-Pigeon-
*Ch 2*
*Req Sakirayuki Kawabara*
Story by: Kiriko Alicia
Vocaloid belongs to Crypton Media and Yamaha Corp
Rating: T
Pairing (Main): SeeU X Usee
Genre: Romance, Drama.
Warning: Cerita gaje, alur lambat/ngebut, typo bertaburan dimana-mana, dan cerita ini dapat mengakibatkan berbagai macam reaksi terhadap para pembacanya (Menangis terharu, tertawa ngakak, kesel-kesel sendiri karena pairing lainnya tidak sesuai harapan, dll). All in Normal PoV. Sequel 'Tower'.
Summary: Merpati, burung yang ditugaskan mengantar surat dari suatu wilayah ke wilayah lain. Tertelantarkan dengan adanya perkembangan teknologi. Namun siapa sangka? Kalau merpati akan dapat menghubungkan hati kedua orang tersebut, membuat mereka dapat merasakan kehangatan walau jarak mereka sangat jauh.
Sudah berbulan-bulan lamanya mereka saling berinteraksi dengan bantuan Mori. Saling mengirim surat satu sama lain dan menerima surat dari seseorang yang lain dengan wajah gembira. Mereka menolak menggunakan telepon, walaupun itu jauh lebih praktis.
Alasannya? Alasannya adalah, jika mereka menggunakan telepon, maka SeeU takkan bisa bertemu dengan Mori. Dan lagi, mereka berdua lebih nyaman menggunakan teknik komunikasi seperti ini daripada menggunakan teknologi canggih.
SeeU dan SeeWoo bahkan sudah mengetahui alamat masing-masing, walaupun belum pernah berkunjung, namun mereka juga sudah mengetahui wajah mereka. SeeU mengirimkan fotonya kepada SeeWoo, begitu juga sebaliknya.
Mereka kini sudah menjadi teman yang akrab. Sangat akrab malah.
.
.
.
"Miku!" Seorang wanita berambut hijau tampak berteriak gembira ketika melihat sahabatnya yang kini sudah berada di depan rumahnya.
"Wah… Lenka, Rinto, dan Len sudah besar-besar ya…," ucap wanita yang kita ketahui bernama Gumi tersebut sambil tersenyum ramah, sebelum manik matanya menangkap seorang gadis yang belum pernah dilihatnya.
"Wah… Ada tambahan lagi ya, Miku?" Tanya Gumi sambil menatap Miku. Miku tertawa geli. Kaito? Kaito sudah pergi berkeliling kerajaan Leorin.
"Begitulah. Namanya Kagami Rin. Rin, ayo beri salam," ucap Miku sambil menarik Rin keluar dari tempat persembunyiannya –dibalik punggung Miku.
"K-Kagami Rin desu… Yo-Yoroshiku!" Jerit Rin dengan suara kecil. Gumi tersenyum manis.
"Sakamoto Megumi, salam kenal juga!"
Oke. Sekarang akan kujelaskan bagaimana mereka bisa berada disini. Bagi yang sudah membaca 'Tower', kalian pasti tahu kalau keluarga Kagamine adalah pengelana. Dan sudah tertampang jelas di chapter-chapter terakhir jika mereka pergi ke kerajaan Leorin.
Kerajaan Leorin, kerajaan dimana keluarga Sakamoto -sepupu jauh Miku- tinggal. Karena itulah mereka akan menginap di rumah SeeU atau lebih tepatnya kediaman Sakamoto.
"Ah, cepat masuk! Ada banyak kamar yang cukup untuk kalian!" Ucap Gumi ramah. Miku, Len, Rinto, Lenka, dan Len pun masuk ke dalam.
.
.
.
SeeU kini sedang membaca ulang surat-surat –istimewa- yang diterimanya dari SeeWoo. Ia baru saja selesai dengan acara 'kenal-menegal' yang dilakukannya dengan sepupu jauh ibunya.
SeeWoo berkata kepadanya, ia akan menjadi sibuk karena ia akan ditunangkan. Dan karena itulah, ia tidak dapat membalas surat-surat SeeU lagi.
SeeU menopang wajahnya dengan telapak tangan kanannya di jendela, menikmati pekarangan rumah dihadapannya yang terlihat sangat rupawan walaupun nyatanya ia kini cukup cemas dengan keadaan SeeWoo.
