Sorry

Part 1

Author peringatin ya buat yang gak suka YAOI sebaiknya langsung mundur teratur. author gak tanggung jawab kalo ada reader yang muntah-muntah setelah baca ff abal ini.

DONt like NO read...wkwkwk

KYUNG SOO & EXO milik sm, keluarganya dan didirnya sendiri. aku disini cuma pijem nama doank jadi jangan di ambil hati ne.

READY...

ACTION!

KYUNGSO POV

Kuhirup udara sore Seoul ketika ku pijakan lagi kaki di kota ini, yang beberapa bulan kebelakang kutinggalkan. Kembali ku hembuskan udara yang tadi ku hirup. Berupaya menghilangkan rasa sesak yang memenuhi rongga dada ku. ku langkahkan kaki ku dengan ringan menuju pintu keluar khusus di airport ini, tak lama mataku menangkap sosok namja berwajah malaikat yang memang sudah berjanji akan menjemputku.

"halo hyung, apakabar?

"…..'

"yak! Hyung apa kau tak rindu padaku eoh?" sungutku sambil mempoutkan bibir.

GREP

Tiba" saja dia memeluku dan aku hanya bias membalas pelukanya. " aku tau kamu merindukan aku hyung, tapi….aku sesak nafas kalo kau memeluku seerat ini"

"owh, mian kyung soo-ah aku benar-benar tidak percaya kamu sekarang ada dihadapanku dan dengan….."

CHUUU

"…"

"supaya hyung percaya kalau aku sudah kembali" ujarku sambil tersenyu kearahnya

"Yak! Kyung soo sejak kapan kau jadi mesum begini" kulihat dia melotot kearahku. Dan aku hanya berjalan melewatinya dengan bibir yang menahan senyum, karena tak tahan melihat tingkah paniknya ketika mendapat 'serangan' tiba-tiba dari ku.

"sejak dia menghianati ku" jawab ku lurus "lagian ,Yak! hyung aku Cuma mencium pipi mu, kanapa kau bilang aku mesum" dia mengaduh karena pukulan ku di lengan atasnya. Kulihat wajahnya berubah menjadi muram namun ku balas dengan senyuman dan aku kembali untuk memeluknya "aku baik-baik saja hyung, percayalah dan ingat jangan pernah lagi menampakan expresi wajah seperti itu, ARA?" sedikit penekana kuberikan di akhir kalimat. Dan aku lihat dia mengangguk.

HUWEEEEEEE…

"hyung ini semua gara-gara hyung jd baby ku terbangun, kau harus tanggung jawab dan aku tak mau tau pokoknya hyung harus menghentikan tangisnya. Dan kau tau hyung kalau anaku sudah menangis akan sulit membuatnya berhenti" rutuk ku panjang kali lebar sembari ku berikan anaku yang berasa di gendongan punggung pada suho hyung dan aku langung berjalan menuju mobil.

"KYUNG SOO! Bagaimana caranya supaya baby nya berhenti menagis, haisss anak ini, jinjja"

HUWEEEEEEEEEEEEEEEEEEE….!

"susui dia hyung" jawabku dengan memasang pokerface yang kemarin ku pinjam dari sehun #plakk

"babo, mana bisa aku menyusui dia, aku ini namja" lalu aku memasang wajah yang kira-kira seperti ini

Kyung soo pov end

.

.

"kami datang" suho berteriak di depan pintu "aku pulang!" kyung soo berteriak 5 oktaf di atas suho.

DRAP DRAP DRAP (backsound gagal)

Terdengar derap langkah beberapa orang menghampiri pintu

BRAKKK dan pintupun terbuka sangat lebar

BUKK

"kyaaaa….kyung soo aku rindu sekali hueeee" Baekhyun tiba-tiba memeluk kyung soo

"aku juga hueeee" Luhan pun menyusul baekhyun, dan lalu lay, tao juga xiumin juga ikut-ikutan

"mana yang lain" ujar kyung soo selepas terbebas dari pelukan ibu-ibu arisan tadi

"mereka semua dibelakang sedang mempersiapkan buat acara penyambutan mu" sahut lay

"oigoo! Anak mu lucu sekali kyung soo" luhan mengambil alih baby yang ada di gendongan suho dan langsung saja para emak mengerubungi dan mengajak bermain anak kyung soo di sopa ruang nonton tv.

