Title : Naruto The Dragon Slayer Boosted Gear

Rated : M

Genre : Adventure, Family, Fantasy, Friendship, Romance, and Supernatural

Pairing : Naruto x Rias and Other Pairing

Disclaimed : Naruto & High School DxD bukan punya saya.

Summary : Naruto Uzumaki yang merupakan Iblis Renkarnasi sudah mendapatkan gelar kebangsawanannya, bersama sang istri Rias Gremory yang merupakan mantan majikannya yang sekarang menjadi 'Queen' sang suami, mereka berdua harus menghadapi lawan-lawan yang kuat. Bagaimana kisah perjalanan Naruto dan Rias bersama para budaknya.

Warning : Abal, Gaje, OC (Maybe), OOC, Typo (Maybe), Lemon, Lime, Rape and Etc

.

.

A/N : Untuk Issei Hyoudou disini mempunyai Sacred Gear juga, Sacred Gear Issei buatan saya sendiri dengan mengambil sedikit basic dari Boosted Gear.

.

.

Question & Answer :

Q : Issei dan Raynare tinggal dimana?

A : Dirumah Issei.

Q : Naruto haremnya tambah lagi donk?

A : Oke, Naruto x Rias (Alpha) x Akeno x Asia x Xenovia x Koneko.

Q : Apa mutation piece itu?

A : Itu adalah evil piece special.

Question & Answer End

Terima kasih yang sudah Review, Follow, Favorite Fiction ini, silahkan membaca chapter 5 ini semoga kalian suka.

.

.

.

Chapter 5 : Impian Venelana Gremory

Di ruang klub 'Penelitian Ilmu Gaib' Naruto, Rias dan para budaknya sedang berkumpul, Issei dan Raynare memulai debut pertamanya sebagai Iblis dengan membagikan selebaran kertas kontrak.

Issei juga sudah bisa memunculkan 'Sacred Gear' miliknya dengan berpose seperti Son Goku saat mengeluarkan 'Kamehameha', Sacred Gear Issei adalah 'Gained Pulse' berbentuk seperti sarung tangan bercakar naga berwarna merah, dengan gambar burung api yang menyerupai naga di bagian punggung tangan Issei.

Dari cerita Ddraig, Issei memiliki Sacred Gear dimana di dalamnya bersemayam salah satu Naga Legendaris yang masuk kategori 'Extra Dragon', sebut saja namanya Atlas dengan julukan 'Fire Bird Dragon'.

Sementara sang tokoh utama kita dalam fiction ini sedang melamun memikirkan kata-kata Otou-sama dan Okaa-sama saat mereka bertemu di Mansion Gremory.

Flashback ON

Setelah Naruto mendapatkan Saphira sebagai Familiar, Naruto di panggil oleh Lucius Gremory dan Venelana Gremory.

"Ada apa Otou-sama dan Okaa-sama memanggil ku?" tanya Naruto yang bingung kenapa dirinya tiba-tiba di panggil oleh mertuanya.

"Okaa-sama punya permintaan, apakah Naruto-kun mau mengabulkan permintaan Okaa-sama?" kata Venelana yang tersenyum kearah menantunya.

"Kalau aku bisa aku pasti menyanggupinya Okaa-sama." jawab Naruto yang tersenyum kearah kedua mertuanya.

"Sebenarnya ini adalah salah satu impian Okaa-sama sejak dahulu, sejak lahir Sirzechs ke dunia ini Okaa-sama mempunyai impian Sirzechs bisa membangun kerajaan Harem, Okaa-sama ingin melihat Sirzechs di kelilingi Istri dan para gadis haremnya, tapi sayang Sirzechs nampaknya tidak tertarik dengan itu dan hanya memiliki satu Istri." kata Venelana menjelaskan maksud tersembunyi dari ucapannya.

Naruto hanya bisa membeku di tempat tanpa bisa berkata-kata apa lagi, 'Apa Okaa-sama meminta aku membangun kerajaan harem dengan menceritakan ini.' batin Naruto yang syok atas sebuah ucapan yang menjurus bahwa dirinya harus menggantikan Onii-sama membangun kerajaan harem.

