Chapter 3

.

.

.

.

Rating berubah menjadi M

.

.

.

Sorry for late Update, hope you like it! Happy Reading

.

.

.

.

.

.

Pagi yang cerah bukan? Matahari terbit dari timur, burung berkicau dan angin lembut berhembus masuk kedalam celah jendela sebuah kamar di lantai 2. Kyungsoo mengucek matanya, ia menguap meregangkan tubuh kecilnya. Telinga serigala bergerak-gerak tidak lupa dengan ekor cokelat memanjang ikut bergerak juga.

Sekarang adalah hari minggu.. ya.. sekolah libur. Kyungsoo sangat bersyukur hari ini bisa libur, ia ingin sekali beristirahat. Rehat sejenak dari segala sesuatu yang menimpanya belakangan ini. Ini mengenai… teman-teman satu rumahnya. Kyungsoo bergidik ngeri membayangkan sebelas laki-laki berhormon tinggi menerkamnya tiba-tiba. Lelaki itu bangkit dan menatap dirinya di cermin, ia memegang bibirnya ada sedikit luka. Entah siapa yang melakukannya kemarin, ia tidak ingat. Ia meraba lehernya, ada noda merah keunguan… ini ulah Kris. Atau mungkin Kai? Semalam Kai dan Sehun berkelahi di ranjangnya, tetapi Kai tiba-tiba memeluk dan menggigiti leher kecil Kyungsoo.

"Rumah ini sudah tidak aman.." gumam Kyungsoo. Ia menghela napas pasrah. Kyungsoo kembali sibuk dengan pikirannya, bagaimana kalau ia kabur saja? Pergi meninggalkan sebelas sahabatnya disini? Ia tidak ingin menjadi penyebab teman-temannua hilang kendali apalagi sampai berkelahi.

GUBRAG GUDUBRUG GUDUBRAG!

Kyungsoo membuang napas berat, kelakuan serigala-serigala itu lagi pasti. Suara ributnya bisa terdengar sampai kelantai dua. Biasanya Baekhyun yang selalu berisik di kamar sebelah, apalagi kalau Chen dan Chanyeol sudah bergabung. Team penggembira yang bisanya membuat Kyungsoo tidak bisa tidur.

GUBRAG GUDUBRUG GUDUBRAG!

"LUHAAAAANNN! SEHUUUNNN! JANGAN BERMAIN BOLA DI RUANG TAMU! AKU SEDANG BACA KORAN!" itu suara Tao. Kyungsoo menahan tawa saat mendengar Tao sedang membaca Koran? Biasanya majalah-majalah yang memaparkan tas dan sepatu mahal.

Kyungsoo keluar dari kamar, tentunya dengan mental yang sudah sangat siap lahir batin. Ia harus mandi dan pergi kerumah sang ayah di laboratorium dekat Universitas Seoul. Ia tiba-tiba berpikiran untuk menemui pria tua itu. Mungkin ia rindu? Bukan! Ia ingin meminta bantuan. Tidak adakah cara lain untuk membuat hidupnya damai? Masa bodoh dengan musim kawin serigala, ia sedang tidak ingin kawin.

"KYUNGSOO!" Pekik Sehun menghentikan tendangan bolanya pada Luhan. Semua yang ada di situ langsung menoleh kearah Kyungsoo yang kepergok diam-diam berjinjit masuk Kamar mandi.

"Apa?" Tanya Kyungsoo dengan tatapan sebal.

"Kyungsoo kau baru bangun jam segini?" Tanya Xiumin. Ia memperhatikan Kyungsoo dari atas sampai bawah, sesekali menyeruput kopi yang ia buat.

"Aku sengaja bangun siang, wae? Ada masalah? Aku mau mandi sekarang.." ujar Kyungsoo, ia pun masuk kedalam kamar mandi.

BLAM

Pintu tertutup rapat. Ia menyalakan air, dan mulai melepas pakaiannya. Ia mengguyur tubuhnya dibawah guyuran air shower. Ah begitu segarnya, tidak lupa ia keramas dan memakai sabun baru aroma maskulin milik Kris. Setelah dirasa selesai ia terdiam seketika saat merasa ada yang janggal… Kyungsoo melirik ke kiri dan ke kanan. SIAL! Ia lupa membawa handuk dan bajunya sudah basah kecipratan.

