Sebuah Remake dari novel karya Shanti Agatha dengan judul From The Darkest Side

.

Disclaimer

Ide cerita dan sebagian besar cerita diambil dari novel aslinya dengan penambahan dan pengurangan seperlunya.

.

Title :

From The Darkest Side

Cast :

Cho Kyuhyun as Namja

Lee Sungmin as Yeoja

Marcus Cho as Namja

And other cast

Warning :

GS, Typos, de el el

.

.

Chapter 1

Tidak ada yang bisa menggambarkan perasaan Sungmin sekarang selain rasa takut dan kegugupan yang menyesakkan dada.

Ketika mobil mereka memasuki pintu gerbang yang megah itu, rasa gugup dan takutnya makin memuncak. Ibunya,yang menyetir disebelahnya tampak tenang dan bahagia, tentu saja, kemewahan ini akan menjadi kehidupan barunya. Hal yang diimpi-impikannya sejak dulu. Lagipula ibunya tidak perlu mencemaskan penampilannya, ia selalu terlihat cantik, muda dan wangi, tidak pernah berubah sampai sekarang.

Ibunya melahirkan Sungmin saat berusia sangat muda, 16 tahun. Dan sekarang di usia Sungmin yang sudah 20 tahun, selisih usia itu sama sekali tidak kelihatan, mereka terlihat seumuran. Apalagi Sungmin selalu mengenakan pakaian konservativ yang cenderung kusam tapi nyaman digunakan, sedangkan ibunya memilih berpakaian seksi dan penuh gaya.

Yah, penampilannya sekarang tidak bisa dibilang baik, Sungmin menarik napas sambil mengamati dirinya sendiri. Dia tadi berdiri lama di depan lemari pakaiannya mencoba menemukan gaunnya yang terbaik, tapi ternyata dia tidak punya gaun satupun yang baik. Gajinya sebagai staff administrasi biasa di sebuah biro wisata sama sekali tidak memungkinkannya membeli banyak pakian. Dan ibunya sama sekali tidak bisa diharapkan. Lee Soonkyu, ibunya melahirkannya karena kesalahan remaja masa lalu, jadi dia tidak punya ayah yang mengakuinya.

Soonkyu lalu meninggalkannya begitu saja, menitipkannya ke kedua orang tuanya, lalu pergi merantau keluar kota untuk melupakan masa lalu dan melanjutkan sekolah. Sejak saat itu Sungmin dan Soonkyu hanya bertemu saat Soonkyu pulang liburan kerumah, Sungmin tidak pernah menganggap Soonkyu sebagai ibunya, selain karena Soonkyu tidak mau dipanggil ibu, bagi Sungmin orang tua sejatinya adalah kakek dan neneknya yang mengasuhnya dengan penuh kasih sayang sejak ia lahir sampai dia beranjak dewasa.

Lalu setelah dua tahun lalu, kakek meninggal dunia, disusul neneknya setahun kemudian, Sungmin tetap tidak menggantungkan diri kepada ibunya, toh Soonkyu juga tidak peduli.

Sungmin menghidupi dirinya sendiri dan sama sekali tidak ingin terlibat dalam kehidupan ibunya yang saat itu sudah menjadi aktris terkenal.

Sampai suatu ketika Soonkyu menghubunginya, mengatakan bahwa dia akan menikah dengan salah satu konglomerat paling kaya dan paling ternama, seorang lelaki berusia 4 tahun lebih muda darinya, dan mengundang Sungmin untuk turut serta dalam persiapan acara pernikahannya.

"Bagaimanapun juga, meski kau adalah sebuah kesalahan akibat kebodohan di masa lalu, kau adalah anakku," gumam Soonkyu dengan logat seksinya sambil mengoleskan lipstick pada bibirnya yang indah pada pertemuan makan siang mereka setelah dua tahun lamanya tidak berjumpa.

"Lagipula, aku terlanjur menceritakan tentangmu pada Kyuhyun, tidak sengaja tentunya, tapi siapa yang bisa membohongi Kyuhyu? Dia tahu segalanya.." Soonkyu tersenyum menerawang seperti orang dimabuk kepayang, "Dan Kyuhyun ingin melihatmu."