TOK TOK TOK!
Tiba-tiba saja, terdengar ketukan pintu dari luar. SeeU mendelik keheranan. Tidak biasanya ada yang memanggilnya di jamjam ini.
"Masuk!"
Dengan jawaban SeeU, tampaklah seorang maid berambut hitam masuk ke dalam ruangan tersebut dengan wajah takut-takut.
"No-Nona, anda dipanggil nyonya," ucap maid itu cepat. SeeU menaikkan sebelah alisnya. Tidak bisanya juga kaa-san-nya memanggilnya. Pasti ada sesuatu yang sangat penting.
"Baiklah, aku akan kesana," ucap SeeU lalu beranjak mengikuti maid berambut hitam itu sampai di kamar berpintu besar. Kamar milik Gumi.
TOK TOK TOK!
Maid berambut hitam itu mengetuk pintu tersebut.
"Masuk!" Tak lama kemudian, datanglah jawaban dari dalam. Sang maid langsung mundur diri, mempersilahkan hanya SeeU yang masuk ke dalam.
"Kaa-san?" Tanya SeeU pelan sambil masuk, lalu menutup pintu.
"SeeU… Duduklah," ucap Gumi sambil menunjuk pinggiran kasur. SeeU mengangguk lalu duduk di pinggiran kasur dengan anggun. Sedangkan ibunya kini duduk di kursi tengah ruangan tersebut.
Ruangan tidur milik Gumi sangat besar. Dengan berbagai macam lemari dari kayu berkualitas tinggi, lantai dari batu marmer, dan berbagai macam barang interior lainnya.
"Kaa-san?" SeeU bertanya ketika melihat Gumi tampak begitu tegang.
"Maafkan aku, SeeU… Tapi kau…," Gumi menggigit bagian bawah bibirnya, "Akan ditunangkan…"
JDER!
SeeU merasa dirinya bagaikan disambar petir di siang bolong. Dirinya akan ditunangkan? Ditunangkan? Dengan siapa? Dan… Bagaimana dengan SeeWoo? Jauh dalam lubuk hati gadis berambut pirang itu, ia mulai menyukai pemuda yang sering berkirim surat dengannya tersebut.
"A-Aku ditunangkan?" Gumam SeeU tidak percaya.
"Maafkan Kaa-san, SeeU… Kaa-san benar-benar minta maaf! Tapi tak ada cara lain lagi… Kau harus bertunangan dengan anak tunggal keluarga Kizutani. Perusahan Tou-san kini diambang kehancuran, jika kau bertunangan dengan anak tunggal keluarga Kizutani, maka ada kemungkinan perusahaan Tou-san akan terselamatkan…"
SeeU membeku. Ia merasa dirinya dijual. Tapi… Jika ia mengatakan 'tidak', mungkin kehidupan mereka akan menjadi parah secara tiba-tiba.
Mata Gumi terlihat berkaca-kaca, ia menatap SeeU dalam-dalam, menunggu jawaban keluar dari mulut anak semata wayang yang sangat dicintainya itu.
"A-Aku… Aku mengerti… Tak apa-apa…," SeeU memaksakan dirinya untuk tersenyum. Gumi menutup mulutnya dengan kedua tangan, tampak tidak percaya, lalu memeluk SeeU sambil terisak.
"Terima kasih! Terima kasih!"
SeeU tersenyum kecil mendengar isakan ibunya. Kini ia setidaknya berhasil membahagiakan Kaa-san dan Tou-san-nya kan? Walaupun itu berarti ia harus menghilangkan perasaannya terhadap SeeWoo…
.
.
.
Hari ini adalah hari dimana ia akan bertemu dengan tunangannya. Karena itulah SeeU dirias dengan ekstra oleh maid di dalam mansion-nya.
"Hah…," SeeU mendesah. Ia tidak seberapa berminat bertemu dengan tunangan yang ia bahkan tidak tahu siapa dan bagaimana rupanya.
"Nona, tolong jangan bergerak," ucap seorang maid yang sedang menata rambut SeeU. SeeU tak menjawab namun menuruti apa ucapan maid tersebut.
.
.
.
"Berapa lama lagi mereka akan sampai?" Tanya Gumi kepada salah satu maid dengan panik.
"Sekitar lima menit lagi, nyonya," jelas maid tersebut. Gumi mengangguk lalu mengajak SeeU yang sudah selesai dirapikan untuk pergi ke ruang tengah.
