BE MINE!

= KYUMIN =

Summary :

Kyuhyun tidak akan membiarkan namja yang selalu mengisi pikirannya itu –Sungmin- menghilang lagi dari kehidupannya. Meskipun namja itu telah berubah menjadi dingin, ia tidak akan menyerah. Kyuhyun bertekad mengembalikan senyum manis orang yang dicintainya dan menjadikan miliknya. Apapun caranya. - He must BE MINE!

.

Rated : M (?)

Warning : Yaoi, M-Preg, Typo(s), Weird! Boring!

Disclaimer : SUNGMIN MILIKKU! FF INI MILIKKU!

.

No Bash! No Flame! No Plagiat!

Don't Like Don't Read

.

Previous Chapter

"Kau benar, dari awal aku memang menyukaimu dan merencanakan semua ini untukmu.." Kyuhyun mengungkapkan pengakuannya. "Aku mencintaimu Sungmin-ah, aku ingin memutuskan hubungan pertemanan ini dan memulai hubungan baru denganmu. Jadilah kekasihku.." pinta Kyuhyun pasti, tak ada keraguan lagi.

Sungmin memandang tak percaya akan kalimat demi kalimat yang barusaja terucap dari bibir tebal Kyuhyun. Tangannya perlahan mundur melepaskan diri dari sentuhan Kyuhyun. Ia meremas kain celana di bagian pahanya dengan mata melirik kesegala arah tak beraturan.

"A-aku.."

.

Chapter 7

It just my delusion. Hope you like it.

enJOY ~

.

.

.

Dua pria dengan setelah kerja rapi tampak berjalan di koridor sebuah apartmen sederhana tempat tinggal salah satu dari mereka. Beberapa langkah lagi, mereka akan sampai tempat yang dituju. Tak ada percakapan, keduanya terlarut dalam pikiran masing-masing.

PIP PIP PIP

Suara itu terdengar setelah Sungmin memasukkan beberapa digit angka untuk membuka pintu apartmen. Selanjutnya ia berbalik dan menemukan Kyuhyun dihadapannya, tersenyum hangat padanya.

"Terimakasih sudah mengantarku Kyuyun-ah."

"Aku yang seharusnya berterimakasih padamu Sungmin." jawab Kyuhyun, senyum tak luntur dari wajah tampan itu.

"Hmm, mau masuk dulu?" Sungmin mengangguk pelan dan memberi penawaran.

"Bolehkah?"

"Ya.. tentu saja.." sedikit memiringkan kepala, Sungmin menjawab sembari membuka pintu apartmen lebar-lebar.

Kyuhyun melongokkan kepalanya sebentar ke dalam tempat tinggal Sungmin. Matanya memperhatikan sekeliling hingga menemukan bunga mawar berwarna putih dalam vas kaca. Hatinya membuncah bahagia, Kyuhyun ingat persis itu adalah bunga yang ia berikan pada Sungmin.

"Masuklah," ucap Sungmin saat menyadari Kyuhyun tak bergeming dari posisinya di depan pintu, mengedarkan pandangan dalam apartmennya.

"Emm, kurasa lain kali saja. Ini sudah larut, kau pasti lelah. Beristirahatlah." tolak Kyuhyun. Bisa dilihat Sungmin mengernyitkan keningnya. Mungkin dia heran, perubahan muka Kyuhyun yang kini sedikit merona.

"Ohh.."

"Sebaiknya, aku pulang sekarang." ujar Kyuhyun sambil mengusap tengkuknya dan mundur teratur, meninggalkan Sungmin yang terheran melihat gerak-geriknya.

Kyuhyun memutar tubuhnya dan berjalan pelan, namun baru tiga langkah berlalu ia kembali berbalik membuat Sungmin menatapnya heran.

"S-Sungmin-ah," suara bass Kyuhyun terdengar di telinga Sungmin.

"Nde?"

Keduanya terdiam cukup lama. Kyuhyun menautkan pandangannya dengan Sungmin, berusaha menyampaikan rasa yang mungkin bagi namja cantik itu masih abu-abu.

"Saranghae.." ucap Kyuhyun disertai lengkung dibibirnya. Meskipun pelan, Sungmin dengan jelas menangkap apa yang dikatakan Kyuhyun.

"Aa-"

"Aku pulang dulu, sampai ketemu besok.." Tak membiarkan Sungmin menjawab, Kyuhyun berlari dan melambaikan tangan setelah jarak mereka cukup jauh.

"Hehehehe.." senyuman Kyuhyun terus terpancar di wajah indahnya saat meninggalkan apartmen Sungmin. Dalam hati ia berharap, semoga Sungmin mendapat mimpi indah malam ini. Bagi Kyuhyun, ini adalah malam terbaik selama 27 tahun hidupnya.

Mobil yang dikendarai namja yang tengah berbahagia itu barusaja melewati perusahaan, berarti tak lama lagi ia akan sampai di apartmennya. Sudah banyak lagu cinta Kyuhyun dendangkan selama perjalanan, hatinya berbunga-bunga jika mengingat malam bersama Sungmin tadi.

I'm Walkin' to the day.. I'm Walkin' to the day..

Alunan lagu khas yang menjadi nada dering handphonenya mengalun keras saat Kyuhyun bersiap keluar dari kendaraan warna hitam yang telah terparkir rapi di basement.

