-Tower -

*Ch 9*

Story by: Kiriko Alicia

Vocaloid belongs to Crypton Media and Yamaha Corp

Rating: T

Pairing (Main): Kagamine Rin X Kagamine Len; Kagamine Rinto X Kagamine Lenka

Genre: Romance, Mystery, Hurt/Comfort.

Warning: Cerita gaje, alur lambat/ngebut, typo merambat dimana-mana, dan cerita ini dapat mengakibatkan berbagai macam reaksi terhadap para pembacanya (Menangis terharu, tertawa ngakak, kesel-kesel sendiri karena pairing lainnya tidak sesuai harapan, dll). All in Normal PoV. Final Chapter.

Summary: Ditengah kegelapan malam yang penuh akan misteri, terdengarlah suara tangisan yang menyayat hati. Suara itu begitu pilu… Dan mendendam kesedihan yang tinggi. Siapapun itu… Apa kau berniat memecahkan teka-teki ini?

Len, Lenka, dan Rinto segera pulang ke kediaman Akita setelah 'keributan' sedikit tersebut. Berbagai pertanyaan berputar di benak mereka. Mereka juga tidak tega jika harus meninggalkan Rin sendirian.

Namun mereka juga tahu bisa berbuat apa. Tak lama kemudian, mereka sampai di depan rumah kediaman Akita.

"Tadaima…," Ucap ketiga anak itu lesu.

"Ah, okaerinasai," Jawab Miku sambil tersenyum kearah mereka. Namun ia cukup terkejut, mengetahui bahwa mereka bertiga pulang dengan lesu. Maka, ia pun memikirkan rencana yang mungkin akan mengubah mood mereka.

"Rinto, Len, duduklah di sofa dulu, ada yang ingin Kaa-san bicarakan. Ah, Lenka juga!" Dan dengan panggilan itu, mereka bertiga terkejut.

"Apalagi kali ini?" Batin mereka bertiga lalu segera duduk di sofa. Miku sudah duduk di sofa depan mereka (posisi sama dengan chapter sebelumnya).

"Jadi, kalau Kaa-san boleh tahu, siapa teman kalian itu?" Tanya Miku, memulai pembicaraan. Langsung saja ketiga anak berambut honeyblond itu mematung.

Ayolah… Mana mungkin mereka bilang kalau teman mereka adalah anak dari Kagami Lily yang menggemparkan seluruh penduduk kerajaan Melodia? Gadis seumuran mereka yang tinggal di menara di ruangan terpencil? Dan gadis yang dulu sering menangis dan membuat terciptanya rumor 'arwah Kagami Lily'?

Miku yang melihat reaksi ketiga anak dihadapannya itu langsung mengerutkan kening, kebinggungan. Lenka yang melihat Miku seperti itu mulai melontarkan jawaban yang singkat, padat, dan jelas.

"Rin."

"Oh, jadi namanya Rin? Dimana ia tinggal?" Tanya Miku lagi. Sekali lagi ketiga anak itu mematung.

"Ia tinggal di daerah sini," Jawab Rinto seadanya. Miku mengangguk-angguk.

"Bagaimana dengan kedua orangtuanya?" Tanya Miku lagi. Len, Lenka, dan Rinto terlonjak. Mana mungkin mereka bilang kalau orangtua Rin adalah Kagami Lily? Bisa-bisa Miku langsung menjerit histeris karenanya.

"Mereka sudah meninggal…," Kali ini Len yang menjawab pertanyaan Miku. Miku terlihat agak terkejut, tidak menyangka akan mendapat jawaban seperti itu. Namun sebuah senyuman kecil terukir di bibirnya.

"Bagaimana kalau kita ajak dia pergi ke kerajaan Leorin bersama kita?"

.

.

.

Lenka, Rinto, dan Len langsung berlari menuju menara. Tentunya langsung datang untuk menemui Rin dan mengabarkan berita gembira tersebut. Gerbang tidak dikunci, dan itu berarti Rin berada di dalam.

