Double Trouble

.

.

Kim Yesung

Cho Kyuhyun

Choi Siwon

Dll

.

haaaiiiii... entah akhirnya last episode. sebenarnya Chap kemarin itu udah bisa end. tapi kayaknya akan terasa buru-buru kalo aku kelarin di chap kemarin. jadi aku tamah satu episode buang-buang waktu untuk menuju end.

Happy reading!

.

Dan baru saja namja manis itu keluar dari mobil, saat tiba-tiba seseorang menubruknya, dan memeluknya dengan erat.

"Kau membuatku hampir gila, Yesungie!"

"Wo-wonnie hyung..." sentaknya.

Sementara tak jauh dari mereka, Cho Kyuhyun jatuh terduduk menatap punggung kakaknya yang memeluk erat tubuh namja yang ia cintai.

"Syukurlah kau selamat...," lirihnya.

.

last chap

.

Siwon masih mendekap tubuh Yesung dengan erat, seolah tak ingin melepasnya lagi. Sementara Yesung hanya bisa terpaku dalam kungkungan tubuh namja itu.

Tak jauh darinya Lee Hyukjae hanya bisa menarik nafas berat, menatap Siwon dan Kyuhyun bergantian.

"H-hyung..., kenapa tiba-tiba memelukku?"

Siwon melepas pelukannya, lalu memeriksa setiap inci dari tubuh Yesung. Memastikan namja manis itu tak terluka sedikitpun.

"Gwaenchana? Apa kau terluka? Apa penculik itu melakukan sesuatu padamu?" tanyanya cemas.

"Ne?" ucap Yesung tak mengerti. "Darimana Wonnie hyung tahu kalau aku dicu-," kalimat Yesung terhenti. "Hyukkie hyung?!" protesnya kemudian.

"Permainan hari ini selesai sampai di sini. Aku pulang, Yesungie. Salam untuk Heenim. Annyeong!"

Tanpa menunggu reaksi Yesung, Lee Hyukjae melompat masuk kembali ke mobilnya dan meninggalkan ketiga namja yang menatapnya heran.

"Aish! Dia masih saja usil!"

"Nugu?" tanya Siwon.

"Dia..., teman Chullie hyung. Sebenarnya aku tidak dicu-" Yesung tak melanjutkan ucapannya saat tatapan matanya menangkap bayangan Kyuhyun yang masih terduduk disamping pintu mobilnya.

"Cho Kyuhyun?" ucapnya seraya melangkah mendekati namja pucat itu dan berjongkok di depannya. "Kau baik-baik saja?" tanyanya cemas.

"Aku pikir kau benar-benar sedang diculik. Aku hampir mati karena mencemaskanmu."

"Mianhae. Aku tidak tahu kalau Hyukkie hyung-"

Kyuhyun menarik Yesung ke dalam dekapannya. "Gwaenchana. Aku tidak peduli. Asal kau kembali padaku, aku tidak peduli dengan yang lain."

Deg.. deg..

Yesung mendorong Kyuhyun menjauh, dan langsung berdiri. Tak ingin Kyuhyun merasakan detakan jantungnya yang sangat tak beraturan karena dekapan dan ucapan namja tampan itu.

"Wae?!" Kyuhyun ikut bangkit dari posisinya.

"K-kenapa memelukku seenaknya, eoh?!" marahnya menutupi kegugupannya.

"Bukankah tadi Siwon hyung juga memelukmu? Kenapa kau tidak protes padanya?"

"Itu..."

"Tentu saja karena Yesungie menyukaiku. Makanya dia tidak menolakku. Benar kan, baby?" ucap Siwon sambil merangkul bahu Yesung dari belakang.

"Ya! Ya! Choi Siwon singkirkan tangan kotormu darinya!"

"Shireo! Aku memeluk kekasihku, kenapa kau keberatan?"

"Apa maksudmu, eoh? Kita sama-sama ditolaknya. Jadi kedudukan kita masih imbang. Cepat lepaskan!"

"Shireo! Bukankah kau sendiri yang bilang di depan wartawan, asal Yesungie selamat kau tidak akan berharap apapun lagi?" ucap Siwon sedikit memutar ucapan Kyuhyun.

"I-itu.., aku bilang kan sampai dia memilih. Sebelum itu aku tidak akan menyerah!"

"Cih! Tidak konsekuen!" komentar Siwon.

"Mwo?! Ya! Sampai kapan kau mau memeluknya? Kim Yesung, kenapa kau diam saja, eoh?!"

Yesung tersentak. Refleks ia melepaskan diri dari Siwon.

"Ya! Kalian ini! Apa kalian belum puas membuatku dicemooh semua orang, eoh?! Bisakah kalian menjauh dariku sehari saja?!"

"Andwaeyo!" jawab Kyuhyun dan Siwon bareng.

Yesung mendengus kesal. "Terserah kalian!" ucapnya kemudian seraya berbalik.

"Apa kau tidak akan pulang bersama kami, Yesungie?" tanya Siwon.

"Aniyo. Aku akan pulang besok."

"Mommy mencemaskanmu," sahut Kyuhyun.

Langkah Yesung terhenti. Nyonya Cho adalah umma ke dua baginya. Yesung sangat menyayanginya. Dan karenanya lah dia tak ingin bersikap egois dengan terus menggenggam cintanya. Dia tak ingin menambah tembok penghalang bagi dua bersaudara itu, dan membuat nyonya Cho semakin kecewa padanya.

..

Kyuhyun mendengus kesal. Bagaimana tidak? Kim Yesung itu! Bukannya pulang bersamanya, tapi justru pergi bersama Siwon dengan mobil pinjamannya. Alasannya karena Siwon harus mengambil mobilnya ke tempat yang searah dengan rumah Choi Jonghun. Dan kakaknya itu berkata dia bisa memberi Yesung tumpangan setelah Yesung mengembalikan mobil itu.