"Yeoboseyo.." ucap Kyuhyun menjawab panggilan tersebut seraya keluar dan menutup pintu mobilnya. Selanjutnya ia menekan tombol yang menimbulkan suara bipp dua kali, menandakan mobilnya terkunci aman dengan sendirinya.

"Kyuhyun Sajangnim." sapaan formal terdengar dari seberang telepon.

"Ah Kibum-ah, tak perlu seformal itu. Beri aku waktu sepuluh menit lagi, aku sedang dijalan. Nanti kuhubungi lagi." ujar Kyuhyun yang segera mematikan teleponnya sebelum berjalan menjauhi area parkir.

Sepuluh menit, waktu yang cukup untuk Kyuhyun sampai di kamarnya dan merebahkan diri di ranjang sebelum siap mendengar apa yang akan disampaikan detektif pribadinya itu. Namja berkulit putih itu melonggarkan dasi lalu melepas dan melempar asal pada ranjang yang tengah ditempatinya.

Kyuhyun menyamankan posisinya sebelum meraih handphone dan menghubungi Kibum karena pembicaraan yang tertunda tadi.

"Halo Kibum-ah. Bagaimana? ceritakan padaku semua yang kau tahu mengenai Lee Sungmin." Ucap Kyuhyun tak sabaran.

"Baik. Jadi dari peyelidikan yang sudah aku dapat, Lee Sungmin tinggal di Jepang selama 10 tahun belakangan ini. Dia menyelesaikan program studinya selama empat tahun dilanjutkan magang pada perusahaan properti yang selanjutnya menjadi tempat bekerjanya sampai tiga bulan yang lalu." jawab detektif itu.

"Hmm, ya aku sudah tau bagian itu.. Lalu?"

"Ya, ada. Selama di Jepang, Mmm.. Sungmin-ssi terlihat beberapa kali mengunjungi psikolog ternama disana. Saya kesulitan mendapat masalah apa yang tengah dialami karena kerahasiaan klien sangat dijaga. Tapi sepertinya Sungmin-ssi memiliki trauma. Terutama dengan laki-laki."

'Jika masalah itu rahasia, lalu darimana Kibum tau?' pikir Kyuhyun. 'Ahh, tentu saja dia tahu, itu kan memang tugasnya untuk mencari tahu.' lanjutnya membenarkan. Ia memutar kedua bola matanya menyadari kebodohan pemikirannya sendiri.

Apa detektif itu berbohong? Tentu tidak, walau sedikit berbohong tentu tak masalah. Mengenai konseling atau mungkin terapi yang dilakukan Sungmin memang benar adanya.

Kibum tak mendapat informasi apapun sebenarnya karena menjaga kerahasiaan klien memang kode etik para psikolog dimanapun berada. Lalu darimana ia tahu masalah Sungmin? Well, tentu saja dari pria bermarga Choi yang selama ini mengawasi Sungmin dari kejauhan.

"Trauma?" tanya Kyuhyun memastikan. Sungguh, ia tak mengerti. "Bagaimana bisa?" tanyanya lebih lanjut.

"Sungmin-ssi mengalami Post Traumatic Stress Disorder saat awal dia berada di Jepang. Mungkin karena kejadian yang dialami saat di Korea dulu. Karenanya, dia harus rutin melakukan konseling untuk mengurangi dampak pada kesehatan mentalnya."

Kyuhyun menganggukkan kepala pelan berulang, mencerna setiap kata yang ia dengar dari penuturan Kibum.

"Kejadian di Korea? Memang apa yang terjadi? Tadi kau bilang trauma dengan lelaki, jelaskan padaku."

"Mm, yaa.. Sebenarnya ini bersifat sangat pribadi, terlebih untuk Sungmin-ssi. Dia mengalami penindasan. Parahnya, dia pernah hampir dilecehkan oleh beberapa laki-laki. Mereka semakin menjadi setelah tahu Sungmin berorientasi seksual yang berbeda. Sungmin-ssi, dia homoseksual Kyuhyun."

"Dilecehkan?!" nada tak percaya terdengar dari mulut Kyuhyun. Air muka namja jangkung itu perlahan memerah menahan marah.

"Ya, dan mereka memperlakukan Sungmin-ssi dengan cara rendah. Biasanya mereka hanya mengancam untuk menjauhi gadis incaran atau kekasih mereka. Tapi pernah ada satu hari dimana Sungmin-ssi dipojokkan dan hampir.." Kibum menjeda ucapannya, lidahnya terasa kelu untuk melanjutkan.

"A-aku mengerti.." potong Kyuhyun. Ia tak mau mendengar apa yang terpotong ucapan sendiri. Membayangkan Sungmin menghadapi semua itu membuat lubang tak kasat mata di jantungnya.

"Dan sepertinya beberapa bulan sebelum ia mengundurkan diri dan pergi dari Jepang kejadian yang sama terulang.. Mungkin itu membangkitkan kembali traumanya kini." sambung Kibum.

Hening beberapa saat, mungkin masing-masing dari mereka mencoba berempati akan kejadian yang dialami namja manis itu.

"Hmm, Lalu?" jawab Kyuhyun.

