Qtalitazahra

.

.

Wonkyu Chef

.

.

Leeteuk mondar-mandir di kamarnya dengan selembar kertas dan sebatang pensil yang ia selipkan di telinganya.

"Hmm, kita tidak bisa meletakkan Siwon di dapur dessert, sudah ada Wookie, Eunhyuk dan Kyuhyun disana" Ucapku meletakkan majalah resep di ranjang Leeteuk, ia tampak berfikir lalu mengangguk-angguk.

"Aku juga tidak mau semakin banyak nama makanan 'KYU' di cafe ini"

"Hm?"

"Kau tidak tahu?"

Leeteuk menggeleng, aku menggeser tubuhku, duduk di samping ranjang, lalu menulis sesuatu diatas kertas note yang aku temukan di meja nakas.

"kau tidak tahu artinya?" Aku memperlihatkan tulisanku, Leeteuk menggeleng.

"Parce Kyu, itu bahasa france, artinya 'karena kyu', aku tidak mau Siwon membuat dessert dengan nama Kyuhyun dimana-mana"

Leeteuk menatapku terkejut, ia duduk disampingku.

"Jinjja? Ya Tuhan, apa Siwon?"

"Hm, seperti yang kau fikirkan, aku merasa jika tuan muda Choi itu sedikit menaruh rasa pada Chef kesayanganmu"

Leeteuk menggigit bibirnya.

"Letakkan saja dia di dapur Appatizer, lagipula bagus jika ia bersama Shindong dan Donghae, ia bisa belajar banyak" Saranku, Leeteuk menghela nafas.

"Kau tahu?"

"hm?"

"Aku sedikit takut"

"Maksudmu, Siwon dan Kyuhyun?"

Leeteuk mengangguk, aku menepuk bahunya menenangkan.

"tenang saja, kita lihat bersama"

...

Dan sejak hari itu Siwon mulai bekerja sebagai Chef baru di Super Chef, ia berada di dapur depan, dapur yang berdekatan dengan meja kasir, tugasnya hanya membuat kopi, makanan ringan, dan makanan pembuka, hal-hal manis dan ringan. Siwon sudah banyak berkembang, ia tidak lagi di tatap aneh oleh teman seprofesinya, ia bahkan banyak belajar dengan Shindong tentang menu-menu yang disukai pelanggan mereka.

"Siwon?"

"Neee"

Siwon muncul dari pintu samping dapur, Yesung berdiri di depannya dengan membawa makanan utama berupa 2 iris daging kalkun setengah matang dengan banyak sayuran dan lelehan madu. Siwon memasang senyumannya ke arah Yesung yang mengeluarkan sesuatu dari saku apronnya.

"Meja 3 di dekat pintu belakang"

"Ay ay" Siwon menempel kertas pesanan itu di papan kecil, bergabung dengan pesanan lainnya. Ia melirik Donghae yang baru saja selesai menyajikan salad buah.

"Hae, bisa tolong panaskan gula untukku?"

Donghae mengangguk, mengambil karamel setengah matang lalu memanaskannya di atas api kecil. Siwon mengaduk adonan pancake yang sudah ia campur dengan raisin dan beberapa buah kering. Bibirnya bersenandung, Sindong mengernyitkan dahinya.

"Kau mendengar lagu itu dari mana?"

"Eh? Aah, aku sering mendengarnya dari Kyuhyun, suaranya sangat bagus"

Donghae muncul dari belakang sambil meletakkan karamel hangat, ia terkekeh.

"Kyuhyun dulu sangat ingin menjadi penyanyi, sayang sekali impiannya gagal"

Siwon menuang sedikit karamel di atas piring saji, membiarkannya beku. Siwon berbalik, menuang adonannya ke atas cetakan yang sudah panas.

"Wae?"

"Kyuhyun menderita Pneumonia, nafasnya sesak jika terlalu dipaksakan bernyanyi"

Siwon melirik Donghae melalui ekor matanya.

