Qtalita

.

.

Wonkyu Drama

.

.

Siapkan tissue

.

.

Kyuhyun bergegas merapikan beberapa buku serta lembar gambarnya yang terserak disekitar meja dan lantai di ruang tengah, dengan setengah menguap ia meletakkan kacamatanya yang sudah sejak beberapa jam lalu bertengger di hidung mancungnya, Kyuhyun memijit pelipisnya yang terasa pening, sudah semalaman ia mengerjakan tugas kampusnya.

Kyuhyun melirik denting jam di depannya. Ia menghela nafas, kembali memasukkan semua kertas-kertas tugasnya ke dalam tas, setelah semua kembali rapi dan dipastikan tidak ada yang tertinggal ia beranjak membuka tirai jendela di ruang tengah, membiarkan mentari yang masih malu-malu menampakkan sinarnya memasuki apartemen yang ia bagi bersama namja lain yang saat ini masih terlelap didalam kamarnya.

"Sudah pagi, Siwon hyung harus bangun sekarang"

Sekali lagi Kyuhyun menguap, menandakan betapa lelah dirinya. Kyuhyun berdiri di depan pintu kayu berwarna coklat tua, ia merapikan sedikit rambutnya sebelum mengetuk pintu di depannya.

Tok tok tok

"Hyung, kau sudah bangun? Ingat pasien menunggumu"

Kyuhyun sedikit berteriak, tidak lama sebuah suara langkah kaki terdengar,

Cklek

Pintu terbuka, menampakkan seorang namja dengan mata setengah mengantuk. Kyuhyun tertawa lirih, ia mengetuk dahi di depannya, membuat Siwon membuka matanya. Siwon tersenyum, menampilkan kedua dimple kebanggaannya.

"Neee Kyu, hyung sudah bangun arra"

Kyuhyun tersenyum, tugas paginya berjalan lancar.

"Jja, mandi lalu bergegas pakaian, hyung mau sarapan apa?"

"Seperti biasa saja Kyu"

Kyuhyun mengangguk-angguk sementara Siwon kembali beranjak masuk ke kamarnya.

Ting tong..

Kyuhyun berbalik, seseorang memencet bel apartemen mereka, ia melirik Siwon sebentar, meyakinkan namja itu agar ia saja yang membuka pintu dan membiarkan Siwon segera mandi dan bersiap untuk ke rumah sakit, tempatnya sebagai seorang dokter.

"Neeee, tunggu sebentar" Teriak Kyuhyun, ia berlari kecil ke arah pintu depan.

Cklek.

Kyuhyun tersenyum, saat seorang namja terlihat di depan pintu dengan sebuah senyum hangat, di lengannya terlampir pakaian putih khas seorang dokter.

"Selamat pagi Kyu"

"Ah, Kibummie, Kajja masuklah, kau mau menjemput Siwon hyung? Ia sedang mandi"

Kyuhyun membuka pintu lebih lebar, mempersilahkan namja yang ia panggil 'kibummie' untuk masuk. Kibum meletakkan jas praktek serta tasnya di sofa.

"Ah, kebetulan aku akan membuat sarapan, kau ikutlah bersama kami"

Kyuhyun mengenakan apronnya, sementara Kibum hanya duduk di kursi mini bar.

"Terserah kau saja, Kau tahu aku sangat suka waffle buatanmu hehe"

Kibum terkekeh, mengingat betapa lezat waffle buatan Kyuhyun yang selalu ia nikmati kala pagi hari saat ia menjemput Siwon.

Kyuhyun kembali sibuk dengan adonan di depannya yang dengan cepat ia racik, ia sama sekali tidak terganggu dengan tatapan kagum yang Kibum lemparkan padanya, ia hanya fokus pada waffle di depannya, meletakkan setiap waffle yang telah matang lalu melumurinya dengan madu ataupun coklat leleh.

Kibum tersenyum, menghirup wangi waffle yang sudah tersaji didepannya, sesekali ia melirik Kyuhyun yang tersenyum lembut padanya. Ia begitu mengagumi sosok Kyuhyun yang tenang dimatanya, lembut, selembut waffle.

"Eoh, Bummie, kau sudah datang?"

Siwon muncul dari arah kamar, lengkap dengan setelan rapih dan jas praktek yang ia kenakan, Kyuhyun tersenyum begitupun Kibum.

"Kau terlalu lama, lihatlah waffle favoritku jadi dingin"

Kibum mengerucutkan bibirnya, membuat Siwon terkekeh. Ia melangkah kearah dua namja yang masih berada di depan mini bar, ia mengecup bibir salah satu diantaranya.

