Title : Sherlock Holmes Untuk Scorpius

Summary : Demi menyenangkan Scorpius, James memaksa Albus menjual novel-novel Sherlock Holmes yang dimilikinya.

Disclaimer : Harry Potter hanya milik JK Rowling. Novel Sherlock Holmes yang disebutkan adalah kepunyaan Sir Arthur Conan Doyle.

.-.-.

Chapter 1

.-.-.

"Al, kau punya novel Sherlock Holmes?"

Albus mengalihkan matanya dari The Quibbler. Dia merasa terusik dengan kemunculan kakaknya yang tiba-tiba. Hanya kepala dan sebagian tubuh James yang tampak dari pintu kamar Albus.

"Ya, aku punya," jawab Albus singkat.

James masuk. Dia tampak lega.

Albus mengerti bahwa sang kakak akhir-akhir ini memang sibuk dan capek. Ujian untuk tahun ketujuh di Hogwarts memang sungguh melelahkan. Ini masih semester awal tapi James sudah tampak seperti orang habis ditampar Hippogriff kemudian diinjak anjing berkepala tiga. Rambut hitamnya bahkan lebih awut-awutan dan tak keruan daripada rambut Albus digabung rambut berantakan ayah mereka sekaligus. Seringai jahil James sudah jarang tampak di wajahnya.

"Harganya mahal, ya?" tanya James lesu.

"Begitulah," jawab Albus. Dia tak beranjak dari kursi malas dekat tempat tidurnya. Bocah lima belas tahun itu berniat meneruskan membaca majalah di tangannya ketika James bertanya lagi.

"Berapa harganya?"

Albus menurunkan The Quibbler. "Aku lupa harga aslinya. Kebetulan aku beli waktu ada diskon besar-besaran," Albus menyebutkan toko buku Muggle yang biasa disambanginya. Bocah bermata hijau itu memang pendiam dan gemar membaca.

"Kau mendapatkannya hanya dengan harga segitu?" James terbelalak.

"Iya. Harga novelnya jika tidak didiskon bisa mencapai lima kali lipatnya."

"Aku beli, oke?"

Kecurigaan Albus terbukti. Tidak mungkin James mendadak penasaran tentang sesuatu tanpa alasan. "Kau bisa meminjamnya, kok," tolak Albus, heran. Dia mengedikkan kepalanya ke tumpukan buku di sudut kamar. Untung saja ada libur seminggu jadi Albus, James, Lily dan banyak anak Hogwarts lain bisa pulang ke rumah. Albus jadi bisa membersihkan koleksi buku-bukunya dari debu.

James melangkah dengan gontai. Dia duduk di tepi tempat tidur adiknya. "Aku mau memberikannya ke Scorpius," ujar James jujur.

"Lho?" Albus memusatkan perhatian pada James.

"Kau tahu kan kalau aku lemah dipelajaran Ramuan? Selama ini Scorpius membantuku jadi aku bisa lulus dalam pelajaran itu," terang James.

"Aku tahu dia jadi tutor-mu," balas Albus.

"Scorp pintar Ramuan. Dia bahkan masuk kelas Advanced Professor Snape. Kau tahu sulitnya minta ampun untuk bisa bergabung dengan kelas elit itu," lanjut James. Wajahnya memelas.

"Terus…" Albus memandang James. "Apa hubungannya Scorp dengan Sherlock?"

"Scorp bilang dia ingin baca novelnya," jawab James. Draco Malfoy nyaris terkena serangan jantung ketika Scorpius muda menunjukkan ketertarikannya pada literatur Muggle. Scorpius gemar membaca novel-novel karangan penulis non-penyihir. Draco selalu melengos tiap kali melewati rak buku khusus untuk Scorpius dimana sebagian besar isinya adalah buku karangan Muggle. Albus dan James terbahak-bahak tiap Scorpius menceritakan hal ini pada mereka.

"Belikan saja," usul Albus enteng.

"Masalahnya…" bisik James merana, "…aku sedang bokek. Duitku habis untuk beli bahan ramuan, buku, perkamen dan tinta. Kelas Tujuh merampok Knut, Sickle dan Galleon dari dompetku."

James menatap Albus, yang dibalas dengan pandangan galak Albus. "Aku tidak akan menjual novel-novel Sherlock-ku," katanya tegas.

"Ayolah, Al. Kubayar kontan, deh," pinta James.

Albus mencibir. "Omong-omong, kau suka Scorp?" tanyanya usil.

Wajah James memerah. "Ngawur! Kau ngaco!" sembur James. "Dia sering membantuku, makanya aku ingin membalasnya sebisaku," sanggah James. Scorpius memang seangkatan adiknya, tapi keahliannya meracik ramuan jelas jauh diatas Albus.

"Padahal ada murid lain, lho, tapi kau malah memilih Scorp sebagai tutor," Albus meneruskan.

James menggumamkan sesuatu yang kedengarannya seperti 'paling kompeten', 'sudah kenal', dan 'tidak minta apa-apa'.

Anak tertua Harry Potter itu mengeluarkan tempat uang dari beludru agak kumal dari sakunya. "Nih, kubayar langsung. Oke?"

Albus menjawab lemah. "Oke." Sebenarnya dia masih sayang pada koleksi novel Sherlock Holmes-nya, tapi apa boleh buat, sepertinya James lebih membutuhkannya. Meski James suka menjahili dan mengusiknya, kadangkala dia mentraktirAlbus es krim atau camilan. Kalau ada anak yang mengganggu Albus, James membela sang adik dan balas mengusili si pengganggu.

James mengambil beberapa novel. "Kau sudah baca semuanya?" tanyanya.

"Sudah."

"Kuambil kalau begitu. Akan kukirim secepatnya lewat burung hantu pada Scorpius."

"Salam untuk Scorp."

Walau kesal karena James memaksanya untuk menjual novel bagus yang diperolehnya dengan harga miring, Albus berdoa semoga kakaknya bisa lulus dari Hogwarts.

Albus nyengir saat membayangkan dia bisa menggoda James di depan Scorpius kalau mereka kembali ke Hogwarts dalam beberapa hari lagi.

.-.-.

TBC