Naruto Shippuden : The Legends Of Orange Ninja © Ian Namikaze

Rate : T

Genre : Andventure, Romance, Hurt/comfort,

Pairing : [Naruto U. & Fem! Haku Y.]

Disclaimer:

Naruto © Masashi Kishimoto

Warning!

AU, gaje, abal, OC, OOC, sarat denganmisstypo,smart andstrong naruto, alur cerita kurang jelas, ketikannya tidakjelas, Gender Bender, Time Traveller, Dll.

Summary :

Anggap saja ini adalah season dua dari Naruto: The Legend Of Orange Ninja.. Setelah dua setengah tahun Naruto pergi berlatih bersama Jiraiya akhirnya diapun kembali ke Konoha, kini Naruto sudah semakin kuat, tapi apakah itu yang akan membuatnya menjadi seorang legenda atau justru sebaliknya? Bad Summary. Warning! (Fem Haku). (Mungkin mengandung sedikit Time Traveller)

A/N: Selamat Pagi/Siang/sore/malam lagi Rader's, bagaimana kabar kalian? Disini Author sehat (R: nggak ada yang nanya?) Hehehe :) ini anggap aja sequel dari Naruto : The Legend Of Orange Ninja dan kenapa saya membuat sequelnya karena saya pikir akan lebih rapi dan dapat memperpendek jumlah chapter :D Gomen ya klo ficnya jelek, baiklah tanpa babibu lagi selamat membaca! Happy Reading \(^o^)/

Naruto Shippuden : The Legends Of Orange Ninja

Chapter 1

I'm Coming back!

.

.

Normal POV: On

[Catatan: sekarang Naruto sudah berumur kira-kira 15-16 tahun atau Naruto Shippuden]

...

"Na-Naru-to-kun a-apa y-yang i-ngin k-kau laku-kan?" Tanya seorang wanita berambut hitam panjang dengan nada ketakutan.

"Kau tau, Haku-chan? Siapa orang yang telah membunuh Kaa-chanmu?" Tanya Naruto yang mulai mendekat ke arah Haku dengan memegang pedang kusanagi miliknya.

"A-apa yang k-kau bi-bica-rakan, Naruto-kun?" Tanya Haku yang bingung sekaligus ketakutan.

Tiba-tiba Naruto menatap Haku dengan tatapan penuh kebencian dan seringaian jahat yang di perlihatkannya. "Akulah yang telah membunuh Kaa-chanmu! Dan bahkan akulah yang telah membantai klan Yuki!" Teriak Naruto membuat Haku terkejut.

'Jleb!'

"H-uh- uhuk!" Rintih Haku yang terbatuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya.

Pedang shinigami Naruto menancap tepat dada kiri Haku atau lebih tepatnya mengenai jantungnya. Terlihat wajah kepuasan dari wajah Naruto ketika pedangnya tepat mengenai Haku.

"Na-Naruto-kun, ke- kena... Uhh, uhuk" Naruto menusukkan pedangnya lebih dalam lagi hingga darah yang di keluarkan Hakupun sangat banyak.

"Hentikan!" Teriak seseorangan di belakang Naruto.

"Yami?! Apa yang kau lakukan?!" Tanya Naruto dengan nada meninggi.

"Hiks.. Haku-chan?" Isak Naruto.

"Hahaha! Kau terlambat Naruto-sama! Haku-chan orang yang kau cintai kini sedang sekarat! Dan lagi pula kau tidak akan bisa masuk kedalam kekkai ini!" Ucapnya yang ternyata adalah Yami Naruto dan diapun semakin memperdalam tusukannya ke arah Haku.

"Na-Naru-to-kun uhuk.. sa-yo-na-ra.."

"HAKU-CHAN!"

.

"... Tidak!" Teriak Naruto yang terbangun dari futonnya dengan nafas tersenggal-senggal dia melihat sekelilingnya dan ternyata kini dia berada dalam sebuah ruangan penginapan yang ia dan Jiraiya sewa untuk menginap.

"Uh, hoamm.. Naruto, ada apa?" Tanya Jiraiya yang terganggu tidurnya karena teriakan Naruto.

"Aku tidak apa-apa, ero-sennin! Kau sebaiknya tidur lagi saja, aku ingin keluar sebentar" Ucap Naruto yang sudah menetralkan nafasnya.

"Souka? Kalau begitu berhati-hatilah.. hoammm" Jiraiya yang menguap langsung tertidur lagi.

'Dasar Ero-sennin tukang tidur, tapi aneh sekali tidak biasanya dia begini.. mungkin ini adalah efek dari sake yang dia minum malam ini' Batin Naruto yang kemudian keluar.

'Cklek'

"Huh, sial, kenapa mimpi itu selalu muncul" Umpat Naruto yang terlihat kesal.

'Apakah ini ada kaitannya dengan ingatanku yang dulu mulai kembali?' Batin Naruto yang kebingungan.

"Hiks, kenapa?" Isak Naruto yang mengusap air matanya dan kini Naruto berada di atap penginapan yang ia sewa.

"Apakah ini sebuah pertanda? Aku takut Haku-chan, aku takut kehilanganmu" Ucap Naruto yang sedang menatap sebuah foto dirinya dengan Haku sedang berdiri berdua.

...

[Di tempat persembunyian Orochimaru]

"Khu..khu.. tidak biasanya kau kemari bersama anak buahmu, Menma-kun" Ucap Orochimaru yang kini sedang tertidur di tempat tidurnya.

"Mereka bukan anak buahku! Dan juga lagipula aku kesini untuk mengambil tugasmu" Ucap Menma dengan nada dingin.

"Souka? Jadi Shinigami sudah tidak mempercayaiku lagi untuk menjadi seorang Yamata, ya?" Tanya Orochimaru dengan nada lemas.

"Tidak, Shinigami masih mempercayaimu! Bahkan dia peduli dengan kondisi kedua tanganmu itu dan membuatku harus mengemban tugasmu dan tugasku! Ini sungguh merepotkan kau tahu?" Ucap Menma dengan nada yang terdengal kesal.

"Kau selalu kerepotan bukan? Dan bagaimana kabar Youko apa dia sudah mau bekerja sama denganmu?" Tanya Orochimaru dengan serius.

