Prince Hadhi ESP

Present

A fanfiction

"60 Days"

.

.

.

"Kadang kala, Tuhan mempertemukan kita pada persimpangan jalan yang sulit utuk kita pilih dan kita tempuh. Namun, pada akhirnya kita harus memilih dan menjalaninya bagaimana pun pahit jalan yang harus kita lalui itu. tapi, Tuhan selalu menghadirkan kebahagian diakhir perjalanan panjang penuh perjuangan yang kita lalui itu."

.

.

.

This

Is

A

FINAL Story

.

.

.

Enjoy the Story

.

.

.

"Baek bangun ... bangun, Baek"

"Ma ma ma ma"

Suara suara itu berkelebat dalam ngiang pendengaran Baekhyun, sekelebat cahaya menyeruak masuk celah kelopak nan sayu yang masih setia tertutup. Cahaya yang mampu membuat sang pemilik terusik dalam indahnya bunga angan yang indah. Kelopak indah itu perlahan terbuka, sekelebat bayangan terlintas dihadapannya.

"Kau tertidur, Baek?"

Baekhyun mengerjapkan kedua matanya, mengumpulkan nyawa yang sempat terbuai akan bunga tidur. "Aku? Tertidur?"

Kai mengerutkan keningnya, dia mengalihkan pandangannya pada Kyungsoo yang juga ada disana. Kyungsoo pun sama halnya dengan Kai, yang juga bingung.

"Iya, kau tertidur disini sejak dua jam yang lalu. Aku kira kau pulang, tapi karena ponselmu ada dikantor jadi aku pikir kau masih ada disekitar sini. Dan ternyata memang kau sedang tertidur ditaman" Jelas Kai panjang lebar.

Baekhyun menerawang lurus kedepan, "Jam berapa sekarang, Kai?"

Kai melihat arloji ditangannya, "Jam lima sore, Baek"

"Apa ini bukan mimpi dalam mimpi, Kai?"

Kai mengerutkan keningnya, "Maksudmu apa, Baek?"

Baekhyun mengalihkan pandangannya, melihat kearah Kai dan kyungsoo yang sedang menantapnya bingung. "Apa ini nyata?"

"Apa kau sakit?" punggung tangan Kyungsoo diletakkan dikening Baekhyun. "Tidak panas"

"Aku serius, Soo"

"Aku juga serius, Baek. kau ini sebenarnya kenapa?"

"Aku melihat diriku sendiri tertabrak sebuah mobil saat Chanyeol dan Chanhyun menjemputku kemari. Aku takut Soo"

Kyungsoo duduk disamping Baekhyun, diusapnya perlahan punggungnya. "Itu hanya sebuah mimpi, Baek. tidak perlu kau cemaskan berlebihan begitu"

"Tapi aku takut itu nyata," Baekhyun menarik nafasnya. "Atau kalian yang tidak nyata?"

Plakkk

"Sakit tidak, Baek?" tanya Kai dengan santainya saat sudah menampar pipi Baekhyun.

"Sakit"

"Itu berarti semua ini nyata dan kami berdua pun nyata, Baek"

"Oh, begitu." Reaksi Baekhyun.

"Kenapa, Baek? apa ada masalah?" Tanya Kyungsoo lembut.

"Entahlah, Soo. Ada banyak hal yang berputr-putar dalam pikiranku"

"Seperti?" kini Kai yang bertanya.

Baekhyun memandang Kyungsoo dan Kai, "Aku bingung—"

"Bingung apakah kau akan bercerai atau tidak?" ucap Kai memotong perkatan Baekhyun.

Baekhyun mengangguk, "Iya"

"Bagaimana dengan hatimu pada suamimu, Baek?" tanya Kyungsoo.

"Aku masih mencintainya, Soo"

"Kalau begitu—"

"Bagaimana dengan hatimu pada suamiku, Soo?"

DEG~

Waktu seakan bergulir disekitar mereka bertiga, mengingatkan akan masa lalu penuh luka dan air mata. Baekhyun memandang sahabatnya itu, begitu pun juga Kyungsoo menatap dalam netra teduh itu.

Kai hanya bisa diam diantara mereka, walaupun dia tau semua hal yang terjadi selama ini namun, bukan kapasitas dia untuk memasuki area itu walaupun dia mencinta orang yang pernah mencintai suami sahabatnya sendiri.

"Sudah tidak ada, Baek"

"Dan?"

