LITTLE DEVIL BOY NEXT DOOR

.

.

.

Pair : My Yeopp oppa, Kim Jaejoong and Jung Yunho

Rating : T

Genre : Romance

Disclaimer : Kim Jaejoong and Jung Yunho Not Mine, but always pray they belong together.

Chara : TVXQ, JYJ from TVXQ, Jessica, Tiffany, dll

Warning : YAOI, thypos beterbangan.

Aniss Kim Present…

"Hahh mataku mirip seperti mata panda karena semalam aku tidak bisa tidur semua ini karena wajah Yunho yang selalu muncul." Jaejoong bermonolog sendiri didepan cermin kamarnya.

"Kenapa Yunho berubah seperti itu? Seperti bukan dirinya saja, atau memang begini sikap dia yang asli di balik sikap manjanya."

"Apa? Kenapa ketika dia menciumku kesadaranku hampir hilang?"

Blusshhh

Wajah Jaejoong seketika memerah hanya dengan membayangkan bagaimana Yunho menciumnya semalam. Jantungnya sangat bersisik seakan mau meledak.

"Omo, kenapa jantungku berisik sekali."

"Bagaimana nanti kalau aku bertemu dengannya? Aku sungguh malu." Jaejoong mulai berfikir keras.

"Ya. Bagaimana jika hari ini aku menghindarinya saja. Pokoknya hari ini aku harus menghindarinya."

Setelah menyusun cara sedemikian rupa, Jaejoong pun keluar dari kamarnya untuk berangkat sekolah pagi-pagi. Namun ketika dia baru saja menutup pintu kamarnya dan akan berbalik, Jung Yunho memerangkapnya antara pintu dengan tangan yang ditaruh disisi kanan kiri tubuhnya.

Wajah Jaejoong merona, jantungnya seakan-akan mau lepas. Dia tidak punya cukup nyali untuk berhadapan dengan namja ini. Dan omo, wajahnya kian memanas ketika melihat Yunho yang topless.

"Biasanya hyung susah bangun. Tumben sekali hari ini, apalagi ingin berangkat cepat. Hyung mau menghindariku ya?"

'haahhh bagaimana dia bisa tau?', "Ii-itu ti-dak benar…"

"Jeongmal?" tanya Yunho mencari kepastian dengan mendekatkan wajahnya. Padahal keadaan seperti ini lah yang membuat namja cantik itu menelan ludahnya dengan suyah payah.

Glup

"N-nde…"

Srettt

Ceklek

Brukkk

"Wwwwaaaa…."

Apa yang terjadi? Ohh, hanya Jung Yunho yang menarik tangan Jaejoong, membuka pintu dan menjatuhkan tubuh mungil Jaejoong keatas tempat tidur. Ditambah dengan Jung Yunho yang ikut menjatuhkan tubuhnya di atas Jaejoong.

"Y-yun kau mau apa?" Jaejoong menatap cemas pada namja yang berada diatasnya.

Sreetttt

Yunho menarik tangan Jaejoong yang terkepal disamping kepala. Kemudian mencium salah satu jari Jaejoong yang masih terplester karena luka semalam.

"Lihat tangan mu!"

"Huh?"

"Sudah ku duga, sejak semalam plesternya belum diganti,kan?"

"Nde."

Jung Yunho mendudukan wajahnya, kemudian mengambil plester yang ada di meja nakas disamping temat tidur. Dan terakhir mulai mengganti plester itu.

Jaejoong merasa tersentak melihat perlakuan Yunho, 'Sejak dulu Yunho memang memperhatikanku… selama ini aku kira itu cuma sudah terbiasa.' Gumam Jaejoong dalam hati.

"Boojae tau? Aku sudah lama memperhatikanmu sebagai seorang yang special, dan aku tidak mau hubungan kita hanya sebagai hyung dan dongsaeng. Terus menyerahkanmu pada orang lain."

"Saranghae Jung Jaejoong…."

Degg..

Sekelebat bayangan semalam berputar di kepala Jaejoong, 'Kenapa aku jadi memikirkan hal yang tidak mungkin menyukainya, kan?'

