HELOOOOOH!

Eh, aku baru masuk ke fandom Gintama nih /yaterus

Awalnya mau mbuat tentang GinHiji, tapi kayaknya yang straight dulu aja deh xD /diusir

Eh, kenalin dulu deh, Aku ini Ayuha dari planet umur 51 tahun, jomblo seumur hidup alias akut, but—pecinta humu /digeplak

Pokoknya YOROSHIKU ONEGAISHIMASU /bow

.

.

A Gintama Fanfiction

Gintama © Sorachi Hideaki

Fanfict Love For Nothing © Ayuha

Okita Sougo x Yato Kagura

Romance – Humor (Tapi nggak yakin)

Warning : [mungkin] OOC, miss Typo(s), Gaje deh, juga disetiap pemikiran/sang karakter sedang membatin, tulisannya pasti akan di italic.

Love For Nothing

.

.

Don't like? Don't read..

Sukonbu bertebaran dimana-mana. Gadis berambut orange—yang pastinya dalang semua kerusakan ini—hanya terbaring sembari menutupkan mata, guna masuk ke dunia mimpi. Tak lupa, air terjun yang meluncur dari mulutnya itu setia menemaninya, atau bahasa sininya tuh iler.

Gadis bercepol—ralat, Gadis yang memiliki dua gulungan rambut ala China itu berguling kesana-kemari, sesuai dengan mimpinya yang entah apa itu.

Krriieet..

Pintu itu tergeser. Tanda ada orang yang datang.

"Urusai hage. Pulang sana," Gadis China itu hanya mengigau. Namun, orang yang baru saja datang itu berpikiran lain.

"K-kagura-chan?" Air mata yang berasal dari orang yang baru datang itu sudah membanjiri Yorozuya, dan cairan kental yang keluar dari hidung 'orang yang baru datang itu' meluber.

Tidak ada respon.

"Aku tidak mahuu~ bertemuh dengan..." Gadis yang dipanggil oleh 'orang yang baru datang itu' dengan sebutan Kagura tersebut malah menggantungkan ngigauannya.

'Orang yang baru datang itu' meneguk ludahnya tanda gugup dan khawatir. Ia ingin mendengar kelanjutan kata dari gadis China itu.

"...KAMUH!" Kagura tiba-tiba langsung memelototkan mata dengan tajam. 'Orang yang baru datang itu' jatuh terjungkang sembari menatap Kagura dengan pandangan horror, ngeri memang.

"Are?" Kagura menggosok-gosokkan matanya guna mengucek-ngucekkan matanya. Salah. Guna memperjelas pengelihatannya. "Oi, hage. Ngapain kesini?"

Sang hage membenarkan posisinya dan duduk di samping Kagura. Ia memindahkan google-nya ke kepalanya agar dapat melihat dengan jelas wajah sang putri.

"Sebenarnya..." orang botak itu merogoh sakunya untuk mencari sesuatu yang ingin ia tunjukkan kepada putrinya tersebut. Dia merogoh di saku kanan, kemudian beralih ke saku kiri, beralih lagi ke saku bajunya, sampai membuka topinya dan...

CLIIINGGGG!

"Oi, hage! SILAU!" Kagura menendang mulus kepala kinclong milik bapaknya hingga bapaknya terjungkan untuk kedua kalinya. Walaupun harusnya ngga sopan, tapi mau gimana lagi? Gak mungkin 'kan dia rela matanya buta hanya karena kepala botak sang Umibouzo?—TENTU TIDAAK! DEMI ALIEN YANG DiBURUNYA DEH!

Umibouzu—yang entah kenapa kita tahu namanya padahal belum di kenalin—itu pun berdiri dengan hidung mengucurkan cairan amis yang kental. Yah, cairan merah. Cairan merah yang sering dilihat semua orang. Saos AB*C.