"Yah, dia menguasai material art. Sungmin mendalami itu semasa kuliah, mungkin untuk pertahanan diri. Dia juga memiliki seorang ayah angkat di Jepang." terang Kibum lebih lanjut.

"Ada lagi?"

"Kurasa hanya itu yang kudapatkan.. Di Korea sekarang, ia memiliki apartmen di daerah Gangseo, walaupun sebenarnya dia memiliki rumah atas namanya dari keluarga, kalau tak salah Imonya yang telah meninggal."

"Ya, aku tahu itu."

"Sekarang ia bekerja di tempatmu kan?"

"Begitulah."

"Kenapa kau begitu tertarik dengannya Kyuhyun-ah?"

"Tidak ada hal khusus, aku hanya ingin tahu saja. Mengingat ia assistenku, aku hanya ingin tahu, itu saja." kilah Kyuhyun. Tentu, ia tak kan dengan mudah mau membeberkan alasannya.

"Baiklah, aku mengerti." jawab Kibum di seberang sana.

"Terimakasih informasi yang kau berikan Kibum-ah. Kurasa aku akan tutup telefonnya sekarang."

"Ya, itu sudah tugasku." jawaban Kibum mengakhiri pembicaraan mereka malam itu.

Kyuhyun melempar asal ponselnya di ranjang. Kenyataan yang didapat seolah menutupi bahagia yang sebelumnya ia rasa. Pikirannya kembali memutar bayangan tentang sosok bernama Sungmin.

"Hmm, trauma ya.." gumamnya sambil memejamkan mata. Percakapan dengan Kibum tadi entah mengapa membuatnya lelah. Ternyata, Sungmin juga memiliki trauma.

Kyuhyun tahu pasti bagaimana rasanya, karena ia juga pernah mengalami hal yang sama. Saat itu ia masih seorang anak yang beranjak remaja. Setiap minggu ia harus menemui psikolognya, menjalani terapi dan berusaha melupakan kejadian itu. Kejadian yang membuatnya sangat membenci sosok sang ayah hingga kini.

Dan, saat itu pula Kyuhyun mengenal sosok bernama Sungmin. Pada akhirnya, sampai saat ini, Kyuhyun tak bisa memalingkan hatinya untuk namja tersebut. Seseorang yang memberi kekuatan dengan senyum dan tawanya saat ia merasa terpuruk di dunia.

Sekarang, senyum itu sudah hilang. Alasan yang menjadi pertanyaannya sudah Kyuhyun dengar. Kali ini Kyuhyun akan bertindak lebih hati-hati memperlakukan Sungmin.

'Aku akan menyembuhkanmu, seperti dulu kau menyembuhkanku dengan hanya melihatmu, melihat senyummu, melihat tawamu. Aku tak akan memandangmu dari jauh lagi, Kyuhyun yang sekarang akan ada disisimu. Kupastikan kau, akan menjadi milikku Lee Sungmin.'

.

.

.

Sebenarnya, apa definisi dari sebuah kata trauma? Dalam istilah psikologi trauma mengacu pada pengalaman emosional yang menyakitkan, menyedihkan atau mengejutkan dan sering menghasilkan efek mental maupun fisik berkelanjutan.

Jika berbicara mengenai trauma, istilah Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) sangat sering terdengar yang merupakan gangguan kejiwaan berat. Hal itu bisa mengganggu kehidupan mereka yang mengalaminya kelak. Secara umum, gejalanya dibagi menjadi tiga macam.

Pertama, Reexperiencing. Disini mereka seperti mengalami kembali kejadian traumatis yang pernah dialami. Biasanya kondisi ini akan muncul ketika sedang melamun atau mendapati suasana yang mirip dengan pengalamannya. Fenomena lain juga dapat muncul seperti takut untuk tidur, karena begitu ia memejamkan mata peristiwa itu akan muncul kembali.

Kedua, Hyperarousal. Suatu keadaan waspada yang berlebihan, seperti mudah kaget, tegang, terlebih saat ada yang menyentuh bagian sensitifnya. Juga perasaan tak nyaman saat tidur, mereka sering terbangun saat tidur dan mimpi buruk yang mengganggu.

Terakhir, Avoidance. Seseorang akan selalu menghindari situasi yang mengingatkan pada kejadian traumatis. Jika tidak ditangani dengan benar, bisa jadi hal ini mempengaruhi kepribadian seseorang, merubah kepribadiannya.

Trauma bisa muncul saat kejadian yang situasinya sama terulang kembali. Meskipun telah mendapat pelatihan dari terapi, namun tetap saja berat untuk menghentikan kejadian buruk yang pernah terekam. Butuh orang yang mau mendukungnya untuk keluar dari itu semua.

Seperti itulah yang Sungmin selama ini rasakan. Sulit baginya mendapatkan tidur nyenyak di malam hari ketika bayangan buruk selalu menghantui. Perilaku refleksnya untuk menghajar orang yang menyentuh pundak, bagian tersensitifnya juga bagian dari usaha melindungi diri dengan material art yang telah ia pelajari.

Juga, usahanya menghindar dari situasi yang mengingatkan pada masa kelam itu selama ini berjalan dengan baik. Tapi sepertinya jiwa iba saat beberapa minggu lalu ia melihat wanita dalam bahaya membuatnya kembali menghadapi situasi serupa. Beruntung ada orang yang menyelamatkannya saat itu.