"Jongie Hyung…."

"E-eh?"

Cupp

Yunho mencium jari yang di plester itu, "Apa yang hyung pikirkan? Kka plesternya sudah selesai,"

"O-oh? Gomawo! Sudah ya…" Namja pemilik suara merdu itu, cepat-cepat pergi meninggalkan Yunho.

.

.

.

Sepanjang jam pelajaran Jaejoong terus memikirkan Yunho, Yunho, dan Yunho. Sebanyak dia memikirkan Yunho, sebanyak itu lah dia menepis bahwa dia menyukai Yunho.

'Pasti ada yang salah dengan otakku.'

"Hyung!"

'Aku seperti sedang jatuh cinta saja!'

"Jaejoong hyung!"

'Mwo? Andwae!'

"YA! Kim Jaejoong!"

"Astaga Kim Junsu! Kau kenapa ada disni?"

"Karena raja Korea mengidam gajah goreang. Aku sudah sejak tadi memanggilmu. Kau saja yang tidak mendengarkan."

"Ohh.. ada apa?"

"Itu, Yunho menunggumu." Jaejoong mengikuti arah yang ditunjukan Junsu, dan benar saja Yunho tengah menunggunya di depan pintu.

Jung Yunho berjalan ke arah namja cantik itu, tentunya dengan senyuman sejuta pesonanya. Seluruh yeoja dan uke yang ada dikelas itu terpana kecuali Jaejoong dan Junsu.

"Yoo Junsu hyung… hai baby boo…" sapa Yunho sok ramah. Junsu membalasnya dengan senyuman dan Jaejoong dengan gumaman.

"Baby, ayo makan bersama! Junsu hyung apa kau mau ikut? Aku harap sih tidak."

"Ck, lalu untuk apa kau bertanya babo! Tapi aku sudah ada janji dengan Vic, kau bawa saja dia. Tapi jangan berbuat nakal ne, anak kecil!" Junsu mengedipkan mata kearah Yunho yang dibalas dengan senyuman mesum.

"Arraseo! Kajja baby aku sudah lapar!" Yunho menarik paksa tangan Jaejoong.

"Ta-tapi aku sudah ada janji dengan yeojachingu ku."

"Batalkan saja. Mulai saat ini kau hanya akan makan siang bersamaku."

Yunho dengan santai melangkahkan kakinya keluar dan tak lupa tangannya yang menggenggam erat jemari indah milik namja cantik itu.

"Tunggu… Yunho…" Jaejoong kewalahan mengikuti langkah kaki Yunho yang sedang menyeretnya.

.

.

Jaejoong Pov

Disini lah aku sekarang disebuah sudut perpustakaan yang lumayan sempit dan tidak diketahui oleh orang lain. Aku juga heran bagaimana bisa, namja yang sangat tidak menyukai perpustakaan bisa menemukan tempat seperti ini.

Dan aku lebih heran dengan diriku sendiri, kenapa aku bisa ikut begitu saja dengannya. Kenapa aku tidak tegas saja untuk menolaknya. Kenapa seakan-akan ada begitu banyak sengatan yang membuatku patuh padanya. Lalu kenapa jantungku berisik sekali.

Ani.. ani.. ini tidak boleh diteruskan.

Saadarlah Kim Jaejoong, Jung Yunho itu adikmu, dan kau juga sudah memiliki kekasih.

"Baby kau tidak apa-apa? Kenapa tidak dimakan? Apa kau saja yang ingin ku makan?"

Aku tersentak mendengar kata-katanya.

"Dia itu tidak benar-benar mencintaimu. Kau juga sepertinya kan? Tidak benar-benar menyukainya kan?"

"i-itu tidak benar"

Yunho semakin bergeser hingga kini dia berhasil membuat tubuh ku berada diantara tubuhnya dan tembok. "Buktinya kau terlihat begitu menginginkan berada didekatku juga."

"Ma-mana mungkin…"

"Sudahlah jangan beralasan lagi Jaejoongie. Akuilah jika ini juga keinginanmu. Buktinya kau tidak berontak sama sekali."

