Disclaimers : Masashi Kishimoto sensei and The Heirs (c) SBS

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T

Warning : OOC, gender bender, gaje, alur kecepatan , typo(s),Copy-Cat and etc

DON'T LIKE, DON'T READ

Maaf ya, cerita heirs kemarin agak membingungkan, dan mudahan cerita heirs yang sekarang tidak membuat Readers bingung dan saya juga mengubah beberapa. Jadi jangan heran dan lebih baik di baca ulang

Tokohnya banyak sekali, phew..

Uchiha Sasuke

Uzumaki Naruko

Sabaku Gaara

Yamanaka Ino

Haruno Sakura

Sai
Hyuuga Neji

Inuzuka kiba

Nara Shikamaru

Empire/Uchiha Corp

Uchiha itachi as kakak tiri Sasuke. Presiden Direktur Uchiha Corp

Uchiha Mikoto (Nyonya Mikoto) as ibu kandung Sasuke, istri ke-3(Simpanan) Ayah Sasuke

Uchiha Fugaku (Tuan Fugaku) as ayah Sasuke

Uzumaki Kushina as ibu Naruko

Danzo Shimura as Ayah Sai, Kepala Sekretaris Uchiha Corp.

Shizune (Nyonya Shizune ) as istri ke-2 ayah Sasuke. Tapi tidak memiliki anak dan lebih pro ke Uchiha Itachi sepertinya.

Others

Haruno Mebuki as Ibu Sakura CEO RS International

Sabaku Akihiro as Ayah Gaara CEO Zeus Hotel.

Uchiha Shisui (versi female) as Kekasih itachi

Kurama Kyuubi as Kakak Naruko

Pemberitahuan :

Ayah Sasuke ini memiliki tiga istri (2 resmi, 1 tidak).

Uchiha Itachi === anak istri pertama ( meninggal).

Dari istri ke-2 (Shizune), Ayah Sasuke tidak memiliki anak. Lalu ia punya simpanan satu lagi, yaitu ibu Sasuke.

Ayahnya Sasuke2 membawa ibu Sasuke ke dalam rumah. Jadi, ini sebabnya Uchiha Itachi judes dan sadis pada Sasuke serta ibunya.

Ayahnya sendiri belum 100% menyerahkan Uchiha Corp pada putra pertamanya dan masih mengharapkan Sasuke untuk menjadi pewarisnya.

HEIRS

Chapter 1

Southern California

Uchiha Sasuke sekarang sedang bersenang-senang di pantai, surfing, main dengan teman2 bulenya, pamer otot Dan mempunyai seorang teman bule namanya Jay. Orang itu hanya suka pesta dan cewek.

Sasuke Pov

'Pada hari aku berangkat untuk sekolah ke LN (Luar Negri) , kata-kata perpisahan dari kakak sangat pendek, sederhana dan jujur.'

Flasback : In Japan

Uchiha Itachi berkata ke Sasuke :

' Belajar ? Bahasa Inggris ? Jangan bekerja terlalu keras. Santai saja, main saja. Jangan cemas, jangan berpikir. Orang-orang kaya hanya makan dan main. Mereka tidak bermimpi dan kalau bisa, jangan kembali. '

Flasback End : In Japan

Aku sadar pada saat itu, saat aku dikirim kesini untuk belajar, Aku sebenarnya diasingkan. dan ia mengamankan semua yang akan kuambil kelak.

Sasuke POV End

Sasuke menatap luar restoran dengan bosan. Seorang pelayan menawarkan untuk refill kopi dengan bahasa Jepang.

" Kau tidak menyalahkan mereka? Kakak yang membencimu, ibu yang melahirkan dirimu, atau ayah yang tidak pernah memihakmu ? " Tanya Jay

"Hn" Jawab Sasuke dengan Trademarknya

Tapi Sasuke menjawab dalam hatinya ' Aku terlalu malas untuk membenci seseorang.'

Japan

kita bertemu Sabaku Gaara, pewaris Hotel Zeus yang seperti biasa mem-bully sesama teman. Ada tiga rekannya yang juga ikut2an.

