Tittle : My Helper

Author : Alkey PCY

Main Cast : Park Chanyeol, Byun Baekhyun, Kim Heechul and all exo member

Genre : Romance, Drama (GS)

Rate : T

Byun Baekhyun gadis asal Pohang yang rela pergi ke Seoul untuk menonton konser KAI Idolanya malah terjebak dalam perjanjian yang bisa mengubah hidupnya bersama Aktor tampan Park Chanyeol yang tengah dikabarkan memiliki hubungan dengan sesama jenis (GAY)

Chapter 1

Byun Baekhyun seorang gadis yang terlahir di kota Bucheon, provinsi Gyeonggi, Korea Selatan namun sejak menginjak sekolah menengah ia pindah ke Pohang kota yang terletak di Gyeongsang Utara bersama orang tua dan kakak keduanya, Byun Jongdae sedangan kakak pertamanya Byun Joonmyun tinggal di Seoul bersama istrinya, Byun Yixing. Baekhyun terdaftar sebagai mahasiswa tingkat 2 di Handong Global University. Ia dikenal dengan sikapnya yang ceria, pantang menyerah dan penuh ambisi. Wajahnya cantik dan lucu, ia memiliki seorang sahabat bernama Huang Zi Tao gadis asal China yang menuntut ilmu di negeri gingseng ini.

Mereka sudah bersahabat sejak masuk universitas, baekhyun banyak mengajari hal-hal tentang Korea pada Tao termasuk mencekoki otak polos Tao dengan artis-artis atau penyanyi-penyanyi Korea sehingga Tao bernasib sama dengannya, menjadi seorang fangirl yang setiap harinya merasa memiliki kewajiban untuk mendapatkan informasi terbaru tentang idolanya. Meski begitu Tao tidak segila Baekhyun, dia masih memikirkan tujuannya merantau ke negara ini adalah untuk menuntut ilmu, bukan hanya membuang waktunya seharian di depan laptop atau smartphonenya untuk mencari info terbaru.

Sekarang dua orang sahabat itu sedang dalam perjalanan pulang mereka baru saja menyelesaikan kelas terakhirnya hari ini. Bis tidak terlalu penuh sehingga mereka bisa bebas memilih tempat duduk dan akhirnya memutuskan duduk di kursi paling belakang. Baekhyun terus saja berceloteh tentang KAI seorang Rapper ternama yang sedang naik daun, dia selalu menyebut dirinya sebagai fans no 1 Kai. Dia mengetahui segala sesuatu tentang idolanya itu ia bahkan tahu ukuran celana dan sepatu Kai.

"Tao-ya, Kai Oppa akan mengadakan konser perdananya dua minggu lagi.. Omo apa yang harus ku lakukan?" pekik baekhyun saat ia menerima pesan singkat dari temannya yang juga salah satu fans Kai juga yang memberinya informasi barusan.

"kita ada ujian 2 minngu lagi, jadi sebaiknya kau belajar saja" jawab Tao sambil memainkan smartphonenya mencari-cari informasi tentang idolanya tercinta, Park Chanyeol seorang aktor dan juga penyanyi yang tengah naik daun dan tidak kalah terkenal dengan Kai.

"Ahhh Tao-ie Jebal... aku tidak mungkin melewatkan konser perdana idolaku kan?" rengek Baekhyun

"dan kau juga tidak mungkin meninggalkan ujianmu demi rapper hitam itu kan?" balas Tao yang masih asik dengan dunianya sendiri

"YAK ! tidak bisakah kau berkaca eoh? kau juga hitam" ucap baekhyun yang tidak terima dengan ucapan Tao yang secara tidak langsung telah menghina idolanya dengan sebutan 'Rapper Hitam'

"lagi pula meskipun hitam kai Oppa itu kan keren dan manly tidak seperti idolamu si Park yang Gay itu" baekhyun balas menghina idola Tao yang baru-baru ini memang di gosipkan memiliki hubungan khusus dengan sesama pria

"YAK ! itu hanya gosip Byun Baekhyun. Kau seperti tidak tahu saja Chanyeol Oppa kan sedang naik daun tentu saja banyak yang sirik padanya lalu mencoba untuk menjatuhkannya dengan cara memfitnahnya, cih bahkan idolamu itu bisa saja salah satu tersangka utamanya" balas Tao yang sekarang lebih tertarik berdebat dengan baekhyun di banding memainkan smartphonenya.