'Kenapa sih nge-sensornya nggak bener-bener nge-sensor? Dan sejak kapan saos bisa amis?' Kagura membatin sembari melakukan kegiatan rutinnya. Mengupil.

Umibouzo yang sedari tadi berdiri itu pun kembali duduk di samping Kagura. Ia kembali merogoh setiap senti bajunya. Hingga mencari di laci meja 'khusus' Gintoki. Mencari-cari di futon-nya Gintoki. Mencari-cari di lemari bajunya Gintoki. Hingga sang empunya semua barang itu hadir dan berkata dengan anggunnya.

"I'm a silver haired guy!" Ponsel Umibouzo bergetar. Ah—Cuma ringtone.

"OI! Ngapain kau hage di kamarku?! Juga kenapa cuma barang-barangku saja yang diperiksa?! Dan apa-apaan ringtone itu?!" Gintoki—atau cowok yang berambut silver—itu menendang badan Umibouzo hingga terjungkang yang ketiga kalinya, kasihan.

Umibouzo bangun dan langsung meraih hape ber-merk KW12 miliknya.

"Moshi-moshi. Yato desu," sapanya pada orang—entah siapa—yang menjadi lawan bicaranya.

"Umibouzo-san? Ara, kebetulan sekali," jawab orang diseberang sana.

"Kebetulan ndasmu! Jelas-jelas kau menelepon ke nomerku!" Akhirnya, Umibouzo mencak-mencak sejak dari tadi terjungkang terus.

"Ara? Padahal tadi kau bilang dirimu Yato-san," Mata Umibouzo sudah tak terlihat lagi. Tak terlihat karena shadow hitam dibagian matanya.

"I really don't get it," Umibouzo langsung melempar hape-nya dengan air mata. Tentu saja karena dia tidak rela hape-nya harus hancur hanya karena telepon absurd seperti itu.

"Datte Umibouzo-san. Bagaimana dengan perjodohan anak kita?" Kagura shock di tempat. Umibouzo apalagi, ia shock karena ternyata hape-nya nggak error. Sasuga hape KW12!

Gintoki yang sedari tadi tidak dapat peran langsung mencak-mencak, "Oi! Kagura masih kecil, mau kau jodohkan dengan siapa, huh?!" Sekarang ntah mengapa, Gintoki jaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhhhhhh lebih baik menjadi ayahnya Kagura.

"Prince Hatta," jawab Umibouzo dengan nada polos dan tak berdosa. Saking polosnya, ia mendapatkan tendangan dari Kagura dan Gintoki.

"HORA! LIKE A HELL I WILL!" background Kagura bergambar kuburan dengan kilat dan petir menyambar-nyambar. Tatapan mata Kagura juga seperti siap menerkam tubuh ayah kandungnya sendiri itu.

"Kagura-chan," Gintoki menepuk pundak Kagura. Kagura—yang sudah penuh dengan berbagai macam air, mau itu air mata, air ingus, air keringat, ataupun air susu strawberry-nya Gintoki—pun melihat Gintoki dengan tatapan 'Gin-chan-tolong-aku' dan dibalas Gintoki dengan tatapan 'kalau-kau-menikahi-si-baka-oji-itu-kau-bisa-kaya'. Respon Kagura?

Tidak ada respon.

Tapi tangannya mengepal.

Tubuhnya bergetar.

Tatapannya sudah masuk dalam zona dark-shadow alias hilang karena bayangan hitam itu(?)

Tuara di jarinya sudah kretek-kretek.

Tagura pun memanggil Gintoki dengan lirihan-evil.

"Tin-chan..." dan Gintoki pun bergumam 'Siapa itu Tin-chan?'

"LIKE A HELL I WILL MARRY HIM!" Kagura pun menyerang bapaknya dan semi-bapaknya itu.

...

...

...

..

.

"Gin-chan, serius dong. Si botak itu benar-benar membuatku botak juga," Kagura mencak-mencak dan mondar-mandir kayak setrikaan, sementara sang 'Gin-chan' malah sibuk membaca majalah JUMP kebanggannya. Namun, ia merespon.