Saat ini Gaara tengah melatih lemparan baseball-nya. Target latihannya? Tembok dekat teman sekolahnya berdiri. Sambil terus melempar bola ke tembok,

"Hai teman, apa rencanamu untuk liburan nanti? Kalau aku tak bertemu denganmu, aku akan merindukanmu. Iya kan?" Tanya Gaara pada anak yang menjadi bahan latihan baseball-nya.

Ketiga teman Gaara hanya tertawa-tawa melihat anak itu gemetar ketakutan, walau tubuhnya tak terkena lemparan.

Gaara kembali bertanya, "Kenapa? Apakah kau benar-benar tak rindu padaku? Kau benar-benar tak berperasaan, ya?" Dan ia melempar bola itu keras dan mengenai tangan anak itu, membuat anak itu menjerit kesakitan.

Gaara malah tertawa-tawa dan minta maaf.

"Hahaha, maafkan aku. Kau tak terluka, kan ?"

Salah satu teman Gaara yang datang ke tempat Gaara berada dan berkata,

"Gaara, lemparanmu mulai kacau dan aku memintamu untuk mulai berhati-hati. Karena jika ada orang yang melihat kita, maka orang itu mengira kita mem-bully anak ini" Kata temannya dengan nada dingin.

"Heh, kau menganggu kesenangan ku teman " Balas Gaara dengan sebaliknya.

Gaara pun menyuruh temannya itu berdiri di tembok, menggantikan posisi si anak itu. Kedua teman Gaara mencoba menghentikannya, tapi mundur saat Gaara mengancamnya juga.

Akhirnya temannya itu menuruti permintaan Gaara dan menyuruh anak yang digantikan tadi untuk melemparkan bola ke arahnya . Anak itu ragu-ragu juga takut.

"hahaha, Kau akan dipukuli jika kau melemparnya. Kau juga akan dipukuli jika kau tak melemparnya. Masalahmu adalah kau akan dipukuli oleh orang yang berkuasa atau orang yang sedikit berkuasa. Dan kenyataannya adalah, masalah dalam hidupmu akan terus seperti ini bahkan di masa yang akan datang." Kata Gaara sambil tertawa.

Anak itu mencoba menahan emosi mendengar ucapan Gaara. Tapi Gaara malah terus memprovokasinya.

"Kenapa? Karena ketika kami dewasa, kami akan menjadi atasanmu. CEPAT PUTUSKAN!." Kata Gaara dengan emosi.

Kedua teman Gaara tertawa, akhirnya memahami maksud Gaara. Anak itu gemetar, frustasi tak dapat menahan marah, akhirnya melemparkan bola itu ke cermin.

Gaara tertawa, "Kau ini, walaupun miskin, tapi kau adalah tipe yang memiliki harga diri. Kalau begitu, jagalah terus badanmu itu karena kesehatanlah yang paling penting."

Anak itu mulai emosi.

Gaara bergidik pura-pura ngeri dan mengemasi barang-barangnya, "Uhh.. Aku benar-benar takut, sepertinya aku harus melarikan diri sekarang. Sampai bertemu di semester depan dan selamat berlibur!"

Gaara meninggalkan ruangan, dengan anak itu dipukuli oleh kedua temannya.

Gaara pergi untuk mengambil motor pesanan-nya. . Si pemilik bengkel membanggakan onderdil-onderdil yang ia pesan dari luar negeri.

Tanpa memandang sedikitpun pada si pemilik bengkel. Gaara bertanya, "Apa kau menyombongkan dengan menggunakan uangku? ".

Tiba – Tiba …

Seorang gadis , Uzumaki Naruko muncul di bengkel itu untuk mengantar makanan.

(Naruko ini mirip dengan Eun Chan di Coffee Prince. Yang di Global tv :D)

Salah satu tekhnisi bertanya dan menggoda Naruko.

Naruko tidak menanggapi godaan pria di bengkel itu, yang ia inginkan hanya uang untuk pesanan mereka. Naruko mendapatkannya lalu pergi.

