RIN PoV

"Kau sudah terpilih. Kau spesial, karunia itu jangan disia-siakan."

"S-siapa itu?!" teriakku kaget.

"Len, jangan takut-takuti dia." Kata Kaito.

"Maaf. Aku tak bermaksud membuatnya takut." Perlahan muncul seorang pemuda berambut pirang sepertiku. Ia sangat mirip denganku. Rambutnya, matanya, semuanya. Ya, hampir semuanya mirip denganku.

"Kaukah yang namanya Len?" tanyaku.

"Ya. Aku Kagamine Len, kau siapa?" tanyanya.

"Aku Kagamine Rin." Jawabku pelan.

Len kelihatan sedikit terkejut, lalu ia kembali menghilang. Miku bilang Len memang begitu. Ia tak terlalu suka bergaul dengan orang lain. Bahkan ia masih suka begitu terhadap Miku dan Kaito yang sudah bersama dengannya selama lebih dari tiga tahun.

Miku bilang, Len seumuran denganku. Orangtuanya sudah meninggal karena dibunuh sejak Len berusia enam tahun. Lalu, Miku dan Kaito yang yatim piatu pun pergi dari desa bersama dengan Len. Miku berumur empat belas tahun dan Kaito tujuh belas tahun sekarang. Jadi saat itu Miku berumur sebelas tahun dan Kaito empat belas tahun. Len baru enam tahun sudah kehilangan orangtuanya… Pasti menyedihkan sekali.

"Ah iya, H-hatsune—" Miku langsung memotong perkataanku.

"Onee-chan. Panggil aku begitu, dan panggil Kaito Onii-chan. Kita disini semua keluarga, Rin." Miku tersenyum.

"Baiklah. Onee-chan, aku punya beberapa pertanyaan. Bolehkah aku tanyakan itu?" tanyaku.

"Tanyakan saja. Semua yang kutahu akan kujelaskan padamu." Miku kemballi tersenyum.

"Onii-chan bilang aku diculik oleh Rei Kagane yang sebenarnya ayahku walaupun marganya beda. Aku tak mengerti, kenapa ia menculik aku yang anaknya sendiri?" tanyaku.

"Salah-salah. Ia bukan ayahmu dan kau bukan anaknya. Kau adalah anak dari Kagamine Rinto dan Kagamine Lenka. Kau adalah saudaranya Len." Jelas Kaito.

"A-aku saudaranya Len?" tanyaku lagi.

"Ya, lebih tepatnya kembar. Dan sepertinya kekuatanmu bisa mempengaruhi orang berkekuatan lainnya. Anggota keluarga Kagamine juga abadi. Cara membunuhnya hanya dengan memenggal kepalanya, dan menghancurkannya menjadi berkeping-keping. Itulah spesialnya keluarga Kagamine." Jelas Kaito lagi. Aku pun bergidik ngeri.

"Apa itu alasannya kenapa mereka membunuh orangtuaku dan Len?"

"Yah, saat itu beredar kalau orang yang membunuh orang yang berasal dari keluarga Kagamine, mereka akan mendapat kekuatan yang sama dengan orang itu. Dan karena itu juga Rei-san menculikmu juga. Tapi sepertinya Rui-san tidak mau membunuhmu ya?" Kaito menatapku.

"Rui-san? Ibuku? Ah, aku mendengar ayah dan ibu bertengkar sebelumnya. Ayah menusuk ibu dengan pisau, kemudian ayah berusaha membunuhku…" aku menundukkan kepalaku mengingat kejadian yang cukup mengerikan itu.

"Ah… Rui-san sudah mati juga? Rin-chan, katakan padaku bagaimana penampilannya?" Kaito tertawa kecil.

"Eh? Dia cantik. Rambutnya pirang panjang. Dia juga cukup tinggi." Jelasku.

"Apa seperti ini?" Miku memberiku sebuah foto. Mirip sekali seperti ibuku, tapi rasanya ada sesuatu yang berbeda…

"Ya, tapi matanya berwarna kuning, bukan biru." Kataku sambil meletakkan foto itu di meja.

"Biar kujelaskan, Rei-san mirip dengan Len 'kan? Rei-san dan Rui-san ini kembar. Kau dan Len kembar. Bisa dibilang kalian ini reinkarnasi dari Rei-san dan Rui-san." Jelas Miku.

"Reinkarnasi? Bukankah Ayah dan Ibu belum meninggal? Yah, setidaknya sebelum aku bertemu kalian." Tanyaku.

"Rin, mereka bukan orangtuamu. Rei-san dan Rui-san sudah mati berpuluh-puluh tahun yang lalu. Mereka mati dibunuh oleh Rinto-san dan Lenka-san, orangtuamu yang asli. Tepat setahun setelah kematian mereka, kalian lahir. Kalian sangat mirip dengan Rei-san dan Rui-san. Bahkan Rei-san terkadang bisa memasuki tubuh Len dan mengendalikannya. Tapi ia hanya bisa melakukan itu jika ia tahu dimana Len berada. Sedangkan Rui-san, ia dapat mengubah dirinya menjadi tampak seperti anggota keluarga Kagamine, kecuali kau dan Len. Namun warna matanya tetap sama, yaitu kuning. Yang di foto tadi itu Kagamine Lily, ia adalah kakakmu dan Len. Ia suda mati juga." Jelas Kaito.

"Kalau Rui-san dan Rei-san sudah mati, kenapa mereka hidup lagi? Bukankah mereka sudah bereinkarnasi?"

"Nah, awalnya orang-orang berpikir kalau kalian reinkarnasi dari Rui-san dan Rei-san, karena menjelang ajalnya, mereka berdua bilang kalau anak Rinto dan Lenka akan terlahir sebagai reinkarnasi mereka. Dan kalian sangat mirip dengan mereka, tentu saja orang-orang berpikir kutukan itu benar. Tapi kemudian Rei-san dan Rui-san yang sudah mati, dibangkitkan lagi oleh seseorang yang namanya Kasane Teto. Semua orang jadi kurang tahu kutukan itu benar atau tidak. Aku juga tak tahu siapa itu Kasane Teto, tapi katanya ia sudah mati dibunuh oleh Rui-san dan Rei-san. Sebelum Rui-san dan Rei-san dibunuh orangtuamu, mereka tak memiliki kekuatan seperti sekarang, ditambah sekarang mereka abadi seperti anggota keluarga Kagamine. Tapi tetap saja, kekuatan mereka yang sebelumnya tak bisa memengaruhi para pemilik kekuatan lainnya. Makanya mereka masih mau membunuh kalian. Tinggal kalian anggota keluarga Kagamine yang tersisa." Jelas Miku lagi.

"Abadi? Jadi mereka belum mati?"

"Belum. Mungkin yang kau lihat mereka sudah mati, tapi jika kau tadi tetap berada disana selama sekitar sepuluh menit, mereka akan hidup kembali. Dan Rui-san akan hidup dalam wujud yang sebenarnya."

Aku, Kagamine Rin berumur sembilan tahun. Aku abadi dan dapat mengendalikan elemen. Aku bertemu dengan kembaranku, Kagamine Len, dan nyawa kami sedang diincar banyak orang. Aku hanya seorang anak berumur sembilan tahun, aku tak mengerti apapun. Sungguh, aku masih tidak percaya dengan apa yang terjadi saat ini. Aku tak tahu apakah Miku dan Kaito berbohong atau tidak. Aku tak tahu harus percaya atau tidak.