Ya, orang itu Cho Kyuhyun. Pria yang selama seminggu terakhir ini selalu ada di dekatnya dan membuat Sungmin merasa aman saat bersamanya. Hari-hari belakangan memang sering Sungmin lewatkan dengan atasannya itu. Tentu itu dilakukan diluar jam kerja. Sungmin akan selalu bersikap professional, mengesampingkan segala urusan pribadi saat bekerja.

"Hei, sudah lama menungguku?" namja itu mengagetkan Sungmin yang tengah melamun. Ia memposisikan diri duduk di hadapan Sungmin yang menjawab dengan gelengan kepala.

"Kau sudah pesan Sungmin-ah?" tanya namja yang tadi menjadi bahan lamunannya.

"Belum Kyuhyun, aku menunggumu."

"Benarkah? Well, terimakasih sudah menunggu pangeran tampan ini." ucap Kyuhyun narsis lalu mengerlingkan matanya. Hal yang sontak mengundang tawa seorang Lee Sungmin.

"Ahahaha.."

"Omo!" Kyuhyun membulatkan mata tak percaya. Baru kali ini ia melihat Sungmin tertawa lepas. Jantungnya berdegup tak terkendali hingga mulutnya refleks menyuarakan keterkejutan. Sungmin, sangat mempesona.

"K-kenapa Kyu?" tawa Sungmin berhenti seketika karena kagetnya.

"T-tidak, baru saja aku seperti melihat malaikat."sedikit tergagap Kyuhyun menjawab.

"Eh? Malaikat? Dimana?" mata Sungmin mengerjab lucu. Sesaat kemudian ia menoleh ke kiri dan kanan mencari makhluk yang Kyuhyun maksud.

"Di depanku." ucap Kyuhyun santai sambil menopang dagu dengan salah satu tangannya bertumpu pada meja. Matanya masih fokus memandang paras manis Sungmin.

"Huh?"

"Kau tampak seperti malaikat saat tertawa. Teruslah seperti itu." ujar Kyuhyun jujur.

BLUSH

Sesegera mungkin Sungmin memalingkan wajahnya. 'Tck! Bagaimana bisa mukaku memanas mendengar rayuan seperti itu?' rutuknya dalam hati, namun disisi lain ia juga merasa tersanjung oleh pernyataan Kyuhyun tadi.

Sikap Sungmin, terlihat sangat lucu dimata Kyuhyun. Ingin tertawa, namun hanya bisa dilakukannya dalam hati. Sekuatnya Kyuhyun menahan tawa menghasilkan senyum lebar yang terkembang sempurna dari bibirnya.

"Pelayan!" suara keras Kyuhyun membuyarkan kecanggungan dari perilaku salah tingkah Sungmin. Mata Sungmin tertuju pada seorang wanita muda yang menghampiri mereka.

"Anda sudah siap memesan Tuan?" tanya pelayan wanita itu ramah.

"Hmm, aku pesan bulgogi dan nokcha saja. Kau mau apa Sungmin-ah?"

"Samakan denganmu saja."

"Seperti yang kau dengar darinya." ujar Kyuhyun pada pelayan tersebut.

Pelayan itu dengan sigap mencatat dan mengulang pesanan kemudian berlalu setelah meminta mereka menunggu pesanan datang.

"Terimakasih kau mau menerima ajakanku makan malam ini Sungmin-ah.." Kyuhyun membuka pembicaraan.

"Hm? Aku tak bisa menolak kan?"

"Iya benar kau tak bisa menolak, ah tidak! kau tak boleh menolak."

"Masih ada tiga hari lagi."

Kyuhyun mengangguk. Bergumam sangat pelan hingga tak ada yang bisa mendengar selain dirinya. Tak ada percakapan lagi, bahkan sampai pesanan mereka datang. Keduanya menikmati hidangan yang tersaji dalam diam. Mungkin ingatan mereka kembali pada saat yang sama.

Apa sebelumnya kalian berfikir mereka adalah sepasang kekasih? Sayangnya, hal itu salah besar. Nyatanya, Sungmin tidak siap menjalin hubungan dengan siapapun. Namun seperti yang Kyuhyun tekadkan, ia harus bisa meyakinkan dan mendapatkan Sungmin.

Dan jadilah perjanjian yang Kyuhyun buat dengan Sungmin satu minggu lalu.

"A-aku.." Sungmin tak menyangka secepat ini. Ia tahu, Kyuhyun menyukainya. Tapi benar-benar diluar sangkanya namja itu memintanya menjadi kekasih saat ini.

"Maaf.."

Tidak, tidak bisa. Hubungan seperti ini, masih belum bisa ia terima. Mati-matian Sungmin menyangkal orientasinya. Pun laki-laki disekitar yang selama ini mengetahui dirinya berbeda, memperlakukan dengan buruk. Membuat takut, saat mereka menatap lapar dirinya.

"Tidak Sungmin, jangan katakan apapun. Dengarkan aku dulu." Kyuhyun menjulurkan tangannya terlentang ke depan. Sungmin memundurkan tubuh dan meremas tangannya sendiri dibawah meja.

