MY TUTOR BOYFRIEND

= KYUMIN =

Summary :

Cho Kyuhyun berjanji pada dirinya sendiri untuk membuat siapapun tutor yang akan mengawasi atas perintah eomma nya tidak betah dan segera mengundurkan diri. Namun bagaimana jadinya jika tutor itu adalah Lee Sungmin, seorang namja manis yang membuatnya merasakan debaran aneh saat pertemuan pertama mereka?

Rated : T (?)

Warning : Yaoi, Typo(s), Weird! Boring!

Disclaimer : Bolehkah aku sedikit egois dan berkata bahwa LEE SUNGMIN MILIKKU! hanya di FANFICTION MILIKKU ini? Hehehe

.

No Bash! No Flame! No Plagiat!

Don't Like Don't Read

.

Previous Chapter

"K-kau! Cho Kyuhyun." nada tak percaya keluar dari mulut Lee Sungmin saat melihat namja yang berjarak tak jauh darinya. Ia mengerjab tak percaya dengan bibir sedikit terbuka.

DEG

Kyuhyun segera menurunkan tangannya dan langsung melebarkan mata saat mendengar suara yang sama memanggil namanya menghentak kesadarannya. Ia dengan jelas melihat sosok manis bernama Lee Sungmin itu benar-benar berada disana. Bukan hasil halusinasinya.

.

Chapter 2

It just my delusion. Hope you like it.

enJOY ~

.

.

.

"Lee Sungmin?" Kyuhyun bertanya sangsi, masih memasang muka terkejutnya.

"Ya, apa yang kau lakukan disini?" lanjut Kyuhyun seraya mendekati namja manis itu. Memastikan bahwa sosok dihadapannya ini sama dengan namja yang kemarin ditemui.

Sungmin menatap Kyuhyun tajam sebelum akhirnya menghembuskan nafas beratnya. 'Oh sepertinya aku salah jika ini akan semudah yang ku bayangkan' batin Sungmin. Jika dulu pertemuan pertama dengan Minho dan Taemin berjalan dengan baik sebelum keduanya menunjukkan sifat aslinya, berbeda dengan orang yang tengah menghampirinya ini. Keras kepala, adalah salah satu sifat Kyuhyun yang Sungmin tangkap dari kejadian kemarin.

Kyuhyun mendudukkan diri di sofa sebelah Sungmin yang langsung beringsut menjauh. 'Mungkin masih kesal karena kemarin' pikirnya. Dengan kesadaran yang sudah kembali sepenuhnya, Kyuhyun mulai menilik satu persatu orang yang ada di ruangan itu. Tiga orang wanita dan dua orang lelaki, termasuk dirinya.

"Jadi kalian sudah saling mengenal?" tanya Heechul pada keduanya. Ia memandang bergantian pada anaknya dan anak sahabatnya.

"Wahh, kebetulan sekali. Ini akan menjadi sangat mudah benarkan Sungmin-ah?" kali ini secara spesifik Heechul menyebutkan nama orang yang ditanyainya.

"A-ahh, ne ahjumma.." jawab Sungmin agak ragu sambil mengusap pelan tengkuknya. Matanya bergerak tak tentu arah pada lantai marmer di rumah mewah itu.

"Jadi, ada apa sebenarnya eomma?" tanya Kyuhyun masih belum terlalu mengerti.

"Kau tak dengar apa kata eomma tadi Kyu? Dia yang akan jadi tutormu." jawab wanita itu dengan gaya elegan melipat kedua tangannya di dada dan menampilkan smirk di wajahnya. Benar-benar persis seperti seringaian anaknya. Buah tak jatuh jauh dari pohonnya, sama halnya sifat Kyuhyun yang sedikit banyak dipengaruhi oleh orang yang telah melahirkannya.

"Ehh? Dia? Memang anak kecil seperti dia bisa?" sinis jelas terdengar dalam nada suara Kyuhyun.

PLETAK

"Ya! Sungmin ini lebih tua darimu, bersikaplah dengan baik. Seperti tak ada yang pernah mengajarimu sopan santun saja." ucap Heechul setelah melayangkan pukulan pelan di kepala Kyuhyun.

"Kau memang tak pernah mengajarkan itu padaku kan? Kau lupa jika selalu sibuk dengan kegiatanmu? Sangat aneh kau tiba-tiba memperhatikanku sekarang." ujar Kyuhyun cuek dan tanpa perasaan.

Cho Heecul terdiam mendengar lidah tajam Kyuhyun beraksi. Hatinya mencelos, sedikit banyak rasa bersalah muncul. Meskipun terlambat ia ingin memperbaiki semuanya, memperbaiki hubungan dalam keluarga kecilnya.

"Huhh benar-benar tak sopan, bahkan pada orang tua sendiri." sindir Sungmin memecah kecanggungan yang terjadi beberapa saat lalu. Dengan lancang ia berani bersuara meskipun tak tahu masalah yang ada di keluarga itu. Satu hal yang ia tahu, ibu adalah sosok yang harus dihormati.

"Hah? Kau menyindirku?" tanya Kyuhyun yang merasa kalimat Sungmin tadi ditujukan untuknya. Wajahnya memerah antara malu atau marah. Sepertinya karena marah, sejak kapan Kyuhyun bersikap malu-malu? Dan lagi sorot mata tajam itu jelas menunjukkan aura tak bersahabat.

