Sing It Again For Me

Twoshoot

EXO GS

_ChenMin, ChanBaek, ChenBaek_

By liJunYi

.

Summary:

Chen dan Baekhyun tengah mempersiapkan duet mereka untuk SMTOWN Concert beberapa hari lagi dengan begitu keras. Namun ini justru membuat Chanyeol salah paham dan Xiumin semakin minder.

(NOTE: Saya langsung update chap duanya hari ini karena saya awalnya berniat bikin oneshoot. Tapi berhubung ada praktikum siang jadi saya potong dulu tadi. Saran saja, saya membuat ini sambil mendengarkan lagu Just the Way We Lovenya Seo In Guk dan Eun Ji, jadi coba dengarkan lagunya biar sambil menghayati. Ini linknya . . Gamsahamnida)

.

Tak terasa, hari ini adalah hari dimana SMTown concert akan diadakan. Anggota SMTown family kini tengah mempersiapkan diri mereka untuk perfomance masing-masing, tak terkecuali member EXO-Y. Ada yang tengah sibuk berlatih dance seperti Lay. Ada yang sibuk bercermin seperti Luhan. Kyungsoo yang sedang berkoordinasi dengan manager mereka. Adapula Tao yang justru sibuk berselfie ria. Disisi lain, tampak Xiumin yang tengah memperhatikan selembar kertas di tangannya.

"Itu apa eonni?" tanya Tao seraya memandang ke arah Xiumin dengan penasaran.

"Oh, ini urutan kita tampil nanti," jawab Xiumin seraya tersenyum. Tao pun akhirnya duduk di sebelah Xiumin dan ikut memperhatikan isi kertas itu.

"Wah, Baekhyun eonni tampil setelah kita ya?" tanya Tao antusias. Xiumin hanya mengangguk kecil, lalu pikirannya kembali teringat kejadian kemarin.

.

Flashback

"Tapi aku sedang sibuk sekali noona," jawab seseorang di ujung telepon dengan nada kecewa.

Xiumin hanya bisa tersenyum, ya, tersenyum miris. "Baiklah, tidak apa-apa. Kau teruskan saja latihanmu. Anyyeong"

"Eh, noon.."

Tuut..tutt...

Xiumin menghela nafasnya berat. Ia tahu seharusnya jadi begini, lalu kenapa ia tetap ingin memintanya. Entahlah, perasaannya sedang tidak baik saat ini.

Lututnya sedikit memar karena terjatuh saat latihan hari ini. Belum lagi entah mengapa tenggorokannya agak sakit sehingga membuatnya tidak bisa berteriak. Konser tinggal satu hari lagi tetapi ia justru membuat banyak kesalahan.

Dan disaat ia ingin melepas penatnya dengan bertemu Chen, Chen justru masih sibuk dengan latihannya. Ah, rasanya Xiumin ingin kabur saja.

Namun tiba-tiba ia teringat kejadian malam itu, saat ia melihat Chen yang memeluk Baekhyun yang tengah menangis. Meskipun ia tahu maksud Chen saat itu, tetapi tetap saja ia tak bisa memungkiri, hatinya sedikit sakit saat melihatnya. Namun walaupun begitu, Xiumin tetap berusaha menyimpannya sendiri. Ia lebih tua dari Chen, jadi memang sudah seharusnya dia yang mengerti, pikirnya.

Xiumin menatap sekilas handphonenya yang kini tengah bergetar. Chen menelponnya balik. Ia tahu, pasti Chen menyangka ia sedang marah. Ia ingin menjawab telpon itu dan mengatakan ia tidak apa-apa, namun tiba-tiba hati kecilnya menghalanginya.

"Lebih baik aku lanjut latihan saja," ucapnya pada dirinya sendiri, lalu mulai beranjak dari bangku.

Tak sampai setengah jam berlatih, tiba-tiba saja pintu ruang latihan terbuka dengan keras, membuat Xiumin mau tak mau langsung menghentikan latihannya.

