Tittle : Diskotik
Cast :
• Oh Sehun
• Kim Kai (GS)
• Etc Other Cast

Warning : GS, HunKai, typo merajalela, alur berantakan
Disclaimer : Cast disini milik orang tua, keluarga dan agency mereka, Hwa Cuma pinjem nama buat di nistain ajaah.
Don't like Don't Read
NO BASH NO SIDER

Jika ga suka sama cerita ini tinggal mengklik tombol close pada komputer kalian
Happy

.

.

Reading XD

.

.

Tok tok tok

Cklek

"loh Sehun ?" Sehun tersenyum kecil lalu menghela nafasnya pelan.

"ada apa ?"

"apa Kai nya ada hyung ?" Jonghyun menganggukan kepalanya menjawab pertanyaan Sehun.

"masuk dulu hun." Ajak Jonghyun membuat Sehun menghela nafasnya pelan dan mengikuti Jonghyun yg berada di depannya.

Jonghyun langsung mendorong Sehun yang sedang lemas entah karena apa duduk di sofa ruang tamu.

"aku panggilkan Kai dulu di kamarnya." Sehun menganggukan kepalanya lemas membuat Jonghyun menggelengkan kepalanya.

Sehun menundukan kepalanya lemas, rasanya Sehun butuh seseorang untuk menghiburnya, Sehun ingin marah hanya saja pada siapa ia marah. Ia rasanya sudah berada di ujung batas kesabarannya.

"Sehun ?" Sehun menoleh dan bangkit dari duduknya langsung menubruk Kai dengan pelukannya, menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Kai.

"ada apa ?" Sehun menggelengkan kepalanya lemas membuat Kai mengelus kepala Sehun pelan.

"aku lelah Kai." Kai mengernyitkan keningnya kecil mendengar gumaman tak jelas Sehun.

"sebenarnya ada apa ?" Kai menuntun Sehun untuk duduk di sofa dan langsung menatap Sehun yg sedang menundukan kepalanya.

"atasanku menyebalkan sekali." Kai memiringkan kepalanya menatap Sehun, tak biasanya Sehun mengeluhkan masalah pekerjaan, biasanya Sehun selalu menikmati pekerjaannya.

"kenapa eum ?" Sehun mendongakkan kepalanya menatap Kai yang tengah tersenyum hangat.

"atasanku memberi deadline pada bagianku, aku, Chanyeol hyung dan Kris hyung sudah mati matian menepati deadline kami, Kai bahkan Chanyeol hyung sampai tidak pulang kerumah tapi apa ? Saat Kris hyung memberikan laporan, laporan kami di tolak dengan alasan ia sudah punya ide lain dan ia akan pakai ide itu untuk acara bulan depan ! Rasanya aku ingin mendorongnya kluar jendela kantor sayang, Menyebalkan sekali manusia itu." Jelas Sehun sambil menjambak rambutnya kesal membuat Kai terkekeh.

"mungkin design miliknya lebih mudah dari design milik kalian."

"jika seperti itu untuk apa memberi deadline pada kami ? Kerjakan saja idenya sendiri." Kai tersenyum lalu mengusak rambut Sehun dengan lembut.

"perbedaan pendapat dengan atasan itu wajar Sehun, mungkin jika kau berada dalam posisi atasanmu itu, kau pasti akan melakukan hal yang sama."

"tapi aku akan menghargai kerja bawahanku."

"walaupun design nya sulit ?" Sehun mengerjap matanya pelan metap Kai yang sedang menatapnya.

"aku tau ide kalian bertiga pasti keren karena kalian bertiga punya pemikiran yang berbeda lalu menjadikan satu, dan mungkin design kalian tidak pas dengan tema acaranya, kan bisa."

"kenapa kau membelanya ? Bukan membelaku eum ?" Kai mengehela nafasnya kasar lalu menarik pelan telinga Sehun.

"Yaak ! Sssh sakit Kai." Sehun mengelus telinganya sambil meringis membuat Kai mendengus sebal, kenapa kekasihnya malah berpikiran ia membela atasannya ?

"bodoh sekali kau ini."

"kau membelanya padahal aku yg sedang sedih ?"

"aku tidak membelanya, aku hanya mengatakan umpama jika kau berada di posisi atasanmu ? Jika bawahan mu membuat design yg tidak sesuai dengan tema acara apa kau tetap akan memakainya ?"

