Summary : Diary Kim Jongin return! Kim Jongin memutuskan untuk menulis keseharian Kyungsoo hyung yang pemarah. Hanya sekedar ingin tahu. Begitulah pikir Jongin. Benarkah begitu?

Cast : Kim Jongin dan EXO members

Desclaimer : Pemilik EXO (?)

.

.

"Enak banget!"

Byun Baekhyun mengangkat mangkuknya dan menempelkannya ke mulut, meminum habis kuah di dalamnya. "Sup kimchinya enak banget, Kyungsoo! Ini masakanmu yang paling enak!"

Do Kyungsoo menatap Baekhyun dengan wajah sangsi, namun Baekhyun langsung membalasnya dengan mengangkat kedua jempolnya.

"Minggu besok bikin ini lagi dong!" Ujar Suho ikut menyumbangkan dua jempol.

Kyungsoo cuma mengangguk kecil sambil melanjutkan suapannya sendiri. Menyunggingkan sedikit senyum. Ya, sangat sedikit, walau sebenarnya dalam hati ia cukup senang karena masakannya dipuji para member yang biasanya begitu rewel soal makanan itu.

Pagi yang damai. Tidak ada schedule maupun training sehingga para member EXO bisa menyantap sup kimchi di ruang makan layaknya sebuah keluarga menikmati hari libur. Dan terima kasih kita ucapkan kepada Do Kyungsoo yang telah rela bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan satu panci besar Sup Kimchi untuk perut karet sepuluh pria tampan itu.

Oh Sehun mengetuk-ngetuk mangkuknya yang telah kosong dengan sumpit. Matanya menatap kecewa pada panci besar di tengah meja yang beberapa saat lalu dipenuhi sup kimchi kini telah kosong , ludes sampai ke kuahnya. Mengkilap!

Satu hal yang ada di pikirannya kini. Ia mau nambah!

Matanya lalu beralih pada mangkuk Kyungsoo yang duduk di sebelahnya. Mangkuk itu masih setengah penuh. Perlahan sang maknae mendekatkan sumpitnya ke dalam mangkuk hyungnya yang bermata besar itu, berniat mengambil sehelai kimchi saja. Namun bukan kimchi yang ia dapat malah…

PLAKK!

Kyungsoo lebih dahulu memukul tangan Sehun sebelum ia berhasil meraih selembar kimchi pun.

"Kau mau apa?" Kyungsoo menatap sinis.

"Cu, cuma mau minta supnya kok hyung…" jawab Sehun dengan suara memelas.

"Kenapa tidak bilang langsung padaku? Kau bikin kaget saja. Ngomong-ngomong pose macam apa itu?"

Semua mata tertuju pada Sehun yang kini tengah menyilangkan kedua lengan didepan wajahnya dengan tubuh condong ke belakang menjauhi Kyungsoo, pose bertahan ala master kungfu.

"Refleks hyung… Kukira hyung bakal memukulku seperti biasanya... Hyung pemarahnya nggak kira-kira sih!"

"Pffft!" Park Chanyeol tak bisa menahan tawanya kini berusaha menutup mulutnya dengan sebelah tangan. Kyungsoo ganti memberinya tatapan sinis hingga sang happy virus menghentikan aksinya sambil pura-pura batuk.

"Kenapa sih? Kan kau emang cepat marah. Kau juga memukulku tiga kali sehari ." bela Chanyeol.

"Paling tidak aku memukulmu karena kelakuanmu sendiri yang minta."

"Tapi marah terus nggak baik buat kesehatan lho Kyungsoo-ya~!" kini Baekhyun ikut menimpali.

"Marah-marah terus nanti kalau pembuluh darahmu putus gimana?" Nah, Jongdae sekarang juga ikut-ikutan!

"Aku bukan pemarah!"

Kyungsoo menghentikan makanannya dengan wajah manyun. Ia memberikan sisa supnya pada Sehun yang langsung disambut sang maknae dengan beryehet ria. Malas melanjutkan debat melawan tiga beagle itu Kyungsoo melangkah meninggalkan meja dan berjalan menuju rak buku di sudut ruang makan. Tanpa memperdulikan Chanyeol, Baekhyun, dan Jongdae yang kini saling berbisik-bisik 'dia marah tuh! Dia marah nggak ya? Tuh kan dia marah! Apanya yang bukan pemarah?' dengan volume suara nggak bisa cocok dibilang 'berbisik'.

Setelah menatap deretan buku-buku di rak dengan teliti selama beberapa menit, Kyungsoo masih belum menemukan apa yang dicarinya, cuma mematung di depan rak tanpa menyadari Suho yang masih belum selesai makan menatapnya heran.

"Kyungsoo-ya, kau nyari buku apaan sih?"

"Itu hyung… Sup hari ini enak jadi aku mau catat di buku resepku. Tapi buku pink itu nggak ketemu-ketemu juga…"

Kim Jongin, main dancer EXO yang sedari tadi diam tak bersuara ikut menatapnya heran dari meja makan. " … Buku pink?"

"Iya! Itu buku kumpulan resepku! Ah! Ketemu! Ini buku pink-… lho?"

Seluruh mata para member yang masih duduk mengelilingi meja makan tertuju pada Kyungsoo.

"… kok di sampulnya ada Hello Kitty?"