Sungmin mengendikkan bahu melihat reaksi yang diperlihatkan sang namja penyuka warna biru. 'Kekanakan.' batinnya dalam hati. "Aku tidak menyindir siapapun, yah entahlah kalau kau merasa seperti itu" balas Sungmin cuek.

"Kau.." Kyuhyun menggeram atas jawaban Sungmin. Ternyata namja ini tak semanis apa yang ia kira. Ikut campur urusan orang, bahkan dalam keadaan tak tahu apa-apa.

"Sudah-sudah, gwenchana Sungmin-ah.." sahut Heechul menengahi, tak enak dengan keadaan ini. Leeteuk pun nampak mengerti, pelan ia mengelus punggung anaknya menenangkan. Entah apa yang sebelumnya terjadi dengan dua pemuda ini. Aura permusuhan terlihat begitu kentara disini. Apa mungkin ada hal yang ia lewatkan sebelumnya? Dan lagi, sejak kapan Sungmin mengenal anak dari sahabatnya ini?

"Bagaimana jika kalian membicarakan waktu belajar dahulu. Kyuhyun, ajak dia ke kamarmu.." saran wanita anggun di keluarga Cho itu. Kyuhyun masih menatap lekat namja di sebelahnya saat mendengar suara sang eomma.

"Tentu eomma, tak masalah." jawab Kyuhyun, seringaian tipis tercetak di wajah tampannya. Ia bangkit dari duduknya dan berlalu menapak ke lantai dua rumah itu. Sungmin menatap ragu ke arah ibunya dan mendapat anggukan penguatan untuk mengikuti langkah namja tuan rumah disana.

"Baiklah, saya permisi dulu ahjumma.. Sunhye-ya " pamit Sungmin sopan,

"Sungmin hyung hwaiting!" teriak kecil remaja wanita mengepalkan tangan dan mengangkatnya di atas kepala, memberi semangat entah untuk apa yang dibalas senyum tipis oleh Sungmin.

"Cepatlah!" teriak Kyuhyun yang kini sudah menunggu di depan pintu kamar. Dengan agak tergesa Sungmin menaiki tangga menuju kamar yang mungkin akan sering ia berada. Pria itu bersandar eloknya dengan kedua tangan yang dimasukkan pada saku celana pendeknya. "Kau memilih murid yang salah Sungmin-ah," ucap Kyuhyun yang didengar samar oleh Sungmin sebelum mereka masuk ke kamar berdua.

Sementara di lantai bawah sana, dua orang maid datang membawakan minuman dan makanan ringan untuk tamu sang majikan. Tak lupa Heechul meminta mereka untuk membawakan jamuan serupa untuk Kyuhyun dan putra sahabatnya yang sedang berada di kamar.

"Putramu sangat manis Teukie-ya. Tak hanya wajahnya tapi sikapnya juga, aku sangat suka dengannya." puji Heechul pada kawan karibnya.

"Ne ahjumma, Sungmin oppa sangat mempesona.." tambah Sunhye membenarkan ucapan auntie nya dengan pipi merona.

"Ahahahah, biasa saja Heechul-ah, Sunhye-ya.. Gomawo ne.." tawa Sungmin eomma menanggapi keduanya. Setelahnya ia meraih gelas yang ada di meja dan meminumnya pelan.

"Lalu, ada rencana apa kau hari ini?" tanya Heechul setelah Leeteuk selesai dengan minumnya. Gelas cantik yang berisi air berwarna orange itu mencapai setengah permukaan setelah beberapa teguknya.

"Hmm, molla.. Aku hanya mengantarkan Sungmin kesini saja, mungkin setelah ini kami akan pulang." Jawab wanita yang memiliki lesung pipit di dekat bibirnya.

"Yah~ kenapa begitu Teukie-ya. Kita kan sudah lama tidak bersama seperti ini. Lagipula sepertinya Kyuhyun dan Sungmin masih akan lama." protes Heechul.

"Hmm, aku kira juga begitu.. Yang aku heran mereka terlihat sudah saling mengenal dekat. Tapi uri Sungmin tidak pernah menceritakan apa-apa.. Padahal biasanya ia sangat terbuka padaku tentang pertemanannya.." ungkap Leeteuk.

"Benar juga ya.. Tapi bukankah itu bagus?" tanya Heechul. "Apa kau pernah mengenal Sungmin sebelumnya Sunhye-ya?"

"Tidak auntie, Uumh.. Tapi memang agak aneh sih.. Kyuhyun oppa kan biasanya tidak terlalu dekat dengan orang baru. Mungkin mereka memang sudah kenal dekat sebelumnya.." jawab Sunhye mengemukakan pendapatnya.

Kedua perempuan tua disana mengangguk tanda setuju. Mungkin saja, lagipula mereka tidak ada yang tahu apa sesungguhnya yang terjadi diantara Kyuhyun dan Sungmin sebelumnya kan?

"Well, kalau begitu kita pergi keluar saja? Belanja atau Body Spa? Daripada dirumah seperti ini, membosankan.. Bagaimana Teuki-ya?" tawar wanita kaya itu.

"Tidak masalah, aku ikut saja.."

"Oke, kalau begitu kita pergi sekarang. Sunhye-ya kau bersiaplah.. Nanti auntie antar sampai rumahmu.. Ah! aku ambil tas dulu di kamar setelahnya kita berangkat Teukie-ya.." ujar Heechul menggebu. Leeteuk pun hanya tersenyum dan mengiyakan apa kata sahabatnya.