"Jongdae?" ucap Xiumin begitu mengetahui sosok yang telah mengganggu konsentrasi latihannya. Chen sendiri tampak terengah-engah dengan kedua tangan yang menumpu di lututnya.

"Bagaimana kau tau aku ada disini?" tanya Xiumin dengan bingung. Chen tak menjawab, ia justru beranjak mendekati Xiumin.

"Apa ada masalah?" tanya Xiumin lagi. Chen menggeleng, lalu tiba-tiba memeluk Xiumin dengan erat. Xiumin hanya bisa menatapnya dengan bingung.

"Bogoshippo noona.." ucapnya di dekat telinga Xiumin. Bukannya menjawab, Xiumin justru melepas pelukan Chen pelan.

"Ada apa?" tanya Xiumin masih penasaran.

"Apa noona marah padaku?" Chen balik bertanya, membuat Xiumin sekamin mengerutkan keningnya.

"Marah?"

"Noona tak menjawab telponku tadi," jelas Chen kemudian. Xiumin mengangguk, akhirnya ia mengerti. "Aku takut noona marah, jadi aku buru-buru mencari noona"

Xiumin tersenyum manis, lalu menjawab pelan, "Aku hanya sedang tidak ingin diganggu"

Kini mereka berdua tengah duduk di bangku di pinggir ruang latihan. Xiumin tengah meminum air mineralnya sedangkan Chen hanya menatapnya seraya tersenyum. Namun tiba-tiba ia mencondongkan badannya ke arah paha Xiumin, ia ingin berbaring di atasnya.

"Akk.." pekik Xiumin kemudian. Chen buru-buru mendudukkan dirinya lagi.

"Ada apa noona?" tanya Chen khawatir.

"Eum lututku.." gumam Xiumin pelan, ia menatap Chen ragu-ragu. Chen yang semakin khawatir, kini menyingkap rok Xiumin sedikit.

"Lutut noona memar. Apa karena latihan?"

Xiumin mengangguk kecil. Chen pasti akan menceramahinya setelah ini.

"Aigoo, bagaimana bisa noona tidak berhati-hati seperti ini. Ini pasti sangat sakit," Xiumin tersenyum begitu perkiraannya terbukti. Ia hanya menatap intens pada Chen yang kini tengah sibuk meniup memarnya. Lucu memang, tapi inilah tingkah Dae-ie nya.

"Aku membaca di home page website kita, banyak sekali yang menunggu penampilanmu dan Baekhyun nanti," ucap Xiumin kemudian. Chen mendongakkan kepalanya menatap Xiumin.

"Benarkah?"

"Eum. Mungkin karena konsep theatrical yang membuat mereka penasaran"

Chen menghela nafasnya berat, lalu menghempaskan punggunganya ke sandaran bangku, "Aku jadi semakin grogi"

Xiumin tertawa kecil melihatnya, "Suaramu sangat bagus, kenapa harus grogi?"

"Tetap saja, ini konser besar dan aku tidak bernyanyi sendiri. Belum lagi konsep yang berbeda dari biasanya," keluh Chen lagi.

"Kau kan sudah terbiasa berduet, apanya yang berbeda?" Xiumin tersenyum menatap kekasihnya itu.

"Suaramu bagus, kau juga tampan," suara Xiumin mengecil saat mengucapkan kalimat terakhir. Nadanya nampak melirih membuat Chen menatap Xiumin bingung.

"Noona.."

"Jika dibandingkan denganmu, aku seperti bukan apa-apa," ucap Xiumin lirih seraya menundukkan kepalanya dalam.

Chen menegakkan punggungnya seketika, "Kenapa noona bicara seperti itu?"

"Kau seharusnya bisa mendapatkan yeoja yang lebih baik dariku, Chen," Chen semakin menatap Xiumin tak mengerti, apa ada dengan noonanya ini?

