Hi, Gyu author baru di ffn, semoga para readers berkenan dengan cerita yang masih abal ini ^^

Cast:

Xi LuHan

Kim Minseok

and others (muncul sesuai kebutuhan cerita)

Disclaimer : mereka milik diri mereka semua, Tuhan, keluarga dan manajemen mereka. Gyu cuma punya minjem karakternya dan cuma punya cerita ini.

Chapter 1

Minggu pagi di sebuah flat apartemen sederhana sesosok namja manis tengah sibuk dengan rutinitas paginya. Kim Minseok a.k.a pemuda manis itu tengah sibuk menyiapkan segelas susu dan semangkuk sereal untuk sarapan paginya. Sesekali terdengar senandung kecil nan merdu dari bibir mungilnya.

Minseok menyantap sarapan paginya dengan tenang di sofa sederhana milikinya , sesekali ia melihat acara berita pagi di TV. Tak jarang alisnya berkerut dan bibirnya terpout lucu saat mendengar berita kriminalitas yang semakin merajalela atau kabar politik yang membosankan.

Drrtt..Drrtt..Drrt

Minseok mengalihkan perhatiannya dari TV saat poselnya bergetari. Ia melihat siapa yang menelepon sepagi ini di layar smartphone miliknya.

Tertera 'Kungfu Panda'

Melihat nama si penelepon, Minseok segera mengangkat ponselnya.

"Tao… bagaimana?bagaimana?bagaimana?"Minseok memberondong si penelpon yang ternyata Tao itu dengan kata 'bagaimana'.

Di seberang sana si Kungfu Panda a.k.a Tao terkekeh mendengar nada bicara MInseok yang penuh harap

"kkk, calm down ge. Aku akan memberitahumu hasilnya"jawab Tao

"aku pasti gagal lagi kan, Tao?"

"ya ampun, kenapa gege pesimis sekali sih"

"habisnya…"Nada bicara Minseok menjadi sedih mengingat bahwa ia sungguh sial dalam hal mencari pekerjaan. Ya… Minseok sudah berkali-kali melamar kerja di sana-sini namun hasilnya ia selalu di tolak dan jika pun ia di terima ia pasti akan mengundurkan diri setelah beberapa hari kerja karena sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari rekan kerja atau atasannya.

"hahaha…" Tao tertawa

"YAK! Kenapa kau malah tertawa, huh? Seharusnya kau sedih karena masalah temanmu"

"hehe….jangan marah. Tapi memang benar kalau kau memiliki wajah yang manis dan terkesan feminim apalagi dengan pipi chubby dan mata almond mu itu"

"tapi bukan berarti mereka menolak surat lamaranku hanya karena mereka meragukan genderku. Kadang aku berpikir apa aku harus 'menunjukkan' kalau aku benar-benar 'laki-laki' di hadapan mereka"

"tapi kau juga pernah di terima kan?"

"dan juga dilecehkan dihari pertama aku bekerja" minseok mendengus sebal saat mengingat hal menjengkelkan itu

"kkkk..pheromone mu memang sulit ditolak,ge" Tao kerkekeh geli

"sudahlah jangan meledekku lagi. Jadi bagaimana hasilnya"

"baiklah baiklah, kau di terima ge"kata Tao

1 detik

2 detik

3 detik

Mata Minseok berkedip lucu dan….

"KYAA..benarkah?kau tidak bercanda kan?" seru Minseok senang

"oh…jadi gege maunya tidak diterima?"kata Tao. Sepertinya ia akan senang menggoda gege-nya di pagi hari ini.

"TIDAKKK! Tentu saja aku maunya di terima, jadi kapan aku mulai bekerja?"Tanya Minseok. Oh sangat jelas Minsoek ingin segera bekerja jika ia tidak ingin ibunya yang seperti titisan iblis a.k.a Kim Heechul menjodohkannya dengan seorang Namja—sepertinya ibu Minseok sama gilanya dengan orang yang menganggapnya yeoja.