"Cih! Mereka benar-benar...!"

"Yesungie...!"

Kyuhyun melongok ke lantai bawah rumahnya saat mendengar suara Mommynya menyebut nama namja manis itu. Tampak wanita itu tengah memeluk Kim Yesung dengan erat, sementara Choi Siwon berdiri di samping mereka.

"Siwonnie, terima kasih telah membawa Yesungie kembali."

"Aniyo, ini semua karena Kyuhyun," ucap Siwon.

"Kyuhyun?"

"Itu..."

"Cho Kyuhyun!" tiba-tiba terdengar suara tuan Cho yang baru kembali setelah meeting dengan klient penting.

"Wae geurae? Kenapa berteriak, tuan Cho?" tanya nyonya Cho.

"Dimana Cho Kyuhyun?" tuan Cho balik bertanya. Sedikit tersentak saat melihat Yesung dan Siwon. "Siwon'ah, panggil adikmu, Daddy ingin bicara dengan kalian berdua."

"Ne," jawab Siwon seraya berbalik pergi. Dia tahu apa yang akan ayahnya katakan. Pasti tentang kekacauan yang mereka buat tadi.

Tuan Cho berbalik menatap Yesung. "Bagaimana harimu?"

"Saya..."

"Maafkan kedua putraku yang sangat kekanakan itu. Mereka pasti sangat merepotkanmu. Mianhae..."

"A-aniyo. Ini semua karena saya yang terlalu ceroboh. Aku telah membuat tuan dan nyonya kecewa. Jeosonghamnida, sajangnim."

"Malam ini pulanglah. Appamu pasti mencemaskanmu."

"Ne? Ah..., nde. Saya permisi," ucap Yesung sembari membungkuk dan keluar dari rumah keluarga Cho.

Sementara Kyuhyun dan Siwon telah turun dari lantai atas rumah mereka.

"Daddy..."

"Ikut ke ruang kerja Daddy!" perintah tuan Cho.

Kedua namja itu mengikuti langkah ayah mereka tanpa bertanya. Sementara ibu mereka hanya menarik nafas berat melihatnya. Dia tahu, cepat atau lambat semua ini akan terjadi.

"Apa yang kalian pikirkan? Bagaimana bisa kalian membuat skandal itu semakin bertambah besar?! Dan kau, Cho Kyuhyun! Kau pikir dengan mengatakan hal-hal romantis di depan media, kau akan terlihat keren? Apa kau lupa siapa Daddymu? Apa kau ingin membuat semua bisnis Daddy hancur karena tindakanmu?!"

"Itu-"

"Daddy, itu bukan sepenuhnya salah Kyuhyun. Itu karena kami terlalu mencemaskan Yesungie."

"Kau juga bersalah, Choi Siwon! Mengapa kau tidak mencegah adikmu mengatakan banyak hal bodoh itu pada media?! Apa kau ingin mempermalukan Daddy di depan Ummamu?"

"Jeosonghamnida."

"Kalian membuat kami malu."

"Itu salahku. Daddy tidak perlu menyalahkan oranglain. Jika ingin menghukum, Daddy hukum aku saja," ucap Kyuhyun.

"Kau menantang Daddy?"

"Ani. Tapi aku tidak menyesal. Aku melakukannya karena aku ingin membawa Yesung kembali. Aku tidak peduli kalaupun Daddy memarahiku."

"Kau!" tuan Cho kehabisan kata-kata. "Bagaimana denganmu Choi Siwon? Apa kau juga berpikir hal yang sama?"

"Ne. Mungkin aku tak seberani itu, tapi aku juga akan melakukan apapun untuk melindungi orang yang aku cintai."

Tuan Cho menghela nafas berat mendengar ucapan kedua putranya.

"Arraseo. Jadi, kalian masih belum menyerah pada Kim Yesung?"

"Nde," jawab Siwon sementara Kyuhyun hanya menoleh menatap ayahnya.

"Arrata. Keluarlah!"

Kedua bersaudara itu saling pandang, sebelum akhirnya keluar dari ruangan ayah mereka. Sang ibu ganti masuk ke dalam membawakan secangkir kopi dan makanan kecil untuknya.

"Dia hebatkan, suamiku?"

Tuan Cho menyandarkan tubuhnya. "Ne. Aku benar-benar takut padamu, nyonya Cho. Semua yang kau katakan tak pernah meleset. Aigo..., bahkan kau tahu, jika Kim Yesung mendapat masalah, mereka akan akur dengan sendirinya."

"Kau terlalu memuji, tuan besar. Itu bukan karenaku. Itu karena Kim Yesung. Dia spesial. Bahkan kau sangat menyayanginya kan?"

"Ne, kau benar, aku tak akan bisa membencinya meski dia membuat kedua putraku bertengkar karena memperebutkannya."

"Lalu, namja itu, bagaimana bisa...?"

"Lee Hyukjae? Aku bahkan tahu tentang Lee Donghae dan semua teman Kim Yesung. Bukankah kau yang sejak pertama bertemu dengannya saat dia di TK dulu, yang langsung mengklaimnya sebagai calon menantumu? Kau yang memintaku mengawasi Kim Yesung dan putramu. Jadi semua hal yang terjadi diantara mereka beberapa tahun ini, aku tahu semua."

"Dan kau yang meminta namja Lee itu untuk mengerjai mereka?"

"Kebetulan dia baru kembali dari China. Dan itu bukan sepenuhnya ideku. Aku hanya memintanya memberi dua namja bodoh itu sedikit pelajaran. Tidak aku sangka, dia melakukan sejauh ini. Mungkin akan sedikit merepotkanmu."