"Aku akui, rasa itu masih membekas sampai saat ini. Namun, aku sadar jalan yang sudah kutemput waktu itu salah. Aku tak mau terlalu dalam membuat luka dihatimu dan membuat jurang pemisah diantara kalian berdua, Baek. lagi pula, aku ingin berubah dan ada seseorang yang sudah mulai aku cintai." Kyungsoo mengalihkan pandangannya pada Kai, Kai un tentunya melihat kearahnya dan menyunggingkan senyum terbaiknya. "Dia adalah orang ini, tentu saja kau pasti sudah tau, Baek"

"Aku bukan ingin menuduhmu atau mengungkit masa lalu, Soo. Aku hanya ingin memastikan hatimu. Jika memang kau masih mencintai Chanyeol tidak apa-apa aku akan mengalah seperti janjiku dulu. Kau bisa memilikkinya seutuhnya"

Kyungsoo tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, "Aku dulu memang sangat terobsesi untuk memiliki suamimu, Chanyeol. Tapi, seseorang menyadarkanku akan kesalahan jalan yang telah kuambil. Aku pun menyesali semuanya, Baek. maafkan aku, aku sudah menyerah dan berhenti untuk mencintai suamimu. Untuk detik itu saat aku bersenti mencintai suamimu dan selamanya, Chanyeol akan tetap milikmu, milik Byun Baekhyun."

Baekhyun memblas senyuman Kyungsoo, "Aku percaya padamu, Soo. Bahkan saat kau melukaiku dengan berselingkuh dengan suamiku aku masih saja mempercayaimu. Entahlah, aku hanya yakin padamu. Terlepas kau melakukan itu sengaja atau tidak padaku, aku tetap yakin dan mempercayaimu, Soo"

"Baek ... "

"Karena kau sahabatku."

"Baek ..."

"Kenapa?"

"Kenapa? Apa kau tidak sadar, kau itu terlalu baik. Bahkan pada orang telah menyakitimu sekalipun, kau tetap baik pada mereka." Gumam Kai.

Baekhyun lagi-lagi tersenyum, "Aku tidak tau bagaimana caranya menyakiti hati orang lain Kai, yang aku tau hanyalah membuat mereka tersenyum dengan apa yang kulakukan, sekalipun itu goresan luka untukku sebagai balasannya"

"Dan sekarang apa keputusanmu? Apa kau ingin meneruskannya atau mengakhirinya?" Tanya Kai

Baekhyun menghela nafas sejenak, "Entahlah, hatiku masih bimbang"

"Tak bisakah kau bertahan, Baek?"

"Entahlah, Soo. Sebenarnya aku ingin bertahan, namun sepertinya ada sebagian hatiku yang menginginkan semua untuk diakhiri."

"Kau bukan bingung, Baek. tapi, kau hanya tidak ingin terluka kembali." Ucap Kai.

Baekhyun menerawang, "Mungkin"

"Kenapa? Kau masih berpikir Chanyol dan aku masih berhubungan sampai saat ii dibelakangmu, Baek?"

Baekhyun menghela nafas, "Terkadang, perasaan itu selalu hadir dalam benakku, Soo. Aku akui, aku memang takut kehilangan Chanyeol namun disisi lain aku takut untuk kembali terluka untuk alasan yang sama."

"Maafkan aku, Baek. aku tidak tau jika sedalam itu luka yang kubuat untukmu."

"Tidak apa-apa, Soo."

"Mungkin kau butuh bicara dari hati kehati dengan Chanyeol, Baek. siapa tau saja, dengan kalian bicara baik-baik bisa merubah keadaan" Nasihat Kai.

.

.

.

"Apa keputusanmu, Baek?" tanya Chanyeol yang sedang menggendong Chanhyun, saat ini mereka sedang berada diapartemen mereka. Waktu menunjukkan pukul tujuh malam.

"Kalau keputusanmu bagaimana, Yeol?"

Chanyeol mengerutkan keningnya bingung, "Kenapa kaumalah bertanya balik padaku? Jawab dulu pertanyaanku, Baek"

Baekhyun menggeleng, "Tolong jawab pertanyaanku dahulu, aku ingin tahu apa keputusanmu"

"Baek"

"Kau ini pemimpin dalam keluarga ini, Yeol. Jadi, kau dulu yang harus memutuskan"

Chanyeol menghela nafas, "Baiklah, tanpa aku jawab kau sudah tau keputusanku, Baek."