"Maka dari itu ia dititipkan ditempat ini"

Siwon mengangkat pancake yang sudah matang, meletakkannya di atas piring saji berlapis karamel lalu menuang kembali sisa karamel lainnya hingga tertutupi sempurna. Siwon sudah tahu bagaimana nasib membawa Kyuhyun ke tempat ini, bagaimana penderitaan yang dialami anggota termuda mereka itu, dan bagaimana ia bisa bangkit kembali setelah terpuruk.

Shindong menepuk bahu Siwon setelah namja itu selesai meletakkan daun mint sebagai penghias sajiannya.

"Aku lihat kau begitu dekat dengan Kyuhyun"

Siwon mengernyit, bingung, Donghae menyeringai, menyenggol lengan Siwon menggoda.

"Aiisshh, bilang saja, aku mendengar pembicaraan Teukie hyung dan Noona"

"..."

"Kau menyukai Kyuhyun bukan?"

Siwon tergelak, salah tingkah, ia menarik salah satu lembar pesanan lalu menempelkannya di nampan, ia menampik lengan Shindong dari bahunya.

"A-ku harus mengantar pesanan" Tampiknya, Donghae dan Shindong tertawa sementara Siwon menggerutu dengan wajah memerah.

Siwon berjalan tergesa ke meja 3, tersenyum simpul sebelum meletakkan piring berisi sajian pembuka itu.

"Selamat menikmati"

Siwon merapikan apronnya lalu hendak kembali ke dapur saat pintu depan terbuka dan terdengar teriakan.

"Siwonnieeeeee!" Kyuhyun muncul dengan wajah sumringah lalu berlari kencang memeluk Siwon, namja itu tertegun, dapat dilihatnya Donghae dan Shindong mengulum senyumnya dari balik pintu dapur, sementara Leeteuk mengernyitkan alisnya, Aku nyaris menjatuhkan tas Kyuhyun yang sedari tadi kupegang, ya, tugas menjemput kyuhyun kali ini jatuh padaku, Siwon begitu sibuk.

Cup.

Dan tas yang kupegang benar-benar terjatuh, Kyuhyun dengan santainya mengecup pipi Siwon lalu kembali bergelayut manja di lengan Siwon.

"Hyungiee, buatkan Kyu makanan manis nee"

Siwon masih berada di masa transisi, telinganya memerah, sangat. Suasana menjadi sepi, semua pengunjung menatap Siwon dan Kyuhyun, aku mengambil alih. Berdehem mencairkan suasana.

"Hahahahaha, mereka kakak adik yang sangat kompak bukan? Hahahahaha" Aku tertawa hambar, diikuti gumaman pengunjung, Aku segera memisahkan Kyuhyun dan Siwon, menyuruh Siwon masuk ke dapur dan menarik Kyuhyun ke lantai atas, menyuruhnya mengganti seragam sekolahnya.

"Ya ampun, ini baru awal, dan Kyuhyun begitu bergantung dengan Siwon" Leeteuk memijat pelipisnya, aku melirik Siwon yang masih berdiri seperti patung meskipun Yesung dan Sungmin sudah menggoyang-goyangkan lengannya.

...

Malam hari setelah cafe tutup.

Aku memakan pisang yang ke 4 sembari memperhatikan Siwon yang menulis beberapa resep baru, kakiku bergerak-gerak, sisa kami berdua di dalam dapur, Siwon sibuk di meja kecil dekat penyimpanan gula, dan aku bersandar di depan mesin pencuci.

Setelah habis, aku membuang kulit pisang itu asal, berdehem sehingga Siwon mengangkat wajahnya. Ia menutup bukunya.

"Siwon, sebaiknya kau tidur"

Siwon mengangguk, ia melepas apronnya, melampirkannya di sisi lemari.

"Kyuhyun.."

"..."

