LOVE AND HURT

Genre: Romance, drama, little sad

Rate: T

Warning : BOYS LOVE

DON'T LIKE, DON'T READ!

Ketika kau tak ada. Aku sangat merindukanmu.

Ketika kau ada. Aku malah tersakiti.

LOVE AND HURT

Aku benar-benar merindukanmu. Apakah kau juga?

Bagaimana kabarmu sekarang? Kau tahu, aku masih setia menyimpannya. Dan kita berjanji akan bersama-sama menanaman bunga matahari ini di bukit belakang sekolah. Lihat! Bunga milikku sudah mulai mekar, bagaimana dengan bungamu? Aku harap kau masih menyimpannya! Dan harus menyimpannya!

Aku dengar kau sudah kembali ke Seoul!

Ya Tuhan, apakah doaku terkabulkan? Kau pulang! Kau pulang! Aku benar-benar merindukanmu!

=C=

"Sungmin…. Cepat bangun sayang~"

Lengkingan suara indah terdengar dari arah dapur. Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu sedang melakukan rutinitas dipagi hari. Menyiapkan sarapan untuk kedua anaknya dan tidak lupa suami tercinta.

Lelaki tampan dengan seragam sekolah SMP nya masih sibuk dengan kunyahan roti panggang yang ibunya siapkan tadi. Acara makannya berhenti ketika mendengar panggilan ibunya kepada salah satu seorang anggota keluarga yang belum berkumpul di meja makan.

"Umma.. Bisakah umma tidak berteriak?"

Tanyanya jengah. Ia mulai menuangkan segelas susu cokelat kedalam gelas.

"Tapi Sungjin—" sebelum Leeteuk menjawab. Sungjin sudah memotong pembicaraan ummanya.

Lelaki ini meneguk susu cokelat segelas dan melanjutkan kembali kalimatnya "Sungmin hyung sudah besar umma. Dia pasti akan bangun sendiri jika—"

"KYAAA….. AKU TERLAMBAATTTT!"

Sungjin tersenyum "Sepuluh menit lagi masuk sekolah."

SRETTT…

Sungjin bangun dari duduknya "Baiklah aku berangkat sekolah dulu. Annyeong Umma.. Appa.." ia pun pergi meninggalkan kakak satu-satunya yang sedang sibuk dengan acara mandinya.

"Hyung bodoh." Batinnya.

Sang Ayah yang sedang membaca koran sebelum berangkat ke kantor angkta bicara "Sebenarnya yang menjadi hyung disini siapa Teuki-ah? Hahaha" tawanya renyah.

Leeteuk mendengus kesal "Ck. Kau menyebalkan yeobo!"

Lelaki manis itu terlihat terburu-buru. Tidak! 8 menit lagi! Batinnya takut. Dia mulai menyambar(?) roti yang ada diatas meja, memasukkannya langsung kedalam mulut dan mulai minum susu vanillanya.

"Uhukk.. Uhukkk.."

Leeteuk menepuk pundak anaknya "Pelan-pelan Minnie chagi~ Aigo….."

Susah payah Sungmin menelan rotinya dan melihat sekeliling. Matanya terus menelusuri meja makan.

"Umma. Mana Appa? Aku sudah terlambat!"

"Appamu sudah pergi ke kantor. Kau lama sekali katanya." Jawab Leeteuk dengan senyum manisnya.

"HAH?!"

Sungmin menatap horor kearah Ibunya. Dengan cepat dia berlari keluar dan tidak lupa mengecup pipi Ibunya sayang. Sambil menggerutu, Sungmin terus berlari! Leeteuk masih bias mendengar gerutu Sungmin dari dalam rumah.

"APPA MENYEBALKAN! APPA MENYEBALKAN! KENAPA MENINGGALKANKU! AKU AKAN TERLAMBAT TIDAAAAAAAAKKKKKKKKKKKKK"

=C=

Lee Sungmin.

Lelaki manis berambut blonde ini masih duduk dibangku SMA. Dia bersekolah di SMA Sapphire Blue. Sekolah terbaik di Korea. Bukan karena beasiswa tetapi karena keahliannya dalam seni beladiri. Jangan salah! Lelaki bertubuh kecil namun berisi ini begitu lincah dan ahli dalam ilmu seni beladiri! Kalian bisa melihat langsung prestasi-prestasi Sungmin di ruangan piala yang berada tepat didepan sekolah ketika kalian masuk kedalam SMA Sapphire Blue.

Bukan hanya beladiri saja. Tetapi Sungmin ahli dalam berbagai cabang olahraga. Mata pelajaran Olahraga adalah mata pelajaran favoritnya sepanjang masa.

Dan satu hal lagi….. sungmin sedikit lemah dalam mata pelajaran lain. Terutama hitung menghitung. 'Ck jika aku Menteri pendidikan. Aku akan menghilangkan mata pelajaran nista ini.' Pikirnya setiap menghadapi pelajaran yang tidak dia sukai.

Oke! Mungkin ini berlebihan. Tetapi memang seperti itulah Lee Sungmin~

Dia tidak tahu… suatu kejadian yang tak terduga menunggunya di depan sana.

LOVE AND HURT

"Oh murid baru ya?"

"Katanya mereka sangat tampan!"

"Salah satu dari mereka akan satu kelas dengan kita!"