Gaara melihat Naruko sekilas, saat gadis itu melewatinya.

Naruko tidak hanya menjadi pengantar makanan, tapi juga bekerja di cafe. Naruko memiliki teman akrab, yang tumbuh bersama sejak kecil, Danzo Sai.

Sai sudah punya pacar, namanya Yamanaka Ino. Ino selalu cemburu pada Naruko, yang selalu percaya diri di depannya meskipun jelas ia lebih cantik dan Naruko tidak punya apa-apa. Dua, Naruko mengenal Sai sejak kecil.

Begitu sibuknya ia melayani pelanggan, hingga ia tak menyadari kalau Sai sudah duduk di salah satu meja selama 30 menit dan tekun belajar.

Naruto kesal karena Sai sudah duduk-duduk tanpa memesan apapun. Bos-nya pasti akan marah jika tahu. Sai hanya tertawa dan berkata kalau Ino belum datang. Naruto meneruskan omelannya mendengar nama pacar Sai disebut, "Benar-benar.. Dari sekian banyak kedai kopi di Jepang, kenapa juga…"

Sai hanya tersenyum dan sambil menutupkan jaket ke atas kepalanya, ia berkata kalau Ino adalah salah satu tokoh dalam film.

(Maksudnya, Ino suka dengan tindakan romantis seperti dalam film-film, dan ia akan menggunakan jaketnya untuk memayungi mereka berdua.)

Naruto cemberut dan Sai menyuruh Naruto agar segera mencari pacar.

"hei ? segeralah cari pacar ."

Tapi bagi Naruko, memiliki pacar itu sangatlah mahal,

"Apa kau pikir aku punya waktu untuk punya pacar ?" kata Naruko

"haaah~~~~, sebenarnya berapa banyak pekerjaan yang kau lakukan sekarang? " Kata Sai dengan khawatir.

"hanya pekerjaan paruh waktu di surga yang belum pernah aku lakukan." Jawab Naruko

Sai akan terus memandang khawatir pada Naruko, jika saja terdengar suara

"Sai, turunkan pandangan matamu!"

(Err.. bukannya kalau mata Sai turun, malah jadi ke arah yang forbidden, ya?)

Naruko menghela nafas kesal melihat kehadiran Ino. Seperti mereka sama-sama saling tak menyukai. Ino duduk di samping Sai dan menegur Naruko,

"Bukankah kamu sudah kularang agar tak menggoda pacarku?" Tegur Ino

"Apa kau pikir aku secantik itu?" balas Naruko

"Aku nggak pernah menyebutmu cantik!" sergah Ino.

"Memang, tapi kau yang benar-benar cantik," tukas Naruko bosan.

"Jadi berhentilah membuang waktu si pekerja paruh waktu ini. Kalian mau memesan atau pergi dari sini ?" Lanjut Naruko

Ino menyindir kalau pelayan di toko ini sangatlah tak sopan. Disindir seperti itu, Naruko mejawab sarkastik, "Astaga, aku ketahuan!"

Ino semakin marah dan mengajak Sai untuk segera pergi.

"Kamu akan pergi besok. Jadi kamu akan buang-buang waktu kalau menghabiskan waktu dengannya." Kata Ino kepada Sai

Naruko heran karena ia baru mendengar kalau Sai akan pergi. Sai nampak enggan memberitahukan kalau ia memang akan pergi. Ino buru-buru menutup mulut pacarnya untuk tak memberitahukan lebih banyak lagi pada Naruko, "Hanya aku yang boleh tahu!"

Ino menarik Sai pergi, tapi langsung berhenti dan memperhatikan penampilan Sai.

"Tunggu. Bukannya sudah kukatakan kalau kamu harus pakai sesuatu yang warnanya merah karena warna itu sedang in tahun ini!"

(maksudnya warna merah sedang trendi)

Sai langsung menunjukkan sepatunya, dan malah semakin membuat Ino marah

"Itu bukan merah! Itu merah marun! Kamu ini benar-benar tak berguna. Ayo pergi!"