"tidak akan."

"itulah yg atasanmu lakukan." Sehun mengerjap matanya lalu mengangguk kan kepalanya, ia sebenarnya sedang pusing karena atasannya menolak design kelompok mereka, padahal mereka bertiga sudah berusaha untuk tidak melewati deadline yg sudah di berikan.

"aku bahkan sampai tidak tidur karena design itu." Kai menghela nafasnya pelan lalu menatap Sehun yang menundukan kepalanya.

"sudahlah Sehun." Sehun mendongakkan kepalanya menatap Kai yang sedang menatap nya malas.

"aku lelah." Sehun membating tubuhnya ke sofa membuat Kai berjengkit kaget.

"Sehun ? Gwenchana ?" Sehun menganggukan kepalanya pelan walaupun Kai tidak bisa melihatnya.

"kau sudah sembuh ?" Kai mengerjap matanya kaget saat Sehun tiba tiba bangun dan langsung menatapnya.

"S.. sudah." Jawab Kai gugup membuat Sehun langsung menyelipkan telapak tangannya di perpotongan leher Kai.

"maaf mengabaikanmu beberapa hari kemarin." Kai menganggukan kepalanya mantap sambil tersenyum, setelah mengurus Kai yang sedang sakit Sehun langsung berangkat kerja dan setelah itu hanya pesan jangan lupa makan yang selalu menghampiri ponsel Kai.

Tidak ada pesan atau pun telpon malam malam yang sering Sehun lakukan seperti kemarin kemarin.

"aku mengerti kau sibuk." Jawab Kai membuat Sehun terkekeh dan mengusak lembut rambut Kai.

"kau kesini hanya untuk bercerita tentang atasanmu saja Hun ?" Sehun menganggukan kepalanya sambil tersenyum.

" sebenarnya tidak juga sih, aku merindukanmu makanya aku kesini." Kai memicingkan matanya menatap Sehun yang sudah terkekeh.

"modus." Sehun tertawa semakin keras membuat Kai menggelengkan kepalanya, untung Sehun tampan, coba kalau tidak mungkin Kai akan muntah mendengar ucapan Sehun.

"tapi ngomong ngomong aku lapar Kai, aku belum makan apapun sejak siang hari karena terlalu kesal dengan atasan ku ituh." Kai mengangguk anggukan kepalanya.

"aku hanya punya mie instan, karena Jonghyun oppa belum belanja bulanan ya you know lah Hun." Sehun mengangguk anggukan kepalanya paham, karena Kibum belum juga pulang dan membuat Jonghyun dan Kai tidak akan belanja bulanan, jika belanja pun tidak ada yg bisa memasak karena waktu mereka sudah habis di kantor ataupun restauran.

"aku akan makan yang kau buatkan sayang." Kai terkekeh lalu mencubit pelan hidung mancung Sehun.

"ugh menggelikan, tunggu disini Hun." Sehun menganggukan kepalanya membuat Kai bangkit dari duduknya.

.

.

*****

.

.

"Sayang, bangun ! Jam berapa ini ?"

'ugh, Sehun plis ini masih gelap.' Sehun terkekeh sambil membayangkan wajah Kai yang sedang menggeliat di atas tempat tidur dengan kemeja biru muda kebesaran yang ia kenakan semalam.

"ini sudah jam 7 dan kau bilang masih gelap , astagah Kai."

'apakaubilang ? Jam 7 ? Sehun kenapa kau tidak membangunkanku sejak tadi eoh ? Kau menyebalkan sekali, kenapa semalan...'

"aku juga mencintaimu Kai."

'YAAAK ! aku tidak mengatakan itu bodoh, okeh aku mandi dulu, aku tutup Hun.'

"jangan lupa sabunan sayang." Sehun terkekeh mendengar dengusan sebal dari seberang sana.

'kau pikir aku tidak pernah pakai sabun saat mandi eoh ? Aku selalu mandi menggunakan sabun Hun'

"jam 7 lewat 15 loh."

'aish, aku tutup Hun'

PIP

Sehun terkekeh saat panggilan di putus secara sepihak oleh Kai, Sehun tersenyum mengingat setiap kebersamaannya dengan Kai, usia hubungan mereka memang belum sampai bertahun tahun tapi setiap kebersamaan mereka begitu indah saat di ingat.