Nyonya Cho tersenyum. "Aku tahu, dalam hal seperti ini kau tak pernah bisa menyelesaikannya dengan baik, tuan Cho. Aku selalu bersiap dalam hal semacam ini. Kau bisa mengandalkanku."

"Sekarang aku tahu dari mana sifat iblis Kyuhyun berasal. Aigo..."

"Ya!" protes nyonya Cho.

.

-double trouble-

.

Kim Yesung masuk ke kamarnya setelah mendengarkan emm, nasehat? Omelan? Entahlah, appanya mengatakannya dengan nada datar seperti biasa, tapi terkesan mengintimidasi dan menyudutkan. Yesung tak pernah bisa membantah ucapan appanya.

"Yesungie, boleh hyung masuk?"

"Ne," jawab Yesung.

Heechul muncul dari balik pintu. "Gwaenchana?"

"Ne. Aku baik-baik saja."

"Kau yakin akan melakukan perintah appa?"

Yesung mendesah. "Hmm,"

"Wae?! Kau tidak perlu melakukannya. Tuan besar tidak-"

"Bukan demi tuan besar, hyung. Tapi demi appa. Appa hanya ingin, kepercayaan keluarga Cho tidak akan berkurang pada keluarga kita. Appa tidak ingin merusak hubungan baik yang selama ini terjalin."

"Tapi..."

"Lagi pula, bukankah aku melakukan permintaan mereka juga untuk hal ini? Dan aku beruntung, karena bisa berangkat lebih cepat kan?"

"Yesungie..."

Yesung memeluk kakaknya. "Aku akan merindukanmu, hyung. Jaga appa untukku, ne. Dan jangan katakan ini pada mereka sebelum aku berangkat."

"Tapi..."

"Hyung..., aku mohon!" pinta Yesung sembari melepas pelukannya dan menatap kakaknya dengan tatapan memelas.

"Terserah padamu!" jawab Heechul akhirnya.

"Gomapta!" ucap Yesung dengan senyum terpaksa.

"Sekarang tidurlah. Besok pagi saja kau mulai bersiap."

"Ne."

Heechul mengecup kening Yesung. Lalu berjalan keluar dari kamar Yesung. Menatap adiknya sekali lagi, sebelum akhirnya menutup pintu kamar Yesung.

Namja manis itu menghela nafas panjang lalu berjalan menuju jendela kamarnya, dan membukanya. Mata sipitnya melebar saat melihat Kyuhyun turun dari jendela kamarnya di lantai dua, dengan menggunakan kain yang ia sambung-sambung seperti dalam drama televisi.

"Ya! Apa yang kau lakukan?!" ucap Yesung setengah berbisik, namun Kyuhyun mendengarnya dengan baik.

Bruk!

Kyuhyun melompat sampai ke permukaan tanah. Lalu berlari kecil mendekati Yesung.

"Kau kan bisa lewat pintu depan?" tanya Yesung masih dengan suara lirih.

"Kalau lewat depan, semua orang akan tahu, dan orangtuaku pasti banyak bertanya. Aku malas menjawabnya."

"Tapi itu berbahaya! Bodoh!" ucap Yesung kesal.

"Apa kau mencemaskanku?"

"Mwo?"

Kyuhyun tertawa melihat ekspresi Yesung. "Kajja!"

"Kemana?"

"Ayo ikut saja!"

"Tapi..."

"Ck!" Kyuhyun berdecak kesal seraya bergerak menggapai tubuh Yesung dan mengangkatnya –tepatnya mengangkat paksa- melewati jendela kamar Yesung.

"Cho Kyu-" Yesung membungkam mulutnya sendiri menghentikan teriakannya yang hampir terlepas karena kaget dengan tindakan Kyuhyun.

"Kau, ringan sekali, lebih ringan dari terakhir aku menggendongmu? Apa kau tidak pernah makan?" tanya Kyuhyun masih dengan membopong tubuh mungil Yesung.

"M-mwo? Kapan kau melakukannya?" tanya Yesung dengan wajah yang mulai merona.

"Menurutmu? Sudahlah, aku tidak mau membahasnya. Kita pergi saja."

"Turunkan aku dulu!"

"Waeyo? Apa kau tidak suka aku gendong?"

"I-itu..., turunkan saja aku!"

"Cih! Iya!" ucap Kyuhyun kesal, seraya menurunkan tubuh Yesung.

"Mau kemana?" tanya Yesung.

Kyuhyun tak menyahut. Hanya berjalan mendahului Yesung. Namja manis yang menyadari Kyuhyun kesal padanya itu segera menyejajarkan langkahnya, dan menautkan tanggannya dengan tangan Kyuhyun. Dan tersentak kaget dengan tindakannya. Namun kemudian ia membuang muka menyembunyikan rona dan senyum di wajahnya.

Tanpa keduanya sadari Choi Siwon tengah menatap mereka dari jendela kamarnya.

.

Keduanya berjalan beriringan menuju ke sebuah paviliun lain yang mereka miliki. Dan masuk ke tempat yang nyaris tak pernah terpakai itu.

"Untuk apa kita ke sini?"

"Aku hanya ingin menunjukkan sesuatu padamu."

"Apa?" tanya Yesung penasaran.

"Itu...," Kyuhyun membuka salah satu kamar di paviliun itu. "-lihatlah sendiri," ucapnya.

Yesung melongok, mengintip ke dalam kamar itu. Dan mata sipitnya kembali melebar saat melihat banyak sekali foto dirinya dari berbagai sudut. Namja manis itu melangkah masuk ke kamar itu tanpa ia sadari.

"Ini..., sejak kapan ini..."

"Aku bodoh kan? Bahkah sejak kita di Junior high, kameraku telah menangkap bayanganmu, tapi aku hanya menatap sosok lain."

