu, dia sangat bersikeras mengatakan sekarang juga. Terkadang aku tidak bisa menebak jalan pikirannya. Maaf jika mengganggu, aku tahu kau pasti sibuk."

Kyuhyun meletakkan kotak makanan diatas meja bundar tidak jauh dari meja kerja Kibum. "Kau bisa memakannya saat jam siang. Aku pergi dulu, okay." Kibum mengikuti setiap langkah Kyuhyun yang datang dan berbalik lagi menuju pintu.

"Terimakasih, Kyu." Sahut Kibum.

"Hmmm…" gumam Kyuhyun sebagai balasan. Tubuh rampingnya menghilang dibalik pintu.

"Kebetulan sekali…" lirih Kibum. Dia kembali melihat jam digital itu, memastikan waktu luang yang dia miliki sebelum rapat dengan rekan bisnis sampai akhirnya dia benar-benar langsung memakan makanan yang dibawa Kyuhyun.

[~[~KiHyun~]~]

"Aaa… badanku. Remuk." Lenguh Kyuhyun sesampainya diapartemen sederhana mereka. Tidak terlalu sederhana, hanya saja berukuran minimalis. Tidak memiliki banyak barang berharga karena maupun Kibum dan Kyuhyun lebih suka polos.

Kyuhyun menghidupkan semua lampu. Keadaan apartemen mereka masih sangat sepi. Wajar saja, sekarang masih pukul 09.00 malam, tentu saja Kibum belum pulang. Melakukan sedikit peregangan badan, Kyuhyun berjalan menuju dapur. Memasukkan makanan yang diberikan Ryewook tadi ke dalam lemari pendingin dan memilih masuk ke dalam kamarnya.

Membersihkan diri, bermain game PSP sebentar, lalu terbang ke alam mimpi. Melepas kelelahan dirinya setelah bekerja keras- mungkin, ditempat Ryewook.

[~[~KIHYUN~]~]

Malam selalu datang lebih awal bagi Kibum- begitulah yang dia rasakan. Tidak terasa waktu hampir melalui pukul 00.00 tengah malam. Kibum meregangkan dasi biru kantornya, menghela nafas hingga asap mengepul dari mulutnya- melepas lelah.

Keadaan apartemen terang benderang. Semua lampu dihidupkan. Artinya, Kyuhyun sudah lebih awal pulang. Tidak perlu melihat ke kamar Kyuhyun lagi untuk sekedar memastikan keberadaan namja itu, Kibum berjalan menuju kamarnya. Membersihkan diri dan merapikan barang miliknya. Tidak ketinggalan mematikan semua lampu.

Kamar sepasang suami-'istri' itu saling bersebelahan. Dengan papan nama 'My Love Is PSP' disalah satu pintu- yang pasti milik Kyuhyun.

[~KIHYUN~]

Pagi ini Kibum mesti bersyukur sarapan paginya layak untuk dimakan. Meski dia tahu makanan itu berasal dari restoran Ryewook. Kibum tidak terlalu mengenali teman satu kuliah Kyuhyun dulu itu, dia hanya pernah beberapa kali diajak Kyuhyun mengunjungi restoran Ryewook.

"Kau ada rencana apa siang ini?" mulai Kibum.

"Tiammnmmdak ammdma." Jawab Kyuhyun disela-sela makanan yang masih dalam tahap mekanisme dimulutnya. "Telan dulu Kyu. Aku tidak bisa memahaminya." Ingat Kibum.

Kyuhyun lekas menelan makanannya dibantu dorongan air. "Tidak ada." Ulangnya.

"Pekerjaanku juga tidak banyak. Hanya ada pertemuan jam 12 siang nanti setelah itu bebas. Kita pergi?" tawar Kibum. Anggukan langsung dilakukan Kyuhyun. "Tentu saja. Kau tahukan aku ini tidak ada kerjaan. Eomma dan appa memaksaku menjadi 'istri' baik yang patuh, anggun, dan suka mengurus rumah. Bukan tipeku, Bum." Kibum tersenyum simpul. Melihat Kyuhyun banyak bicara termasuk salah satu menu sarapan paginya.

