Shourai no Sedai

Kurobas milik Fujimaki Tadatoshi.

.

.

.

Siang itu,saat-saat dimana banyak mayat bergelimpangan di jalan raya –kepanasan-,enam makhluk astral lagi duduk-duduk nongkrong di atap sekolah,makan dan ngobrol-ngobrol,ngobrolnya make cutter. Enam makhluk itu yang dikenali sebagai anggota Shoudai itu lagi nge-gossip dengan hot-nya. Se-hot udara siang hari itu…. yah gitu deh intinya,Author lagi . Setelah di-nguping nguping….ternyata mereka lagi gossip-in Kisedai,yang rata-rata cogan tapi warasnya dibawah rata-rata.

"Rie,sumpah…..plis…..JANGAN KORBANKAN TEMAN-TEMANMU INI UNTUK PELAMPIASAN KEMARAHANMU SAMA SI BONCEL ITUUUU!," Yume teriak sambil ngejitak Rie make cutter-eh,bukan…kalau kek gitu,Rie gegar otak dan lupa sama Akashi,ntar Akashi jomblo,kasian…..oke,mari kita ulang scene-nya…

"Rie,sumpah…..plis…..JANGAN KORBANKAN TEMAN-TEMANMU INI UNTUK PELAMPIASAN KEMARAHANMU SAMA SI BONCEL ITUUUU!," Yume teriak sambil ngejitak Rie make garpu, ups…. Sendok maksudnya heheuHAUHAUAHU. Yang kena jitak langsung berenti lemparin cutter tercintah-nya yang berwarna biru. Setelah dilihat lagi,mayat para anggota Shoudai bergelimpangan lemah di lantai dengan tubuh banjir darah (saos tomat).

"Itte….! Jangan jitak juga,Baka Yume!",Rie teriak-teriak sambil (tanpa sadar,mungkin) nginjek-nginjek mayat Kairi,Mia,Sisca yang udah tergeletak tak berdaya di lantai atap. Tiba-tiba pintu atap di-dobrak kenceng,tenaga buat dobrak pintunya keknya juga tenaga -tiba muncullah kepala warna-warni,pelangi pelangi alangkah indahmu.

"RIE…KAU APAKAN BAJU OLAHRAGA-KU?!," Akashi yeyeye. Ke-cool-annya menguap….hilang~ hilang~ dakara bye-bye~ mukashi-mukashi no~ Akashi~. Maaf,kita break bentar….Author kepalanya ketancep gunting sakti Akashi…

"Hee~ aku apakan yah~ hm….~ seingatku~ aku hanya merobek beberaa bagian baju olahragamu~ kau kan anak orang kaya~ jadi bisa beli lagi~," Rie ngomong dengan santai,innocent…tanpa memperhatikan bahwa anggota Kisedai yang lain udah sekarat-dan malah mau mati-. Akashi mulai narik gunting sakti-nya dan Rie menarik cutter sakti-nya.

Bentar lagi akan ada perkawinan Gunting dan Cutter. Mungkin anaknya itu Piso.

"Akashi-kun…Rie-san…tolong…jangan berantem lagi….ini….pada kasian….," ucap Kuroko sambil masang muka khawatir –walau masih rada datar- sambil nunjuk kea rah mayat-mayat Shoudai sama Kisedai. Akhirnya,karena gak tega sama temen-temen malang mereka,Akashi sama Rie pun diem-dieman,macam orang pacaran dan berantem…ya gitulah….

"Dasar iblis boncel…boncel aja bangga…..rambut gaje gitu juga….gue jamin,dia suka di per-uke sama Murasakibara! ," Rie ngedumel,sambil beresin mayat temen-temennya yang lain,mayat yang malang….

"Riecchi! Bantuin aku-ssu!," Kise loncat,meluk Rie dan sembunyi di belakang Rie. Akhirnya nengoklah Rie kebelakang…dan di temuinya lah…..sesosok iblis merah boncel yang lagi seret-seret mayat Aomine,Murasakibara,Midorima sambil megang gunting. Sepertinya siap membunuh Kise juga.