"Dia berbeda dengan Yamata no Orochi, dia terlalu sombong dan arogan! Dia sangat sulit untuk bekerja sama" Ucap Menma.

"Khe, souka!, jadi di dalam organisasi tidak akan ada orang yang mendapatkan julukan Youko, begitu?" Tanya Orochimaru.

"Begitulah, dan kau akan di panggil dengan nama baru yaitu Tsuchinoko" Ucap Menma dingin.

"Sebenarnya aku kemari kesini bukan hanya untuk mengambil tugasmu tapi juga ingin membicarakan bisnis" Lanjut Menma.

"Souka, lalu bisnis apa yang kau ingin bicarakan? Dan apa tidak apa-apa jika kita membicarakan bisnis di depan anak buahmu?" Tanya Orochimaru.

"Sudah kubilang mereka bukan anak buahku!"

"Youko-sama, eh.. Maksudku Yamata-sama" Panggil Aka Oni.

"Nani?"

"Aku hanya ingin mengatakan kalau yang di katakan Orochimaru-sama itu benar! Bukankah ini adalah taruhan yang harus kami terima karena kalah darimu yaitu menjadi anak buahmu" Ungkap Aka Oni.

"Itu benar dengan apa yang di katakan, Aka Oni" Ucap Ao Oni membenarkan.

"Kalian ini, bukankah itu sudah lama sekali? Sudah dua setengah tahun yang lalu kita bertarung? Dan kalian kalah, tapi kenapa kalian masih setia menerima taruhan itu?" Tanya Menma.

"Bukankah taruhanya, harus menjadi anak buah orang yang memenangkan pertarungan selama hidupnya?" Tanya balik Aka Oni.

"Huh, baiklah"

"Khu..khu..khu.. ne Menma-kun ngomong-ngomong bagaimana kabar Naruto saat ini?" Tanya Orochimaru membuat seringaian khas Menma keluar.

"Benar juga, sudah dua setengah tahun aku tidak menemukan keberadaanya" Ujar Menma.

"Tapi lupakan masalah itu, mari kita bicarakan bisnis tentang 'Doujutsu' milik Indra" Ucap Menma lagi yang membuat orang yang ada di ruangan Orochimaru kebingungan. (Note: Saya melakukan ini karena mungkin ini bisa menjadi awal untuk Naruto memiliki Rinnegan)

.

.

.

Dark Naruto Shippuden : The Great Of Black Ninja

.

.

.

Pagi hari yang cerah dengan mentari yang keluar dari ufuk barat untuk menyinari dan menghangatkan seluruh jagat raya. Dengan suasana seperti ini sangat cocok untuk orang melakukan berbagai macam aktifitas seperti berolahraga, memasak sarapan, berlatih jutsu ataupun mengintip orang yang mandi di pagi hari seperti yang di lakukan oleh Jiraiya di air terjun dengan nafsu yang begitu tinggi bahkan dia tidak merasakan bahwa darah di hidungnya sudang mengalir.

"Hoy! Ero-sennin! Kau sedang apa?!" Teriak Naruto dari bawah pohon yang di naiki Jiraiya.

Jiraiya yang merasa terusik karena kehadiran Narutopun terbesit sebuah ide untuk menjebak Naruto. "Ne, Naruto! Kau kelihatannya sedang tidak baik" Ucap Jiraiya yang turun dari dahan pohon dan melihat keadaan Naruto.

"Uh, ya sepertinya begitu" Ucap Naruto.

"Sudah kuduga, kalau begitu ikut aku" Ajak Jiraiya, dan Narutopun mengikutinya tanpa ada rasa curiga sedikitpun.

Kemudian tak berselang lama mereka sampai di puncak air terjun. Lalu kemudian Jiraiyapun menyuruh Naruto melepaskan pakaiannya, walaupun Naruto bingung dengan perkataan Jiraiya tapi diapun mengikutinya dan juga lagipula toh Jiraiya bilang akan membuat Naruto lebih baik.

"Sudah.." Ucap Naruto yang kini hanya memakai celana pendeknya saja.

"Sekarang kau berdiri disana" perintah Jiraiya sambil menunjuk tepat di dekat turunya air terjun.

"Di sini?" Tanya Naruto.

"Ya, di situ Naruto" Ucap Jiraiya yang mendekati Naruto.

"Ngomong-ngomong kenapa kau menyuruhku untuk berdiri disini?"

"Sudah diam, kau pasti akan baikan lagi! Anggap saja ini latihan terakhir sebelum kita pulang" Ucap Jiraiya.

"Ah, sou... Waahhh... Aaaahhhh!" Teriak Naruto yang terjatuh karena Jiraiya tiba-tiba mendorongnya.

'Nikmatilah Naruto' Batin Jiraiya.

'Bloomm'

"Kyaa!"."Kyaaaa!"."Apa itu?"."Monster? Orang mensum,kah?" Kira-kira begitulah kata-kata dari wanita-wanita muda yang sedang mandi di bawah air terjun, ketika Naruto terjatuh tepat di belakang mereka.

Kemudian secara perlahan Naruto keluar dari dalam air dengan rambut yang basah dan itu membuat pesona sang Uzumaki Naruto keluar.

'Sialan, kau Ero-sennin' Umpat Naruto dalam hati.

"Na-Naruto-sama?!" Tanya seorang wanita yang menyadari bahwa yang jatuh dari atas air terjun adalah Naruto.

"Benar, itu Naruto-sama!" Teriaknya lagi.

"Kyaa!"."Naruto-sama!" Teriak para wanita muda yang berlari mendekati Naruto.

"Eh, kalian? Bukankah pelayan pijat refleksi yang selalu Ero-sennin datangi?" Ucap Naruto yang mengenal para wanita itu.

"Jadi kau ingin kami temani mandi ya, Naruto-sama" Goda salah satu wanita itu sambil menyentuh dadanya yang tangan bidang Naruto dan itu sukses membuat Naruto terkejut plus muncul rona merah tipis di pipinya.

"Jika itu yang Naruto-sama inginkan! Kami akan menemanimu!" Ucap para wanita muda lain yang ikut menyentuh tubuh Naruto.

