When Prince Have a Pretty Deer

Genre: Romace, Drama, Hurt/Comfort

Rating: T

Lenght: Chapter

Main Cast:

Lu Han

Se Hun

Pairing: Hunhan and other

Warning: Yaoi,Ooc,Typos,geje,ect

Desclaimer:

Fanfic ini adalah karya asli saya, muncul dari otak saya berdasarkan pengalaman pribadi saya. Saya hanya meminjam nama member EXO dan beberapa karakter serta orang terdekat mereka. Sepenuhnya mereka adalah milik Tuhan YME.

NO PLAGIAT

Summary:

Ini kisah tentang kehidupan putra mahkota Oh Sehun dari Korea. Putra Mahkota Sehun terkenal tampan, cerdas, tenang tapi dingin, cuek dan terlihat anti sosial. Sebagai remaja belia wajar bila ia melakukan 'pemberontakan' pada aturan istana. Untuk mengatasi pemberontakkannya kali ini, raja Oh Hyun memberikan syarat padanya. Apakah syarat itu?

.

.

.

Anyyeong...saya datang lagi dengan hunhan

Kali ini saya bawa cerita kerajaan modern Korea. Terinspirasi dari dua drama korea Princess Hours dan King 2 Heart.

Ini ada penjelasan tapi agak ribet. Sebenarnya di korea kan udah gag ada monarki, tapi di sini kita anggap masih ada yaitu monarki konstitusional. Untuk kepentingan cerita saya buat marga anggota keluarga kerajaan yang sedianya 'Lee' menjadi 'Oh'. Setting tahunnya 2010. Bentuknya sebenarnya bukan kerajaan melainkan kekaisaran, tapi disini tetap disebut kerajaan. Formalitas kaisar itu Pyeha, tapi kalo pakai bahasa Indonesia tetap raja biar gag ribet nulisnya. Gelar pangeran mahkota hwangtaeja, bukan hwangseja seperti zaman kerajaan. Formalitas PM Jeonha. Saya mohon pengertian para reader sekalian.

Thanks buat Talita Mong dan Siti Fatimah atas requestnya...

Oke, selamat membaca^_^

HanPutri Present©

When Prince Have a Pretty Deer

PROLOG

.

.

.

Sejarah Keluarga Kerajaan sejak 1945

Tahun 1945: Setelah Perang Dunia II, keluarga kerajaan diaktifkan kembali.

Tahun 1990: Putra Mahkota Oh Won menikahi artis Seo Ji Hyun, yang menjadi Putri Mahkota.

Tahun 1991: Pangeran Oh Hyun (adik Oh Won) menikahi Lady Shin.

Tahun 1992: Pangeran Oh Hyun dikaruniai seorang putri, yang bernama Sehee.

Tahun 1994: Putra Mahkota Oh Won dikaruniai seorang putra, bernama Junhyun. Pangeran Oh Hyun dikaruniai seorang putra, bernama Sehun.

Tahun 1996: Putra Mahkota Oh Won beserta Putri Mahkota Ji Hyun dan Junhyun meninggal dalam kecelakaan mobil. Adiknya Pangeran Oh Hyun menjadi Putra Mahkota setelah kematian kakaknya.

Tahun 1999: Raja Seongjo, ayah dari Pangeran Oh Won dan Oh Hyun, meninggal. Putra Mahkota Oh Hyun menjadi Raja Korea.

Tahun 2001: Oh Sehun menjadi Putra Mahkota.

Tahun 2008: Putri Sehee keluar istana untuk meneruskan studi S1 di Inggris.

Tahun 2009: Oh Sehun memasuki sekolah khusus istana yang diperuntukkan untuk anggota keluarga kerajaan dan keluarga pejabat istana.

Tahun 2010: Oh Sehun meminta sekolah di luar istana. Ia ingin bersekolah di SM Art School di bidang dance.

AUTHOR POV

Di sebuah ruangan yang ada di istana, raja Oh Hyun dan permaisuri Shin beserta ibu suri Hyang sedang membicarakan hwangtaeja Sehun yang melakukan pemberontakan lagi.