" gege sudah bisa bekerja mulai besok pagi dan jangan lupa berdandan yang cantik di hari pertamamu ne~"

'ckk'Minsoek berdecak kesal

"ya sudah aku tutup dulu teleponnya ya. Nanti akan kuhubungi lagi"ucap Tao

"tunggu dulu"cegah Minseok sebelum Tao menutup teleponnya

"ada apalagi, ge? Apa ada yang ingin gege tanyakan?"

"hmm anu itu…mmm.. gomawo Tao-ah" ucap Minseok terbata, ia merasa malu mengucapkan itu pada Tao

"sama-sama gege-ku yang manis"ucap Tao riang. Dan kemudian Tao menutup teleponnya.

Minsoek menyimpan kembali ponselnya di atas meja dan kemudian melanjutkan sarapannya kembali.

.

.

.

Di tempat lain

"besok pasti akan menyenangkan"ucap Tao yang baru menutup teleponnya

Grepp—sebuah tangan kekar memeluk pingangnya dari belakang saat ia tengah menuangkan kopi ke dalam gelas.

"kris ge kau sudah bangun?"Tanya Tao pada sosok yang tengah memeluknya

"jika aku sudah memelukmu pasti aku sudah bangun bukan?"jawab kris terhadap pertanyaan retoris Tao

"Ckk..kau ini"Tao berdecak sebal saat Kris sudah menyusupkan kepalanya di ceruk lehernya—kebiasaan Kris di pagi hari.

"jadi kenapa besok akan jadi hari yang menyenangkan,hmm?"

"kau ingat dengan xiumin ge yang kuceritakan dulu?"Tanya Tao. Ia membalikkan badannya sehingga saling berhadapan dengan kekasihnya itu.

"xiumin? Mmm…maksudmu orang korea bernama Kim MInseok yang menolongmu dan menghajar para lelaki hidung belang yang mengganggumu saat kau berlibur ke Korea sendirian tanpa memberitahuku? Dan kalau tidak salah dia juga mengobati lukamu dan membiarkanmu menginap dan menyusahkannya selama kau berlibur?"jelas Kris panjang lebar

Tao merenggut lucu saat Kris dengan santainya membeberkan kejadian buruk yang menimpanya saat hari pertama ia berlibur sendirian di negeri gingseng tersebut. Namja asal cina itu tidak akan lupa bagaimana dengan bodohnya ia menerima minuman dari orang yang ia tidak kenal di sebuah club malam dan berakhir dengan dirinya yang nyaris diperkosa dan luka lebam di wajahnya saat melawan , untungnya nasib baik sedang berpihak padanya, karena Minsoek yang kebetulan sedang menghadiri pesta temannya melihat Tao yang sedang 'dikerjai' oleh para namja hidung belang tersebut dan menghajar mereka semua bahkan Minseok si anak baik dan rajin menabung ini bersedia merawat luka Tao dan menampung Tao dirumahnya selama berlibur.

"aku senang kau mengingat xiumin ge tapi aku tidak senang kau mengingat hal yang memepertemukan aku dengan xiumin ge "ucap Tao sebal

Tingkah Tao yang mengemakan membuat kris mendaratkan kecupan di bibir tipis milik Tao.

"aku tidak mungkin lupa dengan orang yang sudah menolong baby Panda-ku"ujar kris. Tao terenyum dan melepaskan pelukan kris pada tubuhnya

"kau pasti akan menyukainya. Xiumin ge itu orang yang sangat baik, perhatian, dan polos. Dia tidak hanya menolongku dan mengobati lukaku, dia juga mengijinkan akau tinggal di rumahnya dan menemaniku mengunjungi tempat-tempat wisata. Aku heran kenapa ada orang yang seperti dia dan blablablabla"celoteh Tao sembari meletakan dua cangkir kopi dan dua piring waffle ke atas meja makan.

