Wolfme

Main pairing: KrisHop

Rate: T

Genre: Wolfau, Romance, M-preg

Warning!: boyxboy, Yaoi.

.

Siang itu udara sangat panas, sebuah rumah kecil yang tak layak pakai di tengah hutan, terlihat seekor serigala coklat besar berjalan mondar-mandir mengankut kayu dengan rahangnya. menjatuhkannya di depan rumah lalu ia berlari pergi dan kembali lagi membawa barang yang sama.

" Hah... " tubuhnya menyusut dan menampilkan sosok pria tinggi telanjang mengusap keringat di pelipisnya.

Di belakangnya, seekor serigala putih salju sebesar manusia berjalan hati-hati dengan membawa beban di punggungnya, pria itu segera menghampiri serigala putih salju itu dan melepas beban persediaan makanan di punggungnya.

" bagaimana rumahnya? apa itu nyaman? " tanya sang serigala putih yang juga menyusut menjadi sosok manusia yang lebih kecil dari sosok serigalanya, pria tinggi di sampingnya tersenyum.

" ya... sangat nyaman, kita akan tinggal di sini sampai anak-anak kita lahir " jawabnya, namja mungil di sampingnya tersipu malu dan mengelus perutnya yang besar, dia hamil, usia kehamilanya sudah 6 bulan 2 minggu, tinggal menghitung beberapa minggu lagi akan segera melahirkan.

Beberapa bulan lalu Suho sempat stres takut tak bisa menjaga kehamilannya seperti sebelumnya, beruntung kris ada di sampingnya mengingatkan dia akan selalu menjaga dan melindunginya, Suho percaya dan merasa tenang bila aroma kris ada di sekitarnya yang menandakan orangnya juga berada di sana, dia tidak bisa mengandalkan indra penglihatanya, ingat!

Sejak Suho Hamil 2 bulan, kris berusaha keras mencari tempat tinggal yang baru, mereka tidak akan membiarkan sang bayi tidur di dalam gua ( tempat tinggal suho dulu ) yang lembab dan pengap itu akan mengangu pernafasan. berhari-hari mencari akhirnya kris berhasil menemukan tempat ini yang masih kawasan packnya, tempatnya cukup jauh, di tengah pedalaman hutan yang tak mungkin seorang hibrida melintas, kebanyakan hewan liar para tetangga mereka, tapi mereka tidak peduli, selama mereka tak merugikan.

Rumah kecil dekat sungai tepat permintaan suho, suho sangat menyukai air dan kris sengaja membangun rumah dekat sungai, rumah itu belum selesai di bangun. hanya dapur dan kamar tidur yang bisa di pakai, Suho tidak keberatan yang penting punya tempat untuk istirahat tidak seperti kemarin, ia terpaksa menginap di luar karena perjalananya masih jauh menuju kemari.

" apa kau mau mandi dulu? setelah itu kau harus istirahat, biar aku semua yang menyelesaikan ini " kata kris, tanpa mendapat persetujuan dari suho, kris langsung mengendong suho dan menempatkanya di pinggir sungai.

" wow " seru suho kaget, kakinya menyentuh air sungai yang dingin. " kris... bisakah kau menangkap buaya untuk makan malam kita? " pinta suho, kris mengangkat sebelah alisnya bingung. 'nyidam aneh pasanganya kambuh' pikirnya.

" sungai ini tidak ada ikanya... " jelas suho yang mengerti kris tidak tahu maksudnya.

" wow " kali ini kris yang berseru kaget, pasanganya memang ajaib, dia tidak bisa melihat tapi suho punya kemampuan melihat dengan mata hatinya, semacam indra ke 6 mungkin?. sungainya memang tenang tapi tak ada satupun mahluk bersirip terlihat di dasar sungai, kris heran kemana semua ikanya, hanya ada beberapa buaya sedang berjemur dengan mulut menganga di pinggir sungai tidak jauh darinya.

" oke... akan masak apa buayanya? bistick, steak, pangang, atau sup? " candanya kemudian mereka tertawa.

Setelah menyelesaikan Sesi mandi sekaligus berburu, Suho terkapar di tempat tidur kelelahan setelah melakukan perjalanan jauh seharian di tambah perutnya yang besar membuat ia mudah lelah berkali-kali lipat, kris membiarkanya istirahat sementara ia memperbaiki rumah sebelum malam tiba.

Malamnya mereka makan daging buaya yang sore tadi tangkap, rasanya tidak beda jauh dengan daging sapi hanya saja agak anyir, beruntung Suho tidak muntah, kalau sampai muntah ia bingung Suho akan di kasih makan apa, mengingat tempat tinggal barunya 10 kali lebih sepi tak ada satupun hewan yang berkeliaran. sebenarnya kris heran kenapa di tempat ini tak ada satupun mahluk hidup selain buaya, apa tempat ini bahaya sehingga para binatang tak mau menghuninya? padahal tempat ini sangat nyaman dan hijau.