Saat masuk ke dalam halaman, mereka pun mengedarkan pandangan mereka dan melihat Rin sedang berada di sebelah petak bunga, mengamati bunga-bunganya.

"Rin!" Panggil Rinto, Len, dan Lenka lalu menghampiri Rin. Rin terlihat kebinggungan akan siapa yang memanggilnya, namun kemudian matanya menangkap ketiga teman baiknya itu.

"Eh? Rinto? Len? Lenka? Ada apa?" Tanya Rin binggung. Lenka, Rinto, dan Len menstabilkan nafas mereka terlebih dahulu, baru membuka pembicaraan.

"Rin! Ayo ikut bersama kami!" Ajak Len sambil tersenyum, "Pergi ke kerajaan Leorin."

"E-Eh?" Rin langsung saja kaget diajak seperti itu oleh Len, "Ta-Tapi apa boleh?"

"Pasti boleh lah, kau kan istri masa depannya Len," Ucap Rinto datar tapi penuh makna dan itu sukses membuat Rin dan Len merona hebat. Apalagi Lenka ikut menanggapi ucapan Rinto dengan anggukan.

"Ta-Tapi bagaimana dengan Piko?" Tanya Rin tergagap.

"Kalau Piko, kau bisa membawanya, aku yakin Kaa-san akan mengjinkan," Jawab Len. Rin pun mengangguk dengan ragu-ragu.

"Tapi… Bagaimana dengan petak bunganya? Itu sudah sejak dulu kuurus, dan aku tidak ingin bunga-bunga disana layu…," Ucap Rin lagi sambil menundukkan kepalanya, memperhatikan tanah.

"E-Em… Kalau itu…," Lenka mulai kehabisan kata-kata. Ia binggung akan berkata apa.

"Kalau masalah itu, biar aku saja!"

Sebuah suara keras tiba-tiba menimpali. Lenka, Rinto, Len, dan Rin pun menoleh kearah suara. Seorang gadis berambut merah panjang sepunggung dengan sedikit 'antenna' di kepalanya sedang tersenyum cerah di depan gerbang menara.

Lalu ia melakukan sesuatu yang sangat mengejutkan, ia tiba-tiba saja melompat masuk ke halaman menara (tentunya melompat dari pagar).

"E-Eh? Kau siapa?" Tanya Rin kaget, "Bagaimana kau bisa masuk ke dalam?"

Sedangkan Rinto, Lenka, dan Len hanya bisa sweatdrop di tempat karena mereka sudah pernah menggunakan cara seperti itu untuk masuk sebelumnya. Gadis itu hanya tersenyum cerah. Ia mengenakana T-Shirt berwarna merah dengan celana jeans panjang setumit kaki. Terlihat sekali kalau ia agak tomboy.

"Biar aku saja mengurus petak bungamu," Serunya kepada Rin yang masih mematung di tempatnya. Sedangkan yang lainnya hanya bisa memperhatikan gadis 'aneh' itu dengan tatapan yang juga aneh.

"Ah! Namaku Furukawa Miki, aku tinggal di sekitar sini," Terang gadis itu sambil tersenyum manis, "Dan lagi aku sering memperhatikan kalian… Ehehe."

Gadis itu pun tertawa sarkastik sambil menggaruk bagian belakang kepalanya. Sedangkan semuanya hanya bisa cengo.

"Dia bilang sudah memperhatikan sejak lama…?" Batin keempat anak itu sambil mematung.

"Ta-Tapi… Apa tidak merepotkan, Furukawa-san?" Tanya Rin ragu-ragu. Ia paling takut untuk merepotkan orang lain. Namun gadis bernama Furukawa Miki itu hanya menggeleng pelan sambil tersenyum kecil.

"Justru aku akan senang dapat membantu, lagian sudah lama aku ingin mencoba untuk mengurus bunga," Jelasnya, "Ah, dan panggil aku Miki."

Rin masih terlihat ragu-ragu, "A-Apa benar?"

Miki mengangguk meyakinkan. Setelah Rin merasa yakin ia juga ikut menganggukan kepalanya.