"Apa maksud noona?"

"Bukankah kau pernah bilang, kau suka yeoja yang bisa bernyanyi dengan baik. Aku tidak bisa seperti itu, Chen"

"Noona.."

"Aku juga.."

"Noona kumohon hentikan," suara Chen yang meninggi membuat Xiumin mau tak mau akhirnya menengadahkan kepalanya lagi. Kini tampaklah di pandangan Chen, wajah Xiumin yang telah basah oleh air matanya.

Tanpa berkata apapun, Chen langsung membawa Xiumin dalam pelukannya, "Kumohon jangan katakan apapun lagi, noona"

"Melihatmu berduet dengan yeoja lain, membuatku juga berduet denganmu Dae-ie. Tapi tetap saja, aku tak akan bisa"

"Noona, kumohon hentikan"

"Mungkin sebaiknya memang kau bukan denganku Chen. Aku tidak pantas bersamamu," meskipun tanpa suara, tetapi Chen bisa mengetahui bahwa tangisan Xiumin semakin keras.

"Noona.."

Xiumin tiba-tiba melepas pelukan Chen, lalu menatap namja yang belum lama menjadi kekasihnya itu dengan intens.

"Mungkin sebaiknya kita jangan bertemu dulu. Setidaknya sampai konser berakhir," Chen seketika membulatkan matanya.

"Ini lebih baik agar kita lebih fokus pada performance kita masing-masing"

"Tapi noona.."

"Pergilah, Mr. Kang pasti akan marah begitu tau kau pergi dari latihan," ucap Xiumin sambil berusaha tersenyum.

"Noona.." Chen menatap noonanya itu dengan memelas, bagaimana bisa Xiumin memintanya untuk tidak saling bertemu.

"Aku juga harus latihan, Dae-ie. Sudah sana.." ucap Xiumin kemudian sambil mendorong tubuh Chen pelan sampai di depan pintu.

"Noona tunggu.."

"Bye.." ucap Xiumin sambil tertawa kecil, lalu menutup pintu ruang latihan dengan cepat.

'Walaupun aku ingin melihatmu, tetapi tetap saja hatiku sakit saat melihatmu, Dae-ie,' gumam Xiumin dalam hati. Ia pun hanya bisa menyandarkan tubuhnya di balik pintu itu seranya memeluk kedua lututnya.

.

"Eonni! Eonni kok melamun sih, ayo!" panggil Kyungsoo yang kini sudah siap di depan pintu ruang tunggu mereka bersama yang lain. Xiumin yang sudah tersadar segera beranjak dari sofa yang didudukinya.

'Mari bekerja keras bersama-sama, Chen'

.

.

.

Chen berjalan lemas menuju ruang tunggunya dan Baekhyun. Ia ingin sekali bertemu dengan Xiumin, menyemangatinya dan memberikannya dukungan. Tetapi ia ingat perkataan Xiumin kemarin, bahwa ia tidak ingin bertemu dengannya dulu.

Chen menghela nafasnya pelan, yah, mungkin ini lebih baik. Xiumin akan segera tampil dan ia tidak ingin mood Xiumin kembali menurun saat melihatnya. Setidaknya biarkan saja seperti ini dulu.

Chen membuka pintu ruang perlahan dan terlihatlah Baekhyun yang kini tengah sibuk mendengarkan musik dari headsetnya. Chen yakin, pasti itu lagu yang akan mereka nyanyikan nanti.

Chen beranjak mendekatinya, lalu duduk di sebelahnya tanpa suara. Baekhyun yang merasakan ada seseorang di sebelahnya segera mengalihkan perhatiannya.

"Oh, kau Chen," gumam Baekhyun, lalu kembali asyik mendengarkan musik.

"Bagaimana dengan Chanyeol? Kalian sudah baikan?" tanya Chen kemudian.

Baekhyun tak menjawab beberapa lama, masih asyik mendengarkan musik. Chen mengira mungkin ia tak mendengar pertanyaannya.

