"Mr. Oh Sehun?" "Y-ya?" Luhan datang menghampiri Sehun "Kau baru dari kamar mandi?" "Y-ya." "Jika kau mengeluarkan sesuatu dari sarangnya.." Luhan maju satu langkah "Pastikan kau menutup sarangnya kembali dengan sempurna.." Luhan meletakkan tangannya di resleting Sehun "Kalau tidak, ia bisa mengamuk" Sret, Luhan menaikkan resleting celana Sehun dan menepuk-nepuk kebanggaan Sehun dari luar "Good Boy" HunHan/GS/NoBash/RnR

Naughty Boss

Cast: Oh Sehun

Xi Luhan

Others

Official Pair

.

Desclaimer: Hun is Han's and Han is Hun's. This fic is belong to me.

.

No Bash

Review

Prolog

Sehun menghela nafas berat, ia benar-benar butuh pekerjaan. Bukan, dia bukan orang miskin yang kekurangan makan. Dia hanyalah seorang mahasiswa yang butuh uang untuk mengganti rugi akibat kerusakan yang ia ciptakan pada motor seorang Kim Jongin atau Kim Jongkai atau Kai si hitam menyebalkan.

Walaupun Kai adalah teman baik Sehun, tetap saja ganti rugi harus diserahkan, apalagi ini murni kesalahan Sehun. Sementara jika Sehun meminta uang pada orangtuanya, maka dijamin ia akan diceramahi selama beberapa jam penuh.

Tiba-tiba mata sipit Sehun menangkap sebuah brosur di jalanan.

Office Boy?

Part time?

Gaji lumayan?

Perusahaan terkenal?

Lokasi dekat dengan kampus?

Sempurna!

Bagaikan mendapat harta karun, Sehun berlari menuju alamat yang dituju dengan senyum sumringah.

.

.

.

"Kau diterima."

Assaaa! Sehun ingin berteriak senang tetapi ia tak berani melakukannya, ia malu. Besok adalah hari pertamanya bekerja.

.

.

.

"Ya! Oh Sehun, kapan kau akan membayar kerusakan motorku?" Kai menepuk pundak Sehun saat Sehun sedang memasukkan buku ke dalam lokernya.

"Tenang saja kau hitam. Aku baru saja memperoleh pekerjaan dan jangan ganggu aku." kata Sehun kemudian pergi meninggalkan Kai, ia tidak mau terlambat dihari pertamanya bekerja.

.

.

.

Semuanya berjalan sempurna sampai hari ini..

"Heh, Oh Sehun!" seorang pegawai memanggil Sehun

"Ya?" Sehun menjawab dengan cepat

"Tolong antarkan kopi dan cemilan ke ruang sajangnim di lantai 8, kau belum pernah bertemu dengannya kan?"

"Belum, Mr. Park"

"Ya sudah sekalian berkenalan, ah iya, sajangnim kita adalah seorang wanita cantik yang suka kerapian, perhatikan penampilanmu sebelum menemuinya" Mr. Park mengingatkan.

"Baiklah, saya mengerti." Sehun mengangguk kemudian pergi ke dapur untuk membuatkan kopi dan cemilan.

.

.

.

Sehun menunggu di depan lift dengan sabar, kedua tangannya memegang nampan dengan hati-hati.

"Permisi" Sehun mengetuk pintu ruangan direktur dengan hati-hati ia sudah memastikan bahwa bajunya rapi tadi setelah ia pergi ke toilet.

"Masuk" suara wanita yang terkesan lembut menyahut dari dalam ruangan.

Sehun menghela nafas berat, biar bagaimanapun bertemu dengan boss besar pastilah membuat gugup. Sehun menekan handle pintu dan membukanya.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Inikah surga?

Bagaimana mungkin Sehun tidak pernah bertemu bossnya yang benar-benar jelmaan malaikat?

"Ehm, kau bisa masuk kedalam Mr..?" Bossnya menggantung kalimatnya, meminta Sehun menyebutkan namanya.

"Sehun. Oh Sehun" jawab Sehun formal, ia kemudian menutup pintu dengan perlahan dan menghampiri meja...

Hm..

Mrs. Xi Luhan?

"Kau pegawai baru?" tanya Luhan basa-basi, sebenarnya dia sudah tau bahwa Oh Sehun adalah pegawai baru. Pegawai baru yang benar-benar tampan dan menggemaskan.

"Ne, sajangnim" jawab Sehun patuh.

"Diam disitu" Luhan tiba-tiba memerintahkan Sehun untuk diam di tempat dan secara otomatis Sehun pun menghentikan langkahnya dengan nampan yang masih ia pegang dengan kedua tangan.

"Kau baru dari kamar mandi, ya?" Luhan datang mendekati Sehun yang berdiri kaku.

Sial, roknya pendek sekali.

"Y-ya." jawab Sehun tergagap, ia memerintahkan matanya agar jangan melihat ke paha mulus Luhan yang terekspos.

"Hmm, biar kukatakan padamu anak muda" Luhan maju satu langkah "Jika kau mengeluarkan sesuatu dari dalam kandangnya.." Luhan kembali maju, kali ini dua langkah "Apalagi jika sesuatu itu adalah hal yang buas.." lanjut Luhan lagi, ia kembali mendekatkan dirinya dengan Sehun, kini jarak mereka hanya beberapa senti. Dan..

Apa itu?

Sesuatu melingkupi celana bagian depannya? Tempat dimana benda kebanggaannya besembunyi?

Sebuah..

Sebuah tangan?

Tangan Xi Luhan?

Bossnya yang seksi?

Sehun menggenggam nampan dengan erat, hormon remajanya benar-benar menganggu!

"Pastikan jika kau mengunci kandangnya dengan sempurna.." Luhan membisikkan kata-kata itu tepat di telinga Sehun, membuat nafasnya menggelitik leher Sehun.

"Kalau kau tidak ingin dia mengamuk"

Sreeet..

Luhan menaikkan resleting Sehun yang terbuka.

Sialnya terbuka.

Atau untungnya terbuka?

"Mengerti?" Luhan masih belum memindahkan tangannya dari celana bagian depan Sehun, tangannya menangkup benda itu dengan begitu sempurna.

Gulp.

Sehun hanya mengangguk sebagai jawaban. Ayolah, jangan tegang sekarang!

"Good boy!" Luhan menepuk-nepuk gunduka itu dengan pelan kemudian tersenyum jahil.

"Sekarang silahkan letakkan nampan itu diatas mejaku kemudian tinggalkan ruangan ini." Luhan akhirnya menjauh dan kembali duduk di atas kursinya.

Detik kelima Sehun masih belum bergerak, Luhan masih menunggu.

Detik kesepuluh juga sama.

Detik kelimabelas..

"Mr. Oh Sehun?" Luhan setengah mati menahan tawanya melihat wajah Sehun yang menganga. Konyol!

Prang!

Sehun menjatuhkan nampannya kemudian berlari pergi.

Sehun rasa dia butuh ruangan tertutup.

Dan sabun.

TBC/END

no review=nolanjut.

Chap 1 udah siap tinggal post dan mungkin ada NC ahahahahaha keep review ya muachmuach.