(Hahaha.. Sai harus benar-benar sabar punya pacar kayak Ino, ya?)

Di jalan, Ino mengungkapkan perasaannya,

"Aku nggak suka Naruko. Aku benar-benar membencinya. Sangat benci padanya. Benci sekali!"

"Jangan seperti itu " jawab Sai kalem.

Ino langsung membentak, "Aku semakin membencinya kalau kamu berkata seperti itu! Dia itu miskin tapi ia memandang rendah padaku. Ia bahkan tak minder padaku. Ia tahu semua tentang masa kecilmu, sedangkan aku tak tahu Naruko benar-benar membuatku kesal!"

"Kalau kesal, kamu akan keriput, loh," goda Sai.

Ino memandang pacarnya marah. Maka Sai menenangkan kalau ia dan Naruko hanyalah teman biasa. Tapi Ino tak percaya,

'"Kamu ini bercanda ya. Di dunia ini nggak ada yang namanya persahabatan antara laki-laki dan perempuan!"

Bukannya marah, tapi Sai malah tertawa geli. Ia buru-buru mengejar pacarnya.

(Aihh.. cute. Kembali ke Naruko :D)

Naruko pulang sambil bicara di telp, ia meninggalkan pesan untuk kakaknya, Kyuubi. Naruko menceritakan soal Ino yang selalu gonta ganti baju bermerek setiap harinya. Ia juga tak suka karena kemana-mana Ino selalu memakai mobil yang lengkap dengan sopir.

Ia pun juga bertanya tentang keadaan kakaknya yang bersekolah di Amerika,

"Kamu beruntung, kak, bisa kuliah di Amerika. Aku merindukanmu."

Dan kita lihat suara Naruko terekam di telepon, padahal di sebuah rumah dimana ada seorang gadis jepang yang marah karena pacarnya berselingkuh. Gadis itu adalah kakak Naruko, Kyuubi. Yang juga menjadi pelayan di rumah makan tempat Sasuke ngobrol sebelumnya. Tapi si pacar itu malah menampar dan mengusir Kyuubi jika tak suka melihatnya berselingkuh.

Naruko menutup telepon dan kaget merasakan hujan turun. Ia segera mengambil payung dan mencoba membuka payung pemberian Sai . Tapi payungnya macet, hingga ia akhirnya berteduh di sebuah toko sambil terus mencoba membuka payungnya. Di toko itu tergantung dreamcatcher berwarna ungu dan biru,( bergaya Indian )dan sesaat Naruko terpana mengagumi benda itu.

Saat itu juga payung Naruko terbuka, membuat Naruko kaget. Walau, payung sudah bisa digunakan, ia kembali menoleh ke dalam toko, mengagumi dreamcatcher itu. Naruko tersenyum, sepertinya hiasan gantung itu membawa keberuntungan.

Sai pulang, ia membantu ayahnya masak. ( Ayah-anak ini seperti oase di tengah kehidupan orang2 dalam drama ini. Paling tidak, mereka saling menyayangi dan tulus). Danzo ingin Sai sekolah ke AS untuk mempelajari bhs Inggris. Sai menanyakan soal bibi Kushina. Ayahnya menenangkannya, ia berkata bibi Kushina adalah inti dari kekuatan Uchiha Corp karena ia menguasai nyonya di rumah itu.

Ibu Naruko, Uzumaki Kushina adalah pelayan dalam keluarga Uchiha. Ia bisu dan membawa notes kemana-mana. Ia harus menenangkan Nyonya Muda (Uchiha Mikoto === Istri Simpanan) karena Nyonya itu sedang resah, putranya (Uchiha Sasuke) di AS tidak mengangkat telpnya.

Nyonya Mikoto marah karena makan malamnya tak enak, "Kau ini tak bisa bicara dan tak dapat merasakan makanan. Memang apa yang bisa kau gunakan dengan mulutmu itu?"

Ibu Naruko ternyata bisu, dan ia langsung mengeluarkan notesnya untuk menulis: "Saya akan mempersiapkan makanan lainnya. Nyonya Mikoto merasa tak perlu dan menyuruh untuk menyingkirkan semua makanan.'