Sekelompok gadis sibuk membicarakan murid baru yang akan pindah ke sekolah Sapphire Blue. Sungmin yang baru sampai saja di kelas 3A duduk manis dengan keringat bercucuran. Aku tidak akan menjelaskan kenapa. Kalian semua pasti sudah tahu penyebab dia bisa berkeringat~

"Untung saja." Sungmin menghapus keringatnya dengan telapang tangan.

"Menyedihkan ck." Sungmin menatap tak suka dengan perkataan orang yang ada dihadapannya. Kenapa dia bisa memiliki teman yang tidak berperi—ketemanan(?) Sungmin sedang tidak ingin bertengkar. Tubuhnya terlalu lelah dengan olahraga dadakan tadi.

"Hyukieeee~~ belikan aku minuman kaleng dingin. Aku benar-benar haus! Bayangkan saja. Aku harus berlari selama delapan menit tanpa berhenti dari rumah ke sekolah. Tolong belikan aku minum ne~" Sungmin terus merajuk. Mengguncang-gucangkan lengan lelaki pecinta pisang ini.

Lee Eunhyuk namanya. Dia sudah kebal dengan jurus aegyo Lee Sungmin. Hei~! Sudah dua tahun mereka bersahabat sejak kelas satu SMA. Eunhyuk tahu semua dalam dan luar Sungmin. Jika anak ini sudah merajuk pasti ada maunya. "haah~" Eunhyuk menghela nafas "Baiklah. Moodku sedang baik hari ini." Belum sampai Eunhyuk bangun dari duduknya…..

"KKYYYAAAAAAAAA…."

Salah seorang gadis baru masuk kedalam kelas. Nafasnya tersengal-sengal.

"Apa dia berlari dari rumah sepertiku?" Pikir Sungmin.

Gadis itu tampak shock dan dia mulai berbicara.

"Kalian tahu?"

Semua murid terdiam karena ingin tahu kalimat yang akan dilontarkan selanjutnya.

"Keduanya! Prince. Murid baru itu! Mereka akan satu kelas dengan kita!"

"APA?"

"MWO?"

"KEDUANYA? YA TUHAN!?"

"TIDAK! DIMANA CERMINKU? AKU HARUS MERAPIKAN RAMBUTKU!"

Eunhyuk memutar malas kedua bola matanya. Dia kira akan ada ujian dadakan atau pemeriksaan barang-barang milik murid. Dia berlalu dan pergi keluar kelas membeli minuman untuk kelinci yang sedang kehausan di bangku sana.

Sungmin tidak peduli dengan teriakan-teriakan itu. Dia hanya fokus menunggu Eunhyuk beserta minumannya sambil menatap keluar jendela. Langit terang entah apa ada di pikirannya. Tetapi hatinya benar-benar tidak bisa dibohongi.

'Bunga matahariku sudah mekar. Bagaimana dengan milikkmu?'

Dia—Sungmin sedang merindukan seseorang.

=C=

Park Seosaengnim masuk kedalam kelas diikuti oleh dua lelaki—tampan. Semuanya murid perempuan mulai berbisik-bisik. Dan status uke dari murid laki-laki juga mulai berbisik. Mereka terpesona dengan ketampanan dua murid pindahan itu.

"Ehm." Park seosaeng berdehem. Menandakan agar murid-murid semua diam dan mulai menyuruh kedua murid baru memperkenalkan diri.

Dimulai dari lelaki jangkung bertubuh atletis. Tatanan rambut yang rapi berwarna hitam semakin membuatnya terlihat berkarisma.

"Anyeong haseyo. Namaku Choi Siwon. Kalian bisa memanggilku Siwon. Senang berkenalan dengan kalian semua."

Dan ditambah dengan dimple smilenya. 'Perfect'.

Itulah kata-kata yang terucapkan semua murid kelas 3A.

Selanjutnya lelaki dengan rambut sedikit acak-acakan berwarna cokelat gelap namun tetap terlihat maskulin mulai berbicara.

"Namaku Cho Kyuhyun. Gomawo."

Hanya sesingkat itu. Namun tidak membuat semua murid merasa jengkel. Malah sebaliknya, mereka mulai berteriak histeris. Sangat berlebihan malah, namun pesona keduanya benar-benar membuat kelas 3A SMA Sapphire Blue menjadi heboh seperti di pasar tradisonal. Kecuali Lee Eunhyuk . Tidak sampai seheboh teman-teman sekelasnya. Dan tentunya Lee Sungmin yang entah sejak kapan wajahnya berubah menjadi pucat menatap salah satu murid baru yang ada didepan kelas.

Kedua mata obsidian itu tiba-tiba saja menatap foxy hitam milik Sungmin.

DEGG….

Hanya beberapa detik saja dan mulai melihat ke sekelilingnya.

Sungmin menutup mulutnya dengan kedua tangan. Apakah kabar itu benar? Dia benar-benar sudah kembali. Semalam Sungmin mendapatkan telepon dari bibinya yang ada di Ilsan jika teman masa kecilnya sudah kembali dari Jepang. Keluarga mereka akan menetap kembali di Korea. Karena paman Sungmin bekerja di perusahaan ayah dari teman kecilnya itu.

"Kyu—kyunnie…."

Hai….

Hai….ini hanya imajinasi yang terlintas dipikiran saya..

Maaf jika ceritanya pasaran hehehe dan maaf jika pendek. Karena saya ingin melihat respon dari reader semua. Apakah fanfic ini menarik untuk dilanjut atau tidak ^^'

RCL ne ;D

Gomawo ^^