"kris ke, chanyeol hyung, jong dae hyung, sehun-ah aku pulangggggg" teriak kyung soo sambil berlari ke belakang dan di sambut keriyuhan yang tak kalah dari uke mereka. Semua seme menghampiri kyung soo dan berpelukan seperti teletabis.

Tapi tunggu

Apa?

Hmm?

Apa kalian merasa ada yang kurang?

Tidak?

Tapi kenapa seperti ada yang kurang…..?! (author giling)

"Selamat datang kembali" tiba tiba sebuah suara 'menginterupsi' acara _mari peluk-pelukan berjamaah_ dan ternyata suara itu keluar dari mulut orang yang SANGAT kyung soo tidak ingin dengar. Ya dia adalah Kim jongin. Yang tiba-tiba saja mendekati kerumunan itu.

"aku rindu kalian" ucap kyung soo seolah-olah tidak mendengar dan tidak ada orang itu disana "maaf aku tidak membawa oleh-oleh karena aku sibuk mengurusi...aegya ku" sambungnya. Dan mendadak suasana menjadi canggung. Dan semua melepaskan pelukan sambil menatap ke arah kyung soo dan jongin bergantian.

KRIK..KRIK …suasana mendadak jadi hening dan canggung.

"benarkah kamu tidak membawa oleh-oleh untuk kami" kris mencoba mencaikan suasana dan menaikan sebelah alisnya

"aku benar-benar tidak ada waktu, mian" terlihat kyung soo menundukan kepalanya

"kau tidak adil kyung soo" ucap kris lagi

"eh" mata kyung soo melebar mungkin seperti ini O.O

"kau bilang tidak ada hadiah untuk kami, tapi untuk para uke kamu sempat membawakan oleh-oleh. Itu namana DISKRIMINASI" ucap kris dengan penekanan diakhir kalimat. "apa maksudnya?" kyung soo benar tidak mengerti dengan tuduhan kris. "coba kamu lihat para uke itu, mereka sibuk mengerubungi apa hem? Klo bukan hadiah, tak mungkin mereka berteriak seantusias itu" kris menangkup pipi chubby kyung soo dan memutarnya ke arah ruang tengah. Kyung soo tersenyum dan menepuk jidatnya"mian ge aku lupa, tp hadiah yang sedang mereka kerubungi juga untuk kalian" kekeh kyung soo

"jinjja?" korr ke 4 seme itu sambil berlari ke ruang tengah untuk berebut 'hadiah' bersama uke mereka di ikuti kyung soo dan suho yang entah sejak kapan ikut bergabung.

Dan Jong in?

Dia hanya bisa mematung menyaksikan semuanya. Kakinya seperti membeku untuk sekedar mengikuti semua orang keruang tengah. Bibirnya serasa kelu untuk kembali mengucapkan kata-kata dan hatinya seakan di rajam ribuan pisau. Karena sikap kyung soo yang seolah-olah menganggapnya manusia tembus pandang yang tidak bisa di lihat oleh kasat mata (a.k.a setan- hahaha tertawa nista)

.

.

.

Malam hari ini benar-benar mantion mereka mengadakan pesta penyambutan untuk kyung soo. Walaupun hanya diadakan di halaman belakang dorm tapi tidak mengurangi arti dan kebahagian karena bertambah 1 anggota baru dalam kelompok, dan kembalinya kyung soo setelah beberapa bulan menghilang. lebih tepatnya segaja mengungsi untuk mengurus kehamilanya sampai proses melahirkan.

Acara makan terasa hangat dengan di selingi candaan dan celotehan bahkan tak jarang adu mulut pun terjadi. Hanya 1 orang yang mungkin merasakan sebaliknya, dia hanya diam dan menundukan kepala.

"ngomong-ngmong siapa nama anak mu kyung dari tadi kami hanya memanggilnya baby" luhan bertanya dengan mata yang berbinar-binar

"emmmmm" dio pura-pura berpikir sablim mengetukan telunjuknya di dagu.