Sreak

Kris mendudukan dirinya di salah satu bangku dan mulai meminum kopinya. Tao duduk di samping kris dan menyenderkan kepalanya di bahu kris sambil meminum kopinya. Kris tersenyum dengan kelakuan Tao di pagi ini, baby panda-nya sepertinya sedang dalam kondisi mood yang baik sehingga betah bermanja-manja dengannya.

"apa kau senang?"Tanya kris, ia melingkarkan tangannya di pinggang Tao.

"tentu saja aku senang" jawab Tao. Ia meletakkan cangkir kopinya di atas meja dan mengecup singkat bibir kris. "dan terima kasih untuk tuan Wu YiFan yang bersedia mengabulkan permintaanku" lanjut Tao.

"apa yang tidak untuk baby panda-ku? Jangankan minta dimutasi ke korea, ke ethiopia yang tandus pun aku mau asal untuk membuatmu senang"ucap kris.

Tao menghadap kris, ia mengalungkan tanganya di leher kris dan mulai mengecup bibir kris. Tao mengecup lembut bibir Kris dan sang kekasih pun membalasnya dengan ciuman yang awalnya lembut dan berakhir dengan ciuman yang menuntut .

Ok..kita tinggalkan pasangan yang sedang berlovey dovey tersebut ^^

.

.

.

"hahh"

Namja manis yang menjadi main cast dicerita ini a.k.a Kim Minseok untuk kesekian kalinya menghela nafasnya. Sejak diberitahu oleh Tao bahwa ia diterima bekerja di perusahaan yang sama dengan Tao, Minseok segera menyiapkan dirinya untuk hari pertamanya. Hal pertama yang ia lakukan adalah mengecek isi lemarinya dan mendapati bahwa isi lemari itu hanyalah koleksi setelan jas yang sudah lama dan tidak musim lagi alias JADUL yang membuatnya berakhir di XOXO Department Store.

Sudah satu jam lamanya ia berkelling mencari pakaian kerja yang baru,namun sayangnya ia belum menemukan pakaian yang cocok untuknya entah itu karena modelnya ataupun karena harganya yang 'sedikit' mahal untuk Minseok.

Minseok terus berjalan dan hingga akhirnya ia tiba di sebuah toko pakaian yang memiliki koleksi pakaian yang sesuai dengan selera MInseok dan cocok dengan kantong Minseok juga tentunya. Minseok memasuki toko tersebut dan mulai mencari pakaian yang kiranya cocok untuknya. Mata almond Minseok melihat sebuah pakaian yang menarik hatinya. Pakaian itu terdiri dari sebuah Jas berwarna hitam dengan aksen garis putih di tepian kerah jas dan sakunya serta celana bahan berwarna senada dengan jasnya ditambah lagi aksesoris berupa kancing berwarna perak sebagai pengait (?) jas tersebut.

Saat tangan Minseok hendak mengambil pakaian tersebut, tangan Minseok keduluan oleh sebuah tangan putih walaupun tidak seputih miliknya.

"mian, tapi saya yang terlebih dahulu melihatnya" ucap Minseok pada namja tinggi dan berwajah cantik nan imut dihadapannya.

"benarkah? Tapi saya juga sudah melihat setelan jas ini sejak aku masuk ke toko ini"ucap namja itu dengan tampang innocent.

"tapi saya datang lebih dulu dari anda"kata Minseok tidak mau kalah. Sepertinya MInseok benar-benar jatuh hati pada setelan tersebut.

"tapi kan anda belum membeli pakaian ini dan lagipula saya yang lebih dahulu mengambil pakaian ini, jadi sepertinya saya yang lebih berhak memilikinya. Lagipula tidakah sebaiknya anda mencari pakaian yang lebih sesuai dengan anda" kata namja tersebut.

"maksud anda?"Tanya Minseok bingung. 'pakaian yang lebih sesuai? Apa ia sedang berpikir aku tidak bisa membayar setelan jas itu?' batin Minseok.

