BABY INSIDE

Main Cast:

Luhan

Sehun

Yifan

Suho

Cameo:

Cobby

HIT5

Pairing:

Luhan x OT11 (EXO minus Luhan)

Most paired: HUNHAN

Disclaimer: Storyline is MINE, EXO and HIT5 belong to GOD

Warning: YAOI

Genre : Humor, Drama

Rated: T and M

.

.

.

.

Haidian, Beijing, China

Suasana bising dan ramai kini menghiasi sebuah surga bagi kalangan anak muda yang masih menikmati masa-masanya dengan kesenangan, uang dan wanita. Salah satu club malam ternama di Beijing –Propaganda- menyajikan semua hal yang bersangkutan dengan hal yang bernama kebebasan. Club malam ini sungguh ramai dengan lautan manusia gila yang tengah menari, meliuk-liukan badannya seduktif dan menarik perhatian semua orang di lantai dansa yang terletak di lantai bawah club malam ini. Hari ini weekend, jadi tentu saja club ini sangat ramai dikunjungi.

Alunan musik pemekak telinga, dentuman kerasnya speaker dari sang DJ dan teriakan tidak karuan dari lantai dansa membuat suasana di club ini begitu gila. Belum lagi para pemabuk ulung dan wanita-wanitanya yang asyik menikmati tequila mereka dan saling memakan satu sama lain dengan pasangannya masing-masing. Meja bartender dipenuhi dengan para loner yang memesan minuman dan sekedar menampakan diri untuk menghilangkan stress yang berlebihan.

Terlihat salah satu namja yang berpakaian mahal yang mengangguk-anggukan kepalanya seirama dengan musik yang mengalun liar, wajahnya sudah sangat merah dan sayu untuk meneguk satu botol minuman keras itu lagi. Nampaknya sebentar lagi namja manis itu akan tertunduk lemas di atas meja bartender. Salah satu bartender ber-name tag Cobby memandang namja itu dengan tatapan malasnya bercampur rasa prihatin.

Entah sudah berapa kali ia memperingati namja itu agar tidak terlalu mabuk disini, karena serigala lapar sangat banyak disini, baik itu betina ataupun jantan. Celaka sekali, jika namja ini pingsan tak sadarkan diri karena mengonsumsi minuman keras terlalu banyak dan akhirnya mabuk, lalu di bopong oleh beberapa orang ke suatu tempat dan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Sungguh celaka sekali.

"Hei, Luhan… sudah berapa kali aku bilang. Berhentilah sebelum kau diperkosa disini…" namja bernama Cobby itu menoel bahu namja manis yang bernama Luhan itu dengan jarinya. Luhan sama sekali tidak bergeming, tetap saja dia diam dan meneguk kembali botol kelima yang sudah diminumnya. "Anak ini benar-benar cari mati disini. Tidak lihat apa, entah berapa pasang mata lapar yang memandangnya dari tadi.."

"Hik…tenang saja Cobby…aku hik…bisa mengatasinyaaaaa hik…aku tidak mabuk kok hik hik…"

"Tidak mabuk matamu, lihatlah wajahmu sudah merah seperti ini Luhan…"

"I'm okay..I'm okay. Yo yo maaan~"

"Terserah kau saja…"

Cobby kembali pada pekerjaan awalnya, tidak peduli dengan keadaan Luhan yang merupakan salah satu teman masa sekolahnya, tetap membiarkan namja manis itu mabuk hingga akhirnya menjatuhkan kepalanya di atas meja bartender. Lihat, dugaan Cobby benar. Namja itu sudah benar-benar mabuk yang pada akhirnya tak sadarkan diri. Kali ini masalahnya, siapa yang akan membawa pulang namja keras kepala ini? Cobby lupa menanyakan alamat apartemen barunya yang dihuni oleh lima orang temannya yang lainnya. Sialnya namja manis ini kabur dari apartemen tanpa membawa ponsel. Pada siapakah Cobby mengadu?