"Nde, Kyu. Aku tahu. Sampai saat ini kau juga belum memanggilku 'hyung'." Sindir Kibum. Yang dibalas cengiran aneh oleh namja ikal itu.

"Berarti nanti aku datang ke kantormu jam 12?"

"Aku saja yang menjemputmu."

"Tidak. Tidak. Aku yang ke kantormu." Kibum akan menyela, "Tidak ada penolakan." Tegas Kyuhyun. Akhirnya Kibum mengangguk pasrah.

[~KIHYUN~]

Sebelum memasuki ruangan Kibum, biasanya Kyuhyun akan izin dulu kepada Yoona- sekretaris Kibum yang selalu berada dimejanya. Namun kali ini, Kyuhyun tidak melihat keberadaan yeoja itu dimejanya.

Tidak ambil pusing, Kyuhyun langsung saja menuju ruang Kibum. Lagipula mereka sudah berjanji. Tanpa mengetuk- ketidak sopanan Kyuhyun diurutan kesekian, namja ikal itu memasuki ruangan Kibum.

Langkah Kyuhyun terhenti ketika melihat pemandangan yang tentu saja mengejutkan baginya. Cepat-cepat dia berbalik badan. Salah tingkah telah menangkap basah adegan mesra didepannya.

"A, Kyu. Kau sudah datang." Seru Kibum dari mejanya. Tangan nya mengisyaratkan agar yeoja dipangkuannya turun. Yeoja itu turun terpaksa, ekspresinya merengut kesal. "Mian Yoona-ah. Aku ada janji dengan Kyuhyun." ujar Kibum memberi pengertian. Yoona mengangguk sekali. Merapikan sedikit pakaiannya sebelum keluar dari ruangan Kibum.

"Ayo, Kyu." Kibum menyentuh bahu Kyuhyun. Berhasil menyadarkan kembali namja ikal itu dari lamunan singkatnya. "Ah, ayo."

"Maaf atas yang tadi, nde."

"Eum." Balas Kyuhyun canggung.

[~KIHYUN~]

Jalan-jalan kali ini diputuskan Kyuhyun ke Lotte World. Taman bermain terbesar di Seoul. Sudah lama dia tidak kesini setelah pernikahan mereka. Kyuhyun melompat girang menghadapi wahana-wahana kesukaannya. Menyeret-nyeret lengan Kibum jika menemukan makanan manis favoritnya.

"Changmin?" gumam Kyuhyun saat fokus pandangnya tidak sengaja terarah pada namja kelewat tinggi yang berjalan didekat penjual lollipop. Mata Kyuhyun berbinar senang melihat sahabat kuliahnya itu. Dia sangat-sangat merindukan Changmin, terlebih namja itu menghilang sesaat setelah pernikahannya.

"CHANGMIN!" teriak Kyuhyun sambil berlari-lari. Kibum dibelakangnya, ditinggal begitu saja.

"CHANGMIN!" teriak Kyuhyun lagi hingga benar-benar dekat dengan namja jangkung itu. Teriakannya berhasil, Changmin balas menatap dirinya.

Setelah dekat, sesuka hatinya Kyuhyun memeluk tubuh Changmin. Melingkarkan tangannya dileher Changmin membuat tubuh Kyuhyun bergelantungan. "Aku sangat merindukanmu, tiang." Bisik Kyuhyun.

Tentu saja Changmin terkejut, namun, dia langsung tersenyum hangat. Membalas pelukan Kyuhyun lebih erat. Dia juga merindukan Kyuhyun, bahkan sangat.

Kyuhyun melepaskan tautannya. "Kau tidak merindukan Chwang?!" hardik Kyuhyun.

"Tentu saja rindu. Sangat. Sangat rindu." Balas Changmin.