SWWWOOSSSSHH!

Dalam hitungan detik, sosok Kim Jongin tahu-tahu sudah meluncur ke arah Kyungsoo bagai ninja, merampas buku itu dari tangan hyungnya yang cuma bisa melongo keheranan dan menghilang dari ruangan itu secepat angin. Meninggalkan para member yang cuma bisa mematung dengan wajah yang persis sama dengan wajah default Kyungsoo… : O_O?

.

Beautiful Boredom

Episode 2.

.

Kim Jongin duduk dihadapan meja di kamarnya. Menimang-nimang buku catatan saku bersampul pink dengan gambar Hello kity menghias cover dengan sebelah tangan sementara sebelah tangan yang lain menopang wajahnya yang terlihat tak bersemangat. Para member lain yang baru selesai sarapan kini masih bersenda gurau di ruang tengah hingga Jongin hanya sendirian di dalam kamarnya. Melamun cukup lama sambil menatap buku Hello Kitty di tangannya itu.

.

INTRODUCTION!

Buku Pink Hello Kitty adalah buku diary rahasia milik Jongin. Diary? Yes! DIARY!

Sejauh ini ia baru mengisi diary dengan cover super imut itu dengan catatan keseharian salah satu membernya, Kim Jongdae-hyung karena menurut Jongin menulis keseharian membernya lebih menyenangkan daripada menulis kesehariannya sendiri. Cukup menyenangkan! Ditambah ia bisa mengkaji lebih dalam tentang Jongdae hyung yang selama ini ia kenal.

Lalu kenapa diary rahasia itu berakhir di tumpukan rak buku milik bersama dorm EXO?

Beberapa bulan lalu Jongin menikmati kegiatannya menulis keseharian Kim Jongdae, bahkan berencana untuk menulis tentang member lain. Namun coba kita pikirkan baik-baik sequencenya…

Jongin menulis diary tentang keseharian member – Butuh informasi keseharian mereka - Memata-matai para member secara diam-diam…

= Stalker

Dan dalam sekejap niat Jongin untuk terus menulispun kandas sudah. Dan dalam sekejap juga diary mungil yang biasa ia sembunyikan di kantong jaket itu berpindah ke dalam tong tidak Jongin ketahui adalah Tao yang sedang bersih-bersih saat itu menemukanya di tong sampah…

"Wow… Covernya imut. Sayang kalau dibuang."

… dan menyimpannya ke dalam rak buku walau tidak memperhatikan isinya karena mengira itu cuma buku resep Kyungsoo.

.

"Ah! Ngapain peduli sih!" Jongin menghentikan lamunannya, beranjak dari kursi dan berjalan menuju tempat sampah di sudut kamar. Ia hampir menjatuhkan buku itu ke dalam tumpukan sampah tepat saat suara Park Chanyeol muncul dari arah pintu kamar.

"Kok dibuang? Bukannya itu diarymu yang 'bermakna'?"

Jongin mendelik ke arah sumber suara itu dengan wajah cemberut. Di antara member EXO ada dua orang yang mengetahui perihal diarynya tersebut. Park Chanyeol dan Kim Jongdae, walaupun yang pernah membaca isinya secara full hanya Kim Jongdae.

"Hyung! Jangan bilang kau dan Jongdae hyung sudah berkoar tentang 'ini' ke member lain." Ujar Jongin dengan tatapan sinis sambil mengangkat buku diarynya.

"Yah! Kau kira kami setega itu melihatmu ditertawakan? Jangan berprasangka buruk sama kami dong!"

"Hmmm…" Wajah Jongin kini mulai tampak lega.

"Yes. Cuma kami berdua yang tau rahasia itu kok, jadi nanti kami bisa menggunakannya buat mengancammu atau menyuruhmu macam-macam…"

PLAKK!

Kim Jongin langsung melempari Chanyeol dengan diarynya yang langsung dielakkan member EXO bertubuh tinggi jerapah itu dengan lincah. Park Chanyeol tertawa-tawa lalu masuk ke dalam kamar. Menghempaskan dirinya ke atas kasur. "Jangan marah dong! Kau makin lama makin mirip Kyungsoo…"

"Kyungsoo hyung marah juga karena kalian yang ganggu dia 'kan?" ujar Jongin sambil mengambil bukunya kembali.

"Ya, kami memang menganggunya... Tapi reaksinya itu lho! Ekstrim! Lihat lenganku? Jarang-jarang tadi dia pakai baju sleeveless jadi aku goda-goda dia sedikit tahu-tahu lenganku malah kena tinju!" gerutu Chanyeol memperlihatkan pangkal lengannya yang memerah. "Tapi aku bakal tetap mengganggunya."

"Tuh kan! Hyung sendiri yang cari masalah."

"Itu sudah panggilan alam Kai-ah! Tapi kalau Kyungsoo terus kasar kayak gitu lama-lama aku juga jadi takut…"

Chanyeol bangkit dari kasur dan berjalan keluar setelah menepuk pelan bahu Jongin yang masih berdiri di depan pintu sambil memegangi buku diarynya. Kim Jongin terdiam cukup lama.