Aku menatap wajah yang saat ini terlihat begitu tampan. Aku takut dan sungguh ingin menghindar tapi aku juga ingin memeluknya.

.

Author Pov

Grepppp

"Ya!" Jaejoong terlonjak kaget saat Yunho memeluknya dari belakang dan mengangkat tubuh namja cantik itu ke atas pangkuannya. Diletakkanya kepalanya di antara perpotongan leher si replica boneka porcelain itu.

"Akuilah jika kau juga menyukaiku atau mencintaiku lebih tepatnya." Namja bermata musang itu menghembuskan nafasnya di telinga namja cantik itu sehingga membuatnya mendesah.

"Saranghae baby boojae!"

"Nghh.. Ja-jangan begini Yunho-ah." Jaejoong berusaha menahan desahannya saat namja tampan berlebih itu mengecup dan menjilati lehernya layaknya permen gulali.

"Ahhh..uhhh..janngghhh..jangaaanhhh..dihhhisaappphhhhhh..Yunhohhhhh" Jaejoong tak kuat menyembunyikan desahannya saat Yunho menghisap kuat satu titik dilehernya.

Sedangkan Yunho seakan menulikan pendengarannya, selagi membuat kissmark tak lupa tanganya juga melepas satu persatu hingga seluruh kancing kemeja sekolah Jaejoong. Posisinya yang berada di belakang Jaejoong memudahkannya menyusupkan kedua tanganya untuk merayap, meremas dada Jaejoong, dan memilin kedua nipples merah muda Jaejoong.

"Ngghhh..hahhhh..yunnhhhhh…uughhhh…stopphhhh…mmmmpppthhh…" bukanya berhenti namja yang berumur satu tahun dibawahnya itu justru semakin gencar melakukan aksinya. Bahkan saat ini dengan paksa dibalikannya tubuh Jaejoong hingga menghadapnya kemudian mengulum bibir cherry nan kissable itu.

"Mmmphhhtt..sesssshhhsakkk…" Dengan tidak rela Yunho melepaskan ciumannya saat Jaejoong berusaha mendorongnya.

Ntah sudah berapa lama Yunho asyik memakan bibirnya dan juga kegiatan tangannya yang semakin gencar meremas serta memilin nipple yang yang terlihat mencuat.

Bruukkk

Dengan tidak sabar didorongnya serta dibaringkannya tubuh yang tidak tau sejak kapan sudah topless itu keatas lantas perpustakaan yang dingin. Kemudian dia pun ikut tidur dengan setengah menindih Jaejoong.

Ditatapnya sayang wajah yang saat ini tengah memejamkan matanya guna menormalkan nafas itu. Sungguh betapa akan bahagianya dia jika namja cantik itu bisa dengan mudah mengakui perasaannya juga. Tapi Yunho berjanji akan selalu berusaha membuat Jaejoong jatuh kepelukannya.

Yunho merunduk dan mengecup kedua pucuk dada putih itu. Detik selanjutnya dia sudah mulai menghisap dan menggigiti nipple merah muda itu.

"Yangghhhh…iniihhh…apalagihhh…yunhhh...ohhh…nikmatttt…" Jaejoong menggeliat resah dibawah kungkungan Yunho yang tengah menyusu dengan semangat didadanya.

"Nghhhh…janganhh…digigitt…uhhh..pelan…pelan…" hanya desahan dan desahan yang bisa Jaejoong lakukan saat ini.

Hingga saat sebuah tangan berusaha membuka zipper celannya untuk mencari sebuah area ter-privat miliknya lah, dia seakan dicubit secara paksa supaya sadar dari kegilaan ini.

"Hikkksss..geumanhae..hikkss…Yunho!" Yunho seketika menghentikan kegiatannya dan terkejut saat mendapati Jaejoong dengan lelehan air mata.

"Ba-baby.. Mianhae!"

"Menyingkir hikkss dari tubuhku hikkss brengsek!" Jaejoong mendorong paksa Yunho. Dipakainya dengan tergesa-gesa seragam yang sudah terlihat agak kusut itu.