Sebenarnya tidak masalah ia harus berjalan ke kamar dalam keadaan telanjang, Kai dan Luhan juga sering seperti itu. hanya saja sekarang masalahnya beda. Ia bisa dimangsa dan tewas seketika kalau berjalan kekamar dengan keadaan bugil.

Tok tok tok

"Kyungsoo sayang, kau didalam? Jangan terlalu lama mandinya nanti kau bisa masuk angin." Itu suara Suho yang memanggil. Najis, Kyungsoo yakin itu modusannya Suho.

"Suho-ya.." panggil Kyungsoo dari dalam.

"Iya?"

"Bisakah.. kau ambilkan aku handuk? Aku lupa.. ada di jemuran." Teriak Kyungsoo

"….."

"Hey! Suho kau masih disana?"

"Ah-iya! Tunggu sebentar.."

Kyungsoo menghela napas lega. Ia pun memilih untuk mengeringkan tubuhnya dengan angin selagi menunggu handuk yang Suho bawa.

"Kyung-" panggil Suho.

"Sudah? Cepatlah aku dingin.."

"I-iya.. buka dulu pintunya."

Kyungsoo terdiam sejenak, ia pun memutar kenop pintu dan menjulurkan tangannya keluar.

"Mana?" Tanya Kyungsoo

"I-ini.."

Kyungsoo meraba-raba sekitar, ia menekuk alis.

"Suho jangan bercanda, cepatlah."

Tiba-tiba Suho memegang tangan Kyungsoo erat.

"OH! Tidak jangan lagi!" teriak Kyungsoo. Suho segera masuk kedalam kamar mandi dan mendorong Kyungsoo ke tembok.

Ia terdiam sejenak melihat Kyungsoo dengan kondisi telanjang dan oh my god! Little Kyungsoo imut sekali.

"Brengsek, kau menipuku. Pergi sana, sebelum aku marah!" bentak Kyungsoo. Suho hanya tersenyum kecil dan memeluk tubuh mungil itu.

"Aku tidak akan melakukan apa-apa. Aku akan menahannya, sampai kau siap dan memilih siapa diantara kami yang akan melakukan itu padamu." Suho tersenyum bak malaikat lalu mengecup bibir Kyungsoo lembut. Ia pun memakaikan kimono handuk pada Kyunsoo. Setelah itu dia pergi, dan Kyungsoo hanya bisa mematung.

Buru-buru Kyungsoo berlari kekamar dan berpakaian. Tidak lupa ia harus menyingkirkan tatapan mesum serigala-serigala itu. Bagi Kyungsoo mereka terlihat seperti bocah kelaparan.

.

.

.

"YAK! APPA! Bisakah kau lakukan sesuatu?" Kyungsoo merengek di depan pria paruh baya berseragam serba putih. Pria itu tidak mengihiraukan rengekan anak angkatnya yang satu ini. Ia sibuk memasukan cairan anu dengan carian anu dan jadilah anu(?).

"Pokoknya aku tidak mau pulang sebelum kau merubah aku menjadi Jantan."

"Prof. sepertinya percobaan kita berhasil, tikus itu memiliki dua kepala sekarang." Ucap Park Jinyoung salah satu rekan kerja Prof. Sooman ayahnya Kyungsoo dan yang lainnya.

Kyungsoo hanya bisa mempoutkan bibirnya merasa di acuhkan oleh sang ayah. Ia pun memutuskan untuk duduk diatas meja, membiarkan ekornya kembali menjuntai kebawah. Memperhatikan segala sesuatu yang ayahnya sedang kerjakan. Lama kelamaan ia mengantuk dan akhirnya tertidur.

.

.

.

Sementara itu..

Sehun berguling di tengah rumah, ia memperhatikan Luhan dan Xiumin yang masih asyik bermain futsal dihalaman belakang. Sementara Kai teman main alias teman bergulatnya malah tidur di teras. Suho dan Kris menonton tv, sementara Chanyeol dan Chen sibuk bermain kartu. Sungguh hari minggu yang menyebalkan. Badan mereka rasanya lemas dan sering pusing mendadak. Mereka benar-benar harus berada di dekat Kyungsoo, mereka butuh Kyungsoo.

.

.

.

"Kyungsoo, bangun ini sudah sore." Sooman menepuk-nepuk pantat Kyungsoo sedikit napsu karena tidak mau bangun terus.