Luhan, namja manis ini memang baru pindah dari apartemen lamanya ke sebuah apartemen yang lebih luas untuk dia dan para member EXO-M lainnya. Namja manis ini sangat senang karena mendapatkan kamar yang lebih luas dan lebih nyaman untuk ditempati. Apalagi, dia tidak berbagi kamar dengan siapapun, begitu juga dengan member yang lainnya. Tapi apa hubungannya Luhan dengan apartemen dan berakhirnya namja bermata rusa ini di club malam seperti ini.

Begini ceritanya….

Luhan yang notabene sangat senang mengutak atik ponselnya berinsiatif untuk membuat akun instagram. Dia berpikir, untuk apa foto selca segitu banyaknya di ponselnya jika tidak dipublikasikan. Maka dari itu, namja yang selalu ingin dipanggil manly ini membuat akun instagram. Beberapa minggu kemudian dia mengetahui jika kekasihnya Sehun juga membuat akun instagram. Dengan wajah senang dan penuh harapan akhirnya Luhan me-follow akunnya Sehun, tapi karena Sehunnya yang tidak pintar memakai instagram atau apa, dia sama sekali tidak me-follow back akun Luhan.

Luhan yang penuh harapan itu menunggu keajaiban terjadi. Namun bukan akunnya yang di followback oleh Sehun melainkan akun Tao dan Chanyeol. Luhan tidak terima, pasalnya dia kekasih Sehun dan yang lebih dulu me-follow akun namja pucat itu, tapi kenapa sampai sekarang masih belum di follback juga. Mengetahui fakta yang tidak mengenakan itu, Luhan menelpon Sehun hari itu juga.

"Sehunnnniiieeee? Kenapa instagram aku tidak kau follback eoooh?" rengek namja yang katanya manly itu. Sehun menghembuskan napas kesalnya. Luhan yang kini di China, tiba-tiba menelpon hanya karena masalah akun yang tidak di followback itu. Bukan menanyakan kabar tapi malah merengek mengatakan bahwa Sehun tidak sayang lagi padanya.

"Huweee…Sehunnie jahat, apa kau sudah tidak sayang lagi padaku eoh? Sehunnie lebih milih Tao ketimbang aku eoh?"

"Aniya, Luhannie jangan bicara seperti itu. Sehunnie masih-eh?" Ponsel Sehun mati, saudara-saudaraku sekalian, "Ponselku low bat? Aisssshh jinjaaaa. Pasti dia akan salah paham. Ottokhe?"

Karena merasa teracuhkan oleh kekasih sendiri, akhirnya Luhan mengamuk dan lari dari apartemen baru yang tidak sampai satu jam ia menginjakan kaki disana. Menghiraukan panggilan Kris yang memanggilnya kesetanan sedari tadi. Para member lain juga dibuat bingung oleh rusa jadi-jadian itu. Alhasil, namja Beijing ini tersesat di kotanya sendiri. Karena tidak membawa dompet dan ponsel, mungkin dia bisa meminjam uang dari temannya yang berkerja part time di salah satu club malam di Haidian. Jadilah namja manis tak berdompet tak berponsel ini berjalan kesana menghiraukan tatapan bingung beberapa fans EXO-M yang tidak sengaja berpapasan dengannya.

"Kenapa Luhan ada di kawasan ini? Bukannya apartemennya bukan di Haidian?" kata salah satu fans yang menggunakan baju kuning gading. Sebut saja namanya Fans 1.

"Apa dia tersesat ya? Atau lupa jalan pulang dan tidak bisa kembali?" ucap salah satu fans lagi yang menggunakan baju kotak-kotak berwarna merah. Sebut saja namanya Fans 2.

"Hah? Kau kira dia itu butiran debu apa?" jawab Fans 1

"Mungkin saja, ayo kita ikuti…" ajak Fans 2

"Tidak mau. Aku bukan sasaeng fans, aku menghormati privacy-nya…" tolak Fans 1 sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya. Fans 2 memandang remeh wajah Fans 1 dan mulai tersenyum miring.