Pelayan lain datang dan mengatakan kalau Presiden Direktur (Uchiha Itachi) telah datang. Nyonya Mikoto yang sedang minum anggur, langsung tersedak dan bangkit, Sepertinya ia takut ketahuan kalau minum anggur "Apa yang harus kulakukan dengan ini?"

Ia pun meneguk anggur cepat-cepat dan pelayan itu melanjutkan, "Presdir langsung masuk ke kamarnya," membuat si Nyonya meludahkan kembali anggur yang diminumnya.

Ewww…

"Kenapa kau selalu menyimpan informasi penting di saat yang terakhir? Apakah kau memang sengaja melakukannya?" Nyonya Mikoto terus mengomel.

Ibu Naruko mendengar sesuatu dari Nyonya Mikota dan langsung merebut gelas anggur dan menuangkan isinya ke dalam mangkuk sup. Nyonya Mikoto kaget melihat kekurangajaran ibu Naruko.

Namun ibu Naruko tak peduli. Ia mengelap bibir Nyonya Mikoto dan menyembunyikan gelas anggur itu ke balik celemeknya.

Sedetik kemudian, muncul Uchiha Itachi dan Nyonya Mikoto langsung memasang muka manis menyambut putra tirinya. Tapi Itachi tak menggubris ibu tirinya. Ia menyuruh pelayan untuk merapikan kamarnya sekali lagi dan membawakan air minum untuknya. Tanpa menoleh sedikitpun pada ibu tirinya, ia langsung pergi.

Hal ini membuat Nyonya Mikoto kesal dan menyuruh Ibu Naruko untuk mengambil sebotol anggur lagi dan membawakannya ke dalam kamar. Ibu Naruko mengingatkan agar Nyonya Mikoto makan dulu.

Tapi dengan penuh harga diri, Nyonya Mikoto berkata dramatis, "Kalau aku bisa makan setelah diperlakukan seperti ini, maka hal itu akan membuatku menjadi seorang istri simpanan. Seorang istri yang benar-benar menjadi istri, pasti tak akan mampu menelan sebutir pun nasi jika diperlakukan seperti ini."

Dan ia menyuruh ibu Naruko untuk membuang semua makanan yangt ada di meja. Sambil tersenyum santun dan berjalan dengan anggunnya.

Wihh.. Nyonya Mikoto ini kebanyakan nonton drama deh..

Ibu Naruko berkata dalam hati, 'Istri simpanan tetaplah istri simpanan, tak peduli kau mau makan atau tidak. Dan istri simpanan yang mau makan itu lebih baik daripada istri simpanan yang suka minum-minum.'

Ibu Naruko membawa makanan itu ke rumahnya dan menghidangkannya di meja. Naruko tidak senang melihatnya, Dengan bahasa isyarat, ibu menjelaskan kalau Nyonya Mikoto memberikan makanan ini untuk mereka.

Naruko pun menyalak, "jadi kalau mereka melemparkan makanan, kita harus memakannya? Apakah aku ini adalah keranjang sampah mereka?"

"Siapa yang peduli kau itu apa?" tanya ibu dengan bahasa isyarat.

"Apa yang lebih penting dari makan? Apa kau pikir dengan penghasilan kita, kita dapat makan makanan seperti ini?" Lanjut Ibu Naruko

"Apakah ini salahku kalau kita tak mampu makan makanan seperti ini?" mata Naruko mulai berkaca-kaca, "Kaasan makan saja sendiri." Lanjut Naruko

Naruko masuk kamar dan Naruko menggerutu melihat foto kakaknya dan merasa kakaknya hidup senang di AS

"Menyebalkan. Ia bisa hidup enak di sana sendirian," Naruko melirik foto kakaknya, kesal. Dan ia berbalik memunggungi pintu saat ibu masuk ke kamar,

"Sudah kubilang aku tak mau makan." Kata Naruko

Ibu Naruko duduk dan namun Naruko masih memunggunginya. Ibu memukul bahu Naruko keras sampai Naruto berteriak kesakitan.