"hey kau juga baru saja memfitnah Kai Oppa, kau mau aku laporkan dengan tuduhan pencemaran nama baik eoh?" baekhyun mulai menunjukkan sikap tidak mau kalahnya, apalagi ini tentang idolanya dia akan memperjuangkan perdebatan ini sampai titik darah penghabisan, berlebihan memang tapi begitulah jika kedua fangirl berbeda fandom bertemu dan saling menghina ._.v

"kau dibayar berapa oleh si hitam itu eoh? sampai-sampai kau mau merelakan ujianmu dan melaporkan sahabatmu sendiri ke kantor polisi" ledek Tao. Ingat, dia tidak segila baekhyun.

"Kai Oppa memang pantas untuk di bela. Sedangkan kau ? untuk apa kau membela seorang Gay eoh?" baekhyun mencoba untuk memancing emosi Tao tapi nampaknya tidak berhasil karena Tao hanya membalasnya dengan senyuman.

"kenapa kau hanya tersenyum begitu eoh? apa kau membenarkan ucapanku tentang Park Chanyeol yang Gay itu?" Baekhyun benar-benar pantang menyerah untuk memancing emosi sahabatnya ini

"sudahlah baek, aku sedang tidak ingin bertengkar denganmu hanya karena idola kita. Lagi pula seorang fans yang dewasa tidak akan membalas cemo'ohan fans lain yang menghina idolanya jika ia tahu bahwa apa yang di katakan fans lain itu tidak benar. Kau sudah besar, dewasalah sedikit" nasehat Tao sambil memasang earphonena ke telinga

"jadi maksudmu aku ini kekanakkan eoh?" ucap baekhyun tidak terima

"aku tidak berkata seperti itu, kau sendiri yang mengakuinya"

"YAK HUANG ZITAO"

.

.

.

Seorang gadis cantik dengan gaya yang sangat fashionable nampak tengah berjalan cepat sambil membawa sebuah majalah yang ia genggam dengan erat. Wajah cantiknya terlihat sedang menahan emosi, ia terus berjalan dengan kaki jenjangnya yang dihiasi sepasang high heels cantik sampai akhirnya ia sampai di depan salah satu kamar apartemen mewah di pusat Kota Seoul. Gadis itu langsung memasukkan kode untuk membuka pintu dan pintu itu pun seketika terbuka. Tidak ingin membuang waktu gadis itu pun langsung masuk dan mencari seseorang.

"YAA PARK CHANYEOL DIMANA KAU?" pekiknya saat tidak menemukan orang yang ia cari

Chanyeol, orang yang ia cari itu tiba-tiba keluar dari dalam kamarnya dengan wajah yang terlihat masih mengantuk. Oh ayolah ini baru jam 7 pagi dan ia baru tidur selama 3 jam karena harus menyelesaikan shooting drama terbarunya.

"ada apa noona kenapa datang pagi sekali dan langsung marah-marah" ucap pria tinggi yang tetap terlihat tampan meskipun ia belum sempat mencuci mukanya setelah bangun tidur.

"APA INI?" bentak gadis itu yang dikenal bernama Park Luhan, Kakak perempuan Chanyeol.

Pria itu hanya memandang sendu kearah majalah yang berada tepat di depan wajahnya dan ia langsung mengerti kenapa kakaknya yang cantik ini datang sepagi ini dan langsung marah-marah. Jelas saja ia marah karena di cover majalah itu tertera sebuah kalimat berukuran cukup besar lengkap dengan foto sang adik. Kalimat yang membuat luhan emosi itu adalah :

PARK CHANYEOL AKTOR TERNAMA YANG TENGAH NAIK DAUN DIKABARAN SEDANG MENJALANI HUBUNGAN KHUSUS DENGAN SEORANG PRIA

"WHAT-THE-HEEL-PARK-CHANYEOL" ucap Luhan dengan menekan tiap kata yang ia ucapkan

"annyeong,.. eh Luhan sedang apa disini? Ini kan masih pagi" sapa seorang pria lain yang baru saja masuk ke dalam apartemen sang aktor.

Dia adalah Kim Heechul Manager Park Chanyeol. Seorang manager yang tidak kalah tampan dan terkenal dari artisnya. Dia bahkan memiliki fanclub juga.

"ah bagus kau datang Oppa, apa maksud semua ini?" tanya Luhan dengan nada sinis sambil menyerahkan majalah itu pada Heechul

"ah ini... ini hanya gosip. Kau tenang saja, Chanyeol kan sedang naik daun jadi wajar saja banyak yang berkomentar macam-macam padanya" jawab Heechul mencoba untuk menenangkan Luhan.

Luhan memang gadis yang baik dan lembut tapi jika ia sudah marah ia akan nampak seperti Singa betina yang sedang mengamuk.

Gadis itu kembali mengalihkan pandangannya pada sang adik "aku tanya padamu apa berita ini benar?"