"Kalian ini? Bagaimana kalian bisa mandi di sini?" Tanya Naruto yang sudah pasrah karena bagimanapun jika ia kaburpun akan terasa percuma karena tubuhnya sudah terjepit oleh tubuh mereka.

"Sebenarnya setiap pagi hari sekali kami mandi di sini, Naruto-sama" Ucap salah satu wanita dengan nada manja.

'Jadi, begitu yah? Ero-sennin sudah merencanakan semuanya, ya? Akan kubalas nanti kau, Ero-sennin' Batin Naruto kesal.

'Tunggu, aku ingat! Aku akan menggunakan hiraishin untuk melarikan diri, setidaknya pedang kusanagiku masih berada di sana' Batin Naruto lagi dengan wajah bahagia.

"Heh? Tidak apa yang kau lakukan jangan sentuh yang itu, tidak!" Teriak histeris Naruto karena tiba-tiba saja ada yang dengan menyentuh barang berharga miliknya.

'Sring!'

'Walaupun sulit untuk berkonsentrasi tapi setidaknya aku beruntung bisa menggunakan Hiraishin di saat yang tepat' Batin Naruto.

"Kau!" Teriak Naruto sambil menunjuk ke arah Jiraiya.

"Kau pasti merencanakan semua ini, kan? Apa kau tahu? Aku hampir kehilangan keperjakaanku untuk kesekian kalinya! Apa kau belum puas mengerjaiku, Ero-sennin!" Sewot Naruto dengan wajah merah karena kesal.

"Hahaha! Aku hanya ingin memberikan mereka kenangan terakhir sebelum kita pulang" Ucap Naruto.

"Tapi bisakah kau tidak melibatkan aku tentang masalah ini?!" Teriak Naruto yang kini langsung menghampiri pakaian yang ia tadi lepaskan.

"Hey, kau harusnya berterima kasih kepada mereka! Lihatlah kulit tanmu itu kini menjadi kuning langsat itu berkat mereka yang memberikan lulur gratis untukmu setiap hari" Ungkap Jiraiya.

"Iya itu benar tapi disaat itu juga keperjakaanku terancam dan di saat keperjakaanku terancam kau malah mengambil keuntungan dari itu semua!" Ucap Naruto yang sudah sangat kesal dengan Jiraiya.

"Kalau saja kau bukan orang yang penting bagi Haku-chan, mungkin aku akan membunuhmu, Ero-sennin" Lanjut Naruto.

"Hahaha! Walaupun aku bukan orang penting bagi Haku-chanpun kau tidak akan bisa membunuhku, gaki" Ejek Jiraiya.

"Terserah, aku tidak peduli! Aku akan pergi duluan ke Konoha" Ucap Naruto yang kemudian pergi.

"Kau ngambek ya, Naruto? Hahaha.. kau benar-benar seperti perempuan" Ejek Jiraiya lagi yang kemudian mengikuti Naruto pergi.

...

Kini Naruto dan Jiraiya sudah berada di dalam hutan untuk menuju ke Konoha-gakure dan juga terlihat Naruto yangmemakai baju Jounin dengan jubah orange yang di berikan rokie 11 dan Haku.

"Hoy! Naruto bisa tidak, kau tidak memasang wajah jelekmu itu" Ejek Jiraiya.

"Urusai, Ero-sennin! Semua ini gara-gara kau! Dan beruntung Haku-chan tidak ada di sini! Andai dia disini mungkin aku sudah habis di buatnya!" Teriak Naruto.

"Hahaha! Bahkan setelah kau mengetahui siapa orang tuanmu, kau masih memiliki rasa takut? Dan yang lebih parahnya kau takut dengan Haku-chan, yang cantik dan manis!" Ungkap Jiraiya dengan nada mengejek.

"Kau tidak tahu apa-apa tentangnya! Kau tidak pernah tahu penderitaan yang ku alami, apa kau ingat Ero-sennin? Sebelum kita pergi keluar desa untuk melatihku, kau pernah menyuruhku untuk masuk kedalam onsen yang ternyata adalah onsen khusus perempuan dan alhasil membuat heboh seluruh Konoha! Haku-chan yang mengetahui tentang itu, dimalam hari dia menikatku dan menggantungku terbalik di dalam kamar! Bukan hanya sampai di disitu, dia juga menusukkan banyak jarum kedalam tubuhku! Hingga pagi! Kau tahu, Ero-sennin! Itu sangat menyakitkan!" Teriak Naruto kesal.

"Hahaha! Kau harus menerima itu, Naruto" Ejek Jiraiya lagi.

"Sialan kau, Ero-sennin!" Umpat Naruto yang membuat Jiraoya semakin tertawa.

Tanpa mereka sadari, ada seorang shinobi yang baru saja memata-matai mereka yang tidak berada jauh dari mereka.

"Neko? Neko? Nekomata?" Panggil seorang shinobi dengan memakai walkie talkie.

.

"Ha'i, Tanuki?" Balas Nekomata di seberang.

.

"Aku telah menemukan Uzumaki Naruto-kun, ternyata rumor dari kota terpencil itu benar! Seorang pria tampan berambut pirang dengan orang tua mesum, itu ternyata benar dia! Bagaimana Nekomata? Apa kau masih tertarik kepadanya?" Tanya Tanuki dengan nada menggoda.

.

"Na-nani? A-aku tak tertarik sama sekali!" Ucap Nekomata yang salah tingkah.

.

"Hahaha! Kau benar-benar tidak bisa menutupi perasaanmu, Neko" Ujar Tanuki.

.

"Urusai! Fokuslah! Jika tidak kau akan membuat masalah" Sewot Nekomata.

.

"Dasar kau ini! Ha'i, ha'i!" Ucap Tanuki yang kini terus mematai Naruto.

Tapi tak butuh waktu lama untuk Naruto menyadari bahwa ada orang yang mengikutinya, bahkan kini Naruto terlihat sedang memikirkan sebuah rencana.

"Hah? Apa kau sudah menyadarinya, Ero-sennin?" Tanya Naruto yang terkejut karena Jiraiya tiba-tiba berhenti dan di jawab anggukan oleh Jiraiya.

"Kelihatannya bagus untuk mencoba hasil latihanku" Gumam Naruto dengan sebuah seringaian licik di wajahnya. Lalu secara pelahan cakra berwarna kuning menyelemuti seluruh tubuh Naruto.