"Apa Naruto-kun mau membantu Okaa-sama mewujudkan impian Okaa-sama?" tanya Venelana tersenyum lembut.

Jleger!

Bagai di sambar petir di siang bolong ternyata dugaan Naruto tepat, dan demi celana dalam Igneel itu permintaan yang sangat sulit, bukan Naruto tidak mau memenuhi permintaan sang Ibu Mertua hanya saja bagaimana perasaan Rias bila dirinya membangun kerajaan harem bersama sang istri.

"Jujur Okaa-sama itu permintaan yang sangat sulit, aku tahu di dalam diriku mengalir darah Naga, dimana sang Naga mempunyai karisma menarik kaum hawa, walaupun sudah mempunyai Istri sang Naga pasti akan mencari wanita lain untuk di jadikan salah satu selirnya, hanya saja bagaimana perasaan Rias bila aku mendirikan kerajaan harem." kata Naruto mencoba berbicara dengan setenang mungkin dan selogis mungkin berharap sang Ibu Mertua mau mengerti.

Bukan Naruto tidak senang sang Ibu Mertuanya meminta permintaan mendirikan kerajaan harem, bisa di bisa di bilang sang Naga Jantan akan mencintai sang Istri dan akan menyayangi para selirnya dan memperlakukan para selirnya dengan kasih sayang. Tapi apa Rias mau dengan itu, kasih sayangnya di bagi kepada para selir, bukan Naruto tidak mencintai Rias, Naruto sangat mencintai Rias, tapi tidak dapat di pungkiri bahwa suatu saat nanti tumbuh rasa sayang pada wanita lain. Bisa di bilang rasa cinta dan sayang Naruto pada Rias tidak tergantikan tapi akan timbul rasa sayang kepada wanita lain dan itu hanya sebatas rasa sayang dan ingin melindungi sang wanita lain tersebut dan juga akan menjadikannya sebagai selir.

"Biar Okaa-sama yang akan berbicara dengan Rias, tapi apa kamu setuju dengan permintaan Okaa-sama?" tanya Venelana dengan harapan bahwa Naruto mau memenuhi permintaannya.

Naruto tidak bisa menjawab hanya bisa mengangguk pelan sebagai persetujuan atas permintaan sang Ibu Mertua.

"Okaa-sama anggap anggukanmu sebagai jawaban bahwa Naruto-kun setuju dengan permintaan Okaa-sama, nanti Okaa-sama bicara kepada Rias dan satu lagi Rias yang akan menjadi Alpha bila kamu mendirikan kerjaan Harem." kata Venelana tersenyum kemudian bangkit dari tempat duduknya dan mencium kening sang menantu.

Cup!

"Terima kasih sudah menyanggupi permintaan Okaa-sama. Okaa-sama benar-benar senang hari ini, Okaa-sama juga yakin bahwa Kushina akan senang bila putra tercintanya di kelilingi banyak wanita." kata Venelana tersenyum kepada Naruto yang sudah di anggap anak dan menantunya.

Naruto hanya bisa tersenyum kepada Ibu Mertuanya karena Okaa-sama akan bahagia di alam sana bila dirinya di kelilingi banyak wanita.

Sementara Lucius Gremory hanya tersenyum dan mengacungkan jari jempolnya sebagai tanda bahwa Naruto adalah menantu yang di harapkan dan dapat membahagiakan Venelana yang mempunyai permintaan aneh, tapi dalam lubuk hati Lucius juga senang bila Naruto sang menantu di kelilingi banyak wanita cantik yang menjadi selir-selirnya.

Flashback OFF

"Naruto-kun, apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Rias yang melihat suaminya dari melamun.

Merasa tidak ada jawaban dari sang suami Rias mengibaskan tangannya kedepan wajah sang suami, detik itu juga Naruto tersadar dari lamunannya.

"Ada apa Rias?" tanya Naruto yang melihat Rias berada di depannya.

"Dari tadi Naruto-kun melamun ya? Apa yang sedang Naruto-kun pikirkan?" tanya sang istri bingung karena sehabis pulang dari Mansion Gremory sang suami sering melamun.

"Tidak ada apa-apa, hanya saja aku kepikiran kapan aku bertemu dengan 'White-One'." jawab Naruto mencoba berbohong kepada sang istri.