"SERAHKAN RYOUTA PADAKU,KONTET…," ucap Akashi dan mulai memainkan guntingnya. Ternyata,selain buat motong,gunting juga bisa dimainin lho! Caranya? Tanya aja sama Akashi. Di lain pihak,Akashi entah kenapa makin kesel ngeliat Kise yang nemplok bagai anak kangguru ke Rie. Bagai upil yang nempel sama bulu idung,bagai perangko nempel sama surat. Nempelnya gak ngira-ngira.

LOL.

"Gak! Kisecchi ikut denganku!," Rie malah nge-protect Kise,yang bikin Akashi makin pengen ngamuk. 'INI KONTET…UDAH LEBIH PENDEK! BONCEL! NYOLONG ANGGOTA GUE LAGI! KAMPURETOOOOOO!' Akashi OOC mode : activated.

"Tch…sepertinya,memang harus pake cara itu..," Akashi mulai menelantarkan mayat par Kisedai dan mendekati Rie. Kise ngacir duluan,terlalu takut buat ada di tempat itu lama-lama. Akashi makin deket kearah Rie dan perlahan mendorong Rie sampai ia terjepit diantara tembok dan tubuh Akashi. "Jangan membantah,Rie…..," ucap Akashi tepat disamping telinga Rie dengan nada yang hot nya gak maen-maen. Author pun jeles saat ini.

"A-a….HEY,BONCEL! MENJAUUUUUHHHHH!," Rie yang saat ini lagi blushing pun mencoba untuk mendorong Akashi,tapi entah dapet tenaga darimana,Akashi malah ga bergerak untuk menjauh,malah makin deket kearah Rie. "Hee….kau benar-benar mau aku menjauh…?," Akashi malah mendekatkan wajahnya ke Rie.

'Tck,sial….kenapa dia harus pake blushing segala,sih? Wajahnya…imut…WUAT?! Jangan-jangan….gue mulai suka sama dia…? T-tapi gue kan baru kenal 3 hari..?!' inner Akashi bersuara. Pelan-pelan,Akashi mulai mendekatkan wajahnya ke Rie,dan perlahan,menciumnya.

….

Bentar..

Akashi Seijuurou yang itu…..MENCIUM…Izumi Rie..yang notabene adalah mungkin rivalnya…

SUMPA LOE?!

"Hmmpphh!," Rie memberontak,mencoba melepaskan ciuman Akashi dan mendorongnya menjauh,tapi,bukannya menjauh. Lagi-lagi,Akashi mendorong Rie dan makin menekan ciumannya. Shoudai dan Kisedai yang udah bangun ,cengo….Yume nge-fotoin momen langka itu,ato mungkin momen ini gak bakal mereka liat lagi seumur hidup. INI LANGKA,BRO! LANGKAAA! Setelah sekitar 2 menit,Akashi melepaskan ciumannya dan melangkah mundur,menjauh.

"….uh….," Rie perlahan menundukkan kepalanya,lalu berlari kearah pintu dan turun dari atap,pergi entah kemana. Akashi hanya terdiam di tempatnya,entah malas menggerakkan kakinya atau belum bisa me-loading apa yang terjadi barusan.

"Hoi,Akashi! Apa yang kau lakukan barusan hah?!," Shiemi yang dari tadi menonton pun mulai mengambil tindakan,ia tidak tahan sahabatnya diperlakukan seperti itu. Akashi hanya menunduk,tak merespon perkataan Shiemi,yang membuat Shiemi makin kesal dan menonjok pipi kanan Akashi. Akashi yang terkena tonjokan telak seperti itu pun limbung,perlahan ia menstabilkan posisi berdirinya dan turun dari atap. Sama seperti Rie,pergi entah kemana.

"Dasar cowok kurang ajar!," Kairi yang juga kesal meninju tembok disampingnya hingga retak,tapi hebatnya,tangannya sama sekalitidak berdarah. "Padahal Rie….," ucapnya dengan nada sedih,seperti sedang menahan tangisan. Kisedai yang melihat hal itu juga berpikir. Apa yang terjadi dengan Akashi? Biasanya ia tidak seperti ini,kan?