.

.

.

Keduanya terdiam, tak acuh dengan eksistensi masing-masing di kamar beraroma pohon pinus segar itu. Sungmin mengedarkan pandangan pada kamar yang yah bisa dibilang cukup besar untuk ditempati seorang diri. Ruangan ber cat biru langit itu terlihat cukup rapi mengingat pemiliknya seorang remaja laki-laki.

Hal yang nampak pertama kali saat namja yang lebih tinggi darinya itu membuka pintu adalah sofa panjang yang langsung ditempati Kyuhyun untuk tiduran dengan santainya dan meja kaca didepannya. Ia bisa melihat ranjang Kyuhyun masih dengan bed cover tak tertata, mungkin akibat Kyuhyun yang dibangunkan paksa oleh sepupunya tadi. Di depan ranjang terdapat LCD Tv Plasma dan PS3 disela buffet bawahnya, terlihat dari stick PS yang masih berada diluar tak dirapikan.

Disebelah ranjang terdapat meja nakas kecil dan oh, apa itu? Semacam guling yang menggantung, seperti objek untuk latihan beladiri. Sungmin tahu itu, tapi tak tahu namanya. Ia pernah melihatnya dulu saat pelajaran olahraga di sekolahnya. Lemari besar yang tampak sebagian Sungmin tebak berada di dekat kamar mandi yang ada di dalam kamar itu. Terdengar gemericik air dan sorot lampu menyala dari dalam sana, mungkin pintu kamar mandinya lupa ditutup duganya.

Setelah puas memperhatikan kamar yang dua kali besar kamarnya, Sungmin mengalihkan perhatiannya pada namja yang memejamkan mata di sofa, tak usik dengan kehadirannya. Ia bergeming di posisinya, namun karena kaki mulai pegal berdiri lama akhirnya Sungmin memutuskan untuk duduk di ranjang king size namja yang keras kepala itu menurutnya. Dari sini bisa Sungmin lihat, benar ternyata kamar mandi disana dalam keadaan terbuka.

"Jadi kau lebih tua?" tanya kyuhyun membuka samar terbuka dan bangun dari posisi tidurnya. Sungmin sontak berdiri dari ranjang Kyuhyun saat namja itu menoleh dan menatap dirinya. Tatapan itu sangat tajam, menghunus dalam maniknya membuat Sungmin bergidik ngeri selanjutnya mengangguk cepat menanggapi. "Kemarilah, kita perlu bicara." lanjut Kyuhyun sambil beringsut ke pojok sofa, menyisakan cukup ruang untuk duduk namja yang akan menjadi tutornya.

"Hm, aku rasa juga begitu." sahut Sungmin sambil berjalan kearah pemuda yang lebih muda darinya. "Jadi sebaiknya, kita mulai dengan perkenalan dulu saja. Yah, mengingat pertemuan pertama kita tidak begitu baik menurutku. Semoga kita bisa bekerjasama." lanjutnya.

"Lee Sungmin imnida, 20 tahun. Mahasiswa tingkat dua. Kau?" ujar Sungmin seramah mungkin.

Tak ada jawaban, Kyuhyun sibuk memperhatikan tampilan Sungmin dari atas kebawah secara berulang. Risih tentu Sungmin rasakan, remaja ini seolah sedang menilainya. "Huh? Apa kau tak diberitahu tentangku sebelumnya oleh eomma? Wajahmu tak pantas jadi mahasiswa, masih seperti bocah." cibir Kyuhyun akhirnya.

Kata-kata Kyuhyun menancap bagai paku yang dipukul keras oleh palu dalam hati Sungmin. Berani-beraninya dia bicara seperti itu. Marah? Jelas. Tapi Sungmin urung menanggapi dengan omelan tak jelas. Percuma, itu hanya akan menunjukkan dirinya tak dewasa, yang ada namja di sebelahnya ini akan terus-terusan meledeknya.

Sungmin mendengus pelan lalu menyeringai sebelum menjawab ejekan Kyuhyun. "Yang aku tahu, ada seorang anak SMA bodoh sehingga perlu tutor professional seperti aku agar dia bisa lulus ujian. Kasihan sekali Heechul ahjumma mempunyai anak seperti dia." ucap Sungmin tenang.

"Dan untuk wajahku yang menurutmu kekanakan ini sebenarnya adalah kelebihan, asal kau tau banyak wanita yang tergila-gila denganku. Daripada kau, masih SMA tapi muka sudah seperti ahjussi-ahjussi tua tak laku dimata wanita." tambah Sungmin.

Telinga Kyuhyun memerah mendengar rangkaian kalimat yang keluar dari bibir tipis pinkish Sungmin. Pertama, lelaki itu mengatainya bodoh. Kedua, lelaki itu merasa kasihan dengan eommanya. Hei, korban disini adalah Kyuhyun, bukan eomma yang seenaknya itu padanya. Terakhir, wajah tua? Demi apa ia yang digilai wanita disekolah disebut ahjussi tua. Tutornya berhasil membuatnya marah kini.

"Kau! Beraninyaa.." Secepat kilat Kyuhyun meraih bagian leher kaos depan Sungmin dan menariknya. Jarak mereka sangat dekat hingga hembus nafas saling terkait dan pandangan mata bertaut erat. Kyuhyun selalu seperti ini, mudah bergolak dan melampiaskan kekesalannya dengan cara keras. Pancaran takut samar terlihat di manik hitam Sungmin atas perlakuan Kyuhyun.