'Tapi kalau Kyungsoo terus kasar kayak gitu lama-lama aku juga jadi takut…'

Kim Jongin dan Do Kyungsoo dapat dibilang sangat akrab. Kyungsoo bahkan tidak marah bila Jongin yang lebih muda darinya itu bicara padanya hanya menggunakan banmal. Dari semua member, ia sering menghabiskan waktu bersama Kyungsoo hyung atau Sehunnie. Namun jika ia harus memilih siapa orang yang paling ia percayai untuk menjaga rahasia atau permasalahan yang dialaminya maka Kyungsoo lah orangnya.

Kyungsoo memang kerap marah, Jongin mengakui itu. Tapi reaksi Sehun pagi tadi menghadapi Kyungsoo memang agak tidak biasa. Seolah-olah Kyungsoo akan memukulinya apabila ia terganggu barang sedikit saja.

Apa dia memang sepemarah itu?

Bagi Jongin Do Kyungsoo adalah teman, maupun kakak yang baik, sering membantu dan juga mengurusinya. Ia memang sering melihat Kyungsoo memukuli Baekhyun, Tao atau Chanyeol. Namun Kyungsoo tak begitu sering memarahinya. Entah karena mereka dekat atau karena Jongin memang bukan orang yang iseng.

'Tapi kalau Kyungsoo terus kasar kayak gitu lama-lama aku juga jadi takut…'

Entah kenapa ada masalah yang terasa mengganjal di hatinya. Kim Jongin hanya terdiam. Ia pun melirik ke arah buku diary di tangannya selama beberapa saat hingga akhirnya menghela nafas lesu.

.

'Diary Kim Jongin Bab 2. Keseharian Do Kyungsoo.'

'Hari ini cuaca cerah. Mulai hari ini aku memutuskan untuk menulis keseharian Kyungsoo hyung yang pemarah. Apa benar ia sepemarah itu? Aku cuma ingin tahu. Cuma ingin tahu saja, arasseo? Tolong jangan panggil aku stalker!'

.

.

3 Desember 2014

Para member EXO tengah berada di negeri tirai bambu malam itu untuk acara penganugrahan peghargaan MAMA 2014 dan kini tengah dalam perjalanan menuju hotel. Malam itu sungguh melelahkan. Namun wajah para 10 pemuda tampan itu nampak begitu ceria setelah sukses memborong 4 award.

Mobil pun akhirnya berhenti. Suho turun pertama kali disusul Baekhyun dan Sehun. Entah apa yang tengah dipikirkan Do Kyungsoo, kepalanya tahu-tahu membentur pinggiran atas pintu mobil. Spontan Park Chanyeol yang bersiap turun dibelakangnya tertawa terbahak-bahak yang langsung dihadiahi sang main vocal dengan death glare.

Chanyeol turun dengan lincahnya dan mengelus-elus puncak kepala Kyungsoo. "Aigoo~!"

"Hentikan!" Kyungsoo mengibas tangan Chanyeol dari kepalanya dan mengangkat sebelah tangannya, bermaksud memukul Chanyeol. Segera Chanyeol merangkul bahu mungil Kyungsoo sambil berkata 'maaf, maaf~!' yang dibalas Kyungsoo dengan senyuman. "Awas kau!"

Di dalam mobil, Kim Jongin yang mengamati kejadian itu cuma mendengus pelan sambil menggelengkan kepalanya. Ia pun mengeluarkan bolpen dan buku diarynya dari dalam saku.

'Hari ini cuaca cerah. Kami mendapat 4 award. Mansee! Kyungsoo hyung kejeduk pinggiran mobil dan Chanyeol hyung menertawainya. Ia agak marah namun keduanya saling tertawa setelahnya.'

Kim Jongin tersenyum perlahan. Entah kenapa ia merasa lega membaca kalimat terakhir yang ia tulis. Entah kenapa.

"Ermmm… Jongin-ssi? Kau mau tidur di mobil?"

"Eh?"

.

.

Di hotel. Jam 12 AM.

"Numpang tidur!"

Kim Jongdae, Jongin dan Kyungsoo tidur sekamar di hotel. Kyungsoo telah tertidur sementara Jongdae dan Jongin tengah asyik memainkan ponsel masing-masing begitu Byun Baekhyun tahu-tahu datang dengan wajah mau nangis.

"Kan kau yang bilang mau tidur bareng Minseok-hyung! Di sini sudah tiga orang!" sahut Jongdae yang malah berbaring santai di balik selimut tebalnya setelah membukakan pintu.

"Aku nggak mau di kamar itu! Kalian tahu?" Baekhyun berusaha mengatur nafasnya sebelum lanjut bercerita. "Tadi aku sedang cuci muka… Lalu… la, lalu waktu melihat ke cermin… ada… ada…!"

"Hantu?"

"Jangan disebut pabo! Kalau dia datang ke sini gimana!" raung Baekhyun sambil beranjak mendekat ke ranjang Jongdae dan menarik-narik selimut main vocal EXO M itu, memaksa berbaring di sebelahnya.

"Apa sih Baekhyun!"

"Pokoknya aku mau numpang!"

"Andwe!" Jongdae menendang tubuh Baekhyun hingga terguling ke bawah ranjang. Kesal, Baekhyun segera bangkit dan berbaring kembali dengan paksa dan memonopoli selimut dari tubuh Jongdae.

"Kau kalau tidur berisik!"

