HEY! SMART BOY! I LOVE YOU!

.

.

.

Pair : My Yeoppo Umma Kim Jaejoong and Jung Yunho

Rating : T to M

Genre : Romance, Comedy ½ kilo

Disclaimer : Kim Jaejoong and Jung Yunho Not Mine, but always pray they belong together.

Chara : TVXQ, JYJ from TVXQ, Go Ahra, Super Junior, Ailee, dll

Warning : YAOI, thypos beterbangan.

Present…

Dukk… dukk… dukk…

Dukk… dukk… dukk…

"YA! Bisakah kau berhenti? Aku sedang berjalan baka!"

Dengan mata setengah terpejam namja bersuara sexy berjalan ke arah pintu. Bibirna tak henti-hentinya menggerutu, bagaimana tidak jika jam saja hampir menunjukan tengah malam dan diluar juga sedang ada hujan lebat tetapi masih ada saja orang yang nekat bertamu kerumahnya.

"Akan aku kuliti jika orang itu adalah si jidat lebar atau si tiang telepon!"

Ceklekk

Kini dia bisa melihat seseorang yang tengah menunduk dengan keadaan basah kuyub, namja bermarga Kim ini tercekat. Dia kenal sosok yang ternyata namja ini, dia sangat mengenal namja yang tidak lain adalah sepupunya, Kim Jaejoong.

"Astaga hyung…"

"Suie…"

"Kajja masuk hyung,aku tidak ingin kau sakit!"

Namja bersuara sexy yang tidak lain adalah Kim Junsu itu menarik Jaejoong masuk kedalam, lalu berlari dengan menyeret Jaejoong untuk menaiki tangga dan masuk kedalam kamarnya.

Jaejoong yang seperti kehilangan rohnya itu hanya menurut saja, setelahnya dengan beringas dia membuka lemari pakaian dan mencari pakaian hangat yang mungkin cukup untuk tubuh Jaejoong.

"Hyung ganti lah pakaianmu terlebih dahulu, aku tidak ingin hyung sakit. Aku akan kebawah dan membuatkan hyung coklat hangat."

"…."

Tidak ada jawaban dari namja bersurai halus itu, tapi dari gerakan matanya Junsu tau bahwa Jaejoong akan menurutinya. Kemudian Junsu keluar untuk membuatkan coklat hangat.

Dia tidak habis pikir apa yang membuat hyung kesayangannya itu nekad pergi kerumahnya malam-malam begini terlebih diluar sedang hujan lebat.

Untung saja dia tipe orang yang sangat mudah terbangun, jika tidak ntah apa yang akan terjadi pada hyungnya itu.

Dan yang terpenting adalah bahwa saat ini kedua orang tuanya saat ini sedang berada di Gyeonggi do, kota kelahiranya. Junsu bisa membayangkan jika umma nya yang heboh itu tau bahwa keponakan kesayangannya hujan-hujanan seperti ini. Bisa Junsu pastikan ummanya akan berteriak heboh dan membangunkan seisi rumah untuk menggeret Jaejoong kerumah sakit terbesar di Seoul.

Setelah selesai membuat coklat panas, Junsu kembali kekamarnya dan dia sudah mendapati Jaejoong yang sedang duduk diatas hambal berbulu tebal dan menyandarkan punggungnya di pinggiran tempat tidur. Junsu pun mengambil duduk tepat disebelah Jaejoong, untuk beberapa menit kedepan mereka hanya terdiam dengan pikiran masing.

"Jadi bisakah kau beri alasan apa yang bisa membuatmu berlari dari sungai Han dan berhujan-hujanan."

"Aku dan Yunho sedah berpisah…"

Junsu terdiam mendengarnya, dia tidak tau harus berekspresi bagaimana antara senang dan juga khawatir.

"Aku dan…. Atau lebih tepatnya aku sudah memutuskan untuk menyerah…"

"Benarkah? Apa aku bisa melihat Jaejoong hyungku yang dulu, yang ceria dan cerewet?"

Jaejoong tersenyum tipis, 'ceria dan cerewet? Jadi akhir-akhir ini aku terlalu murung ya?'

"Aku akan menjadi Jaejoong yang dulu kok, hihi." Ucap Jaejoong sok tegar berbanding terbalik dengan matanya yang berkaca-kaca.

"Apa kau bahagia dengan keputusanmu ini?"

"Tentu. Tentu aku harus bahagia, bukankah ini seperti yang sering kau ucapkan bahwa aku lebih baik berhenti untuk mengharapkan pria egois seperti dia. Aku bahagia Suie…Mideoyo…"

"Kau tau hyung aku memang menjadi urutan pertama dalam orang menentang hubunganmu dengan Yunho. Tapi aku tidak pernah menyuruhmu untuk melakukan hal-hal yang malah membuatmu semakin terluka. Tidak lagi hyung.. aku tidak ingin lagi melihatmu terluka."