"..." Chanyeol tidak menjawab, membuat Luhan kembali emosi

"PARK CHANYEOL AKU SEDANG BICARA PADAMU" bentaknya lagi namun di akhir kalimatnya terdengar sebuah isakan yang membuat hati chanyeol mencelos. Dia telah membuat Noonanya menangis lagi entah untuk keberapa kalinya.

"noon-"

"kau tahu noona sangat sayang padamu?" tanya Luhan tidak lagi dengan bentakan, namun ada aliran air yang berasal dari matanya dan membasahi pipi mulusnya itu "Aku mohon Chanyeol hentikan semua ini" dan isakannya semakin keras begitupun dengan air mata yang mengalir semakin deras dari mata rusanya.

Chanyeol langsung memeluk tubuh mungil kakaknya itu dengan erat, dia tidak sanggup lagi melihat airmata sang kakak yang selalu keluar karenanya. Chanyeol menyesal sungguh menyesal tapi ia juga bingung karena ia tidak bisa mengabulkan permintaan Noona kesayangannya ini.

Heechul yang melihat adegan Kakak-beradik itu hanya menghela nafasnya, ia juga tidak habis pikir dengan kelakuan artisnya itu.

"maaf kan aku noona, maafkan aku" ucap chanyeol di tengah pelukkannya dengan sang kakak.

"aku melakukan ini karena aku menyayangimu chan, aku mohon hentikan semua ini. Aku tidak tahu harus berbuat apa jika berita ini sampai terdengar oleh Eomma dan Appa. Mereka pasti sangat kecewa" Luhan masih terus menangis dalam pelukan sang adik, mencoba untuk meminta atau bahkan memohon agar sang adik menghentikan kelakuan abnormalnya.

"maafkan aku noona, tapi aku belum bisa" sesal chanyeol yang membuat Luhan langsung melepaskan pelukkan mereka dan menghapus airmatanya kasar.

"Kau memang tidak menyayangiku Chan, Kau bahkan lebih menyayanginya. Sudahlah percuma saja mau aku bicara apapun kau tidak akan mau mengerti. Sekarang terserah kau saja tapi jika sampai eomma dan appa tahu, kau tanggung sendiri semuanya jangan pernah datang padaku dan memohon untuk minta bantuanku" Luhan langsung pergi dari apartemen adiknya itu sambil membanting pintu dengan keras, dia benar-benar sudah lelah dengan kelakuan adik satu-satunya itu.

Chanyeol menghela nafas berat lalu mendudukkan dirinya di sebelah Heechul yang sedang memandangnya dengan tatapan datar.

"Mau memarahiku juga eoh?" tantang chanyeol yang sudah menyadari arti tatapan sang manager.

"tidak, percuma saja memarahimu. Benar apa kata Luhan kau tidak akan mau mengerti apa yang kita ucapkan" jawabnya "jadi, mau berapa orang lagi yang akan kau kecewakan setelah noonamu? Apa kau juga akan mengecewakan fans-fansmu demi kekasihmu yang bahkan aku tidak yakin jika ia mencintaimu juga. Kau bahkan akan mengecewakan orang tua mu jika mereka tahu semuanya" tambahnya membuat chanyeol sedikit merenung.

Heechul melihat jam tangan yang melingkar di tangan kirinya "kau memiliki waktu 1 jam lagi untuk bersiap-siap, kau harus menyelesaikan shooting drama hari ini juga agar kau memiliki banyak waktu istirahat untuk menenangan pikiranmu" chanyeol nampak tidak beranjak dari tempatnya

"mandilah, aku akan membuatkanmu sarapan" Heechul menepuk pelan pundak Chanyeol membuat aktor tampan itu bangun dari lamunannya.

.

.

.

Baekhyun tengah berbaring di ranjang queen sizenya ia nampak memikirkan cara untuk mendapatkan ijin dari orangtuanya untuk pergi ke Seoul minggu depan. Ia sudah terlanjur membeli tiket konser perdana Kai dengan uang hasil tabungannya selama beberapa bulan terakhir ini.

Orangtuanya tidak mungkin mengijinkannya pergi ke seoul seorang diri. Ia sudah membujuk tao dengan berbagai cara agar gadis panda itu mau menemaninya pergi ke Seoul bahkan ia sudah menawarkan diri untuk membeli satu tiket lagi yang harganya tentu saja tidak murah itu untuk Tao tapi gadis itu tetap saja menolaknya karena ia harus membantu bibinya di supermaret selama liburan.

"aaah kai Oppa bagaimana ini aku sangat ingin menonton konsermu" ucapnya pada sebuah poster jumbo yang ada di kamarnya, tentu saja poster Kai.