"Kau cari saja orang yang dekat denganmu dan jadikan dia pacar pura-puramu," Gintoki memberi ide yang membuat Kagura tertegun sejenak. Gin-chan benar juga.. kalau aku punya pacar 'kan si botak itu tidak akan menyuruhku untuk menikahi si baka oji itu..

"Tapi Gin-chan. Aku tidak punya teman dekat," Semangat Kagura menurun.

"Polisi itu," Gintoki masih setia memelototi majalah JUMP yang ber-cover Doragon Boru.

Kagura mendelik sejenak. Alisnya bertautan. Polisi? Ah, Shinsengumi. Siapa? Gorilla itu? Like a hell I will! Hijikata-san? Aku nggak suka mayonnes. Yamazaki? Ah aku tidak mau memacari orang payah seperti dia...ah, di Shinsengumi nggak ada yang menarik.

"Shouchirou?" Gintoki memberi sedikit ide. Kagura langsung berbinar dan kabur begitu saja.

"Maafkan aku Shouchirou, aku mempunyai pacar lain—ARGHH! CERITA CENGENG SEPERTI INI KOK ADA DI MAJALAH SHONEN JUMP SIH?!" Gintoki langsung melempar majalah itu hingga memecahkan kaca Yorozuya dan sukses membuat ninja ambeien yang lagi lompat-lompat itu terkena majalah tersebut dan pingsan. "Are? Kagura kemana?" Gintoki menoleh kesana-kemari namun nihil. "..Ah, biarkan saja."

...

...

...

..

.

"China?" lelaki bertampang shota itu terkajuit, eh, terkejut ketika melihat gadis yang ia sebut 'China' tersebut tiba-tiba sudah berada di depannya dan dengan napas yang terpenggal-penggal.

"Sadis..hah..hah..." gadis berambut orange itu masih sibuk mengatur napasnya, pipinya terasa panas dan memerah. "Hah..hah..Aku..menyukaimu!" mata lelaki Shota itu langsung melotot tak percaya. Bibir tipis lelaki itu pun tampak sedikit mengangga.

Eh?

Are?

He?

Si China suka padaku?

Uso!

"Apasih yang mau kau bicarakan?" si shota itu masih menganggap gadis ala China itu datar sembari melihat ke arah selain gadis China itu. Napas gadis orange itu sudah mulai teratur walau pipinya masih panas dan memerah. Sekilas, cowok shota itu memperhatikan pipi si China yang memerah—yang ia kira kalau si China itu sedang malu.

Eh?

Tapi pipi si China itu memerah.

Heh?

Si China itu menarik kerah baju si Shota.

N/A : TUNGGU! KITA UBAH DEH, SI CHINA ITU KAGURA DAN SI SHOTA ITU SOUGO BIAR GAK RIBET.

Kagura langsung menarik kerah baju Sougo dengan kasar. Namun tatapan Sougo tetap tidak melihat ke arahnya. Kagura muak dibeginikan. Ntah setan darimana yang membuat Kagura memegangi pipi Sougo dengan kedua tangannya dan membelokkan wajah Sougo agar melihat ke arahnya.

"Lihatnya ke arahku, dasar sadis!" Kagura malah memarahi Sougo. Sougo pun mau-tak-mau melihat wajah Kagura. "Sadis.." Kagura memenggal kalimatnya. "..Kimi no koto ga suki dakara!" Kagura mencoba memperjelas ucapannya tadi.

Kagum sejenak. Itulah yang dipikirkan Sougo. Kagura sudah tersapu, eh, tersipu. Sougo masih takjub tak percaya hingga bibirnya sedikit membuka kembali.

Hening sesaat.

