MAID, I LOVE U!

cast : Lee Sungmin(Minhyun), Cho Kyuhyun, Cho Henry, Cho Hangeng, Cho Heechul, and many more..^^

Genre : tentukan sendiri (~_~") #plakk

Gender : Shounen-ai (BoyXBoy)

Desclaimer : semua cast milik Tuhan. Tapi... Kalau Tuhan, pumpkins dan Kyuhyun mengijinkan, Sungmin adalah milik saya. Hahahaaa..

WARNING : FF ABAL, JULEK, ANEH, GAJE DAN WITHOUT EDIT!

enJOY it guys^^

~UnKnow joyer~

.

.

Aku kembali mematut diriku di depan cermin persegi dengan ukiran-ukiran melilit detail sepanjang permukaan pinggiran cermin.

Kusentuh pipiku yang memerah sempurna akibat usapan lembut blush on pink di sekitar tulang pipiku.

Senyuman ku tak terelakkan saat aku meraba bibir merah namun tidak terlalu mencolok milikku.

Bulumata lentikku mengerjab anggun seraya kembali memperhatikan paras cantikku dipantulan cermin bening.

Aku tidak narsis. Tapi aku mengatakan fakta.

"Minhyun-ssi"

Aku menoleh cepat saat sebuah suara memanggil...namaku.

Aku segera bangkit dari kursi dan merapikan baju seragam berwarna hitam putih khas seorang maid yang melekat indah ditubuhku.

Pintu berwarna putih itu aku buka dan segera menunduk saat aku melihat sosok yang sudah berdiri didepan pintu kamarku.

"Kim ahjumma" cicitku sambil menundukkan kepalaku.

"Cepat bersihkan ruang tamu. Hari ini tuan dan nyonya pergi menjemput tuan muda Cho Henry dan Cho Kyuhyun di bandara. Dan mungkin mereka akan tiba pukul 04.00 nanti sore"

Pikiranku melanglang buana mendengar penjelasan dari Kim Ahjumma. Selama aku bekerja disini kurang lebih 3 tahun yang lalu, aku sama sekali tak pernah melihat tuan muda Cho Henry maupun tuan muda Cho Kyuhyun secara langsung.

Aku hanya melihat sosok Cho bersaudara itu dari sebuah bingkai foto besar nan anggun yang terpajang mewah di ruang tamu besar milik keluarga Cho.

Keduanya sama-sama tampan dan nyaris sempurna. Tapi, jika dilihat sekilas wajah tuan muda Henry lebih imut dan manis dibanding dengan tuan muda Cho Kyuhyun yang memiliki wajah lebih maskulin dan dewasa.

"Sungmin-ssi"

"A—ah n–nde Mianhae Ahjumma"

Aku tergagap saat mendengar teguran dari Kim Ahjumma. Aku menggigit bibir bawahku mengingat betapa bodohnya aku yang masih sempat-sempatnya memikirkan bagaimana sosok tuan muda.

"Bekerjalah dengan baik" Senyuman wanita berumur sekitar 50 tahunan itu melebar dan tepukan lembut dikepalaku membuatku semakin bersemangat dalam mengerjakan pekerjaanku pagi ini.

Dialah orang yang sangat berjasa dalam hidupku. Dan satu-satunya orang yang mengetahui rahasia terbesarku. Rahasia kalau aku sebenarnya adalah seorang namja.

"Gomawo Ahjumma"

Aku segera melesat dan bersiap membersihkan dan merapikan setiap sudut ruangan di mansion mewah ini.

Huh. Ini akan menjadi hari yang melelahkan.

.

.

.

Saat aku tengah beristirahat sebuah bel tiba-tiba berbunyi.

Kalian tahu bel apa itu?

Bel tersebut digunakan untuk membuat para maid berkumpul dan berbaris rapi di depan pintu masuk.

Dan sialnya sepertinya aku tak bisa datang untuk berkumpul tepat waktu.

.

.

.

Aku berlari dengan cepat. Mengerutuki betapa luasnya rumah ini.

Tep

Saat sepatu hitamku menapaki lantai besar dan seketika itu pula aku menyadari jika semua telah berbaris rapi dan telah membungkukkan badan kepada tuan dan nyonya Cho yang sudah berada diambang pintu.

Dengan cepat aku menempatkan diri disamping salah satu maid wanita yang tengah membungkukkan badannya.

Tuan dan Nyonya Cho berjalan dan saat berada didepanku mereka berhenti sejenak.

"Lain kali jangan terlambat" aku menggigit bibir bawahku saat mendapat teguran dari nyonya Cho. Aaah malunya, bagaimana aku bisa teledor seperti ini. Pasti Kim Ahjumma kecewa padaku.

"Nde Nyonya, tuan.. Mianhamnida" aku semakin menundukkan kepalaku kearah mereka.

"Honey.. Masuklah"

'Honey? Siapa ya? Ah pasti tuan muda Cho Henry dan Cho Kyuhyun' batinku bermonolog.

Tap

Tap

Tap

Dua langkah saling beriringan menyita pendengaran siapa saja yang berada diruangan ini.

Ya, bagaimana tidak. Semuanya tengah berdiam diri menantikan perintah yang diberikan oleh sang majikan.