.

Skip
.

2 minggu berjalan cepat, 2 minggu pula mereka menempati rumah barunya dan 2 minggu itu juga mereka hanya mengomsumsi daging buaya tentu di selengi sayur, dan 2 minggu usia kandungan Suho sudah mendekati persalinan, ia hanya bisa mondar-mandir di dalam rumah tidak pernah keluar rumah sementara kris sedang (mencoba) pergi berburu, walau setiap pulang ia hanya membawa daging buaya yang ia tangkap depan rumah, Suho tak pernah mengeluh dengan apa yang kris bawa, karena mereka memiliki keterbatasan yang indentik, Suho sangat memaklumi kekurangan pasanganya.

Suho mengeliat-liat di tempat tidur, perutnya mendadak kram dan punggungnya sakit.

" Kris... " seru suho lemah, megoyangkan tubuh pasanganya yang tidur di sebelahnya. Kris yang mendengar rintuhan Suho segera membuka mata dan segera bangkit.

" apakah sudah waktunya? " tanya kris panik, suho tidak menjawab ia merintih kesakitan.

" bagaimana ini? aku harus panggil ibu, tapi ibu ada di pondok dan itu sangat jauh " ucapnya makin panik tidak tahu apa yang harus ia lakukan, kris memang tidak tahu hal-hal yang berhubungan dengan persalinan.

" KRIS! " Suho berteriak kesakitan sekaligus kesal dengan pasanganya yang tidak tahu apa-apa. " PERGI! " bentaknya, Kris membeku ia pikir Suho mengusirnya.

" tapi Su-"

" pergi... bayi tidak mau lahir jika ada yang lihat " ucap Suho frustasi. Kris kalang kabut dan segera berlari keluar, menutup pintu kamar mereka.

Ia bersandar di depan pintu menunggu Suho menyelesaikan perjuanganya sendirian. setiap serigala melahirkan pasanganya atau siapapun tidak di izinkan ada di sekitarnya karena di angap ancaman.

Kris mondar-mandir panik bingung apa yang harus ia lakukan, semua persiapan untuk bayi sudah ia siapkan sejak jauh-jauh hari, apa ia perlu menyiapkan makanan untuk Suho? tapi hari pertama puasa dan Suho tidak memerlukan apa-apa.

Sebentar lagi ia akan menjadi ayah, menjadi alpha dalam keluarganya, rasanya seperti mimpi memiliki keluarga sendiri tanpa campur tangan keluarganya. Kris terdiam...
Ia ingat tujuanya, Kris harus tangung jawab untuk pack tuanya, haruskah ia lakukan ini? tapi bagaimana dengan Suho? dia pasti tidak akan menyetujuinya.

Andai anaknya kembar mungkin ia akan mengambil salah satunya tanpa persetujuan Suho.

Nguuu...

Suara rengekan lemah menyadarkan Kris. Kris bangkit berdiri dan hampir berlari menerjang pintu kamar mereka tapi urung ingat Suho tak akan menerima kehadiran siapapun.

Kris menangis, menangis bahagia akhirnya anaknya lahir ke dunia, dari suaranya ia menduga lebih dari satu, Kris mulai menghitung jarinya memikirkan nama untuk bayinya tapi ia kebingungan bayinya akan di namainya siapa karena belum tentu mereka laki-laki semua atau perempuan semua, bisa jadi itu laki-laki dan perempuan.

" bodoh... " gumamnya pada diri sendiri dan tersenyum-senyum sendiri.

.

Malam harinya...

Kris berjalan mengendap-ngendap memasuki kamar mereka, ia penasaran ingin melihat bayi mereka selagi Suho tidur, tidak mungkin ia lakukan saat Suho terjaga, serigala yang baru memiliki bayi lebih ganas dari biasanya bahkan ia tidak mengenal pasanganya sendiri, dia akan kembali seperti semula setelah beberapa minggu melahirkan, tapi sepertinya Kris tidak sabar dan diam-diam mendekati mereka.

Di lantai kamar mereka, serigala berbulu putih tidur meringkuk di kelilingi banyak selimut, bulu-bulu kecil berwarna coklat, abu-abu dan krem meringkuk di perutnya. itu bayinya. Kris mengamati bayinya dan mengambil salah satunya paling besar di antara bertiga berwarna abu-abu dan membawanya keluar, menutup pintu sepelan mungkin agar Suho tak menyadarinya.

Ia terpaksa melakukanya sekarang selagi Suho tidur karena kelelahan dan lagi ia tidak ingat jumplah bayinya.

