A Man In Black

.

By. Zahra Amelia

.

Rate : T - M

.

Length : TwoShot (?)

.

Cast : Cho Kyuhyun x Lee Sungmin

Other Cast : Kim Ryeowook, Kim Jongwoon.

.

Genre : Romance/Drama

.

Disclaimer : KyuMin is Destiny

.

Warning : Boys Love, Yaoi, Absurd, Monotone story, Failed Romance, OOC,

OC, miss typo(s) etc

.

Chapter 1

.

Don't Like Don't Read

Happy Reading n enJOY!

.

.

.

Pria tinggi tegap itu tengah mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Dia tengah berada di dalam sebuh gedung pertunjukan saat ini. Black diamondnya berkilat tajam, semakin menambah kesan angkuh di dalam dirinya.

Dia adalah Cho Kyuhyun. Seorang Ceo dari Antares Cooperation. Muda dan berbakat. Perusahaan di bawah kuasanya bergerak dibidang kontruksi. Perusahaan warisan turun temurun dari keluarganya yang kini semakin melebarkan sayapnya ke seluruh penjuru Asia bahkan Eropa berkat kerja keras dan dedikasinya. Dia adalah seorang pengendali. Tidak ada yang boleh luput dari dirinya, semuanya harus berada dalam kendalinya.

Dengan postur tubuh tinggi, namun elegan. Rambut rapi seolah ditata oleh hair stylist profesional menampilkan kening lebarnya, alis tegas, hidung bangir, manik mata cemerlang sewarna berlian hitam, serta bibir penuh sepekat darah. Tampan, angkuh, dingin dan tak tersentuh. Berdiri tegap bagai patung maha karya pemahat berbakat yang keberadaannya tidak sanggup untuk diabaikan. Hampir setiap pasang mata yang berada di ruangan itu menatapnya, terpesona bahkan mungkin jatuh cinta.

.

.

.

Mengabaikan sekitar, Cho Kyuhyun melirik sekilas jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Dia tidak suka menunggu dan orang yang sedari tadi ditunggu justru terlambat datang.

"Ck, sudah aku duga pasti seperti ini akhirnya."

Sejujurnya jika dia bisa, dia ingin menolak ajakan dari sepupunya ini dan memilih menghabiskan waktu luangnya untuk bermain game, namun nyatanya dia tidak bisa menolaknya. Meski dia tidak terlalu mengenal kekasih dari sepupunya itu, mereka baru sektiar dua kali bertemu. Lagipula, malam ini adalah penampilan terakhir dari kekasih sepupunya itu. Dan dia harus merelakan waktunya untuk menemani sepupunya.

Dia menarik nafas panjang, sebelum kembali mengedarkan pandangannya. Dan detik itu juga, dia tertegun, tak mampu mengalihkan pandangannya. Tepat di hadapannya, dengan jarak sekitar 10 meter, seorang pemuda manis tengah berdiri dengan anggunnya. Pose seperti kebanyakan orang sebenarnya, namun entah mengapa begitu terlihat sexy di matanya.

Tubuh itu tidak lebih tinggi darinya, namun begitu sempurna, dengan dada bidang dan bahu lebar yang tercetak jelas dibalik kemeja hitam yang dikenakannya, jeans hitam ketat yang memperjelas kaki indah dan juga bokong padat berisinya, pasti sangat sempurna jika kaki itu melingkar di pinggangnya saat mereka bercinta, pikirnya. Helaian lembut milik pemuda itu sepekat malam dan membuat Kyuhyun ingin menyentuhnya, kulit seputih hamparan salju, dan ketika akhirnya tatapan mereka bersirobok, Kyuhyun bisa melihat manik mata sebening oase yang menenggelamkan, seolah dia seorang pengembara yang tengah kehausan.

DEG!

Wajah pemuda itu begitu menawan, setiap pahatannya terlihat sempurna. Selain manik mata yang begitu indah, hidung bangir nan mungil, serta bibir sewarna mawar merah jambu yang memikat. Semuanya tampak begitu pas berpadu membentuk wajah yang terlihat manis sekaligus cantik itu.

Kyuhyun hanya mampu terdiam di tempatnya. Dia terpesona pada sosok di hadapannya. Dia merasakan nafasnya seketika tercekat, perasaan asing menelusup ke dalam dadanya, membuat frekuensi debaran di sana perlahan meningkat, semakin cepat.