Jadi karena calon suaminya yang kaya itu ingin melihatku? Bukan karena dia ingin bersamaku di saat-saat bahagianya? Sungmin menyimpulkan dalam hati, dan seberkas rasa nyeri mengalir di dadanya.

Dan disinilah dia, datang dengan ibunya, yang begitu cantik dengan gaun sutra keemasan seperti sampanye. Sedangkan dia hanya memakai sweater cokelat serta rok selutut yang membuatnya seperti kutu buku yang tidak menarik.

Calon suami Soonkyu pasti akan kecewa berat jika mengharapkan aku secantik Soonkyu, desah Sungmin dalam hati.

Mungkin aku lebih mirip ayah, tambahnya menghibur diri. Meski ia juga tidak tahu siapa ayahnya dan bagaimana wajahnya. Kakek dan neneknya juga Soonkyu tidak pernah membicarakannya.

Rupanya calon suami Soonkyu ini sangat kaya, jarak pintu gerbang menuju rumah utama lumayan jauh dengan taman dan pepohonan yang indah di kanan dan kiri jalan. Ketika akhirnya mobil mereka terhenti, Sungmin sempat ternganga, melihat rumah marmer putih bergaya gothic dan renaissance yang megah di depannya.

Soonkyu rupanya sangat bersemangat karena dia segera melompat keluar dari mobil begitu mobil itu berhenti dan mau tak mau sungmin segera mengikutinya.

Sepertinya mereka sudah ditunggu, karena begitu mereka sampai, pintu itu langsung terbuka dan seorang pelayan pria setengah baya dengan penampilan yang sangat rapi sudah berdiri disana.

"Miss Soonkyu?" Tanya pelayan tiu dengan ekspresi sedatar batu hingga Sungmin bertanya-tanya apakah itu ekspresi asli atau hasil latihan bertahun-tahun.

Soonkyu mengangguk penuh percaya diri. Pelayan itu melihat ke belakang, kea rah Sungmin dan mengangkat alisnya, tapi tidak berkata apa-apa. Mungkin dia mengira aku pembantu Soonkyu, desah Sungmin dalam hati.

"Saya Yesung, kepala pelayan disini. Tuan Kyuhyun sudah menunggu di ruang utama, mari saya antar," gumam pelayan itu sopan sambil membalikkan tubuh dan membiarkan Soonkyu dan Sungmin mengikutinya.

Sepanjang lorong itu Sungmin terlalu sibuk terkagum-kagum dengan kemewahan interior dan perabot rumah mewah ini.

Ya, Soonkyu pasti akan sangat bahagia disini, dia selalu ingin menjadi nyonya rumah yang kaya raya. Impiannya sebentar lagi terwujud. Dan sudah pasti Sungmin tidaak termasuk dalam daftar impiannya itu. Sungmin tahu dia hanya dibutuhkan karena calon suami Soonkyu yang kaya raya itu ingin mengenalnya, setelah itu Sungmin akan kembali kekehidupan lamanya, dilupakan oleh ibunya.

Toh dia memang tidak ingin terlibat.

Kenapa? Karena meskipun mewah dan mengagumkan, rumah ini terasa dingin dan kaku, begitu menekan jiwa.

Yesung membuka sebuah pintu yang sangat besar dan mempersilahkan mereka masuk.

Soonkyu langsung melangkah masuk dengan bersemangat. "Darling," serunya mesra lalu menghambur ke pelukan pria bersetelan resmi yang berdiri di tengah ruangan.

Pria itu membalas pelukan Soonkyu tapi matanya menatap tajam kearah Sungmin.

Dan Sungmin ternganga melihat sosok calon suami Soonkyu untuk pertama kalinya. Semula dia pikir laki-laki itu dalah lelaki botak berjenggot dan gendut, tidak tampan tetapi sangat kaya. Tetapi lelaki yang berdiri didepannya ini sama sekali tidak gendut, dia tinggi bahkan tidak ada lemak berlebih di tubuhnya dan jas yang pastinya dijahit khusus itu menempel pas dan indah di tubuhnya.

Matanya cokelat gelap begitu juga dengan rambutnya yang sedikit bergelombang berwarna cokelat keemasan.

Cho Kyuhyun, pengusaha berusia 32 tahun. Lelaki dengan hidung mancung dan rahang tegas yang membingkai wajah tampannya.