"Akutakakanmembawakanmakananmereka ke rumah berapa kau akan pergi kerja besok? Aku harus ke bank." Kata Ibu Naruko memaki bahasa isyarat.

" Untuk apa kaasan pergi ke bank ? " Tanya naruko dengan penasaran

" Karena kakakmu akan menikah di AS, kaasan ingin mengirim seluruh uang yang tersimpan di rekening kaasan untuk kakakmu ." Jawab ibu Naruko dengan bahasa isyarat.

Dan Naruko terkejut mendengar Kaa-san nya ingin mengirim seluruh uang yang tersimpan di rekening , untuk kakaknya yang katanya akan menikah di Amerika.

(Ya ampun..andai mereka tahu kehidupan Kyuubi).

Ibu Naruko hanya ingin mnegirim uang dan tidak mau menemui calon ipar Naruko, karena ia merasa minder. Kita hanya akan menjadi cacat dalam kehidupan Kyuubi . Naruko tersinggung, ia bertekad akan menghadiri pernikahan kakaknya dan akan memberikan uang itu langsung ke mengapa Naruko pergi ke AS.

Ternyata pernikahan tak hanya terjadi dikeluarga Naruto saja.

Haruno Sakura, tunangan Uchiha Sasuke kesal karena ibunya akan menikah lagi. Bukankah ibu baru saja bercerai dengan ayah? Tapi ibunya merasa perceraiannya sudah cukup lama dan minta Sakura ikut dengannya untuk bertemu calon ayah barunya.

merasa tak perlu memberitahu mantan suaminya karena sebentar lagi berita pernikahannya akan tersebar di media.

Ibu Sakura menyuruh putrinya untuk berganti baju dan sepatu yang tanpa hak, karena mereka akan makan siang dengan suami barunya, dan badannya tak begitu tinggi.

Sakura bertanya separuh menyindir,

"Siapa dia? Siapa orang yang pendek dan cukup terkenal sehingga ia terkenal di media?"

Pertanyaan tentang calon suami juga muncul saat Naruko dan Kaasan nya berangkat kerja. Naruko penasaran dengan calon suami kakaknya. Apakah orang bule atau orang Jepang? Apakah kakaknya akan mengundang mereka ke pernikahan?

Ibu menjawab dengan bahasa isyarat, tapi Naruko langsung melirik kiri kanan dan berkata lebih pelan,

"Aku sudah minta ibu untuk menulis SMS saja jika kita sedang di luar." Kata Naruko

Maka ibu pun mengetik di handphonenya, "Kakakmu cukup dewasa dengan bisa sekolah ke luar negeri. Jadi ia pasti bisa membuat keputusan yang tepat. Jika kita datang, kita akan malah menjadi noda di sana."

Naruko marah karena ibu berpikiran seperti itu. Ia hampir saja mengeluarkan kata-kata yang akan ia sesali nanti, tapi untungnya ia berhasil menahan diri. Akhirnya ia berkata kalau ia akan pergi ke Amerika untuk memberikan uang itu langsung kepada kakaknya.

Jika Naruko tak tahu siapa calon suami kakaknya, Sakura tahu siapa calon suami ibunya. Ia adalah ayahnya Gaara . Sabaku Akihiro , CEO Hotel Zeus.

.Dan dengan tinggi badan dan wajah pas-pasan, dapat dipastikan Gaara sangat mirip dengan ibu kandungnya.

(Maaf ya , aku ngarang namanya karena aku tidak tahu nama ayah gaara )

Sakura dan Gaara diam mendengarkan percakapan calon suami istri itu dan hanya bisa menahan diri untuk tak mencemoohnya. Percakapan mereka sangat sopan dan berbunga-bunga seperti yang sering kita dengar dari seorang motivator di TV.