"Kami putus"

Ucapan Baekhyun yang tiba-tiba membuat Chen seketika tersedak ludahnya sendiri.

"Putus?"

"Hmm," Baekhyun terlihat mengangguk kecil.

"Bagaimana bisa?" tanya Chen penasaran.

Baekhyun tertawa kecil, "Mau tau saja" Namun kemudian ia nampak tersenyum miris.

.

Flashback

"Yeolli," suara khas langsung terdengar begitu sosok Baekhyun memasuki ruang latihan. Tampak para member EXO-N, kecuali Chen, tengah beristirahat setelah sesi latihan mereka.

"Oh, hai noona," sapa Kai sambil tersenyum. Baekhyun membalasnya dengan senyuman lebar.

"Aku mau bicara dengan Chanyeol, bisakah.."

"Bisa, bisa," jawab Suho cepat, lalu langsung beranjak dari duduknya dan menyuruh member lain untuk segera mengikutinya. Ia tahu Chanyeol dan baekhyun sedang ada masalah, terlihat jelas dari sikap Chanyeol yang berubah menjadi pendiam akhir-akhir ini.

"Untuk apa kesini?" tanya Chanyeol dingin. Ia tampak bersandar di tembok dengan matanya yang terpejam.

"Makan siang bersama," jawab Baekhyun riang. Ya, ia sudah memutuskan untuk berusaha melupakan pertengkaran hari itu dan mendekati Chanyeol lebih dulu.

"Aku sedang latihan"

"Aishh, memangnya aku tidak lihat apa, kau sedang duduk sekarang," ucap Baekhyun pura-pura kesal, lalu tertawa kecil. Biasanya Chanyeol pasti juga akan tertawa setelahnya.

"Aku akan latihan sekarang," ucap Chanyeol lagi dengan dingin, lalu beranjak dari duduknya.

"Kalau begitu aku akan menemanimu," jawab Baekhyun tidak menyerah.

Chanyeol menyerah, ia pun akhirnya kembali duduk di tempatnya tadi, "Jadi, sudah puas tidur bersamanya?"

Baekhyun menatap Chanyeol bingung, "Tidur?"

"Iya, kalian tidur bersama semalam kan?"

"Ohh.." Baekhyun mengangguk kecil, "Bagaimana kau tahu?"

"Siapa yang tidak tahu pasangan duet kita yang tidur berpelukan semalam," sindir Chanyeol. Baekhyun membulatkan mata sipitnya terkejut. Sepertinya memang ada orang lain melihat mereka semalam, kecuali Xiumin tentu saja.

"Siapa yang menceritakannya padamu?" tanya Baekhyun gusar.

"Fansmu saja sudah banyak yang tahu," sindir Chanyeol lagi tanpa mempedulikan pertanyaam Baekhyun.

"Bagaimana mungkin..," Baekhyun tampak berfikir, ia tak tau ini akan terjadi.

"Mungkin lebih baik kalian jadian saja secepatnya," Baekhyun kembali membulatkan mata sipitnya, "Apa maksudmu, Yeol?"

"Kenapa? Bukankah kalian terlihat sangat serasi semalam?"

"Chanyeol, sudah kubilang, aku dan Chen hanya bersahabat," balas Baekhyun sedikit berteriak.

"Sekarang mungkin saja bersahabat, tetapi siapa yang tahu mungkin saja dulu kalian saling mencintai"

"Chanyeol!" teriak Baekhyun frustasi.

"Kau bahkan lebih dekat dengannya di banding denganku yang notabene adalah kekasihmu. Kau lebih nyaman menangis di pelukannya dibanding denganku. Bagaimana aku bisa tidak berfikiran macam-macam?" suara Chanyeol nampak melembut, ia tersenyum miris.

"Kumohon jangan bersikap kekanakan seperti ini, Yeol," ucap Baekhyun lemas, ia menatap Chanyeol samar.