TOK TOK TOK

"Tuan muda.." sebuah suara menginterupsi, menyentak kesadaran mereka. Kyuhyun segera melepaskan Sungmin, menghempaskan lebih tepatnya. Sungmin beringsut menjauh, tangannya memegang dada merasakan debaran kencang disana. Takut, itu yang ia rasa saat Kyuhyun tiba-tiba menyerangnya dengan amarah yang terlihat jelas dimata. Lidahnya mendadak kelu 'sebaiknya mulai sekarang aku berhati-hati jika ingin bicara' begitu ucapnya dalam hati.

"Masuk." satu kata perintah singkat keluar dari mulut Kyuhyun. Pintu terbuka, dan disana berdiri dua orang wanita salah satunya membawa nampan berisi dua gelas minuman dan sepiring kudapan ringan. Tanpa suara mereka meletakkan bawaan, menatanya rapi di atas meja. Tak berani bersuara, hawa di dalam sana berhasil membuat mereka ingin segera menyelesaikan tugas dan pergi dari sana.

"Kami permisi tuan muda." ucap salah satunya dan kompak mereka membungkukkan badan sebelum keluar.

Kyuhyun tak acuh dengan kepergian dua maid yang bekerja untuk keluarganya. ia masih mematung di tempat duduk dengan pikiran berkecamuk oleh sosok di sebelahnya. Kyuhyun merutuk dirinya yang selalu terbawa suasana dan memakai kekerasan dalam menyikapi sesuatu. Dari sudut matanya, ia bisa melihat Sungmin mendadak diam dengan tubuh menegang. Rasa bersalah melingkupi Kyuhyun namun urung untuk minta maaf,itu bukan gayanya.

"Hhh, minumlah." ucap Kyuhyun menawarkan. Ia sendiri mengambil orange juice dingin itu dan langsung meneguknya, segar terasa di kerongkongan. Sungmin hanya mengangguk menanggapi dan melakukan hal yang sama dengan namja remaja disebelahnya.

Keduanya kembali terdiam, tak ada yang mau membuka suara. Sungmin masih dengan rasa takut dan kagetnya, sementara Kyuhyun dengan rasa tak enaknya karena dikuasai amarah begitu cepatnya.

"Sungmin-ah.." Kyuhyun mencoba mengalihkan pikirannya dengan fokus pada tujuan utama mereka berada disini. Membahas jam belajar untuknya.

"N-ne?"

"Kurasa, kau bisa mulai menjalankan tugasmu besok sore. Kau cukup datang dan melaporkan pada eomma ku kalau aku benar-benar belajar." ujar Kyuhyun mencoba kompromi.

"Maksudmu?" Sungmin mengernyit heran.

"Terserah apa yang kulakukan saat jam belajar nanti, kau tak perlu ikut campur.. Yah kau tau aku tak tertarik dengan semua omong kosong ini, yang pasti jika kau datang kau cukup melaporkan pada eomma ku kalau aku benar-benar belajar, kau mengerti?" ucap Kyuhyun mengulangi.

"Kalau kau tidak datang malah akan sangat bagus sekali." lanjut Kyuhyun mencoba peruntungan mengusir namja ini di awal.

'Apa? Apa aku tak salah dengar?' ucap Sungmin dalam hati. Tugasnya memang harus melaporkan hasil belajar namja ini setiap hari –kecuali weekend-. Tapi belum dimulai Kyuhyun sudah menunjukkan tanda penolakan, bahkanmenyuruhnya untuk berbohong pada orang tua? Tidak, tentu Sungmin tidak akan menuruti kemauan namja malas itu.

Opsi terakhir, menyerah lalu tidak datang? Dan harus menjalani hukuman 10 bulannya dengan remaja berisik di tempat bimbingan belajar ayahnya itu? Tidak, ia tak mau seperti itu lagi. Sepertinya Sungmin mau tak mau bertahan disini meskipun harus menghadapi sikap menyebalkan namja yang satu ini.

"Kita lihat saja nanti, yang jelas aku tak akan mundur dan pergi sesuai keinginanmu." balas Sungmin.

"Tck! Terserah!" gagal sudah usaha Kyuhyun, membuatnya mendengus kesal. "Sudah pergi sana, keluar dari kamarku. Aku mau tidur!" usir Kyuhyun terang-terangan. Selanjutnya ia meraih tangan Sungmin, menyeret keluar kamarnya dan langsung menutup pintu dengan keras.

BLAM!

.

.

.

Sungmin berjengit kaget di depan pintu yang kini tertutup rapat itu. Sigh, anak itu.. selain keras kepala, pemarah dan kasar adalah dua poin negative lain yang Sungmin tangkap dari Kyuhyun. Sifat kekanakan? Bisa jadi.

Sungmin memutar balik tubuhnya turun ke bawah, bermaksud menemui tiga wanita yang menemaninya tadi. Sesampainya di ruang tamu ia mengedarkan pandangan, namun tak didapatinya seorang manusia pun disana. 'Kemana eomma?' gumamnya dalam hati. Akhirnya ia memutuskan untuk duduk dan memainkan ponselnya, menekan nomor yang sudah ia hafal diluar kepala.