Lelaki itu melepaskan Soonkyu yang menggelendot dengan mesra di pelukannya, lalu melangkah mendekati Sungmin. "Dan ini pasti Sungmin," bahkan aksen suaranya begitu mempesona. Sungmin menyadari dia ternganga ketika Kyuhyun mengulurkan tangan untuk bersalaman, dengan gugup disambutnya jabatan itu, tangan lelaki itu ramping tapi menggenggam tangannya dengan mantap. "Iya, ini Sungmin, putri kecilku," Soonkyu berkata seolah-olah mereka ibu dan anak yang sangat akrab. "Dan Sungmin, perkenalkan ini calon ayah tirimu."

Sungmin mengganggukkan kepalanya, sedikit gugup ketika menyadari Kyuhyun menatapnya dengan sangat tajam, sangat meneliti, sampai dia salah tingkah, adakah yang salah dengan rambutnya? Bajunya? Ataukah Kyuhyun sedang mencari kemiripannya dengan ibunya dan tidak berhasil menemukannya?

"Hmmm karena umurku hampir 32 tahun, kurasa aku pantas-pantas saja mempunyai putri seumuranmu tapi kau boleh memanggilku dengan Kyuhyun saja."

Tentu saja, lelaki dengan vitalitas semacam Kyuhyun pasti malu dipanggil 'appa' oleh gadis berusia 20 tahun seperti dirinya.

"Nah karena kalian sudah berkenalan. Bolehkah aku memintamu menemaniku berkeliling rumah ini? Kita akan tinggal disini setelah menikah bukan? Dan wow, rumah ini indah sekali Kyuhyun."

Lelaki itu menatap Soonkyu tanpa ekspresi. "Tentu saja sayang," gumamnya. Lalu mengamit lengan Soonkyu. Kyuhyun mengatakan sayang tapi tampak begitu dingin.

Tiba-tiba Sungmin merasa sedikit antipati kepada Kyuhyun, dia terlalu dingin dan tak berperasaan seperti suasana di rumah megah ini.

Soonkyu menoleh pada Sungmin, "kau ingin ikut Sungmin?" suaranya penuh kasih tapi matanya memperingatkan, dan Sungmin mengerti isyarat itu, ibunya ingin berduaan dengan kekasihnya dan tidak ingin Sungmin mengganggu.

Lagipula Sungmin juga tidak tertarik melihat-lihat isi rumah ini.

"Tidak terima kasih, kalau boleh saya ingin menunggu disini saja," Sungmin tadi mengamati ruangan dan menemukan rak buku yang penuh di dinding, rasanya lebih menarik duduk dan membaca, sepertinya koleksi buku di rak itu sangat menarik, kalau dia diijinkan, dia ingin membacanya.

"Tapi kau akan tinggal disini juga, jadi sebaiknya kau ikut agar lebih mengenal rumah ini," sahut Kyuhyun tajam.

Kata-kata itu membuat Soonkyu dan Sungmin sama-sama terkejut, rupanya Kyuhyun sudah menarik kesimpulan yang salah selama ini tentang hubungan Soonkyu dan Sungmin.

Soonkyu dengan muka pucat segera menyahut, suaranya sedikit melengking karena gugup. "Darling, kau salah, Sungmin tidak akan tinggal dengan kita setelah kita menikah nanti."

"Kenapa tidak?" lelaki itu mengernyitkan kening, tampak tidak senang. "Dia putrimu bukan?"

"iya… tapi.. tapi.." suara Soonkyu hilang karena kebingungan. "Tapi Sungmin lebih suka hidup mandiri, dia sudah punya pekerjaan tetap kau tahu, dan dia merasa nyaman tinggal di rumah warisan orang tuaku, bukan begitu Sungmin?" sekali lagi Soonkyu menatapnya dengan tatapan memperingatkan.

"Tentu saja," jawab Sungmin cepat-cepat selain karena dia tidak ingin tinggal di rumah ini, dia tidak mau Soonkyu marah padanya karena mengacaukan seluruh rencana masa depannya.

Kyuhyun menatap Sungmin dan Soonkyu dengan tajam dan penuh perhitungan lalu bergumam. "Kita bahas pengaturan itu nanti," kata-katanya menunjukkan masalah itu sama sekali belum selesai.