"Lihat aku Sungmin, tatap mataku." Keseriusan terdengar dari setiap kata yang keluar dari mulut Kyuhyun. Perlahan Sungmin menuruti perintah namja dihadapannya takut-takut.

"Jangan katakan apapun sekarang. Aku tak akan memaksamu. Aku hanya minta satu hal, setelah itu kau boleh menentukan bagaimana selanjutnya. Kumohon.."

Sungmin menatap dalam mata Kyuhyun, tak tersirat niat jahat di dalamnya. Semua terasa begitu tulus membuat Sungmin tenggelam dalam orbs hitam pekat itu. Apa dirinya harus mengiyakan? Tapi ia juga penasaran, apa diinginkan namja ini darinya?

"A-apa?"

"Ijinkan aku, berada di dekatmu. Satu minggu, tidak! Sepuluh hari.. Ya, sepuluh hari kedepan aku tak ingin mendengar penolakan darimu. Biarkan aku mengisi hari-harimu."

"Tapi, kita ini.. namja." cicit Sungmin. Terlihat jelas raut bingung dan khawatir di muka manisnya.

"Lalu kenapa?" tanya Kyuhyun cuek.

"Kenapa?" ulang Sungmin tak mengerti. Ia menelengkan kepalanya. Sejujurnya, Sungmin menanyakan itu lebih pada dirinya sendiri.

"Iya, kenapa? Aku tahu diriku, aku mengenal diriku, dan diriku mengatakan aku mencintaimu Sungmin. Percayalah padaku. Tak ada yang salah dengan hubungan ini, tak ada yang salah dengan perasaan seperti ini. Jangan takut. Beri aku waktu untuk membuktikannya."

Sungmin memandang lama Kyuhyun, otaknya memproses kata-kata yang terlontar dari pria berzodiak Aquarius itu. Setengah hatinya membenarkan, tapi sebagian lain keukeuh menolak alasan tersebut.

"Kalau kau menerima tawaranku, raih tanganku. Kalau tidak, kau boleh pergi." Kyuhyun kembali bersuara, ini seperti taruhan. Dan tentu saja ia berharap menjadi pemenang.

Kyuhyun hanya bisa menundukkan kepala dan berdoa, berharap Sungmin meraihnya. Ia tak berani membuka mata.

SREEEEK

Bunyi gesekan kursi itu membuat Kyuhyun menahan nafas. Degub jantungnya semakin tak teratur, matanya yang masih menutup mulai memanas. Apa Yesung salah? Apa sebenarnya Sungmin itu normal, tidak seperti dirinya? dan ternyata semua ini sia-sia.

Hembusan nafas tertahan Kyuhyun keluarkan. Inikah akhirnya? Sungmin memilih untuk pergi. Usai sudah kisahnya. Cinta yang bertepuk sebelah tangan.

"Jadi, itu keputusanmu Sungmin.." gumam Kyuhyun lemah. Ia menarik kembali tangan kosongnya. Semakin erat memejamkan mata, menenangkan diri agar tak ada air yang terjatuh darisana.

Setelah tenang, perlahan ia mendongak dan membuka mata. Namun disana, ya disana.. Sungmin masih ada didepannya. Tersenyum lembut padanya. Apa ini halusinasi saja? Mata Kyuhyun sudah berkabut, tak salah jika ia berpikir demikian.

Suara tenor lembut Sungmin berhasil meyakinkannya. Namja manis itu masih dalam jarak pandang Kyuhyun. Hanya memundurkan kursi dan tidak pergi meninggalkannya. Terlebih untaian kata yang keluar dari bibir pinkish itu, kini kebahagiaan sepenuhnya menyelimuti Kyuhyun.

"Aku terima tawaranmu, Kyuhyun-ah."

.

.

.

Wanita berumur mendekati angka lima puluh itu tampak tengah sibuk melihat foto-foto seorang pria yang mengancam dirinya. Mengancam aspek keuangan wanita itu lebih tepatnya.

"Kau datang pada waktu yang tidak tepat sayang," ujarnya pada potret seseorang dalam lembar foto yang dipegangnya. Paras yang masih terbilang cantik diusianya sungguh tak sesuai dengan apa yang ada dalam hatinya.

Kim Yulwoo namanya. Seorang wanita berkelas yang penuh ambisi dan kecintaan pada materi. Segala hal akan ia lakukan, bahkan dengan cara yang kotor sekalipun untuk memperoleh keinginannya.

Api yang menyala dari korek dengan cepat membakar foto yang kini tergeletak hangus dalam sebuah kotak bernama asbak. Selanjutnya Yulwoo menyulut api untuk rokoknya sendiri. Menghisap asap, memasukkannya dalam ruang paru-paru sebelum mengeluarkan lagi lewat hembusan nafas.

Bisa terlihat kepulan asap keluar dari hidung mancungnya dan sela bibir bergincu merah yang sedikit terbuka. Tampaknya ia sangat menikmati barang yang memiliki kadar nikotin berbahan tembakau tersebut.

Tangannya segera beralih pada gadget dan mengetikkan beberapa kata disana. Hubungi aku jika kalian sudah melihatnya.

Seorang yang mendapat pesan tersebut mengangguk paham kemudian mengangsurkan pada kawannya.

