Teme's Plan for Get Dobe

Disclaimer: Tokoh-tokoh disini milik Masashi Kishimoto-sama.

Summary:Bantuan Kyuubi dan Itachi untuk rencana Sasuke yang masih mendapatkan prolog. Shonen-ai!

Warning: Bisa membuat mengamuk GaJe. Tidak disarankan untuk orang yang memiliki tata bahasa baik.

Note: Tanda '…' untuk berkata-kata dalam hati. Tanda "…" untuk berbicara. Tanda "'…"' untuk efek suara.

Rating: T


"Itachi-nii."

Panggilan pelan dari sebelahnya cukup untuk membuat Itachi mengalihkan pandangan dari buku yang tengah dibacanya ke Sasuke yang tengah menonton televisi dengan tenang. Yah, tak bisa disebut tenang sih, karena Sasuke sedikit berkeringat dan…hey! Ada rona merah di pipinya!

'Kenapa ni anak, tumben banget blushing.' Batin Itachi.

"Ya, Sasuke?" sahut Itachi.

"Gimana cara loe…dapetin rubah itu?" tanya Sasuke pelan.

"Apa? Gue gak denger nih, Otouto." Itachi menyeringai kecil, kejahilannya muncul.

"Gue bilang, gimana cara loe dapetin rubah itu?!" Sasuke berkata, volumenya normal walau sedikit naik.

"Apaan sih, Otouto? Gue gak denger nih…" Itachi tetap berpura-pura sambil menyeringai jahil.

"Grr…Gue bilang, GIMANA CARA LOE DAPETIN RUBAH BULUK ITU!" Yupz, kali ini Sasuke berteriak kesal!

"Hehe, gomen…Jangan marah, iya gue denger kok. Mmm…Emang ngapain loe nanya kaya' gitu?" Itachi terkekeh, meletakkan bukunya.

"Gue…ma-" Ucapan Sasuke dipotong.

"Elo mau nembak Naruto kan? Ngaku aja deh…" potong Kyuubi dari belakang sofa yang diduduki Uchiha Brothers. Kyuubi nyeringai kecil ke Sasuke. Eh? Kyuubi? Whoa! Kapan dia dateng!

"Hokairi, Kyuu-chan." Itachi tersenyum kecil, lalu merenggut bibir Kyuubi dalam kecupan kecil.

"Che, Itachi! Ck, tadaima." Kyuubi menggerutu kecil.

"Kalo gue mau nembak Dobe emang kenapa?" Sasuke merengut.

"Mmm, buat kali ini aja, gue bantu elo deh. Kayaknya Naru udah ngamuk-ngamuk gara-gara Fujo gak mau ama doi tuh." Kyuubi melihat langit-langit kediaman Uchiha, menyeringai kecil mengingat reaksi Fujo ketika ditembak Naruto.

"Beneran, rubah buluk?" Sasuke hampir bengong.

"'Ctak!"' "Kalo loe manggil gue rubah buluk pas plan ini masih berlangsung, gue gak mau bantu lho, Chicken Butt!" Kyuubi menatap Sasuke tajam.

"Oke deh! Jadi elo mau bantuin gue dapetin Dobe?" Sasuke bertanya kesal, tangannya terulur, minta salaman bukti deal.

Kyuubi menyambut tangan Sasuke, sambil mengangguk. "Hmm."

"Kyuu, jawab iya."

Tetapi Itachi menyela. Disebelahnya ada nampan berisi jus apel. Tampaknya ia pergi ke dapur saat Kyuubi dan Sasuke ngobrol.

"Gue gak mau Sasuke mengamuk gara-gara elo ngomong 'Gue cuma jawab hmm bukan iya' setelah elo gak bantuin dia." tutur Itachi. Yah, dia sudah biasa dengan kelicikan Kyuubi.

"Che. Iya, gue bantuin elo!" kata Kyuubi ke Sasuke.

"Oke…" balas Sasuke perlahan.

"Oke, plan nya dimulai besok, jadi elo besok harus-" Mereka bertiga langsung berdiskusi.


Sementara itu, di apartemen Namikaze.

Naruto yang tengah bermain PlayStation 2 bersama Kiba, mendadak mengelus tengkuknya.

"Napa loe, Nar?" tanya Kiba heran.

"Gak tau nih, gue merinding, kayaknya gue besok bakal dapet bencana nih…" jawab Naruto heran

"Yah, good lak buat elo aja, semoga besok beruntung." sahut Kiba asal.

"Woi, good luck, baka! Dasar Kibaka!" Naruto membenarkan, sambil mengejek Kiba tentunya.

"Sialan loe, Naru!" Kiba menggempur tokoh yang dimainkan Naruto.

Dan kedua uke ini pun larut dalam permainan mereka, melupakan kekhawatiran Naruto…

To Be Continued (Maybe continued)


Yak! Maafkan Author ini! Bukannya melanjutkan fic malah menulis fic lagi!

Sangat tahu bahwa ini super pendek dan GaJe, jadi tidak usah memberitahu lagi, oke? Please.

Yah, akhir kata, flame diperbolehkan, review diharapkan!

Kyuubi no Lucifer