Aku Lee Sungmin. Salah satu mahasiswi KyungHee University. Umur ku 19 tahun. Aku memiliki seorang eomma bernama Park Jung Soo, kebanyakan orang memanggilnya Leeteuk. Appa? Jangan tanyakan itu, jika tidak, mungkin kalian akan melihat ekspresi sedih di wajah ku. Nama appa ku Lee kangin. Appa ku sudah meninggal ketika aku berusia 10 tahun. Waktu itu aku masih kelas 5 Sekolah dasar. Mengapa appa meninggal? Yah.. dia kecelakaan. Aku bertanya pada eomma mengapa ayah ku yang super hati-hati itu kecelakaan, tapi dia tidak pernah menjawabnya, jika aku bertanya dia hanya diam dan wajah sendunya itu akan kembali. Maka dari itulah aku tidak pernah menanyakannya lagi.

Jadi, semenjak appa ku meninggal, status eomma ku berubah menjadi janda. Aku tahu dia pasti terluka, namun hanya dalam waktu 3 bulan luka itu sembuh, eomma kembali tersenyum dan kehidupan kami pun normal kembali.

Dan 4 tahun berlalu, jadi pada hari itu tepatnya saat pukul 7 pagi saat aku sedang asik sarapan dengan eomma ku, dia mendapat sebuah telpon dan setelah kira-kira 30 detik, eomma ku itu langsung menjatuhkan ponselnya dan air mata mengalir dari matanya. Dia juga nampak shock. Aku bertanya kenapa, namun eomma ku tak langsung menjawab. Barulah kira-kira sekitar 1 menit, dia menjawab pertanyaan ku. Dan jawabannya itu membuat ku mengeryit sangat bingung.

"Sungmin, eomma akan menikah lagi nanti pukul 11 siang. Eomma akan menikahi pria bernama Cho Hangeng, dan mulai sekarang kita akan tinggal di rumahnya. Bersiaplah, nak."

.

.

.

Hate? Or Love?

.

Kyuhyun membenci ku, dan aku juga tidak begitu menyukainya. Padahal sudah 5 tahun kami tinggal bersama dengan hubungan saudara tiri. Entahlah, tatapan matanya yang tajam dan sikap dinginnya pada ku sudah menjadi bukti bahwa dia membenci ku. "Kau sudah membuat ku kehilangan orgasme ku yang ke 5 kalinya…"/ "Lalu apa hubungannya dengan ku?"/ KYUMIN, YAOI, 2SHOOT, DLDR!

zefanyadw present'3')!

.

KyuMin

.

YAOI, BL, TYPO (S), DLDR!

.

Rate : M

.

.

.

1

.

Pagi telah tiba. Setelah merapikan tempat tidur, mandi, dan tentunya berpakaian, aku segera keluar dari kamar luas nan mewah ku ini. Aku berjalan menuruni tangga, dan dari sini aku dapat melihat di bawah sana, tepatnya di meja makan mewah itu sudah ada 3 orang yang duduk di bangku mereka masing-masing.

Begitu aku berjalan mendekati bangku yang biasanya ku duduki, sebuah sapaan selamat pagi langsung menyambutku.

"Pagi, Sungmin. Bagaimana tidur mu, nak?" itu suara eomma ku, dia bertanya dengan nada lembut.

"Nyenyak, eomma." Jawab ku sambil tersenyum tipis.

"Hari ini ada selai kacang yang ku bawa dari Paris. Kau harus mencobanya dengan roti itu. Bukankah selai kacang favorite mu, Sungmin?" suara yang tak kalah lembut itu adalah suara seseorang yang duduk berhadapan dengan eomma ku, dia mengatakannya sambil tersenyum.

"Ah ya. Tentu saja aku akan mencobanya, a… ppa." Jawab ku kali ini sedikit kikuk, namun aku berusaha tersenyum tipis.

Ya, appa. Appa ku, tepatnya appa baru ku. Namanya Cho Hangeng, dia menikah dengan eomma ku 5 tahun yang lalu. Cho Hangeng benar-benar orang yang sangat kaya, kalian harus percaya. Dia merupakan ceo sebuah perusahaan yang sangat besar. Cho Corp, itu merupakan perusahaan elektronik nomor satu di Korea, bahkan ku dengar appa baru ku ini ingin membuka cabang di Jepang, Cina, bahkan sampai ke benua Eropa dan Amerika. Dia benar-benar sangat kaya. Awalnya aku bingung mengapa eomma bisa menikah dengannya, namun begitu aku bertanya, seperti biasa dia hanya diam dan mengatakan bahwa dia memang harus menikah dengan Cho Hangeng.