Jaejoong menoleh kearah Junsu yang sekarang ikut berkaca-kaca, "Hei! Kenapa kau menangis? Aku tidak apa-apa Suie.. aku berjanji aku akan kembali menjadi Jaejoong yang dulu, maaf telah membuat kalian cemas… hehehe"

Junsu sudah mengenal Jaejoong sejak mereka bayi, jadi tidak akan ada kesempatan untuk Jaejoong untuk menipunya. Seperti sekarang walaupun Jaejoong tersenyum lebar, tapi Junsu sangat tau bahwa itu senyum palsu, senyum yang bahkan tidak pernah sampai dan terlihat di kedua matanya yang bulat.

Greebbbb

Junsu membawa tubuh Jaejoong yang semakin kurus itu ke dalam pelukannya, menyuruh namja cantik itu untuk menangis menumpahkan beban dihatinya

"Menangislah hyung…"

"Ketauhan ya? Wae? Padahal aku sudah berusaha sekuat mungkin untuk tak memperlihatkan kepada orang lain." lirih Jaejoong.

"Nan, Jaejoong namdongsaeng… aku bahkan jauh lebih mengenalmu dibanding dirimu sendiri. Sudahlah, lepaskan segala emosi mu. Menangislah sesuka mu jika itu mampu membuat mu lebih tenang. Keluarkan saja." Junsu semakin mendekapnya, mencoba saling berbagi kekuatan pada namja rapuh itu. Ia terus mengusap punggung Jaejoong untuk memberikan sedikit ketenangan. Hatinya terasa sakit mendengar tangis pilu namja cantik itu.

"Hiks.. Hikss.. apa yang ha-harus ku-ku lakukan? Aku bahkan tak bisa menghilangkannya dari fikiranku. Aku.. aku tak bisa." racau Jaejoong lemah.

"…."

"Aku hanya bersabar untuk tidak memaksakan apa yang memang bukan milikku. Aku hanya menyerah untuk apa yang memang bukan kuasa ku. Aku hanya melepaskannya agar dia bisa bebas dengan kebahagiannya. Aku juga ingin bahagia Suie…"

"Keunde Suie.. yeogi.. yeogi neomu appo.. hiks.. appo.. hiks…" Jaejoong terus memukul-mukul dadanya, berusaha mengenyahkan rasa nyeri yang menggerogoti dada bagian dalamya.

"Tenanglah, ini hanya soal waktu. Cepat atau lambat kau pasti bisa melupakannya hyung. Aku akan membantumu!"

"Hiks…hiks…"

"Berjanjilah untuk tetap tegar hyung, berbagilah ketika beban itu sudah tidak sanggup kau panggul. Dan berjanjilah untuk tidak membiarkan hatimu terluka. Kau tidak sendiri hyung, aku dan kami semua menyayangimu."

"Hiks…hiks…"

"Untuk apa tetap menangisi seseorang yang mungkin belum tepat untukmu. Kau hanya perlu melanjutkan hidupmu. Tegaslah, putuskanlah bagaimana hyung akan menjalani hidup nantinya karena kau berhak mendapatkan yang terbaik untuk hidupmu. Percayalah Tuhan memiliki jalan yang lain untukmu."

"Go-gomawo hiks..hiks.."

"Suie… buat aku menjadi pintar!"

"Ye?"

.

.

.

Three days later in Shinki Senior High School.

"Jaejoongie chagiyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…."

Pagi hari yang cerah untuk duo Kim itu harus berubah karena lengkingan kompak dari fans yang selalu terobsesi pada Jaejoong. Siapa lagi jika bukan Kim Heechul dan Ailee.

"Oh.. hyung tidak lagi. Aku yakin ini bukan hal yang bagus!"

"Hihihi kau terlalu paranoid Suie." Jaejoong terkikik mendengar gerutuan namja imut itu.

"Apanya yang paranoid hyung, aku berani bertaruh jika mereka akan membuat keributan dengan berebut untuk dekat denganmu." Belum lama Junsu berbicara, Heechul dan Ailee sudah bersiteru siapa yang pantas untuk memeluk Jaejoong.

"Baby Joongie, nan bogoship…. Ya! Kenapa kau mendorongku huh?"

"Tentu saja agar Joongie baby terhindar dari kuman-kuman yang ada ditubuhmu."

"YA! KIM HEECHUL!"

Heechul sama sekali tidak peduli dengan teriakan yeoja yang kini terjerembab di tanah karena dorongannya ketika yeoja itu ingin memeluk Jaejoong. Sebaliknya dia malah memasang wajah tak berdosa dan senyum sejuta wattnya di hadapan Jaejoong.