"Dia memang seperti itu, manja"

Siwon menghela nafas, ia tersenyum padaku sambil memperbaiki baju kaus milik kangin yang ia kenakan.

"Gwencana Noona, aku mengerti" Siwon tersenyum, ia berjalan melewatiku, namun baru beberapa langkah aku kembali memanggilnya.

"Siwon, aku sama sekali tidak mempermasalahkan jika kau dan Kyuhyun.."

"..."

"Aku hanya takut, kau seorang Choi.."

Siwon menarik nafas, ia berbalik masih dengan senyumnya, aku menjadi sedikit tidak tega.

"Aku bukan Choi setelah keluar dari rumah itu"

"Siwon, ini tidak seperti.."

"ya, aku mengerti Noona, tenang saja, akan kubatasi perasaanku sendiri"

Aku terkejut, kekhawatiranku menjadi kenyataan, ternyata memang benar selama ini Siwon menyimpan perasaan pada Kyuhyun, tapi sejak kapan? Mereka bahkan baru bertemu seminggu, secepat itukah?

Niat awalku hanya memancing Siwon berujung kenyataan. Aku menatap Siwon yang belum bergeming dari tempatnya berdiri, kuhela nafasku.

"Tidurlah"

Siwon mengangguk, ia berbalik, menaiki satu persatu anak tangga menuju lantai dua, dimana kamarnya berada, bersama Shindong dan Donghae.

Aku sendiri memilih membuat beberapa cemilan dan bahan makanan untuk sarapan besok, sepertinya tidak ada istilah tidur malam ini, aku mematikan lampu utama dan hanya menyalakan lampu temaram, sayup sayup kudengar sebuah suara dari lantai atas, seseorang turun, ah tidak itu dua orang.

"Benarkah? Jadi kompetisi itu benar-benar ada?" Suara melengking muncul dari sosok namja mungil, Ryeowook. Di belakangnya ikut Sungmin dengan selembar surat di tangannya, sepertinya bukan surat biasa.

"Ne, aku menemukan ini di kotak surat pagi tadi, aku berniat memberikannya pada Teukie Hyung, tapi dia sibuk hari ini"

"Tunggu dulu, kotak surat? Berarti kita memang sengaja di undang?" Ryeowook berhenti di anak tangga paling bawah, ia melipat tangannya di depan dada, Sungmin mengangguk memperlihatkan isi surat itu dihadapan Ryeowook.

"Lihat? Mereka bahkan menulis nama cafe kita beserta alamatnya, mereka memang sengaja mengundang kita, bagaimana ini?" Ada nada kekhawatiran di suara Sungmin, Ryeowook mengangkat bahunya tidak tahu harus berkata apa.

"Entahlah, yang pastinya kita harus menyembunyikan anak itu untuk sementara, aku tidak ingin berurusan dengan dinasti Choi"

Mataku membulat, Choi?

"Ya, akupun berfikir yang sama, ah sebaiknya kita berikan saja surat ini pada Teukie besok pagi" Sungmin berjalan menuju dapur, aku segera bersembunyi di antara rak-rak. Namja berwajah imut itu mengambil sebotol air dingin dan buah apel. Ryeowook sendiri mengambil sepotong pear sebelum kembali ke lantai atas, setelah aman aku keluar dari persembunyianku.

"Kompetisi? Choi? Apa mungkin.."

TBC

Nahhh, konflik dataaang, kecepetan? Nope, ini masih awal, biarkan cinta wonkyu bersemi lalu nantinya banyak tantangan dan halangan

Kompetisi dataaaannng, hehehehehe siapa yang buat yaa? Oh iya udah di kasih tahu kan kalau Choi itu juga adalah salah satu Chef, hihihihihihi bisa-bisa mereka ketemu deh..

Ya udah, cukup cuap-cuapnya qai, makasih masih menunggu ff ini muncul yaa, Kyu kurang tampil? Next chapter full wonkyu..

LOVE

QAI^^