Yesung menatap foto yang tertempel di tembok, membentuk gambar wajahnya itu satu persatu. Ia mengerti maksud ucapan Kyuhyun. Foto itu bukan sengaja diambilnya. Tapi ia kebetulan saja tertangkap kamera, setiap kali Kyuhyun mencuri satu foto dari Lee Sungmin.

"Ne. Kau memang bodoh. Kau lihat ini?" ucap Yesung sambil menunjuk ke satu foto. "Kau lihat, di sini aku terlihat jauh lebih manis dari Lee Sungmin sunbae!" ucapnya mengomentari foto saat dia dipaksa mengikuti drama sekolah menjadi kakak tiri Cinderella yang diperankan oleh Lee Sungmin.

Kyuhyun tertawa hambar. "Ya! Saat itu peranmu antagonis. Mana mungkin ada yang melirikmu, eoh?!"

"Mwo?!" protes Yesung seraya menoleh, dan mendapati Kyuhyun yang berdiri sangat dekat dengannya.

Yesung berniat mundur, saat menyadari hal itu, tapi lengan Kyuhyun mencegahnya. Si manis memberanikan diri mendongak menatap Kyuhyun, saat namja tampan itu justru menariknya semakin mendekat padanya.

"Cho Kyuhyun..."

"Aku tidak akan melakukan kebodohan itu sekali lagi dengan melepaskanmu pada orang lain, Kim Yesung."

"A-apa?" gugup Yesung.

"Bukankah sudah aku katakan, kau hanya milikku?" ucap Kyuhyun sembari mengangkat dagu Yesung dengan satu tangannya. Memaksa namja itu menatap langsung ke matanya.

Kedua obsidian itu bertemu pandang untuk beberapa lama. Sebelum akhirnya si tampan mulai mengeliminasi jarak diantara mereka perlahan. Dan si manis hanya bisa menatap wajah tampan itu yang semakin mendekat, tanpa bergerak sedikitpun. Dan saat sentuhan lembut itu terasa di bibirnya, ia memilih untuk memejamkan matanya.

Ciuman lembut itu terjadi. Kyuhyun tersenyum dalam ciuman mereka. Ia tahu, Yesung tak akan menolaknya. Dia yakin Yesung pun menyukainya. Hanya saja, namja manis itu terlalu keras kepala untuk mengakuinya.

Kyuhyun menarik pinggang Yesung semakin menempel padanya, dan menarik tengkuk namja manis itu untuk memperdalam ciuman mereka. Tanpa Yesung sadari, perlahan si tampan membimbingnya melangkah mendekati ranjang yang ada di sana, dan menjatuhkan tubuh mungil itu tanpa melepas tautan di bibir mereka. Hingga si manis memukul dada Kyuhyun, meminta sedikit jeda agar ia bisa bernafas.

Kyuhyun menjauhkan wajahnya dengan tidak rela. Namun ia cukup terhibur dengan menatap wajah namja di bawahnya yang berusaha mengatur nafasnya yang turun-naik. Wajah yang memerah sempurna. Si tampan menyesali betapa ia terlambat untuk menyadari betapa namja di bawahnya itu begitu sempurna.

Nafas Yesung mulai teratur, dan ia mulai berani menatap wajah namja di atasnya, meski dengan rona di wajahnya.

"Sudah?" tanya Kyuhyun.

"Ne?"

"Bisa kita lanjutkan?"

"Mwo? A-apa maksudmu? Apa yang dilanjutkan?"

"Tentu saja-" Kyuhyun mengecup ringan bibir Yesung. "-ciuman kita," lanjutnya yang langsung ia sertai tindakan.

"Eummph...!"pekik Yesung tertahan, Karena Kyuhyun sama sekali tak memberikan kesempatan untuknya mengatakan tidak.

Tapi...

"Ehem!" suara dehem seseorang membuat Yesung tersentak dan langsung mendorong tubuh Kyuhyun menjauh darinya.

"Wo-wonnie hyung...," ucap Yesung saat melihat Siwon berdiri di ambang pintu.

"Apa yang kalian lakukan di sini, hm?"

"Cih! Kau baru saja merusak moment kami, dan masih bertanya? Dasar!" gerutu Kyuhyun.

"Mengganggu? Benarkah? Aku hanya menjemput Yesung. Ini sudah malam. Dia perlu istirahat. Kajja, Yesungie."

Choi Siwon mengulurkan tangan pada Yesung untuk membawa Yesung keluar dari tempat itu. Dan tanpa Kyuhyun duga, Yesung menerima uluran tangan itu dan pergi bersama Choi Siwon.

"Ya! Kim Yesung! Kenapa kau pergi dengannya?" panggil Kyuhyun tapi tak ada jawaban.

Si tampan mendengus kesal. Lalu kembali menjatuhkan diri di atas ranjang. "Baiklah, karena seharian ini kau juga telah berusaha keras mencarinya, kali ini aku memberimu satu kesempatan, Choi Siwon. Tapi tidak untuk lain kali," ucapnya bermonolog.

Meski Kyuhyun tidak rela sama sekali melihat Siwon membawa Yesungnya. Tapi ia mencoba untuk menahan diri. Anggap ini reward untuk bantuannya siang ini.

Sementara itu Kim Yesung dan Choi Siwon tengah berda di samping jendela kamar Yesung yang terbuka.

"Gomawa, Siwon hyung," ucap Yesung seraya melompat masuk ke kamarnya.

"Tunggu!" Siwon menangkap lengan Yesung, memaksa namja manis itu menoleh padanya.

"Ne?"

"Ada sesuatu di-" Siwon menyentuh bibirnya sendiri.

"Apa?" ucap Yesung setengah bertanya sambil mengusap bibirnya.