"Yeoboseyo.. Eomma dimana?" tanyanya.

Sungmin sontak membulatkan matanya saat mendengar jawaban dari seberang telepon sana. "Mwo? Ishh eomma.. lalu aku bagaimana pulangnya? aku ingin pulang sekarang.." rajuk Sungmin manja.

"T-tapi eomma.. Ahh..H-halo? Eomma? Yaish!" Sungmin menutup teleponnya dengan kesal. Apa ia tak salah dengar tadi? Eomma nya bilang agar ia meminta Kyuhyun mengantarnya sampai rumah? Tidak mungkin. Tapi.. mau bagaimana lagi? Ia tak tau jalan pulang kerumahnya, dan lagi untuk apa ia tak jelas berada disini.

Sungmin memutar otaknya, berfikir mungkin ada cara lain untuk pulang tanpa harus meminta bantuan murid pemarahnya itu. Lagipula, ia tak yakin anak itu mau mengantarkannya. Sungmin kembali berkutat dengan handphonenya. Tak lama ia memekik girang, sepertinya ia bisa meminta bantuan adiknya.

Tuuut Tuuut Tuuut

"Ya, yoboseyo dongsaeng-ah.." ucap Sungmin manis.

"Bisakah kau menjemput hyung sekarang? Eomma meninggalkanku sendiri disini." nada memelas Sungmin lancarkan.

"Eoh? Alamat? Mmm, mollaseo.. hehehe,"

"Ya! Berhenti mengataiku babo!" teriak Sungmin.

"Ya! Lee Donghae! Isshh.." Sungmin menatap tak percaya pada panggilan yang diputuskan sepihak oleh adiknya. 'Dasar anak itu.. awas saja nanti dirumah..' geram Sungmin dalam hatinya.

Sungmin membuang nafas berat. Sepertinya tak ada cara lain, ia harus meminta Kyuhyun mengantarkan dirinya pulang. Dengan malas ia kembali naik ke atas –kamar Kyuhyun- mengetuknya pelan, mencoba peruntungan. Meskipun ia tak berharap banyak akan aksinya ini.

"Kyuhyun.."tak ada jawaban. Kali ini Sungmin menambah intensitas ketukannya dan memanggil namja yang ada di dalam kamar itu lebih keras.

"Kyuhyun-ah, Cho Kyuhyun.." pekik Sungmin.

"YA! BERISIK! PERGI SANA!" sahut Kyuhyun dengan teriakan.

Benarkan? Yang ada malah bentakan ia dapatkan. Sungmin memutar bola matanya malas dan memutuskan kembali ke ruang tengah. "Huh, sepi sekali disini. Membosankan.." gerutunya.

Lelaki berumur 20 tahun itu berjalan menghampiri rak tinggi berisi buku. Ia melihat satu-persatu judulnya hingga akhirnya mengambil satu novel tebal. "Harry Potter ? Tak buruk juga." Sebenarnya ia takpernah sekalipun membaca novel karangan J.K Rowling itu, namun pastinya seluruh seri filmnya sudah tamat ditontonnya. "Ahh, ini seri yang ke dua.." ucapnya saat melihat judul yang tertera "and the Chamber of Secrets."

Sungmin membawa novel itu dan merebahkan diri di sofa, mencari posisi nyamannya untuk membaca. "Ada banyak hal yang berbeda dari filmnya." gumamnya. Namun sepertinya kesadarannya perlahan tersita, ditambah semilir dari mesin pendingin disana membuat matanya lambat laun memberat. "Hoaamhh.." sambil terantuk, Sungmin tetap berusaha focus dengan kegiatannya. Detik berikutnya sudah terbang ia kea lam mimpinya.

Jam di dinding menunjukkan jarum pendek yang berhenti di angka 3 dan jarum panjangnya di angka 7, waktu peralihan dari siang ke sore hari. Kyuhyun menggeliat kemudian mengerjabkan mata bangun dari tidurnya. "Uuunghh.." dengungan khas keluar dari bibir tebalnya.

Lapar me mbuat remaja yang baru saja merayakan ulang tahun ke 18nya itu dengan berat hati bangun dari ranjang. Ia melangkah ke kamar mandi dan menuntaskan hasrat buang air kecilnya, hal normal yang dilakukan tiap manusia. "Sekalian aku mandi saja," ucapnya.

Kyuhyun sudah rapi sekarang, tampan sekali dengan celana Levi's dan kaos biru yang dibalut jaket putih sporty. Ah, tapi kan ia memang selalu tampan apapun yang meraih dompet, handphone, dan kunci motor dari atas meja nakas samping tempat tidur. Ia memutuskan untuk makan diluar saja, perutnya sudah berdemo minta diisi mengingat dari kemarin malam memang tak diisi.

Ia turun kebawah dan mendengar suara dengkur teratur dari ruang tengah. Apa sekeras itu? Tidak. Salahkan saja rumah yang seperti kuburan itu sunyinya. Bahkan suara detak jam pun bisa terdengar tanpa perlu repot menajamkan telinga. Penasaran, Kyuhyun membelokkan langkah kesana. Didapatinya seorang namja tengah tertidur di sofa dengan buku tebal di dada.

"Tck, dia masih disini ternyata." ujarnya seraya berjalan mendekat.