"Mianhe membuatmu repot chagi"

Kyuhyun terkekeh kecil melihat pemandangan di depannya, dimana Kibum yang masih saja mengerucutkan bibirnya bahkan setelah Siwon mengecup bibirnya.

"Aiiissshhh ini masih pagi, jangan mempertontonkan adegan aneh didepanku"

Kyuhyun mengibaskan kedua telapak tangannya, Kibum menjadi gemas dengan mencubit pipi gempal Kyuhyun. Siwon tersenyum lembut.

Kyuhyun masih saja memijat pelipisnya yang semakin pening, ia kini duduk di sebuah halte di depan kampusnya, Donghae sahabatnya berjanji menjemputnya hari itu, mereka berniat menginap di rumah Donghae untuk mengerjakan tugas.

"Aiissshhh ini pasti karena aku tidak tidur semalaman" keluhnya, Kyuhyun meneguk air mineralnya hingga tandas, menyisakan botol bening kosong yang ia remukkan dan ia lempar ke dalam tong sampah di dekatnya.

Ia nyaris saja memejamkan matanya dengan bersandar andai sang sahabat tidak menepuk bahunya.

"Kyuhyunnie!"

Kyuhyun mengernyitkan dahinya, suara Donghae yang ia anggap kekanakan itu memenuhi telinganya, membuat kepalanya semakin berdentum keras.

"Hae hyung bisakah kau tidak mengagetkanku? Aigoo, kepalaku semakin sakit"

Donghae menghela nafas sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, ia memandang Kyuhyun tidak percaya.

"Ckckck kau bodoh Kyu, kemana Suamimu yang seorang dokter itu huh? Kau sakit dan dia sama sekali tidak merawatmu?"

Kyuhyun tidak menjawab, ia hanya mendecih lirih, menyandarkan kepalanya di bahu Donghae.

"Hhhh, jangan bilang kalau ia hanya sibuk dengan kekasihnya itu?"

"…"

"Kyu, bisakah kau menghentikan perjanjian bodohmu itu? Ceraikan saja dia"

Kyuhyun mengangkat kepalanya, ia memandang kosong kedepannya namun berubah tersenyum ke arah Donghae.

"Gwenchana Hae hyung"

Sementara Donghae hanya mampu menarik nafas panjang, tidak habis fikir dengan sahabatnya itu, Kyuhyun seorang anak tunggal, Ayahnya pemilik kampus ini, lalu kenapa ia harus mengalami hal mengerikan seperti ini? Berbagi suami? Yang benar saja.

Ya, Siwon dan Kyuhyun memang sepasang suami istri, mereka menikah atas dasar perjodohan kedua belah pihak keluarga, dimana Tuan Choi – Siwon appa – merupakan sahabat lama dari Tuan Cho – Kyuhyun appa-. Dalam masa perkenalan, Siwon dan Kyuhyun menjadi akrab, sifat lembut dan periang yang Kyuhyun miliki membuat Siwon merasa nyaman disampingnya, mereka menghabiskan waktu bersama setiap harinya, hingga suatu hari Kyuhyun mengetahui jika Siwon masih memiliki kekasih, Kibum.

Siwon yang memang terkenal sebagai anak penurut, tidak bisa menolak keinginan orang tuanya untuk menikahkan dirinya dengan Kyuhyun. Kyuhyun merasa bersalah, hingga sebuah perjanjian tercipta diantara Siwon dan Kyuhyun. Mereka tetap menikah, namun hanya sekedar status belaka, hubungan mereka hanya sekedar Hyung-Dongsaeng semata tanpa mengganggu hubungan Siwon dan Kibum.

Siwon awalnya sedikit ragu dengan keputusan Kyuhyun, namun melihat kesungguhan Kyuhyun serta betapa riang calon istrinya itu membuat Siwon yakin jika perjanjian yang mereka buat ini akan baik-baik saja.

Lalu bagaimana dengan Kyuhyun? Tidak ada yang tahu dibalik sikap riang yang ia perlihatkan malah tersimpan luka yang ia tutupi sangat rapat, bahkan dari Donghae, sahabat terdekatnya. Tidak ada yang tahu berapa lama ia akan menangis dalam sehari sebelum tidur, tidak ada yang tahu betapa sesak dadanya saat ia melihat pemandangan romantic suaminya dengan sang kekasih setiap hari. Bahkan tidak ada yang tahu betapa bengkak matanya saat sehari setelah pernikahannya, siwon malah memilih bersama Kibum dan meninggalkannya sendiri di apartemen baru mereka. Hanya dinginnya Es yang menemani hari-harinya, sesaat setelah pagi akan menyambut, ia dengan telaten mengompres kedua matanya yang membengkak setelah lelah menangis. Lalu kembali tersenyum dan tertawa riang saat Siwon atau bahkan Kibum berada di hadapannya.