"Kau yakin tidak ikut. Jangan-jangan dia mau ketemu pacarnya"

"NOOOO WAYY. Kita ikuti dia…"

Jadilah intinya, kedua fans kurang kerjaan itu mengikuti Luhan sampai ke depan club malam yang bernama Propaganda itu. Mereka tidak bisa masuk karena belum memiliki ID card, sayang sekali misi mereka berbuah zonk seperti itu. Tapi pastinya, mereka tahu jika Luhan tengah menghabiskan waktunya di dalam club ini hingga mabuk dan tidak sadarkan diri seperti ini. Dapat dipastikan malam ini ataupun esok pagi muncul berita atau artikel Luhan yang berkunjung ke club malam di beberapa site resmi penggosip. Mungkin saja seperti, weibo, sina, atau bahkan instagram. Jadi mungkin saja Luhan harus bersiap-siap di ceramahi oleh manager dan leader angry bird macam Kris.

"Kau, tidak sadarkan diri seperti ini saja sudah membuatku susah. Dasar payah.." Cobby masih saja berusaha memikirkan jalan keluar untuk membawa bocah dramatis ini. Luhan tanpa sengaja menceritakan semua masalahnya dengan Sehun, dari akun instagram hingga akhirnya dia yang datang kesini tanpa izin dari sang manager dan Kris.

Sungguh bodohnya, rusa malang ini. Ini pertama kalinya Luhan menjadi sesorang yang terlalu mendramatisir sebuah kejadian atau masalah sepele seperti ini. Mungkin pengaruh dirinya terlalu banyak membaca buku elektronik (baca: fanfiction) dari ponselnya(1). Mungkin saja…

"Cobby, kenapa kau melamun seperti itu?" tanya seseorang yang memecah lamunan Cobby tentang misi 'bagaimana cara mengusir bocah dramatis ini secara halus'. Ia mengenali wajah namja itu, hampir mirip dengan Sehun yang diceritakan oleh Luhan tadi.

Cobby mengenali wajah Sehun walaupun belum pernah bertemu secara langsung dengan namja yang telah merebut hati namja rusa keras kepala ini dari foto-foto yang sering diperlihatkan Luhan padanya sekaligus membanggakan kekasih brondongnya itu. Hanya saja namja yang mendudukan dirinya di samping Luhan itu memiliki gaya rambut yang berbeda jauh dari Oh Sehun.

"Yangfan. Apa yang kau lakukan disini?"

"Ah…aku ingin bertemu dengan anggota lainnya disini. Aku ingin memesan minuman, tidak tahunya kau bekerja disini, Cobby.."

"Yah begitulah…" jawabnya dengan sedikit senyuman miring sambil menyiapkan minuman yang dipesan oleh namja mirip Sehun itu. Yangfan tadinya memesan whiskey mulai mengarahkan semua padangannya pada seluk beluk club malam itu, sampai akhirnya mata sipit Yangfan menangkap namja manis yang tengah tertidur dengan dua tangan yang dilipat di bawah kepalanya sebagai pengganjal tidurnya. Sepertinya dia pernah melihat wajah manis namja disampingnya itu.

"Luhan?"

"Kau kenal Luhan?"

"Aku tidak terlalu kenal dengannya tapi apartemennya satu lantai dengan Hit-5. Dia baru pindah tadi sore. Kami menyambut mereka karena berpapasan saat itu. Aku masih ingat wajahnya…"

"Akhirnya ada keajaiban, dia mabuk berat dan tidak membawa ponsel. Aku bingung harus menghubungi siapa dan berencana membawanya pulang bersamaku tapi—"

"Biar aku saja yang membawanya pulang. Aku rasa anggota yang lain tidak keberatan.."

"Wah benarkah? Kalau begitu aku serahkan Luhan padamu. Xie xie Yangfan…"

.

.

.

.

.