"Kyuhyun!"

"..."

"Hey, Kyuhyun!"

"..."

Tepukan yang terasa di pundaknya menyadarkannya dari lamunannya. Tubuh Kyuhyun berjengit kaget, kepalanya seketika menoleh, dan dia mendapati sepupunya –Kim Jongwoon- telah berdiri di sampingnya dengan pandangan heran.

"Kau melamun? Aku memanggilmu semenjak tadi, tapi kau sama sekali tak menghiraukan panggilanku."

"Kau terlambat 15 menit, ke mana saja kau? Kau yang memaksaku untuk menemanimu menonton pertunjukan musical kekasihmu dan datang lebih awal. Tapi, kau sendiri malah datang terlambat." Raut wajah Kyuhyun berubah kesal, dan ketika dia kembali mengalihkan pandangannya, pemuda manis itu sudah tidak ada di tempatnya. Hell.

"Baiklah, maafkan aku, oke! Aku terjebak macet dan aku harus mengambil pesananku terlebih dahulu. Lagipula, ini penampilan terakhirnya, aku ingin memberikannya kejutan," ucap Jongwoon menyesal.

Kyuhyun menghela nafas. "Kau memberikan kekasihmu mawar merah?! Astaga dia seorang pria, hyung!"

Jongwoon tersenyum tipis. "Dia menyukainya. Tidak ada salahnya jika aku memberikannya. Kau juga akan melakukannya jika kau memiliki kekasih nanti, tidak peduli dia pria ataupun wanita, asal kekasihmu menyukainya kau akan berusaha mengabulkan keinginannya."

Kyuhyun mengangkat bahunya acuh, kemudian melangkahkan kakinya ke arah gedung pertunjukan. "Sebaiknya kita bergegas masuk, sepertinya sebentar lagi pertunjukannya akan segera dimulai."

Jongwoon mengangguk pelan, kemudian ikut melangkahkan kakinya bersama Kyuhyun. Memasuki gedung pertunjukan, di mana kekasihnya –Kim Ryeowook- akan tampil malam ini. Dia sungguh tidak sabar untuk menyaksikannya.

.

.

.

Kyuhyun tengah berjalan menuju kursinya, dan di sana dia kembali melihatnya, pemuda manis yang dalam sekejap menarik perhatiannya itu tengah duduk dengan nyaman dan tenang di kursinya, sesekali dia mengobrol bersama dengan ketiga temannya yang duduk di sampingnya. Dan dengan bodohnya dia kembali tertegun, dengan detak jantung yang berpacu cepat.

"Omo!" ucap Kyuhyun tak percaya, "Ternyata dia ada di sini!"

Jongwoon yang berada di belakang Kyuhyun mengernyit. "Kau kenapa, Kyuhyun? Siapa yang kau bicarakan? Ayo cepat jalan dan duduk di kursimu! Kau menghalangi jalan penonton yang lainnya."

Kyuhyun tersentak. "Tidak, bukan siapa-siapa."

Dia mengatur raut wajahnya, kemudian kembali berjalan ke arah kursinya, tepat di samping kanan pemuda manis itu. Dia berusaha bersikap wajar, meski tubuhnya merespon sebaliknya. Wangi lembut dan manis seketika menggempur indera penciumannya ketika dia telah duduk di samping pemuda manis itu. Wangi yang terasa menyenangkan. Dan dari jarak sedekat ini, Kyuhyun bisa melihat dengan jelas betapa cantiknya wajah pemuda itu. Membuatnya terus menerus melirikan ekor matanya. Demi Tuhan, pemuda yang duduk di sampingnya ini terlampau indah.

Suhu dalam tubuh Kyuhyun perlahan naik. Dia sadar jika dia menginginkan pemuda manis itu, menginginkannya menggeliat nikmat dan mendesah di bawah tubuhnya. Dan membayangkannya saja sudah membuat pusat tubuhnya berdenyut panas.

Sial!

Semua fokusnya mendadak buyar dan Kyuhyun sama sekali tidak bisa menikmati apa yang tengah tersaji di hadapannya.

.

.

.