Siwon menarik Yesung mendekat. "Akan aku hapus."

"Mwo?"

"Bekas ciuman Kyuhyun, akan aku hapus," ucap Siwon dan langsung mencium bibir Yesung sebelum namja manis itu mencerna kalimatnya.

Mata sipit Yesung membola karena tindakan namja tampan itu. Ia tak bisa berpikir. Semua terlalu cepat, hingga ia tak bisa menolak ciuman itu.

Siwon menjauhkan wajahnya. "Selamat malam," ucapnya dengan senyuman yang sangat menawan khas Choi Siwon, seraya menutup jendela kamar Yesung dan meninggalkannya.

Sedangkan Yesung masih berdiri menghadap jendela kamarnya yang tertutup sambil memegangi bibirnya. Dia mendapatkan dua ciuman dari dua pangeran itu bergantian. Jantungnya hampir meledak karena gugup. Sedangkan kepalanya tak mampu berpikir sedikitpun. Ini gila!

Tapi..

Rona wajah Yesung mulai memudar dan memucat saat ia mengingat janjinya pada sang appa. Detik berikutnya, si manis telah terduduk di lantai kamarnya.

.

-double trouble-

.

Minggu pagi.

Kyuhyun hendak membuka pesan yang masuk ke Hpnya, saat tanpa sengaja salah tekan dan membuka pesan gambar dari Hyukkie kemarin. Foto Kim Yesung.

Namja tampan itu tersentak. Matanya tak sanggup berkedip. Ia terlalu panik saat menerima gambar itu kemarin, hingga tak menyadari betapa seksi angle yang dipilih Hyukkie saat memotret namja manisnya.

Otaknya berpikir liar membayangkan jika ia melihat dan berada langsung di dekat Yesung saat itu. Mungkin ia tak akan bisa menahan diri untuk tidak menyerangnya saat itu juga.

"Aish! Kalau semalam Choi Siwon tidak datang mengganggu!" gerutunya.

"Aku apa?"

Kyuhyun menoleh mendengar suara kakaknya. Namja tampan itu berdecih. Lalu kembali menatap foto Kim Yesung, dan mengagumi betapa indah segala sesuatu yang ada di tubuh Yesung, dalam foto ataupun kenyataan.

"Daddy kemana?" tanya Siwon.

"Molla."

"Mommy?"

"Entahlah. Pergi sejak pagi. Mungkin ke salon."

Siwon mengoles selai nanas di sehelai roti tawar lalu mengulurkannya pada Kyuhyun. Dan entah insting dari mana, namja itu membuka mulutnya, dan menggigit ujung roti itu tanpa menoleh. Sang kakak pun tanpa berkomentar hanya membiarkannya, dan ganti menggigit roti itu. Begitu seterusnya hingga roti itu tak tersisa.

Beberapa maid yang ada di sana hanya saling pandang melihat pemandangan aneh itu. Beberapa hari sebelumnya mereka bertengkar hebat sampai menjadi tajuk utama berita gosip gara-gara memperebutkan Kim Yesung. Tapi hari ini mereka bertingkah seperti saudara yang saling menyayangi. Apa dunia terbalik?

"Tr...!" Kyuhyun tersentak saat ponsel yang sedang (masih) ia pandangi tiba-tiba berdering. Dari Kim Ryeowook.

"Yeoboseyo? Ya, kau mengagetkanku!"

"Ya! Cho Kyuhyun! Kenapa tak membalas pesanku, eoh?!" bentak Ryeowook.

"Kim Ryeowook? Kenapa membentakku?!"

"Apa itu penting! Kau tidak membaca pesanku? Dimana kau sekarang, eoh?!" dan Kim Ryeowook kembali membentaknya.

"Memangnya sepenting apa pesanmu?" cibir Kyuhyun sambil menoleh pada Siwon yang juga mendapat telepon.

"Ne, Minnie'ah?"

"Apa Kyuhyun bersamamu?"

"Ne, waeyo?"

"Dia tak membuka pesannya?" tanya Sungmin.

Siwon menoleh pada Kyuhyun. "Molla. Waeyo?"

"Kim Yesung sedang dalam perjalanan ke bandara. Pesawatnya berangkat setengah jam lagi. Apa kalian tidak tahu?!" suara Kim Ryeowook dan Lee Sungmin membuat dua namja tampan itu spontan berdiri dari kursinya.

"Mwo?!" teriak mereka bareng.

Dan tanpa dikomando, keduanya langsung berlari keluar dari rumah besar itu.

Kim Yesung akan berangkat ke Perancis. Heechul hyung sedang mengantarnya ke bandara. Dia memutuskan untuk meninggalkan Korea karena tak ingin membuat kalian terus bertengkar karenanya.

"Namja bodoh! Kenapa memutuskan hal seperti itu tanpa memberitahuku?!" gerutu Kyuhyun sambil mempercepat laju mobilnya.

"Aku mohon, jangan pergi seperti ini, baby!" monolog Siwon sambil mencoba menelpon Yesung untuk kesekian kalinya tapi gagal.

"Ya! Choi Siwon! Siapa yang kau panggil baby, eoh?"

"Jangan membuat keributan karena hal sepele, Kyu!"

"Apanya yang sepele jika kau memanggil Yesungku 'baby'?"

"Yesungmu? Sejak kapan dia menjadi milikmu, Cho?"

"Sejak aku memutuskannya. Saat Cho Kyuhyun memutuskan untuk mendapatkan sesuatu, maka itu adalah miliknya. Milikku."

"Ya! Kau terlalu egois!"

"Keegoisan untuk mendapatkan Kim Yesung. Apa itu berlebihan? aku rasa tidak," ucap Kyuhyun.

Siwon terkesiap. Namja tampan itu membuang nafas berat.