"Kyu.."

"Sudahlah Hae hyung, lebih baik hyung carikan aku makanan, aku sangat lapar.."

Kyuhyun merengut dengan menepuk perutnya, Donghae memutar bola matanya malas, ia meletakkan tas dan beberapa tabung gambarnya di dekat Kyuhyun, matanya berputar mencari stand makanan cepat saji.

"kalau begitu tunggu sebentar ne" Donghae mengacak rambut Kyuhyun, Sahabat sekaligus adik baginya. Kyuhyun mengangguk.

Kyuhyun mengamati sekitarnya, beberapa mahasiswa melintas didepannya, wangi semerbak merebak penciumannya, ia menghirup aroma tubuhnya pelan, dahinya mengernyit, tidak ada wangi semerbak yang ia tangkap dari penciumannya, meskipun ia yang entah kenapa memiliki wangi khas vanilla mint yang menguar dari tubuhnya. Kyuhyun menghela nafas, ia sekali lagi mengamati mahasiswa lainnya yang mengendarai mobil pribadi mereka, sementara dirinya? Jika tidak menggunakan Bis ia hanya bisa menumpang pada Donghae.

Kyuhyun menarik nafas panjang saat ia kembali membandingkan penampilan beberapa mahasiswa di depannya dengan penampilan dirinya.

Rapi dan sangat modis, sementara dirinya? Kyuhyun mendecih, ia hanya mengenakan sepatu kets biasa dengan celana berwarna senada dan kemeja yang lengannya ia lipat hingga siku.

Aneh? Tentu saja tidak, Kyuhyun yang duduk di departemen Teknologi tentu saja tidak masalah dengan penampilan cueknya, bukankah yang mereka perlukan adalah isi otak?

Tapi..

Ia kembali menekuk kepalanya, penampilannya memang sangat biasa jika dibandingkan dengan mahasiswa lainnya, lalu bagaimana jika ia harus bersaing dengan seorang Kibum?

Kibum yang terlihat mempesona, Kibum yang sangat wangi, Kibum yang modis, Kibum yang.. Ah! Terlalu banyak kelebihan namja itu dibanding dirinya.

Kyuhyun melengos kecewa, ia hanya angka nol besar di depan sebuah angka 100.

Kyuhyun meletakkan masakan ke 5 nya di meja yang telah ia tata sedemikian rupa, ia tersenyum mengingat sebuah kue tart coklat yang ia letakkan di dalam kulkas, hari ini ulang tahunnya, dan ia akan merayakannya bersama Siwon, sesuai dengan pesan Siwon seminggu lalu.

Cklek

Pintu depan terbuka, Senyum di bibir Kyuhyun semakin berseri. Dengan cepat ia melepas apronnya, berlari menyambut Siwon yang kini hendak memasuki kamarnya.

"Hyung, kau sudah pulang?"

Siwon berbalik, tersenyum kearah Kyuhyun yang selalu menyambutnya riang dengan bola mata membulat lucu. Siwon melirik meja makan dibelakang Kyuhyun, dahinya mengernyit. Kyuhyun yang melihatnya semakin tersenyum lebar.

"kau memasak sebanyak itu Kyu? Untuk kita?"

Kyuhyun mengangguk, ia menunggu, menunggu sesuatu..

"Hhh, sayang sekali hyung sudah makan malam bersama Kibum tadi"

Senyum Kyuhyun membeku, namun ia masih berharap sesuatu, toh tidak apa-apa dengan makanan, ia bisa memakan semuanya, bukankah ia sama saja dengan sepupu Siwon, Changmin yang seorang food monster?

"Tidak apakah jika kau maka sendiri saja? Hyung benar-benar lelah" Ucap Siwon penuh penyesalan, Kyuhyun masih tersenyum walau firasatnya semakin buruk.

"Gwenchana hyung, lagipula aku memang sangat lapar, aku bisa menghabiskan semuanya"

Siwon terkekeh, ia berjalan mendekati Kyuhyun, Kyuhyun semakin berharap apalagi saat Siwon mengacak rambut ikal coklatnya lembut lalu mencubit pipinya lembut, ia menyadari semburat merah melintasi kedua pipi gempal putihnya itu.

"Jangan terlalu dipaksa, kau bisa memasukkannya ke dalam kulkas dan memanaskannya untuk sarapan besok"

Kyuhyun patah harapan. Namun senyumnya masih bertahan, ingat bukan? Kyuhyun sangat pandai menyembunyikan perasaannya. Siwon berbalik berjalan pelan memasuki kamarnya sambil memijat tengkuknya lelah.