"yak! Jangan kau bilang belom memberinya nama" sungut baekhyun yang langsung di rangkul oleh chanyeol guna meredakan amarah uke nya yang memang suka mendadak meluap-luap (bawaan orok kali #ngengg)

"apa karena kamu masih bingung memberi marga kepada.." ucap sehun tiba-tiba terpotong ketika cubitan keras mampir di pahanya. Dan dengan sekejap langsung membuat suasana menjadi dingin. Terlihat kyung soo yang mendadak menundukan kepala. Dan lay dengan cepat menghampiri kyung soo dan memeluknya dari belakang.

PLAK

PLAK

PLAK

"aww appo" ringis sehun sambil mengusap-ngusap kepalanya yang mendapatkan jitakan manis di kepala dari ke 3 uke."mikir dulu sebelum mangap, haiss dasar babo" gerutu tao "hueee hanie sakit" luhan yang mendapat aduan namjachingu-

nya lalu memeluk sehun.

Kyung soo menaikan kepalanya "sudah jangan pukul sehuni lagi kasian dia" ujar kyung soo sabil berkaca-kaca melihat sehun dan luhan yang masih setia mengusap-usap kepala sehun." Yak! Kyung soo kenapa kamu malah membelanya?" tao menimpali "karena baby soo sayang sama sehun..merong" sehun menjulurkan lidahnya kepada tao "menjijikan" sungut tao sambil memalingkan wajahnya.

"sudah jangan bertengkar lagi, lagian siapa juga yang bingung dengan marga untuk anaku sehun-ah? Tanya kyung soo pada sehun yang langsung membuat semua terdiam "karena baby ini adalah anaku seorang jadi aku tidak merasa harus bingung untuk memberikan marga, sudah pasti dia bermarga DO namanya Do myungsoo"

DUARRRRRRRR

Jong in merasa seperti di sambar petir mendengar pernyataan kyung soo yang mengatakan bahwa anak itu hanya anaknya seorang. Jong in benar" sakit mendengarnya. Dan dia seperti baru saja di hantam bola besar penghancur tembok. Tapi dia menyadari kalau ini adalah buah pahit dari perlakuanya terhadap Kyung soo dulu. Air mata tidak bisa di bendung lagi dan dia lebih memilih meninggalkan tempat itu dan pergi ke luar diam-diam. Meskipun dia bersalah tapi sungguh sekarang dia menyesali dan ingin memperbaiki kesalahanya. Tidak adakah secuil kesempatan untuknya?

.

.

.

Jong in berjalan tampa menghiraukan udara dingin musim gugur karena rasa sakit didadanya melebihi rasa sakit di kulitnya yang di akibatkan tusukan dari angin malam musim gugur.

"Kapankah rasa sakit itu hilang dan pintu maaf mu terbuka untuk ku hyung? apakah aku bisa menyembuhkan luka yang sudah aku buat untuk mu? Maafkan aku kumohon kali ini maafkan hyung jangan siksa aku seperti ini" jong in bermonolog sendiri sambil berdiri si pinggir sungan han.

"ARRRGHHHH" jong in peremas dan mengacak-acak rambutnya sendiri.

FLASHBACK

"jong in ada yang mau aku sampaikan padamu" ujar kyung soo dan menarik jong in ke dalam kamarnya. Terlihat mukanya yang pucat karena sakit yang dideritanya akhir-akhir ini. "ada apa hyung? Sebaiknya cepat karena taemin sudah menunggu ku di ruang latihan" hati kyung soo sakit mendengar jongin lebih mementingkan latihan bersama taemin dari pada memperhatikan dirinya yang tengah sakit. "aku…" kyung soo ragu-ragu "ayolah hyung aku tak bisa membiakan taemin hyung menungguku lama-lama" terdengar jongin sedikit jengkel "sudahlah jongin lain kali saja, aku tidak mau merusak acara mu dengan teamin" terdengar ada kesedihan yang mendalam dari cara pengucapan kyung soo "aishh jinjja hyung kau hanya menbuang waktuku saja, ya sudah aku pergi dulu hyung"

Chuu…dan jongin pun pergi setelah mencium kening kyung soo.

Tes

Air mata kyung jatuh di pipi mulusnya "apa yang harus aku lakukan jongin?" Tanya nya entah kepada siapa karena jongin sudah menghilang sejak beberapa menit yang lalu.

