Fanfiction

Title : Blue World

Cast : All Member Super Junior, F(x) and Other
Warning : Don't Like Don't Read, Just Fanfiction Just Imagination. Typo (s). Saya hanya meminjam nama dari karakter yang ada didalam.

Genre : Brothership, Friendship, Fantasi.

Enjoy ^^
.

.

.

Chapter 1

Bugh

" Arrgggghhhhh"

Satu pukulan telak ia layangkan kearah seseorang yang membuat emosinya naik karena sesuatu hal yang tak ia sukai sama sekali. Namja itu masih berusia 17tahun tapi kenakalannnya bahkan melampau apa yang disebut dengan anak yang berusia 17tahun. Tapi ketahuilah, ia hanya berusaha untuk membela dirinya sendiri.

" Brengsek! Sudah kukatakan hentikan menyiksa binatang seperti itu"

Bugh

Dan satu tendangan membuat seseorang yang sedari tadi ia hajarpun semakin tersungkur,dibantu oleh kedua temannya seseorang itu berusaha berdiri. Dengan tubuh gemetar karena melihat kilatan amarah anak yang berusia 17 tahun tadi akhirnya mereka pun lari pontang-panting dari pada semakin menjadi amukan namja berusia 17 tahun tadi. Tapi ketahulah kalau sesungguhnya mereka memiliki usia yang sama, ckckckck.

" Hah, dasar pecundang!" Makinya kesal dan memutuskan untuk pulang dengan keadaan yang cukup berantakan karena sehebatnya dia tetap saja dia itu seorang manusia (?). Melawan 3orang pada awalnya membuat dirinya sempat kewalahan, sempat terkena pukulan dan tinjuan yang mampu sedikit mengurangi kadar ketampanannya.

" Aw, aw yak pelan sedikit. Ini sakit Yesung-ah!"

Namja manis yang ter lihat memakai kaca mata itu melipat kedua tangannya didada. Memicing, memberi tatapan mengintimidasi untuk hyung yang berusia lebih tua lima menit darinya ini, mereka Kembar. Dengan sebelah tangannya ia memperbaiki kaca matanya yang sedikit bergeser lalu setelah selesai tangannya terulur ke wajah Hyung satu-satunya ini.

Nyuttttttt

" KYA!"

Dan dengan tak berperikemanusiaannya ia tekan luka memar yang berada di sudut bibir sang hyung yang menciptakan erangan yang luar biasa hingga membuat rumah mereka yang merangkap sebagai Gereja tersebut menjadi sedikit bergetar.

" Kau mau membunuhku huh?"

" Siapa yang menyuruhmu berkelahi? Sudah ratusan kali kukatakan untuk tak berkelahi karena yang ada kau yang akan rugi sendiri hyung" Yesung kembali melipat kedua tangan didadanya seraya memutar malas kedua bola matanya " Ha….h, nan mollayo. Apa bisa aku membiarkanmu sendiri disini sementara aku tinggal di Asrama untuk belajar."

Srettttt

" Kan ada aku?" Seseorang muncul dari balik pintu, hanya menyembulkan kepalanya. Tersenyum sangat lebar seperti manusia yang sama sekali tak memiliki beban apapun didunia ini. Dia Appa, kedua namja kembar itu.

Yesung menghela nafas panjang, tak ada bedanya antara appa dan anak ini fikirnya. Hyung dan Appanya sama-sama tidak waras.

" Cih, kakek tua seperti mu bisa apa?"

" Yak! Park Heechul-sshi, siapa yang kau sebut tua haaaahh"

Yah, yah. Appa yang satu ini sangat Sensitive jika disinggung soal umurnya yang sudah menginjak kepalanya 4.

Heechul dan Yesung saling pandang lalu mereka mengedikkan bahu bersama-sama " Appa kan memang sudah tua" Sahut mereka Kompak. Ingat, mereka itu kembar.

.

.

.
Suasana makan malam yang Hikmat, dimana ada seorang ayah dan dua anak yang sudah menginjak remaja. Heechul sesekali melirik kearah Dongsaengnya yang menikmati makan malamnya dengan begitu tenang. Dia menghela nafas, sebelah tangannya ia gunakan untuk menumpukan pipi untuk melamun.

Yesung yang merasakan kegundahan hati sanga hyung menoleh, sebelah tangannya terulur dan menepuk pelan pundak Heechul membuat lamunannya yang belum sempat melayang langsung buyar begitu saja " Aku tau kau pasti akan merindukanku?" Ucapnya pelan, tersenyum tulus yang mampu membuat hati siapapun menghangat melihat senyum yang seperti malaikat itu.