"tentu saja maksudku dalah meskipun anda adalah seorang yeoja yang tomboy sekalipun, tidak seharusnya anda memakai setelan jas untuk bekerja, seharusnya nona memakai blazer dan rok. Kurasa itu akan lebih cocok ditubuh nona yang mungil tapi sexy" ucap namja itu dengan wajah innocent. Kata-kata itu sukses membuat Minseok shock dan membatu. Ayolah meskipun wajahnya sedikit manis ah… tidak tidak tidak tapi sangat manis, masa namja ini tidak bisa membedakan mana namja dan mana yeoja. Padahal jelas-jelas ia tidak memiliki dada seperti seorang yeoja ya walaupun dengan SANGAT TERPAKSA Minseok harus mengakui dadanya sedikit montok dari namja kebanyakan, tapi kenapa namja menyebalkan di depannya tidak dapat mengenalinya sebagai seorang namja TULEN ingat T-U-L-E-N.

'WHAT? Apa dia bilang? Aku yeoja tomboy? Seorang yeoja? HELL NO…! apa dia tidak sadar kalau dialah yang seperti seorang yeoja dengan wajah cantiknya dan imutnya itu. Dasar UKE' Batin Minseok . ia memalingkan kepalanya dan tanpa sadar ia menggembungkan pipinya serta membuat bibirnya terpout lucu. Tak sadarkah anda wahai Kim Minseok bahwa kau sudah membuat namja yang kau katai uke tengah memasang ekspresi kagum saat melihat ekspresi manis kuadratmu itu.

Tangan putih itu perlahan terangkat dan menuju pipi bulat Minseok dan mengelus pipi bulat nan halus Miseok.

"halus dan manis sekali"kata pria itu sambil tersenyum gaje

'DEG'

Sontak Minseok berjengit kaget merasakan sesuatu menyentuh pipinya. Dilihatnya pemuda yang masih mengelus pipinya dan tersenyum gaje. Minseok bergidik ngeri melihat senyum pemuda itu, senyum yang bahkan membuat bola mata pemuda itu tak terlihat dan hanya menyisakan sebuat garis tipis dimatanya (bayangin aja orang lagi senyum kayak gini (n_n) atau ^^,pokoknya yang kayak di anime2 gitu deh). Minseok segera menguasai rasa kekagetannya (?) dan segera mengambil langkah seribu meninggalkan pria tersebut .

Minseok berlari secepatanya meninggalkan toko tersebut, bahkan keinginannya untuk membeli pakaian baru musnah seketika dan berganti dengan keinginan untuk pulang ke rumahnya yang aman dari orang-orang aneh seperti namja itu.

Sesampainya di apartment tempat tinggalnya nasib buruk masih saja mengikuti Minseok. Bagaimana tidak ? lihatlah pada sosok namja titisan iblis a.k.a Kim Heechul (#plakk) yang tengah berdiri angkuh di depan pintu flat sederhananya .

"u-umma"Minseok menatap horror ummanya. Ya…ya…ya sepertinya Gyu belum bilang kalau umma Minseok adalah seorang namja cantik yang memiliki keistimewaan mengandung dan melahirkan seorang anak. Hehehe mian ne~.

"YAA! Kau Kim Minseok kenapa kau berdiri saja disitu? Cepat buka pintunya"Heechul mulai mengomel. Sepertinya umma Kim Minseok ini sudah menunggu Minseok dalam waktu yang lama. Minseok segera menghampiri sang umma dan bergegas membuka pintu flatnya. Kemudian ibu dan anak itu masuk kedalam flat sederhana Minseok.

Heechul mendudukan dirinya di sofa yang berada di ruang tamu, sedangkan Minseok menuju dapur untuk mengambilkan minuman untuk sang umma. Heechul mengedarkan pandangannya pada seisi rumah Minseok yang bersih dan rapi tentunya. 'dasar clean freak' batin Heechul. Para reader sekalian tentu tahu bukan kalau Minseok merupakan orang yang sangat bersih aniya? Dan di dalam cerita ini kecintaan Minseok terhadap kebersihan menurun dari sang appa tercinta yang diperankan oleh Han Geng.