"Joongie baby kemana saja eoh? Joongie baby juga tidak pulang kerumah…"

"Aku menginap dirumah Junsu, hyung.. Ailee noona kajja aku bantu berdiri."

"Biarkan saja baby! Oh ya, lihatlah aku membawakan boneka gajah model baru. Joongie suka, kan?" Heechul berusaha mengalihkan perhatian Jaejoong dari Ailee dengan boneka gajah yang dibawanya. Dari sudut matanya dia bisa melihat bahwa Ailee sedang menggeram kesal terhadapnya.

"Omo Jinja, gomoyo hyungie…" and mission success! Baby sitter gajah itu lebih tertarik dengan boneka barunya dari pada menolong Ailee noonanya.

"Hmffftt.. Aigoo noona, kajja berdiri." Junsu yang tidak tahan menahan rasa lucunya ketika melihat Ailee yang sudah jatuh tertimpa tangga ehh sudah jatuh lalu diacuhkan, akhirnya mencoba untuk membantu yeoja itu.

"Gomawo handsome.. lihat saja setelah aku membersihkan bajuku aku akan membalasmu."

"Like I care.." gumam Heechul tidak perduli seraya menikmati wajah berbinar Jaejoong.

Ailee lagi menggeram kesal, dia pun memunguti tas dan bukunya yang tercecer. Namun ide jahat muncul diotaknya ketika melihat tali sepatu Heechul yang terlepas. Segera dia kait 'kan tali dari kedua sepatu Heechul.

Ailee tersenyum penuh arti ketika rencananya berhasil tanpa disadari sang korban. "Baby, kau tidak kasihan dengan noona? Uniform noona kotor, dan pungung noona sakit bisakah Jongie mengantar noona?" pinta Ailee dengan wajah yang dibuat semenderita mungkin.

"Aigoo mianhae noona, Jongie jadi melupakan kehadiran noona. Kajja noona! Jongie dan Suie akan mengantar noona."

"Nde kajja! Aku dan Jaejoong hyung akan mengantarmu."

"Ck. Lalu bagaimana dengan hyung?"

"Jika hyung mau ikut, kami tidak keberatan. Iya 'kan noona?"

Dengan berat hati Ailee pun mengiyakannya. Heechul yang merasa menangpun berusaha berjalan hanya saja…..

Brukkk

Heechul terjatuh dengan tidak elitnya, dengan posisi muka yang tepat pada genangan air kotor. Tidak hanya Jaejoong, Junsu, dan Ailee tapi seluruh sekolahpun menertawakan Heechul.

"Aileedoh!" geram Heechul.

Ailee yang mempunyai firasat buruk pun buru-buru menarik Jaejoong dan Junsu meninggalkan namja top galak itu.

In other side…

"Hihihi. Aigoo kasian sekali Kim Heechul ssi…"

"Kenapa kau tertawa Ahra-ya?"

"Hihihi, mereka lucu sekali Yun. Apalagi wajah Heechul yang penuh kotoran itu."

"Ck cepat masuk ke ruanganmu tidak baik mentertawakan orang ketika kau sedang hamil. Aku tidak ingin baby ku mengalami hal yang aneh." Jawab Yunho ketus, sedangkan Ahra terdiam seketika.

Mereka pun berjalan dan berpisah di ujung koridor.

.

.

.

Jung Yunho mengernyit kan dahi saat melihat Jaejoong yang saat ini duduk di deretan depan bukankah namja cantik itu anti duduk didepan karena otaknya yang pas-pasan. Terlebih Jaejoong itu biasanya pagi hari seperti ini sedang menyalin tugas, tetapi sekarang dia terlihat sedang mengajari Jessica, Jiyeon, Boa, Taeyeon, Yoona, dan Victoria.

'Apa Jaejoong kemasukan roh penghuni sekolah, hingga dia bisa mengajari mereka. Dan biasanya yeoja itu akan mengerubungi ku, kenapa sekarang terlihat akrab dengan Jaejoong. Bahkan menyapaku pun tidak.' Bathin Yunho heran.

"Nah girls, semuanya sudah selesai dan pahamkan?"

Yeoja-yeoja itu yang sejak tadi mengerubungi Jaejoong itu terkejut, pasalnya sejak tadi mereka hanya memperhatikan wajah Jaejoong.

"Ommo! cepat sekali oppa?" teriak Yoona dan Boa kompak.

"Wae?"

"Aku kan masih ingin berlama-lama belajar dengan oppa." Rajuk manja Victoria, yang diberi anggukan setuju dari Jessica, dan Jiyeon.