Yunho begitu merasa bersalah saat Jaejoong tak berhenti menangis juga, "Mianhae baby.. Jeongmal mianhae!"

"Kau pasti suka melakukan seperti ini kan? Yang kau inginkannya pasti hanya bercinta!"

"Bukan. Bukan begitu! Aku memang ingin sekali bercinta denganmu, tapi itu semua karena aku begitu menginginkanmu. Dan aku menginginkanmu karena aku begitu mencintaimu. Kata-kata yang mana yang tidak kau mengerti bahwa aku begitu mencintaimu?"

"…"

"Misalnya aku harus memaksamu, aku akan melakukannya karena aku begitu ingin memilikimu seutuhnya. Aku tidak bisa mengentikan diriku sendiri. Tetapi aku sadar bahwa semuanya tidak bisa dipaksakan."

"…"

Yunho beranjak dari duduknya setelah mencium puncak kepala namja cantik yang terlihat mematung itu. "Maka dari itu aku tidak akan berada didekatmu lagi!"

Jaejoong menengkeram dadanya, ada yang terasa sesak saat mendengar kata-kata Yunho barusan, "Wae?"

"Jika aku terus berada didekatmu aku takut bisa merusakmu!" tepat setelah itu Yuho pergi meninggalkannya, meninggalkannya dengan perasaan bimbangnya.

"Yunho.. hikss.. hiksss.."

.

.

.

Jaejoong terdiam melihat kerlap-kerlip kota dan banyaknya orang yang sedang berlalu lalang dijalan ini. Mereka semua memakai pakaian khas musim dingin dan berjalan bergandengan dengan orang yang mereka sayangi.

Ya. Ini adalah malam natal. Malam yang harusnya membawa rasa bahagia disetiap hati. Tapi tidak dengan dirinya, karena rasa kosong itu telah merogoh ruang-ruang bahagia dihatinya.

Tepat 10 hari sudah dia tidak pernah lagi melihat Yunho sejak pertemuan terakhir mereka di perpustakaan itu. Dan sudah 10 hari juga namja tan tu tidak masuk sekolah. Dia tidak tau dimana keberadaan namja tampan itu. Yang dia tau dari kedua orang tuanya, bahwa saat ini Yunho lebih memilih tinggal diapartmennya sendiri.

Dia juga sudah mengakhiri hubunganya dengan Jessica, gadis itu menangis dan terpuruk serta sangat bersalah telah menyikiti Jaejoong dengan selingkuh dengan Yunho. Yeoja it uterus memohon agar Jaejoong berubah pikiran untuk mempertahankan hubungan mereka. Tapi sayang kini perasaan Jaejoong telah dimiliki oleh sosok lain yang sejak dulu sudah berada didekatnya, sosok yang sangat berarti dihidupnya.

"Jadi kau tidak bisa ikut Jae?"

Jaejoong menoleh kearah Junsu yang sedang memegang 5 tiket nonton ditanganya. Rencananya namja imut itu ingin mengajaknya, Tiffany, Nickhun, dan Yoochun menonton bersama.

"Ani. Kalian bersenang-senanglah. Aku ingin sendiri saja."

"Geuraeyo?" Junsu terlihat agak murung mendengar penolakan Jaejoong.

"Suie."

"Umm?"

"Berterus teranglah dengan Yoochun, bahwa tunangannya ini bernama Kim Junsu bukan Shim Changmin. Jika dia benar-benar mencintaimu dia pasti akan menerima penjelasanmu. Aku tumbuh denganya sejak kecil. Jadi aku tau dia seperti apa."

"Nde Jongie-ya. Tapi aku benar-benar takut dia akan meninggalkanku. Aku juga sudah lelah jika setiap kencan aku harus menggunakan seragam Changmin yang sangat kepanjangan itu. Jika saja waktu itu aku tidak salah paham bahwa dia akan dijodohkan dengan pemakan segala itu melainkan memang denganku. Aku pasti tidak akan terus-terusan berbohong seperti ini."