"Kau yakin tempat tinggalnya disini?" tanya pria berkepala plontos itu tak yakin. Yang benar saja, apartmen ini terlalu sederhana baginya yang telah berkali-kali keluar masuk apartmen mewah menjalankan pekerjaannya.

"Tentu saja. Lihat! Itu dia." sahut pria berbadan gempal itu. Mereka mencocokkan orang yang dimaksud dengan foto ditangan mereka. Tak salah lagi, namja manis itu adalah incaran mereka. Namja bernama Lee Sungmin.

Dua pria mencurigakan itu terus mengawasi gerak-gerik Sungmin dalam jarak pandang aman tak terlihat. Pria yang bertubuh lebih kecil lalu meraih ponsel dalam sakunya dan menghubungi kliennya.

"Kami sudah melihatnya Nyonya."

"Bagus, sekarang lakukan pekerjaan kalian. Lenyapkan Lee Sungmin." Jawab wanita diseberang sambungan telepon member perintah.

"Baik Nyonya."

Panggilan terputus. Keduanya saling memandang dan menyeringai seram.

"Hidupmu tak lama lagi akan berakhir Lee Sungmin." ucap salah satu pembunuh bayaran disertai kekehan bersama.

"Benarkah? Kurasa nyawa kalian yang akan melayang." Sebuah suara menjawab mereka dari belakang.

Keduanya sontak menoleh kaget dan menemukan diri terkepung oleh beberapa orang. Mencoba melawan, tapi apa daya. Enam dibanding dua tentu bukan jumlah seimbang dalam perkelahian. Tak butuh waktu lama untuk melumpuhkan dua orang itu.

"Sudah, hentikan. Jangan sampai mati. Bawa ketempat biasa, lakukan introgasi pada mereka." ucap Siwon pada anak buahnya.

Sepeninggal anak buahnya, Siwon kembali memperhatikan Sungmin dan.. Kyuhyun. Ya, ada Kyuhyun disana. Sudah seminggu ini Siwon perhatikan selalu Kyuhyun yang mengantar Sungmin pulang. Samar, sebuah senyum terukir dari pria bertubuh atletis itu.

Setelah semua keributan yang terjadi reda, anak buahnya berangsur meninggalkan tempat itu. Tinggal Siwon yang tersisa. Rupanya ia kembali mengawasi Sungmin yang sepertinya sudah akan masuk dalam apartmennya. Kali ini rupanya Kyuhyun hanya mengantarkan sampai depan bangunan saja.

Bisa Siwon lihat, apa yang Kyuhyun perhatikan sama dengannya. Menunggu hingga lampu menyala dari apartmen Sungmin. Menandakan namja manis itu telah sampai peraduannya.

Siwon menunggu Kyuhyun pergi darisana sebelum ia juga berlalu menuju sebuah tempat yang menjadi tempat tinggalnya. Ia harus menyelesaikan masalah tadi.

"Bangunkan mereka!" perintah Siwon saat melihat dua orang yang tergeletak tak sadarkan diri di gudang rumahnya.

Bau-bauan menyengat mulai tercium di ruangan sempit dengan penerangan seadanya tersebut akhirnya berhasil membuat kesadaran dua orang yang pingsan tadi kembali dengan cepat. Tapi sayang, sepertinya nasib baik tak berpihak pada mereka setelah membuka mata.

"Katakan, siapa yang menyuruh kalian?" tanya Siwon yang berjongkok di depan mereka.

Keduanya membuang muka, mendengus remeh tak bermaksud menjawab pertanyaan yang diajukan.

"Baiklah, aku akan memberi kalian pilihan. Meregang nyawa pelan-pelan disini, atau memberi tahu siapa yang menyewa kalian. Untuk opsi kedua, tentu kalian akan dibebaskan." ujar Siwon santai.

Tampaknya dua orang keras kepala tetap tak tergugah oleh ancaman sekaligus tawaran tersebut.

"Kurasa, kalian lebih senang tersiksa ya.." gumam Siwon. Detik selanjutnya ia pergi keluar dan mengisyaratkan anak buahnya untuk masuk kedalam.

Suara teriak kesakitan terdengar nyaring di dalam sana. Berbagai alat tidak hanya melukai fisik, mental mereka pun turut dipermainkan.

Satu jam kemudian, Siwon kembali memasuki ruangan.

"Kalian masih ingin bermain?"

Keduanya menggeleng patah-patah. Nampak raut takut terpancar dari kedua bola mata mereka.

"Sekarang katakan padaku, siapa yang menyewa kalian?"

Keduanya tetap bungkam. Hal itu membuat Siwon gerah.

"Tck, sudahlah menyerah saja. Jika kalian ingin uang, aku bisa memberikannya pada kalian dan juga kalian bisa bebas setelah ini."

Dengan masih terengah dan meringkuk takut, keduanya menimbang tawaran Siwon.

"Huh, kurasa kalian masih ingin menikmati barang-barang ini." Siwon beranjak keluar ruangan. Namun suara teriak tertahan salah seorang penjahat kelas teri disana menginterupsi.

"B-benarkah? Kau akan membebaskan kami?"

"Tentu saja. Tapi jika kalian berani mengusik Sungmin lagi, takkan ada kesempatan kedua. Sekarang katakan padaku, siapa yang menyewa kalian?"