"Pyeha, apa sebaiknya kita tolak permintaan Hwangtaeja yang satu ini?" permaisuri Shin memberikan pendapat pada raja Hyun.

"Kalau kita melakukannya, dia pasti akan melakukan hal nekat lainnya" raja mengeluarkan suara.

"Tapi ini sulit. Hwangtaeja belajar di istana saja masih mendapat pengaruh dari luar, apalagi bila dia belajar di luar. Mohon dipertimbangkan kembali" kali ini ibu suri yang bersuara.

"Itu juga menjadi pertimbangan saya ibu. Semua itu karena kecanggihan teknologi saat ini. Tetapi ada hal lain yang lebih saya khawatirkan" ujar raja Hyun.

"Apakah yang menjadi pemikiran anda, Pyeha?" tanya permaisuri.

"Pihak oposisi terhadap istana yang melancarkan aksi diam-diam lebih berbahaya permaisuri. Hwangtaeja mungkin tidak menyadarinya, dia masih terlalu muda dan pada dasarnya dia memang acuh pada hal semacam ini. Perhatian publik pada hal-hal yang dilakukan taeja akhir-akhir ini juga bisa menjadi perhatian mereka" jelas raja Hyun.

Ibu suri dan permaisuri termenung setelah mendengarkan penjelasan raja Hyun.

"Maaf paduka, saya menyela" seorang namja yang terlihat lebih tua dari raja Hyun masuk ruangan tersebut.

"Ah, sekretaris Lee bagaimana pendapat anda tentang aksi Taeja kali ini?" tanya raja Hyun pada sekretaris Lee, sekretaris istana, orang nomor dua di istana.

"Menurut saya paduka, akan lebih baik bila menuruti keinginan Taeja. Bila kita menolaknya, pasti Taeja akan lebih berontak dan menjadi perhatian publik. Untuk masalah keamanan Taeja di luar istana, kita bisa menggunakan jasa bodyguard" terang sekretaris Lee.

"Tapi bukankah Hwangtaeja tidak suka bila dikawal. Dia tidak suka dengan perlakuan yang mencolok dan mengekang kebebasannya" permaisuri menyela.

"Saya sudah memikirkan hal itu, Hwanghu Mama. Kita bisa meminta bantuan tuan Wu dari Cina untuk menghindari hal yang tidak kita inginkan dan yang tidak Taeja kehendaki" raja, permaisuri dan ibu suri terkejut dengan penuturan sekretaris istana.

"Apa maksud anda sekretaris Lee?" tanya raja Hyun.

"Taeja tidak suka hal mencolok. Saya rasa bila pengawalnya hanya satu Taeja tidak akan keberatan. Satu orang pengawal dari tuan Wu bisa mewakili sepuluh pengawal istana. Lagi pula kemampuan pengawal dari tuan Wu sudah teruji, Pyeha" terang sekretaris Lee.

"Hmmm, pengawal bayaran. Ini menarik, tapi apa tuan Wu bisa memenuhi permintaan kita?" tanya raja Hyun lagi.

"Saya sudah menghubungi beliau, Pyeha. Beliau sudah menyanggupinya" ucap sekretaris Lee.

"Bagaimana bila Hwangtaeja tetap tidak mau?" tanya ibu suri.

"Saya akan memaksanya dengan peraturan yang ada ibu" jawab raja Hyun.

.

Paviliun Putra Mahkota

"Bagaimana Jeonha? Apa keinginan anda kali ini dikabulkan?" tanya seorang dari seberang.

"Itu terdengar menggelikan Kim Jong In. Bicaralah seperti biasa di luar istana. Aku tidak terbiasa kalau kau jadi seformai itu" protes seorang dengan boneka beruang di pangkuannya.

"Arraseo. Jadi bagaimana Sehunnie? Apa keinginanmu untuk pindah sekolah terkabul?" tanya namja yang bernama Jong In.

"Molla. Yang Mulia masih memikirkannya. Aku iri padamu yang bebas memilih sekolah dan tidak ada peraturan menyebalkan yang mengikatmu" tutur namja bernama Sehun yang tak lain adalah putra mahkota.