"Benarkah?" tanya Rias penuh selidik, karena dari pancaran mata sang suami terlihat menyembunyikan sesuatu.

"Ya itu benar Rias sayang." jawab Naruto tersenyum lembut kepada sang istri dan mencoba melupakan pembicaraan dirinya dengan kedua mertuanya.

"Baiklah aku percaya, aku akan ke Mansion dulu, Okaa-sama memanggilku." kata Rias yang mencium kening sang suami yang sedang duduk di kursi.

Deg!

Jantung Naruto terasa berhenti sesaat, 'Apa harus secepat ini.' batin Naruto yang mengingat bahwa Ibu mertuanya akan berbicara langsung dengan sang istri mengenai permintaan mendirikan kerajaan harem sang ibu mertua.

"Ya hati-hati di sana, sampaikan salam ku pada Okaa-sama dan Otou-sama." kata Naruto yang melihat sang istri mengaktifkan sihir teleportasi.

"Ya nanti aku sampaikan pada Okaa-sama dan Otou-sama." kata Rias yang kini sudah menghilang di lingkaran sihir teleportasi.

Sementara di pintu masuk kamar ruang klub 'Penelitian Ilmu Gaib' terlihat wanita berambut panjang dengan mata violet memandang kemesraan Naruto dan Rias dengan tatapan sedih.

'Kapan kau memandangku Naruto-kun, aku juga mencintaimu sebagaimana Rias mencintaimu. Jika saja Naruto-kun mau mendirikan kerajaan harem seperti Issei, aku pasti akan menjadi yang pertama masuk dalam kerajaan harem milikmu, walau Rias yang menjadi Alpha sekalipun aku rela Naruto-kun, karena aku mencintaimu saat pertama bertemu di ruang klub.' batin wanita itu atau sebut saja namanya Akeno Himejima sedih.

- D.S.G.B -

Sementara itu Rias sudah berada di Mansion Gremory dan langsung menemui sang ibu yang berada di ruang pribadi sang ibu.

"Ada apa Okaa-sama memanggilku?" tanya Rias yang kini duduk di depan sang ibu.

"Ada yang mau Okaa-sama bilang padamu, kau tahu kan impian Okaa-sama?" tanya Venelana memastikan bahwa Rias mengingat impian sang ibu.

"Ya aku tahu, Okaa-sama ingin Onii-sama membangun kerajaan haremnya, dan Okaa-sama ingin melihat Onii-sama di kelilingi para wanita. Memang kenapa apa Onii-sama menyetujuinya?" tanya Rias memastikan apakah kakaknya menyetujuinya apa tidak.

"Sirzechs masih tidak setuju, setidaknya Okaa-sama dapat penggantinya." jawab Venelana dengan tersenyum penuh arti.

"Siapa? Jangan-jangan-." kata Rias yang belum sempat menyelesaikan ucapannya.

"Ya, penggantinya adalah Naruto-kun. Apa kamu setuju Rias?" tanya Venelana tersenyum dan berharap Rias setuju dengan keputusannya.

Rias menghela nafas panjang, kemudian mengingat sang suami yang sering melamun sehabis pulang dari Mansion Gremory, 'Jadi soal ini yang membuat Naruto-kun sering melamun, Okaa-sama pasti meminta Naruto-kun membangun kerajaan harem.' pikir Rias yang melihat suaminya sering melamun.

Rias tidak bisa berkata-kata apa lagi, jujur Rias juga pengen melihat suaminya di kelilingi oleh para wanita dan menjadikan dirinya Alpha di kerajaan harem suaminya, tapi yang jadi masalah apa suaminya sudah setuju dengan keputusan Okaa-sama.

"Apa Naruto-kun akan setuju Okaa-sama?" tanya Rias.

"Ya Naruto-kun sudah setuju, jadi gimana denganmu Rias-chan?" tanya Venelana menambahkan suffix-chan agar Rias mau menyetujuinya.

"Kalau Naruto-kun setuju kenapa aku harus menolaknya. Tapi ada syaratnya." jawab Rias dengan tersenyum.