"apa aku kabur saja ya?"

"siapa yang mau kabur?"

"aigoo Oppa kau membuatku kaget" baekhyun terkaget saat melihat seorang pria yang baru saja masuk kedalam kamarnya.

"kau mau kabur kemana baekkie?" tanya sang kakak yang sekarang sudah duduk di sebelah baekhyun

"tidak, siapa yang mau kabur. Oppa salah dengar" elaknya

"Hey meskipun aku lebih tua darimu bukan berarti pendengaran Oppa sudah terganggu ya, Oppamu ini masih muda baekkie" ucap pria itu membuat baekhyun mempoutkan mulutnya.

"sudahlah Oppa keluar sana urusi bebek-bebek ungumu itu, Oppa menggangu saja aku kan sedang curhat dengan Kai Oppa" ucapan baekhyun barusan membuat Jongdae memandangnya prihatin

"Eomma benar kau harus berkonsultasi pada Lay Noona sepertinya kau mengalami gangguan kejiwaan" ucap sang kakak dengan nada prihatin.

"YAAK BYUN JONGDAE" Pekik Baekhyun yang tidak terima dengan ucapan kakaknya. Mana mungkin ia harus sampai berkonsultasi pada istri dari kakak pertamanya itu yang berprofesi sebagai psikiater -_-

Jongdae langsung berlari keluar kamar sang adik saat melihat baekhyun akan melemparnya dengan boneka besar baekhyun benar-benar kesal dengan tingkah kakaknya yang sepertinya selalu lupa umur. Oh ayolah Jongdae sudah 25tahun dan dia akan menikah akhir tahun ini dengan designer cantik bernama Kim Minseok tapi lihat lah kelakuannya yang terkadang masih sangat kekanakkan sama saja dengan Baekhyun, turunan mungkin -_-

Baekhyun kembali termenung di kamarnya, kembali memikirkan cara paling ampuh agar ia bisa pergi ke Seoul dan AHA ledekan jongdae barusan ternyata sedikit membantunya untuk mengingat sesuatu. Gadis cantik itu langsung menjentikkan jari lentiknya dan memekik senang. Ia pun segera berbaring dan menarik selimut untuk tidur dan besok ia akan mengatakan rencananya ini pada sahabatnya, Zitao.

.

.

.

"Baek, kau terlihat senang sekali hari ini ada apa?" tanya Tao yang heran sendiri karena sahabatnya yang imut itu nampak tersenyum-senyum sendiri sedari tadi.

Mereka sedang berada di perpustakaan. Tao mengajak baekhyun untuk belajar bersama untuk ujian semester minggu ini.

"aku sudah punya rencana agar aku bisa ke Seoul dan menonton konser Kai Oppa" jawabnya dengan wajah berbinar

"ah aku kira apa, sudahlah baek fokuskan diri dulu untuk ujian semester. Kai sama sekali tidak akan berpengaruh pada masa depanmu, ujian semester lebih penting. Apa kau pikir ia akan peduli jika kau tidak lulus ujian nanti?" Tao menasehati sedangkan Baekhyun hanya memandangnya malas

"dengarkan aku dulu Zitao, ide ku ini sangat brilian"

"terserah kau saja" saut Tao malas dan kembali memfokuskan dirinya pada buku yang sedang ia baca.

"dengar ya Konser Kai Oppa itu di adakan pada tanggal 19 dan ujian semester akan berakhir pada tanggal 18 aku akan pergi ke Seoul setelah selesai ujian terakhir dengan alasan ingin liburan semester di rumah Suho Oppa, kau tahu? Oppaku kan tinggal di Seoul aku akan tinggal disana selama beberapa hari eomma pasti mengijinkannya, benarkan?"

"aku tidak yakin, eommamu mana mau mengijinkan anak bungsunya yang nakal ini pergi ke kota besar seorang diri. Eomma mu pasti akan menyuruh Jongdae oppa untuk mengantarkanmu kesana dan jika itu terjadi maka jongdae oppa tidak akan pernah membiarkanmu untuk menonton konser yang menurutnya hanya akan merusak otakmu" ucap tao yang berhasil membuat wajah ceria baekhyun tiba-tiba meredup

"ah benar juga, kenapa aku tidak terpikir sampai sana" keluhnya

"kau kan bodoh, otakmu hanya berisi tentang Kai Kai dan Kai"

"YAAAAKK" baekhyun memekik tak suka. Ia kembali harus memikirkan cara agar ia bisa pergi ke Seoul.