Keduanya saling memandang. Setelah mendapat jaminan bisa keluar dari sini, sebuah nama terlontar pelan dari bibir mereka. Siwon tersenyum kecut mendengar nama yang memang sudah sangat familiar baginya.

"Lepaskan mereka." ujar Siwon. "Di tempat yang jauh dari sini, pastikan mereka tak bisa kembali." lanjutnya berdesis pelan.

Sembari menggerutu Siwon mencari kontak nama di ponselnya. Tanpa basa-basi ia menjelaskan masalah yang terjadi. "Sepertinya wanita itu sudah mulai menyadari wasiat yang ditinggalkan direktur Kim."

"Waktunya tinggal beberapa bulan lagi Kibum-ah." ujar Siwon.

" Kau benar Siwon-ah. Jangan sampai wanita itu berhasil mengusik Sungmin dan Kyuhyun. Sudah cukup ia menghancurkan keluarga mereka." balas Kibum.

"Ya, kau benar. Apa kita harus memberi tahu Tuan Besar mengenai hal ini?"

Kibum menimbang segala kemungkinan yang terjadi kedepannya. Dan ia rasa memang belum saatnya masalah ini sampai pada Tuan Besar mereka.

"Kurasa tak perlu. Mereka masih aman dalam pengawasan kita."

"Oke, mari bekerjasama."

"Ya, tentu saja."

Siwon melenggang memasuki kamar setelah melihat mobil yang membawa dua pria tadi pergi meninggalkan kediamannya.

Merasa hawa yang panas, ia melepaskan kaos dan menampakkan tubuh padat berisi dengan abs tercetak seksi diperutnya. Meskipun usianya sudah memasuki angka empat puluh, tak ada pengaruh berarti pada tubuh namja berlesung pipit itu.

Tak lupa menekan-nekan sebuah remote mengatur suhu ruangan dari air conditioner yang memberi kesejukan. Baru akan merebahkan diri di ranjang, terdengar suara ketukan pintu menginterupsi. Dengan malas ia mengenakan kembali kaosnya sebelum membuka kamarnya.

Seorang pria langsung menunduk hormat melihatnya, ia menjulurkan tangannya yang membawa sebuah alat komunikasi.

"Ada apa?"

"Maaf tuan, ponsel ini daritadi berdering. Barang yang kami sita dari dua orang tadi." lapor salah satu anak buahnya.

"Hmm, berikan padaku."

"Kau boleh pergi." usir Siwon seraya menutup kembali pintu kamarnya.

Dilayar sana, muncul nama wanita yang menjadi dalang masalah hari ini. Ia memutuskan menjawab panggilan tersebut. Dapat Siwon dengar keterkejutan di seberang saat dirinya mulai berbicara.

Bantingan keras menjadi penutup pembicaraan. Handphone itu telah hancur setelah menghantam dinding ruangan. Nafas Siwon berderu cepat, rupanya ini tak bisa semudah rencana mereka.

'Sialan!'

.

.

.

To Be Continued

.

Annyeong.. #ngintip

Ada cast baru! #tunjuk2

Sepertinya saya tidak bisa pake KyuMin fokus terus. Soalnya mereka nggak tau apa-apa sih. Yang tau kan aku, iyalah kan aku yang bikin ceritanya!

PLAKK !

Oke, oke, jangan gampar! Tenang pemirsa tenang..

Sebenernya nggak PD mau post ini, 1 bulan menghilang.. T_T Maaf *bow

Harusnya ada 1 scene lagi, tapi TBC disini pun bole lah yaaa.. _

Uda ah, aku ga mau banyak ngomong lagi. Semoga kalian suka, dan jangan lupa jejaknya^^

Special BIG Thanks To :

Abilhikmah : Kyu udah semangaaat!

Imblacksmile : Nc mulu pikirannya! #getok

sissy : Ahh waee? #SiramBalik Ayoo terimaaa! Mingnya masih ragu tuh.. #miris

Fazar648 : Iya, saya juga dukung Kyuhyun! Hidup Kyu!

Phia89 : Nyoooo~ Nah itu dia! Aku juga ngrasa ada karakter mereka yang kurang tapi juga gak tau apa /.\ gimana doong

reaRelf : Iyaaa, kayak gitu pokoknyaa.. Pada mau KyuMin cepet bersatu ya? Aku juga TT

fitriKyuMin : Hai jess #Hug jangan culik anak orang seenaknya! #getok

Arum Junnie : yes, ini dilanjuut.. Maaf lama.. Makasih sudah mau baca dan ninggalin jejak yaa ^^

allea1186 : Iya, kasian Cho Kyu uda baik.. Hiks.. Ming anget kok ga dingin .

sider imnida : #cium

Guest : Digantung! Yeiyy!

PRISNA SPARKYU : Iya, ini udah dipercepat.. Hahagz, dasar mesum!

Adelia Santi : IIyaa, makasiiih.. Haha, Ming gak nolak kok.. Masih PDKT~

LauraRose14 : Iya, pastinyaa.. Kyu gak akan menyerah dapetin Ming~

shippo chan 7 : Iyaaa, gak nolaak kok ga nolaaak..