"Bercerai denganku?"

Chanyeol berjalan mendekat kearah Baekhyun yang sedang duduk disalah satu sofa diruang keluarga, Chanyeol duduk disamping Baekhyun "Aku ingin mengulang dan memulai kembali semua bersamamu, Baek. aku tidak ingin berpisa denganmu. Aku tau ini semua terlihat terlambat. Dimana aku telah menyakiti dan melukaimu, bahkan aku tidak tau berapa dalam luka itu. namun, dari airmata yang kau tumpahkan disetiap malam-malam penuh kesedihan yang aku ciptakan pasti luka itu amatlah dalam tercipta. Tapi masih adakah kesempatan untukku? Entah, sudah berapa kali aku meminta kesempatan padamu yang akhirnya aku khianati. Namun, kali ini aku benar-benar meminta kesempatan padamu walau kesempatan itu kecil sekalipun untukku"

Baekhyun melihat bergantian wajah Chanyeol dan Chanhyun,dua sosok yang amat sangat dicintainya itu. dua orang yang selalu ingin dia bahagiakan, dua orang yang tak ingin dilepaskannya dan Baekhyun amat sangat takut kehilangan mereka berdua.

"Maafkan aku, Yeol. Aku tidak bisa"

Hati Chanyel mencelos seketika saat mendengar jawaban dari Baekhyun, "Kenapa Baek? apa kau sudah tidak mau lagi hidup denganku? Atau kau—"

"Jika aku jawab aku sudah lelah disampingmu, bagaimana?"

Chanyeol mengubah posisi duduknya, "Akan kubuat kau percaya kembali padaku, Baek"

Baekhyun menggelengkan kepalanya, "Sudah cukup perlakuan-perlakuan manis kemarin yang kau berikan padaku. Untuk apa itu semua jika hanya luka yang harus kudapatkan akhirnya"

Chanyeol menurunkan Chanhyun dari gendongannya, Chanyeol turun dari sofa. Dia berlutut dihadapan Baekhyun saat ini. "Aku tau ini terlihat aneh dan konyol untukmu, Baek. aku sudah tidak tau lagi bagaimana caranya mendapatkan kembali kepercayaanmu padaku?. Aku tau aku sangat jahat melukai hati dan perasaan orang yang baik seperti kau, Baek. Aku memang sudah tak pantas lagi untukmu tapi aku masih berharap untuk tetep denganmu"

Baekhyun menatap dalam netra itu, dia mencari sebuah kesungguhan dikedua bola mata suaminya itu. sebenarnya kesungguhan itu terpancar jelas dari kedua mata Chanyeol, namun hati Baekhyun masih meragu.

"Kenapa kau diam saja, Baek?"

"Aku hanya sedang berpikir"

"Tentang?"

"Kita"

"Kau masih meragukanku, Baek?"

Baekhyun menggeleng, dia mengambil Chanhyun yang sedang asik menghisapi ibu jari mungilnya kedalam pangkuannya. "Bukan kau tapi aku"

Chanyeol mengerutkan keningnya bingung, "Kau? Maksudmu Baek?"

"Aku merasa semua hal yang terjadi selama ini diantara kita bukan sepenuhnya salahmu, Yeol"

Lagi-lagi Chanyeol dibuat bingung dengan pernyataan dari Baekhyun, "Maksudmu, Baek? aku benar-benar tidak mengerti arah pembicaraanmu"

Baekhyun menghela nafas, "Aku hanya merasa tak pantas saja jika kembali bersamamu, Yeol"

Chanyeol maju satu langkah mendekat kearah Baekhyun, "Kenapa kau bicara seperti itu, Baek? seharusnya yang berbicara seperti itu aku. Akulah manusia bodoh, yang menyia-nyiakan manusia sempurna dan baik sepertimu, Baek"

"Maafkan aku, Yeol"

Chanyeol semakin mendekat kearah Baekhyun, ditangkunya kedua pipi Baekhyun. "Kau ini kenapa, Baek? kau aneh sekali. Aku yang seharusnya minta maaf bukan kau. Semua kebodohan ini terjadi karenaku hingga membuatmu menderita seperti sekarang"

"Aku hanya merasa—"

"Sssstt" Chanyeol menaruh jari telunjuknya tepat didepan bibir Baekhyun, membuat Baekhyun menghentikan perkataannya. "Sudah, kau itu terlalu banyak bicara, Baek. sekarang aku bertanya kembali padamu, Baek. bolehkan aku kembali menjadi pendampingmu untuk selamanya?"