Karena tidak tega meinggalkan namja manis ini sendirian, Yangfan berusaha meyakinkan member Hit-5 lainnya untuk bersedia membantu Luhan kembali ke apartemennya. Luhan yang tadinya masih terkapar kini akhirnya sadar walaupun cuma setengah. Namja bermata rusa itu terkejut setengah mati bercampur perasaan senang dan haru setelah melihat Yangfan. Luhan mengira Yangfan adalah Sehun. Pengaruh alcohol yang masih kuat mempengaruhi otak namja dramatis itu, secara tiba-tiba Luhan memeluk Yangfan tapi malah terjatuh sebelum memeluk namja bermata sipit itu. Kakinya tersandung dan sialnya kepala Luhan terbentur trotoar tempat mereka berdiri. Namja yang katanya manly itu terbujur tak sadarkan diri lagi di atas trotoar. Maknae dari Hit-5 itu langsung histeris.

"Haaaa Luhan.. aduh bagaimana ini?"

"Kau lihat dulu apakah dahinya terluka atau tidak?" tanya Harry yang duduk di samping badan Luhan yang dipeluk oleh Yangfan sambil menusuk-nusuk pipi putih Luhan. Yangfan memeriksa dahi Luhan lalu menghembuskan napas lega.

"Dia baik-baik saja, dia pingsan karena masih dalam pengaruh alkohol.."

"Mungkin saja kau benar, Kido-ge.."

"Ayo bawa dia masuk ke mobil. Kita antarkan dia sampai ke dalam kamarnya sekalipun.."

"Jangan aneh-aneh, David…" ujar Harry datar, menatap malas kearah David yang bisa bercanda disaat yang seperti ini.

"Baiklah aku hanya bercanda. Dong bantu Yangfan mengangkat bocah ini ke dalam mobil.." suruh David yang sudah masuk ke dalam mobil terlebih dahulu, menduduki bangku di belakang supir, bertugas membantu Dong dan Yangfan. Luhan yang ternyata tubuhnya tidak berat itu mudah saja dibopong oleh Yangfan sedangkan Dong yang tadinya disuruh mengangkat Luhan bersamaan dengan namja mirip Sehun itu hanya tercengang. Ia merasa, Yangfan sedang memonopoli Luhan. Ah sudah, biarkan saja yang penting, dia tidak jadi disuruh. Begitulah pikir Dong.

Harry bertugas menyetir karena sang manager sudah pulang duluan ke apartement, Luhan duduk diapit oleh David dan Yangfan. Tanpa mereka sangka, Luhan yang tadinya masih dalam keadaan yang mengenaskan –kepala terbentur trotoar- akhirnya sadar, mata rusa itu memandang seluruh sudut yang ada di dalam mobil itu. Termasuk semua anggota Hit-5 tak luput dari pandangannya. Setelah itu raut wajahnya berubah, bibir merah muda Luhan yang kissable itu mulai melengkung kebawah. Isak tangis mulai keluar dari bibirnya ditambah lagi dengan mata rusa yang besar itu berkaca-kaca.

Yangfan yang menyadari pertama kali dengan raut wajah Luhan menangkup pipi putih porselen itu dengan lembut. Sesaat Yangfan mendaratkan telapak tangannya di dahi Luhan, namja rusa itu menangis kencang. Sontak semua member Hit-5 terlonjak kaget setengah mati. Harry yang tadinya menyetir dengan tenang, reflek menginjak pedal rem dengan kasar membuat mobil yang mereka tumpangi terlonjak ke depan dan berhenti.

"OI KENAPA DIA TIBA-TIBA MENANGIS?" teriak Harry yang kesal dengan keributan di bangku belakang. Mobil van mereka hampir saja membuat kecelakaan beruntun di jalanan yang lumayan sepi ini, tentu saja sekarang sudah pukul 11 malam. Warga China biasanya akan masuk rumah jika sudah diatas jam 11, kecuali para remaja yang masih ingin di luar dan pergi ke tempat yang bernama Lotus.