"Aku sedang cemburu pun, kau selalu mengataiku kekanakan"

"Yeolli.."

"Kau bisa pergi dari sini kalau kau mau, Baek. Kita sudah tidak ada hubungan lagi mulai hari ini"

.

.

.

Podium penonton begitu riuh begitu member EXO-Y naik ke atas panggung bersama dengan penampil yang lain. Dukungan penonton tak henti-hentinya terdengar membuat mereka semakin bersemangat.

Xiumin nampak menari dengan sangat lincah. Luka di lututnya pun seakan tak terasa. Hanya saja wajah pucatnya benar-benar tak bisa disembunyikan. Sepertinya ia sangat kelelahan akibat berlatih keras beberapa hari ini.

Tak sampai lima menit, penampilan mereka pun berakhir. Mereka kini berlari meninggalkan panggung dengan gembira, tampak sesekali mereka menyapa fans di dekat mereka. Namun berbeda dengan Xiumin. Xiumin justru terlihat menunpukan kedua tangannya di lututnya. Ia tengah berusaha menahan rasa pening yang tiba-tiba menyergap kepalanya.

"Kyaaa..." teriakan fans seketika membuat perhatian mereka semua terarah ke arah Xiumin.

Xiumin pingsan.

.

.

.

"Chen, Baekhyun, giliran kalian tampil," ucapan Mr. Kang membuat Chen dan Baekhyun yang tengah sibuk dengan pikiran mereka masing-masing, langsung mengalihkan perhatian mereka.

"Nde"

Chen dan Baekhyun berjalan cepat di koridor menuju panggung. Tak lama dari kejauhan, terlihan Chanyeol yang juga berjalan dengan arah berlawanan.

Chen tampak gugup melihat Chanyeol. Ia sudah tahu, Chanyeol dan Baekhyun putus karenanya. Sedangkan Baekhyun tampak menatap Chanyeol dengan nanar.

Begitu mereka saling berhadapan, Chen buru-buru meninggalkan mereka, sedangkan Baekhyun justru menatap chanyeol dengan intens.

"Mianhe," ucap Baekhyun lirih, namun masih dapat terdengat oleh Chanyeol. Setelah itu, Baekhyun pun segera melanjutkan langkahnya menuju panggung.

"Cepat panggilkan tim medis, Xiumin pingsan, " teriak salah satu staff yang tampak berlari melewati lorong. Chen yang mendengar itu tiba-tiba menghentikan langkahnya.

"Xiumin noona pingsan?"

"Chen, kenapa kau diam saja? Ayo," panggil Baekhyun yang sudah tiba di sampingnya.

"Baek, Xiumin noona pingsan," ujar Chen khawatir. Baekhyun yang mendengar itu langsung membulatkan matanya.

"Mwo?"

"Aku harus segera melihatnya," ucap Chen kemudian, namun belum sempat Chen melangkahkan kakinya, Baekhyun sudah menahan lengannya.

"Kita harus tampil, Chen"

"Tapi Baek,"

"Chen Baekhyun, waktunya naik ke panggung," teriak salah satu staff tak jauh dari mereka, membuat Chen mau tak mau harus menahan rasa khawatirnya sejenak.

.

.

.

Cahaya panggung saat ini tampak panggung. Tampak di panggung sebelah kiri, Chen tengah duduk di depan meja yang di setting sebagai meja kerja. Sedangkan di panggung bagian tengah, Baekhyun tampak tengah terduduk di sebuah bangku yang disekelilingnya di tata nampak seperti taman.

Tak lama kemudian musik mulai mengalun dan terdengar pula teriakan dari fans keduanya. Namun begitu terdengar suara Baekhyun yang begitu lembut, teriakan mereka berangsur-angsur mulai menghilang.

nal saranghal su itnayo, geudae ege bujoghan nainde

Can you love me even though I'm not enough for you?

naegen sarang bakken, deurilge eobtneun georyo, ireon nal sarang hanayo

I have nothing but love to give to you so do you still love me?