"Kalau permintaanmu ini tidak terkabul apa kau akan kabur lagi?" tanya Jong In.

"Aniyo. Aku tidak mungkin menggunakan cara lama. Ya kalau nekat aku akan menggertak mereka dengan niat bunuh diri" jawab Sehun santai.

"Nan michiseo!? Kau ingin membuat orang seantero Korea menangis histeris karena putra mahkota kebanggaan mereka mati konyol, eoh?" Jong In terkejut dengan pernyataan Sehun.

"Pabbo. Aku hanya bilang kalau nekat dan itu hanya gertakan. Aku juga tidak sebodoh itu Kkamjong" jelas Sehun.

"Kureyo, IQ mu tidak mungkin menjadi jongkok hanya karena ingin pindah sekolah" ujar Jong In.

"Yang Mulia akan menjawabnya besok pagi di paviliun ibu suri. Jadi doakan aku, ne" pinta Sehun.

"Ne ne, Jeonha" sambungan telepon itu terputus

.

Beijing, Cina

"Tao tolong panggilkan dia kemari!" pinta seorang namja tampan berperawakan tinggi menjulang bak tiang listrik.

"Baik Kris ge" jawab namja bermata panda, Tao pada namja bernama Kris itu.

.

"Kali ini kau ada tugas. Tapi lumayan sulit dan rumit" tutur namja tinggi tadi.

"Apapun itu aku siap Kris" jawab namja dihadapan Kris.

"Besok kau terbang ke Korea. Klien kita kali ini adalah keluarga kerajaan.

"HAH? Siapa tadi?" tanya namja itu kaget.

"Keluarga kerajaan, lebih tepatnya putra mahkota Oh Sehun. Menjaganya dari bahaya mudah saja, tapi prosedur yang diminta istana cukup rumit dan mungkin kau akan menolaknya kalau saja aku belum menandatangani kontrak kerja" jelas Kris.

"Memang apa yang rumit? Bukankah tugasku hanya menjaganya saja" tutur namja itu.

"Iya, tapi masalahnya ini" Kris menyodorkan sebuah surat pada namja tadi.

"Kau gila! Yang benar saja?" namja itu terlihat sangat terkejut.

"Itu yang mereka minta dan aku tidak menerima penolakan" tukas Kris.

.

Paviliun ibu suri

Pagi ini sesuai janji raja Hyun, ia akan menjawab permintaan Sehun di paviliun ibu suri saat acara rutin memberi salam pagi pada ibu suri.

"Taeja, apa kau serius dengan permintaanmu kemarin?" tanya raja Hyun.

"Saya tidak punya alasan untuk tidak serius, Pyeha" jawab Sehun dingin dan tenang.

"Aku akan mengabulkan permintaanmu untuk belajar di luar istana" tutur raja Hyun.

"Jinjja?!" tanya Sehun kelewat antusias.

"Taeja, bisakah anda melihat dengan siapa anda bicara!" permaisuri memperingatkan Sehun.

"Ne, Uhma Mama" jawab Sehun patuh.

"Aku akan mengabulkannya dengan syarat" ucap raja Hyun mengejutkan Sehun.

"N-ne? Syarat apakah itu, Pyeha?" tanya Sehun penasaran.

"Sesuai hukum istana usiamu itu sudah layak untuk memenuhi aturan ini Taeja" raja memberikan selembar surat pada Sehun.

"MWO? WAE? Apa tak ada syarat lain? Ini, argh!" Sehun frustasi dengan isi surat itu.

"Taeja!" permaisuri kembali mengingatkan.

"Keputusan ada di tanganmu Taeja" tutur raja Hyun kalem.

.

Incheon Airport

"Ah, akhirnya sampai juga" ucap seorang dengan paras cantik, rambut panjang terurai, ia mengenakan dress putih selutut dan membawa sebuah koper besar.

"Jeonha, saya datang" gumamnya.

TBC

Bagaimana? Tertarik?

Kalo berminat dengan chapter berikutnya mohon reviewnya ya...^_^

Gamsahamnida

HanPutri