"Lalu, kenapa kau menghilang eoh!" Changmin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Soal itu, aku disuruh appa pergi ke Australia mengurus perusahaan disana. Mian, aku tidak berkesempatan pamit padamu." Jawab Changmin, tersenyum pahit. Bukan. Bukan itu alasan sebenarnya.

"Seharusnya kau menelefon atau mengabariku! Dunia sosial sudah banyak Chwang! Jangan bilang kau itu kuno tekhnologi." Sungut Kyuhyun menggembungkan pipinya. Changmin memalingkan wajah, menolak pesona manis yang menguar dari Kyuhyun.

"Baiklah. Yang terpenting kita sudah ketemu bukan." Elak Changmin. Dari belakang Changmin, seorang yeoja datang membawa dua lollipop besar dikedua tangannya. Yeoja itu menyikut lengan Changmin. "Oppa. Nugu ya?"

"Ah, Hyeri-ah. Ini Cho Kyuhyun, eh bukan. Kim Kyuhyun. Kyuhyun teman oppa sewaktu kuliah dulu." Yeoja itu mengangguk, dia mengulurkan tangan kepada Kyuhyun.

"Lee Hyeri tapi sekarang sudah berganti menjadi Shim Hyeri." Yeoja itu berkata malu-malu, rona merah tercetak dipipinya. Kyuhyun terdiam sejenak. Menatap Changmin dan Hyeri bergantian. Jantungnya berdetak cepat dan terasa menyakitkan.

"Kyu-Kyuhyun. Kim Kyuhyun." balas Kyuhyun lirih, membalas uluran tangan Hyeri.

"Kyu, jangan lari sendiri. Aku lelah mencarimu." Ujar Kibum begitu mendapatkan keberadaan Kyuhyun. Kibum yang masih mengenakan pakaian kantoran kecuali jasnya yang telah dilepas, melihat yeoja yang bergelayut manja ditangan seorang namja tinggi- dia tidak mengenali keduanya.

Merasa tidak sopan menatapi keduanya, Kibum beralih memperkenalkan diri.

"Kim Kibum." Lantas mengulurkan tangan.

"Shim Changmin, dan ini Shim Hyeri. Istriku."

Kibum tersentak. Kyuhyun menggenggam tangannya begitu erat. Tangan namja berkulit seputih bayi itu terasa dingin.

[~KIHYUN~]

"HUEEEE…"

Kibum sibuk mengusap punggung Kyuhyun, berusaha menenangkan istrinya yang sedang patah hati itu. Kibum bingung harus berkata apa. Dia juga tidak tahu Kyuhyun cemburunya pada siapa, permasalahannya bagaimana. Istrinya itu hanya berujar 'sakit' dan 'sakit' atau 'kau tega sekali', kira-kira seperti itu.

Tangis Kyuhyun mulai mereda. Meninggalkan isakan yang masih lolos.

Helaan nafas dikeluarkan Kibum sekian kali, setelah perkenalan dirinya dengan suami-istri Shim itu, Kyuhyun langsung pergi berlari meninggalkan tempat. Ketika Kibum kembali mengejar dan mendapati Kyuhyun, namja itu sudah menangis. Sampai rumah.

"Kyu, aku tidak tahu harus bagaimana. Tapi sebelumnya, kau cemburu pada siapa? Yang namja atau yang yeoja?"

Kyuhyun tersedak air ludahnya sendiri, yang kemudian tertawa lepas terbahak-bahak. "Astaga! Wajahmu sangat lucu Bum. Seolah-olah kau sedang mempertanyakan hal yang sangat serius padaku."

Kibum kembali memasang wajah datarnya. "Aku pergi tidur. Kau sudah tertawa, artinya kau tidak apa-apakan?" Kibum akan keluar dari kamar Kyuhyun dan terhenti ketika Kyuhyun kembali meraung menangis. "Ada apa lagi Kyu?"

"Kau tidak penasaran dengan siapa aku sukai?" raungan Kyuhyun berhenti. Kyuhyun bertanya dengan mata yang mengerjap-ngerjap lucu. Kibum tersenyum melihat raut polos menggemaskan Kyuhyun, dia mengakui wajah istrinya itu terbilang cantik untuk ukuran seorang namja.