"Kau malah lebih parah!"

"Kau mau ninggalin Minseok-hyung sendirian di kamar?"

"Minseok-hyung nggak takut! Atau kau saja yang di sana aku di sini. Kau 'kan nggak penakut!"

Jongdae menarik kembali selimutnya dan menggelungkannya ke tubuhnya kayak kepompong. Baekhyun mulai merengek dan menggoyang-goyangkan tubuh Jongdae yang pura-pura tidur.

"Jongdae! Jongdae!"

"Andwe!"

"Aku nggak bakal berisik! Kau boleh pasang selotip di mulutku! Aku nggak bisa tidur di sana!"

"Kalau begitu pasang di matamu, kau pasti bakalan bisa tidur!"

"Yah! Ganti kamar! Pokoknya ganti ka—"

Mendadak Baekhyun merasakan aura kegelapan mendekat di belakang punggungnya. Belum sempat ia menoleh, dua buah lengan telah lebih dulu melingkari lehernya.

"AAAAAKKKKH!"

Do Kyungsoo dengan wajah seramnya mengunci leher Baekhyun dengan gerakan wrestling andalannya.

"Oi, Kalian berisik!"

"AAH! Maaf, maaf! Jebaaaal!"

Kim jongdae pun merangkak diam-diam keluar kamar menuju kamar Minseok sebelum Kyungsoo menjadikannya target kedua.

'Masih di malam yang sama. Duo beagle berulah lagi membuat Kyungsoo hyung terbangun dari tidurnya. Ia langsung memarahi keduanya. Asal tahu saja. Mengganggu tidur Kyungsoo hyung bisa berakibat fatal!'

Jongin kembali tersenyum sambil diam-diam menulis diarynya. Dalam malam ini ia telah 2 kali melihat Kyungsoo hyung marah-marah. Namun bukan hal besar yang perlu dipikirkan. Ia pun lagi-lagi merasa lega. Sementara Kyungsoo kembali menuju ranjang mereka setelah cukup menghukum Baekhyun.

"Kenapa kau senyum-senyum begitu? Ada hal bagus?"

"Ah…" Jongin menyembunyikan bukunya di balik punggung. "Nggak kok."

Kyungsoo kembali merebahkan dirinya dan tidur membelakangi Jongin yang telah lebih dulu berbaring di sampingnya. Kim Jongin melirik sosok hyungnya itu lewat ujung mata.

"Hyung…"

"Hm."

"… Belakangan ini kau makin sering marah-marah…"

"… Memang kenapa?"

"Hmm…. Nggak ada hal yang khusus. Hanya saja… ketika baru debut, kau sedikit lebih ceria dari yang sekarang." Ujar Jongin, menolehkan kepalanya ke arah Kyungsoo.

Do kyungsoo tidak membalas. Cuma terdiam dan tidak menjawab hingga Jongin cuma bisa mengira hyungnya itu sudah terlalu mengantuk dan memutuskan untuk tidur.

.

.

Beberapa hari kemudian…

Telah berhasil meraih 4 award bukan berarti para member EXO bisa bersantai. Pagi ini suasana dorm kembali sibuk. Masih ada berbagai macam festival akhir tahun sehingga mereka harus bolak-balik gedung SM Entertainment untuk latihan performance.

Kim Jongin berjalan menuju kamar mandi dengan wajah mengantuk. Para member telah berangkat lebih dahulu meninggalkannya sendiri, begitu pikirnya. Namun ternyata masih ada seorang lagi yang masih berkutat di depan cermin wastafel.

"Ng? Kyungsoo-hyung?"

Kim Jongin mengintip dari sela pintu yang sedikit terbuka. Memperhatikan dengan seksama bagaimana Kyungsoo berdiri diam menatap cermin dengan tatapan tajam dan terkesan chic. Seketika puluhan tanda tanya muncul di benak si pengintip.

Kyungsoo lalu mengangkat dagunya perlahan dengan tetap mempertahankan tatapan chicnya. Menggigit bibir bawahnya sendiri lalu dengan gerak pelan ia mulai…

… mengangkat t-shirtnya untuk memamerkan otot perutnya.

"HAH?" Mulut Jongin menganga lebar. Alis terangkat dan mata membulat. Heran. Bingung. Speechless…

'Hari ini cuaca cerah. Pagi ini aku melihat gelagat Kyungsoo hyung yang nggak biasa. Dia bercermin dan memamerkan otot perutnya… Apa selain pemarah dia juga seorang yang narsis? Note: kali ini aku mengintipinya di kamar mandi. Bagus! Aku benar-benar mirip stalker sekarang!'

.

.

Dan tulisan-tulisan Jongin pun berlanjut…

'Hari ini cuaca cerah… Chanyeol hyung dipukul Kyungsoo hyung lagi hari ini. Aku tidak tahu apa alasannya tapi melihat Chanyeol hyung memegang topeng Han kangwoo rasanya aku bisa menebak.'

'Hari ini cuaca sedikit mendung… Aku mengintip Kyungsoo hyung lagi di depan cermin wastafel. Ia cuma diam bengong menatap cermin lalu tiba-tiba tersenyum lebar selebar mungkin sambil membuat symbol V dengan tangannya. Namun ia kelihatan menyesal dan segera kembali ke raut wajah semula.'