"Sehun kau bisa terlambat ke kantor." Teriakan ibunya dari luar kamar membuat Sehun menoleh kearah pintu kamar yang tertutup, ia sudah rapi dengan pakaian kerja nya. Hanya saja gara gara kejadian kemarin membuat nya agak malas berangkat ke kantor.

Sehun membuka pintu kamarnya tiba tiba membuat ibunya tersentak kaget melihat wajah lesu Sehun yang terpampang jelas disana.

"eoh ? Umma pikir kau belum bangun." Sehun terkekeh lalu menggelengkan kepalanya.

"sudah bangun sejak tadi kok." Ucap Sehun sambil menghela nafasnya pelan, membuat ibunya mengernyitkan keningnya heran, tak biasanya Sehun mendesah tak bersemangat seperti itu.

"kenapa eum ?"

"hanya sedang malas." Sang ibu tersenyum melihat Sehun yang menundukan kepalanya dan kembali mendesah lelah.

"hanya sedang ada problem yang membuatku enggan masuk kerja umma." Sang ibu kembali tersenyum dan mengusak lembut rambut Sehun.

"setiap pekerjaan pasti ada problem sayang, kalau kau tidak bisa melewati itu kau belum bisa menghadapi dunia yang lebih kejam." Sehun tersenyum menatap ibunya yang tersenyum.

"umma." Ringis Sehun membuat sang ibu ikut meringis sedih.

"cepat sarapan, nanti kau terlambat." Sehun menganggukan kepalanya semangat sambil tersenyum.

"umma tunggu di bawah ya Hun." Ucap sang ibu sambil berlalu meninggalkan Sehun yang terdiam di depan pintu kamarnya, ia merasa beruntung memiliki ibu yang selalu berpikir positif.

Mungkin jika ibunya berpikir negative ia akan di marahi dan sang ibu malah menyalahinya.

"Sehun, cepat sudah siang nanti kau terlambat." Sehun tersadar dari lamunan lalu menatap sang ibu yang mulai menuruni tangga.

"iya umma."

.

.

#####

.

.

"kau mau makan apa eum ?" Kai mengerjap matanya sambil menatap menu restauran Jonghyun yang ada di hadapannya, Jonghyun memaksa Kai untuk datang ke restaurannya mengingat Kai baru pulih dari sakit, terlebih sakit nya Kai karena pola makan yang tidak teratur.

"boleh kah ?" tanya Kai yang masih berbinar menatap menu makanan yang ada di hadapannya.

"boleh sajaaa." Jawab Jonghyun membuat Kai hampir berteriak bahagia karena saking senangnya.

"Kai ?" Kai yang sedang menatap menu langsung mendongakkan kepalanya menatap seseorang yang berteriak memanggil nya dari arah pintu masuk.

"umma ?" Kai berdiri menghampiri ibu Sehun dan Minseok bersama kedua anak nya, Kai langsung mendapatkan pelukan hangat dari Hyemin membuat Kai terkekeh.

"apa yang kau lakukan disini Kai ?" Kai menoleh kearah ibu Sehun sambil tersenyum.

"makan siang umma." Ibu Sehun langsung menyelipkan telapak tangan pada perpotongan leher Kai membuat Kai terharu bahagia, ia tidak tahu jika ibu Sehun tahu ia sakit kemarin.

"suhu tubuhmu masih panas sayang." Kai mengganggukan kepalanya sambil meringis, ibu Sehun mengelus pipi Kai lembut.

"jaga pola makan dan istirahat mu, sayang." Kai menganggukan kepalanya mengerti.

"terima kasih umma." Kai tersenyum membuat ibu Sehun ikut tersenyum lebar.

"Pesanan mu Kai." Kai menoleh kearah Jonghyun yang membawa ayam grilled dan nasi putih panas.

"aku belum pesan apapun." Tanya Kai pada Jonghyun yang sedang menurunkan makanan di meja Kai yang semula.

"waktu istirahatmu sebentar lagi habis Kai, setelah makan aku antar kau ke kantor."

"tidak perlu."

"tidak ada penolakan." Jawab Jonghyun tegas membuat Kai langsung menutup mulutnya diam, ia tau apa akibatnya jika melawan Jonghyun yang sudah membuat keputusan.