"Ah, ternyata mereka sudah datang," ucap Gumi ceria ketika melihat suaminya, keluarga Kagamine, dan Kagami Rin sudah bersama dengan keluarga Kizutani. SeeU pun memaksakan senyumannya.
"Kau siap bertemu tunanganmu, nak?" Tanya Gumi dengan suara agak rendah, ia tahu SeeU sebenarnya hanya menyetujui pertunangan ini demi membahagiakan kedua orangtuanya.
"Aku… Siap…," jawab SeeU sambil melihat kearah lantai, tidak berani menghadap ke depan. Gumi menggengam tangan gadis cilik itu, berusaha menyemangatinya.
"Kaa-san tahu ini tidak mudah, tapi tolong bertahanlah…," ucap Gumi. SeeU mengangguk. Mereka pun berjalan memasukki ruang tengah yang sangat besar. Sejenak, semuanya terasa berbeda. SeeU mengadahkan kepalanya, melihat ruang tengah yang hari ini didekorasi sedemikian rupa indahnya, hanya untuk menyambut datangnya tunangannya.
"Meriah sekali…," batin SeeU, "Dan lagi… Dimana tunanganku?"
SeeU sekali lagi mengedarkan pandangannya. Manik matanya terus saja menelusuri ruangan itu. Dari ujung kiri ke kanan, atas ke bawah. Hingga matanya menangkap sesuatu- atau lebih tepatnya seseorang.
Seseorang itu berambut pirang sama sepertinya. Mengenakan pakaian mahal namun tidak terlalu mencolok. SeeU menyipitkan matanya, merasa mengenal atau lebih tepatnya pernah melihat seseorang itu sebelumnya.
Ia mengambil langkah cepat, melepaskan genggaman tangannya pada tangan milik ibunya, lalu beranjak menemui seseorang yang ia rasa kenali tersebut. Setelah sampai, ia pun menepuk pundak orang tersebut, membuat lelaki itu berbalik menghadapnya.
"S-SeeWoo?" Tanya SeeU tidak percaya. Wajahnya terlihat sangat terkejut, begitu juga pemuda dihadapannya tersebut.
"E-Err… SeeU?" Tanya SeeWoo balik. Mereka berdua terdiam sejenak sambil menggaruk bagian belakang kepala mereka yang tidak gatal.
"J-J-Jadi kau tunanganku?" Tiba-tiba saja mereka berdua bertanya kompak.
"Syukurlah, kukira tunanganku adalah orang yang tidak kukenal," ucap SeeU sambil menghela nafas lega. SeeWoo juga menghela nafas lega, bagaimanapun juga ia sama-sama leganya dengan SeeU. Lenka dan Rinto yang sedang berada di dalam ruangan itu berhadap-hadapan lalu menggidikan bahu, binggung.
"Eh? Jadi kalian sudah mengenal satu sama lain?"
SeeWoo dan SeeU hanya tersenyum kecil mendengar pekikan binggung dari Lenka, lalu mengangguk.
"Sejak kapan?" SeeWoo dan SeeU pun berpandang-pandangan binggung setelah mendengar pertanyaan Rinto. Namun dengan segera, tertampang senyuman cerah di wajah mereka. Mereka pun menjawab dengan kompak:
"Sejak merpati membawakan kami surat!"
~Owari~
.
Alicia: Yowwww! Bertemu kembali dengan Alice~ #ngeh … Akhirnya Alice selesein nih fict… Semoga ngak ancur ._.
Reina: Ini balasan reviewnya~
.
-Kei-T Masoharu
Latarnya sebenarnya sama sama yang di 'Tower'. Cuman agak beda aja #apaan
Ok! Ini sudah lanjut! Arigatou Kat sudah me-review! X3
-Kurotori Rei
Iya… SeeU memang baik –w-)b
Ini sudah lanjut… Arigatou sudah me-review! X3
-RizuStef
Arigatou! Ini sudah lanjut, arigatou sudah me-review! X3
.
Credits to: Annisa Dzakiyah, Kei-T Masoharu, Kurotori Rei, RizuStef, Sakirayuki Kawabara.
.
Arigatouuu buat semuanya yang sudah fave, fol, dan baca fict ini sampai selesai X3
Walaupun fict telah berakhir… REVIEW PLEASE?