"Baiklah syaratnya terserah padamu Rias, kalau boleh tahu syaratnya seperti apa?" tanya Venelana yang ingin tahu syarat yang di ajukan putrinya.

"Syarat pertama masukan Akeno dalam daftar kerajaan harem suamiku, syarat yang kedua aku yang akan menjadi Alpha, dan syarat yang ketiga aku yang akan memilih wanita mana saja yang akan masuk kerajaan harem Naruto-kun. Apa Okaa-sama setuju?" tanya Rias tersenyum mengingat sahabatnya Akeno juga mencintai Naruto, karena hampir setiap malam Akeno mengingau nama Naruto dalam mimpinya.

"Baik Okaa-sama setuju dengan syaratmu." kata Venelana tersenyum kemudian bangkit dari tempat duduknya dan mencium kening sang putri.

Cup!

"Terima kasih sudah mengabulkan impian Okaa-sama." kata Venelana tersenyum.

"Sama-sama Okaa-sama." kata Rias tersenyum senang karena dirinya akan menjadi Alpha nanti di kerajaan harem suaminya.

Kita balik lagi ke tokoh utama kita Naruto Uzumaki yang masih melamun di depan meja kantor ruang klub, terlihat dua orang yang mendekati Naruto, mereka adalah Issei Hyoudou dan Raynare, mereka berdua ingin menyampaikan bahwa selebaran kontrak sudah di kirim.

"Kumichou, kami baru saja tiba." kata Issei, merasa tidak ada respon dari sang Kumichou Issei mencoba memanggil lagi, "Ano, Kumichou?"

"Maafkan aku, aku tadi melamun. Kalian berdua telah bekerja dengan bagus." kata Naruto yang sudah tersadar dari lamunannya.

"Ah terima kasih Kumichou, kalau begitu kami pulang dulu, Ayo Reynare-chan." kata Issei mengajak Raynare pulang bersama karena Raynare sekarang tinggal di rumah Issei.

"Ya Issei-kun." kata Raynare tersenyum kepada kekasihnya.

"Ah tunggu dulu Issei, aku ingin mengobrol berdua denganmu, Raynare boleh aku pinjam Issei sebentar?" tanya Naruto kepada Raynare untuk memperbolehkan meminjam Issei hanya untuk mengobrol.

"Tentu saja boleh Kumichou, Issei aku tunggu di luar." kata Raynare berjalan menuju pintu keluar ruang klub.

"Ano ada apa Kumichou? Apa ada yang salah denganku?" tanya Issei heran karena sang Kumichou mau mengobrol berdua dengannya.

"Tidak ada apa-apa hanya saja aku ingin bertanya padamu, apa pendapatmu jika aku di minta untuk mendirikan kerajaan harem?" tanya Naruto dengan muka serius karena ini menyangkut masa depannya dan Issei adalah orang yang cocok di mintai pendapat karena impiannya untuk membangun kerajaan harem.

Issei yang mendengar itu syok, terkejut, dan juga heran dengan pertanyaan dari sang Kumichou, "Aduh pertanyaan yang sangat sulit Kumichou." kata Issei yang tidak tahu harus menjawab apa.

"Sudahlah jawab saja tidak apa-apa, bukankah impianmu mendirikan kerajaan harem dan menjadi Harem King?" kata Naruto memaksa Issei untuk menjawab pertanyaannya.

Issei menghela nafas panjang kemudian berkata, "Kalau aku pasti langsung aku terima tanpa pikir panjang Kumichou, karena itu adalah impian sebagian besar laki-laki di dunia ini, kita bisa di layani oleh banyak wanita yang mencintai kita, begitu juga dengan kita, walau hanya mencintai satu gadis yang akan menjadi Alpha dalam kerajaan harem kita, tapi bukan berarti kita tidak menyayangi gadis lain yang termasuk dalam kerajaan harem kita, dan juga wanita adalah makhluk yang paling indah di dunia ini. Apalagi kita akan di kelilingi Oppai-oppai yang indah dari para gadis. " kata Issei sambil mengepalkan tangannya membayangkan hal-hal mesum bersama para wanita cantik bila dirinya nanti jadi Iblis kelas atas.