5 tahun yang lalu, mereka benar-benar menikah di pukul 11 siang di gereja dekat rumah ku. Hanya ada beberapa tamu yang ku tahu adalah pelayan di rumah ini. Aku bingung kenapa mereka menikah begitu mendadak, namun eomma mengatakan bahwa ia mencintai Cho Hangeng, aku pun sebagai anak hanya menyetujuinya saja. Mana mungkin aku bisa mencabut kebahagiaan eomma ku, bukan?

Baiklah, kembali lagi ke meja makan.

Appa ku itu terkekeh pelan. "Haha, kau masih kaku Sungmin. Tapi tidak apa, aku menyukainya."

Eomma juga ikut terkekeh, aku pun hanya bisa tersenyum. Pura-pura tidak tahu bahwa ada seseorang yang memandang ku dengan tajam.

"Sungmin, pagi ini kau ada kuliah pagi kan? Sepertinya Kyuhyun juga ada kuliah pagi. Kau berangkat bersama dia saja, ya?"

Aku yang sedang mengolesi roti ku dengan selai kacang seketika terhenti mendengar ucapan appa ku. Lalu mata ku perlahan-lahan bergerak memandang Kyuhyun yang berada di hadapan ku. Namun begitu mata ku bertemu dengan obsidian tajamnya aku segera mengalihkan pandangan ku.

"Ah, tidak usah appa. Aku bisa pergi sendiri dengan bus." Tolak ku dengan halus.

"Ah, kalian ini. Kenapa masih begitu kaku sih? Yah, Kyuhyun-ah, kalian ini kan seumuran, ya.. meski Sungmin lebih tua beberapa bulan dari mu, kenapa begitu kaku heh?"

Tak ada yang menjawab pertanyaan appa. Aku memilih bungkam dan Kyuhyun pun juga begitu, bahkan dari ekspresinya seperti ia tidak mendengar ucapan appa. Lalu setelah beberapa menit ia bangkit dari kursinya tanpa mengucapkan apapun, namun sebelum itu ia memberikan tatapan dingin pada ku yang sukses membuat ku bergedik.

Dan seperti biasa, appa ku menghela napas melihat tingkah anak kandungnya itu.

.

.

.

KyungHee university. Ya, di sinilah aku sekarang, tepatnya di parkiran. Dari jauh aku sudah melihat Kyuhyun tengah bersandar pada mobil sport merah mewahnya. Dan aku yakin dari jauh dia juga melihat ku. Aku memutuskan untuk menunggu sahabat ku, Siwon di parkiran, itu karna sahabat ku itu menyuruh ku menunggunya di parkiran.

Aku menunggu di pohon yang cukup tinggi ini, namun jaraknya tak terlalu jauh dari mobil Kyuhyun. Aku benar-benar merasa obsidian tajam itu memandangi ku lagi, dan dengan berani aku membalas tatapan Kyuhyun, dan pria itu segera memutus pandangan kami.

Kyuhyun membenci ku, dan aku juga tidak begitu menyukainya. Padahal sudah 5 tahun kami tinggal bersama dengan hubungan saudara tiri. Entahlah, tatapan matanya yang tajam dan sikap dinginnya pada ku sudah menjadi bukti bahwa dia membenci ku. Hm, mungkin alsannya karna kami adalah saudara tiri.

Awalnya aku mengira dia orang yang baik, namun ternyata aku salah. Kyuhyun benar-benar sangat dingin, dari wajahnya dan sikapnya saja sudah ketahuan. Cara berdirinya juga sangat angkuh, ya walau dia merupakan anak kandung dari pemilik Cho Corp. Lagipula, dari awal aku datang ke rumah Kyuhyun, pria berwajah stoic itu sudah mengatakan bahwa dia membenci ku.

FLASHBACK.

Aku menaiki tangga dengan langkah penuh antusias. Begitu pula dengan wajah ku. Oh ayolah, siapa yang tidak antusias ketika melangkahkan kaki di rumah semewah ini? Oh… dan aku juga sebentar lagi akan tinggal di rumah mewah ini.

Kata seseorang yang baru saja menjadi suami eomma, kamar ku adalah kamar yang paling dekat dengan tangga, maka dari itu aku mendatangi kamar berpintu coklat pekat itu dan hendak membuka kenop pintunya. Namun aku menyadari di sebelah kiri ku ada seseorang yang tengah menatap ku dengan tajam.