"…..sudahlah,minna…aku tau kalian mungkin juga kesal dengan sikap Akashi-kun tadi….tapi,maaf…aku rasa Akashi-kun akan mempertanggung jawabkan perbuatan tadi…," ucap Kuroko mencoba menenangkan anggota Shoudai yang mulai kesal dan memper-panas hawa disana dengan aura mereka yang membunuh –kecuali Yume-. Setelah perkataan Kuroko itu,tidak ada yang mau bicara,semuanya terhanyut dalam pikiran masing-masing.

-Di taman belakang-

Rie duduk di salah satu tempat duduk di taman itu,menatap kebawah-ke arah rumput hijau dibawahnya. Ia terhanyut dalam pikirannya,matanya menatap sendu kearah rumput hijau dibawahnya,seolah berharap bahwa rumput itu bisa memberikan sesuatu untuk menenangkannya.

'Akashi….padahal...dulu kau berjanji untuk menjadi sahabatku…dan tidak meminta lebih…janji kita dulu….,' batin Rie sambil tetap menatap kebawah. Matanya berkaca-kaca,perlahan air matanya jatuh. Mengingat kejadian 9 tahun lalu,saat dirinya dan Akashi berumur 6 tahun,mereka adalah teman kecil yang sangat dekat.

Flashback

"Sei-kun~ main yuukk~!," Rie kecil memeluk leher Akashi kecil yang sedang membaca buku dari belakang,membuat Akashi kecil menoleh kebelakang dan tersenyum kecil kearah Rie. Akashi menutup bukunya dan tertawa kecil melihat Rie yang bergelayutan manja di sampingnya.

"Rie-chan mau main apa? Aku temani!," ucap Akashi sambil mengelus pelan kepala Rie,membuat gadis kecil itu tersenyum senang dan duduk dihadapan Akashi. "Nee,nee….bagaimana kalau kita main basket? Aku juga baru saja mempelajari geakan tarian baru dari guru menariku! Aku rasa,aku bisa menggabungkan gerakan tarian itu dengan gaya bermain basket!," ucap Rie dengan semangat dan menggenggam tangan Akashi. Membuat Akashi tersenyum lagu dan menarik Rie ke lapangan basket kecil di taman dekat rumah mereka.

"Ayo,Rie-chan! Perlihatkan padaku gaya basketmu!," ucap Akashi memasang pose siap mencegah pergerakan Rie. Rie tersenyum kecil,kemudian mengangguk dan mendribble bolanya bergantian-ke tangan kanan dan kiri dengan cepat dan melewati celah dibawah lengan Akashi dengan cepat dan melakukan shoot dengan mulus.

"Bagaimana,Sei-kun?! Aku menggabungkan gerakan tarianku dengan gaya basketku!," ucap Rie semangat dan berjalan mendekati Akashi. Kemudian,Akashi memeluknya dan tertawa kecil.

"Hehe..Rie-chan memang hebat!," Akashi tertawa kecil sambil mengelus kepala Rie yang membuat Rie juga balas memeluknya dan tertawa kecil juga.

"Nee…..Rie-chan…kita berjanji ya? Bahwa,kita akan selamanya menjadi sahabat! Tidak peduli dimanapun kita! Tidak lebih dan tidak kurang!," ucap Akashi sambil melepaskan pelukannya dan menautkan jari kelingkingnya degan Rie.

"Um! Sei-kun memang sahabatku yang terbaik!," ucap Rie semangat dan juga menautkan jari kelingkingnya dengan Akashi,membuat sebuah janji kecil dengannya. Setelah adegan kawaii-kawaii-mengharukan. Mereka bermain basket kembali hingga sore

Flashback off

Rie ber-nostalgia tentang masa kecilnya bersama Akashi,membuatnya menangis lagi. Tidak lama kemudian,ia mendengar suara langkah kaki mendekat dari arah belakangnya,kemudian sepasang tangan memeluk lehernya dari belakang.

"Rie-chan….," suara itu…

-TBC-

HUEHUEHUEHUEHUEHUEHUEH! Le dateng lagi! Maaf kalo plotnya kecepetan ya reader! Ini karena author lagi ga focus ngetiknya! Ada temen author yang ganggu :-p tanggung jawab,Yume! L ol . Oke~ boleh minta fav,follow dan review lagi~?