"Taozi jebal bantu aku, aku mohoooon" rengek baekhyun lagi

"sudahlah baek, lebih baik kau belajar dengan benar"

"aku tidak akan pernah bisa fokus belajar jika aku belum menemukan solusinya"

"berlebihan"

"ah begini saja, aku berjanji padamu aku akan sungguh-sungguh belajar dan fokus pada ujian semester asal kau mau membantuku" Tao mengalihkan pandangannya pada baekhyun membuat baekhyun tersenyum manis pada sahabatnya itu "bagaimana jika aku bilang pada eommaku jika kita akan ke seoul bersama, hanya untuk alasan saja"

"bodoh, bagaimana jika eommamu melihatku saat liburan aku kan harus menjaga supermarket dan eommamu adalah pelanggan setia disana"

"kau bilang saja kau hanya bisa pergi sehari sedangkan aku kan mau liburan di rumah suho Oppa jadi kau harus pulang duluan"

"..." tao terlihat memikirkan ucapan baekhyun barusan "kau janji akan belajar dan fokus pada ujian semester jika aku menyetujui rencanamu?" Baekhyun mengangguk antusias

Tao menghela nafas panjang "baiklah, kali ini kau menang anak nakal"

"yeaaaay Tao jjang, kau memang sahabat terbaikku" pekik baekhyun kegirangan sambil memeluk tao, ia bahkan lupa jika mereka sedang berada di perpustakaan dan kebisisngan yang diciptakannya barusan berhasil membuat orang-orang disana menantap geram ke arahnya.

.

.

.

Pekan ujian pun berakhir, Baekhyun benar-benar menepati janjinya pada Tao untuk sungguh-sungguh pada ujian semester genap ini. Setelah selesai ujian terakhir tadi baekhyun langsung pulang dan merapikan kembali barang-barang yang akan ia bawa. Ia sudah sangat rapi dan siap untuk pergi ke Seoul dengan membawa satu tas tangan dan koper kecil yang berisi baju-bajunya. Ia juga sudah mengatakan alasannya pada ibunya membuat sang ibu mau tidak mau mengijinannya untuk pergi.

Tao sudah menunggu di depan rumah Baekhyun untuk menjemputnya dia akan mengantaran anak nakal itu sampai bandara. Terbesit rasa bersalah saat Tao melihat Ibu Baekhyun yang tengah melambaikan tangannya sambil mengucapkan kata "hati-hati" pada mereka. Dia sudah ikut andil untuk membohongi Ibu Baekhyun yang sudah ia anggap sebagai Ibunya sendiri "maafkan aku ahjumma, salahkan saja anakmu yang nakal ini" batinnya.

Akhirnya Baekhyun tiba bandara bersama Tao. Sebenarnya Baekhyun bisa saja pergi ke Seoul dengan menggunakan bus tetapi jika ia menggunakan bus maka ia harus menempuh perjalanan selama hampir 5-6 jam jarak antara Seoul dan Pohang memang tidak dekat. Dia adalah gadis yang tidak sabaran jadi ia lebih memilih menggunakan pesawat meskipun ia harus mengeluarkan uang banyak dari tabungannya.

"Tao-ya terimakasih ya kau memang sahabat terbaikku. Jangan merindukanku ya aku tidak akan lama disana kekeke" ucap Baekhyun

"ya sama-sama, hati-hatilah disana anak nakal" balas Tao sambil tersenyum dan ikut malambaikkan tangannya sampai Baekhyun tidak terlihat lagi karena tertutup oleh orang-orang yang ada disana "kenapa aku merasa tidak rela melihat baekhyun pergi, aku memiliki firasat buruk semoga ia akan baik-baik saja disana" ucapnya pelan lalu segera berbalik untuk pulang.

.

.

.

Sore ini Heechul baru saja menjemput Chanyeol dari tempat Shooting dramanya, mereka sedang dalam perjalanan pulang. Chanyeol duduk di samping kemudi sambil memejamkan matanya tapi Heechul tau jika ia tidak tidur wajahnya nampak sangat lelah hari ini. Heechul memandang artisnya prihatin, Ia tahu Chanyeol tidak hanya lelah fisik tapi batinnya juga.

"apa kau sudah makan ? bagaimana jika kita mampir dulu ke restoran" ajak Heechul dan hanya dibalas anggukan dari chanyeol

Heechul memarkirkan mobilnya di depan sebuah restoran yang lumayan sepi. Mereka segera turun dari mobil dan masuk kedalam restoran tersebut chanyeol pun tidak lupa untuk memakai topi dan kacamata untuk menyamarkan identitasnya ia tidak mau ada fans ataupun wartawan yang mengganggu acara makannya.