Lee Sungmin bukannya tidak menyadari jika semenjak tadi dia tengah diperhatikan oleh seseorang. Tatapan kagum bahkan memuja sudah teramat sering dia dapatkan dari orang-orang disekitarnya. Salahkan wajahnya yang terlampau manis dan cantik untuk ukuran seorang pria, dan bentuk tubuhnya yang menggoda. Dia sudah terbiasa mendapatkannya, meski terkadang membuatnya risih, namun kali ini berbeda, dia merasa begitu tersanjung ketika diperhatikan oleh pria itu. Dan entah takdir memihak atau malah tengah mempermainkannya, pria itu kini duduk tepat di sampingnya.

Pria itu begitu tampan dan matang, terlihat dari penampilannya yang menggunakan setelan jas mahal dan seperti dirancang khusus untuknya. Usia mereka mungkin sama, berada di akhir duapuluhan atau bahkan pria itu sedikit lebih tua darinya.

Sungmin memasang raut wajah tenangnya, meski dalam hati dia tengah bersorak senang ketika menyadari jika pria yang duduk di sampingnya benar-benar terlihat tertarik padanya. Aroma tubuh pria itu mengusiknya, begitu maskulin dan juga menggoda. Dia bahkan tidak bisa menikmati alur cerita yang tengah disajikan oleh para pelakon di hadapannya. Dan dia merasakan tubuhnya sedikit memanas karena sosok yang sama sekali tidak dia kenal.

Shit!

.

.

.

Terlarut dengan fantasi yang dia ciptakan sendiri membuat Kyuhyun tidak menyadari jika pertunjukan drama musical itu telah berakhir.

"Kekasihku benar-benar hebat, bukan?" tanya Jongwoon, nada suaranya terdengar begitu antusias.

Dahi Kyuhyun mengernyit. "Huh?!"

Jongwoon mengangkat sebelah alisnya. "Kau melamun lagi?"

"Tidak, aku hanya terlarut dengan ceritanya. Akting dan suara kekasihmu benar-benar hebat, hyung," jawab Kyuhyun tenang.

"Ya, dia memang benar-benar luar biasa. Ayo kita temui dia di backstage. Aku jadi tidak sabar memberikan kejutan untuknya," ucap Jongwoon semangat, sebelum bangkit dari kursinya.

Sepertinya aku kini yang harus mendaftarkan diri menjadi seorang pelakon karena aktingku barusan. Bathin Kyuhyun.

"Baiklah." Kyuhyun menganggukan kepalanya pelan, melirik sekilas ke arah kursi di sampingnya. Rasa kecewa menjalar di hatinya ketika melihat kursi itu telah kosong.

"Aku berharap kita bisa dipertemukan lagi." Helaan nafas kasar terlontar dari mulutnya, sebelum dia akhirnya mengikuti langkah kaki Jongwoon.

.

.

.

Tatapan datar Kyuhyun layangkan kepada dua sosok yang tengah berpelukan di hadapannya, Kim Jongwoon dan Kim Ryeowook. Mereka sepertinya melupakan kehadirannya di sini.

"Kau bilang tidak bisa datang untuk menonton musicalku. Kau berbohong, Yesung hyung," ucap Ryeowook merajuk, setelah Jongwoon melepaskan pelukannya.

Jongwoon tersenyum lembut. "Aku hanya ingin memberikanmu kejutan, Wookie-ah."

Ryeowook membalas senyum Jongwoon. "Kau berhasil, hyung. Aku bahkan sangat terkejut ketika melihat kau dan Kyuhyun duduk di bangku penonton tadi."

Jongwoon terkekeh pelan, jemarinya mengacak surai lembut milik Ryeowook.

"Terima kasih sudah datang ke musicalku, Kyuhyun-ah," ucap Ryeowook sambil tersenyum manis.

Senyum tipis terukir di bibir penuh Kyuhyun. "Sama-sama. Kau benar-benar berbakat."

"Sekali lagi terima kasih, aku senang kau menikmatinya."

Kyuhyun mengangguk pelan. "Astaga!" Manik mata Kyuhyun membelalak, menatap sosok di depan sana takjub. Harapannya secepat itu terkabul, "Mengapa dia bisa ada di sini?"

Jongwoon dan Ryeowook mengernyit heran.

"Ada apa, Kyuhyun-ah?" tanya Jongwoon sambil menatap Kyuhyun heran.

Kyuhyun sama sekali tidak memedulikan pertanyaan Jongwoon. Dia tengah fokus kepada sosok indah di depan sana, menatap lekat seolah sosok itu akan hilang jika dia lengah sedikit saja.