"Aku tak percaya kalau kau..." Sougo memenggal kalimatnya dan Kagura menjadi tidak sabar untuk mendengar pernyataan yang sebenarnya. "Aku tak percaya kalau kau bisa menyanyikan lagu AK*B48," Sougo sedikit mengulangi katanya barusan dan langsung mendepak kedua tangan Kagura dari pipinya, lalu berjalan meninggalkan Kagura.

"Eh?" Kagura yang masih shock, belum bisa mencerna kalimat Sougo. Dan..

"SADIST BASTARD! TEMEE!"

...Kagura menendang kepala Sougo dari belakang hingga Sougo memuntahkan darah.

"Ano..Kagura-chan, jangan menangis," Lelaki penggemar Otsu-chan itu tengah menghibur gadis yang ia sebut Kagura tersebut agar tidak menangis. Namun Kagura malah menggeleng. Sukonbu yang disiapkan oleh lelaki ber-megane itu tidak satupun yang Kagura hiraukan. Gawat, Kagura-chan sedang dalam zona kesedihan tingkat tinggi hingga tidak memerdulikan sekardus sukonbu yang kubelikan. Ah, dasar Okita-san itu, beraninya membuat Kagura bersedih. Dan apa-apaan dengan Umibouzo-san?! Mengapa dia malah mau menjodohkan anaknya yang terbilang cukup kawaii ini dengan laki-laki atau manusia atau alien yah anggap aja baka oji itu.

"Tidak usah khawatir, Shinpachi," Kagura menaikkan wajahnya yang sedari tadi ia benamkan dalam pangkuannya. Ia tersenyum. Sudut-sudut bibirnya yang melengkung ke atas(?) itu bergetar tanda ia tak kuat untuk berlama-lama tersenyum. "Aku—," perkataan Kagura terpotong oleh omongan cowok ber-megane itu.

"Daijoubu, Kagura-chan. Biar aku yang urus Okita-san," lelaki yang disebut Kagura 'Shinpachi' itu pun langsung mengambil pedang kayu kebanggan Gintoki dan pergi dari Yorozuya untuk menemui Sougo.

"Makanya itu jangan memotong pembicaraan orang.." Kagura menyembunyikan wajahnya kembali di pangkuannya dan melirih. "..Mengapa sukonbu yang dibelikan Shinpachi ini sudah kadaluarsa semua?" Kagura melirih dalam isaknya. "KENAPHAAAA?!"

TBC MUAH :*

YO MINNA-SAMA! Go..gomen ya malah mbuat fict yang tuberkulosis alias TBC /ditendang Gin-san/ Yeah, memang banyak fict TBC-ku yang belum pernah tamat, hiksu~ tapi sudahlah(?) Oh iya, ini kan fict pertama aku di fandom Gintama, jadi YOROSHIKU ONEGAISHIMASUU! Dan aku juga sebenarnya memang author ehemblangsakehem, jadi sudahlah(?)

Oh ya, berkenaan dengan ide. Awalnya aku mau buat background anak sekolahan. Spoiler dikit ya.

Kagura itu awalnya pengen dibuat jadi anak yang gak populer, tapi populer karna ganas alias sadis kalau udah ngehajar orang. Suatu hari ada murid pindahan, dialah Sougo. Kagura kira karena anak baru, Sougo itu bukan tandingannya jadi dia bully Sougo. YEAH YU K-NOW LAH(?). Rajanya sadis kan Sougo, jadi Kagura tepar ditempat. Nah, si botak atau hage yeah panggil aja Umibouzo itu sedih ngelihat nilai anaknya turun dorasetis. Jadi, dicarilah guru les privat dan itu Sougo. Awalnya mau gitu, tapi ntah kenapa gak jadi. Mungkin aku mikirnya Sougo itu nggak pinter jadinya nggak cocok jadi peran guru-guruan /dibazooka Sougo/.

Yah tapi nggak jadi, jadi jangan dipikirin yah(?). yang kalian perlu pikirin itu adalah..

"MINTA RIPIUUWWW-NYA DONGS SENPAI!"