Fans tampak sangat tersentuh. Namun suara Chen berikutnya tak kalah membuat mereka tertegun.

ijen geureon mal anhgiro hae, jigeum mamimyeon naneun chung bunhae

Let's not say those kinds of things from now on – your heart right now is enough for me

urin sesang geu mueot boda deo keodaran, sarang haneun mam isseuni

Because we have loving hearts, which are bigger than anything in this world

"Eonni.." pekik Kyungsoo begitu melihat Xiumin yang mulai tersadar dari pingsannya.

"Xiu, kau tidak apa-apa? Kau baik-baik saja kan?" tanya Luhan tak sabaran.

Xiumin nampak memegang kepalanya yang masih pening, "Aku dimana?"

"Di ruang tunggu kita. Astaga Xiu, tadi jantungku hampir saja keluar saat melihatmu pingsan di atas panggung.

Xiumin tampak tersenyum kecil mendengar perkataan luhan yang sedikit berlebihan. Namun detik berikutnya perhatiannya teralih pada layar televisi yang berada di sudut ruangan itu.

"Bukankah itu Baekhyun eonni dan Chen oppa?" tanya Tao entah pada siapa, kerena nampaknya perhatian mereka semua kini sama-sama terarah pada layar itu.

[Chen] eonjenga uri (Baek: meon hutnal)

[Chen] Someday (Baek: far ahead)

[Chen] neulgeo jichyeo gado (Baek: jichyeodo)

[Chen] even if we get old and tired (Baek: get tired)

[All] jigeum cheoreom man sarang hagiro hae, nae pume angin chae

[All] Let's promise to love just like now till the day you are in my arms

[Chen] nuneul gamneun [Baek] nal geunaldo [All] hamkkehae

[Chen] And we close our eyes [Baek] even on that day [All] let's be together

"Waaa, lihat hyung. Itu Chen hyung dan Baekhyun noona," ucap Sehun histeris seraya menunjuk layar televisi di sudut ruang tunggu mereka. Kini tampak mereka tengah fokus memperhatikan layar tersebut, kecuali Chanyeol yang masih nampak sibuk dengan PSP. Ia nampak tak mempedulikan teriakan Sehun ataupun suara yang berasal dari layar tersebut.

"Wahh, tidak salah memang mereka berduet, suara mereka keren sekali," komentar Kris kemudian.

Dan Chanyeol pun akhirnya menyerah, kini ia mulai memandang ke arah layar dengan seksama, yang saat ini tengah menampilkan wajah sendu Baekhyun.

nan oeroum ppuni eotjyo, geudae eobtdeon gin eodumui sigan

I was always lonely without you, time was long and dark

ije haengbog hameul neukkyeoyo, jigeum naegen geudae hyanggiga isseuni

I feel happiness because I have your scent with me

"Apa-apaan ini? Kenapa ia tidak bergerak sama sekali," omel Mr. Kang saat menonton layar televisi yang terdapat di ruang tunggu Chen-Baek.

Sepertinya Chen tidak melakukan hal yang seharusnya ada pada naskah mereka. Chen yang seharusnya berjalan mendekati Baekhyun, justru tak beranjak sama sekalidari bangkunya.

nan mueonga neukkyeo jyeoyo, eodumeul jina mannan taeyang bit

feel something as I pass the darkness to meet the sunlight

[All] ije geu mueotdo duryeobji anheul georyo, geudae nae pume isseuni

[All] Now I'm not afraid of anything because I am in your arms

"Kenapa mereka diam saja? Bukannya mereka seharusnya saling bertemu?" ucapan Lay membuat member EXO-Y lain yang tengah sibuk menonton menatap ke arahnya dengan bingung.

"Bagaimana kau tahu?" tanya Luhan kemudian.