Heechul memesan beberapa makanan kesukaan chanyeol, ia sudah menjadi manager chanyeol selama 3 tahun jadi dia sudah sangat hapal apa saja makanan yang di sukai artisnya itu. Chanyeol terlihat tidak berselera untuk makan, ia hanya memainkan makanan yang ada di piringnya.

"makanlah Chan, kau bisa sakit jika seperti ini terus" ucapnya sarat perhatian.

"aku tidak nafsu makan hyung"

"aku tahu, paksakanlah sedikit. Sayangi tubuhmu juga ia sudah bekerja keras hari ini"

"Luhan Noona benar-benar marah pada ku hyung dia tidak pernah menghubungiku lagi, berita itu pun semakin menyebar luas. Aku takut orang tuaku tahu semuanya. apa yang harus ku lakukan?" ucap chanyeol lirih

"sebenarnya semua akan menjadi mudah jika kau mau berhenti berhubungan dengan namja itu" jawab Heechul yang sepertinya mulai gemas dengan kelakuan chanyeol yang keras kepala. Dia selalu bertanya 'apa yang harus ku lakukan?' tapi ketika ada orang yang memberinya saran ia tidak pernah mendengarnya

"selain itu hyung, jebal"

"sebenarnya apa sih yang membuatmu tidak bisa meninggalkannya? Apa yang ia lakukan sampai kau sulit untuk meninggalkan namja macam itu?"

"aku tidak punya alasan kuat untuk meninggalkannya hyung"

"hah? apa semua alasan ini belum cukup kuat? Noonamu marah dan bisa saja ia akan membencimu, berita dari media yang terus memojokkanmu, orang tua mu, apa itu semua belum cukup?"

"aku mencintainya hyung"

"lalu apa dia juga mencintaimu?"

"Hyung-"

"dengarkan aku Park Chanyeol, aku sebenarnya sudah bosan mengatakan semua ini. kau tahu kau bisa saja kehilangan karirmu, kau akan mengecewakan fans-fansmu, keluargamu, management dan tentu saja aku juga. Apa kau mau mengorbankan banyak orang demi seseorang yang bahkan belum tentu mau melakukan hal yang sama denganmu? I know love is blind, but you so blind dude" ucap Heechul panjang lebar, ia sudah sangat kesal dengan chanyeol kenapa artisnya itu bisa diperdaya oleh cinta keparat macam itu.

"aku lelah Hyung" see? Sebanyak apapun orang memberinya nasehat, nasehat itu hanya akan masuk ke telinga kanannya lalu keluar lagi melalui telinga kirinya.

"yaudah kita pulang saja" Heechul sudah benar-benar kesal ia pun beranjak dari tempat duduknya di ikuti chanyeol yang sedikit merasa bersalah.

"kau duluan saja aku akan ingin ke toilet dulu" Chanyeol menganggukkan kepalanya dan segera menuju mobil Heechul.

.

.

.

Baekhyun baru sampai beberapa menit yang lalu di Seoul. Ia menyusuri jalanan kota Seoul sore hari ini dengan wajah berbinar, ia sedang mencari hotel murah untuk menginap. Konser Kai akan di adakan besok ia juga ingin mengistirahatkan badannya dengan berbaring di kasur hotel yang empuk lalu tidur dan besok ia akan pergi dari pagi agar bisa berdiri paling depan saat konser Kai di adakan.

Dengan membayangkannya saja sudah membuatnya sangat bahagia. Baekhyun terlalu asik dengan khayalannya sampai-sampai ia tidak menyadari jika sedari tadi ada seorang pria bertopi hitam dengan jaket tebal mengikutinya dari belakang. Pria itu semakin mendekati Baekhyun dengan sangat hati-hati sampai tiba-tiba..

SREET

Pria itu langsung berlari kencang sambil membawa tas tangan baekhyun yang sekarang sudah ada ditangannya. Baekhyun memekik keras dan langsung mengejar pria itu dengan susah payah karena ia juga harus menarik kopernya.

"YAAAK PENCURI SIALAN BERHENTI KAU" teriaknya, namun sayang jalanan sedang lumayan sepi dan tidak ada seorangpun yang membantunya karena orang-orang sibuk dengan urusan mereka masing-masing

Baekhyun terus berlari dengan nafas terengah-engah saat melihat pencuri itu belok ke arah kiri dan ia pun terus mengikutinya hingga ia kehilangan jejak pencuri itu. Baekhyun mengedarkan pandangannya kesetiap sudut sampai matanya tertuju pada seorang pria bertopi dan jaket hitam yang sedang berjalan ia langsung berlari kearahnya dengan susah payah karena salah satu roda kopernya copot akibat diseret terlalu kuat.