" Yak! Euh, tentu saja. Apapun ceritanya kau itu dongsaengku Yesung-ah"
" Tidak perlu seperti itu, "

Plak plak

Saudara kembar itu mendapat hadiah jitakan sayang dari Appa mereka

" Yakk!"

" Kalau kau tidak jadi brandalan dan Rajin sekolah sudah pasti kau dan Yesung akan masuk disekolah yang sama" Sang Appa menunjuk-nunjuk kening Heechul berulang-ulang.
" Aku tidak suka sekolah, otakku tidak bisa menerima pelajaran-pelajaran sialan itu sama sekali" Dengus Heechul dengan melipatkan kedua tangannya didada seraya membuang pandangannya kearah lain " Lebih asik menghajar orang dan~~"

Srettt

Plakkk plakkk

Yesung memiting Leher Heechul lalu menjitaki kepala Hyungnya karena gemas. Hyungnya memang sangat bodoh, lebih suka menggunakan otot ketimbang otaknya.

" Yak! Yesung-ie, appo! Lepaskan, Aish-kau ini durhaka sekali sih"

Bagai ada tanduk merah dan taring yang siap keluar ketika Heechul melihat kilatan kemarahan dari wajah dongsaengnya ini. Sepertinya dia sudah membangunkan Monster yang bersemayam didalam tubuh Yesung.

Glekkk

Heechul menelan salivanya susah payah saat melihat bola mata yesung yang mulai berubah berwarna kehijauan.

" Ye-yesung-ie…Aku kan hanya bercanda!"

" rrrrrrrrr bercanda katamu…" Taring Yesung menyembul dari sisi-sisi bibirnya " Kau fikir Appa mencari uang selama ini hanya untuk membuatmu menjadi preman pasar huh"

Byurrrrr

Dengan sebaskom penuh air yang disiramkan padanya membuat kemarahan yesung langsung turun ke level menengah. Appanya yang melakukannya dari pada Heechul menjadi amukan anak bungsunya ini yah meskipun Heechul pun memiliki kekuatan yang sama tapi Level kekuatan saudara kembar itu jelas berbeda.

Yesung memutar kepalanya " Kenapa Appa menyiramku?" Dengusnya dengan mempoutkan bibir mungilnya.

" Aku tak ingin rumahku Hancur karena ulah kalian berdua nantinya" Sahut sang appa sambil menenggelamkan kepala Heechul didalam baskom yang telah tandas airnya tersebut " Akan lebih baik jika seperti ini"

" Yak Kakek tua, lepaskan. Kau mau apa?" Teriak Heechul karena appanya menahan baskom agar Heechul tak bisa mengeluarkan kepalanya dari sana.

" Huh?" Yesung tersenyum misterius karena mengerti maksud sang appa " Ayo Kita lakukan" Teriaknya lantang Tang dibalas anggukan semangat oleh sang Appa.

" Hana dul set! Kya!"

Plak bugh pletak buagh

Yesung memukul baskom dan Appanya membantu Yesung untuk membantai Heechul, tepatnya Kepala Heechul yang masih bersarang indah didalam baskom tersebut. Mereka menganiaya namja tampan itu karena kesal dan gemas akan sifat liar Heehul yang tak pernah berubah.

" Yak, yak..Hue…Kalian berdua kejam sekali.. Lepaskan aku!"
Plak bugh buagh pletak

Ha…h biarkan saja keluarga ini bersenang –senang dimalam yang indah dan penuh salju ini.

" Para pangeran Blue World telah menginjak remaja yang mulia" Mahluk berwujud setengah Srigala yang bersujud dihadapan yang mulia yang ia agungkan. Wujudnya sempurna dengan otot-otot bak pualam yang menghias indah membuat siapapun akan bertanya, benarkah dia itu iblis atau kah malaikat yang terkungkung dalam tubuh seorang iblis yang hina " Perintah untuk membunuh mereka hamba nantikan, darah mereka akan hamba persembahkan untuk yang mulia"

Wanita itu melirik dengan ekor matanya. Wajah cantik yang selalu ia agungkan, keindahan lekuk tubuh sempurna namun menyimpan sejuta sifat iblis yang sungguh tak pantas menyandingi kecantikannya yang tiada tara. Dia Ratu dari segala ratu iblis didunia. Dengan anggun ia melangkah menghampiri sang hamba yang begitu setia, tangannya terulur membelai wajah sang hamba dengan kuku-kuku panjang berwarna semerah darah yang berkilauan " Bersabarlah sedikit, Andrew" Desisnya " Sedikit lagi kedua pangeran itu akan jatuh kedalam genggamanku. Darah mereka adalah sumber keabadian dan kau tau, salah satu dari kedua pangeran itu akan kujadikan penguasa Kerajaanku Hahahahaha" Tawanya melengking dan menggema hingga ke penjuru istananya " Aku akan menjadikannya suamiku" Yeoja itu menatap tajam sang hamba yang merunduk begitu dalam.