"silahkan diminum umma"ujar Minseok yang meletakkan dua gelas orange jus di atas meja dan langsung diminum oleh sang umma cantik itu.

"u-umma untuk apa kesini?"Tanya minseok takut-takut

"yak.. apa aku tidak boleh mengunjungi anakku sendiri huh?"

"b-bukan begitu maksudku. Hanya saja tumben umma tidak mengabariku terlebih dahulu jika ingin kesini?" Kata Minseok yang masih takut-takut.

"…" Heechul tak langsung menjawab pertanyaan Minseok, ia lebih memilih meminum habis jus jeruknya terlebih dahulu sebelum pembicaraan penting ini dimulai.

'TEK' Heechul meletakkan kembali gelasnya. Matanya memandang lekat mata almond minseok . Minseok yang ditatap sedemikian rupa oleh sang umma menjadi sangat gugup ' kumohon Tuhan jangan perjodohan gila itu lagi' doa Miseok di hati.

'SRAKK' Heechul mengeluarkan sebuah amplop besar berwarna coklat dan menaruh atau lebih tepatnya melemparkannya ke meja. Kemudian ia melihat ke arah Minseok yang masih bingung dan tidak mengerti. "Bukalah"titah Heechul.

Perlahan MInseok membuka amplop tersebut dan mengeluarkan isi amplop tersebut dan….

"MWOOO"Minseok menjerit ketika melihat isi amplop tersebut. Jujur ia sudah memiliki firasat buruk tentang ini—huft perjodohan again.

"YAKK! Kenapa berteriak eoh? Kau ingin membuat telinga umma mu tuli?" kesal Heechul

"aku kesal karena umma selalu saja melakukan hal gila seperti ini?"jawab Minseok

"hal gila seperti apa maksudmu?"

"apa umma pikir usaha umma untuk menjodohkanku yang jelas-jelas seorang namja dengan namja juga bukan hal gila?"suara Minseok naik satu oktaf—sepertinya ia benar-benar kesal pada ummanya sekarang dan taka da lagi Minseok yang baik hati untuk saat iini.

"kau pikir dengan wajah seperti itu kau bisa menkahi seorang yeoja eoh? Umma yakin kalau setiap wanita yang dekat denganmu pasti minder karena kalah manis denganmu"kata Heechul santai. Sepertinya umma yang satu ini tidak merasa bersalah akan perbuatan ekstremnya (?), ia justru dengan sangat enteng membeberkan pengalaman buruk percintaan sang anak. Asal saudara-saudara sekalian tahu bahwa Kim Minseok selalu diputuskan sang yeojacingu karena alasan yang menurut Minseok aneh yaitu karena sang yeojacingu merasa kalah manis dan cantik dari uri Minseok—poor Minseokie.

"tapi umma aku adalah seorang namja, ingat seorang NAMJA"ucap Minseok kesal dengan menekankan kata namja.

"lalu apa masalahnya? Umma juga seorang namja dan akhirnya umma menikah dengan appamu lalu menghasilkan dirimu"ucap Heechul santai dan blak-blakan.

'HAHH…' Minseok menghela nafasnya, berusaha menurunkan kadar emosinya yang sudah mencapai ubun-ubun. Ia harus berkepala dingin saat menghadapi sang umma yang seenaknya.

"umma dan aku berbeda, jadi tolong jangan melakukan hal ini lagi. Umma jebal~" kata Minseok pelan. Ia berusaha memberi pengertian pada sang umma berharap ummanya mengerti dan menghentikan hal gila ini. Dan apakah berhasil? Berharap sajalah kau Kim Minsoek…..

"ani...kau sama sepertiku! Lagipula kau sepertiku saat muda dulu. Kau memiliki wajah cantik dan tubuh layaknya seorang yeoja, jadi kurasa kau juga namja istimewa sepertiku" Heechul mulai berspekulasi tentang anak semata wayangnya. Ia yakin bahwa Minseok adalah namja hemaphrodite sepertinya (#plakk) maksud Gyu namja 'istimewa'(huh kayak cherrybelle aja istimewa hehehe^^).