Saat aku menoleh ke arah kiri, aku terlonjak kaget melihat seseorang di sana.

Seorang namja. Tampan, kulitnya pucat, tubuhnya tinggi untuk seukuran remaja, tatapannya juga tajam. Entah kenapa kedua ujung bibir ini tertarik melihatnya. Namun senyum ku lenyap ketika melihat namja itu berdecih dan memandang ku sinis.

"Oh, jadi ini orangnya."

Aku mengeryit.

Namja itu berjalan perlahan mendekati aku, ia melipat kedua tangannya di depan dada dan memandang ku dari atas hingga bawah dengan pandangan remeh dan aku semakin mengeryit melihatnya.

"Aku Cho Kyuhyun, anak kandung Cho Hangeng. Kau Lee Sungmin, kan? Dengar, kau itu hanya anak tiri dia, dan ini adalah rumah ku. Jadi kau jangan senang atau pun berharap banyak di sini," Ucapnya dengan sinis dan juga dingin.

Aku terbelalak kaget dan semakin mengeryit. "Apa maksud mu?"

"Aku rasa kau tidak tuli," Jawabnya. "Dan satu lagi jangan pernah menganggap ku sebagai adik mu karna aku jijik dengan hal itu." Ucapnya penuh penekanan, mendadak aku emosi.

"Maksud mu apa?!" Tanya ku yang sudah mulai kesal.

"Maksud ku apa? Sebaiknya kau tanyakan saja kepada ibu mu itu. Cih, kalian sama saja, sama-sama murahan!"

Aku sudah benar-benar mendidih sekarang. Aku menarik kerah kemeja hitam milik pria bernama Kyuhyun ini dan menatapnya dengan tajam. "Apa kau bilang?!"

"Aku bilang kau," ia menggunakan telunjuknya untuk mendorong bahu ku, "Dan ibu mu sama-sama murahan!" tambahnya lagi lalu langsung mendorong bahu ku dengan kasar. Hingga aku terjatuh ke lantai.

"Akh!" rintih ku.

"Kenapa kau melakukan ini?!" Tanya ku sambil berusaha bangkit.

"Kenapa aku melakukan ini?" ulangnya.

"Karna aku membenci ibu mu dan kau, Lee Sungmin." Ucapnya penuh penekanan lalu pergi dari hadapan ku.

FLASHBACK OFF.

Author Pov.

Sungmin tersenyum pahit mengingat saat itu. Sejak saat itu hubungannya dan Kyuhyun benar-benar sangat… entah dia harus menyebutnya apa, hubungannya tidak canggung juga tidak kaku. Appanya sering kali mengatakan hubungan Kyuhyun dan Sungmin kaku tapi menurut Sungmin tidak. Kyuhyun benar-benar membenci Sungmin dan dia bahkan seperti tidak menganggap Sungmin ada.

Entahlah, Sungmin juga tidak peduli, Sungmin tidak membencinya tapi juga tidak menyukainya. Sejauh ini tidak ada yang tahu bahwa Sungmin merupakan anak tiri Cho Hangeng, juga tidak ada yang tahu bahwa Sungmin adalah kakak tiri Kyuhyun meski umur mereka hanya berjarak 1 bulan saja. Okay, ralat. Ada yang tahu bahwa Sungmin dan Kyuhyun adalah saudara tiri yaitu—

"Sungmin-ah!" Suara itu, suara yang familiar itu memanggil nama Sungmin.

Choi Siwon.

Sungmin menolehkan kepalanya dan melambaikan tangannya pada Choi Siwon, sahabatnya. Dan sahabat Sungmin itu membalas lambaiannya dan berjalan mendekati Sungmin dengan langkah cepat antusias.

"Selamat pagi, manis," sapanya lalu memeluk Sungmin dengan erat.

Sungmin terkekeh sekaligus tersenyum dengan perlakuan Siwon padanya. Siwon memang suka bertingkah berlebihan seperti ini. "Ya, selamat pagi juga tampan," jawab Sungmin sambil tertawa.

Siwon melepas pelukannya dan memandang Sungmin takjub, ia mencubit pelan hidung Sungmin dengan gemas. "Akhirnya kau mengakui bahwa aku ini tampan," ucap Siwon dengan bangga.

"Aku hanya tidak pernah mengatakannya saja."