'Srrrt'

Tiba-tiba Naruto menghilang meninggalkan Jiraiya yang kini hanya tersenyum dengan gerakan Naruto yang sangat cepat. Kini Naruto berada di dekat Tanuki yang terkejut karena baru menyadari gerakan dari Naruto.

'Bugh'

'Brak'

'Krak'.'Krak'.'Krak'

'Brukk'

Naruto berhasil memukul Tanuki dengan tangan cakra yang ia buat, sehingga membuat Tanuki terpental beberapa meter dan menghancurkan batang-batang pohon yang ada di sekitarnya.

"Ugh,, pukulan yang sangat kuat, tapi kelihatannya itu belum sepenuhnya ia gunakan kepadaku" Ucap Tanuki yang kesakitan dan mencoba berdiri.

Lalu tiba-tiba muncul sebuah tangan cakra berwarna kuning yang menangkap Tanuki dengan erat dan ternyata cakra itu berasal dari Naruto yang memasuki mode cakra Kurama, dan kini Naruto berada di dekat Jiraiya.

"Apa maumu, memata-matai kami?" Tanya Jiraiya yang memulai pembicaraan.

"Hah? Topeng Tanuki? Kau adalah Anbu pengkhianat dari Suna-gakure, kan?" Tanya Naruto menyakinkan tentang pendapatnya.

"Pengkhianat?" Tanya Jiraiya yang bingung.

"Di mengkhianati Suna-gakure di waktu yang sama ketika Hokou si pengguna lima elemen mengkhianati Konoha dan tiga Anbu desa dari negara besar elemen lainnya" Ujar Naruto menjelaskan.

"Souka!"

'Sratt'

Tiba-tiba muncul seorang kunoichi memakai topeng kucing (Neko) dan dia menebas cakra Kurama yang sedang menggenggam Tanuki dengan sebuah pedang yang mengeluarkan cakra berwarna hitam.

'Dia menebas cakra Kurama dengan Meiton, kah? Kelihatannya dia bukan orang sembarangan' Batin Naruto.

Tanuki yang sudah terbebas dari cengkraman cakra tangan yang di buat Narutopun langsung melompat kebelakang dan merapal sebuah jutsu dengan cepat.

'Segel tangan itu..' . "Ero-sennin gunakan Doton sebagai tameng dari serangannya!" Jiraiya yang mendapat perintah dari Narutopun langsung merapal jutsunya.

"Fuuton : Renkūdan" Ucap Tanuki yang membuka sedikit topengnya dan dari mulutnya ia meiupkan bola angin yang besar mengarah kearah Naruto.

"Doton : Doryūheki" Ucap Jiraiya yang secara bersamaan dengan munculnya dinding tanah dari bawah tanah.

"Kagebunshin no Jutsu" Ucap Naruto yang membuat klon di samping kanannya.

'Duarrr!'

Sebuah ledakan terjadi ketika jutsu angin milik Tanuki bergerak mengarah Naruto dan menghancurkan pohon-pohon yang ada di sekitarnya.

"Kau tidak akan bisa menghindarinya, Naruto" Ucap Tanuki dengan percaya diri.

"Bernarkah?" Ucap Naruto yang tiba-tiba muncul di atas kiri Tanuki dengan membawa sebuah rasengan biasa di tangan cakra buatan, lalu dengan cepat tangan cakra itu mengarah tepat perut Tanuki dan alhasil Tanuki yang tidak sempat menghidarpun berhasil terkena rasengan dengan telak, dan membuatnya terlempar beberapa meter.

'Grep'

'Srrttt'

Tiba-tiba saja Nekomata menahan laju Tanuki yang terpental dengan tubuhnya.

"Nekomata?" Ucap Tanuki yang terkejut.

"Cakra ini?" Naruto yang terkejut karena merasa familiar dengan aliran cakra yang di miliki Nekomata.

"Baka! Kita harus pergi dari sini, misi selesai" Gumam Nekomata yang kemudian mengaktifkan jutsunya dan Naruto yang menyadari itu langsung mengarahkan tangannya ke arah mereka dan membuat sebuah bijuudama untuk menyerang mereka.

"Bijuudama!" Teriak Naruto yang melepaskan bijuudamanya dengan cepat mengarah Tanuki dan Nekomata.

'Duarr!'

Sebuah ledakan yang sangat besar hingga membuat kawah kecil di tengah hutan. "Jadi dia melarikan diri dengan Jikukan no Jutsu, dia sungguh hebat" Gumam Naruto yang tidak menemukan keberadaan Tanuki dan Nekomata.

"Jutsu apa yang ia gunakan?" Tanya Jiraiya di samping bunshin Naruto yang ada di belakang Naruto.

"Jikukan Uzu, dia mengunakan pusaran ruang waktu untuk berpindah tempat.. Jutsu teleport terlarang dari Uzumaki, jutsu ini bisa membawa kita ke masa lalu maupun masa depan, dan bahkan dapat membawa kita berada di dimensi kehidupan yang lain.. Jutsu ini adalah jutsu rahasia milik Uzumaki Arashi" Jawab Naruto yang menjelasakan.

"Tu-tunggu dulu, bukankah Uzumaki Arashi hanyalah sebuah legenda? Bahkan orang yang kau panggil Menma itu hanya mengaku sebagai Arashi, apa maksudmu, Naruto?" Tanya Jiraiya yang kebingungan dengan penjelasan Naruto.

"Arashi bukanlah legenda yang diciptakan untuk dongeng tidur, tapi Uzumaki Arashi adalah shinobi legendaris yang sesungguhnya.. Tapi dia begitu sombong bahkan berani menentang Uzukage pemimpin Uzushiogakure yang akan beraliansi dengan Konoha-gakure, kemudian akhirnya pertempuranpun tidak bisa dihindarkan antara Shodaime Uzukage dan Senju Hashirama dengan Uzumaki Arashi, tapi dalam pertempuran itu Uzumaki Arashi menghilang tanpa jejak" Jelas Naruto.

"Hah? Bagaimana kau bisa mengetahui semua itu?" Tanya Jiraiya yang terkejut dengan penjelasan Naruto.

"Karena aku juga pernah menggunakan Jikukan Uzu untuk kembali ke masa lalu" Ucap Naruto yang membuat Jiraiya terkejut.