"YAAK KEMBALIKAN TAS KU SIALAN" teriaknya lagi dan langsung memukulinya dengan bringas membuat pria itu terkaget dan meringis kesakitan

"YA YA YA APA YANG KAU LAKUKAN" Geram Pria itu

"KEMBALIKAN TASKU DASAR PENCURI TIDAK TAHU DIRI" ucap baekhyun yang masih setia memukuli orang itu

"YAK hentikan kau mau aku tuntut ke kantor polisi karena melakukan tindak kekerasan eoh" ujar pria itu sambil berusaha menghentikan serangan dari baekhyun

"seharusnya aku yang melaporkanmu ke polisi pencuri. YAK CEPAT KEMBALIKAN TA-" baekhyun tiba-tiba terdiam saat topi dan kacamata orang itu terlepas dan ia langsung membelalakkan matanya saat menyadari siapa orang yang ada di hadapannya saat ini.

"P-P-Park C-CH-Chanyeol" ucapnya tergugup ternyata orang yang ia pukuli tadi adalah Park Chanyeol, idola Tao.

Chanyeol langsung menepis tangan baekhyun yang masih bertengger manis di badannya dengan kasar lalu mengambil topi dan kacamatanya yang terjatuh dan langsung memakainya kembali.

"yayaya ada apa ini?" tanya seorang pria tinggi yang baru menghampiri mereka

"tidak ada apa-apa" jawab chanyeol dengan nada datar. Sedangkan gadis yang berdiri di hadapannya itu mulai berkaca-kaca dengan hidung yang sedikit memerah.

"HUAAAAAAAAA APPA, EOMMA BAGAIMANA INIIII?" gadis itu tiba-tiba menangis histeris membuat chanyeol dan heechul terperanjat kaget.

Heechul langsung memandang curiga pada chanyeol karena disini hanya ada mereka bertiga sedangkan ia baru datang berarti sedari tadi gadis ini hanya berdua dengannya kan mungkin begitulah yang ada di pikiran heechul sekarang.

"aku tidak melakukan apapun padanya hyung, sungguh" ucap Chanyeol yang mengerti arti tatapan Heechul barusan

"jinjja?"

"Sungguh, malah gadis ini yang memukuliku" gerutu chanyeol sambil mengusap-usap tangannya yang menjadi korban pukulan baekhyun

"nona tenanglah kau kenapa?" tanya heechul yang nampak kebingungan untuk menenangkan gadis ini sedangkan chanyeol hanya memandangnya acuh tak acuh

"HUAAAA EOMMAAAAAA" gadis itu malah terus menangis seperti anak kecil, oh jangan lupakan fakta jika selain nakal maknae keluarga Byun ini sangatlah manja.

"nona tenanglah. Ya Tuhan, chanyeol bagaimana ini?" Heechul menjambak rambutnya frustasi

"Eomma bagaimana ini dompet dan handphoneku ada disana Hwaaaa tiket konser Kai Oppa juga ada disana Hwaaaaa Oh Tuhan Jebaaaal" baekhyun masih saja menangis

Heechul mengerutkan keningnya tidak mengerti, chanyeol menghela nafasnya dan mulai mengerti keadaan yang sebenarnya "sepertinya ia baru kehilangan tasnya, tadi ia mengira aku pencuri dan memukuliku" Heechul mengangguk paham

"sudah tenang ya nona, kita akan antar nona pulang ke rumah ayo masuk kedalam mobil" ucap heechul karena ia mulai tidak enak jadi tontonan orang. Tangisan baekhyun yang tidak bisa di bilang pelan itu tentu mengundang banyak mata untuk melihatnya.

Baekhyun hanya menurut sambil menghapus bekas airmatanya di pipi dengan tangannya "imut sekali" batin Heechul

"jadi, dimana rumahmu?" tanya heechul setelah ia duduk di belakang kemudi, chanyeol memandang malas ke arahnya. Kenapa mereka harus repot-repot mengantarkan gadis ini segala itu kan bukan urusannya

"Pohang, rumahku di Pohang"

"MWO?" pekik Heechul dan Chanyeol, Oh Tuhan yang benar saja

.

.

.

Baekhyun menceritakan semuanya pada Heechul dan Chanyeol tentang tujuan sebenarnya ia datang ke seoul yaitu untuk menonton Konser Kai dan setelah itu ia akan menginap beberapa hari di rumah Oppanya tapi ia tidak tahu letak rumah Oppanya, ia menuliskan alamat Suho di ponselnya dan ya seperti yang mereka tahu baekhyun baru saja kehilangan tasnya yang berisi dompet, handphone dan termasuk tiket konser Kai. Heechul mendengarkan curhatan gadis yang baru ia ketahui bernama Baekhyun itu dengan seksama dan menanggapinya sesekali sedangkan chanyeol nampak ogah-ogahan untuk mendengarkannya.