"Kyuhyuuuuun-ah!" Sungmin dan Siwon seketika menoleh dengan teriakan bernada sedikit cempreng itu.

Sungmin memutar kedua bola matanya malas. Victoria, seorang gadis yang memanggil Kyuhyun dengan sangat kencang itu lah orangnya. Setahu Sungmin, Victoria adalah sahabat dekat Kyuhyun, ia bahkan beberapa kali berkunjung ke rumah. Malah Sungmin mengira Victoria adalah kekasih Kyuhyun. Victoria dan Changmin, itulah sahabat dekat Kyuhyun, dan sepertinya mereka berdua mengetahui bahwa Sungmin dan Kyuhyun adalah saudara tiri.

"Kita pergi?" Tanya Siwon yang berhasil membuyarkan lamunan Sungmin.

"Hm." Gumam Sungmin lalu Siwon segera merangkulnya untuk berjalan bersama. Dan kedua insan itu pun melangkah pergi meninggalkan parkiran KyungHee University.

"Wow, si manis dan si tampan. Ckck, mereka pagi-pagi sudah bikin iri saja," ujar Changmin yang masih melihat kepergian Siwon dan Sungmin.

Kyuhyun berdecih. "Manis? Siapa maksud mu?"

"Siapa lagi? Tentu saja saudara tiri mu itu, Lee Sungmin!' jawab Changmin, ia tersenyum.

"Pelan kan suara mu, Shim. Manis? Lee Sungmin? Manusia menjijikkan itu kau sebut manis?" jawab dan sekaligus Tanya Kyuhyun penuh penekanan.

"Sungmin memang manis kok," timpal Victoria.

Kyuhyun memutar kedua bola matanya malas lalu memandang Victoria. "Vict…" gumamnya.

"Apa? Sungmin memang manis kok. Lagipula kau ini aneh sekali sih, kenapa begitu membencinya?" cibir Victoria pada Kyuhyun.

"Hati-hati! Benci bisa jadi cinta, lhoo!" ucap Changmin sambil bersiul lalu ia tertawa terbahak-bahak melihat death glare Kyuhyun untuknya.

"Shim Changmin!" Kyuhyun memelototi Changmin dan memandangnya penuh emosi.

"Kabur!" Setelah mengatakan itu, Changmin segera menarik tangan Victoria lalu kedua sahabat Kyuhyun itu berlari sekencang mungkin meninggalkan Kyuhyun

.

.

.

Sungmin tengah duduk di kursi meja belajarnya. Matanya terus tertuju pada buku tebal itu. Besok ada ujian dan Sungmin tentu saja akan belajar keras. Sungmin terbilang mahasiswi yang pintar, setidaknya dia ada di peringkat 22 di KyungHee untuk ujian minggu lalu.

Kyuhyun? Saudara tirinya itu selalu di peringkat satu. Dia jenius. Dari Sungmin SMA, dia selalu sekolah di sekolah yang sama dengan Kyuhyun, dan selama 5 tahun ini Kyuhyun selalu ada di peringkat nomor satu. Tak heran mengapa banyak sekali yang kagum dan menyukai Kyuhyun. Dia tampan, jenius, dan siapa yang tidak tahu bahwa Kyuhyun anak pemilik Cho Corp.

Sungmin terus membaca setiap kata dalam buku tebalnya itu, lalu memejamkan matanya untuk menghafal setiap katanya. Dia memiliki target harus masuk peringkat 15 besar untuk ujian besok.

"Nghh! sshh!"

Sungmin seketika terlonjak kaget begitu ia mendengar suara desahan. Lalu beberapa detik kemudian ia hanya bisa menghela napas. Suara itu lagi, batinnya.

"Aahh! Hmmhh!"

Jangan Tanya itu suara apa, jelas-jelas itu suara desahan. Sungmin menepuk jidatnya, dia baru ingat kalau appa dan eommanya akan pulang tengah malam hari ini. Ini seperti neraka, jika appa dan eommanya pulang tengah malam atau bahkan tidak pulang, maka seseorang yang tak jauh dari kamarnya itu pasti akan semakin gila di kamarnya bersama wanita murahan yang ia sewa. Oh damn! Sungmin menjambak pelan rambutnya, kalau begini, ia pasti tidak bisa belajar, bukan? Sementara ini masih jam 8 malam! Dan ujian yang besok ia hadapi adalah ujian penentu peringkat bulanan! Kyuhyun jenius, tentu saja dia tidak perlu repot-repot belajar bukan?