Kai menatap ibu Sehun yang menatap kearah Jonghyun membuat Jonghyun mengernyitkan keningnya tidak suka, ia paling tidak suka di tatap oleh orang yang tidak ia kenal.

"aaa oppa, aku lupa memperkenalkan padamu, ini ibu Sehun, ini kakak ipar Sehun, dan dua anak kecil ini keponakan Sehun." Jelas Kai pada Jonghyun dan berharap Jonghyun membalas perkenalan yang Kai lakukan.

Jonghyun langsung membungkukan badannya dan tersenyum menatap ibu Sehun yang ikut tersenyum.

"annyeong ahjumma, aku Kim Jonghyun. Kakak Kai." Ibu Sehun tersenyum hangat dan langsung memaksa Jonghyun untuk berdiri tegak.

"salam kenal Jonghyun, aku bahagia bisa menemukan keluarga Kai." Jonghyun tersenyum dan langsung mempersilahkan ibu Sehun untuk duduk.

"aku ambilkan menu dulu." Ucap Jonghyun sambil pergi dari hadapan Kai, ibu Sehun dan Minseok yang tengah sibuk bermain dengan putra bungsu nya.

"Sehun belum memintaku untuk menemui ibumu Kai ada kendala dengan itu ?" Kai yang sedang membuat Hyemin terdiam pun menoleh lalu menggelengkan kepalanya pelan, kendala bukan ada di Sehun mungkin, tapi dari pekerjaan mereka.

Mereka bahkan belum memikirkan untuk kapan mengambil cuti, mengingat pekerjaan mereka masih belum bisa mereka tinggalkan.

"tidak umma, hanya kami masih sibuk jadi belum memikirkan kapan akan pulang ke pohang." Jelas Kai membuat ibu Sehun menganggukan kepalanya.

"silahkan menu nya." Ucap Jonghyun sambil memberikan menu pada ibu Sehun dan Minseok yang mulai haus.

"kau bekerja disini ?" tanya ibu Sehun pada Jonghyun yang berdiri sambil menatap anak bungsu Minseok yang sedang tenang.

"begitulaah." Jawab Jonghyun sambil terkekeh membuat ibu Sehun mengangguk anggukan kepalanya paham.

"kalau begitu pesankan menu yang enak dari restauran ini Jong." Jonghyun mengangguk anggukan kepalanya mengerti.

"yang berbahan dasar ayam dan daging, aku rasa sebentar lagi Sehun istirahat." Jonghyun menatap Kai yang menundukan kepalanya dalam, Jonghyun tidak tahu jika hubungan Kai dan keluarga Sehun sudah dekat sampai seperti ini.

"aku pesankan menu untuk kalian dulu." Ucap Jonghyun sambil membawa satu menu dan meninggalkan satu menu di table tempat ibu Sehun duduk.

"Terima Kasih Jong." Ucap ibu Sehun sambil tersenyum membuat Jonghyun terdiam sebentar lalu membalas senyuman ibu Sehun.

"maaf Jonghyun." Jonghyun menoleh kearah Minseok yang datang menghampirinya.

"iya ? Ada yang bisa saya bantu ?"

"kalian tidak punya menu bubur ?" Jonghyun menggelengkan kepalanya pelan.

"maaf tidak ada."

"aa kalau begitu ya sudah tidak apa."

"tapi aku bisa membuatkannya." Minseok yang sudah membalik badan untuk kembali ke table nya kembali menoleh dan menatap lekat Jonghyun.

"bisa kah ?" tanya Minseok ragu membuat Jonghyun tersenyum lalu menganggukan kepalanya semangaat.

"aku bisa membuat bubur dengan potongan daging cincang, ayam cincang, lalu ati ayam." Minseok berbinar senang mendengar penuturan Jonghyun membuat Minseok menatap Jonghyun yang masih tersenyum.

"anak ku Hyemin, sedang menderita radang tengorokan, kau tau bubur apa yang cocok di makan saat sedang radang kan ? Hyemin tidak rewel tapi aku tau kalau itu sakit." Jonghyun mengangguk angguk kan kepalanya.

"aku buatkan bubur polos, aku punya bahan minuman hangat yang cocok untuk sakit radang, orang dewasa atau anak kecil." Jelas Jonghyun membuat Minseok semakin berbinar bahagia.

"terimakasih."