Akhirnya ibu Sakura memperkenalkan putrinya dan mengatakan kalau Gaara lahir lebih dulu dari Sakura, sehingga Gaara akan menjadi kakak Sakura. Gaara pun memperkenalkan diri dengan,

"Hey, sister.." Sakura mengernyit mendengar panggilan Gaara padanya.

Ibu Sakura mengabaikan ketidaksopanan Gaara dan mengatakan harapannya agar Gaara sebagai kakak dapat menjaga Sakura. Gaara tersenyum dan menjawab,

"Tentu saja. Ia adalah tipeku."

Semua terkejut mendengar jawaban Gaara.

Gaara berdiri dan berkata kalau ia akan pergi. Tapi ayahnya menyuruhnya duduk lagi. Saat Gaara tak menurut, ayah Gaara berdiri dan menamparnya keras. Di depan calon ibu dan adik tirinya!

(Ini sebabnya Gaara juga suka membully, karena ia diperlakukan seperti ini oleh ayahnya.)

Sakura dan ibunya terkejut melihat perlakukan ayah Gaara. Gaara tetap meninggalkan ruangan. Ayah Gaara meminta maaf atas ketidaksopanan putranya

Whooa.. are you serious, Dad? And you're not apologizing for YOUR behavior?

Sakura pun bangkit dan berkata kalau ia tak menerima maaf dari ayah Gaara karena ia akan membuat Gaara meminta maaf padanya.

Setelah Sakura pergi, ayah Gaara berkata,

"Kepribadian Sakura mirip denganmu." Dan segera dijawab oleh ibu Sakura,

"Dan kepribadian anakmu mirip dengan mantan istrimu."

Ayah Gaara kesal mendengar nama mantan istrinya disebut-sebut, tapi ibu Sakura sepertinya tak takut melihat sifat calon suaminya yang pemarah itu. Ia malah bertanya santai, apakah mantan istrinya itu cantik? Hal itu malah menyurutkan amarah calon suaminya.

Sakura mengejar Gaara dan menyapanya, "Hey, brother.."

Gaara berniat mengabaikan Sakura, tapi tak bisa karena Sakura bertanya, "Kau tahu kalau aku bertunangan dengan Sasuke kan? Jika kita menjadi saudara, kau dan Sasuke akan menjadi saudara ipar. Bukan hanya kau yang membenci pernikahan ini. Sepertinya kau lebih membencinya dariku, jadi aku hanya mengingatkanmu."

Ia pun begitu. Tapi mungkin Gaara lebih membenci pernikahan ini daripada Sakura karena adanya hubungan dengan Sasuke.

Sepertinya hubungan Sasuke dan Gaara tak begitu baik dan Sakura mengetahuinya.

Gaara mengejutkannya dengan mengatakan,

"Aku tidak pernah berkata, kalau aku tidak menyukai pernikahan ini. Kau tahu arti pernikahan untuk orang-orang seperti kita. Artinya merger dan akuisisi. Dan dengan orang tua kita menikah, maka bisa dibayangkan perusahan siapa yang akan mengakuisisi perusahaan siapa."

Dan jika tak cukup jelas,

Gaara menambahkan, "Jadi jika kau ingin menghalangi pernikahan mereka, silahkan. Jangan sampai namamu dari Haruno Sakura menjadi Sabaku Sakura."

Gaara meninggalkan Sakura yang bungkam seribu bahasa dan sangat frustasi setelah mendengarnya.

(Kembali Ke Naruko)

Di sebuah dapur yang sangat sibuk, Naruto melakukan pekerjaan paruh waktu lainnya, sebagai pencuci piring. Dan piring yang dibersihkan bukan main banyaknya. Dan segala kekesalannya memuncak saat teman kerjanya menumpukkan baki penuh piring dan hampir jatuh ke bak cuci piring yang sedang ia bersihkan.

Ia berhasil menahan sabar, tapi frustasi atas segala jerih payah yang tak setimpal itu tak bisa ia enyahkan. Saat bosnya memberikan upah dan bertanya tentang rencana berliburnya, ia mengatakan kalau ia akan mengunjungi kakaknya yang akan menikah di Amerika. Namun ia tak berencana untuk kembali.