" Hamba akan membawakan pengantin anda segera yang mulia"

" Kau Yang terbaik" Yeoja itu tersenyum puas, ia mendongak untuk melihat langit kelam melalui kaca penghubung istananya dengan langit malam " Pengantinku, " Desahnya seraya menyentuh dada bagian kirinya.

.

.

.
Heechul menatap nanar punggung Yesung ketika saudara kembarnya itu begitu asik menyusun perlengkapan yang akan ia bawa ke Asrama. Yesung mendapatkan Beasiswa karena ke jeniusannya, memiliki otak yang sangat encer sehingga appa nya tak perlu pusing-pusing mencari biaya yang besar untuk yesung masuk ke fakultas mahal.

Berbeda dengan Heechul yang memiliki tingkat kecerdasan yang pas-pasan. Namja itu sama sekali tak pernah berfikir untuk melanjutkan sekolah karena menurutnya semua itu hanya omong kosong belaka dan terbukti sampai saat ini yang ia bisa hanya membuat kekacauan dan berkelahi.

" Hyung harus menjaga appa, tidak boleh membantah apa yang ia katakan dan"
" Ish kau ini cerewet sekali sih, seperti ajumma-ajumma saja" Potong Heechul yang mampu mengundang kerucutan di bibir yesung " Kakek tua itu"

" SIAPA YANG KAU PANGGIL KAKEK TUA HEECHUL-AH" Teriak Appa mereka dari luar.

" Ya ampun!" Desah Heechul seraya memutar malas kedua bola matanya " Kenapa kau selalu menguping kakek tua sialan"

" Ha~~h kalian ini kapan akurnya sih" Yesung menepuk jidatnya Frustasi " Hanya hyung harapanku satu-satunya untuk menjaga appa saat aku tidak ada. Jangan hanya membuat keributan dan~~ Cari pekerjaan supaya hyung tidak bosan"

" Pekerjaan" Beo Heechul " Pekerjaan apa yang cocok buatku? Dan mana ada orang yang mau mempekerjakan seorang berandalan sepertiku"

Yesung tersenyum tipis lalu ia rengkuh bahu hyung kembar kesayangannya ini " Hwaiting" Ucapnya memberi semangat " Dan ingat, jangan menggunakan kekuatan mu sembarangan oke. Karena kalau ada yang tau tentang kekuatan yang hyung miliki itu akan sangat berbahaya"

Heechul mendesah malas " Iya dongsaeng cerewet! Astaga~~ semakin lama kau semakin mirip saja dengan kakek tua itu"

" Dia appa kita hyung" Sela Yesung

" Ya,ya Appa Kita" Cibir Heechul " Kau juga disana harus jaga kesehatan arrachi, aku pasti akan sangat merindukanmu" Heechul beringsut memeluk yesung, dia akan benar-benar merindukan dongsaeng manisnya ini

" Aku juga pasti merindukanmu hyung" Yesung berbisik manja seraya menenggelamkan wajahnya di curuk leher Heechul.

" Kya~~ Heechul-ie babbo!"

Sraaakkkk

Selembar potongan Koran dilempar sang Appa kewajah tampan Heechul dengan sangat tidak sopan.

" Astaga~~ Kakek tua ini!" Desis Heechul melepaskan pelukannya dari yesung. Matanya berkilat karena kesal pada kelakuan Appa nya yang suka seenak hati dan Yah, bukankah mereka berdua itu sama saja.

" Hehe, i-itu. Ada lowongan pekerjaan di sebuah mini market. Dari pada kau berkeliaran seperti orang gila. Lebih baik kau mencari uang" Ringis sang appa seraya menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

" Huft~~ " Heechul membuang nafas pelan, tak mau memancing keributan mencoba untuk meredam kekesalan dan bersikap sesuai keinginan Yesung adiknya. Tangannya bergerak membaca selembar Koran itu dan yah memang ada Informasi lowongan pekerjaan disana " Huh, dibutuhkan seorang pengangkut barang! Wew! Aku tau kalau aku ini sangat kuat, tapi kenapa harus jadi pengangkut barang. Apa tidak ada pekerjaan lain yang lebih elit?"