DEG

'Cantik!' batinnya lantang bersuara. Ia merasakannya lagi, debar aneh itu saat melihat wajah tenang di depannya. Tangannya terulur mengusap pipi yang sedikit chubby menggoda, 'halus..' diam-diam lengkungan tercetak di bibirnya. "Kau ini benar-benar namja ya?" tanyanya yang tentu saja tak mendapat jawaban apa-apa.

Sang namja Februari kini duduk di lantai dingin memperhatikan keindahan yang dimiliki rupa Sungmin. 'Kau manis saat tengah tertidur seperti ini.' Ia menelusuri lekuk itu sesuka hati, kening yang indah ditambah hidung lancip dan bangir. Dan bagian favoritnya adalah bibir dengan bentuk M istimewa itu. 'Tapi sayang kau ini keras kepala, sok tahu, suka menyindir lagi.' desah Kyuhyun dalam hati.

Sungmin sepertinya mulai tak nyaman dengan posisi tidurnya, ia menggeliat dan sukses membuat Kyuhyun memundurkan tubuhnya. Setelahnya ia berdiri dan menutup muka dengan kedua telapak tangannya. 'Aissh, apa yang kau pikirkan tadi Kyuhyun-ah! Untung saja ia tak terbangun!' rutuknya dalam hati. Ia bernafasnya seteratur mungkin sebelum membangunkan namja yang memiliki gigi kelinci.

"Hei, Sungmin-ah, Sungmin-ah.." Kyuhyun menggoyangkan lengan Sungmin pelan.

"Ya, Bangunlah.. Sungmin-ah bangun! Lee Sungmin!" teriak Kyuhyun kesal. Susah sekali membangunkan pemuda ini.

"Haah? Eoh? Apa ada apa?" Sungmin membulatkan mata tersentak. Bisa terlihat sedikit merah nampak di bagian putih manik indahnya. Kyuhyun ingin tertawa melihat reaksi itu, tapi ia tahu diri untuk tidak melakukannya.

"Sedang apa kau disini? Ku kira kau sudah pulang.." suara bass itu menggema di indera pendengar Sungmin. Ia mengerjabkan mata menyesuaikan dan mendapati anak didiknya berdiri dengan tangan berlipat di dadanya. 'Ahh, sepertinya aku ketiduran tadi.' ujarnya dalam hati saat telah memahami situasinya kini.

"Kau mau pergi kemana?" tanya Sungmin melihat pakaian Kyuhyun rapi.

"Kenapa kau masih disini?" tanya Kyuhyun dingin. "kau ditinggal eommamu?" tanyanya lagi. Sungmin mengangguk mengiyakan, tak nyaman dengan situasi ini.

"kalau begitu aku pergi dulu." ucap Kyuhyun datar dan berbalik badan, berjalan menuju parkiran.

"A-anu.." sela Sungmin dibelakang, ia dengan cepat bangun dan mengekor sang tuan rumah.

"Apa?" tanya Kyuhyun.

"Aku ingin pulang.." kata Sungmin. Kyuhyun mengerutkan kening mendengarnya. Tangannya sudah memasukkan kunci pada motor merah kesayangannya.

"Lalu?"

"Mmh, bisakah kau mengantarkanku pulang?" Sungmin bersuara takut-takut.

"Hah?" tanya Kyuhyun memastikan.

"Iya, bisakah kau mengantarku pulang? Eommaku tadi bilang untuk minta bantuanmu jika ingin pulang. Dia dan Heechul ahjumma sepertinya akan kembali malam." ucap Sungmin menjelaskan. "Dan aku tak mau disini sendirian."

Sighs, Kyuhyun kembali menyibukkan diri dengan motornya. Ia melirik dari kaca spion wajah memelas tutornya. Kembali, ia hanya bisa tertawa dalam hati melihat kadar manis yang mungkin menguar tanpa Sungmin sadar. Ia beranjak membuka pintu garasi dan mengeluarkan motornya, menyalakan mesin agar sedikit panas dan tidak macet saat dipakai nanti.

"Baiklah, naik dan pegangan dengan erat." ucap Kyuhyun setelah ia siap. Sungmin langsung mengikuti dan benar-benar mencengkram jaket Kyuhyun erat. Tak mau resiko terjatuh, karena ia tahu seberapa cepat namja ini akan melajukan motornya. Kemarin sudah ia rasakan sendiri kan?

.

.

.

Mereka berhenti di depan sebuah tempat makan menjual mie panjang dengan kuah semangkok besar yang biasa disebut dengan ramen. Kyuhyun memarkirkan motor pada tempat yang tersedia dan turun dengan cueknya ke dalam kedai itu. Dibelakang, sosok namja yang lebih pendek darinya mengikuti sambil melayangkan protesan.

"Ya,kau bilang akan mengantarku pulang kan? Kenapa malah kesini.." omel Sungmin.

"Cerewet. Aku lapar, lagipula tadi aku memang keluar untuk beli makan bukan mengantarmu pulang."

"Kau mau apa?" tanya Kyuhyun setelah mereka duduk berhadapan di tempat bernuansa negeri sakura itu dan melihat buku menu.

Sungmin memperhatikan gambar-gambar mie yang sepertinya sangat menggoda untuk dimakan. Hmm, tak ada salahnya juga ia mengisi perut. Ini juga sudah lewat dari jam makan siangnya pikir Sungmin setelah melihat jam menunjukkan pukul empat kurang sepuluh menit.

"Samakan denganmu saja.." jawab Sungmin akhirnya. Ia bingung harus memilih yang mana.