"Ya, kau benar. Keegoisan karena menginginkannya, itu terdengar alamiah untukku. Kau terlalu bodoh hingga baru menyadarinya. Jika saja kau menyadarinya sebelum kami kembali bertemu, mungkin aku tidak akan punya kesempatan lagi."

Kyuhyun mendesah. "Ne, aku memang bodoh. Tapi aku tidak akan mengulangi kebodohanku itu. Aku tidak akan melepaskannya sebelum dia berkata dengan mulutnya sendiri, bahwa dia memilihmu."

"Arraseo. Kita bersaing secara terbuka."

"Ne! Kita bersaing, hyung!"

..

Heechul memeluk adiknya sekali lagi. Mereka tak pernah berpisah selama ini. Dan itu terasa sangat berat bagi Heechul untuk melepaskan adiknya pergi karena alasan bodoh. Karena dua namja bodoh yang terus saja memperebutkannya.

"Jaga dirimu, hyungie. Jaga appa untukku, ne. aku pergi," pamit Yesung.

"Hm.., kau juga. Belajarlah dengan baik."

"Arrayo. Sampai jumpa," ucap si manis seraya berbalik pergi.

"Berhenti di sana, Kim Yesung!"

Yesung tersentak mendengar suara itu. Dengan gugup namja manis itu menoleh. Dan terlihat olehnya, Kyuhyun yang tengah berdiri di belakang Heechul, mengatur nafasnya, sementara Siwon langsung menerjang memeluknya mendahului Kyuhyun. Lagi.

"Jangan pergi, Yesungie. Aku mohon, jangan tinggalkan aku."

"Hyung..."

Kyuhyun melangkah mendekat. "Aku berjanji, aku akan mencoba akur dengan Siwon hyung. Tapi aku mohon jangan pergi! Ah, ani, tapi aku melarangmu pergi. Kau mengerti, Kim Yesung!"

Yesung terhenyak. Dua namja ini benar-benar... Jika seperti ini, Yesung semakin sulit untuk bersikap egois.

"Mianhae," ucapnya seraya melepas pelukan Siwon. "Tapi aku tak ingin lagi mengecewakan tuan dan nyonya. Mereka akan kecewa jika aku menyakiti salah satu dari putranya."

"Aku tidak peduli!" ucap dua namja itu bareng.

"Ya! Bisakah kalian berhenti bersikap egois?!" teriak Yesung kesal.

"Kaulah yang egois karena membuat kami terus menunggu jawabanmu, Yesungie."

"Wo-wonnie hyung..."

"Jika kau tak mau mengatakan siapa namja yang kau pilih, kau bukan hanya menyakiti satu orang. Tapi kita bertiga. Apa kau tahu?" ucap Siwon.

"Tapi..."

"Aku mohon, Kim Yesung..." pinta Kyuhyun.

Yesung menatap dua namja itu bergantian, lalu menoleh pada Heechul.

"Lakukan saja apa yang ingin kau lakukan, Yesungie," ucap sang kakak.

Yesung tak menyahut. Ini terlalu sulit. Bahkan hanya untuk menyebut satu nama yang menguasai hatinya, terasa sulit untuknya.

News flash, pagi ini nyonya Cho dari perusahaan ternama Cho Corp. mengadakan jumpa pers untuk mengklarifikasi berita tentang dua pangeran Cho Corp. yang memperebutkan putra asisten pribadi Presdir Cho.

Keempat namja itu menoleh bersamaan ke arah layar televisi yang tergantung di hampir setiap sudut ruangan itu.

"Kim Yesung tetaplah calon menantu kami. Apapun dan siapapun pilihannya. Bahkan jika dia memutuskan untuk memilih keduanya. Karena kami telah memutuskannya. Kim Yesung, adalah calon terbaik. Wajar saja jika dua putra kami memperebutkannya kan? Itu berarti pilihan kami tidak salah. Bukankah sesuatu yang terbaik memang selalu diinginkan banyak orang?

Yesung tertegun mendengar ucapan nyonya Cho. Bagaimana mungkin tuan dan nyonya Cho bisa begitu mempercayainya? Mereka masih bahkan membelanya disaat mereka tahu permasalahan yang ada antara dia dan dua putranya. Bisakah Yesung menggenggam kepercayaan itu?

"Yesungie, kau dengar itu?" ucap Siwon.

"Kau sama sekali tak memiliki hak untuk menolak," sambung Kyuhyun.

"Mwo? Ya! Bagaimana keluarga kalian bisa memiliki sifat seegois ini, eoh?" ucap Yesung dengan mata berkaca-kaca.

"Karena kau terlalu berharga untuk kami, Yesungie," ucap Siwon lembut.

"Pernyataan Mommy dilihat oleh seluruh negeri, Kim Yesung. Kau pikir akan ada keluarga yang mau menerimamu menjadi menantu mereka?" ucap Kyuhyun.

"Mwo?"

"Kau tidak punya pilihan lain selain kembali pada kami. Sudah aku katakan kan? Hanya kami yang berhak memperebutkanmu," tegas Kyuhyun.

Yesung terhenyak. Namun kemudian ia tersenyum.

"Mungkin itu benar. Tapi aku tetap harus pergi."

"Tapi!" Kyuhyun dan Siwon berucap bersamaan.

"Aku harus memenuhi janjiku pada Umma dan Appaku," ucap Yesung.

"Yesungie.."

Kalimat Siwon terhenti saat Yesung mencium pipinya dengan lembut. "Aku menyayangimu, hyung," ucapnya sambil tersenyum menatap Siwon.

Kyuhyun terhenyak mendengarnya. Apa ucapan dan tindakan Yesung barusan berarti dia telah memilih Choi Siwon?