Jaejoong tersenyum tipis, "Nah mulai sekarang jika kalian kesulitan datang saja padaku. Aku akan dengan senang hati membantu kalian. Aku berani jamin otak pas-pasan ku ini tidak akan membuat kalian malu."

Trakkk

Yunho merasa tersentak mendengar kata-kata Jaejoong, hingga dia mengjatuhkan kotak pulpennya ke lantai. Jaejoong mendengus kesal ketika melihat Tiffany datang untuk membantu Yunho.

Taeyeon yang menyadari sifat kesal Jaejoong, mendekat dan bergelayut manja pada Jaejoong. "Oppa, aku kedengar oppa bertukar tempat duduk dengan Guk Jin ne? apa sekarang Oppa duduk sendiri? Boleh aku menemani oppa?"

"YA! Mana bisa begitu Taeng unni, kau lupa jika kau, Boa unni, dan Jiyeon itu dari kelas B, eoh?"

Ketiga yeoja itu tersentak dan tersenyum malu mendengar perkataan Yoona.

"Oppa, Yoona tidak terlalu bisa pelajaran bahasa Inggris, jadi ijinkan Yoona duduk bersama oppa, ne?"

"Andwe.. dengan Vic saja oppa…"

"Mian Yoona, Vic, sejak tadi aku sudah berjanji akan duduk dengan Jessica. Eotteokae?"

Yeoja- yeoja itu mendengus kesal sedangkan Jessica tertawa penuh kemenangan, "Kka kembalilah ketempat kalian. Aku ingin mengobrol dengan Jae oppa."

Dengan tampang kesal mereka meninggalkan Jaejoong dan Jessica yang sekarang sedang mengobrol akrab. Berbeda dengan…

"Oppa pensil mu bisa patah jika kau merematnya terlalu kuat." Ujar yeoja disebelahnya khawatir.

"Gwaenchana…"

.

.

.

Semakin hari Yunho semakin heran, pasalnya sekarang namja cantik itu terkesan mengibarkan bendera persaingan dengan Yunho. Seperti jika ada soal, maka namja cantik itu akan buru-buru mendahului Yunho untuk menjawabnya. Jika sonsaengnim memberikan tugas maka namja cantik itu yang akan mendahului Yunho. Yang membuat Yunho bertambah heran, bagaimana bisa Kim Jaejoong menjadi pintar? Well ok, setiap orang bisa berubah hanya saja sikap Jaejoong juga semakin berubah.

Kim Jaejoong yang dahulunya selalu mengikutinya sekarang beralih menjadi Kim Jaejoong yang sering dikerubungi gadis-gadis. Kim Jaejoong yang dahulunya terlihat pendiam dan pemalu kini berubah liar dengan seringnya terlihat menggoda gadis-gadis. Dan Kim Jaejoong yang dulunya selalu peduli padanya berubah tidak menanggapnya tidak ada.

Apakah Yunho merasa kehilangan? Tapi apa pedulinya?

.

.

.

Suasana Kantin terlihat tidak begitu ramai hanya dipenuhi anak-anak dari kelas Jaejoong, sebenarnya memang belum istirahat hanya saja mereka baru menyelasaikan pelajaran olah raga sehingga sonsaengnim memberikan konpensasi waktu untuk beristirahat terlebih dahulu.

Disudut kantin terlihat Jaejoong, Junsu, Changmin, Yoochun, dan Ailee sedang berkumpul dan bercengkrama. Ailee? Ohh khusus untuk yeoja itu, saat ini dia sedang membolos dan mencoba mencari peruntungan untuk bisa berdekatan dengan Jaejoong terlebih karena Heechul yang saat ini sedang berada di California.

"Ya! Bisakah kalian tidak bermesraan di depanku? Membuatku mual saja." Gerutu Junsu saat tak henti-hentinya Yoochun dan Changmin bermesraan.

"Suie marah?" tanya Yoochun aneh.

"Apa aku terlihat sedang bermain game?"

"Ck. Mengapa kau hanya mengurusi kami eoh. Lihatlah Jae hyung dan Ailee noona mereka malah tambah parah." Gerutu Changmin.

Memang benar apa yang dikatakan Changmin, saat ini terlihat Jaejoong yang sedang melingkarkan tanganya ke pundak Ailee dengan menerima suapan dari yeoja itu sambil terkadang mencuri kecupan di pipi putih Ailee hingga membuatnya merona.

"Biarkan saja."

"Lihatlah kau saja pilih kasih. Lagipula mengapa Jae hyung berubah menjadi bad boy eoh? Bahkan seluruh sekolah sedang membicarakannya."

"Tidak usah perdulikan mereka. Aku malah bersyukur Jae hyung bisa berubah. Percayalah terkadang menjadi bad boy lebih baik dari pada melihat dia terluka dan selalu ditindas."