"Hmm, oke.." Kyuhyun menjentikkan jarinya dan menoleh kebelakang dimana pelayan kedai itu berjalan kearahnya dengan membawa kertas catatan dan alat tulisnya.

"Shio ramennya dua, minumnya ocha saja." kata Kyuhyun disambut pelayan yang sigap mencatat pesanan.

"Baik, mohon tunggu sebentar." ucap pelayan pria muda dengan sopan.

"Kau sering makan disini?" tanya Sungmin.

"Hm, begitulah.."

"Ohh.." Sungmin mengangguk-anggukan kepala paham. Sedetik kemudian ia fokus memperhatikan tempat makan yang tak terlalu besar itu. Gambar pohon sakura dengan bunga-bunga pink mendominasi visualnya saat melihat dinding disekitarnya. Sungmin tersenyum senang, tentu saja.. ingat kan betapa gilanya ia dengan warna yang katanya identik dengan perempuan itu?

Sementara Kyuhyun mengisi waktunya dengan memainkan hanphonenya. 'Sepertinya aku akan mampir sebentar membeli kaset PS3.' katanya dalam hati. Tak menunggu lama, pesanan mereka pun datang. "Silahkan, selamat menikmati.." ucap sang pelayan membungkukkan badan sopan sebelum pergi.

Mereka menikmati makanan dalam diam, lagipula tak tahu juga apa yang harus dibicarakan. Sesekali Kyuhyun memandang kedepan, memperhatikan cara makan Sungmin. Menggemaskan, itu yang ada dipikirannya saat namja manis itu memajukan bibirnya untuk meniup kuah dari ramen panas lalu menyeruputnya pelan.

"Hmm, masshita! Ahh.. aku kenyang.." ucap Sungmin setelah selesai dari makannya. Ia meraih teko kecil berisi ocha, menuangkan pada gelas bening yang tersedia di dekat dinding sebelah lalu meminumnya. Hal senada yang ia lakukan setelah melihat Kyuhyun mengahabiskan teh hijaunya.

"Kau yang bayar." Perintah Kyuhyun pada Sungmin.

"Hah? Apa?"

"Kau tak dengar? Kau yang bayar.. hitung-hitung bayaran untuk mengantarmu pulang." ujar Kyuhyun seenaknya.

'Anak inii..' sunggut Sungmin dalam hati menahan kesalnya. "Oke, tak masalah." Balas Sungmin kemudian beranjak menuju pojok ruangan dengan tulisan kasir besar tertera menggantung di atasnya. Setelah menyelesaikan transaksinya, ia berbalik dan mendapati namja itu tak ada ditempatnya. 'Sialan, dia meninggalkanku duluan.' umpatnya dalam hati. Dengan langkah cepat ia keluar dari tempat itu.

"Kemana anak itu?" sunggut Sungmin sambil berkacak pinggang.

Tiba-tiba motor yang sangat ia kenal sudah berhenti di depannya. "Ayo, naiklah." ucap Kyuhyun datar.

Mereka pun meninggalkan tempat makan dengan perut kenyang tapi perasaan yang berbeda. Jika Kyuhyun senang bisa makan enak dengan gratis, berbeda dengan Sungmin di boncengan belakangnya. 'Huh, bahkan ia tak berterikasih menyebalkan.' umpat Sungmin dalam hati.

Motor itu kembali melaju cepat. Sungmin lagi-lagi harusmengeratkan cengkraman pada jaket putih pemuda yang sedang mengemudikan kendaraannya. Ada jarak antara punggung dan dada mereka, meskipun Sungmin harus menahan pegal karena itu semua. Jok motor milik Kyuhyun lebih tinggi di bagian belakang kau tahu?

Kyuhyun kembali menepikan kendaraan saat melihat tempat yang menjual kaset PS3. 'Sepertinya ada game baru.' Gumamnya saat melihat poster besar yang tertempel di etalase kaca.

"Ya! Mau kemana lagi kita? Antarkan aku pulang!" teriak Sungmin tak terima.

"Berisik! Aku mau beli kaset game sebentar! Terserah kau mau ikut atau menunggu disini!" bentak Kyuhyun tak kalah kerasnya.

"Cepatlah, aku tunggu disini saja." ucap Sungmin akhirnya. Mengalah? Yah sepertinya ia lelah. Percuma saja. Lebih baik ia menyimpan tenaganya daripada marah-marah tak jelas pada namja keras kepala seperti muridnya. Kyuhyun mengendikkan bahunya sebelum dengan santai melenggang masuk toko yang banyak pengunjung laki-lakinya .

"Ahh, hari minggu berhargakuu.." lirih Sungmin. Bosan, ia memainkan handphonenya. Lama menunggu, sudah 20 menit namja itu tak keluar-keluar juga dari sana. "Apa aku perlu menyusulnya?" Tidak, lebih baik menunggu disini saja. 'Ahh, tapi ini terlalu lama. Apa sih yang dilakukan didalam sana?' batin Sungmin heran.

Sungmin sudah memutuskan untuk menyusul Kyuhyun sekarang, namun urung ia lakukan saat melihat namja yang dinantinya keluar dengan muka berseri dan membawa kantong kertas bertuliskan Game Station, nama tempat yang dikunjungi. "Akhirnyaa.." Sungmin menghembuskan nafas lega. 'Semoga setelah ini aku benar-benar bisa pulang.' doanya dalam hati.