Ryeowook mengikuti arah pandangan Kyuhyun, senyum misterius tercetak di bibirnya. "Namanya Lee Sungmin."

"Huh?!" Kyuhyun memandang Ryeowook bingung.

"Jika yang sedang kau tatap lekat-lekat itu adalah pemuda manis dengan setelan serba hitam dan rambut yang berwarna hitam maka dia adalah Lee Sungmin. Dia sunbaeku saat Senior High School, dan kabar baiknya dia sedang single," ucap Ryeowook tenang.

"Sunbae?" Kyuhyun mengangkat sebelah alisnya, dia tidak salah dengar 'kan?

"Ya, dia satu tahun lebih tua dariku. Dia baru saja pulang dari Jepang dan bermaksud mengambil alih perusahaan keluarganya di sini."

Kyuhyun terkesiap. "Aku kira dia lebih muda dariku."

Ryeowook tertawa ringan. "Kau orang kesekian yang mengatakannya."

"Lee Sungmin..." gumam Kyuhyun pelan, dia akan mengingat baik-baik nama itu dalam memori otaknya. Nama yang indah, seindah pemiliknya.

Ryeowook dan Jongwoon saling berpandangan dengan senyum lebar tercetak di wajah masing-masing. Dari cerita kekasihnya, Ryeowook tahu Kyuhyun adalah pria yang sulit tertarik dengan seseorang itulah sebabnya dia merasa senang jika akhirnya Kyuhyun merasakan perasaan tersebut.

"Aku akan mengenalkannya padamu kalau begitu, tunggu di sini sebentar, oke!" seru Ryeowook senang.

Dan sebelum Kyuhyun sempat menolak, Ryeowook sudah berjalan ke arah pemuda manis itu.

"Sial..." desis Kyuhyun.

Jongwoon menepuk pelan bahu Kyuhyun. "Sudahlah, tidak ada ruginya kau berkenalan dengannya. Kau tertarik padanya, bukan? Lagipula, kau dan Sungmin sama-sama single. Siapa tahu kalian berdua cocok, dia terlihat benar-benar manis."

Kyuhyun memandang Jongwoon tajam. "Terserah!" Dia sebenarnya merasa senang, namun tidak bisa dipungkiri jika dia juga merasa gugup, detak jantungnya kian cepat seiring dengan langkah dan tatapan Sungmin yang kini tengah berjalan ke arahnya. Matanya tidak lepas menatap manik mata Sungmin.

"Sungmin hyung. Kenalkan kekasihku, Kim Jongwoon dan itu Cho Kyuhyun, sepupu dari kekasihku," ucap Ryeowook setelah berada tepat di hadapan kedua pria tampan itu.

Senyum manis terlukis di bibir mungil Sungmin. "Lee Sungmin," ucap Sungmin sopan sambil mengulurkan tangannya ke arah Jongwoon.

"Kim Jongwoon," balas Jongwoon, sebelum menjabat tangan Sungmin.

Sungmin kembali mengulurkan tangannya ke arah Kyuhyun. "Lee Sungmin."

Nafas Kyuhyun seolah tercekat. Sungmin benar-benar menawan, senyum manisnya, tone lembutnya. "Cho Kyuhyun." Dan Kyuhyun merasa kewarasaannya patut dipertanyakan ketika dia menjabat tangan sehalus pualam itu, rasa panas dan mendamba kembali menjalari tubuhnya. Menyengatnya telak.

Dan satu kesadaran tepat memukul dirinya. Dia terpesona, dan menginginkan pemuda manis dengan helaian lembut sepekat malam ini menjadi miliknya. Belum pernah dia segila ini menginginkan seseorang dalam hidupnya. Senyum miring tercetak di wajahnya. Lee Sungmin harus menjadi miliknya.

.

.

.

TBC

Ada yang sudah melihat penampilan terbaru Lee Sungmin. Oh Tuhan saya mendadak gila melihatnya, dia begitu menawan, dan akhirnya tercetuslah ff gila ini.

Saya hanya iseng membuatnya dan pasti masih banyak kekurangan entah dari EYD maupun Plotnya.

Ini hanya Twoshot sepertinya dan tidak akan ada konflik di dalamnya. Entah apa yang dilakukan Kyuhyun untuk menyeret Sungmin ke atas ranjangnya kekekeke.

Adakah yang berminat?

RnR?