"Wah sepertinya kepopuleran Yunho hyung akan segera tersaingi tidak hanya dalam bidang pelajaran." Yoochun tertawa dan kemudian mencuri kecupan di pipi Changmin yang mengembung dengan makanan.

"YA! Sudah ku bilang jangan bersmesraan didepanku!" teriak heboh Junsu.

Yoochun dan Changmin saling menatap, dan "Apa kau cemburu? Atau kau sudah berubah pikiran?" tanya mereka kompak.

"YA!"

Oke biarkan saja mereka bertengkar, mari kita kembali pada san tokoh utama.

"Jongie baby, bagaimana jika nanti malam kita pergi kencan?"

"Ok noona!"

"Jinja? Ahh aku akan menentukan tempatnya."

"Depend on you chagi…" Jawab Jaejoong manis seraya melirik kearah yang berlawanan.

"Kyaaaaa aku rasa ini hari keberuntungan ku. Sudah namja dorodoh itu tidak ada, dan Jongie baby memanggilku chagi. Kyaaa.." Ailee berteriak heboh seraya berblushing ria.

Tidak lama ponsel Jaejoong berbunyi, 'Jaessica is Calling'.

"Ne Sica?... Ruang Music?... Arrayo…"

"Noona, Suie, Chunie, Minnie aku pergi dulu ne. aku ada urusan."

Jaejoong pun meninggalkan kantin dan diikuti oleh seseorang.

*Muric Room*

Jaejoong dan Jessica terlihat intim, dengan posisi Jessica yang berdiri bersandar di tembok kemudian Jaejoong yang berdiri terlalu dekat dengannya. Kedua tangannya dilingkarkan di leher Jaejoong sedangkan tangan Jaejoong sendiri menjadi penahan antaranya dirinya dan yeoja dihadapannya.

"Apakah semua berjalan lancar oppa?"

"Ne, because of you."

"Yes! I know if I am a great."

"Kau terlalu percaya diri baby…"

Jessica yang menyadari ada orang selain dia dan Jaejoong hanya tersenyum penuh arti, semakin ditariknya tengkuk Jaejoong hingga bibir mereka hampir bersentuhan.

"Jika begitu bisakah aku mendapatkan hadiah awalku oppa?"

"Maksudmu?"

Jessica mendekatkan bibirnya ketelinga Jaejoong membisikan sesuatu.

"Kiss? Kau ingin hadiah kiss mu? Baiklah tutup matamu…" Jaejoong yang tau maksud Jessica pun mengikuti arah permainan yeoja itu.

Seseorang yang sejak tadi berdiri dibalik pintu itu mengepalkan tangannya.

Drrtt drrttt

From: xxxx

Cepatlah temui aku, ada yang harus kita bahasa tentang nilai dan pernikahan.

Send: me

Urus saja semuanya, aku masih ada urusan.

Setelah membaca pesan itu dia pun beranjak dari ruangan itu, tapi sebelumnya dia terkejut saat tidak mendapati lagi dua rang yang sejak tadi dia ikuti.

"Dasar bodoh!" sinis Jaejoong dan Jessica kompak.

.

.

.

"Bisakah kita bahas ini lain kali Ahra ya?"

"Tidak bisa Jung! Lihatlah nilai-nilaimu turun semua!"

"Ahh aku bosan tiap kali harus membahas ini, hanya beberapa pelajaran kan? Itu tidak akan berpengaruh pada nilai-nilai sempurnaku selama ini."

"Apanya yang tidak berpengaruh? Jika kau begini terus kau bisa keluar dari pemegang peringkat parallel Jung!"

"Kau terlalu cerewet Ahra ya! Berhentilah mengaturku!"

"Apa katamu? Hey aku ini calon …."

"Oke tidak perlu diingatkan!"

"Demi Tuhan Jung! Aku bukannya ingin mengaturmu, aku takut kau akan semakin berubah hingga hari itu tiba. Lihatlah mengurus pelajaranmu saja kau sudah keteteran, aku takut kau tidak akan focus mengurus pernikahan …"

Lagi-lagi namja didepannya memotong pembicaraannya. "Aku tau.. aku tau.. tidak akan ada apa-apa dengan hari itu." Kemudian namja Jung itu meninggalkan ruangan itu tapi sebelum dia mencapai pintu Ahra berbicara lagi.

"Apa Karena namja itu Yun? Aku memang tidak mengerti apa yang membuatmu begini, hanya saja jika kau mengingkari perjanjian kita, maka aku berjanji akan membocorkan semuanya pada Jung appa dan namja cantik itu."

.

.

.