"Penasaran, tetapi, sepertinya kau tidak ingin mengatakannya."

"Sepertinya! Eum, aku menyukai yang yeoja." Kyuhyun menatap lekat ekspresi Kibum dan namja dingin itu tidak mengeluarkan ekspresi apa-apa hanya kepala yang manggut-manggut paham. Kyuhyun menghela panjang. "Tidak Kibum." Lanjut Kyuhyun.

"E?"

"Aku menyukai yang namja. Ya. Aku menyimpang. Terserah kau mau memandangku bagaimana." Selanjutnya, namja manis itu merebahkan diri diatas tempat tidur, menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Kibum tertegun cukup lama ditempatnya berdiri.

Sesaat setelah menikah, Kyuhyun tidak mau berbicara dengannya. Namja itu begitu menyesali perjodohan aneh ini. Pernikahan sesama namja. Kibum berpikir bahwa Kyuhyun adalah namja normal.

Oleh karena itu, Kibum membuat peraturan yang tidak menjadikan mereka benar-benar menjalin hubungan suami-istri. Kyuhyun juga tidak pernah memperlihatkan ketertarikannya pada Kibum. Apalagi pernyataan Kibum yang mengatakan mereka boleh berhubungan dengan yeoja, Kyuhyun menyetujui hal itu.

"Jaljayeo." Ucap Kibum akhirnya.

Di dalam selimut air mata Kyuhyun kembali jatuh. Dia juga tidak mengerti. Air mata ini bukan karena Changmin lagi. Tetapi, air mata ketakutan akan sikap Kibum ke depannya setelah mendengar pengakuan menyimpang dirinya.

"Apa aku mulai menyukainya? Hah, tidak boleh. Kibum itu normal." bisik Kyuhyun pada dirinya.

[~KIHYUN~]

"Biarkan hari ini aku yang memasak." Kegiatan mengiris bawang- gagal Kyuhyun harus terhenti karena kehadiran Kibum. Berurai air mata, pisau tajam itu diletakkan kasar oleh Kyuhyun. "Ter-serah padamu. Mataku pedih. Hueee…" Kyuhyun segera berlari menuju kamar mandi.

Kibum terkekeh. Resep buku makanan yang terlihat baru terletak ganas dilantai akibat langkah Kyuhyun tadi yang terburu-buru, Kibum membaca halaman resep makanan yang terbuka. "Moo Saengchae?" ejanya.

Moo Saengchae adalah makanan tradisional Korea yang merupakan kimchi dari lobak yang diiris-iris. Pandangan Kibum tertuju pada bahan-bahan yang telah dipersiapkan Kyuhyun. Spontan namja yang sudah selesai berpakaian kantor resmi itu memijat kepala.

"Lobak Kyu, bukan bawang. Astaga!"

Tidak ingin berkeluh kesah lainnya, Kibum mulai menyiapkan sarapan pagi khas menunya- omelette. Lagi-lagi sesungging senyuman manis terukir dibibir tipis merah Kibum disetiap pagi hari, sebagaimanapun hancurnya makanan sekaligus dapur, Kyuhyun patut diacungi jempol. Tidak menyerah dan benar-benar menjadi istri yang menggemaskan.

"Ehem…" Kibum berdehem kuat sendiri. Suhu ruangan atau bisa dikatakan tubuhnya sendiri memanas, yang pasti bukan karena api gas yang menyala. Melainkan wajah dan tingkah imut Kyuhyun yang terus terngiang.

[~KIHYUN~]

"Sajangnim…" panggil Yoona menggoda didepan pintu. Kibum tidak menoleh hanya menggumam sebagai balasan. "Sajangnim…" panggil Yoona lagi menarik perhatian. Ini sudah siang, waktunya Kibum makan siang dan memanjakan dirinya- tentu saja.

Akhirnya Kibum menengadah. Meninggalkan sejenak laporan yang harus dia tanda tangani untuk menemui Yoona. "Kajja." Ajak Kibum.