" Dicoba saja dulu. Mnecari pekerjaan itu tidak mudah" Appanya berdiri bersandarkan daun pintu seraya memandangi wajah tampannya dengan sebuah cermin kecil " Atau kau mau jadi brandalan terus menerus huh?"

" Baiklah" Heechul berdiri, mendongak menatap langit-langit kamar mereka. Mengepalkan tangannya untuk meninju udara " Aku akan membuktikan pada Kalian kalau aku tak hanya bisa membuat kekacauan" Ucapnya lantang dan penuh kebanggaan.

Yesung dan Appanya saling pandang lalu tersenyum bersama-sama.

Melamar pekerjaan merupakan hal baru yang sedang ingin Heechul coba. Tapi bukan Heechul namanya kalau tak menggerutu dengan suatu yang hendak ia jalani. Apa lagi saat Yesung menjejalinya dengan setelan khas orang yang hendak melamar pekerjaan. Jas Hitam mewah, kemeja putih dan dasi yang senada.

Yesung hanya ingin Heechul terlihat seperti namja baik-baik ketika melamar pekerjaan dan modal wajah tampannya mungkin saja bisa membuatnya dengan mudah diterima, meski hanya sebagai pengangkut barang (?) terlalu berlebihan sebenarnya.

" Yesung, kau mau membunuhku dengan ini?" Heechul menimang-nimang dasi yang dipinjamkan Yesung dan mencobanya.

Jangankan memakai dengan benar, bahkan dia sampai tercekik saat mencoba benda laknat menurutnya itu.

" Ha~~h sekali bodoh tetap saja bodoh"

Sreetttt

Gemas melihat Heechul yang tidak beres ketika mengenakan dasinya sang appa menarik kasar dasi yang masih bertengger indah dileher heechul yang semakin membuat Heechul tercekik " Yang tumbuh hanya postur tubuhmu saja, tidak dengan usiamu, ckckck"

" Yak! Yak eeekkkk..Kau benar-benar ingin membunuh anakmu yang paling tampan ini ya kakek tua"

Geram karena panggilan Heechul, appanya semakin mengeratkan ikatan dasi heechul " Kakek tua kepalamu" Cetusnya.

" Ahhk uhuk-uhuk-uhuk! Kejam sekali" Desis heechul setelah sang appa selesai memakaikan dasinya " Hue~~ Yesung. Setelah kau pergi mungkin kakek tua ini akan benar-benar membunuhku" Adu heechul seraya menunjuk-nunjuk hidung sang appa dengan sangat tidak sopan.

" Iya aku akan membunuhmu karena terus menyebutku kakek tua" Appa mereka melepas sepatu dan mengacungkannya hendak memukulkannya pada heechul.

Mata heechul membola melihat sepatu berlapis kulit itu diarahkan padanya " Kya~~~ tolo...ng"

Jeritnya lari pontang-panting saat sang appa sudah benar-benar siap untuk menghajarnya.
" Jangan lari kau anak kurang ajarr"

" Yesun~~ng tolo...ng"

Melihat itu yesung hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya seraya menepuk jidat " Mereka selalu membuatku pusing" Desahnya.
Sreeekk sreeeekk

Yesung melirik dengan ekor matanya ketika telinganya menangkap sesuatu yang terasa ganjal. Sesuatu yang takkan mampu didengar oleh manusia biasa. Namja manis itu mencium bau yang sangat kental dan dia tau pasti kalau itu bukan bau manusia " Tidak perlu bersembunyi" Ucapnya seraya tersenyum manis karena dia tau siapa yang menguntitnya sedari tadi " Aku tau kau ada disini"

Sriiingg

Seorang yang berwujud seperti peri muncul, sangat cantik dengan cahaya berwarna hijau yang menyelimutinya. Ah dia memang peri . Lebih tepat jika disebut peri hutan, karena tubuh indahnya diselimuti akar yang menjalari bagian-bagian tertentu tubuhnya, dan dedaunan yang membalut tubuhnya layaknya pakaian yang dikenakan oleh manusia. Peri cantik itu menghampiri yesung, bibir mungilnya mengerucut karena ketahuan menguntit. Padahal dia sudah bekerja keras agar baunya tak sampai tercium oleh penciuman yesung yang begitu tajam " Lagi-lagi tuan menangkap basah aku, huh menyebalkan" Dengusnya kesal " Padahal aku sudah membuat ramuan paling mujarab supaya tuan tidak mencium bauku sama sekali"

Tangan yesung terulur menyentuh kepala peri hutan itu lalu menepuknya pelan " Sudahlah. Kan sudah kukatakan aku tidak mau kau ikut denganku. Kau disini saja menjaga appa dan Heechul hyung mengerti"