"Hyung.." Lirih Kyuhyun, Siwon berbalik diambang pintu. Masih dengan senyum penuh Kyuhyun mencoba menatap kelam mata Siwon.

"Hyung.. kau tidak melupakan sesuatu?"

Siwon nampak berfikir, dahinya mengernyit, alis tebalnya menyatu, Tidak ingin Siwon semakin lelah Kyuhyun kembali member clue.

"Hari ini.. kau tidak melupakan sesuatu hyung?" Nada Kyuhyun penuh harap

Bola mata Siwon membulat, ia menatap Kyuhyun dengan pancaran kebahagiaan, Kyuhyun kembali bersemangat, senyumnya berkali-kali lipat jauh lebih bersinar dibanding biasanya.

"Ah! Hyung ingat"

Kyuhyun ingin melompat detik itu juga, Siwon sama sekali tidak melupakan janjinya seminggu lalu. Namun..

"Kyu, kau ingat namja kecil yang kuceritakan seminggu lalu?"

"Ne?" Kyuhyun kembali bingung, namja? Bukan itu yang ia ingin dengar malam ini

"Ne, namja yang mengidap kanker, tadi aku berhasil mengangkat sel kankernya melalui operasi, Ah senangnya"

Kyuhyun tersenyum, mencoba mengikuti rasa bahagia yang Siwon rasakan.

"Ah, Jinjja? Woaaahhh, Chukkae hyung"

Kyuhyun menampakkan raut bahagia serta bangga pada Siwon, yang dibalas dengan senyuman hangat.

"Ah, sudah malam Kyu, kita bicarakan besok saja ne, lanjutkanlah makanmu, jaljayo Kyuhyunnie"

Siwon menutup pintu kamarnya, meninggalkan Kyuhyun yang masih berdiri dengan senyumnya.

"Jaljayo Hyung.." Teriaknya riang.

Kyuhyun membalik badannya yang terasa kaku, ia kembali ke meja makan, duduk disalah satu kursinya. Kyuhyun menatap satu persatu masakan di depannya, jemarinya bertaut, ia memejamkan matanya, berdoa.

"Selamat makannn"

Kyuhyun menyuapkan sedikit demi sedikit makanan yang terlihat lezat di depannya.

"Eum, ini sangat enak, besok kau harus mencobanya hyung" ucapnya entah pada siapa. ia kembali mencicipi masakan lainnya.

"Uhuk..uhuk.." Kyuhyun menepuk dadanya, ia tersedak.

Tes..tes..

Airmatanya menetes, namun mulutnya masih mengunyah, tangannya terasa tak terkendali dengan menyuapkan makanan sebanyak mungkin. Dadanya sesak, Siwon, Siwonnya melupakan janjinya, janji yang seminggu lalu ia ucapkan di depan Kyuhyun.

"Hiks..hiks.."

Kyuhyun masih menangis, sesekali ia menyeka airmatanya menggunakan punggung tangannya lalu kembali memakan masakannya yang membuat mulutnya terlihat menggembung.

Tidak seharusnya ia berharap banyak, toh ia sudah tahu akan seperti ini jadinya, seharusnya ia memilih menghabiskan hari ulang tahunnya bersama appa dan eommanya, mungkin itu lebih menyenangkan dibanding meghabiskan berporsi makanan sendirian.

"Uhuk.. i-ini sangat enak..uhuk" Kyuhyun masih berusaha menenangkan dirinya, namun sayang sekali matanya hanya mampu mengirim tetesan-tetesan airmata yang membuat nasi didepannya terasa asin.

Kyuhyun meletakkan sumpitnya, saat makanan didepannya habis tidak tersisa, perutnya terasa penuh, namun bukan itu yang membuatnya kesakitan, namun karena airmata yang tidak kunjung reda.

"Mian hyung.. a-aku menghabiskannya"

Kyuhyun berdiri, membuka lemari es, matanya semakin memanas saat cake coklatnya masih tersimpan aman. Diatas cake itu tertulis dengan indah namanya, serta sebuah gambar 2 orang yang saling berpegangan tangan, dua orang yang Kyuhyun anggap sebagai dirinya dan Siwon. Kyuhyun kembali menangis. Harapannya sisa harapan..

"Saengil cukkae Kyuhyunnie.."

Bisiknya pada sebuah tong sampah, lebih tepatnya pada sebuah cake coklat di dalamnya.

TBC..

Ini apa? Bukannya melanjutkan ff yang masih ngambang, eh malah bikin ff baru hehehehe

Mian readerdeul, ini hanya menuangkan ide, jangan sampai kelupaan hahahaha

G tau kenapa jadi pengen bikin ff angst setelah ff HOPE dulu huahahahaha, pengen nangis-nangis dulu :p