.

.

.

Sasuke Shippuden : The Reincarnation Indra Of New Uchiha Clan's

.

.

.

[Hutan di dekat perbatasan antara Hi no Kuni dengan Kaze no Kuni]

Terlihat tiga orang sedang berjalan di tengah hutan yang lebat. "Ne, Yamata-sama! Apa kau yakin dengan rencanamu nanti untuk mengambil mata Indra dari Shinigami-sama? Dia itu sangat kuat dan mengerikan, kau tahukan?" Tanya Aka Oni ke arah Menma yang memulai pembicaraan.

"Aku tahu, baka! Inilah kenapa aku kemari terlebih dahulu sebelum menjalankan misi kita di Suna!" Jawab Menma.

"Apa ini bagian dari rencanamu, Yamata-sama?" Tanya Ao Oni yang ikut nimbrung.

"Ya, ini bagian dari rencanaku" Ucap Menma.

"Souka! Jadi ketika kau ingin membunuh seorang Uchiha di tempat Tshucinoko-sama, itu juga rencanamu?" Tanya Aka Oni dengan nada terkejut.

'Pletak'

Sebuah jitakan yang berhasil di lancarakan Menma di kepala Aka Oni dan Aka Onipun merintih kesakitan.

"Ittai! Kenapa kau menjitakku?" Protes Aka Oni dengan nada kesal.

"Itu karena kau bertanya bahwa apakah aku itu hanya berpura-pura untuk membunuh Uchiha itu! Sebenarnya waktu itu aku ingin sekali membunuhnya, tapi karena Orochimaru yang sangat membutuhkan bocah itu dan bahkan dia sampai mengancamku, jadi pada akhirnya aku tidak membunuhnya!" Teriak Menma.

"Ah, souka?" Ucap Aka Oni yang mengingat kejadian di tempat Orochimaru.

Flashback: On

...

"Tapi lupakan masalah itu, mari kita bicarakan bisnis tentang Doujutsu milik Indra" Ucap Menma lagi yang membuat orang yang ada di ruangan Orochimaru kebingungan.

"Indra? Apakah dia seorang Uchiha? Atau Hyuuga?" Tanya Orochimaru.

"Dia bukan seorang Uchiha ataupun Hyuuga, tapi dia adalah orang yang akan menjadi nenek moyang dari seorang Uchiha" Jelas Menma yang membuat semuanya terkejut.

"Bagaimana kau tahu soal ini?" Tanya Orochimaru lagi yang semakin kebingungan.

"Shinigami-sama yang menceritakannya kepadaku tentang Indra, bahkan dia telah menunjukkan Doujutsu milik Indra kepadaku dan ketika aku melihatnya, aku merasakan sebuah kekuatan yang maha dahsyat dari mata itu" Jawab Menma dingin.

"Dan jika, kita bisa mendapatkan mata itu.. untuk menghancurkan duniapun pasti akan sangat mudah! Pasti kau menginginkannya kan, Orochimaru.. kau bahkan bisa mengedo tenseinya dengan menggunakan mata itu, untuk kau jadikan sebagai senjata yang tak terkalahkan" Lanjut Menma dengan sebuah seringaian yang terpasang di wajahnya.

"Kelihatannya menarik! Aku akan ikut membantumu dan sebagai imbalannya kau harus memberikan salah satu matanya kepadaku" Ucap Orochimaru dengan seringaian ularnya.

"Ini.." Ucap Menma sambil memberika sebuah gulungan kepada Orochimaru. "..adalah rencana yang sudah kubuat, sekarang semuanya sudah selesai, aku akan mengambil topengmu dan pergi menjalankan misi yang merepotkan" Lanjut Menma yang kemudian mengambil topeng yang ada di meja sebelah Orochimaru.

"Aku pergi dulu! Dan bila kau menyetujuinya, kau harus mempersiapkan orang kepercayaanmu untuk membantukku.. Aku akan memberitahumu jika operasi bisnis kita dimulai" Ujar Menma sambil memakai topeng milik Orochimaru dan berjalan meninggalkan sang pemilik topeng.

'Cklek'

"Kau?" Tanya Sasuke dingin ketika membuka pintu kamar Orochimaru.

'Sret'

'Bruk'

Tanpa di duga tiba-tiba saja Menma mencekik leher Sasuke dan menariknya berbalik hingga terjatuh. Kini Menma berada di atas Sasuke dengan menghunuskan pedang kearah mata kiri Sasuke.

"Jadi, kau tertarik dengan Uchiha cabul ini, Orochimaru?" Tanya Menma kearah Orochimaru.

"Khu..khu..khu.. Cabul? Apa maksud perkataanmu?" Tanya balik Orochimaru.

"Cabul? Yang benar saja! Kau beraninya telah menjelek-jelekan klanku!" Teriak Sasuke.

'Poof'

"Bunshin?"

'Crssstt'

"Chidori!" Teriak Sasuke menyerang Menma dengan chidori di tangan kanannya.

'Dept'

Tiba-tiba muncul dua batang kayu yang memutar dari punggung Menma dan kayu itupun telah berhasil menahan gerakan tangan Sasuke. "Kelihatannya kau telah berhasil menguasai sel Hashirama di dalam tubuhmu" Ucap Orochimaru kearah Menma dengan seringaian liciknya.

'Apa ini? Kayu?' Batin Sasuke.

"Kau akan mati disini, Uchiha!" Ucap Menma muncul di samping Sasuke dengan menghunuskan sebuah kunai di leher Sasuke.

"Khu..khu..khu.. Pertunjukkan yang sangat hebat, Menma! Tapi jika kau berani membunuhnya, maka bisnis ini akan gagal" Ancam Orochimaru.

Sementara Menma yang mendengar ancaman Orochimaru langsung menarik kunai yang mengarah ke leher Sasuke dan menghilangkan mokubunshin miliknya yang menahan tangan kanan Sasuke, lalu Menma berjalan meninggalkan Sasuke dan Orochimaru dengan di ikuti oleh Aka dan Ao Oni.

"Jika kau berani menyentuh, Haku-chan! Seperti di rumah sakit Konoha aku tidak akan segan-segan membunuhmu!" Ancam Menma yang kemudian berjalan keluar dari ruang kamar.