"Arigatou," Ucap Rin sambil tersenyum kepada Miki. Miki membalas senyuman itu, "Douita!"

"Kalau begitu, kau bisa ikut dengan kami kan, Rin?" Tanya Rinto. Rin terlihat masih sedikit ragu, walaupun tidak seragu tadi.

"Iya! Rin, ikut saja!" Seru Lenka dengan cerianya lalu menarik tangan Rin dan langsung berlari meninggalkan Rinto dan Len. Rin akhirnya menyerah dan menganggukkan kepalanya.

"Kurasa tidak apa-apa…" Gumamnya pelan, namun masih dapat terdengar oleh Lenka. Rinto dan Len pun kini sudah berhasil mengejar Lenka dan Rin.

"Jaa ne, Miki! Arigatou!" Jerit Rin sambil melambaikan tangannya ke belakang, kearah Miki. Rinto, Lenka, dan Len juga ikut melambaikan tangannya kearah Miki.

Miki hanya membalas lambaian itu sambil tersenyum ramah dan ikut melambai dari kejauhan. Setelah itu, Rin, Len, Lenka, dan Rinto pun memusatkan pandangan mereka ke depan (supaya tidak menabrak saat berlari).

"Kalau begini, kita akan selalu bersama dan takkan terpisahkan," Bisik Len gembira saat sudah berada di sebelah Rin (walaupun masih berlari). Rin hanya bisa mengangguk mengiyakan dengan wajah yang dihiasi rona merah.

Lalu Rin melihat kearah belakang sejenak, dimana menara tempat tingalnya selama ini berada. Ia serasa melihat dirinya versi kecil bersama ibunya dan ayahnya sedang tersenyum bahagia dan bermain bersama. Entah sadar atau tidak, Rin segera menyinggung sebuah senyuman kecil di wajahnya.

"Kaa-san, Tou-san, Arigatou… Karena kalian sudah melahirkanku di dunia ini."

~Owari~

.

Alicia: GYAAAAA! Akhirnya fict ini selesaiiiii juga XD Ini pertama kalinya nyelesain fict ber-chapter yang panjangnya segini ._. Alice sengaja sempetin typing cepet biar setidaknya ada yang complete, soalnya fict In Progress-nya Alice banyak banget ._.

Yuki: Ini balasan reviewnya~

.

-Kei-T Masoharu

KEEEIII! #apaaninilagi … Iya… Ini solusi konfliknya dan ini sudah lanjut! X3

Arigatou Kei sudah me-review! XD

-Kurotori Rei

Yang penting bukan Lemon #plak … Yap, RinLen, RintoLenka sudah jadian dua-duanya X3

Ini sudah lanjut dan owari! Arigatou sudah me-review! :D

-Sae Hinata

Ngak… Ini sudah owari! Jadi habis ini Alice tinggal fokus sama fict yang IP lainnya X3

Arigatou Sae sudah me-review! XD

-Ryuuna Hideyoshi

Yap! Ini sudah lanjut! Bener banget! Rin ikut sama mereka :3

Arigatou sudah di fave dan me-review! X3

-Kagamine Kenichi

Yup. Ini chap terakhir XD … Dan ini sudah updet kilat X3

Arigatou sudah me-review!

.

Arigatou… Hontoni arigatou buat siapapun yang sudah fave, fol, review, ataupun membaca fict ini hingga tamat! Walaupun fict ini sudah tamat…

Review please?

.

Credits to: Nabmiles, Kurotori Rei, Sae Hinata, Ryuuna Hideyoshi, Kirahana Yuki, Kei-T Masoharu, Kireina Inori, Emilia Frost, Kagamine Ririka, Celia Viona, LRCN, VicaVia-chan, Angelina Siswanto, Kireina Yume, Kagamine Kenichi, Tania Feron, Annisa Dzakiyah, Fortun-chan, Himeko Hikari, Sakirayuki Kawabara, dan para silent readers sekalian!

Tanpa kalian, fict ini bukanlah apa-apa :')

Sore jaa… Sampai jumpa di fict Alice yang lainnya! X3