"Astaga, berapa jam aku tidur?" Tanya Kyungsoo

"5 jam, ayo cepat pulang. Mereka membutuhkanmu." Kata Sooman. Kyungsoo terlihat bingung.

"Lay bisa memasak kan?"

"Bukan, bukan makanan… tapi.. kau tahu sendiri kan? Kyungsoo kau tidak kasihan pada mereka?"

"Mereka tidak kasihan padaku. Aku tidak mau di jebolin oleh salah satu dari mereka."

"Tapi sudah hukum alamnya seperti itu. mereka akan tersiksa kalau tidak segera melampiaskan hasrat kawin nya."

"Lalu, kalau aku dan salah satu dari mereka sudah melakukannya. Apa yang akan terjadi? Yang lainnya bagaimana?"

"…..Ini salahku." Sooman tiba-tiba menunduk dan duduk disamping Kyungsoo. Prof. JYP masih ada disini. Ia ikut mendengarkan pembicaraan Kyungsoo dan sang Ayah.

"Kasus ini sama seperti 20 tahun yang lalu, dimana Prof. YG mengembangkan Mutan monster. Lima anak manusia menjadi mutan, memiliki tanduk dan ekor. Yah, sama sepertimu lah Kyungsoo. Bedanya mereka Monster, dan kau hanya serigala." Prof. JYP mulai angkat bicara. Kyungsoo dengan senang hati mendengarkan dengan seksama.

"Lalu?"

"Kelima mutan ciptaan Prof. YG meninggal, mereka saling bertarung dan berebut merebutkan yang si betina."

Kyungsoo membulatkan matanya.

"Setelah empat jantan meninggal, si betina yang sedang berkembang sendirian dan akhirnya meninggal juga karena tidak bisa melampiaskan hasratnya. Kau pasti mengerti kan? Jantan-betina mereka saling terikat. Hanya saja, hidup adalah pertarungan. Menang atau Kalah itu sudah resiko. Hidup atau mati itu juga sudah menjadi menu yang harus kita ambil."

"Harusnya aku lebih teliti saat itu." timpal Prof. Sooman

Kyungsoo terdiam, ia menunduk dan terus merasa bersalah pada sebelas sahabatnya itu. mereka sudah seperti saudara sendiri, bagaimana mungkin ia membiarkan saudaranya saling berkelahi dan ujung-ujungnya meninggal? Astaga, itu tidak boleh terjadi.

"Jadi bagaimana? Kau tetap ingin berada disini? Membiarkan para jantan-jantan itu merana?" Prof. JYP terlihat begitu serius, apalagi wajah Kyungsoo yang saat ini benar-benar terlihat sangat sedih.

"Sebaiknya kau pulang, jangan lupa beli daging di supermarket dan ini uangnya.." Prof. Sooman memberikan sejumlah uang pada Kyungsoo. Ia lalu memeluk Kyungsoo erat. "Kau pasti bisa, lagipula mereka tampan kan? Kau bilang mereka idola di Sekolah."

"…..ya terus?"

"Aku akan menyuruh bawahanku untuk mengantarmu."

Kyungsoo mengangguk dan akhirnya kembali pulang ke rumah tercinta. Rumah yang sudah di tinggali olehnya selama sekitar… 17 tahun? Kyungsoo tidak yakin.

Prof. Sooman kembali berhadapan dengan Prof. JYP.

"Tentang Prof. YG dan anak-anaknya, apa itu benar?" Tanya Sooman. JYP tertawa kecil.

"Tentu saja tidak. Si YG dan kelima anaknya sedang berlibur di Jepang, tidak ada yang meninggal kecuali si Jiyong yang sering ditiduri yang lainnya."

"Sialan kau menipu anakku."

"Tapi sebagian ada yang benar…"

.

.

.

"Aku pulang." Kyungsoo membuka pintu, rumah nampak sepi dan para penghuni pasti sudah terlelap. Iapun memasukan daging yang ia beli ke dalam kulkas kemudian menyalakan tv.

"Kyungsoo?" Xiumin menyapanya dan Kyungsoo membalasnya.

"Min, kupikir kau sudah tidur."

"Mana mungkin aku tidur? Tugas sekolah benar-benar menggangguku."

"Tugas?" Kyungsoo terheran, ia dan Xiumin satu kelas tetapi sepertinya tidak ada tugas.