Kyuhyun memulai kegiatan gilanya ini sejak SMA kelas 3. Sungmin tahu Kyuhyun biasa melakukannya di hotel, namun sejak SMA kelas 3, disaat semua murid berjuang keras untuk ujian, Kyuhyun justru asik meniduri gadis-gadis murahan. Kyuhyun selalu melakukan hal itu di rumah ketika appa dan eommanya pulang tengah malam atau bahkan tidak pulang. Dan selama 3 tahun Sungmin selalu memendam kekesalannya mendengar desahan-desahan nista yang diciptakan di kamar Kyuhyun itu, maka dari itulah ia paling benci kalau appa dan eommanya pergi ke luar kota berhari-hari, karna selama berhari-hari itu tiap malamnya Sungmin akan mendengar desahan nista.

Sungmin memilih mengambil headset dan mp3nya. Siapa tau dengan kedua benda itu bisa mengalihkan suara desahan nista milik Kyuhyun dan gadis murahannya itu kan?

.

.

.

Sudah dua jam.

Dua jam sudah Sungmin tidak dapat berkonsentrasi karna mendengar desahan-desahan nista yang bersumber dari kamar Kyuhyun. Sekarang sudah pukul 10 malam dan Kyuhyun juga belum berhenti melakukannya dengan gadis murahannya itu! Sepertinya mulai sekarang Sungmin harus mengakui bahwa Kyuhyun pria yang kuat.

"Nghh! Kyuhh! Fasterhh ahhh!"

Jeritan nikmat dari seorang gadis itu benar-benar membuat kesabaran Sungmin habis. Jika begini terus maka ia tidak akan bisa belajar. Dia harus menghentikan aksi kedua insan itu atau paling tidak menyuruh mereka melakukannya di tempat lain. Persetan dengan Kyuhyun yang mungkin akan bersikap kasar padanya.

Maka dari itulah Sungmin bangkit dari kursi belajarnya dan keluar dari kamarnya. Namun begitu ia hendak menutup pintu kamarnya, desahan nikmat Kyuhyun dan gadis murahannya semakin terdengar. Dan ketika mata Sungmin tertuju ke arah kamar Kyuhyun, matanya melotot.

Pantas saja desahan-desahan nikmat itu begitu terdengar jelas sampai ke kamar Sungmin, rupanya Kyuhyun tidak menutup pintu kamarnya. Dan Sungmin bisa melihat dengan jelas meski dari kamarnya posisi mereka saat ini adalah, wanita murahan itu yang ada di atas dan Kyuhyun ada di bawah. Untung saja tubuh keduanya dibalut selimut, sehingga Sungmin tidak bisa melihat tubuh wanita itu.

"Cih." Sungmin berdecih pelan, lalu ia berjalan dengan langkah kasar menuju kamar Kyuhyun, dan begitu ia berdiri di pintu kamar Kyuhyun, dirinya bisa melihat Kyuhyun.

"Ahh.. Kyuhh! I wannahh cumhh!"

BRAK.

Sungmin menggunakan telapak tangannya untuk memukul pintu kamar Kyuhyun dengan sangat kencang, sehingga Sungmin yakin telapak tangannya kini pasti memerah.

Kegiatan dua insan itu pun berhenti.

Kyuhyun yang nampak sedang fokus memandangi gadis di atasnya itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu, matanya sedikit membesar melihat Sungmin tengah berdiri di sana, namun secepat kilat ia menenangkan ekspresinya. Sementara wanita yang berada di atas Kyuhyun langsung gelagapan melihat Sungmin.

"Maaf menganggu. Tapi bisakah kalian melanjutkan kegiatan kalian ini di tempat lain? Di dekat kamar ini ada seorang mahasiswi yang sedang berusaha keras berkonsentrasi belajar untuk ujian besok," ucap Sungmin datar, matanya memandang tajam situasi kamar Kyuhyun saat ini.

Berantakan, hanya itu.

"Kyu.. kyuhyun.. bagaimana ini?" bisik wanita yang berada di atas Kyuhyun namun Sungmin masih dapat mendengarnya.

"Tenang, baby." Jawab Kyuhyun yang membuat Sungmin di sana ingin muntah melihatnya. Ia merasa ini semua benar-benar menjijikkan.

"Kenapa tidak kau saja yang pergi?" Tanya Kyuhyun penuh penekanan.