'Hari ini cuaca cerah… Saat berlatih wolf, Jongdae hyung dan Kyungsoo hyung berdiri berhadapan. Jongdae hyung iseng-iseng menjulurkan lidahnya ke Kyungsoo hyung dan langsung kena pukul. Kayaknya tangan Kyungsoo hyung itu emang sudah terprogram untuk bergerak lebih dulu daripada mulutnya.'

'Hari ini cuaca dingin… Aku mengintip Kyungsoo hyung lagi di depan cermin wastafel. Kali ini ia memakai sunglasses dan berlagak cool sambil menatap cermin. Namun ia terlihat tidak puas. Ia lalu mengambil Candy dan berpose bersama anjing milik Tao itu. Dan masih terlihat tidak puas.'

'Hari ini cuaca bersalju… Baekhyun hyung masih meributkan soal hantu yang dilihatnya di hotel minggu lalu saat sarapan pagi. Saat ditanya seperti apa wajahnya. Dia bilang seperti Kyungsoo berambut panjang. Dan aku sudah bisa menebak apa yang bakal diterima Baekhyun hyung…'

'Hari ini cuaca cerah… Aku mengintip Kyungsoo hyung lagi di depan cermin wastafel. Kali ini ia berdiri lama dengan wajah datar selama 3 menit. Hingga akhirnya tiba-tiba saja dia bilang….

Yehet.

… Benar-benar aneh…'

.

.

Jongin membaca ulang diary keseharian Kyungsoo nya dari awal. Bagaimana tiap harinya ia selalu menemukan Kyungsoo hyung marah-marah pada setiap member yang mengganggunya. Kesimpulannya, Kyungsoo hyung memang pemarah…

Namun melihat Kyungsoo hyung selalu tertawa bersama orang yang dimarahinya membuat Jongin cukup lega. Kyungsoo hyung memang pemarah. Dan sering memukul. Tapi tampaknya tidak ada masalah yang timbul karena itu. Jadi sepertinya percuma jika ia memusingkannya lebih lanjut.

"Kenapa kau senyum-senyum sendiri begitu?"

Suara Kim Jongdae membuyarkan lamunannya. Jongin menoleh, menatap Jongdae yang memang dari tadi berkunjung ke kamarnya dan sibuk menonton Youtube di atas kasur. "Hyung masih menonton itu? Ini sudah 2015 dan hyung masih nggak ganti hobi?"

Kim Jongdae cuma menyengir. Ia tengah menonton berbagai video penampilan mereka di SBS Gayo Daejun 2 minggu yang lalu di youtube. Ia menonton semua video yang memuat dirinya termasuk rekaman fans atau Fancam yang menyorot dirinya. Bukan hanya itu, ia juga menonton Fancam member lain siapa tahu ia ikut terekam di sana. Itulah hobi Kim Jongdae.

"Oh… she wants me! Oh… she got me! Oh… "

Setelah browsing cukup lama sebuah video yang menarik perhatian dan menghentikan senandung Jongdae.

"Jongin, coba lihat video ini!"

Kim Jongin berjalan malas menuju kasur dan duduk di sisi Jongdae hyungnya yang masih dalam posisi tengkurap. Matanya membulat melihat hal yang terekam dalam video tersebut.

Di video itu terlihat para member EXO tengah menikmati penampilan Ailee sambil menari mengikuti irama. Tak terkecuali Tao yang duduk tepat disamping Kyungsoo yang sama sekali tidak ikut menari. Tao menepuk lengan Kyungsoo beberapa kali sambil menari namun tiba-tiba Kyungsoo berbalik ke arahnya dan memukul maknae EXO M itu cukup keras, dibarengi tatapan mata yang terlihat sangat marah.

Dan seperti biasa, mereka saling tersenyum sesudahnya. Seperti biasa. Namun entah kenapa kali ini Jongin sama sekali tidak merasa lega, barang sedikitpun.

"Para fans berdebat tentang adegan itu di bagian comments… Kau pasti sudah mengira apa yang mereka debatkan 'kan? Ada yang menyalahkan Kyungsoo maupun membelanya. Hm…"

Jongin menoleh ke arah Jongdae dengan raut wajah sedikit cemas. "Menurut hyung?'

"Soal adegan itu? Yah… aku tidak tahu masalahnya sih… tapi sepertinya Kyungsoo benar-benar marah. Tapi aku juga tidak bisa menyalahkan Tao, sebab Tao-ya tidak melakukan hal yang terlalu aneh menurutku. Tapi Kyungsoo memang orangnya gitu 'kan? Aku juga sering kena marah kalau terlalu berisik…"

"… Hyung tidak balas marah?"

"Eh? Yah… Aku juga nggak tahu… Walau sering marah-marah Kyungsoo tetaplah Kyungsoo 'kan? Dia tetap teman yang baik jadi aku nggak terlalu mempermasalahkannya. Toh dia kalau marah Cuma sebentar."

Jongin mengangguk pelan mendengar penjelasan Jongdae. Memang benar. Kyungsoo hyung memang sering marah dan terkesan tidak ramah. Tapi ia sangat tahu bagaimana kebaikan hati hyungnya yang satu itu.

"Tapi…" Jongdae melanjutkan. "Kalau dia marah-marah terus seperti itu aku jadi agak takut juga…"

"Hm? Oh…"

"Memang kenapa?"