"Hm, jadi begitu ya. Terima kasih Issei, kamu memang hebat dalam hal ini." kata Naruto memuji Issei yang hebat dalam hal-hal mesum.

Dalam pikiran Issei mengepalkan tangannya dengan erat, 'Kumichou memujiku, Kumichou memujiku, aku tidak akan mengecewakanmu Kumichou, aku akan menjadi Iblis kelas atas dan membuatmu bangga menjadikan ku sebagai budakmu dan akan ku tunjukan kerajaan harem yang sebenarnya pada Kumichou kelak nanti.' batin Issei mendramatisir pujian dari Naruto.

"Ah, memang Kumichou mau menjadi Harem King juga?" tanya Issei yang habis membayangkan hal-hal mesum di otaknya.

"Sepertinya begitu, karena Ibu Mertuaku yang memintaku membuat kerajaan harem." kata Naruto terlanjur santai dengan ucapannya.

Jleger!

Bagai di sambar petir di siang bolong, ucapan sang Kumichou membuat Issei syok, iri, terkejut, dan masih banyak lagi.

"Kuso! Kumichou lebih hebat dari padaku! Sudah memiliki Buchou sebagai istri, sang ibu mertua meminta sang menantu mendirikan kerajaan harem, itu benar-benar menakjubkan! Akan banyak hal-hal echii dan hentai yang akan Kumichou lakukan! Sialan kapan aku bisa seperti Kumichou!" kata Issei dengan tertunduk sambil memukul lantai ruang klub 'Penelitian Ilmu Gaib' karena impian menjadi harem king sudah di dahului oleh sang majikan.

Naruto yang melihat kelakuan Issei hanya bisa terdiam dan terbengong saja karena nampaknya Issei mengalami depresi yang sangat berat mengenai hal-hal yang berbau mesum dan harem king.

"Sudahlah Issei, aku yakin kamu juga akan bisa mendirikan kerajaan harem suatu saat nanti, dan kamu harus mencapai Iblis kelas atas terlebih dahulu, agar kelak mendapatkan pelayanmu sendiri. Semangat lah Issei!" kata Naruto memberikan semangat kepada budaknya yang baru menjadi Iblis.

"Kau benar Kumichou, aku Issei Hyoudou yang di juluki 'Penjelmaan Hawa Nafsu' dan 'Nafsu Birahi Padat' akan berusaha sungguh-sungguh dan mencapai impianku menjadi harem king." kata Issei mengepalkan tangannya dengan erat sebagai tekad dirinya akan menjadi harem king.

"Bagus aku senang mendengarnya, berusahalah kau pasti bisa meraih impianmu. Dan sekarang kau boleh pergi, kasihan Raynare menunggumu di luar." kata Naruto menyuruh Issei segera pergi karena Raynare sudah menunggu di luar.

"Kalau begitu aku pergi dulu Kumichou." kata Issei berpamitan untuk menemui Raynare sang kekasih hatinya dan akan menjadi Alpha kelak di kerajaan harem miliknya.

- D.S.B.G -

Naruto juga keluar dari ruang klub untuk menjernihkan pikirannya, seperti biasa mengunjungi kedai ramen langganannya, tapi tanpa di duga Naruto bertemu dengan gadis cantik yang merupakan biarawati sebuah Gereja.

"Hai Asia-chan kita bertemu lagi." kata Naruto menyapa Asia yang kelihatannya sedang bingung.

"Ah, Naruto-san senang bisa bertemu dengan Naruto-san lagi." kata Asia dengan semburat merah di kedua pipinya.

"Apa yang Asia-chan lakukan disini?" tanya Naruto mencoba membuka pembicaraannya.

"Aku sedang jalan-jalan, tapi aku tersesat. Naruto-san sendiri sedang apa?" tanya balik Asia dengan semburat merah yang masih menghiasi kedua pipinya. Entah itu karena malu apa terpesona dengan Naruto yang bisa di bilang cukup tampan.

"Aku ingin ke kedai ramen. Kau mau ikut?" tawar Naruto dengan wajah tersenyum.

"Apakah boleh." kata Asia tersenyum cantik.