David dan Yangfan yang duduk berdekatan dengan Luhan langsung kelabakan, mengingat Harry –sang leader- jika marah akan sangat menakutkan. Luhan tak berhentinya menangis. Yangfan yang berada dekat dengannya membekap mulut Luhan dengan telapak tangannya. Bukan berhenti menangis, Luhan malah mengigit tangan Yangfan dan kembali menangis seperti bayi.

"Ahhhh sakit, Luhaaaan…" teriakan Yangfan benar-benar membuat sang leader geram, entah apa yang membuatnya berpikiran jika Luhan sedang ingin permen maka ia menyuapkan permen jelly rasa vanilla ke dalam Luhan. Dan voila…otomatis bocah dramatis ini berhenti menangis, dengan wajah bercucuran air mata dan pipi memerah Luhan mengunyah permen jelly itu perlahan. Bibir merah muda itu termanyun-manyun saat menguyah permen jelly yang berukuran lumayan besar itu. Pemandangan seperti itu membuat semua orang yang berada di dalam mobil itu tercengah sekaligus terpesona dengan Luhan yang tiba-tiba menjadi sangat imut dan lucu seperti bayi.

"Dia berhenti menangis…"

"Kenapa dia tiba-tiba menangis, Yangfan? Apa kau melakukan sesuatu yang aneh padanya?"

"Apa? Kau menuduhku sembarangan ge. Aku tidak melakukan apa-apa padanya. Dia terbangun dan langsung saja menangis seperti itu" Yangfan yang tidak terima dituduh sembarangan menjelaskan semuanya pada Harry. Luhan masih saja diam, larut akan dunia kunyag mengunyahnya.

"Kenapa dia jadi sangat aneh jika mabuk ya?"

"Mama…Papa…Pulaaaang…" tiba-tiba saja Luhan mengeluarkan suaranya memanggil ayah dan ibunya serta keinginan untuk pulang. Harry yang tidak mau pusing menjalankan mobilnya kembali ke apartemen mereka dan Luhan.

Diperjalanan Luhan hanya bergumam mama dan papa hampir tiap detiknya. Telinga mereka seakan panas dengan panggilan yang tiada hentinya itu. Selain menyebutkan mama dan papa, Luhan bertingkah seperti anak kecil yang baru melihat hal-hal yang baru. Mata rusa itu berbinar saat melihat boneka pemberian fans yang ada di dalam mobil Hit-5.

"Boneekaaaa…Lulu mau bonekaaaa.."

Tidak tahan dengan cuteness overload Luhan, Yangfan memberikannya dengan suka rela. Setelah mendapatka apa yang diinginkannya, Luhan tertidur sambil memeluk boneka itu. Bibirnya yang mungil tak henti-hentinya maju mundur seperti seorang bayi yang tengah menyusu. Yangfan dan David yang melihat adegan itu secara langsung benar-benar tidak tahan ingin memeluk namja manis itu, tapi apa daya mata sang leader dari tadi memandang mereka dengan tatapan elang dari kaca spion mobil. Seolah berkata 'jangan buat dia terbangun atau kalian akan kubunuh'. Secara tidak langsung, Harry telah menjadi seorang dotting daddy

.

.

.

.

.

.

Ting nong ting nong

Harry selaku ketua genk tengah malam ini menekan bel di pintu masuk apartemen milik Luhan dan antek-anteknya. Terlihat David menggendong Luhan di punggungya. Namja manis itu sudah benar-benar terlelap sambil menghisap jari jempolnya, tangan kanannya masih saja memegang erat boneka beruang putih pemberian Yangfan. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya pintu itu terbuka.

Terlihat namja tinggi berambut pirang kecoklatan yang memiliki tatapan mata yang tajam dan menakutkan. Sontak semua member Hit-5 bergiding ngeri. Kris atau Yifan atau Wufan atau Kevin atau apalah namanya itu memandang mereka dengan pandangan menyipit, mata elangnya jatuh pada satu titik, yaitu Luhan yang sedang digendong oleh seorang namja yang tidak dikenalnya.