Lilin Sarang Kyumin : Ini next chapternyaaa.. Tadaaa~

Zefanya Amelia : Kalo si ilham gak dateng, meskipun di terror kayaknya gak mempan zef, hihi..

kmkyumin : Akhirnyaaa, lanjuuut jugaa.. hihi

Guest : Suruhannya orang.. Hoho, Iyaa, nanti diterima kok.. Kan ini FF KyuMin #plak Ini lanjuuut..

5351 : Iya, susah banget ya.. yang nulis juga susah nih.. #nangis Ini uda next~

cloudsKMS : Hehehee.. Sebenernya kan uda dijelasin traumanya di chapter 4.. Huhuks

wullancholee : eaaaa, kyuhyun plin plan yaa.. Iya uda ngebet, uda pada banyak yang nanyain NC.. Hiks.. aku kan polocc ga bica bikin NC #emutlollipop

gyumin4ever : akhirnyaa.. makasi uda nungu perjuangan kyuu

bunnyblack FLK 136 : Astaga mesumnya anak ini, napa pada nanyain NC semua TT

KyuMinDaughter137 : Hai juga, makasih yaa uda baca.. ^^

May moon 581 : Iyaa.. Gitu jadinyaa, pokoknya gitu deh.. Hahaha, Fighting!

cho adah joyers : uda sabar itu kyuhyun, 5 chapter bersabar dia..

zagiya joyer : Errrr, reviewmu panjang zagi.. Suka yang panjang" ya? Ihiiy~ :* makasi uda review ne..

BunnyEvil20 : Iya ini di next~ makasih

ShinJiWoo920202 : Engga apa apa kok engga apa apa.. Mingie STRONG! #eaa

bLueeeeWY : BERHENTI MENDESAH DI SETIAP FF KU! AAAAAAAAAAKRHH #frustasi

BabyMing : Aku gak pandai bikin flashmob.. Hiks TT

Yefah : Kyu lucu? :o Omo!

Chikyumin : nanana, sayangnya min belom mau terima.. Hihi, makasi sudah review

miyu : Semogaaa.. Amin!

mandakyumin : Hahaha, gpp.. aku juga lupa #lohh

kiran theacyankEsa : Selamat datang, makasih udah baca #tarikbalikMing iyaa, ini chap depannya #KibarBannerKyumin

Rere : Makasiiih sudaah bacaaa.. Iya, disini keluarga Ming yang sebenernya kuncinya.. #eaa kayaknya FF ini makin melebar deh.. hukc

antisider : selamaat dataang.. terimakasih sudah membaca.. iyaa, aku usahain edit, tapi kadang suka ada yang ngilang sendiri.. Semoga typo makin minim amin..

ChoLee KyuMinnie : Kasih minuman? Ohh! Yang di mobil! Ahaha aku sendiri lupa #plak Makasih yaa.. Ini uda dilanjut, maaf lama..

viachan92 : aku jugaa abis beroasee di kamar kyumin, jadi lama updatenya.. hwahwaha

rheeming : hyaaa.. #bekep jangan keras" nanti yang lain pada tau tuan besarnya siapa.. #kedip makasi ini uda dilanjut, hwaiting!

fariny : :o #angguk2 iya, nanti diterima kok.. lanjuut

sitara1083 : iya, saling dijaga.. kenapaaa yaa.. hihi.. udah aku munculin karakter baru tuh, semoga terjawab yaa..

eongdongi kheopeul 137 : Kyu emang tulus kok, hihi.. makasi sudah baca dan review, lanjutt

GaeMin137 : WOAAAAH, Makasih yaa uda ninggalin jejaak di setiap chapter #peluk Hiks, aku susah bikin moment nak #nangis

MinHyo137 : Tidak tidak, udah 5 chapter dy bersabar.. Ini tidak terlalu cepat.. Kalo dilama"in nanti reader lain ngehajar saya #jduagh

Park Min Rin : Dhienhie! Iyaaa, hiks.. di draft asli ada loh, gatau kenapa ini ilang. TT dimakan setan Kyu kayaknya.. huks.. Nih, aku kasih traumanya. Plus penjelasannya. Puas puas puass? #plak macem pelajaran aja itu jadinya #miris

Princess JOYELF 137 : -_-

thiafumings : yaa tuan besaar gittu, hihi.. iya, ini dilanjut maaf lama TT

anita ariestamaru : iyaa.. Kyu cowok kok, kan dia seme #ehh

Cho Meihwa : Idemu sebenernya mau aku masukin loh, tapi bohongan :p ahahah.. makasi uda review..

Az Zahra 137 : #IkutPandangLangit kapan ya #uhuk SWAN #uhuk lanjut..

Cho Kyuna : Yesshh.. Kyuhyun nekaat Yesshh!

Aegyeo789 : belom, belom.. belom jadi kekasih.. ada hubungannya pokoknya.. hihi.. makasih uda baca dan review..

Ahhh~ Sekian dari sayaa.. And Also For ALL SIDERS, Terimakasih sudah membaca tanpa jejak kalian #AkuRapopo

Makasih juga yang udah Mem FAV dan FOLL FF saya ini..

Saranghae ! #TeriakinAtuAtu

Last, Mind to REVIEW again? *bow

Kamsahamnidaaaa~