'Kawai, andai di jadi salah satu harem ku nanti, rambut pirang yang hampir sama denganku, bagaimana kira-kira keturunanku nanti.' batin Naruto membayangkan keturunannya bersama Asia Argento, tapi seketika menggelengkan kepalanya, 'Tidak! Tidak! Aku mikir apa sih, ini pasti gara-gara Issei brengsek itu.'

"Jadi tidak boleh ya?" tanya Asia sedih karena Naruto menggelengkan kepalanya.

"Eh?! Bukan begitu kau boleh ikut." Naruto tersenyum lembut ke arah Asia.

"Benarkah? Terima kasih Naruto-san." kata Asia tersenyum lembut.

"Ya, kalau begitu ayo kita ke kedai ramen." kata Naruto mengajak Asia berjalan bersamanya.

Naruto dan Asia pun berjalan bersama menuju kedai ramen langganannya. Sementara itu Ddraig hanya tertawa lepas karena melihat isi pikiran Naruto.

"[Apa yang kau tertawakan Partner?]" tanya Naruto kepada Ddraig.

"[Tidak ada, hanya saja nampaknya darah naga dari Igneel sudah mulai bekerja sekarang.]" kata Ddraig santai menanggapi ucapan dari Naruto.

"[Maksudmu?]" tanya Naruto bingung dengan ucapan Ddraig.

Memang Naruto menerima darah dari Igneel saat dirinya berusia 7 tahun untuk memperkuat sihir Dragon Slayer dan saat itu juga Naruto menjadi setengah Naga, karena menerima darah dari Igneel.

"[Bukankah kau sudah tahu itu partner, inilah saatnya kau mencari para haremmu]" kata Ddraig tersenyum tanpa di ketahui Naruto.

"[Sial! Kenapa bisa secepat ini Ddraig?]" tanya Naruto tidak mengerti karena Tou-san angkatnya hanya bilang suatu hari nanti bahwa dirinya akan menyayangi wanita lain selain pasangannya.

"[Itu sudah hukumnya partner, karena ketika kau mempunyai pasangan kau akan mencari wanita lain secepatnya untuk menjadikanmu raja dari para wanita milikmu nanti. Tenang saja, para wanita akan menerima dengan senang hati walau harus jadi yang kedua, ketiga, bahkan yang keseribu sekalipun mereka rela.]" kata Ddraig dengan tawa senang karena Naruto akan memiliki banyak wanita.

"[Jadi aku harus bagaimana?]" tanya Naruto dengan muka pasrah menerima takdirnya.

"[Kau hanya perlu menyayangi mereka semua dan memberikan perlindungan kepada mereka.]" kata Ddraig yang tersenyum tanpa di ketahui Naruto.

Akhirnya Naruto dan Asia pun sampai di kedai Ramen, mereka berdua memakan ramen dan mengobrol santai satu sama lain, Naruto akhirnya tahu bahwa Asia telah di buang oleh pihak gereja dan di lempar ke kota ini. Naruto pun mengantarkan Asia hingga ke dekat gereja kemudian berpamitan untuk pulang.

Di perjalanan pulang Naruto terus memikirkan Istrinya, dan apa yang akan terjadi dengan istrinya yang menemui Ibunya. Apakah Rias menerima atau menolak.

"Tadaima!" kata Naruto membuka pintu masuk rumah miliknya.

"Okaeri!" kata seseorang dari dalam rumah.

Merasa bukan istrinya yang menjawab Naruto berjalan kearah dapur, dan seketika itu matanya membulat kaget, dilihatnya Akeno sedang memakai apron yang biasa di pakai istrinya, tapi ada yang berbeda dengan itu, Akeno memakainya dalam kondisi tanpa busana.

"Akeno? Apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Naruto kepada Akeno.

"Baru saja selesai masak, Naruto-kun." jawab Akeno dengan wajah tersenyum dan tidak memanggil Naruto dengan sebutan Kumichou lagi.

"Errr, Akeno bisa kau pakai pakaianmu lagi, aku takut Rias salah paham." kata Naruto dengan muka memerah melihat tubuh Akeno yang hanya di baluti oleh Apron Merah yang biasa Rias pakai.