"Aku mencuri dengar dari manager, hehe," jawab Lay malu-malu. Mereka pun kini kembali menonton dengan perasaan bingung.

'Ada apa dengan mereka?'

[Chen] sigan heulleoga (Baek: meon hutnal)

[Chen] After time passes (Baek: far ahead)

[Chen] salmi himgyeoul ttaen (Baek: himgyeoul ttaen)

[Chen] and life becomes hard (Baek: becomes hard)

[All] seoro eokkae e gidae giro haeyo, oneureul gieoghae

[All] Let's promise to lean on each others shoulders

[Chen] uri hamkkehal (Baek: uri hamkkehal) [Chen] nal kkaji

Remember today until the day we are together

"Mereka tidak tampil sesuai naskah , tetapi penghayatan mereka tetap bagus," komentar Suho di sela-sela menonton penampilan Chen-Baek.

"Mereka tampil tidak sesuai naskah?" tanya Kris bingung.

"Hu-um, bukankah mereka seharusnya menampilkan konsep theatrical? Tapi mereka justru diam di tempat mereka dan sibuk dengan pikiran mereka masing-masing," jelas Suho, ia sekilas menatap ke arah Chanyeol yang masih menonton dalam diam.

"Kurasa Mr. Kang pasti akan marah besar setelah ini," ujar Kris, lalu kembali fokus pada layar di hadapan mereka.

'Baek, apa mungkin kau?' gumam Chanyeol dalam hati.

[Baek] naneun huhoe haji anhayo [Chen] uri sarang isseuni

[Baek] I have no regrets because [Chen] we have our love

.

[All] meon hutnal salmi himgyeoul ttae, seoro eokkae e gidae giro haeyo

[All] Far ahead in the days, when life gets hard, let's lean on each others shoulders

nae pume angin chae [Chen] nuneul gamneun nal

Till the day you are in my arms and [Chen] we close our eyes

Sepertinya, apa yang menjadi perkiraan Kris benar-benar terbukti.

"Arghh, seharusnya saat salju buatan itu turun, mereka ada di tengah dan berpegangan tangan. Kenapa justru..." ucap Mr. Kang seraya mengacak rambutnya frustasi. Staff lain yang ada di sebelahnya hanya menatapnya aneh. Biar saja, yang penting penampilan mereka tetap bagus, mungkin seperti itulah pemikiran mereka.

Pada layar kini tampak Baekhyun yang tengah mengelus cincin yang terpasang di jari manisnya. Cincin pemberian Chanyeol. Sedangkan Chen justru kini tangah membuka liontin yang entah sejak kapan sudah berada di tangannya. Itu kalung couplenya dengan Xiumin

(Baek: nuneul gamneun nal) [Chen] sesang kkeut kkaji [All] hamkkehae

(Eun Ji: close our eyes) [Chen] Until the end of the world, [All] let's be together

"Hyung, lihat itu, bukankah yang sedang dipegang Baekhyun noona itu cincin darimu hyung?" ucap Kai antusias seraya menunjuk layar di depannya.

Chanyeol tak berkata apapun, ia justru segera beranjak dari duduknya dan keluar dari ruangan itu.

"Mau kemana dia?" tanya Kris entah pada siapa. Sedangkan Suho yang melihat itu justru tersenyum lega.

[Baek] uri idaero (Chen: uri idaero)

[Baek] Just like now (Chen: just like now)

[Baek] jigeum idaero

[Baek] Just like right now

[All] yeong wonhi

[All] Forever

"Eonni, bukankah itu kalung yang sama denganmu?" tanya Kyungsoo di sela-sela kegiatan menontonnya.

Xiumin yang juga melihat itu hanya mengangguk pelan. Tak terasa kedua pipinya mulai menghangat. Ia tersenyum manis, lagu itu ditujukan untuknya. Ya, Chen menyanyikannya untuknya.

.

.

.