"Khu..khu.. Siscon!" Ejek Orochimaru setelah kepergian Menma dan itu membuat Sasuke sedikit bingung.

Flashback : Off

Kini Menma, Aka Oni dan Ao Oni berada di depan sebuah bangunan mansion kuno yang terbengkalai (baca: tidak terurus).

"Ne, Yamata-sama! Ngomong-ngomong kita akan mencari apa di kastil tua ini?" Tanya Aka Oni yang membuka pembicaraan.

"Ah, ini! Apakah ini kastil Namikaze yang di temukan oleh Raiju?" Tanya Ao Oni.

"Kau benar Ao, kelihatannya dia telah merusak kekkai penyembunyi keberadaan kastil ini" Ucap Menma yang kini sedang merapal sebuah jutsu lalu tidak berselang lama perlahan-lahan kastil itu mulai menghilang, begitupun juga Menma.

"Menghilang?!" Teriak Aka Oni yang terkejut.

"Kalian tunggulah disini, aku harus mencari sesuatu di kastil ini!" Ucap Menma.

"Ta-tapi!" Ucap Aka yang mencoba mendekati Kekkai yang tidak terlihat.

'Cresst'

'Duakk'

Aka Onipun terlempar beberapa meter kebelakang ketika menyentuh kekkai yang tidak terlihat. 'Kelihatannya dia telah membuat kekkai baru yang lebih kuat' Batin Ao Oni.

...

[Di sebuah Hutan di dekat Konoha no Sato]

Tak terasa Naruto dan Jiraiya kini sudah sangat dekat dengan Konoha no Sato, terlihat wajah Naruto yang begitu bahagia ketika sudah dekat di Konoha.

'Klan Namikaze adalah klan terkutuk, ya? Tapi yang membuatku terkejut adalah Menma ternyata dia adalah anak dari Ryūmaru, Naruto sungguh banyak mengetahui masa lalu, apakah ini sebuah bencana atau bukan?' Batin Jiraiya yang bingung.

"Akhirnya! Setelah sekian lama, aku kembali.. dattebayo! Ucap Naruto dengan semangat.

"Hahaha! Kosakata yang aneh, kau benar-benar mirip Kaa-chanmu" Ucap Jiraiya membuat Naruto tersenyum lebar.

"Ne Naruto, ngomong kamu tidak panas selalu memakai sarung tangan hitam?" Tanya Jiraiya ke arah Naruto.

"Tidak, lagipula aku menyukainya" Jawab Naruto cepat.

"Dasar, kau ini" Ucap Jiraiya yang tersenyum.

...

Pagi disebuah hutan di desa konoha, sebuah team yang sedang menjalankan misi tengah mengendap-endap dan bersembunyi di balik sebuah pohon, dan tujuan mereka adalah menangkap sebuah target.

"Konohamaru-chan, apa kau sudah menemukan targetnya?" Ucap teman satu team Konohamaru dengan walkie talkienya.

"Aku sudah menemukannya, Moegi, udon! Dia berada lima meter di depanku, apa kalian sudah siap untuk menangkap target?" Tanya Konohamaru.

"Ha'i, kami siap kapan saja?" Terdengar suara seorang perempuan dan laki-laki menjawab pertanyaan Konohamaru.

"Ok, bersiaplah..." Perintah Konohamaru.

"Sekarang!" Teriak Konohamaru memberi perintah, mendengar perintah dari Konohamaru, merekapun semua langsung menerjang ke arah sang target dan dengan cepat mengepung serta mengejutkannya.

"Sial... dia lolos ayo cepat Udon, Moegi" Ujar Konohamaru dengan sambil terus berlari mengejar target.

"Ha'i"Jawab mereka berdua sambil mengikuti di belakang Naruto Mereka terus mengejar mereka sampai di desa bahkan membuat kehebohan di sana.

'Brak'

'Bruk'

'Bugh'

"Hoy kalian!"."Awas kau yah!"."Hoy! Tunggu!"

"Gomenasai"

"Minggir!" Teriak Konohamaru.

'Brak'

Konohamarupun menabrak Teuchi yang sedang membawa pesanan ramen. "Sialan, Kau Naruto!" Ucap Teuchi yang terkejut ketika melihat yang ternyata adalah Konohamaru.

"Konohamaru!

...

Tapi tidak lama kemudian mereka terus mengejarnya sampai targetnya terpojokan di sebuah gang sempit.

"Konohamaru-chan kami telah memojokan target di sebuah gang buntu" Gumam Udon dan Moegi memberi tahu lewat walkie

talkienya.

"Ha'i... Aku mengerti" Tiba-tiba Konohamaru muncul di atas dinding itu dan menangkap target.

"Dapat" Ujar naruto sambil memegang kucingnya.

"Pita di kuping bagian kanan! apakah kamu yakin Konohamaru-chan ini adalah target kita, Tora?" Moegi menanyakan hasil tangkapan target mereka kepada Konohamaru dan sang kucing yang bernama Tora masih di gendong oleh Konohamaru.

"Tentu saja Moegi, aku yakin sekali" Kata Konohamaru yakin.

"Baiklah kita ketempat Hokage mungkin sensei ada di sana" Tambah Konohamaru dan di jawab anggukan oleh teman-temannya, tapi sebelum itu terjadi tiba-tiba saja Tora mencakar wajah Konohamaru.

"Ittai!"

Merekapun menuju ke kantor Hokage dan sesampainya disana. "Tora akhirnya kamu kembali" Kata pemilik kucing itu sambil mengambil kucing di gendongan Konohamaru dan memeluknya atau lebih tepatnya 'menggencet' tora.

'Kasihan juga yah... pantas saja jika

Tora kabur' Batin Konohamaru sweatdrop melihat tora yang di gencet oleh pemiliknya.

"Nah.. sesuai perjanjian! itu uangnya... dan sekarang ayo kita pulang Tora" Ujar sang pemilik Tora dan yang ada di ruangan itu hanya 'sweatdrop ria' melihat adegan tersebut.

"Kenapa kalian lama sekali!" Ucap Ebisu.