"Ara, ara padahal Rias sendiri yang menyuruhku memakai pakaian ini, dan aku sangat senang hari ini, Rias bilang Naruto-kun akan mendirikan kerajaan harem dan Rias meminta aku menjadi bagian dari harem Naruto-kun." kata Akeno tersenyum lembut sambil mendekati Naruto memeluk Naruto.

"Eh?! Lalu dimana Rias sekarang Akeno." kata Naruto yang melepas pelukan Akeno dengan sangat lembut agar tidak membuatnya marah.

"Rias mengingap di rumah Venelana-sama jadi malam ini milik kita berdua, aku harap Naruto-kun mau melakukan 'itu' denganku malam ini." kata Akeno dengan semburat merah di kedua pipinya menambahkan kesan cantik dan menggairahkan.

Demi para leluhur naga dan celana dalam Igneel, ternyata Rias setuju dengan apa yang di impikan oleh Venelana. Naruto tersenyum kearah Akeno kemudian berkata.

"Apa kamu yakin Akeno? Aku tidak bisa membagi cintaku dengan Rias, tapi aku bisa membagi kasih sayangku pada Rias kepadamu. Apa kamu benar-benar yakin?" tanya Naruto dengan jujur karena tidak mau jika Akeno menyesal di kemudian hari.

Akeno tidak menjawab tapi langsung mencium bibir Naruto dengan lembut, Naruto membalas ciuman itu pertanda bahwa Akeno setuju dengan itu, dan membuat Naruto bahagia. Ciuman berlangsung cukup lama, mereka saling menyesapi saliva, bersilat lidah, dan menyapu rongga mulut pasangannya. Hingga akhirnya ciuman pun berakhir.

"Aku mencintaimu Naruto-kun, aku senang jika Naruto-kun hanya membalasku dengan kasih sayangnya saja. Aku tahu Rias tidak akan tergantikan di hati Naruto-kun, tapi aku yakin bahwa namaku juga ada di hati Naruto-kun." kata Akeno yang kini melepas Apronnya dan menuntun tangan Naruto untuk meremas payudara kirinya

Naruto tersenyum dan meremas payudara Akeno dengan lembut dan tidak lupa mencium leher Akeno dengan kasih sayang dan sedikit nafsu birahi, Akeno mendesah merasakan sentuhan dari Naruto.

"Akhh! Ahhh!" desah Akeno merasakan setiap sentuhan dari Naruto.

"Kau tahu Akeno tubuhmu benar-benar membuatku bergairah." kata Naruto yang kini mengulum payudara Akeno dan menghisapnya tidak lupa tangan kanannya masih setia dengan payudara kiri Akeno, di mainkannya payudara Akeno dengan jari-jari lincah Naruto, seperti di pilin, di putar dan juga di tekan kedalam hingga menambah sensasi tersendiri bagi Akeno.

"Enghh! Ahhh! Tubuh dan cintaku hanya untuk Naruto-kun seorang. Jadi puaskan aku malam ini Naruto-kun. Ahhh!" desah Akeno dengan nikmat saat Naruto mengulum payudaranya dan memainkannya dengan lidah apalagi saat menggesek giginya ke bagian puting milik Akeno. Akeno terasa menikmati yang namanya surga dunia.

Di angkatnya tubuh Akeno dengan bridal style setelah melakukan sedikit Foreplay di dapur dan dudukannya di kursi sofa, Naruto pun duduk di sebelah Akeno dan mencium bibir lembut Akeno dengan buas, dan tidak lupa tangan kanannya bermain di sekitar vagina Akeno. Tangan kanan Akeno tidak tinggal diam, di bukanya resleting celana Naruto dan di keluarkannya penis berukuran panjang 20 cm dengan diameter 5 cm dari dalam sarangnya.

"Punya Naruto-kun besar, apa masuk kedalam lubangku?" tanya Akeno dengan wajah merona melihat kejantanan Naruto.

"Nanti kita cari tahu sayang." kata Naruto yang kini berada di depan Akeno dan mencium leher Akeno dengan lembut dan meninggalkan bekas kissmark di beberapa tempat, ciuman Naruto beralih ke perut Akeno hingga sampai di depan vagina Akeno.