"aku merasa jadi fans yang gagal karena tidak bisa menonton konser perdana Kai Oppa" ucapnya dramatis membuat chanyeol memutar bola matanya malas sedangkan Heechul malah terkikik geli.

"jadi apa yang akan kau lakukan sekarang?" tanya Heechul

"entahlah, aku kehilangan semua uangku. Aku juga tidak bisa menghubungi keluargaku karena handphoneku juga hilang. Aku ingin mati saja" ucapnya putus asa

"sini biar aku bunuh" ucap Chanyeol membuat baekhyun langsung membelalakan matanya.

"dia hanya bercanda, tenang saja" bercanda apanya chanyeol terlihat sangat serius saat mengucapkan hal itu "baiklah untuk malam ini kau bisa menginap di apartemen chanyeol, besok kita akan memikirkan nasibmu kedepannya"

"hyung kau tid-"

"sudahlah chan tidak ada salahnya kan menolong orang" ucap heechul sebelum chanyeol menyuarakan protesnya

"oh Heechul Oppa selain tampan kau juga sangat baik, kenapa tidak kau saja yang menjadi artisnya aku pasti akan menjadi fans no 1 mu dan orang di sampingmu ini lebih nampak seperti seorang psikopat, lihatlah wajahnya seram sekali kekeke" canda baekhyun membuat Heechul tertawa terbahak saat melihat wajah terkaget chanyeol. Baru kali ini ada gadis yang menghinanya. Byun Baekhyun Daebak.

.

.

.

Mereka sudah sampai di apartemen Chanyeol. Heechul menggendong Baekhyun yang sudah tertidur sejak di perjalanan tadi sedangan Chanyeol menyeret koper kecil milik baekyun dengan ogah-ogahan. Gadis ini nampak kelelahan heechul langsung membaringan baekhyun di kasur queen size yang ada di kamar tamu yang tepat berada di sebelah kamar chanyeol yang biasa Luhan tempati jika ia menginap di apartemen adiknya.

Chanyeol memandang Heechul tajam saat pria tampan itu keluar dari kamar tamu sedangkan heechul hanya membalasnya dengan cengiran bodoh.

"kenapa kau tidak bawa dia ke rumahmu saja? Kenapa harus ke apartemenku?" tanya Chanyeol to the point.

Heechul mendudukan dirinya disamping chanyeol sambil menampakkan senyuman aneh yang membuat chanyeol ingin muntah "jika aku membawanya ke rumah aku akan dibakar hidup-hidup oleh istriku" jawabnya santai "lagi pula tidak masalah jika dia ada disini kau tidak akan tergoda olehnya kau kan Gay" sindiran heechul barusan memuat Chanyeol membelalakan matanya, ia kesal juga mendengar ucapan heechul padahal memang begitu adanya kan.

"aku bukan takut tergoda olehnya aku hanya takut ada wartawan yang tahu jika ada seorang gadis yang menginap di apartemenku"

"justru itu yang aku mau"

"kau gila hyung" ucap chanyeol dingin membuat heechul tertawa melihatnya

"dengarkan aku Chan, aku punya ide" heechul pun menyampaikan segala sesuatu yang ada dipikirannya pada chanyeol dan aktor papan atas itu mendengarkannya dengan serius, awalnya ia menolak mentah-mentah ide gila heechul itu tapi setelah ia pikir-pikir itu adalah satu-satunya cara yang bisa ia lakukan kali ini jadi mau tidak mau ia meng'iya'kan juga ide heechul barusan.

"baiklah aku pulang dulu, besok biar aku yang membicarakan ini padanya"

"apa kau yakin dia akan setuju"

heechul menganggukkan kepalanya yakin "aku sangat yakin"

TBC

Jangan lupa review yaaa^^

Terima kasih udah mau baca

Sebelumnya aku mau minta maaf belum bisa posting ff Journey Of Love Chapter 9 soalnya pas hari sabtu dan minggu aku ada acara kampus dan sekarang juga aku di kasih tanggung jawab buat jadi penanggung jawab sebuah acara yang lumayan gede belum lagi minggu depan udah mulai uas jadi belum sempet buat lanjutin cerita itu, maaf banget ya tapi pasti di lanjut kok paling jadi agak telat buat posting dan buat permintaan maaf aku posting ff ini aja ya^^ ff ini udah nganggur lumayan lama juga dilaptop tapi baru dibikin beberapa chapter dari pada membusuk di laptop mending di share kan hehe semoga kalian suka yaaa^^

Di tunggu reviewnya, terimakasih