Kelas sudah sepi karena ini memang sudah jam pulang sekolah tetapi Kim Jaejoong masih betah di kelas karena dia mendapat pesan dari Ahra Sonsaengnim untuk menunggunya di kelas.

Berkali-kali dia berdecak kesal, sudah 10 menit dia menunggu tetapi yeoja yang dulu dianggapnya rival itu belum datang juga.

"Jika sampai hitungan kesepuluh kau tidak datang maka aku akan pergi."

Brakk

Pintu di buka dengan paksa.

"Mianhae Jae aku terlambat, banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan."

"Terserahlah. Hmmm bisakah sonsaengnim jelaskan tentang apa yang ingin anda bicarakan kepadaku."

"ohh maaf jika ini menyakiti hatimu, aku hanya ingin kau menjauhi Jung Yunho!"

Jaejoong mengepalkan tanganya, "Jika itu yang ingin anda sampaikan. Aku permisi! Aku harus pulang." 'Lihat saja apa yang akan aku lakukan, kekeke'

"Tapi Jae ini menyangkut dengan nilai-nilai Yunho."

"Menyangkut nilai atau anda takut bahwa aku akan merebutnya dari anda?"

"Jae bukan begitu…"

"Mian Saem aku harus pulang!"

Jaejoong melangkahkan keluar dari kelas sedang Ahra berusaha mengejarnya sayangnya Ahra terpelesat dan menarik tangan Jaejoong. Posisi ini bisa membuat salah paham, karena terlihat seperti Jaejoong yang mendorong Ahra terjatuh.

"Arrrghhh" desis Ahra.

"YA! Kim Jaejoong apa yang kau lakukan dengan Ahra? Brengsek!"

"Yun ini tidak seperti itu." Jaejoong berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Apanya yang tidak seperti itu? Jelas-jelas aku melihatnya sendiri. Kau marah karena aku memilih Ahra? Jika kau marah harusnya kau berbicara padaku bukan menyakitinya. Malam itu harusnya kau mendengarkanku dulu sehingga kau tidak melakukan hal seperti ini. Ahra tidak bersalah Kim. Kau tau Kim, kau seperti lelaki berengsek setelah banyak mempermainkan yeoja sekarang kau menyakiti perempuan yang sedang hamil! Kau menyedihkan."

Jaejoong yang emosi, kemudian menarik kerah baju Yunho, "Lalu kenapa jika aku brengsek? Apa pedulimu? Kau bahkan tidak pernah mendengarkanku. Lalu kenapa aku harus mendengarkanmu saat kau bahkan tidak pernah menganggapku ada. Geurae percaya saja pada apa yang kau lihat. Anggap saja aku memang mendorongnya." Jaejoong mendorong Yunho hingga terjatuh.

"Dengarkan aku dulu brengsek! Kau harus mendengar kata-kataku!"

"APA? Apa yang perlu ku dengarkan huh? Sudah cukup, aku tak mau mendengar apa-apa lagi darimu. Aku sadar bahwa aku hanyalah namja yang sangat menyedihkan. Mencintai seseorang yang bahkan tak pernah mengucapkan kata 'Saranghae' padaku, tak pernah menemaniku memakan ice cream, tak pernah membukakan pintu mobilnya untukku, tak pernah berkata halus padaku, setiap pagi bahkan setiap hari selalu bentakan dan teriakan yang aku dapat darimu. Tapi pada yeoja bernama Ahra itu? Kau bahkan selalu memperlakukannya layaknya sepatu kaca yang akan rapuh jika disentuh sedikit saja oleh orang lain. Dan yang paling menyakitkan ketika aku tau bahwa kau dan dia akan segera memiliki anak. Lalu apa lagi yang sekarang perlu aku dengar? Apa aku harus mendengar cerita bagaimana nikmatnya kau bercinta dengan Ahra? BEGITU hah?"

PLAK...

Tanpa sadar Jung Yunho melayangkan sebuah tamparan ke pipi tirus Jaejoong membuat pipinya terasa perih. Tapi hatinya jauh lebih perih.

Liquid bening jatuh dari kedua doe eyes indah itu.

"Mi-mianhae Jae!"

"Jangan sentuh aku!" ditepisnya kasar tangan Yunho yang hendak menyentuh pipi yang tadi ditamparnya.

Jung Yunho mematung. Apa yang baru saja ia lakukan? Kenapa tangannya terangkat begitu saja saat Jaejoong mengucapkan kata 'bercinta dengan Ahra'. Tak terimakah?

"Tolong, jangan ganggu aku lagi. Dan aku tak akan menganggu kehidupanmu dengan Ahra Sonsaengnim. Kalian sangat cocok. Saling melengkapi satu sama lain. Dia sempurna untukmu. Aku juga tidak akan menganggapmu ada."