Kris tersenyum menatap bayi dalam pelukanya, matanya masih tertutup. " hei, boy~ " ucapnya setelah tahu dia anak laki-laki. " aku akan mengantarmu ke tempat kakek dan nenek. Dady tidak membuangmu, justru dady menyanyangimu, kau akan lebih baik tinggal dengan mereka. " ucapnya sembari menangis.

membungkus bayinya dengan selimut lalu meletakanya di lantai, Kris sendiri bertransformasi menjadi serigala lalu membawa buntalan selimut berisi pup dalam giginya. Ia berlari keluar ke tempat pack tuanya, Kris berfikir meninggalkan Suho semalaman tidak akan berbahaya.

Kris berlari kencang menerobos hutan menjaga hati-hati bayinya agar tidak jatuh, beruntung anak ini sangat penurut tidak rewel jadi tidak menarik perhatian mahluk-mahluk buas di sekitarnya. dalam 3 jam berlari kencang akhirnya ia sampai di desa pack tuanya.

Nafasnya terengah-engah, ia melepas bayi dalam moncongnya lalu bertransformasi kembali menjadi hibrida. mengendong bayi dalam pelukanya, Kris berjalan ke rumah tempat tinggal alpha.

" Yifan? " belum mengetuk pintu ia sudah di sambut ibunya.

" mom... " ucapnya haru lalu memeluk ibunya, ibunya terkejut melihat sesuatu di gendongan putranya.

" apa itu? seperti bayi...? " tanyanya penasaran, di lihat itu sangat kecil tapi berbulu. tidak mungkin itu seekor kucing.

" ini anak kami... " jawab Yifan, ibunya melotot kaget. " sesuai janjiku untuk meneruskan pack. biar putraku yang mengantikanya. " jelasnya. Mrs. Wu terisak lirih tidak menyangka putranya akan menyerahkan anaknya. ia memang di beban meneruskan pack sebagai keturunan satu-satunya keluarga Wu. tapi Yifan tidak mau karena ia memiliki kekurangan, padahal maksud ibunya ia harusnya mengambil alih dan melatih kemampuanya dan menikahi Jessica untuk menutupi kekuranganya, sayangnya Yifan tidak mau dan lebih memilih Suho.

" kenapa kau menyerahkanya sekarang? biarkan dia merasakan kasih sayang orang tuanya " kata mrs. Wu. Yifan mengeleng dan tersenyum miris. " sebagai alpha sempurna... dia pasti tidak ingin memiliki orang tua cacat " jelasnya membuat mrs. Wu tersedak dalam tangis dan memeluk putra satu-satunya, tanpa mereka sadari mr. Wu atau alpha besar menatap mereka dengan tatapan miris.

" aku harus kembali... Suho sendirian di rumah " kata Yifan setelah melepas pelukan ibunya. " di mana tempat tinggal kalian? aku akan sering mampir kesana bersama Luhan " tanya mrs. Wu.

" aku tidak tahu nama tempatnya, tapi yang jelas dekat sungai dan banyak buaya " jawabnya.

BRAK

Yifan dan ibunya terkejut menatap alpha di depanya dengan wajah murka. " apa katamu?!" serunya keras, Yifan mengira ayahnya marah karena ia tidak bisa meneruskan klanya langsung. " kau bilang kau tinggal di sungai buaya?! " bentak ayahnya murka, Yifan hendak mengoreksi tapi alpha Wu melanjutkan " tempat itu bukan wilayah kami " jelasnya.

Deg

Yifan membeku. " tempat itu sudah di klaim pack choi 5 bulan yang lalu " jelas ayahnya. tanpa menjelaskan lebih rinci, Yifan tahu ucapan ayahnya, ia menyerahkan bayinya pada ibunya lalu berbalik bertransformasi dan berlari kencang kembali ke hutan, alpha Wu juga melakukan hal yang sama dan mengejar Yifan berlari ke hutan.

Tahu ini sesuatu hal yang berbahaya (karena suaminya tidak akan berubah ke wujud aslinya jika tidak ada musuh) mrs. Wu berteriak. " LUHAN! " bersamaan dengan teriakanya bayi di gendongannya mulai menangis.

" ada apa bi? " tanyanya panik tergopoh-gopoh menghampiri bibinya, terlihat ia baru bangun tidur dengan rambut acak-acakan dan wajah mengantuknya. matanya melebar melihat bayi menangis di gendongan bibinya " itu-"

" alpha dan Yifan berlari ke sana " kata mrs. Wu panik jarinya menunjuk hutan yang gelap gulita. Luhan mengerut bingung " Yifan memasuki kawasan pack Choi "

" SHIT! " umpat Luhan dan membuang pakaianya lalu bertransformasi dan berlari kencang menerjang hutan menyusul alpha dan Yifan.

.

TBC

Akhirnya di lanjut setelah hiatus selama setahun -_-, ff ini nanti akan di seling ff lain yang belum kelar jadi jangan minta update cepet.