Di bukanya sedikit vagina Akeno hingga bau khas vagina wanita tercium oleh indra penciuman Naruto dan membuat Naruto ingin mencicipi rasanya, di sentuhnya dengan bibir vagina Akeno dengan bibir Naruto kemudian menjilatinya hingga clitoris Akeno menegang dengan hebat karena Naruto terus menjilatinya dan mengulumnya.

"Akhhh! Naruto-kun terus, sebentar lagi aku sampai! Ahhh!" racau Akeno menikmati setiap lidah Naruto yang menari-nari di vagina miliknya.

Tidak hanya dengan mulut, Naruto menambahkan dua jarinya untuk menambah gairah Akeno dan memaju mundurkan jarinya sementara mulutnya masih setia mengulum clitoris milik Akeno. Hingga akhirnya lenguhan panjang terdengar dari mulut Akeno.

"Akhhhh! Enghhh! Aku keluar Naruto-kun!" desah Akeno yang mengeluarkan cairan cintanya dan membasahi lidah dan tangan Naruto.

Naruto melepas semua pakaiannya dan memposisikan penisnya di depan vagina milik Akeno, dan menggesek-gesekannya untuk menambah gairah Akeno.

"Enghh! Kumohon masukan Naruto-kun!" kata Akeno yang tidak tahan karena Naruto mengodanya dengan cara menaik turunkan penisnya di bibir vagina miliknya.

"Kau siap Akeno?" tanya Naruto memastikan, dan Akeno hanya menjawab dengan anggukan, Naruto memasukan penisnya secara perlahan hingga akhirnya menabrak dinding selaput dara Akeno, sekali hentakan penis Naruto tertanam dengan mulus, sementara Akeno menggigit bahu Naruto untuk meredam kesakitan yang di rasa.

Cukup lama memang hingga akhirnya Akeno menyuruh Naruto untuk memulai, digerakannya pinggul Naruto secara perlahan kemudian mempercepat temponya memaju mundurkan pinggulnya, tangan Naruto meremas payudara indah Akeno dan memainkannya dengan jari-jarinya. Akeno pun mendesah kenikmatan.

"Akhhh! Ahhh! Ini nikmat sekali Naruto-kun!" desah Akeno dengan nikmat karena vagina dan payudaranya di manjakan oleh Naruto.

Naruto yang mendengar itu hanya tersenyum lembut dan bangga karena Akeno menikmati setiap permainannya. Tidak terasa hampir 20 menit mereka dengan posisi seperti itu.

"Akhhh! Akeno aku mau keluar!" desah Naruto yang mempercepat memaju mundurkan pinggulnya dan memfokuskan diri untuk mencapai kenikmatan yang di berikan vagina milik Akeno.

"Aku juga Naruto-kun! Kita sama-sama! Ahhh! Enghh! Ssshh!" desah Akeno sambil menggerakan pantatnya untuk membantu Naruto mencapai klimaks bersama.

Naruto dan Akeno terus berpacu dengan penuh keringat yang membasahi tubuh mereka, segala kenikmatan yang di rasa akan segera di lepas, dan akhirnya dengan teriakan mereka berdua menyebutkan nama pasangannya membuat mereka berdua mencapai puncaknya.

"Ahhh! Akhh! Naruto-kun!"

"Akhhh! Akeno!"

Jutaan sperma meluncur deras kedalam rahim Akeno, sementara cairan cinta Akeno melumuri penis Naruto dengan hebat, Naruto mencabut penisnya dan duduk di sebelah Akeno kemudian memeluk pinggang Akeno dengan lembut.

"Terima kasih Akeno, Aku menyayangimu." kata Naruto tersenyum lembut ke arah Akeno.

"Aku juga menyayangimu Naruto-kun bahkan mencintaimu." kata Akeno mencium kening Naruto.

Nampaknya permainan mereka akan berlanjut lama, dan sepertinya mulai besok Akeno akan tinggal di rumah Naruto dan Rias.

.

.

.

To Be Continued

.

.

Terima kasih sudah membaca karangan saya, semoga menghibur kalian semua, dan sebagai pembaca yang baik sebaiknya tinggalkan jejak di kotak Review. Terima kasih.