"Kucing itu sangat lincah sekali" Ucap Udon

"Tapi setidaknya kalian harus bisa lebih cepat lagi! Bagaimana kalian bisa menjadi hebat jika menangkap seekor kucing saja sangat lamban" Ujar Ebisu yang membuat Iruka yang ada disamping Tsunade hanya tersenyum.

"Baiklah, ini misi untuk kalian lagi.. Iruka jelaskan misi mereka yang akan mereka jalani" Ucap Tsunade.

"Ha'i, Tsunade-sama! Misi kalian adalah membantu membersihkan hama di sawah milik keluarga Fuhara dan misi ini tergolong misi rank-D" Ujar Iruka yang menjelaskan misinya kepada mereka.

"Nani! Misi rank-D lagi? Kalau begini terus bagaimana aku bisa menjadi kuat?" Ucap Konohamaru yang kesal dengan perintah misi yang di berikan kepada teamnya.

"Tetapi kamu baru pemula, kamu bisa saja terkena masalah bila melakukan misi yang terlalu berbahaya, Konohamaru" Ucap Iruka memberitahu.

"Tapi! Jika aku terus seperti ini, bagaimana aku bisa menjadi Sichidaime Hokage!" Ucap Konohamaru membuat Tsunade dan Iruka terdiam.

"Sichidaime? Bukankah seharusnya Rokudaime terlebih dahulu?" Tanya Tsunade yang sedikit bingung.

"Karena yang akan menjadi Rokudaime Hokage adalah Naruto-niichan!" Ucap Konohamaru membuat Tsunade dan Iruka terkejut.

'Dia begitu menghormati Naruto' batin Tsunade.

'Bagaimana kabarmu, Naruto?' Batin Iruka yang bertanya-tanya.

.

.

.

Menma Shippuden : The Legend Dragon Shinobi Of Hidden Mist

.

.

.

Kini terlihat seorang gadis berambut merah muda sebahu dengan gadis berambut hitam panjang sedang berjalan menuju gerbang depan Konoha no Sato.

"Haku-neechan, Sakura-neechan!" Panggil Konohamaru, Moegi, dan Udon berbarengan mendekati Haku dan Sakura.

"Konohamaru-chan, kah?" Tanya Haku kearah Sakura dan dijawab anggukan oleh Sakura.

"Haku-neechan, Sakura-neechan, kalian ingin pergi kemana?" Tanya Konohamaru.

"Kami di perintahkan Tsunade-sama untuk pergi ke tempat Izumo-san dan Kotetsu-san untuk mengecek data siapa saja yang datang ke Konoha" Jawab Sakura.

"Kalau begitu bolehkah, kami ikut, Sakura-neechan?" Tanya Konohamaru.

"Tentu saja, iyakan Haku-chan?" Ucap Sakura.

"Tidak masalah" Ujar Haku sambil tersenyum dan akhirnya merekapun berjalan menuju gerbang desa Konoha.

"Ne, Konohamaru-chan! Ngomong-ngomong bagaimana misimu?" Tanya Sakura.

"Berjalan baik, tapi kami terus di beri misi rank-D, tadi saja kami hanya di beri misi untuk menangkap seekor kucing" Ucap Konohamaru.

"Menangkap kucing? Sudah lama sekali, aku pernah menjalankan misi itu" Ujar Sakura.

...

Tidak berada jauh dari desa Konoha, terlihat dua orang shinobi sedang berjalan mendekati Konoha.

"Akhirnya, sampai juga" Ucap Naruto dengan nada senang.

"Huh, kau terlihat senang sekali? Apa kau begitu senang karena akan bertemu dengan Haku-chan, Naruto?" Goda Jiraiya.

"Hahaha! Kau selalu tahu saja dengan apa yang sedang kupikirkan" Ucap Naruto walaupun di dalam hatinya dia begitu ketakutan kalau mimpi yang ia alami di penginapan akan menjadi kenyataan.

"Harusnya ketika kau sampai disana, kau harus mengajaknya kencan" Ujar Jiraiya.

"Entahlah, kelihatannya bukan ide yang buruk" Ucap Naruto sambil tersenyum tiga jari.

Sementara di pos penjaga gerbang Konoha terlihat dua penjaga yang terkejut karena ke datangan Jiraiya dan Naruto.

"Diakan?" Tanya Izumo terkejut.

"Apa benar itu dia?" Tanya balik Kotetsu

"Rambut pirang jabrik dengan pedang kusanagi, tidak salah lagi!" Ucap Izumo.

"Ohayou Izumo-san, Kotetsu-san!" Sapa Naruto.

"O-ohayou/O-ohayou, Naruto, Jiraiya-sama! Kalian sudah kembali? Tsunade-sama pasti akan senang melihat kalian" Ucap Kotetsu.

...

[Di sebuah bangunan kosong di Uzushiogakure no Sato]

Terlihat seorang pria memakai topeng Shinigami milik Uzumaki sedang duduk di sebuah singgahsana, dia terlihat seperti memegang sebuah tabung kecil berisi cairan berwarna hijau dan sebuah mata didalamnya.

"Mata milik Indra, ya? Terlihat sangat kuat dan menakutkan, aku bisa merasakan kebencian yang luar biasa dari mata ini.. apakah Yondaime-sama akan menginzinkanku untuk memakainya sebentar? Kelihatannya tidak, sepertinya aku harus menyimpannya hingga dia datang" Gumam Shinigami.

"Ushi Oni, kah?" Ucap Shinigami ketika menyadari kedatangan seorang pria memakai jubah hitam dan topeng seperti kerbau.

"Ha'i, Shinigami-sama" Ucap Orang yang bernama Ushi Oni.

"Kau tidak bersama Kuroi Oni?" Tanya Shinigami karena tidak menemukan satu orang yang ia panggil.

"Dia sedang dalam masalah, mungkin dia sebentar lagi akan kesini, Shinigami-sama" Jawab Ushi Oni dengan penuh penghormatan.

"Masalah?"

"Ha'i, dia bertemu dengan dengan dua anggota Akatsuki yang melakukan misi di tempat yang sama dan dua anggota Akatsuki itu adalah Uchiha Itachi dan Hoshigaki Kisame dan ini adalah surat tentang tentang keadaan misinya" Ujar Ushi Oni yang memberikan sebuah gulungan.