Hari sudah malam dan jongin belum kembali dari latihan dancenya. Terlihat kyung soo yang gelisah menantikan kembalinya jongin. Dia mencoba mengisi waktu dengan membersihkan dapur kesanyanganya yang sebenarnya tidak kotor. yang lain sudah terlelap di kamar masing-masing karena kelelahan dengan aktivita masing-masing.

sekarang sudah pukul 11 malam dan jongin masih belum menampakan batang hidungnya. Kyungsoo gelisah di atas sofa. Matannya menatap benda kotak yang memutar drama favoritnya, tapi pikiranya entah di mana. Melayang-layang mencari keberdadaan Jongin.

"kemana jongin? tak biasanya dia latihan hingga larut malam begini, Sebaiknya aku menyusulnya ke tempa latihan siapa tau dia ketiduran karena kelelahan latihan dance" akhirnya kyung soo keluar dan memakai jaket tebal menuju gedung sm.

"emmhhh ahh….ahhh…ahhh jong in therehhhh ohhh"

"sshhttt hyung….oghhhh"

"ouwhhh fasterssssss pleasehhhhh…enghhhhh"

Kyung soo mematung di depan pintu tempat yang biasa digunakan jongin untuk latihan dance, karena mendengar suara erangan lajimnya orang yang sedang melakukan-you know what I mean-dia mematung seakan membeku karena yakin dengan pendengaranya kalau suara yang dia dengar salah satunya suara yang sangat dia kenal. Suara erangan yang sering membuatnya terbang dan lupa diri. Perlahan dibukanya pintu ruang latihan dance itu. Dan dia sungguh tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Sepasang namja yang telanjang bulat berdiri membelakangi, yang satu berdiri menghadap kaca besar dan yang satu lagi dibelakangnya sambil dengan semangatnya memaju munjurkan bokongnya yang sedang menggendot (?) namja satunya yang nemplok di kaca.

"j.. jong in" lirih kyung soo

Tiba-tiba saja kedua namja yang sedang asik itu menghentikan kegiatan panas mereka dan memandang kea rah kyung soo. Jong in segera melepaskan tautan dibawahnya dan menghampiri kyung soo.

"apa yang kamu lakukan di sini hyung"

"apa yang aku lakukan? Seharusnya aku yang bertanya, apa yang kamu lakukan disini jongin?!" teriak kyung soo di barengi isakan nya

Namja yang satunya yang tadi sedang asik bermaksyur dengan jongin terlihat perlahan memakai bajunya dan mendekati jingin "aku pergi dulu jongin, selesaikan masalhmu dan nanti kita lanjutkan" dia berlalu tanpa memandang kyung soo yang berdiri di hadapan jongin.

"jawab aku jong in!" kyung soo kembali histeris

"maaf hyung tapi aku sepertinya_" jong in menghela napas sejenak "sebaiknya kita akhiri saja hubungan kita hyung, mian"

"MO!?"

"Mian " jongin menatap lembut kyung soo

"Kamu ingin mengakhiri hubungan kita? disaat aku sedang mengandung anak mu, jong in"

Plak tamparan keras kyungsoo daratkan di pipi jongin.

"…"

"brengsek, kamu bajingan jong in"

"apa?! bagaimana bisa kamu hamil hyung?" Tanya jongin kaget dan baru tersadar akan apa yang di sampaikan kyung soo barusan

"bagaimana bisa? Tentu bisa, karna hampir setiap malam kamu melakukanya padaku brengsek"

"aku tidak bisa hyung, aku masih muda dan bagaimana dengan kalier dance yang sedang aku bangun? Aku tidak mau keadaan ini merusak masa depan kita hyung. Sudah berapa bulan?"

"apa perdulimu?"

"Aku Tanya sudah berapa bulan?!"

"3 bulan"

"gugurkan , ini masih belum terlambat bukan?"

"tidak akan"

"Aku bilang gugurkan, hyung!?"

"bajingan, kalau kamu tidak mau mengakui anak ini baiklah. Hubungan kita berakhir disini dan anak yang aku kandung akan aku rawat sendiri"

"tapi hyung bagaimana dengan…."