Sungmin memandang Kyuhyun sinis. "Yang melakukan kegiatan nista kan kalian, lebih baik kalian saja yang pergi." Jawab Sungmin dengan berani.

Kyuhyun tertawa sinis. "Apa? Nista? Kau lupa rumah ini adalah rumah ku?"

"Rumah ini rumah milik appa, Cho Kyuhyun." Ralat Sungmin membuat rahang Kyuhyun seketika mengeras.

"Kyuhyun… a-aku akan pulang saja," ucap gadis itu lalu memunguti pakaiannya, dan Sungmin langsung memalingkan wajahnya ketika melihat gadis itu hendak memakai pakaiannya kembali.

Setelah memakai seluruh pakaiannya, gadis itu turun dari ranjang Kyuhyun, dan begitu ia hendak melewati pintu, gadis itu menunduk pada Sungmin. "Mi-Mianhaeyo…" ucapnya pelan lalu bergegas pergi.

Setelah melihat gadis itu pergi, Sungmin pun memutuskan meninggalkan kamar Kyuhyun jika saja namja stoic itu tidak mengeluarkan kata-kata yang membuat langkah Sungmin terhenti.

"Sok suci," entah itu cibiran atau apa, Kyuhyun mengatakannya dengan sinis.

Sungmin hanya memandang Kyuhyun datar, juga saat Kyuhyun bangkit dari ranjangnya dan sebuah boxer sudah melekat di bagian bawah tubuhnya. Sungmin mengeryit, bukankah tadi Kyuhyun telanjang? Bagaimana mungkin dia sudah memakai boxer?

"Jangan berpikiran kotor," suara bisikan itu membuat Sungmin terlonjak kaget. Ia terbelalak, baru menyadari bahwa jaraknya dan Kyuhyun terbilang dekat.

"Aku tidak berpikiran kotor, terlebih pada seorang namja," jawab Sungmin.

Kyuhyun tersenyum sinis, ia memajukan tubuhnya sehingga Sungmin bergerak mundur hingga ia tersudut di pintu, dan Kyuhyun dengan sengaja menahan tubuh Sungmin dengan meletakkan kedua tangannya di pintu tepat di sisi Sungmin. "Kau yakin?" Tanya Kyuhyun.

Sungmin mendongak sehingga foxynya bertemu dengan obsidian Kyuhyun yang tengah memandangnya tajam. "Aku yakin. Apa maksud mu?"

"Lalu Choi Siwon, siapa dia?"

Sungmin mengeryit. "Siwon?"

"Yeah, kekasih mu itu. Bukankah setiap hari kalian bermesraan? Kau yakin tidak menyukai sesama jenis mu, heh?" Tanya Kyuhyun dengan sinis, ia menggunakan telunjuknya untuk mengetuk kening Sungmin dan langsung ditepis oleh pemilik kening.

"Aku tidak mengerti."

"Baiklah, lupakan."

"Kalau begitu bisakah aku pergi dari sini sekarang? Aku harus belajar."

"Tidak. Kau tahu Lee Sungmin? Kau sudah membuat ku kehilangan orgasme ku yang ke 5 kalinya…" ucap Kyuhyun sambil memandang Sungmin dengan pandangan seduktif, Sungmin seketika merinding.

"Lalu apa hubungannya dengan ku?" Tanya Sungmin tetap dengan wajah tenang.

"Tentu saja kau harus bertanggung jawab."

Seketika itu juga Sungmin langsung memandang Kyuhyun dengan tatapan horror. "Kau…"

Kyuhyun menyeringai membuat Sungmin semakin merinding, ia menundukkan wajahnya karna merasa takut. Namun di detik berikutnya Sungmin mendengar sebuah kekehan.

"Pergilah." Kyuhyun melepaskan kedua tangannya dari sisi Sungmin lalu berjalan melangkah ke luar kamarnya.

Sungmin terbelalak, ia memandang punggung Kyuhyun dengan bingung. Dia merasa takut, tapi apa ini? Kenapa wajahnya terasa sangat panas? Kenapa jantungnya seperti ini? Astaga.. Kyuhyun benar-benar menakutkan.

TBC.

.

.

.

Yosh! Saya datang membawa 2 shoot hehehehe. Jadi, ff ini akan saya buat 2 shoot. Tadinya mau dibikin oneshoot tapi apa daya saya ga kuat -_- hehe. Sudahlah saya tidak mau banyak ceplas ceplos lagiii

Btw, Mr. Right menyusul ya'-')/

Rnr? ;D