"Souka, tapi tidak masalah jika dia sudah menyelesaikan misinya, dan kelihatannya dia akan sedikit kesusahan jika melawan mereka berdua tanpa seorang teman" Ucap Shinigami dengan sebuah seringaian di balik topengnya.

"Jika begini, kau akan menjalankan misi ini sendirian, karena bagaimanapun organisasi ini semakin lama semakin banyak permintaan dari kalangan bangsawan, jadi semua anggota pergi untuk menjalankannya dan yang tersisa hanyalah kau.. tapi ini akan sangat sulit untukmu karena ini misi khusus dariku untukmu dan Kuroi" Lanjut Shinigami dengan nada dingin.

"Ha'i, aku siap melaksanakan misinya" Ujar Ushi Oni.

"Baiklah, misimu kali ini adalah untuk menangkap bocah Uchiha yang berada di tempat Orochimaru kehadapanku, hidup ataupun mati itu terserah padamu, karena yang kuinginkan hanyalah mata Sharingan miliknya dan juga jangan lupa untuk memberi tahu Kuroi setidaknya dia harus mendapatkan salah satu mata dari Itachi" Perintah Shinigami.

"Ha'i, aku akan berusaha" Ucap Ushi Oni.

"Kau harus berhati-hati, Orochimaru adalah ninja yang sangat hebat! Jika kau tidak berhati-hati, kau akan bisa menjadi kelinci percobaannya" Ucap Shinigami memperingati.

"Ha'i" Ucap Ushi Oni yang kemudian pergi meninggalkan Shinigami.

'Jika aku mendapatkan mata lagi, mungkin aku bisa menguji coba mata itu" Batin Shinigami dengan seringaian licik dibalik Topengnya.

...

[Hutan di dekat perbatasan antara Hi no Kuni dengan Kaze no Kuni]

Terlihat dua orang sedang terduduk seperti menunggu seseorang.

"Kenapa Yamata-sama lama sekali?" Gumam Aka Oni yang sudah bosan menunggu.

"Sabarlah Aka Oni, sebentar lagi dia pasti akan keluar" Setelah Ao berbicara seperti itu sang empunyapun keluar dengan sebuah pedang di belakang punggungnya.

"Eh? Yamata-sama kau mendapatkan pedang itu darimana?" Tanya Aka Oni yang melihat sebuah pedang dibelakang Menma.

"Ini adalah pedang Kusanagi milik Tou-chan, dia menyegelnya di sini! Karena seharusnya pedang Kusanagi ini berada di tempat Ryuchidou, aku menyadari ini setelah Shinigami-sama menceritakan kepadaku bahwa Raijuu dan Kaku telah menemukan mansion Namikaze" Jawab Menma.

"Jadi ini adalah Kusanagi milik Tou-chanmu? Apakah senjata ini sangat hebat? Sampai-sampai kau bersusah payah untuk menemukannya?" Tanya Aka Oni yang meragukan kekuatan pedang milik Menma.

"Kau meremehkan kekuatan pedang ini ya?" Tanya bali Menma yang membuat Aka Oni panik.

"Tidak, bukan begitu hanya saja.." Belum selesai Aka Oni berbicara Menma sudah memotongnya.

"Baiklah akan kutunjukan kekuatan pedang ini" Potong Menma yang kemudian mengambil pedang yang ada dibalik punggungnya.

"Lihat ini" Lanjut Menma sambil menodongkan pedangnya ke arah kanannya.

"Katon : Rēzābōru Kasai no Jutsu" Teriak Menma bersamaan dengan munculnya bola laser api berwarna merah berukuran bola sepak.

'Duar'

Suara ledakan dari bola laser ketika melesat jauh dan menabrak sebuah pohon yang sangat jauh dengan keberadaan Menma, tapi dampak dari teknik itu cukup besar bahkan sampai-sampai kawah yang di hasilkan dari ledakan tadi mendekati tempat Menma berada.

"Hebat!" Ucap Aka dan Ao Oni berbarengan.

"Aku bisa melakukan teknik ini hanya melalui pedang ini, teknik ini juga tidak perlu segel tangan untuk menggunakannya, jadi sangat mudah untuk menggunakannya" Jelas Menma.

"Bukankah serangan tadi cukup untuk menghancurkan sebuah desa?" Tanya Aka Oni yang masih terkejut.

"Begitulah" Ucap Menma yang langsung berbalik.

"Ayo kita ke Sunagakure! Ayo kita selesaikan misi ini" Ujar Menma yang langsung di setujui oleh Aka dan Ao Oni.

...

[Di Konoha-gakure no Sato]

Kini terlihat Haku, Sakura, Konohamaru, Udon dan Moegi sudah sampai di pos penjaga yang di huni oleh Izumo dan Kotetsu.

"Ohayou Izumo-san, Kotetsu-san" Sapa Mereka.

"Kalian terlambat tadi dia baru saja kembali" Ucap Kotetsu.

"Kembali?" Tanya Sakura bingung.

"Jangan-jangan.." Ucap Haku yang sudah menyadari yang kemudian langsung berlari entah menuju kemana.

"Tunggu, Haku-chan!" Panggil Sakura yang mengejar Haku, bukan hanya di situ Konohamaru, Udon dan Moegipun ikut mengejarnya.

'Apa kau sudah kembali, Naruto-kun?' Batin Haku yang tanpa ia sadari air matanya mulai mengalir walaupun sedikit.

...

'Akhirnya kita sampai Kurama' Batin Naruto dan kini Naruto sedang berada di atas sebuah tiang.

'Grr, kau sangat bersemangat sekali' Ucap Kurama

'Hehe' Naruto tertawa karena mendengar ucapan Kurama yang terdengar iri.

"Yossh! Aku Uzumaki Naruto, Hokage selanjutnya telah kembali!" Teriak Naruto.

Normal POV: Off

Naruto : The Legends Of Orange Ninja © Ian Namikaze

To Be Continued

Bagaimanakah cerita selanjutnya? Akankah di chapter berikutnya Naruto akan mendapatkan sebuah masalah besar karen telah kembali ke Konoha? Kita tunggu di chapter berikutnya :D

Mohon Reviewnya Reader's! Karena Review anda membuat saya bersemangat untuk menulis fic ini :D

P-L-E-A-S-E,

R

E

V

I

E

W

!