Panggung tampak hening kembali. Para staff kini tengah sibuk merapikan properti yang ada disana sebelumnya.

Chen dan Baekhyun kini tengah berjalan pelan meninggalkan panggung. Meskipun penampilan mereka telah berakhir, nampaknya raut sendu tak juga hilang dari wajah mereka.

"Yakk, kalian!" tak lama, terdengar teriakan Mr. Kang dari jauh. Chen yang mendengar itu langsung bergegas.

"Baek, aku harus menemui Xiumin noona dulu," pamit Chen, lalu segera berlari meninggalkan tempak itu.

Baekhyun kini berdiri dengan gusar. Penampilan mereka gagal, tak sesuai dengan naskah. Sebenarnya ini bukan keinginannya, hanya saja Chen yang memang merencanakan ini dari sebelum mereka tampil.

Belum sempat Mr. Kang sampai dihadapannya, lengannya sudah ditarik oleh seseorang. Orang itu langsung membawanya pergi dari tempat itu, dan Baekhyun sangat tahu genggaman tangan ini.

"Chanyeol?" ucap Baekhyun begitu mereka berhenti di salah satu sudut gedung. Chanyeol tak menjawab, ia justru tersenyum manis pada Baekhyun.

"Kau tak marah lagi padaku?" tanya Baekhyun bingung. Ia memiringkan kepalanya lucu.

Chanyeol tertawa kecil, ia jadi semakin tidak sabar.

"Mianhe dan..." Chanyeol dengan cepat menangkup pipi Baekhyun dengan keduan tangan kekarnya.

"Gomawo," ucapnya lembut, selembut sentuhan bibirnya pada bibir mungil Baekhyun, membuat Baekhyun mau tak mau membulatkan matanya terkejut.

.

.

.

"Noona.." ucap Chen begitu ia memasuki ruang tunggu EXO-Y. Terlihat keringat yang menetes dari dahinya akibat cepatnya ia berlari.

"Ekhm.." gumam Luhan, lalu menatap Xiumin penuh arti. Xiumin hanya menunduk malu dibuatnya.

"Kalian bicaralah berdua, kami akan keluar sebentar," ujar Luhan kemudian, lalu menggiring para dongsaengnya keluar dari ruangan itu.

Chen mendekati sofa tempat duduk Xiumin dengan pelan, lalu duduk di sebelahnya.

"Noona, gwenchana? Apa noona masih merasa pusing?" tanya Chen khawatir. Tangannya tergerak ke dahi Xiumin, hendang mengecek suhu tubuhnya.

Xiumin yang melihat tingkah Chen hanya tersenyum memperhatikan.

"Badan noona sedikit hangat. Apa perlu kupanggilkan dokter lagi?" tanya Chen lembut. Ia tampak benar-benar khawatir saat ini.

Xiumin menggeleng pelan, masih dengan senyuman manisnya.

"Kalau begitu, apa noona ingin sesuatu? Aku akan membelikannya segera untuk noona. Noona katakan saja"

Xiumin lagi-lagi hanya menggeleng, membuat Chen mengerutkan dahinya bingung.

"Noona.."

Ucapan Chen terpotong begitu Xiumin memeluknya dengan cepat. Meski tak terlalu erat karena tubuhnya yang masih lemas, namun hal ini lebih dari cukup bagi Chen. Chen pun membalas pelukan Xiumin dengan lembut.

"Gomawo, Dae-ie," ucap Xiumin lembut di telinga Chen, membuat Chen tersenyum lega.

Tak lama, pelukan mereka pun terlepas, dan pada saat itu pula ciuman Baekhyun dan Chanyeol terlepas.

"Nyanyikan lagi untukku," ucap Chanyeol dan Xiumin bersamaan seraya tersenyum manis.

.

.

.

.

.

END

Gomapseumnida bagi yang sudah meluangkan waktunya membaca fanfict ini dan mereview maupun memfavorit dan memfollow-nya.

Semoga menghibur ^^