Nada dering ponsel milik Kibum berbunyi diatas meja, kebiasaan sajangnim yang terkenal dingin ini adalah meninggalkan ponsel ketika dia sedang makan atau urusan pribadi lainnya. Kibum tidak mau diganggu siapapun. Namun berbeda kali ini, musik yang diciptakan Peter Ilyich itulah yang mengalun- memberhentikan Kibum diambang pintu. Melangkah cepat, Kibum meraih ponselnya dan memberi isyarat kepada Yoona agar keluar dari ruangan.

Yoona mengangkat bahu ingin protes tetapi tatapan tajam Kibum membuat yeoja itu tidak berani juga dan memilih keluar ruangan.

"Kyuhyun-ah…" sambut Kibum langsung. Tidak perlu melihat ID penelefon. Nada dering itu dibuat khusus buat Kyuhyun. Musik klasik dari kisah Swan Lake yang sangat disukai Kibum.

Mengangguk singkat, jangan lupakan senyum yang terus mengembang, lalu sampai sambungan itu terputus. "Aku senang mendengar musik itu berbunyi sendiri." gumam Kibum tidak melepas atensinya dari ponsel segi empat itu.

Kembali ke tempat duduk, Kibum memberitahu Yoona melalui telefon kantor agar tidak menunggu dirinya.

[~KIHYUN~]

Kibum sangat menikmati makan siangnya kali ini, makan siang pertama dikantor yang ditemani langsung oleh istri manisnya.

"Aku tadi ke tempat Ryewook. Seperti biasa dia memaksaku membawakan ini untukmu. Aku curiga, jangan-jangan dia menyukaimu." Kyuhyun berkata sembari memasukkan banyak kimchi ke mulutnya, dan mengunyahnya kasar. Pipi bulat Kyuhyun menjadi semakin bulat karenanya.

Kibum memberhentikan sejenak kunyahannya untuk melihat wajah menggemaskan Kyuhyun. Hiburan tersendiri baginya.

"Kau cemburu?" pertanyaan frontal itu berhasil membuat pipi bulat Kyuhyun ternoda oleh warna merah. "Tentu saja. Kau kan suamiku." Iris mata Kyuhyun menari-nari mengitari ruangan- melewatkan perubahan ekspresi Kibum yang sudah tersenyum lebar, sangat lebar.

"Ya. Tentu saja kau cemburu. Aku ini kan suamimu." Sambung Kibum.

"Kita sekarang suami-istri?" untuk sekarang Kyuhyun memberanikan diri menatap mata sekelam malam Kibum langsung. Menunggu kepastian dari mata indah nan tajam itu.

"Menurutmu bagaimana?" tanya balik Kibum mengerling nakal.

"Bukannya kau bersama Yoona." Angkuh Kyuhyun, dia tidak mau Kibum melupakan hal itu.

"Mudah saja melepasnya." Diam sejenak. "Changmin?" singgung Kibum tidak mau kalah.

Kyuhyun memutar bola mata-bosan, " Kau tidak lihat istrinya? Mudah saja menghapus nama Changmin." Balas Kyuhyun.

"Bila begitu kita memang suami-istri."

"Sekamar?" Kibum tertawa kecil mendengar pertanyaan atau pernyataan malu-malu Kyuhyun. "Tentu saja." jawab Kibum nakal. Dibalas Kyuhyun dengan ber'oh' ria.

"Jadi, kau menyukaiku bukan?" lanjut Kyuhyun tidak lama kemudian. Ekor mata Kibum terarah pada atap ruangan yang polos. Lalu menggeleng pelan, "Sepertinya tidak." Persimpangan terbentuk disudut dahi Kyuhyun, "Tetapi, aku yakin aku mulai mencintai istriku sendiri."

-To Be Continued-


Note's : Memperbaiki Format nya doang ^^

[Thanks For Review]

Important!

Make A Review Please?

Anggap Review itu hadiah buat FF abal-abal Dik.

[Thanks For Reading]

Jja!