"cukup jongin, ini semua biar aku yang menanggung, aku tidak akan minta tanggung jawab atau apapun dari mu. Appa dari anaku sudah mati hari ini"

Kyung soo berlalu meninggalkan jongin yang masih dalam keadaan telanjang dan berdiri didekat pintu. Dengan keadaan seperti itu tidak mungkin jongin mengejar kyung soo.

Air mata terus mengalir deras di pipi kyung soo. Dia pulang dengan keadaan yang sulit digambarkan. Wajahnya sudah tidak karuan mata bengkak karena terus menangis,rambut yang berantakan karena sepanjang jalan dia terus menjambak-jambak rambutnya guna menyalurkan amarahnya. Kyung soo masuk ke kamarnya dan menguncinya dari dalam. Dia tidak mau jongin masuk ke dalam kamar mereka malam ini. Bahkan mungkin malam-malam selanjutnya.

Dua bulan sejak kejadian itu kyung soo dan jongin tidak pernah saling menyapa lagi-lebih tepatnya kyung soo yang selalu menghindar-dan jongin pun seperti membiarkan hal ini terjadi. sepertinya memang ini yang jongin inginkan. Jongin lebih memilih menghabiskan waktunya di ruang dance. Dan 'bermesraan' dengan taemin menjadi angenda penutup jongin setiap harinya. sedangkan kyung soo tetap menjalankan rutinitas harian seperti biasa dia kuliah dan kerja sambilan di sore hari. Sampai Dua bulan berikutnya keadaan masih sama. Perang dingin antara kyung soo dan jong in masih terus berlanjut. Bukan maksud yang lain membiarkan keadaan seperti ini terjadi. Tapi ini semua adalah permohonan kyung soo yang tidak mau mengemis tangung jawab pada jong in yang sudah membuatnya jadi seperti ini. Dan yang lain tidak bisa berbuat apa-apa karena sekarang mereka lebih mementingkan kesehatan kyung soo dan aegya yang sedang dikandungnya.

Hari ini tepat kandungan kyung soo menginjak 8 bulan. Perutnya mulai membesar dan sudah tidak mungkin di tutupi dengan blazer ataupun jaket lagi. Hari ini kyung soo akan mengusngsi sementara sampai dia melahirkan dan bisa kembali beraktifitas secara normal.

Pagi hari ini jongin terbangun dan mendapati semua penguin mantion yang berkumpul di ruang tengah dengan wajah muram.

"ada apa hyung-deul? Kenapa pagi-pagi sudah melankolis semua?"

KRIK KRIK

Tidak ada yang memperdulikan pertanyaan jong in smua malah satu persatu bubar secara perlahan meninggalkan ruangan tengah dan meninggalkan jongin. Sehun-orang yang terakhir beranjak dari ruagan itu- menepuk pundak jongin "kyung soo sudah berangkat_ subuh tadi"

"Mwo!? Kenapa tidak ada yang memberitahuku"

Sehun tersenyum sinis sambil berlalu "memang harus ya? Apa perduli mu kamjjong?" sehunpun berlalu meninggalkan jongin yang mematung sembari mengepalkan tanganya menahan emosi yang bergemuruh di dadanya.

Jongin jatuh terdiam, seperti ada ruangan kosong yang besar di dalam hatinya. Tapi ke egoisan mendominasi, diapun mendengus dan mengangkat bahunga tak perduli lagi.

Selama menghilangnya kyung soo, jongin tau semua orang selalu memantau keadaan kyung soo via tlp ataupun media lainya. Hanya dirinya lah yang tidak mengetaui keberadaan kyung soo di mana. Jongin coba untuk menghubungi no kyung soo tapi ternyata tidak aktif dan kyung soo menggunakan nomor baru. Jongin juga mencoba membujuk sehun dan yang lainya untuk sekali saja memberinya kesempatan untuk berbicara dengan kyung soo. Tapi sayang tidak ada yang menghiraukan permintaanya. Sampai akhirnya Jongin lelah dan tidak pernah merengek lagi. Jong in sering katauan sedang melamun dan tidak konsentrasi. Dia sekarang kebih banyak menyendiri di kamarnya ketimbang berkumpul diruang tengan dengan member lainya. Kebersamaanya dengan Taemin juga sudah tidak seintens dulu. Merasa kesal taemin pun bermain di belakang Jongin dengan Minho yang notabene adalah mantan kekasih taemin. Jongin mengetahui itu dan dia semakin terpuruk karena baru di sadarinya ternyata tidak ada kekasih yang sebaik kyung soo. Yang selalu memahami sifatnya dan selalu mengalah atas semua kemauan dirinya. Jongin sungguh menyesal, tapi tidak ada yang bisa dia lakukan. Sekarang dia hanya berharap kyung soo akan memberikan belas kasihan dan memaafkannya.