"Yeol"

"Aku bersumpah dan berjanji, aku tidak akan mengulangi kebodohanku kembali. Aku akan memperbaiki semuanya, membuat kau bahagia dan juga anak kita Chanhyun, kau bisa pegang ucapanku, Baek"

Baekhyun terus saja memandangi wajah penuh harap Chanyeol, sejuta rasa ragu dan bimbang bergelayut tak nyaman dihati Baekhyun. "Entah mantra apa yang kau pakai, Yeol. Kau terus saja bisa membuatku jatuh berkali-kali dalam hatimu walau kau terus melukaiku."

"Jadi jawabanmu?"

"Tidakkah kau bisa mengartikan arti dari kata-kataku, Tuan Park?"

Tersungging senyuman diwajah Chanyeol, "Kau mau menerimaku kembali, Baek?"

"Tapi kau berjanji tidak akan meninggalkanku?"

"Iya"

"Baik susah maupun bahagia sekalipun?"

"Iya"

"Untuk selamanya?"

"Aku berjanji padamu dan juga anak kita, aku akan selalu bersama kalian untuk selama-lamanya, Park Baekhyun"

Seulas senyuman lembut berkembang diwajah Baekhyun, "Iya, aku mau menerimamu kembali Chanyeol-ah."

Chanyeol tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya, dia langsung saja memeluk Baekhyun dan juga Chanhyun yang ada digendongan Baekhyun. Chanyeol benar-benar bahagia dan sangat bersyukur dia bisa mengembalikan keutuhan dan kebahagiaan keluarganya.

"Terima kasih, Baekhyun-ah"

"Ya, Chanyeol-ah"

Chanyeol mendekatkan wajahnya kearah wajah Baekhyun, Dikecupnya lembut penuh perasaan bibir yang membuatnya begitu melayang setiap kali menciumnya. Baekhyun pun merespon setiap kecupan hangat yang diberikan Chanyeol padanya. Kedua insan itu pun berbagi kehangatan satu sama lainnya tanpa memedulikan tatapan dari Chanhyun yang sedaritadi diam saja melihat apa yang dilakukan kedua orang tuanya.

.

.

.

.

.

Enam bulan berlalu,,

Chanyeol benar-benar membuktikan perkataannya, dia benar-benar membuat Baekhyun dan Chanhyun bahagia.

"Chanyeol kemana, sayang?"

Baekhyun menghentikan sejenak kegiatannya membuat Jus, "Sedang bermain dengan Chanhyun, Eomma"

Saat ini Baekhyun dan Chanyeol sedang berkunjung kerumah orang tua Baekhyun.

"Kalau kalian setiap hari seperti ini, Aku akan ikhlas jika mati hari ini juga. Aku merasa tidak menyesal melepaskan anakku satu-satunya untuk orang lain, sekalipun dia adalah laki-laki."

"Eomma jangan bicara seperti itu, aku jadi sedih mendengarnya." Baekhyun mendekati Eomma-nya dipeluknya wanita yang telah melahirkannya itu. "Maafkan Baekkie eomma, jika dulu sempat meminta cerai. Baekkie benar-benar minta maaf"

"Tidak apa-apa, mungkin kalian saat itu sedang kalut jadi tidak bisa berpikir secara jernih."

Baekhyun melonggarkan pelukannya, "Baekkie janji akan menjaga utuh pernikahan ini, Eomma."

Sooyoung mengangguk, "Eomma percaya padamu sayang, yasudah sana berikan jus itu pada suamimu nanti keburu tidak enak."

Baekhyun mengangguk, dia kembali menyiapkan Jus Alpukat kesukaan Chanyeol. "Appa belum pulang kerja, Eomma?"

"Belum dia masih ada di jepang seminggu lagi, kenapa?"

"Aku kangen Appa, kenapa saat aku kemari dia malah tidak ada, hufftt"

"Telpon saja jika kau benar-benar kangen padanya"

"Oke nanti aku akan menelpon pria menyebalkan itu."

Baekhyun dan Sooyoung tertawa bersamaan.

"Duh, kok tertawa bersama tidak mengajakku?" Tiba-tiba ada dua lengan kekar yang melingkar dipinggang Baekhyun, spontan saja Baekhyun berhenti tertawa. "Kok diam, emmm?"