"Iya, tugas tambahan dan Kyuhyun saem."

"Kok?"

"Ini karena aku ketahuan masturbasi di toilet, ia lalu menuduhku suka menonton video porno. Apa wajahku terlihat mesum seperti Kai?" Xiumin menunjuk dirinya sendiri. Kyungsoo menggeleng, wajah Xiumin malahan terlihat sangat lucu.

"Kenapa kau melakukan itu eoh?"

"Ya.. karena… aku melihatmu berkeringat setelah bermain basket."

Hening, Kyungsoo mulai menjaga jarak dengan Xiumin. Selucu apapun tampang Xiumin, tetap saja ia adalah Pejantan dan Kyungsoo adalah betina.

"Kyung…" bisik Xiumin lembut, sangat lembut hingga rasanya seperti menggelitik telinga Kyungsoo.

"Ap…pa?"

"Bisakah kau melakukan 'itu' denganku? Aku sangat tersiksa.."

"A-aku.. butuh waktu. Ini terlalu cepat. Aku tidak bisa. Maaf.."

Xiumin mengangguk lalu menatap televisi dan mengganti-ganti chanel. Suasana terasa canggung saat ini. Kyungsoo tidak mengerti.

"Aku sudah menganggapmu Kakak kandungku sendiri.." tambah Kyungsoo. Xiumin mengangguk lalu memeluk tubuh Kyungsoo. Ia mencium aroma rambut Kyungsoo yang benar-benar menggoda. Ia menggerayangi setiap inci tubuh Kyungsoo, dan si lawan main hanya bisa diam. Ia ingin menangis saja orang yang sudah ia anggap Kakak melakukan hal seperti ini.

Dibalik pintu nomor 1, ada Kris menatap Kyungsoo yang sedang di ciumi oleh Xiumin. Hatinya memanas dan dan amarah terlihat jelas di wajahnya. Kris memang menyukai Kyungsoo dari awal, bukan karena hasrat ingin mengawini… tetapi karena benar-benar menyukainya.

.

.

.

Kai tidur di kamar Baekhyun. Alasannya karena takut sehabis menonton The Conjuring bersama Chen dan Sehun. Dan kenapa ia memilih kamar Baekhyun? Karena kamar Baekhyun dekat dengan kamarnya Kyungsoo. Luhan sudah menawari, tetapi si setan kecil bernama Sehun tiba-tiba masuk dan tidur di kamar Luhan. Di lantai dua hanya ada tiga kamar, dan kamar yang tengah adalah kamarnya Kyungsoo.

"Aku bisa mencium aroma tubuh Kyungsoo, ia sudah pulang dan berada di lantai satu." Kata Kai, Baekhyun yang sibuk bermain handphone mengangguk.

"Menurutmu? Siapa yang berhasil melakukan 'anu' pada Kyungsoo?" Tanya Baekhyun. Dengan pedenya Kai menepuk dadanya sendiri.

"Saya!"

"Salah!"

"Eh? Tidak mungkin! Lalu siapa? Suho? Ia kan merasa paling berkuasa, dan Kyungsoo lemah di depan Suho."

"Masih salah!"

"Ha? Lalu? Kris?"

"Kris kan Straight." Ujar Baekhyun "Ia sudah lama menyukai Suzy."

"Halah, itu hanya kedok. Ia menyukai Suzy karena tahu kalau Suzy menyukai Kyungsoo."

"Maksudmu Kai?"

"Kris menyukai Kyungsoo. Kau tidak sadar?"

"Oh! Pantas saja.."

"Pasti Kris jawabannya."

"TETOT! MASIH SALAH!" Baekhyun menjitak kepala Kai.

"Aw, sakit! Lalu siapa?"

"Jawabannya adalah…. Byun Baekhyun! Ah Kyungsoo… membayangkannya saja ayamku sudah berdiri tegak."

"Sialan kau." Jongin segera meninju pelan bahu Baekhyun. Dan mereka pun akhirnya tidur dengan pulas setelah melakukan Blowjob secara bergantian untuk melampiaskan hawa nafsu mereka karena aroma tubuh Kyungsoo yang sedang terangsang oleh kegiatannya dengan Xiumin begitu menyeruak.

.

.

.

-To Be Continued-

.

.

.

Next Chapter?