FLASHBACK END

.

.

.

Bulan berganti dan keadaan masih tetap sama. Kyung soo tetap mengaggap jongin manusia transfaran. Banyak upaya jongin lakukan untuk memperbaiki hubunganya dengan kyung soo. Bukanya membaik malah kyung soo selalu tersulut emosi dan tak jarang berakhir dengan histeris. Seperti kejadian 3 minggu yang lalu.

FLASHBACK

Saat itu Suasana mantion sangat tegang karena Myungsoo sejak 3 jam lalu menangis tanpa henti dan badanya panas. Padahal sudah di beri obat penurun panas. Semua yang ada di sana sudah mencoba untuk membujuk anak itu tapi tidak ada yang berhasil. Kyung soo terlihat frustasi dengan keadaan ini. Dengan segenap keberanianya jongin mencoba mendekati myungsoo yang berada dalam gendongan Baekhyun.

"biar kucoba membujuknya" jonging berbicara pelan. Dengan ragu baekhyun memberikan myungsoo kepada jong in. ajaibnya anak itu langsung terdiam dan tak menangis lagi. Merasa tangisan myung sudah tidak terdengar kyung soo berlari keluar kamar dan menghampiri Baekyun. Dan seketika dia berteiriak histeris dan merebut myung soo dari tangan jongin.

" TIDAK! JANGAN PERNAH KAU SENTUHKAN TANGAN KOTORMU KEPADA ANAKU BRENGSEK"

"Aku hanya ingin membatu hyung…..pls, kasian myung so"

"KAMI TAK BUTUH BELAS KASIHAN DARIMU"

jleb _jong in mati kutu lagi, dia salah bicara lagi dan dia merutuki dirinya sendiri dalam hati. Kenapa mulut bodohnya tidak bisa mengeluarkan kata-kata yang tidak menyakiti kyung soo. Sungguh bodoh.

"maaf hyung aku tidak bermaksud begitu, aku hanya_"

"PERGI! JANGAN PERNAH SENTUH ANAK KU PERGI!" tangis kyung soo semakin pecah. Dia terduduk dilantai sambil memeluk myung soo nya tercinta dengan posesif.

"Soho hyung antarkan aku ke tempat praktek Dr. Choi jjebal"

"ne soo-ahh, kajja"

FLASHBACK END

Dan sejak kejadian itu jongin tidak berani mendekati apalagi menyentuh myungsoo. Dia takut kejadian dimana kyungsoo histeris parah ketika melihat dirinya menyentuh myungsoo.

Bulan berganti tahun hubungan kaisoo tidak kunjung membaik. Meskipun tidak mengganngu hubungan dengan yang lain. Keadaan tetap baik-baik saja seperti biasanya.

Waktu terbunuh.

.

.

Dan hari ini kejadian hampir serupa terulang kembali setelah sekian lama. Myungsoo terjatuh karena terlalu excited bermain kejar-kejaran dengan pasangan happy virus. Myungsoo menangis keras duo happy virus pun panic dibuatnya. Jongin yang berada tak jauh dari tempat kejadian langsung memeluk myungsoo dan menggendongnya ke dalam dorm. menenangkan dan mengobati luka lecet di kutut myungsoo. Myungsoo menangis terisak di pelukan jongin. Dengan setia jongin mengelus punggung dan menciumi puncak kepala anak tercintanya hingga tangis myungsoo mereda. Hati Jongin terasa damai bisa memluk anaknya seperti ini. Bisa di bayangkan sakitnya persaan Jongin yang hanya bisa menatap diam-diam darah dangingnya sendiri. Sementara member yang lain dengan leluasa bermain dan bercengkrama dengan Myungsoo.

Kyungsoo yang baru kembali dari belanja kebutuhna bersama lay pun langsuk berteriak kisteris melihat anaknya dalam dekapan jongin.