BLAM

Dan pintu itu pun tertutup meninggalkan Jung Yunho yang mematung.

.

.

.

Special Part one….

"Huweeeee Suie….." Jaejoong berguling-guling di karpet berbulu di rumah Junsu sambil menangis.

"Kali ini apa lagi hyung!" Junsu mengerang frustasi.

"Bisakah kau mencari guru privat yang baru!"

"Lagi hyung? Aigoo! Ini bahkan sudah guru privat kedelapan dalam dua hari ini hyung! Mana janji mu yang ingin menyaingi Jung pabo itu?"

"….'

"Tidak kah kau ingat waktumu itu hanya tiga hari. Tiga hari hyung! Tapi apa yang kau lakukan? Kau selalu protes untuk mencari guru privat yang baru karena kau tetap susah mencerna soal-soal itu."

"Itu sih salah mereka yang tidak bisa menjelaskan pelajaran-pelajaran itu. Lagian kenapa soal matematika itu tidak minum pil KB saja sih. Supaya tidak memiliki banyak anak."

Junsu memutar bola matanya jengah, "Dasar khayalan anak TK! Hahhh baiklah aku akan mencari guru privat yang baru. Tapi ingat! Ini yang terakhir arraseo!" Jaejoong mengangguk-angguk kan kepalanya imut.

Junsu meraih smartphonenya, "Yeoboseyo? Ahh nan Junsu, Jong kook hyungnim… apa kau sibuk?... Jeongmal?... Ani, aku hanya ingin hyung dan Jihyo noona menjadi guru privat Jongie hyung... Ne Kim Jaejoong yang itu… Membuatnya pintar minimal 5 mata pelajaran dalam 1 hari. … Jebal hyung! Haahhh arraseo aku akan merayu si jidat lebar untuk memberikan nomor ponsel Eun hye noona… Jihyo noona? Kenapa dia jadi seperti chang-chang yang hobi makan… Baiklah aku akan memberinya kupon makan gratis di itaewon… Arraseo! Bye!"

"Ingat hyung ini yang terakhir!"

"Arraseo nae dongsaeng!

.

Special Part two…

Brukk..

Tubuh Jaejoong terlempar hingga di menatap dinding, pelakunya adalah seorang yeoja yang sedang menatap tajam dirinya dengan tangan terlipat didada.

"Jaejoong ssi, joahae! Neomu joah!" yeoja bername tag 'Jessica Jung' itu mencegat Jaejoong hanya untuk mengatakan ini.

"Ne?"

"Ne! Jaejoong ssi, nan joahae! Jessica menyukai Kim Jeajoong. Bagian mana yang tidak kau mengerti." Tatapan Jessica mengintimidasi, Jaejoong jadi heran yeoja ini sebenarnya menyatakan rasa suka atau memalaknya.

"Bu-bukankah kau menyukai Yunho?"

"Kapan aku menyukai bilang menyukai dia?"

"I-itu bukankah kau selalu marah jika aku dekat dengan Yunho?"

"Ne. tentu saja aku marah. Aku kan cemburu, karena aku menyukai mu sejak tahun pertama. Kau saja yang tidak menyadarinya. Jadi sekarang kau menyukai ku tidak. Aku tidak suka menunggu dan aku tidak suka penolakan!

Kim Jaejoong tercengang, salah satu top yeoja di sekolahnya menyukainya. Jessica memang gadis yang cantik, baik dan berpengaruh. Ahh Jaejoong dapat ide bagaimana jika dia menerima Jessica saja untuk memanas-manasi beruang tampvannya itu.

'Fufufu kau memang pintar nan tampan Jae!' Pekiknya dalam hati.

"Arraseo aku akan memikirkannya! Tapi aku ingin kau mengikuti sebuah rencanaku!" Jaejoong berbisik di telinga Jessica.

"Kau memanfaatkanku?"

"Te-tentu saja tidak. Apa kau menolak? Baiklah lupakan saja! Aku pergi sa…"

"Arraseo.. arraseo… tapi setelahnya kau harus jadi namjachingu ku!"

"Akan aku pikirkan!"

Jessica tersenyum senang, dia berbalik dan memandang heran kelima sahabatnya, Yoona, Boa, Jiyeon, Taeyeon, dan Victoria yang tengah memandang kagum Jaejoong.

"Apa yang kalian lihat? Dia calon kekasihku jangan berfikir yang tidak-tidak! Bukankah tadi kalian bilang akan ke tempat Kyuhyun untuk mencontek PR?"

Kelima yeoja itu tertawa gugup, terlihat jelas jika Jessica tengah menahan emosinya.