Sungmin melihat Kyuhyun sekilas tersenyum padanya dan berjalan agak cepat kearahnya. Ia mau tak mau membalas itu meski kesal melingkupi dada.

"Ya! Cho Kyuhyun!" Sungmin mendengar suara seorang pria, yang sepertinya juga masih remaja memanggil nama Kyuhyun daribelakang. Bisa dilihatnya dua orang pria berlari memastikan orang yang dipanggil benar-benar yang dimaksud.

'Mungkin teman sekolahnya.' Pikir Sungmin.

Kyuhyun berhenti dan langsung membalikkan badan saat mendengar namanya dipanggil. Mendadak sebuah pukulan keras melayang melukai wajah tampannya. Ia terjatuh, tersungkur menghadapi serangan tak terduga.

"Omona! Kyuhyun-ah!" pekik Sungmin dengan mata membulat tak percaya.

.

.

.

To Be Continued

Halo semua? Apa kabar? Sehat-sehat kan? Hehehe..

Sekarang tanggal 22.. Pertama publish tanggal 2.. Terus apa hubungannya? Gak tahu ya? Sama!

Hahaha.. Sudah abaikan saja.. Saya memang begini adanya _ Apa? Mau bilang aneh? Sesuka kalian saja lah..#EmutLollipop *digeplakmassa- Aish! iya-iya maaf! saya tahu lagi puasa.. Semangat ya! :p

Okeeeh, pertama saya mau mengucapkan banyak terimakasih sama kalian semua reader sekalian yang mau meluangkan waktu untuk membaca terlebih yang mau mereview cerita ini..

Curhat dikit ya, kemarin sempet kaget waktu lihat kotak review ada bashingan buat aku.. Tapi yang sangat disayangkan.. Kenapa dia gak login? Kan aku bingung mau jawabnya gimana

Well, sepertinya saya tidak bisa membalas reviewansatu-satu seperti biasanya. Jadi saya rangkum aja yaa..

R : Lanjuuuuut~

Iya, ini dilanjut kok..

R : Yakin ini rate T ? Pake tanda tanya segala..

Ehhmm.. No Comment ya..

R : Sunghye manggil hyung? Typo ya?

Huwaaaaaaaaaa.. maaf pemirsa.. terimakasih juga sudah memperhatikan dengan seksama.. Iya, jujur saya juga baru sadar kalo itu typo setelah baca reviewan kalian.. Hehehe, maaf yaa.. *bow

R : Lee Donghae adeknya Sungmin?

Kok kalian pada pinter nebak sih? Kkk~ Pasti sering belajar ya.. yah berhubung Kyuhyun emang suka bikin kita tebak-tebakan ama clue-clue yang disebar buat JOYer di twitternya kan ya.. Jadi deh pada pinter-pinter nebaknya #OOT

R : Kyuhyun jatuh cinta pada pandangan pertama!

Tck! Sudah dibilang itu bukan cinta. Hanya sedikit tertarik saja. Baca lagi sana! #ditendangmassa

R : Apa yang bakal dilakuin Kyuhyun selanjutnya?

Molla, aku juga gak tahu #angkatbahu tunggu aja kelanjutannya ya? Fufufuuu~

R : Be Mine!

Tolong, ini FF yang berbeda #kabur

Sudah ya, sekian dulu dari saya.. Hehehe.. #nyengirkuda

Sekali lagi makasih uda menyambut baik FF saya ini.. Jujur saya masih belajar, jadi jangan sungkan ngasih kritik dan saran ke saya yaa..

SPECIAL BIG THANKS TO :

ParkMinMi799, wullancholee, Ria, Kyumin137, shinshinsparkyu, ajengkumala, minskyu0101, fitriKyuMin, UnKnow Joyer, Princess JOYELF137, Love Kyumin 137, Cho MeiHwa, qie andriani, sissy, 5351, ichanpresidentofkms, allea1186, Usagibocha Dian Evita Kyumin, sary nayolla, gyumin4ever, Yefah, KyuMin1307, mayasiwonest everlastingfriends, leedidah, danactebh, Adekyumin Joyer, Unknown nocturnal, Adelia Santi, zagiya joyers, littlecupcake noona, GameSMl, nayKyumin, dian park, Retna JOYer, TiffyTiffanyLee, L137, azmil mufida 10, Fiction Girl Trapped, kyumin pu, ShinJiWoo920202, cloudsKMS, celu valia 9, fariny, Zefanya Amelia, Park Ha Mi, harukahzy, abilhikmah, shirakiri, paprikapumpkin, Ditassi, ChuteKyuMin, mita sarang MIN, ryesungminkyu18, Chominhyun, kyuminers, Phia89, hanna, Guest, may moon 581, KyuMin ELF, PRISNA SPARKYU, ChoLee KyuMinie, Lee90, Guest, Finda Elf 137, RyeoGaa Yewook, akika akika 96, shinjaekyo92, imblacksmile, aiueooo, bLueeeeWY

And Also For ALL SIDERS, Terimakasih sudah membaca dalam keheningan kalian :3 #AkuRapopo

Makasih juga yang udah Mem FAV dan FOLL FF saya ini..

Review Kalian sangat berarti bagi saya..

Saranghae ! #ToelinAtuAtu

Last, Mind to REVIEW again? *bow

Kamsahamnidaaaa~