"sudahlah…percuma berdebat dengan umma. Lagipula umma juga tidak bisa lagi menjodohkanku dengan namja-namja itu" ucap Minseok sambil memasukkan kembali foto-foto namja beragam variasi(?) kedalam amplop.

"Wae?"Tanya Heechul

"aku sudah mendapatkan pekerjaan, jadi sesuai perjanjian kita, umma harus berhenti melakukan perjodohan gila ini"

"jadi kau sudah bekerja? Apa pekerjaanmu? Jangan-jangan menjadi penjaga kasir di toko swalayan lagi"ejek Heechul. Minseok memang pernah menjadi penjaga kasir di swalayan karena merasa putus asa akan kegagalannya melamar kerja sebagai pegawai kantoran, namun memang nasibmu malang nak Minseok…ia dipecat setelah 3 hari bekerja karena memukul pelanggan swalayan yang saat itu mengrepe-grepe bokong seksinya (Gyu inget Video di Youtube waktu Minseok disuruh nulis namanya pake butt nya. Ya ampun sumpah itu seksi banget. Kalo ini di anime, Gyu yakin kalo Gyu pasti sudah nosebleed parah) yang entah bagaimana caranya pelanggan itu bisa ada dibelakang Minseok.

"jangan mengejekku! Aku diterima kerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan"MInseok menpoutkan bibirnya sebal

"tsk..kau bilang kau namja tulen,tapi tingkahmu saat ini tak lebih seperti yeoja yang sedang merajuk. Tapi baiklah, umma akan menghentikan perjodohan ini asalkan kau dapat bertahan selam 3 bulan di tempat kerjamu. Bagaimana?" tantang Heechul

Minseok tampak berpikir sebentar. "baiklah aku setuju, tapi kalau aku bertahan lebih dari 3 bulan umma harus berjanji untuk menghentikan segala hal yang menyangkut hidupku termasuk perjodohan konyol itu"jawab Minseok mantab.

"ok"kata heechul singkat. Ia kemudian bangkit dari dudukya dan bersiap-siap pergi.

"umma mau kemana?"

"urusan umma sudah selesai dan sekarang umma harus pergi"

"cepat sekali? Umma tidak menginap?"

"ani…umma masih ada urusan dengan appamu"

"appa kesini juga? Tapi kenapa tidak ikut menemuiku?"Tanya Minseok heran karena setahunya sang appa pasti akan menengok keadaannya jika ia mampir ke seoul dan kini ia merasa sedikit kecewa

"ia masih ada rapat dengan rekan bisnisnya. Tapi nanti jika ia ada waktu ia juga pasti akan mengunjungimu"kata Heechul. Ia tahu sang anak sangat merindukan appanya.

"benarkah?"mata Minseok berbinar-binar

"ne…sudahlah umma harus pergi sekarang. Umma tidak mau kalau si Beijing fried rice itu mencari umma seperti orang gila"

Setelah itu Minseok mengantarkan sang umma keluar gedung apartmen sampai menaiki taksi.

'hahh… lagi-lagi aku terjebak perjanjian konyol lagi dengan umma'batin Minseok miris.

.

.

.

At Growl Imperial Hotel

"bagaimana acara jalan-jalan anda di XOXO Department Store, Sajangnim?"Tanya Namja paruh baya berpakaian formal pada namja yang lebih muda 20 tahun darinya.

"seperti biasa saja"jawab namja muda itu dan meneguk air mineral yang ia ambil dari kulkas yang berada di presidential suit room di hotel itu.

"apa ada masalah disana Sajangnim atau adakah yang sesuatu yang membuat hati anda tidak berkenan dalam kunjungan anda?"Tanya namja paruh baya itu lagi. Ia merasa khawatir jika namja muda yang berstatus sanjangnim di perusahaan tempatnya bekerja ini merasa tersinggung dikunjangan pertamanya.