Yah, rupanya selain dingin dan kaku, lelaki ini juga arogan.

"Baiklah Sungmin, kalau kau ingin tetap disini, aku akan meminta pelayan mengantarkan segelas cokelat panas dan kue untukmu," matanya menunjuk kearah televisi plasma yang menempel didinding yang sama sekali tidak Sungmin perhatikan karena perhatiannya terpusat pada rak buku yang penuh itu.

Sungmin menatap Kyuhyun dengan gugup. "Kalau boleh… kalu boleh saya ingin membaca buku di rak itu," pintanya pelan.

Soonkyu tertawa cekikikan seperti anak kecil, "Membaca?" gumamnya dalam tawa, "Begitu banyak hiburan di rumah ini dank au memilih membaca?" nada mencemooh terdengar jelas di suaranya hingga pipi Sungmin memerah.

Tapi kyuhyun hanya berdiri di situ dan menatapnya datar.

"Setidaknya putrimu memilih hiburan yang paling bermutu di antara semuanya," kata-katanya diucapkan dengan nada biasa-biasa saja, tetapi arti yang tersirat di dalamnya membuat tawa Soonkyu terhenti dan wajahnya merona malu, dalam rasa malunya itu, Soonkyu melirik Sungmin dengan jengkel.

"Silahkan, baca saja semua buku yang kau inginkan," senyum tipis muncul di bibir Kyuhyun, lalu menggandeng soonkyu, membawanya pergi keluar ruangan.

Sungmin merasa sangat lega ketika di tinggalkan sendirian, dengan penuh rasa tertarik, ditelusurinya buku-buku di rak raksasa itu. Kebanyak buku berbahasa asing, dan merupakan versi asli, setelah meninggalkan biuku-buku literatur bisnis, Sungmin tertarik ke sederetan buku sastra lama.. Diambilnya salah satu buku, dan tersenyum.

Kapan lagi dia bisa membaca buku-buku versi asli ini dengan gratis? Karena sudah pasti dia tidak akan mampu membelinya…

.

.

Ketika dia masuk, didapatinya pemandangan indah terpampang jelas di depannya.

Sungmin, gadis itu tertidur di kursi santai dengan sebuah buku terbuka di pangkuannya, sebelah lengannya lunglai di sandaran kursi dan kepalanya miring setengah tertunduk.

Dia tidak dapat menahan keinginannya untuk mengawasi lebih dekat. Dengan langkah pelan tak bersuara, seperti singa mengintai mangsa, didekatinya gadis itu. Dia berusaha sedekat mungkin, karena hasratnya mendorongnya untuk lebih mendekati gadis itu.

Ah, betapa cantiknya, wajahnya polos tanpa polesan apapun, tapi kulitnya begitu lembut, seperti bayi dengan semu kemerahan yang membuatnya tergoda untuk menyentuhnya, menyusurkan jemarinya disemu kemerah-merahan itu. Dan bibirnya, astaga bibir itu, begitu ranum, basah bagai kelopak mawar yang baru mekar, tanpa polesan lipstik sedikitpun, tetapi tetap begitu indah. Matanya menyusuri seluruh keindahan didepannya. Sudah berapa lama dia menunggu saat-saat ini? Menunggu saat-saat gadis ini berada begitu dekat dengannya?

Ya, gadis ini membuatnya terbangun setelah ditidurkan dengan paksa sekian lama.

Akhirnya dia tidak dapat menahan godaan, dibungkukkannya tubuhnya melingkupi gadis itu, kemudian bibirnya menyuntuh bibir lembut gadis itu dengan halus tapi penuh hasrat.

"Kau milikku Sungmin, ingat itu."

TBC

.

.

Sekali lagi saya ingatkan jika ff ini adalah remake dari novel From The Darkest Side karya Shanty Agata.

Hanya cast-nya saja yang saya ganti dengan KyuMin.

Bagi yang belum pernah membaca novel ini sebelumnya, mungkin akan sedikit membingungkan. Tapi setelah terbiasa, saya harap kalian akan menyukai kisah romantis yang berbeda ini.

Terima kasih sebanyak-banyaknya bagi yang bersedia meninggalkan review.

Pay.. Pay..

Kim Ah Reum