"jangan sentuh anaku ku bilang, kenapa kamu tidak mengerti juga? Harus pakai bahasa apa supaya kamu bias mengerti?" kyungsoo langsung merebut myungsoo dari jongin.

"maaf hyung,"

"minggir"

"hyung bisakah kamu tidak seperti ini"

"tidak"

"dia juga darag daging ku hyung"

"…." Kyungsoo tertegun giginya gemeretuk menahan amarah yang seakan-akan sudah membuncah di ubun-ubunya

"aku appanya hyung!" teriak jongin tatkala melihat kyungsoo yang akan beranjak dari hadapanya.

"siapa yang mengijinkan mulut mu mengeluarkan kata-kata menjijikan seperti itu didepan anaku hah!? Dasar berengsek! aku tidak mau anaku menganggap ucapanmu tadi itu benar? Jangan membual di depan anak yang masih polos. Kamu tau sendiri dengan pasti, appa dari anaku sudah mati di hadapanmu waktu itu, kamu sendiri yang sudah membunuh appa dari anaku. Apa kamu lupa?!" kyungsoo berteriak histeris lagi.

"karena yang aku ucapkan adalah fakta hyung, aku appanya. myungsoo harus mengetahui kebenaranya!" jongin mulai lepaskendali

"myungsoo anaku seorang. dia tidak memiliki appa, appa dari anaku adalah kesalahan. Dan seumur hidup aku akan melindungi anaku dari kesalahan itu. Selama aku masih hidup, aku tidak akan pernah rela dan tidak akan aku biarkan kesalahan itu menyentuh anaku" kyungsoo semakin meraung-raung dengan air mata kepedihan yang mengalir deras. Bibirnyanya gemetar menahan emosi.

"cudah umma jangan nangis lagi ne, myungcoo cedih liat umma cepelti ini"

"ingat sayang kamu jangan pernah dekat-dekat dengan laki-laki itu"

"tapi umma_"

"diam atau umma akan kirim kamu ke rmh harabojji" kyungsoo langsung memotong dan menatap sendu kepada anaknya.

"jangan umma, iya myungcu ngelti. Maafin myungcu ne? umma jangan mayah lagi myungcoo cayang umma Cuma umma catu-catunya olang yang yang memiliki kyungcoo tidak ada yang lain. Myungcoo tidak butuh appa kalna umma adalah cegalanya buat myungcoo" tangan kecil itu menggapai kyungsoo dan memeluk umma nya erat. Kyungsoo menangis sejadi-jadinya dalam pelukan anak semata wayangnya. Seakan-akan takut ada yang akan ada yang mengambil anaknya dan memisahkan mereka.

"jangan pernah pernah kamu melanggar peraturan umma, jangan sampai kamu memaksa umma untuk melakukan hal tegas yang akhirnya akan menyakiti kita berdua. Dan semua yang umma lakukan semata-mata hanya untuk melindungi mu nak. Saranghae urie addeul"

"ne araco. nado umma caranghae" pelukan mereka semakin erat dan airmata haru terus keluar dari dua pasang iris anak dan umma itu.

Diraupnya tubuh mungil itu dan menggendongnya masuk kedalam kamar. Myungsoo menatap jong in dan mulutnya bergumam "mianhae" tanpa mengeluarkan suara. Jongin yang melihat membelalakan matanya karena tidak menyangka anak sekecil itu mengerti stuasi dan bersikap dewasa dengan tetap menjaga perasaan dua orang dewasa yang berseteru dan bersikap kekanakan dengan mempertahankan egonya masing-masing. Sejujurnya jongin merasa sakit teramat dalam karena kyungsoo tidak mau mengakui status dirinya yang notabene appa dari myungsoo. Tapi rasa sakitnya terobati dengan kata maaf yang di ucapkan myungsoo. Satu kata sederhana yang di gumamkan anaknya mampu menjadi obat mujarab untuk penyakit sakit hati jongin.

T.B.C

Hadeuh smoga aja ada yang mau baca ff abal milik ku ini.

mau review? author akan sangat berterimakasih.

silent reader? aku ajuga berterimakasih sudah mau mampir dan membaca karyaku.

lanjutanya akan di publish kalo sudah beres(?) hehe