Naruto ke bank dan menukarkan semua uang simpanannya dan uang ibunya. Di rumah, ia mempersiapkan notes yang akan digunakan ibunya untuk berkomunikasi. Ia menemui ibu yang sedang membereskan lemari es

"Kaasan, Aku sudah menukar semua uang tabungan Kaasan menjadi dolar. Jangan khawatir, Aku akan memberikan uang ini langsung padanya dan akan kembali. Kupikir akan lebih baik jika ada salah satu keluarga yang menghadiri pernikahannya."

Ibu mengangguk ragu namun terus membereskan lemari es. Naruto memberitahukan juga kalau ia sedang membuat paspor yang akan jadi 3 hari lagi. Ibu kembali mengangguk dan mengeluarkan baki untuk kacang kedelai.

Naruto memasukkan notes itu ke lemari dan melihat notes yang sudah terpakai oleh ibu. Ia mengambil satu dan membuka halaman satu per satu.

Nyonya besar datang berkunjung tadi.

Maafkan saya, Nyonya.

Apa yang Anda inginkan untuk makan malam, Nyonya?

Jangan marah pada saya, Nyonya.

Naruto menoleh ke ibu yang sibuk memilihi kacang kedelai.

Saya tak tahu bahasa Inggris dengan baik. Saya akan mengingat secepat mungkin, Nyonya.

Air mata Naruto menetes saat membaca berikutnya.

Cuci kering dalam bahasa Inggris.

DRY CLEANING ONLY. DRY CLEANING CLEANING ONLY.

Naruto menangis tanpa suara saat terus membuka setiap halaman note Kaasan nya menuliskan DRY CLEANING ONLY berhalaman-halaman. Ia pun mengambil notes kosong yang tadi ia siapkan dan menuliskan di sana:

Maafkan aku ibu. Aku berjanji aku akan menjadi sukses dan akan kembali untuk sebentar lagi.

Sakura juga akan ke AS untuk menemui Sasuke. Ibu Sakura tak suka melihat anaknya pergi dalam jangka waktu yang lama. Mengapa tak mengundang Sasuke datang ke Jepang saja?

Sakura langsung berkata sinis kalau ibunya bisa mengundang Sasuke untuk menghadiri pernikahannya.

Ibu Sakura tahu kalau anaknya tak setuju, bahwa Sakura tak menyetujui Pernikahannya. Tapi ia tetap akan meneruskan pernikahannya, "Kalau kau memang begitu, kau bisa mencoret namamu di daftar warisan."

Sakura juga tak suka mendengar ibunya selalu menggunakan ancaman yang sama sejak dulu. Ibunya kalem menjawab kalau ancaman itu selalu efektif setiap saat ia gunakan.

Sakura bertanya "apa yang membuat ibu ingin menikahi pria itu, Ibu pasti sudah mendengar gosip. Dan tadi kita juga melihat ia melakukan kekerasan fisik. Atau.. ibu benar-benar sudah jatuh cinta?"

"HARUNO SAKURA!" seru ibu kesal. Tapi Sakura langsung membalas, "Apakah ibu tak ingat dengan ayah saat memanggilku seperti itu? Atau ibu ingin mengubah namaku menjadi Sabaku Sakura?"

Ibu menghela nafas menahan sabar, "Kau punya tunangan yang bisa kau gunakan sebagai tempat pelarian, jadi kurasa hidupmu tak terlalu sulit. Sampaikan salamku padanya."

Walau ibunya sudah pergi, Sakura masih tetap merasa kesal. Ia pun menelepon Sasuke.

* To Be Continue*

Naruto bukanlah gadis ceria yang bubbly dan riang. Ia bukanlah gadis miskin yang menatap masa depan penuh harapan. Harapannya sudah hilang bertahun-tahun yang lalu. Kegetirannya pada hidup tampak jelas dari raut wajahnya yang cantik tapi penuh gurat penderiitaan.

Tinggalkan lah jejak kalian dengan cara :

REVIEW…...REVIEW…...REVIEW

PLEASE