"tidak ada! Justru hari ini aku mengalami hal menarik, tapi aku ingin kau memerintahkan manager XOXO Department Store untuk mengatur outlet-outlet yang ada disana agar lebih rapih lagi dan jangan lupa untuk meningkatkan kenyamanan dan kebersihan disana terutama di toko swalayan"jawab namja muda itu panjang lebar.

"ne Sajangnim" namja paruh baya itu membungkuk hormat.

"aku ingin bertanya sesuatu padamu sekretaris Kang" kata pemuda itu pada Namja paruh baya yang dipanggilnya sekretaris Kang.

"apa yang anda ingin tanyakan , Sajangnim?"

Namja muda itu meletakkan botol air mineral yang dari tadi ia pegang ke dalam kulkas kembali. Ia kemudian menuju sebuah sofa besar berwarna abu-abu dan mendudukan dirinya disana. Sementara Sekretaris Kang mengekorinya dari belakang.

"duduklah"titah namja muda itu pada sekretaris Kang, yang langsung dipatuhi oleh Sekretaris kang.

"aku tahu kalau kau sudah lama bekerja di perusahaan ini dan kau juga sangat setia serta berdedikasi tinggi, tapi aku rasa sudah saatnya bagimu untuk berhenti menjadi sekretaris pribadi ayahku maupun sekretarisku" jelas namja itu.

"t-tapi Sajangnim, saya masih sanggup bekerja dan membatu semua pekerjaan anda. Saya sangat mencintai pekerjaan ini dan juga perusahaan ini, jadi saya mohon tolong jangan pe—"

"tidak seperti itu Sekretaris Kang. Aku tidak bermaksud untuk memecatmu!"potong Namja itu saat ia mengetahui arah pikiran namja paruh baya dihadapannya ini.

"lalu apa maksud anda, Sajangnim?"Tanya Sekretaris Kang yang masih tidak mengerti apa yang dipikirkan oleh Sanjangnimnya ini.

"seperti yang tadi aku katakana aku tidak bermaksud untuk memecatmu,tapi aku ingin menjadikanmu sebagai salah satu direktur di perusahaanku" jelas namja muda itu.

"Direktur? Tapi bagaimana dengan ayah anda? Bagaimana dengan anda?"

"kau tenang saja, aku sudah bicara dengan ayahku dan ia juga setuju. Kau juga tidak perlu khawatir, aku juga sudah mendapatkan sekretaris baru"

"sekretaris baru? Maaf Sajangnim, tapi kapan anda mencari sekretaris baru?"Tanya sekretaris Kang. Setahunya, Sajangnimnya baru tiba di korea beberapa hari lalu dan disibukkan dengan berbagai pekerjaan juga pertemuan dengan para kolega bisnisnya.

"aku meminta bantuan pada temanku. Kau pasti tahu kan Direktur Wu dari bagian Marketing? Dia yang membantuku mencari sekretaris baru. Jadi kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun lagi. Mengerti?"jelas namja muda itu.

"ne Sajangnim"

"oh iya kapan aku mulai bekerja di kantor?"

"jika anda mau, anda sudah bisa bekerja mulai besok, Sajangnmin"

"Arraseo… sekarang kau kembalilah ke kamarmu dan mulai besok kau sudah menjabat sebagai Direktur di bagian keuangan dan pastikan kita tidak kecolongan lagi seperti saat pimpinan Direktur yang lama. Aku tidak mau ada yang korupsi atau menggelapkan dana perusahaan lagi"

"ne Sanjangnim. Kalau begitu saya akan kembali ke kamar saya"

Setelah itu Sekretaris Kang meninggalkan kamar hotel Sanjangnimnya. Sementara itu, namja muda itu tengah menikmati pemandangan malam hari kota seoul dari kamar hotelnya, membayangkan hal menarik apalagi yang akan terjadi esok hari

T.B.C

OR

END

Review Please ^^