"Apa kalian membutuhkan bantuan mengerjakan PR? Tenang saja aku akan membantu kalian. Aku akan mengajari kalian."

Ke enam yeoja itu memandang Jaejoong dengan heran, mengajari? Bukankah Jaejoong itu…

"Tenang saja Jaejoong yang dihadapan kalian adalah Si Smart boy Kim Jaejoong!" deklar Jaejoong bangga. "Kajja kekelas aku akan menunjukan pada kalian!"

.

Special Part three…

Ailee berlari keluar dari kelas untuk mengejar Jaejoong.

"Jae baby, cakkaman!"

"Noona?"

"Apa kau sudah lihat videonya."

"Su-sudah noona."

"Lalu apa kita bisa mempraktekannya sekarang? Kau sudah mengertikan apa yang namja dan yeoja itu lakukan saat berkencan."

"N-ne noona, tapi aku sama sekali belum pernah mencium yeoja manapun."

"Jeongmalyo?"

"Ne!"

"Hahahaa berarti aku yang pertama ne? ahh bahagianya diriku."

"Bagaimana jika kita batalkan saja noona? Aku benar-benar tidak bisa melakukannya." Jaejoong menghela nafas pasrah. Tadi bagi dia memang mendatangi Ailee untuk meminta pendapat bagaimana caranya berpacaran yang romantic didepan umum.

Jangan salah, Jaejoong memang tidak pernah tau caranya berpacaran. Bahkan dia tidak pernah tau cara memperlakukan wanita walaupun berpegangan tanganpun Jaejoong itu tidak tau bagaimana caranya. #sini_oppa_aku_ajari_yang_lebihpun_bisa_kekeke. Dia tidak pernah ada waktu untuk itu karena seluruh waktunya hanya untuk menstalker Jung Yunho.

Ailee yang melihat Jaejoong melamun, berusaha menarik tengkuk Jaejoong dan memajukan pipinya tepat didepan bibir merah Jaejoong. Hingga…

Cup..

"Noona mianhae! Aku sudah lancang menciummu."

"Ahh aku malah senang dan… ingin lagi hihhi."

Jaejoong menatap bingung yeoja yang ada dihadapannya.

"Kajja baby Jongie kita ke kantin, ingat rencana awalmu."

.

Special Part four..

"Sica ya… ak-aku tidak bisa…"

"Wae? Apa kau tidak tau dan tidak pernah bermesraan dengan yeoja?"

"Ne…!"

"Hihi kau polos sekali oppa. Tenang lah oppa, kau hanya berdiri di depanku, lalu letakkan tanganmu seperti ini dan majukan wajahmu. Nah begini. Ini akan terlihat kau seperti sedang menciumku. Yah walaupun aku lebih rela kau menciumku secara langsung."

"Si-sica ya, i-ini terlalu de-dekat. Kedua 'itu' mu menempel didadaku."

"Ahaha apa kau tidak pernah melihat orang dewasa berpacaran oppa? Kau ingin rencana kita gagal atau berhasil?"

"Te-tentu berhasil."

"Nah… mari kita lakukan." Jessica membuka dua kancing teratas seragam Jaejoong dan tiga kancing seragamnya hingga terlihat dua bukit kembar yang ranum.

Jaejoong menjadi gugup. Bukan gugup karena melihat pemandangan di depannya, justru dia sedang memikirkan apakah Yunnie bearnya akan kecewa jika dadanya tidak bisa semontok Jessica. Jaejoong menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ssstt oppa, ada yang datang. Ayo kita mulai! Dan berbicaralah yang nakal. Ok!"

.

.

.

TBC kawan-kawan

Bogoshippeooooooooooooooo…

Cup cup cup cup… #cium readers satu-satu. kekeke

Hehehe #senyum_takut. Ne ne arrayo! Aniss mengecewakan lagi dan lagi. Jeongmal Mianhae! Please forgive me. #hiks hiks

Oke. Aku juga tau chapter ini feelnya gak dapet, apalagi saat mommy jadi badboy. Cuma pengen aja bikin Jaejoong yang pengen bales dendam sama Yunho. Tapi tenang aja kawan chapter depan aku udah nyiapin part tentang Yunho p.o.v selama ini. Hayo siapa yang mau nunggu dan baca chapter depan.

Thanks to

littlecupcake noona, yoon HyunWoon, Youleebitha, MPREG Lovers, YunJaeee Shipper, Dennis Park, Kiyomi Fujoshi, NaraYuuki, Ririe Bear, boobear, triplex, insun taeby, jaejae, IceTsoi, Vic89, Artemis Jung, Para Guest, lee sunri hyun, MaxMin, chantycassie, FeSirius, narayejea, shipper89

Chingu-ya kotak review menunggu, mampir ya….