Vocaloid belong to Yamaha and Crypton

This story is belong to me


Apanya yang salah dari menjadi sesuatu yang berbeda?


Mereka bilang, aku ini adalah monster. Mereka bilang aku dapat mebahayakan keselematan mereka. Mereka membakar rumahku dan mencoba membunuhku. Aku hanyalah seorang anak perempuan berusia sembilan tahun, tak ada hal apapun yang dapat kulakukan selain menangis dan berlari mencoba menghindar dari kejaran para warga desa. Aku berlari ke dalam hutan sendirian sambil menangis dan berharap aku akan bertemu dengan ayah atau ibuku.

Kenapa? Apanya yang salah dengan menjadi sesuatu yang berbeda? Apa jika kau adalah sesuatu berbeda itu artinya kau adalah monster? Aku bukan monster. Aku tak mau melukai siapapun. Aku hanya memiliki sebuah kekuatan yang tak dimiliki oleh orang-orang biasa.

Aku sangat merasa lega karena bertemu dengan ayah dan ibuku di hutan. Sepertinya mereka mencariku setelah mendengar keributan di desa. Aku langsung memeluk mereka. Ibuku pun mencoba menenangkanku. Lalu mereka membawaku masuk ke sebuah rumah. Ibu menyuruhku ke kamar dan aku pun menurutinya. Tapi aku tidak sepenuhnya menurut. Karena beberapa waktu kemudian aku keluar kamar dan mendengar pembicaraan ayah dan ibuku.

"Rin masih anak-anak, ia tak tahu apapun! Ia tidak bersalah!" kata ibu.

"Aku tak mau tahu! Kita harus membunuhnya, sebelum warga desa datang kesini dan memenggal kepala kita! Kau mau itu terjadi?" kata ayah.

"Aku, lebih baik kepalaku dipenggal daripada harus membunuh anakku sendiri!" teriak ibu.

"DIA BUKAN ANAKMU ATAUPUN ANAK KITA! Aku akan membunuhnya sekarang juga!"

"Tidak akan kubiarkan kau melakukan itu!"

Lalu mereka bertengkar. Ayah memukul ibu, ibu berusaha untuk melawan tapi ia tidak bisa. Rambut ibu yang panjang, ditarik oleh ayah. Ibu berteriak kesakitan, aku dapat melihat airmata mengalir dari pelupuk matanya. Aku tidak mau melihat ini semua. Aku tidak mau melihat ibu menangis seperti itu walaupun yang membuat ibu seperti itu adalah ayah. Aku benci ayahku. Ia membuat ibu menangis.

"Otou-chan, kenapa Otou-chan jahat kepada Okaa-chan?" tanyaku sambil menangis.

"RIN, PERGI! LARI KEMANAPUN! LARI KE TEMPAT YANG JAUH!" teriak ibu.

Ayah melepaskan ibu setelah menusuk perutnya dengan sebuah pisau dan perlahan mulai berjalan ke arahku. Ibu tergeletak di lantai, darah mengalir dari perutnya, matanya terpejam. Apa ibu sudah mati? Apa ayah membunuh ibu?

"Rin, kemarilah. Ini ayahmu." Kata ayah.

"Tidak! Kau bukan ayahku! Ayahku tak mungkin membunuh ibu!" teriakku sambil berjalan mundur kebelakang.

"Rin, ibu tidak mati. Ia hanya lelah dan ingin tidur untuk waktu yang panjang." Katanya.

"PERGI! PERGI KAU ORANG JAHAT!"

"Rin, tidak! Jangan! Jangan lakukan itu! AAAAKKKHH!"

Ayah terbakar saat itu juga. Ia berteriak kesakitan. Aku sangat takut, akhirnya aku pun pergi berlari keluar dari rumah itu. Sekarang, aku benar-benar harus bertahan hidup sendiri. Aku tak punya siapapun atau apapun lagi. Aku hanya bisa berlari dan terus berlari. Aku tak tahu aku harus kemana. Aku tak mengenal siapapun selain orangtuaku. Dan sekarang mereka sudah mati.

"HEI! ITU DIA! CEPAT TANGKAP DAN PENGGAL KEPALANYA!"

Aku menengok kebelakang dan melihat segerombolan orang berlari mengejarku. Aku ingin lari lebih jauh lagi, tapi aku tidak bisa. Aku tidak kuat lagi. Kakiku sudah sangat sakit. Lalu aku terjatuh dan tak bisa berdiri lagi. Mereka menangkapku. Mereka tertawa senang melihatku yang kini sudah tak berdaya lagi. Lalu mereka mengikat tangan dan kakiku. Sebagian dari mereka memegangi kepalaku, satu orang memegang kapak di tangannya, dan yang lainnya menahan badanku. Aku tak bisa berontak, aku pun hanya bisa menangis.

"Apanya yang salah dari menjadi sesuatu yang berbeda?"


Pendek banget ya?

Akhirnya ngegantung ya? ._.

Abisnya, tiba-tiba idenya hilang begitu saja. Jadi akhirnya begitu deh (QAQ)

Itu selalu terjadi dan jadi males bikin fanfic multichap (Bad Form aja nggak lanjut-lanjut ._.). Tapi kalo bikin one-shot malah ngegantung.

Ah, mohon review ya~

Terimakasih banget untuk yang mau me-review fanfic ancur lebur begini :3