Jaejoong tersenyum, "Ne. percayalah padaku." Mereka pun tertawa bersama.

Mata Jaejoong menjelajah keseluruh arah dan gotcha! Chajjata!

Dia menemukannya. Menemukan siluet namja yang beberapa hari ini memenuhi pikirannya. Detik selanjutnya dia berlari meninggalkan Junsu menuju sosok yang tengah bergandengan mesra dengan seorang yeoja.

Jaejoong membalikan paksa namja itu menghadapnya. Air mata haru jatuh membasahi kedua belah pipi putihnya. Sang namja hanya terkejut menatapnya.

"Sebanyak apapun orang… sejauh apapun pandangan mata ini… aku tidak mungkin salah. Satu-satunya orang didunia ini yang paling kau inginkan. Jung Yunho."

"Bodohnya aku. Padahal jawabanya ada didalam diriku. Aku mungkin sudah terlambat, tapi aku akan merebutmu sekuat tenaga ku. Saranghae Jung Yunho."

"Jaejoongie!" Yunho menarik Jaejoong dalam pelukannnya.

Cup cup cup cup

Jaejoong terkikik geli saat namja tampannya tidak berhenti menciumi wajahnya. Dihapusnya air mata yang menetes dipipi namja bermata musang itu.

"Mengapa lama sekali kau menyadarinya. Aku hampir gila karena tidak melihatmu dalam jangkauanku, tidak bertemu denganmu, dan tidak bisa menyentuhmu."

"Mianhae.. aku memang terlalu tidak peka bahwa ada orang yang selalu tulus mencintaiku, menjagaku dan menjadikanku salah satu dari tiga orang yang berharga dihidupnya. Tidak mau mengakui kenyataan bahwa selama ini dia ada di sebelahku, anak nakal yang menyebakan ini."

"Ya Tuhan. Aku tidak akan berhenti mengatakan bahwa aku begitu mencintaimu." Jung Yunho semakin mengeratkan pelukannya. Kebahagiannya saat ini tidak bisa dia luapkan dengan kata-kata. "Jadi apakah aku saat ini namjachingumu Jaejoongie?"

"Nde! Tapi aku tidak akan memaakanmu jika kau meninggalkanku!"

"Tak akan baby. Sudah ku bilangkan bahwa aku akan berusaha keras membuatmu mencintaiku, dan aku akan merebutmu dari siapapun juga!"

"Saranghae Hyungnim!"

"Nado saranghae my little devil boy!"

Mereka berbagi senyuman dan tatapan penuh cinta, wajah mereka semakin dekat, dekat, dan dekat lagi, hidung pun bersentuhan, dan….

"Oppa, sebenarnya apa yang sejak tadi kalian bicarakan? Lalu bagaimana dengan kencan kita?"

Kedua namja yang baru meresmikan hubungan mereka itu mendengus kesal, saat yeoja yang sejak tadi datang bersama Yunho itu mengacaukan kegiatan mereka.

"Berisik!" jawab mereka kompak, lalu setelahnya Jung Yunho mengambil sebelah tangan Jaejoong, menciumnya, menggenggam erat tangan namja cantiknya dan membimbing namja cantik itu pergi dari sana meninggalkan yeoja yang tengah terbengong bodoh karena di acuhkan.

.

.

.

"Yunhhh..hahh…tunggu..ungghhhh!"

"Ne?"

"Pelan..pelan..nghh…nghhh…ahhh…"

"Aku memang ingin menikmatimu pelan-pelan baby boo….!"

.

.

.

END

Kyaaaaaaaaaaaaaaa apa ini? _

Eh.. Annyeong everybodyeehhhh #desah ala Jaejoongie…

Aniss Comeback loh… #lambailambai

Kangenkan? Iyakan? Iyadong? Iyasih? Hehehe

Thanks to

littlecupcake noona, MPREG Lovers, nin nina, yoon HyunWoon, boojoongie, Kiyomi Fujoshi, thedolphinduck, Guest, jaejae, MaxMin, Artemis Jung, Guest.