"Nggak hyung… Rasanya Chanyeol hyung juga pernah bilang hal yang sama…"

.

.

Jongin baru selesai dari mandi malamnya. Ia pun berkeliaran menuju dapur untuk mengambil susu di kulkas hanya mengenakan celana pendek tanpa atasan apapun yang kontan membuat Suho geleng-geleng kepala.

"Cuaca sedingin ini kau nggak pakai baju? Pakai baju sana! Kau mau masuk angin?"

"Iya, iya!"

Jongin menaruh kembali susunya dan berjalan malas menuju kamar sebelum Suho hyung mulai menceramahinya tentang arti kesehatan dan pentingnya vitamin.

Namun langkah Jongin terhenti begitu ia membuka pintu kamar. Ia menemukan Do Kyungsoo tengah berdiri di depan mejanya dengan diary hello kitty miliknya berada di tangan. Spontan ia langsung menghambur dan mengambil alih buku itu dari tangan Kyungsoo.

"Apa-apaan ini?"

Jongin mulai salah tingkah namun berusaha menyembunyikannya. "Hyu, hyung… kau membacanya?"

"Kutanya sekali lagi, apa maksudnya ini? Kau memata-mataiku?"

Jongin menegak ludahnya sendiri. Ia paham betul, Kyungsoo adalah orang yang paling tidak suka privasinya di ganggu. Terlebih setelah traumanya menghadapi sasaeng fans, ia yakin Kyungsoo hyung sangat marah sekarang.

"Cuma ingin tahu kenapa kau sering marah-marah…"

Kyungsoo menyipitkan matanya dengan alis berkerut tajam. Sungguh Jongin tidak mampu menatap wajah berang hyungnya itu hingga memilih membalik-balik buku hello kittynya. "Kau itu terlalu pemarah hyung. Aku tahu itu karena para member sering mengganggumu tapi tetap saja—"

"Itu bukan urusanmu." Balas Kyungsoo dingin.

"Kau marah lagi 'kan? Hyung! Apa kau tidak memikirkan bagaimana fans melihatmu? Apa kau tidak khawatir mereka memandangmu sebagai orang yang kasar atau—"

Duagh!

Suara Jongin tercekat. Tinju Kyungsoo pada pangkal lengannya membuat argumennya terhenti. Do Kyungsoo memandangnya sinis. Bukan pandangan sinis biasa, jauh terasa lebih menyakitkan.

"Sudah kubilang itu bukan urusanmu!"

Kyungsoo berjalan cepat meninggalkan ruangan itu dan membanting pintu. Meninggalkan Jongin yang hanya bisa terpaku sambil memegangi lengannya dengan wajah begitu kecewa. Pukulan Kyungsoo memang cukup keras, namun bukan pukulan yang terlalu keras yang dapat memancing adu tinju dua lelaki. Namun pukulan itu jauh lebih tidak mengenakkan daripada pukulan akibat perkelahian anta pria yang hanya menimbulkan lebam di bagian luar tubuh. Pukulan Kyungsoo itu melukai hatinya. Karena itulah…

Kim Jongin menarik nafas dalam berkali-kali dengan wajah kesal. Membanting buku diary di tangannya ke dalam tong sampah dan menghempaskan dirinya di tempat tidur dengan sebelah lengan menutupi matanya . Ia tidak ingin memikirkan apapun saat ini.

.

.

"Jongin tidak makan lagi? Pagi tadi dia juga nggak sarapan 'kan?"

Suho bangkit dari kursinya dan berjalan menuju kamar Jongin. Mendapati dongsaengnya itu tengah tidur dengan posisi membelakangi pintu masuk. Suho berpikir sejenak. Tadi pagi-pagi sekali Jongin telah pergi bersepeda hingga tak sempat sarapan. Mungkin ia terlalu lelah dan jatuh tertidur hingga Suho memutuskan untuk tidak mengganggunya.

"Dia tidur." Ujarnya sembari duduk kembali di meja makan dan menyantap kembali supnya.

"Sudah hampir jam 3 sore lho. Apa dia nggak lapar?" Tanya Sehun cemas.

"Mungkin dia sudah makan di luar ketika pulang tadi."

Kim Jongdae melirik ke sisi sampingnya. Di saat para member lain tengah sibuk membicarakan Jongin, Do Kyungsoo yang terlihat tidak berselera makan menarik perhatiannya.

Sudah seharian Jongin mengunci diri di kamar. Ia bahkan melewatkan makan malamnya membuat 'mama' Suho mulai khawatir. Sang main dancer hanya berjalan santai menuju kamar mandi ketika leadernya itu menanyainya bermacam-macam.

'Aku lagi nggak lapar kok hyung.'

Hanya itu jawabannya. Dan itu adalah kebohongan, sebab Jongin hanya makan beberapa roti semenjak tadi pagi.

"Hari ini cuaca cerah… aku ingin menyelidiki apakah Kyungsoo benar-benar sepemarah itu… Pfft!"

Jongin bangkit dari tidurnya. Kim Jongdae telah berdiri di depan pintu kamar sambil membaca isi Diary hello kittynya dengan suara mengejek.

"Hyung… kau lagi-lagi membaca diaryku tanpa izin!"