Yesung menoleh pada Kyuhyun. Dan tanpa sadar namja tampan itu membuang muka.

Si manis berjalan mendekatinya. "Mianhae, Kyunnie," ucapnya.

Kyuhyun menoleh mendengar panggilan Yesung untuknya. Si manis berjinjit dan mendekatkan wajahnya ke sisi kiri wajahnya. Kyuhyun pikir ia akan mendapatkan ciuman yang sama, di pipinya. Tapi ternyata ia salah. Yesung hanya membisikan satu kata padanya, lalu berlalu pergi.

Sedangkan ia sama sekali tak mampu bergerak.

"Adikku pergi untuk membuktikan dia pantas untuk mendapat kepercayaan orangtua kalian. Jadi berhentilah bertengkar, dan buktikan padaku, bahwa kalian juga pantas untuknya," ucap Heechul yang membuat Siwon dan Kyuhyun menatapnya penuh arti.

...

3 tahun kemudian.

"Kim Sajangnim, anda ada meeting dengan klien dari Jepang siang ini."

"Kim Sajangnim, presdir menunggu anda."

"Kim Sajangnim, malam ini anda ada wawancara."

"Kim sa-"

"Arraseo. Aku ingat semua. Jadi bisakan aku istirahat sebentar?!"

"Tapi, Kim Heechul sajangnim..."

"Arra! Aku pergi sekarang!"

Kim Heechul menghentakkan kakinya kesal. Gara-gara Yesung memutuskan untuk belajar di luar negeri, Kyuhyun dan Siwon jadi mengikutinya. Dan karena mereka, tuan besar memaksanya menjadi penerusnya sampai ketiga namja itu kembali. Dia benar-benar lelah dibuatnya. Dia merindukan kebebasannya bersama member Choco ball.

Sementara itu di benua lain.

Choi Siwon tersenyum, saat melihat Yesung keluar dari kamarnya hanya menggunakan kemeja yang kebesaran dengan rambut berantakan, dan beberapa bekas kemerahan lehernya dan mungkin di bagian tubuhnya yang lain. Dan dengan masih tampak mengantuk. Terlihat sangat seksi di matanya.

Si manis langsung membuka lemari es dan mengambil sebotol minuman.

"Selamat pagi," sapa Siwon.

"Selamat pa-, uwaa...!" teriak Yesung, kaget yang terlambat.

Siwon tertawa, lalu berjalan mendekati Yesung. Merapikan rambutnya yang berantakan.

"Aigo..., kalau berantakan begini, aku bisa berhenti mencintaimu, baby," ucapnya sambil membersihkan kotoran di mata Yesung.

"M-mwo? Lakukan saja, itu lebih baik kan?" jawab Yesung dengan pipi memerah.

Siwon mendengus kesal. "Sayangnya, aku tidak bisa melakukannya. Oetteokhajyo?" ucapnya pura-pura berpikir.

"Hyung...! Berhenti menggodaku!"

"Berhenti dan aku tak bisa melihat wajah menggemaskanmu? Aku tidak mau," ucap Siwon sambil mencubit pipi Chubby Yesung dengan gemas.

"Ya! Choi Siwon, apa yang kau lakukan dengan calon istri orang lain, eoh?!" ucap namja lain yang muncul hanya menggunakan celana panjang dan bertelanjang dada, karena Yesung memakai kemejanya.

"Baru calon kan? Kalian belum menikah, jadi aku masih punya kesempatan. Ya, kan baby?" ucap Siwon sambil mencium pipi Yesung.

"Ya! Hyung! Berhenti menyentuh Yesungku!" teriak Kyuhyun kesal.

"Kau yang harus berhenti menyentuhnya. Lihat tubuhnya mengalami iritasi karenamu," ucap Siwon sambil menyentuh satu tanda di leher Yesung. Membuat namja manis itu merona sempurna.

Kyuhyun menyeringai. "Itu bukan iritasi, hyung. Itu lukisan yang tak bisa diukir orang lain di kanvas pribadiku," ucap Kyuhyun mesum terselubung.

"Jinjja? Aku bisa melakukannya," ucap Siwon sambil memberikan gigitan kecil di leher Yesung dan menghisapnya hingga menimbulkan bekas kemerahan.

"Ya! Choi Siwon! Kau benar-benar bosan hidup?!" teriak Kyuhyun sambil mengambil pisau roti di meja di depannya.

Siwon tergelak melihatnya. "Mianhae, sepertinya Hyukkie hyung menungguku. Aku berangkat, ne!" ucapnya seraya berlari keluar dari apartement mereka.

"Kim Yesung! Kenapa kau membiarkan namja itu menyentuhmu, eoh?"

"Aku.."

"Mendekat kemari!"

"Shireo!"

"Cepat ke sini!" ucap Kyuhyun sambil berjalan ke arah Yesung yang menghindarinya.

"Andwaeyo!" jawab Yesung seraya berlari kembali ke kamarnya berniat menghindari Kyuhyun.

"Hm.., kau bilang tidak mau, lalu kenapa masuk ke kamar, eoh?" ucap Kyuhyun yang telah berdiri di ambang pintu.

"Jangan mendekat, Cho!"

"Waeyo?"

"Pokoknya jangan mendekat!"

Cho Kyuhyun tertawa lirih menatap Yesung yang mengangkat sebuah bantal, bersiap melemparnya pada Kyuhyun. Memandang penampilan namja manis itu. Pakaian yang terbuka, rambut yang berantakan, persis seperti foto itu, bahkan lebih seksi.

"Apa yang kau pikirkan, eoh? Kenapa menatapku seperti itu?"

"Aniyo..., hanya mengagumi namjaku yang manis, tapi juga seksi. Aku beruntung sekali mendapatkan malaikat sepertimu."

Blush.