"Semuanya. Mereka ini adalah anakku dan salah satu dari mereka akan menjadi pewaris utama perusahaan Cho Corp. Jadi, berilah sapa kepada mereka"

Suara berat dengan penuh wibawa membuat kami semua, para maid mengangkat kepala kami dan segera menunduk untuk memberikan sapaan khas dari kami.

Tepat saat kami semua mengangkat kepala. Saat itu pula indera penglihatanku tak sengaja bertubrukan dengan mata tajam nan dingin namja berparas sempurna dengan surai coklat lurus namun sengaja ditata acak-acakkan.

"Hei... Namamu siapa?"

Aku dengan segera mengalihkan pandanganku kearah namja yang berada tepat dihadapanku dengan Senyumannya yang sangat manis.

'Dia tuan muda Cho Henry' batinku masih mengamati tiap lekuk wajah putihnya.

"N—namaku tuan muda?"

Aku menunjuk dadaku dengan tanganku sendiri.

"Minhyun.. Lee Minhyun tuan" aku segera membungkukkan tubuhku kembali.

"Ak—"

"Honey... Kalian pasti lapar dan lelah. Appa dan Eomma telah menyiapkan makanan kesukaan kalian"

Tuan muda Henry menolehkan kepalanya dan menerima uluran tangan sang Eomma yang juga tengah menarik tangan anak sulungnya.

.

.

.

Ruang makan yang luas dengan banyak alat-alat canggih yang biasa kami, para maid gunakan untuk menyajikan makanan terbaik kami diatas meja marmer berbentuk persegi panjang.

Keempatnya tengah membicarakan hal-hal kecil yang dapat menambah informasiku yang tengah berdiri disamping Kim Ahjumma.

Ternyata tuan muda Cho Kyuhyun berumur 25 tahun dan tuan muda Cho Henry berumur 21 tahun.

"Tapi aku tidak mau mengambil kuliah bisnis Appa. Biar Kyuhyun hyung saja yang mewarisi jabatan Appa"

Pletak

"Berbicaralah yang sopan"

Nyonya Heechul yang tak lain adalah Eomma dari kedua pangeran tampan itu memukul kepala Henry yang tengah mengaduh.

"Eomma~" Henry mempoutkan bibirnya sambil menatap sang Eomma sebal.

"Aku selesai. Aku mau ke kamar dulu. Oh iya, aku ingin maid itu... Untuk mempersiapkan air hangat untuk mandi"

Aku merasa lenganku tersenggol oleh lengan Kim Ahjumma. Aku mengangkat kepalaku dan menatap tuan muda Kyuhyun yang menatapku intens.

Aku membungkukkan badanku.

"Baiklah tuan muda"

Minhyun POV END

.

.

.

Kyuhyun membuka laptopnya dan sibuk dengan kegiatan barunya.

Maid perempuan yang tengah berada di samping pintu tengah bingung dengan apa yang akan ia lakukan.

"Tuan muda, air panasnya telah siap"

Kyuhyun beranjak dan berjalan kearah Minhyun.

"Kau disini sampai aku selesai mandi"

Ucapan majikan adalah sebuah perintah. Jadi mau bagaimana pun sosok maid cantik itu mengangguk mantap sebagai jawaban.

"Baiklah tuan"

.

.

.

Berulang kali Minhyun menguap dan bosan.

Majikannya mandi hampir satu jam dan ia terpaksa duduk disalah satu single sofa yang terlihat sangat nyaman.

Mata rubah Minhyun semakin berat. Aktivitasnya seharian tak membiarkannya beristirahat barang satu menit saja.

Dengan satu tangan menyangga pipinya Minhyun tertidur dengan pulas di single sofa.

Hampir 15 menit setelah Minhyun tertidur. Pintu berwarna coklat dengan kenop berwarna keemasan terbuka menampilkan sosok memukau dengan bathrobe berwarna putih dan sebuah handuk kecil yang menggantung pada lehernya.

'Eh. Apa aku mandi terlalu lama?' pikir Kyuhyun saat mendapati maid perempuan itu tertidur disebuah sofa dengan posisi yang terlihat sangat tak nyaman.

Kyuhyun berjongkok dan mengamati wajah bak malaikat maid yang sejak awal bertemu telah mengikat hatinya.

Apa salah ia menyukai seorang maid?

Kyuhyun menyibak surai hitam nan panjang maid tersebut dan menyelipkannya dibelakang telinga mungil itu.

'Dia perempuan. Tapi, kenapa dia tidak punya lubang tindik ditelinganya?'

Dahi Kyuhyun menyerngit. Diabaikannya pemikiran tersebut dan kembali mengamati wajah manis itu.

.

.

.

"Eunghh..."

Tubuh mungil Minhyun menggeliat saat merasakan tubuhnya kaku akibat lama tak bergerak kala ia tertidur.

"Kau sudah bangun? Siapkan air panas untukku dan keluarlah"

"T—tuan... Semalam.. Aku.. Mianhamnida tuan muda"

Minhyun berulang kali membungkukkan badannya saat menyadari betapa lancangnya ia tidur di ranjang milik majikannya.

"Hmm... Cepat siapkan air panasnya"

"Baiklah tuan"

'Wajahnya manis sekali, andai dia tahu bagaimana wajah merahnya tadi. Kkkk~'

.

.

.

Oiiiiii... Maaf buat ff abalnya.

Ini idenya nyasar entah darimana? :o

Layak untuk lanjut? Atau udah sampai disini aja?

Responnya ditunggu^^

Don't be siders ya guys^^