"Kan sudah kau buang ke tong sampah. Berarti aku boleh baca dong! Anggap saja aku editor diarymu Jongin-ah!"

Kim Jongin hanya mendengus kesal dan kembali menyambung tidurnya. Suho hyung yang sekamar dengannya sudah tertidur lelap semenjak jam 10 tadi.

"Kau belum makan 'kan?"

"… Aku nggak nafsu makan…"

"Karena bertengkar dengan Kyungsoo?"

JLEBBB! Pernyataan Jongdae tepat sasaran!

"Ngambek begini kau kayak anak gadis lagi puber!"

Jongin merungut dengan bibir manyun. "Lalu hyung mau menghiburku?"

"Nggak tuh! Kita ini lelaki 20 tahunan. Bukannya Clara dan Heidi."

"Lalu mau apa kemari?"

Kim Jongdae mendekat ke arah Jongin dan menepukkan buku diary itu ke kepala dongsaengnya. "Aku cuma mau bilang walau ini sekedar diary, jujurlah pada dirimu sendiri. Apanya yang 'Apa benar ia sepemarah itu? Aku cuma ingin tahu.' ? Kau paling dekat dengan Kyungsoo pasti sudah tahu dia pemarah atau tidak 'kan?"

Kim Jongdae meninggalkan kamar itu beserta Jongin yang kini mematung dengan mulut sedikit ternganga. Ia tidak mau mengakuinya tapi apa yang dikatakan Jongdae hyung adalah benar.

Alasannya menulis diary ini bukanlah untuk mengetahui apakah Kyungsoo pemarah atau tidak. Ia mengenal hyungnya itu dengan baik. Karakter maupun personalitinya. Dan Kyungsoo hyung memang pemarah, paling tidak beberapa tahun belakangan ini.

Alasannya menulis diary ini hanya karena ia khawatir. Khawatir jika sikap Kyungsoo hyung yang seperti itu membuat orang salah paham padanya. Khawatir jika nanti para fans menganggapnya sebagai 'iblis' atau orang yang kasar. Khawatir jika nantinya para member mulai bosan dan takut dengan sikap Kyungsoo hyung dan menjauh darinya. Karena itulah setiap kali ia melihat Chanyeol atau siapapun tertawa-tawa bersama Kyungsoo setelah ia marah-marah membuatnya lega.

Mungkin ia berpikir berlebihan mengingat semuanya baik-baik saja. Karena itulah ia malu mengakuinya.

.

.

Jam dinding menunjukkan pukul 1 malam. Semua member EXO telah terlelap ke alam mimpi, terkecuali bagi Jongin yang masih bertarung dengan perutnya yang keroncongan. Sekarang baru ia menyesal, kalau saja ia mau membuang egonya dan berhenti ngambek ia pasti sudah tidur dengan lelap sekarang. Dan juga… berbaikan dengan Kyungsoo hyung? Mungkin.

Ia pun menyerah, berjalan lesu menuju pintu kamar dengan tujuan mengobrak-abrik kulkas dapur dengan harapan menemukan apa saja yang bisa dimakan.

Tepat begitu ia membuka pintu, Kim Jongin menemukan Do Kyungsoo berdiri di depan pintu kamarnya. Dengan sebuah baki berisi sup kimchi di sebelah tangan sementara tangan yang lain terangkat, bersiap mengetuk pintu yang sayangnya telah lebih dulu dibuka Jongin.

"… hyung?"

"oh.."

"…"

"Kau belum makan 'kan? Makanlah!" Kyungsoo menyodorkan bakinya ke arah Jongin yang masih terlihat cukup kaget.

Entah kenapa ego Jongin nampaknya masih belum mau runtuh. "Nggak apa-apa hyung. Aku sudah kenyang." Jawabnya sambil mendorong kembali baki itu. Wajah Kyungsoo terlihat begitu kecewa. Ia cuma mengangguk pelan dan berbalik, membawa kembali bakinya ke arah dapur dengan kepala sedikit tertunduk.

Jongin melirik ke arah dapur yang terlihat habis dipakai itu. Jelas terlihat bahwa Kyungsoo baru saja memasakkan Sup Kimchi itu untuknya dengan sengaja walaupun hari sudah begitu larut.

Dan kini Jongin baru menyadari sifat kekanakannya. Melihat wajah kecewa hyungnya yang telah rela memasak semalam ini untuknya membuatnya merasa sangat bersalah. Dengan kesal ia mengacak-acak kasar rambutnya dan berjalan cepat mengejar langkah Kyungsoo.

"Aku minta maaf hyung!"

Do Kyungsoo menghentikan langkahnya dan berbalik dengan wajah heran. "Mwo?"

"Aku mengganggu privasi hyung makanya wajar kalau kau marah. Makanya aku mau minta maaf…"

Do Kyungsoo memutar mata besarnya memandang ke arah lain. Ia menghela nafas pelan dan meletakkan baki itu di meja makan. "Aku juga mau minta maaf. Aku bertindak terlalu berlebihan padamu."

"… tapi itu—"

"Dan tulisanmu sebenarnya tidak salah. Aku memang terlalu pemarah dan selalu bersikap berlebihan. Aku sangat buruk dalam mengontrol emosi."