" Tapi tuan! Ratu Victoria sedang menunggu saat yang tepat untuk menjemput pengantinnya dan tugasku adalah untuk menjaga kedua pangeran hingga Kalian siap untuk berperang. Aku belum tau mana dari kalian yang akan menjadi pengantin ratu Victoria. Ish~~ tua~~n biarkan aku ikut dan menjagamu"

" Aku bisa menjaga diriku sendiri, luna.." Yesung merunduk untuk membujuk luna sang peri hutan " Tidak dengan Heechul hyung. Dia masih belum bisa mengontrol jiwa api yang bersemayam didalam dirinya dan yang bisa mengontrolnya hanya luna, sang peri hutan yang memiliki setengah kekuatan Dewi Air. Hanya kau harapanku satu-satunya."

" Huh! Tuan Heechul itu sangat menyebalkan. Dia selalu saja membuatku kesal, tidak seperti tuan yesung yang begitu baik dan penyayang." Kerucutan dibibir mungil peri hutan itu semakin panjang membuat Yesung gemas untuk mencubit pipi peri cantik itu " Ya! Tuan.. kau mulai tertular virus sadis tuan Heechul. Ini sakit tau" Erangnya sambil mengusap-usap bekas cubitan Yesung.

Yesung menggembungkan pipi seraya melipat kedua tangannya didada. Namja manis itu nampak berfikir.

Luna memiringkan wajah nya untuk menelisik keresahan yang tengah melanda Yesung " Tuan" Panggilnya pelan

" Huh?"

" Aku yakin Pengantin Ratu Victoria pasti Tuan Heechul"

Yesung mengerutkan kening akibat celetukan Luna.
" Kita tau kan Sehebat apa dan sekuat apa tuan Heechul jika kekuatannya telah sempurna. Dan~~ Ratu Victoria pasti memilih pengantin yang sepantaran dengannya. Sama-sama kejam"

Yesung menatap tajam luna. Namun setajam-tajamnya tatapan itu tak ada sedikitpun kemarahan disana yang tak membuat luna takut malah ia beringsut menggelayuti yesung.

" Apapun yang terjadi aku Akan berusaha untuk melindungi Hyungku, Luna. Aku takkan membiarkan Victoria menjadikan Hyungku sebagai pengantinnya dan kembali merebut Blue World dari tangannya" Mata Yesung berkilat dan berubah warna menjadi kehijauan namun itu hanya berlangsung sebentar " Sekarang kembalilah ke Hutan" Perintah yesung.

" Huh~~ " Luna menggeleng-gelengkan kepalanya " Aku mau ikut tuan ke Asrama"

" Dasar keras kepala" Sungut yesung kesal " Aku tidak mau nanti kau mengajakku bicara dan semua orang di asrama akan menganggapku orang gila karena mereka sama sekali tidak bisa melihatmu"

" Aku takkan mengganggu tuan. Aku hanya akan menjaga tuan dan berjanji akan menutup mulutku rapat-rapat agar tuan tidak dianggap gila oleh manusia" Peri cantik itu tersenyum sumringah " Dan Aku akan meminta Suli untuk menjaga tuan Heechul"

Mata yesung membola " Heuh? Peri Bumi?"

Luna menganggukkan kepalanya antusias

" Yang ada mereka akan ribut setiap hari"

" Tidak akan"

" Ha~~h ya ampu...n kenapa semua orang membuat ku pusing hari ini" Yesung mengurut pelipisnya yang terasa berdenyut-denyut.

"Aku peri tuan" Sahut luna.

Zlassshhh

Peri cantik itu merubah wujudnya menjadi seekor burung parkit lalu ia putuskan untuk bertengger dibahu Yesung " Seperti ini lebih baik bukan?"

Yesung mengelus kepala luna yang telah berwujud burung Parkit " Yah, yah..Terserah kau sajalah" Desahnya lalu ia pun mulai membereskan barang-barangnya karena sebentar lagi jemputannya akan datang. Mobil yang akan mengantarkannya ke Asrama dimana ia akan menuntut Ilmu disana.

..

.

.

TBC/ End

Ini Masih Awal And Ni FF Bakal Banyak Chapter. Mungkin Sampe Dua puluhan Keatas Hehe….Sebenarnya niat awal ini gak bakal ada Yaoinya tapi biasanya tanganku pasti gatel buat nyempilin Yaoi Romance… Hah, Entahlah kita liat nanti aja ya hohohoho
Mind to Review. Kritik dan Saran diterima dengan sangat Baik dan Tidak berupa Bashing.
Gomapta ^^