"Kau itu mengagetkanku, Yeol" Baekhyun memukul lembut lengan Chanyeol.

"Abis kau kelamaan membuatkanku jus, jadi aku kemari saja" Chanyeol mengecup pipi Baekhyun, Baekhyun hanya bisa menunduk sambil menutupi wajahnya. Karena kejadian itu dilihat oleh Eomma-nya.

"Kenapa sayang? Kok menunduk begitu?" Goda Chanyeol, dia sebenarnya tau jika ada Eomma Baekhyun disitu. Tapi, Chanyeol ingin menggoda suaminya itu.

"Eomma bisa singkirkan dia dari sini tidak?"

"Sooyoung tertawa, "Lebih baik Eomma yang menyingkir, Eomma mau main dengan Chanhyun. Kalian teruskan saja kegiatan kalian, dahh" Sooyoung dengan cepat bergegas dari dapur meninggalkan Baekhyun dan Chanyeol berdua disana.

"Nah, sekarang sudah tidak ada siapa-siapa"

"Terus?"

"Terus aku akan dengan bebas memakanmu"

"Dasar mesum" Bakhyun meninju perut Chanyeol, yang ditinju pun mengaduh kesakitan.

"Kau jahat"

"Kau mesum, Wleee" Baekhyun mehrong. Mereka berdua pun saling tertawa bersama kembali.

.

.

.

.

"Sahabatmu baik ya, Soo."

"Iya, dia sahabat terbaikku, Kai."

"Dia bisa cepat akrab dengan orang lain."

"Begitulah dia."

Kini Kai dan Kyungsoo tengah duduk diruang keluarga, menikmati malam mereka berdua, begitulah setiap malam mereka lalui, saling berbagi cerita satu sama lain. Mereka baru saja selesai makan malam bersama sahabat Kyungsoo yang berasal dari China yang memang sengaja berkunjung menemui mereka berdua karena dia tidak sempat menghadiri hari pernikahan Kai dan Kyungsoo.

Kai dan Kyungsoo kini telah menikah, pernikahan mereka sudah berjalan tiga bulan. Mereka memutuskan menikah saat mereka tahu kabar jika Chanyeol dan Baekhyun memutuskan untuk kembali bersama kembali. Chanyeol dan Baekhyun pun datang dihari pernikahan mereka berdua.

"Kenapa, Kai?"

"Hmmmm, tidak, hanya saja dia, sedikit menarik." Kai menarik tubuh Kyungsoo, merengkuhnya kedalam pelukan.

"Dia memang menarik sejak SMA, banyak yang suka padanya." Kyungsoo menyamankan tubuhnya dalam pelukan suaminya.

"Oh iya?"

Kyungsoo mengangguk, "Dia bisa dibilang primadonanya sekolah waktu itu."

"Apa dia sekarang sudah punya pacar?"

"Aku rasa belum, Kai."

"Oh."

"Kenapa?"

"Tidak aku hanya bertanya saja, dia sepertinya berbeda."

"Hmmm, iya dia memang berbeda."

Kai tersenyum sambil membelai lembut rambut suaminya itu, iris matanya menatap pada satu titik, titik yang membawa satu sisi rasa dan pikirannya melayang jauh kesana, ketempat yang seharusnya tak dipikirkannya. "Sangat berbeda dan menarik."

.

.

.

© Prince Hadhi ESP

60 Days END

.

.

.

HAI HAIIII ...

Duhh, udah lama banget saya gak Update cerita ini.. hohoho

Maaf ya lama,

Gimana ending-nya ? memuaskankan?

Aku harap sihh memuaskan para Readers semua.. hohoho

Ini FINAL CHAPTERnya,,,

Happy endingkan semuanya...

Sesuai dengan harapan kalian semua..

Tadinya aku memang mau membuat Baekhyun meninggal, begitu pun Chanyeol dan Chanhyun.

Tapi, saya jadi gak tega ketika membaca komentar dari kalian semua yang menginginkan Baekhyun dan Chanyeol Happy ending.

Oke segitu aja dehh cuap-cuapnya,,

Sampai jumpa di Cerita yang lainnya..

Terima kasih banyak selama ini sudah mau dan berkenan mengikuti dan berkomentar untuk FF ini...

Sekali lagi terima kasih banyak ..