Suasana begitu sunyi. Kyungsoo memutar kembali percakapannya dan Jongin di hotel beberapa waktu yang lalu. Bagaimana Jongin mengingatkannya bahwa ia yang dulu lebih ceria dari yang sekarang. "Jujur aku bahkan tidak ingat seperti apa aku yang dulu. Rasanya akhir-akhir ini aku terlalu memikirkan banyak hal. Makanya aku…"

Jongin tahu-tahu telah menggeser sebuah kursi dan melahap sup kimchinya. Membuat Kyungsoo yang sedang terhanyut berubah sewot. "Aku sedang bicara hal mendalam kau malah makan!"

"Hyung memang pemarah ya…"

"Makanya kubilang aku—"

"… tapi hyung orang yang baik."

Jongin menghentikan kunyahannya dan menatap lurus ke arah Kyungsoo. "Hyung yang sebenarnya sangat baik dan penyayang. Kami semua tahu itu. Makanya aku tidak mau melihat orang menganggap hyung orang yang jahat karena kau terlalu sering marah begitu."

Kyungsoo tertawa kecil dan menyandarkan dirinya di meja dapur sambil menyilangkan kedua tangan di depan dada. "Aku juga sebenarnya ingin punya image lebih baik dari yang sekarang. Misalnya ceria seperti Chanyeol… atau Cool seperti Sehun…"

Jongin mendadak terbatuk-batuk dan menghentikan makannya. "Hyung… jangan bilang kau tiap hari menatap cermin di depan wastafel untuk…"

"Kenapa huh? Memangnya salah kalau aku meniru para member? Ck!"

Kim Jongin tidak bisa menahan tawanya. Tertawa terbahak-bahak sampai-sampai Kyungsoo mulai cemberut dan menyabotase mangkok Sup kimchinya.

"Maaf, maaf hyung! Tuh! Kau marah lagi!"

"Ditertawakan seperti itu siapa yang nggak marah!"

Jongin merebut kembali mangkuk kimchinya. Sang main dancer tersenyum lembut dan menatap hyungnya kembali. "Menurutku nggak ada lagi yang perlu diubah. Baik yang dulu maupun sekarang Kyungsoo hyung tetap Kyungsoo hyung… Ceria ataupun pemarah. Hanya saja kau harus mengontrol emosimu dengan lebih baik. Arasseo?"

Do Kyungsoo terdiam cukup lama. Mencerna kalimat yang baru saja diucapkan Kim Jongin itu lalu mulai tersenyum.

"Ya ya… aku mengerti."

Jongin terkekeh pelan. Inilah yang ia harapkan. Jujur ia sedikit merasa bersalah menghakimi hyungnya seperti ini tanpa mengetahui Kyungsoo hyung sebenarnya juga terbebani dan memikirkan hal itu, bahkan berusaha mengubah dirinya. Paling tidak, diarynya kali ini tidak menghasilkan hal yang sia-sia. Pertengkaran konyol akibat diary itupun bukan hal yang disesalkannya.

Sama halnya dengan Do Kyungsoo yang kini bisa menarik nafas lega. Jujur wajahnya sangat tegang selama seharian ini karena Jongin menghindarinya namun sepertinya sekarang ia bisa tenang.

"Mengontrol emosi ya…" desisnya pelan, sambil tersenyum.

"Ngomong-ngomong hyung, supnya kurang garam nih! Ambilin garam dong! Tumben hyung ceroboh gini, aku kecewa! Porsinya juga nggak cukup, masakin lagi dong hyung! Ah! Kalau bisa tambah kue beras juga dong hyung! Tambah ayam juga— ya? Hyung? Kok diam aja hyung?"

Do Kyungsoo yang tadinya tersenyum ganti memandang sinis pada dongsaengnya yang tiba-tiba ngelunjak itu sambil mematah-matahkan sendi-sendi tinjunya dengan aura kegelapan di belakangnya.

"'Mengontrol emosi' my ass!" jerit Kyungsoo dalam hati.

Yah… Sepertinya bakal butuh waktu cukup lama bagi Do Kyungsoo untuk mengontrol emosinya

.

.

Author's note: Fic ini terinspirasi dari video yang jadi debat hangat di kalangan EXO L. Ini link nya. watch?v=-Qnp730evLQ

Entah kenapa author jadi kepikiran sendiri, soalnya EXOL pada berantem karena masalah itu. Karena itu author menulis pendapat author lewat fic ini. Sebab menurut author, Kyungsoo memang tipe orang yang sulit mengontrol emosinya kalau dilihat dari video itu, padahal menurut author dia aslinya penyayang banget lho (setelah melihat interaksinya ama Chen, bias author). Mungkin secara nggak langsung image satansoo udah meresap dalam diri Kyungsoo. Jadi author mohon maaf pada fansnya Kyungsoo apabila ada yang memiliki pandangan lain terhadap video itu ya! ^^

Btw, buat Deushiikyungie dan Riimagnae, author juga bingung mau nerusin orange trouble nih. Kalau ngeliat terakhir update fic itu pasti bisa nebak penyebabnya. Yep! Kasus Kris. Soalnya di fic itu Kris punya peran cukup besar dalam menyatukan kembali EXO jadi karena keadaan EXO kayak sekarang, adegannya jadi terkesan nggak real… Gimana nih?TT