OMAKE
Luka tersenyum sedih ketika mengingatnya kembali.
Sudah 2 tahun semenjak perpisahannya dengan Gakupo itu terjadi. Sekarang semuanya sudah berubah. Luka sudah lulus SMA, dan sekarang sedang menjalani masa-masa menjadi seorang mahasiswi di sebuah universitas terkenal di Tokyo. Di sana ia cukup populer selain karena ia cukup cerdas, ia juga cantik. Banyak laki-laki yang naksir dia, tapi tidak ada satu pun yang menarik hatinya.
Ia masih belum bisa move-on dari Gakupo. Oh sudahlah, ini hanya masalah klasik para remaja.
Sebenarnya ia sudah bisa menerima kepergian Gakupo yang bisa dibilang cukup mengagetkannya, tapi tetap saja perasaan itu ada di dalam hatinya. Membekas dan membentuk sebuah lubang yang tidak akan pernah tertutup kembali.
Kecuali jika ada yang berhasil mengisinya.
Tiba-tiba lamunannya terusik ketika terdengar suara khas mobil dari luar rumahnya. Ia bangkit dari tempat tidurnya, dan keluar dari kamarnya.
"Kak, ada apa di luar?" tanya Luka pada kakaknya yang kebetulan lewat di depannya.
"Huh? Oh, entahlah," jawab Luki sekenanya. "Tumben kau memanggilku 'Kak'."
Luka tidak mempedulikannya. Sebenarnya jarang sekali Luka tertarik pada hal-hal seperti mobil box yang lewat di depan rumah, tetapi entah kenapa firasatnya mengatakan bahwa untuk hari ini ia harus memperhatikan dan melihatnya secara langsung.
Dan gadis berambut merah muda itu baru saja keluar dari rumahnya, masih di teras rumah, dan ia sudah bisa melihat bahwa ada sebuah mobil box yang terparkir di depan rumah sebelah rumahnya.
"Ibu, tetangga baru?" Luka bertanya pada ibunya yang sepertinya sudah berada di pekarangan rumah dari tadi.
"Sepertinya begitu, Luka-chan. Ibu harap mereka adalah tetangga yang baik."
Kemudian setelah Luka mengangguk sebagai respon atas jawaban itu, ia beranjak membuka pintu pagarnya, dan memperhatikan tetangga barunya dengan antusias dan penasaran.
Dari tempatnya berdiri, Luka bisa memperhatikan bagaimana beberapa orang berseragam menurunkan kotak-kotak kardus dari dalam box, lalu dibawa masuk ke dalam halaman rumah yang beberapa hari sebelumnya masih tidak berpenghuni itu.
Ia penasaran, apakah tetangga baru ini memiliki anak yang seumuran dengannya. Atau mungkin ia berpikir apakah penghuni baru rumah ini memang sebaya dengannya.
"Uhm... ano?"
Luka terkejut karena tiba-tiba ia mendengar suara bariton dari belakangnya. Ia membalikkan badannya dan mendapati ada seorang pria.
"Err, hai?"
Entah kenapa Luka mendadak canggung menghadapinya. Jika ia lebih perhatikan, pria ini tampaknya sebaya dengannya. Ia memiliki iris mata berwarna biru laut, dan rambut coklat yang panjang itu ia ikat agak tinggi—
Tunggu.
Apa ini hanya perasaannya saja?
Atau penampilan—dan gaya berbicaranya barusan—memang mengingatkannya langsung pada Gakupo?
Mungkin ini efek kebanyakan memelototi layar laptop ketika ia mengerjakan tugas makalahnya.
"Uhm, aku baru saja tiba di kota ini kemarin. Namaku Natsuma Shiori. S-salam kenal."
Luka hafal sekali dengan gaya yang sok-sok dibuat percaya diri padahal gugup itu. Ia kenal.
Dan bukannya bermaksud menyamakan orang yang baru saja ia kenal ini dengan Gakupo—
—tapi tidak ada salahnya Luka percaya dengan apapun itu yang berhubungan dengan reinkarnasi, bukan?
.
.
.
END?!
.
.
.
A/N : AKHIRNYA TAMAT SETELAH HAMPIR 1 TAHUN DITINGGALKAN GITU AJA. /terjunpayung
T-tolong maafkan saya. Padahal saya sudah janji tidak akan lama update. Tapi nyatanya... akhirnya malah sad-ending pula... :v
Tapi omake-nya itu saya bikin Luka bertemu dengan orang yang secara kasatmata sangat mirip dengan Gakupo... dan terpaksa saya bikin OC numpang lewat di sini karena saya gak kepikiran mau makai Vocaloid siapa... =w=
Dan oke. Terima kasih sudah mau membaca, terima kasih sudah mau menunggu chapter 3-nya begitu lama, dan terima kasih juga sudah mau memberikan review. Maaf gak bisa saya balas satu-satu karena saya orangnya sibuk banget sekarang. :D /apa
.
25042015. YV
(13082015. Perbaikan satu biji tanda baca.)