"YA TUHAN LUHAN…"

"Sssssttttt…..!" semua member Hit-5 menyuruh Kris diam secara bersamaan plus wajah marah yang menakutkan. Kris seakan menciut dengan tatapan mereka. Jadi sekarang siapa yang takut siapa? Kris merasa salah dengan tindakannya membungkukan badannya kepada mereka berkali-kali seraya mengucapkan kata maaf.

"Yangfan?" Kris baru menyadari jika salah satu dari mereka sangat dikenalinya.

"Yo Yifan…"

"Kenapa Luhan ada bersama kalian?"

"Ceritanya panjang, boleh kami masuk terlebih dahulu?" tanya David yang sudah pegal menggendong Luhan sedari tadi. Kris menyadari dan menyuruh para tamu tak diundang itu masuk. Karena teriakan super Kris tadi, Tao dan Minseok terbangun. Tao yang menyadari mereka semua adalah senior Hit-5 membungkukan badannya sebagai rasa hormat. Mereka membalasnya dengan sopan.

"Luhan ge? Apa yang terjadi padanya?" tanya Tao yang berusaha membantu Luhan untuk lepas dari gendongan David, karena namja itu sudah sangat menderita dengan punggungnya yang sudah pegal. Tapi siapa duga, saat Tao mengangkat tubuh Luhan yang terbilang mungil itu, namja bermata rusa itu terbangun. Karena suasana yang sudah berbeda, Luhan bertingkah seolah seperti orang yang tersesat.

"Oh man…" belum sempat Harry menyumpal mulut Luhan kembali dengan permen jelly vanilla, namja bermata rusa itu menangis sekencang-kencangnya. Tao, Kris dan Minseok yang tidak tahu tentang apa yang terjadi sehingga membuat Luhan yang notabene jarang menangis itu menjadi out of character seperti itu. Semua member EXO-M yang masih tidur sontak terbangun dan lari keluar kamar terbiri-birit.

"Ada apa..ada apa?"

Para anggota Hit-5 hanya bisa facepalm dengan kelakuan Luhan yang kembali menjadi seperti bocah 4 tahun. Tao yang sedang menggendong Luhan berusaha untuk membujuknya untuk berhenti menangis. Bukannya berhenti, tangisan Luhan malah tambah kencang setelah melihat wajah sinis Tao. Mungkin karena benturan di kepalanya saat pingsan tadi, Luhan menjadi bersikap selayaknya bocah berumur 4 tahun. Member EXO-M langsung memandang senior mereka dengan tatapan 'jelaskan apa yang terjadi pada baby kami!'

"Ini akan sulit…" ujar Harry menghela napasnya kasar dan menjambak rambutnya pelan. Pusing tiba-tiba akibat tangisan Luhan yang tak berhenti itu.

"Aku rasa juga begitu" tambah David yang berdiri dan berjalan ke arah Luhan dan kembali menyumpal mulutnya dengan permen jelly rasa vanilla. Luhan berhenti menangis dan mengunyah permen itu dengan imutnya.

"Nyaaam…nyaammmm…"

"Ini bencana bagi EXO…" gumam member EXO pelan secara bersamaan.

TBC

Wadaw apalagi yang aku buat iniiii…

Ah untuk cerita He Wolf ch 8 akan tetap berjalan, sedang masa pengetikan. Mungkin selasa atau rabu akan update. Stay tuned neeee…

Ket :

Tonton XOXO EXO di Mnet EP 1.

Propaganda itu beneran club malam yang ada di kawasan Haidian, Beijing, China. Terdiri dari dua lantai. Lantai satu untuk lantai dansa sedangkan lantai dua untuk tempat minum.

Hit-5 itu boyband China, jika ingin tahu wajah Yangfan yang mirip Sehun, googling aja yaaa…

Lotus itu semacam tempat untuk anak remaja China

Cobby itu kalo ga salah temen deket Luhan di Beijing.

JANGAN LUPA REVIEW YA..JIKA RESPON CERITA INI BAGUS AUTHOR AKAN LANJUT HINGGA TITIK DARAH PENGHABISAN.

GOMAWOOOOO