Pipi Yesung merona mendengarnya. Namja manis itu menunduk menghindari tatapan Kyuhyun, hingga tak menyadari namja tampan itu yang menggunakan kesempatan itu untuk mendekat dan langsung menerjangnya.

"Hyaaa! Lepaskan aku, Cho Kyuhyun!"

"Andwaeyo! Aku harus melakukan sesuatu agar hyungku berhenti mendekatimu!"

"Mwo? Me-melakukan apa?" tanya Yesung gugup. Ada firasat buruk.

"Menghamilimu, Kim Yesung," bisik Kyuhyun vulgar.

"Mwo? Andwae! Kyunnie! Lepaskan aku!" teriak Yesung sambil meronta melepaskan diri.

As always. Ia akan beruasaha kuat melepaskan diri, meski akhirnya berakhir dengan memasrahkan diri pada iblis Cho itu.

Sementara Choi Siwon yang sebenarnya belum jadi berangkat kuliah, perlahan menutup pintu kamar mereka sambil tersenyum. Jika ditanya apa yang sedang ia lakukan, ia tak akan menjawabnya. Karena ia juga tak mengerti dengan hal itu.

Sejak peristiwa 'penculikan' Yesung waktu itu, Siwon telah mengetahui akhir dari kisahnya. Kim Yesung mencintai Kyuhyun. Ia menyadarinya. Tapi tetap saja ia tak mau menyerah. Meski sebenarnya, saat ia mencium Yesung di depan jendela kamarnya satu malam sebelum Yesung berangkat ke eropa, ia telah mendapatkan firasat, bahwa itu adalah ciuman terakhirnya. Lalu hari berikutnya di bandara. Meski ia tak mendengarnya, tapi dari ekspresi Kyuhyun, Siwon tahu, kata apa yang Yesung bisikan padanya.

Saranghae...

Mungkin ia telah menyerah. Tapi ia masih belum rela untuk menjauh dari Yesung. Jadi, ia akan membiasakan diri menjauh darinya perlahan-lahan. Karena paling tidak, ia mendapatkan adiknya. Itu tidak buruk kan?

.

End

.

Side story.

.

Kim Ryeowook membuka matanya perlahan. Dan mendapati dirinya berada di tempat asing. Seingatnya semalam ia dipaksa menemani Lee Sungmin minum, karena namja itu sedang patah hati. Setelah itu ia tak ingat apa-apa lagi. lalu pagi ini. ia terbangun ditempat asing, dan...

Grep!

Sepasang tangan memeluknya dari belakang dan wookkie bisa merasakan hembusan nafas di tengkuknya. Namja manis itu berniat melepas pelukan itu saat menyadari kulit tangan seseorang yang memeluknya terasa bersentuhan langsung dengan kulit tubuhnya.

Gugup, si manis mencoba mengintip dunia di balik selimut yang menutupi tubuhnya. Dan...

"Hyaaaaa!" teriaknya histeris saat mengetahui dirinya polos tanpa busana di balik selimut itu.

"Le-lee Sungmin, sunbae! Apa yang kau lakukan padaku?!" teriaknya sambil memukuli Sungmin dengan bantal.

"Aish..., Wookkie'ah, hentikan. Apa yang kau lakukan?"

"Aku yang seharusnya bertanya padamu!"

"Memangnya ada apa?"

"Aku, kita..., bagimana ini..."

Sungmin menatap tubuh polosnya. "Aku akan bertanggung jawab," jawabnya sambil kembali memejamkan mata.

"Ya! Lee Sungmin!" protes Ryeowook. Tapi dering ponselnya menginterupsi. "Lee Sungmin, bangun!"

"Apa lagi?"

"Kim Yesung akan pergi ke Eropa pagi ini. Aku harus mengatakannya pada Kyuhyun," ucap Ryeowook sambil mengetik pesan melupakan apa yang terjadi padanya.

Lee Sungmin tersenyum geli melihatnya. Bagaimana namja manis itu melupakan bahwa dia baru saja dip*rk*s* begitu saja hanya karena sebuah pesan?

"Ya! Apa yang kau lihat? Cepat telpon Choi Siwon, aku akan menelpon Cho Kyuhyun."

"Shireo. Apa untungnya buatku?"

"Sunbae!"

"Akan aku lakukan asal ada upahnya," ucap Sungmin.

"Chuuu!" satu ciuman mendarat manis di bibir namja kelinci itu tanpa terduga. Ryeowook melakukannya tanpa berpikir.

"Itu cukup kan? Cepat telpon Choi Siwon!" perintah si manis kemudian.

Lee Sungmin tertawa. Lalu meraih ponselnya. Sepertinya harinya akan berwarna.

.

Termine

.

Oetteokhe? akhir yang bisa diduga? ato ada yang tertipu? hehehe...

gomawo untuk yang setia membaca cerita abal ini. dan semoga terhibur.

tengs to

Nakazawa Ryu - AKUsukaYESUNG - Jy - Clouds. Neena - olla - Spark Ju Clouds - Yesungi lover

ErmaClouds 13 - Harpaairiry - Sasaclouds - Kimfidah 62 - Ye'Im Clouds - cassandraelf - nin nina

YeShaSparkClouds - ryani clouds - Zee - namae. nurjanah - siti lovely - sukayesunguke - Mylovelyyeye - almun - siti. sisun

clouds 246 - rikarika - JungKimCaca - L' KyusungShipper - Choi Kyu Woon - Afifah. kulkasnyachangmin - 0706 - clouds - reny. rhey

baby kyusung - purie. sarie - puriecloudsyesungie - rina afrida - devilcute - deraelf - sisil. li24

dan beberapa reader yang muncuL dengan nama guest atau yang tak ketulis.

See ya in my RAIN STORIES!