"kau bisa menunggu di meja mu, nanti aku antarkan ke meja mu." Minseok menganggukan kepalanya sambil bergumam terimakasih pada Jonghyun yg entah keberapa kalinya.

.

.

#####

.

.

"aku pulang." Teriak Sehun saat memasuki rumahnya, melempar tas kerjanya dan menghempaskan tubuhnya di sofa ruang tamu dan melongarkan dasi yang masih melekat di lehernya.

Hari ini lelah lebih dari yang biasanya, mungkin ia harus kerja ekstra mengingat ia dan kelompoknya mulai mengerjakan ide yang di berikan atasannya.

"tadi umma makan di restauran dekat kantormu Hun." Sehun terlonjak kaget dan membuka matanya melihat sang ibu yang sudah duduk di sebelahnya, membuat Sehun menghela nafasnya lega.

"umma baru tau jika ada restauran yang membuat ayam goreng sangat enak seperti itu."

"umma kesana bersama siapa ?" ibu Sehun menoleh kearah Sehun yang sudah merubah posisi duduknya menjadi tegap.

"bersma Minseok, Hyemin, dan Hyejong, umma juga bertemu Kai disana, sepertinya Jonghyun begitu sangat menyayangi Kai Hun." Sehun mengangguk anggukan kepalanya paham.

"Kai sampai di paksa untuk datang makan siang, karena Jonghyun ingin tau Kai makan dengan benar atau tidak, persaudaraan yang hangat." Jelas sang ibu membuat Sehun memicingkan matanya kesal.

Ibunya pasti sangat ingin dirinya seperti Kai dan Jonghyun, padahal sifat Luhan itu sangat berbeda jauh dengan Jonghyun yang hangat.

"umma makan di restauran Jonghyun hyung ? Lalu bertemu Kai ?" ibunya mengangguk anggukan kepalanya sambil tersenyum.

"Kai makan dengan baik kan umma ?"

"jelas, umma makan satu meja dengannya." Sehun menghela nafasnya lega, ia benar benar tidak ingin Kai sakit lagi seperti kemarin, cukup kemarin Kai sakit dan sukses membuatnya khawatir setengah mati.

"sepertinya Kai belum sepenuhnya pulih Hun, tubuhnya masih hangat." Jelas ibu Sehun membuat Sehun menoleh dan menatap lekat sang ibu yang sudah menerawang kejadian tadi siang.

"suhu tubuh manusia kan memang ada hangat hangat nya umma, jika tidak manusia itu tidak hidup." Jelas Sehun membuat sang ibu mengiyakan penjelasan anaknyaa.

Sehun menghela nafasnya pelan membuat sang ibu menoleh dan menatap lekat Sehun yanh menundukan kepalanya.

"ada apa denganmu ?" Sehun mendongakkan kepala menatap sang ibu yang menatapnya khawatir.

"tidak, hanya saja aku sedikit lelah."

"jangan terlalu memaksakan, jika lelah kau istirahat kalau perlu ambil cuti panjang lalu kau liburan, sudah lama umma tidak melihat mu liburan Hun." Jelas ibu Sehun sambil menatap Sehun, benar juga apa yang di katakan ibunya, kalau di pikir ia tidak pernah libur selain weekend selebihnya bekerja dari pagi sampai malam.

Hanya saat izin sakit kemarin ia ikut ke pohang tempat Kai, rasanya Sehun ingin liburan berdua dengan Kai.

"umma."

"yaa ?" sang ibu menoleh kearah Sehun yang masih menundukan kepalanya dalam, mata sang ibu menatap senyuman lebar dari wajah Sehun membuat sang ibu mengernyitkan keningnya.

"awal bulan depan, bisakah kau menemani aku bersama appa menemui ibu Kai di Pohang ?"

"nde ?" sang ibu membulatkan matanya lalu mengerjap matanya cepat.

"awal bulan depan ? Sudah menentukan tanggal ?" Sehun mengerjap matanya sambil tersenyum.

"tanggal 3 umma." Sang ibu tersenyum lalu mengusak pelan rambut Sehun yang masih berantakan.

"baiklah, akan umma bicarakan dengan appa, Luhan dan Minseok." Sehun tersenyum lalu menggumamkan terimakasih pada sang ibu yang sudah menariknya dalam pelukan.

TBC